Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA (KKN) ANGKATAN KE-77

“PERAN MODERASI BERAGAMA TERHADAP HARMONISASI


KEHIDUPAN MASYARAKAT DAN KEARIFAN LOKAL”

IMPLEMENTASI NILAI NILAI PIDIKAN KARAKTER MELALUI


PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK ANAK DI KELURAHAN
ANAK PETAI

OLEH:
ALYA CLARITA

NIM: 1930901108

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN:


Novia Ballianie M.Pd.I

Nip. 201803011111198112

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2022
IMPLEMENTASI NILAI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI
PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK ANAK DI KELURAHAN
ANAK PETAI

Alya Clarita 1, Novia Ballianie M.Pd.I2, Dolla SobariM.Ag3


1
Prodi Psikologi Islam, UIN Raden Fatah Palembang
2
Prodi Pendidikan Agama Islam, UIN Raden Fatah Palembang
3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang

Email: aliyaclarita@gmail.com

Abstrak

Di era zaman teknologi yang semakin canggih dan berkembang ini tentu
saja akan banyaknya tantangan dalam menanamkan nilai nilai pendidikan karakter
pada anak. Pendidikan karakter pada anak dapat di mulai dalam kehidupan sehari
hari salah satunya bermain. Salah satu permainan dalam menanamkan nilai karakter
pada anak adalah permainan tradisional. Permainan tradisional mengandung
banyak aspek pendidikan karakter yang sangat berguna bagi pengembangan
karakter generasi muda. Di sisi lain, permainan anak merupakan warisan budaya
lokal yang harus dilestarikan.Artikel ini mengkaji bagaimana nilai nilai pendidikan
karakter anak melalui permainan tradisional. Adapun tujuan ditulisnya artikel ini
adalah untuk membentuk karakter anak anak di Kelurahan Anak Petai, agar menjadi
manusia yang baik dan memiliki sopan santun serta etika. Serta, mampu
melestarikan budaya lokal.Penelitian menggunakan metode kualitatif yang bersifat
analitik. Serta teknikpengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian yang berjudul
Implementasi Nilai Nilai Pendidikan Karakter pada Anak Anak di Kelurahan Anak
Petai menunjukan pentingnya penanaman konsep moral sejak usia untuk
pembentukan karakter anak melalui permainan tradisional.

Kata Kunci : Pendidikan Karakter, permainan Tradisional


Abstract

In this era of increasingly sophisticated and developing technology, of


course, there will be many challenges in instilling the values of character education
in children. Character education in children can be started in everyday life, one of
which is playing. One of the games in instilling character values in children is
traditional games. Traditional games contain many aspects of character education
which are very useful for the character development of the younger generation. On
the other hand, children's games are a local cultural heritage that must be
preserved. This article examines the values of children's character education
through traditional games. The purpose of writing this article is to shape the
character of children in Anak Petai Village, so that they become good human beings
and have good manners and ethics. And, able to preserve local culture. The
research used qualitative analytic methods. And the data collection techniques used
in this study were observation, interviews, and documentation. The results of the
study entitled Implementation of Character Education Values for Children in Anak
Petai Village showed the importance of inculcating moral concepts from an age for
the formation of children's character through traditional games.

Keyword: Character Education, Traditional Games


PENDAHULUAN

Di era zaman teknologi yang semakin canggih dan berkembang pesat saat
ini tentu saja tak dapat kita hindari dan pungkiri. Teknologiyangsemakinhari
semakin canggih menunjukkan keunggulannya. Takluput juga anak anak yang
sering ditemukanbermaingadget dimanapun dan kapanpun. Anak anak dengan
gadgetnyadapatmenaksesapapun khususnya bermain gameonline. bermain
gameonlinetemtu saja memiliki dampak positif dan negatif dan positifnya. Dampak
positifnya dapat melatih kecerdasanmisalnyagame perang yaitu menysusun
strategi. Taklepas dari itu dampak negatif gameonline tentu saja berpengearuh
buruk di antaranya kecanduan, timbulnya rasa malas belajar, mempengaruhi
perkembanganinterpersonal anak dan tentunya menurunkan nilai nilai karakter
pada anak.

