Ppp. Pledoi - KLP 1
Ppp. Pledoi - KLP 1
NOTA PEMBELAAN
Atas diri Para Terdakwa
Rizki Ferdiansyah, Anjuandi Saragih, Anyandra Umpu, Bagus
Prayoga, dan Gita Pratisthita
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim yang kami Muliakan,
SaudaraJaksaPenuntutUmum yang kami Hormati
Para Hadirin di Persidangan yang Kami Hormati
- Bahwa pada hari rabu tanggal 19 Desember 2022 sekitar pukul 14.00
WIB diadakan pertemuan antara Terdakwa V Gita Pratisthita dengan
Terdakwa lainnya berturut-turut Rizki Ferdiansyah, Anjuandi Saragih,
Anyandra Umpu dan Bagus Prayoga bertempat dikediaman korban
Gita Pratisthita.
- Bahwa dalam pertemuan tersebut untuk memebicarakan rencana yang
akan dilaksanakan keesokan harinya guna melancarkan rencana
perampokan di rumah korban Farid Amir.
- Bahwa pada tanggal 20 Desember 2022 sekitar pukul 14.00 WIB
terlihat dalam CCTV Halaman depan rumah korban, terlihat anak
korban Farid Amir yaitu Aliffira Sekarningrum sedang menyiram
tanaman di teras depan, lalu datanglah Terdakwa Gita Pratisthita Asih
menghampiri korban Aliffia Sekarningrum dan berbicara dengannya
lalu pergi beberapa menit setelahnya.
- Bahwa sekitar pukul 14.20 WIB, Terdakwa Rizki Ferdiansyah yang
bekerja sebagai supir dirumah korban Farid Amir datang dengan
mobil merk HONDA GTR nomor plat DR 5983UH yang didalamnya
terdapat korban Farid Amir beserta istrinya Rosalinda kemudian
memasukkan mobil ke dalam garasi.
- Bahwa setelah korban memasuki rumah, terlihat dalam CCTV depan
rumah korban, terdakwa Rizki Ferdiansyah menuju keluar gerbang
dan berbicara dengan seseorang yang berada di dalam mobil Avanza
nomor polisi DR 1508DK sekitar 10 menit.
- Bahwa sekitar 14.40 WIB, Para Terdakwa yaitu Rizki Ferdiansyah,
Anjuandi Saragih, Anyandra Umpu dan Bagus Prayogamemasuki
rumah korban yang tidak terkunci dan terdakwa Rizki Ferdiansyah
sebagai ketuanya melakukan pembagian tugas guna perampokan
dirumah korban Farid Amir.
- Bahwa terdakwa Rizki Ferdiansyah, Anjuandi Saragih, Anyandra
Umpu dan Bagus Prayoga mulai memasuki rumah korban sementara
terdakwa Gita Pratisthita bertugas mengawasi kondiri lingkungan di
luar rumah.
- Bahwa Terdakwa Rizki Ferdiansyah bertugas memimpin kelompok
dan juga bertugas mengamankan orang seisi rumah bersama dengan
terdakwa Rizki Ferdiansyah, diketahui terdapat 11 orang di dalam
rumah diantaranya Farid Amir, Rosalinda, 3 orang anak dari korban
Farid Amir yaitu Mutia Kartika, Aliffira Sekarningrum dan Sheila
Adelia, Kamila Sari, 4 orang asisten rumah tangga diantaranya Eka
Dahlia, Aufa Rishanda, Kamila Sari dan Zahra Hanafi, 1 orang tukang
kebun yakni Binsar Panjaitan dan 1 orang supir yaitu Reviza Pratama.
- Bahwa terdakwa Anjuandi Saragihbertugas untuk menjarah barang
berharga yang terdapat pada lantai 1, yang dimana dalam lantai 1
bagian depan tersebut terdapat 6 ruangan yaitu kamar Farid Amir ,
ruang tamu, ruang keluarga dan Kamar salah satu anak korban yaitu
Sheila Adelia, Kamar mandi tamu dan juga dapur. Di lantai 1 bagian
belakang rumah terdapat 3 Ruangan yaitu 2 Kamar untuk ART dan 1
Kamar mandi untuk ART.
- Bahwa terdakwa Anjuandi Saragih menodong korban dengan air
sofgun dan golok yang kemudian dikumpulkan di ruang keluarga
dengan tangan dan kaki terikat yang dibantu oleh terdakwa Anyandra
Umpusementara terdakwa Anjuandi Saragihmenjarah barang berharga
di lantai 1 diantaranya Uang Tunai sejumlah Rp. 1.000.000.000,00
(satu milyar rupiah), 2 Unit televisi merk LG 98”inch, 3 buah emas
batangan seberat masing-masing 1kg, 3 Jam merk Rolex berwarna
silver, 1 buah lukisan karya Affandi , 2 Unit Ponsel merk Iphone 11
Pro, dan 4 Unit Ponsel Merk Samsung.
- Bahwa terdakwa Anyandra Umpubertugas menjarah barang dilantai 2
dengan membawa senjata tajam berupa celurit yang dibantu oleh
Aldhi yang mengamankan orang-orang yang berada di lantai 2 yang
kemudian dikumpulkan di ruang keluarga dengan tangan terikat,
sementara terdakwa Anyandra Umpumenjarah barang-barang
berharga seperti 2 Unit tas branded dengan merk Gucci dan Hermes, 3
Unit Iphone 11 pro, 1 Unit brankas berukuran sedang dengan
berisikan pehiasan kalung, cincin dan gelang 24 karat dengan total
berat 100 gram, dan 3 unit Laptop merk Apple (Macbook Air pro
2021).
- Bahwa setelah semua orang terkumpul di ruang keluarga, kemudian
terdakwa Rizki Ferdiansyah dan Bagus Prayogamemasukkan satu
persatu orang ke dalam Kamar mandi belakang yaitu kamar mandi
khusus untuk ART dengan luas sekitar 1 meter x 1,5 meter persegi
dengan posisi seluruh orang tangannya terikat dan pintu dikunci oleh
terdakwa Bagus Prayoga.
- Bahwa setelah selesai memasukkan seluruh anggota rumah ke dalam
kamar mandi ART sejumlah 10 orang, para terdakwa kemudian
menjarah kembali barang-barang berharga yang ada di dalam rumah
diantaranya membawa 1 Unit motor Honda CBR yang dikendarai
Rizki Ferdiansyah, 1 Unit Mobil Toyota Camry yang dikendarai oleh
terdakwa Bagus Prayoga, dan 1 Unit Mobil Honda GTR yang
dikendarai oleh Anyandra Umpu sementara terdakwa Anjuandi
Saragih dan Gita Pratisthita.Asih pergi meninggalkan rumah korban
dengan mobil rental merk Avanza setelah para terdakwa lainnya
keluar dari rumah korban.
- Bahwa sehari setelah hari perampokan yang dilakukan oleh para
terdakwa, rumah korban tampak sepi sampai ketika salah satu
tetangga korban yang bernama Adam Ferdinand berkunjung kerumah
korban namun terdapat kecurigaan terkait gerbang dan pintu depan
rumah yang tidak terkunci dan tampak sepi.
- Bahwa Adam Ferdinand memasuki rumah korban dan terlihat kondisi
rumah yang berantakan dan berserakan serta saksi Adam Ferdinand
mendengan suara pukulan pintu dan rintihan suara dari kamar mandi
belakang.
- Bahwa saksi Adam Ferdinand menghampiri kamar mandi belakang
dan menelfon polisi untuk memeriksa ruangan/ kamar mandi tersebut.
- Bahwa polisi membobol pintu kamar mandi dan menemukan 10
orang di dalamnya dengan kondisi 7 orang meninggal dunia dan 3
orang lainnya dalam keadaan kritis.
- Bahwa polisi menemukan salah satu anak korban yaitu Sheila Adelia
di dalam kamarnya dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta
diperoleh informasi bahwa korban adalah salah satu pasien
tunawicara.
- Bahwa setelah dibawa kerumah sakit umum kota mataram, dilakukan
visum Et Repertum terhadap 7 orang yang meninggal dunia dan 4
korban dalam kondisi kritis segera mendapatkan perawatan intensif
termasuk anak korban yakni Sheila Adelia.
- Bahwa berdasarkan hasil visum Et Repertum dari kepolisian Negara
RI Daerah NTB bidang kedokteran dan kesehatan nomor:
IR/90/XII/2022 Bid.Dokkes tanggal 24 Desember 2022 yang
ditangani oleh Dr.Ratih,Sp.F.DF menyimpulkan bahwa dari hasil
pemeriksaan luar dan dalam ditemukan tanda-tanda luka memar dan
kehabisan/kesulitan bernafas menjadi penyebab kematian dari para
korban.
-------Perbuatan terdakwa diatur dan diancam Pidana dalam pasal 340 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana Tentang Pembunuhan Berencana Jo. Pasal
55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang
Penyertaan-------------------------------------------------------------------
SUBSIDAIR
------------------Bahwa ia Rizki Ferdiansyah, Anjuandi Saragih, Anyandra
Umpu dan Bagus Prayoga, Dan Gita Pratisthita.bertindak atas nama dirinya
sendiri atau bersama-sama pada hari dan tanggal yang tidak dapat
dipastikan lagi dalam kurun waktu antara 20 Desember 2021 atau setidak-
tidaknya pada waktu lain pada tahun bulan desember tahun 2022, telah
melakukan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan
yang berdiri sendiri yang diancam dengan pidana pokok sejenis, bertempat
di Rumah Korban (Farid Amir) yang beralamat di Jalan Hibrida Jaya
Nomor 18 Perumahan Villa Citra, Monjok, Mataram atau setidak-tidaknya
di tempat-tempat lain yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan
Negeri Mataram, telah melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta
melakukan pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan
atau ancaman kekerasan terhadap orang, dengan maksud menyiapkan atau
memudahkan pencurian itu atau jika tertangkap tangan supaya ada
kesempatan bagi dirinya sendiri atau bagi kawannya yang turut melakukan
kejahatan itu akan melarikan diri atau untuk tetap menguasai barang yang
dicuri yang perbuatan tersebut mengakibatkan luka berat atau kematian yang
dilakukan para terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut : Mohon dianggap
telah dibacakan (sesuai dengan dakwaan primair)
-------Perbuatan terdakwa diatur dan diancam Pidana dalam pasal 365 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana tentang Penyertaan-------------------------
- Ahli pidana
MEMUTUSKAN
Hormat Kami,