Pendidikan karakter merupakan upaya individu dan bersifat ambisius karena


dapat berkembang bagi mereka yang menemukan lebih banyak makna, nilai,
semangat (kesadaran), dan sikap. Dalam proses menemukan nilai, semangat,
kesadaran, dan sikap baru. ,seseorang berusaha untuk memerdekakan dirinya agar
dapat berperan lebih baik dalam masyarakat.Pendidikan karakter adalah visi
pembangunan nasional, “pendidikan yang luhur, bermoral, beretika, dan berbudaya
berdasarkan falsafah Pancasila. Dibangun sebagai landasan untuk mewujudkan
terciptanya “masyarakat yang terpusat dan beradab”. Dalam melaksanakan
pendidikan karakter di sekolah, pemerintah telah melaksanakannya melalui
berbagai strategi. Salah satu strategi yang diterapkan adalah strategi implementasi
pendidikan karakter di tingkat satuan pendidikan. Implementasi nilai karakter yang
dikembangkan dapat dimulai dengan nilai-nilai esensial, sederhana, dan mudah
diterapkan seperti kebersihan, kerapihan, kenyamanan, disiplin, sopan santun, dan
kesantunan.1

Salah satu implementasi nilai nilai pendidikan karakter yang dapat di


implementasikan dalam kehidupan sehari hari yaitu melalui permainan tradisional.

1
Ramadhani, A. (2018, November). Identifikasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam permainan
anak tradisional. In Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga (SENALOG) (Vol. 1, No. 1),
hlm.6
Permainan tradisional saat ini dianggap tidak menarik karena banyaknya pengaruh
modernisasi. Permainan tradisional umumnya memiliki nilai nilai pendidikan
karakter yang penting di transformasi kan kepada anak sedini mungkin.Permainan
tradisional merupakan bentuk ekspresi dan apresiasi dari tradisi masyarakat dalam
menciptakan situasi serta kegiatan yang gembira dan menyenangkan.

Permainan tradisional melayani berbagai tujuan atau menyampaikan


berbagai pesan. Mereka adalah simbol pengetahuan yang diturunkan dari generasi
ke generasi. Pengembangan karakter generasi muda dapat memperoleh manfaat
yang besar dari berbagai bagian pendidikan karakter yang diberikan permainan
tradisional. Sejarah budaya lokal permainan anak-anak, di sisi lain, harus
dilindungi. Oleh karena itu, diperlukan berbagai inisiatif agar permainan tradisional
anak kembali menjadi sesuatu yang menarik minat anak untuk memainkannya.
Proyek penelitian, pembuatan materi pendidikan, dan inisiatif lainnya adalah
contoh upaya yang dapat dilakukan. 2

Uraian latar belakang inimendasari penelitian ini bertujuan untuk


mengimplementasikan nilai nilai pendidikan karakter melalui permainan tradisional
pada anak anak di Kelurahan Anak Petai.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Anak Petai, Kecamatan


Prabumulih Utara, Kabupaten Prabumulih. Dengan waktu pelaksanaan selama
proses KKN berlangsung, 13 Juli – 22 Agustus 2022. Penulis melaksanakan
penelitian kepada anak anak di Kelurahan Anak Petai. Yang terlibat dalam program
ini sebanyak 20 Orang. Dalam program ini penulis mengimplementasikan
permainan tradisional di antaranya ular tangga, engkek, dan gobak sodor. Program
ini di ikuti oleh anak anak Kelurahan Anak Petai. Proses dilakukan nya program

2
Perdima, FE, & Kristiawan, M. (2021). Nilai-nilai karakter dalam permainan tradisional Hadang
di sekolah dasar. Jurnal Basicedu , 5 (6), 5342-5351
tersebut didokumentasikan selama program tersebut berlangsung. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada


filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang almiah,
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci,pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball,
teknik pengumpulan data dengan gabungan, analisis data bersifat induktif /
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.
3

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan beberapa


teknik, di antaranya teknik Observasi yaitu suatu teknik yang digunakan dalam
mengumpulkan data dengan memusatkan segenap perhatian terhadap suatu obyek
penelitian dengan menggunakan seluruh alat indera. 4 Penelitian ini menggunakan
observasi partisipasi aktif, karena peneliti terlibat langsung didalam aktivitas
tersebut. kebutuhan, potensi, dan harapan secara tertulis dan terdokumentasikan.
Dengan melakukan observasi secara langsung dilapangan dengan sejumlah anak
anak di Kelurahan Anak Petai. Penelitian ini juga menggunakan Teknik Wawancara
yaitu sebuah dialog yang dilakukam oleh pewawancara untuk memperoleh sebuah
informasi. Dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara semi terstruktur
dengan tujuannya untuk menemukan permasalahan secara terbuka, yang mana
pihak yang diwawancarai diminta pendapat dan ide-idenya. Peneliti juga
menggunakan Teknik Dokumentasi yaitu teknik dalam pengumpulan data melalui
dokumen. Menurut Sugiyono, dokumen merupakan catatan perestiwa yang telah
berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan,gambar atau karya-karya momumental dari
seseorang. Dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan yaitu foto-foto yang
berkaitan dengan jenis kegiatan yang telah dilalui.

3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Penerbit Alfabeta,2009),
hlm.7.
4
Ibid,hlm. 15.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses penelitian ini telah dilakukan sebagaimana kaidah yang berlaku


sesuai dengan perencanaan penelitian yang sebelumnya telah disusun oleh
peneliti.padarespon awal, peneliti melakukan wawancara serta perizinantterhadap
ketua RW dan RW kelurahan Anak Petai. Merekasangat antusias dengan adanya
implementasi permainan tradisional. Masyarakat di berikan akses untuk melihat
putra putrinya ketika bermain dan halapa saja yang di lakukan. Pada penelitian ini
penulis menggunakan subjek 15 anak rentang usia 4-10 tahun di kelurahan
anakpetai. Permainan tradisional yang di buat di antaranya gobak sodor, ular
tangga dan engklek.

Gobak sodor adalah permainan yang melibatkan banyak pemain. Pemain


dibagi menjadi dua tim untuk permainan ini, yang masing-masing harus memiliki
tiga pemain. Area tersebut harus dijaga oleh satu tim, dan tujuan tim lain adalah
untuk menyusup ke area yang dijaga oleh tim lain. Tim yang ditugaskan untuk
menyerang harus dapat melintasi wilayah dalam bentuk kotak-kotak yang telah
dibangun sedemikian rupa sehingga tidak dapat disentuh oleh anggota tim yang
berjaga. Permainan berakhir dan tim bertukar tempat jika tim penyerang disentuh.
Unit penjaga telah menggantikan mantan tim penyerang. Bermain gobak sodor
dapat meningkatkan ketangkasan, kewaspadaan, kecepatan, dan kerjasama tim. 5

Selanjutnya permainan engklek, Permainan Engklek atau Angkling


merupakan permainan yang dilakukan dengan loncat dengan satu kaki pada bentuk
yang digambar di atas tanah. Aturan bermain dari Angkling atau Engklek adalah
pemain melempar koin atauserpihan genting pada kotak-kotak yang telah digambar
di tanah secara berurutan, dari petak yang paling dekat dengan pelempar. Pada
kotak yang ditandai koin atau serpihan genting, pemain tidak boleh menginjaknya
dan harus melewati petak tersebut. Saat kembali ke garis awal, pemain
tersebutharus mengambil kembali serpihan genting tersebut dan melanjutkan

5
Syamsurrijal, A. (2020). Bermain sambil belajar: permainan tradisional sebagai media penanaman
nilai pendidikan karakter. ZAHRA: ResearchandToughtElementarySchoolof Islam Journal, 1(2), 1-
14,hlm. 11
melempar ke kotak berikutnya. Dalam permainan ini, si pemain tidak
diperkenankan untuk menyentuh garis pembatasbentuk yang telah di buat pada saat
bermain. Jika ia menyentuh garis tersebut maka ia secara jujur mengakui dan harus
berhenti bermain.Permainan ini dapat dilakukan dengan minimal jumlah pemain
dua orang. Selain melatih dapat ketangkasan, permainan ini juga melatih
keseimbangan dan konsentrasi. Di samping itu, permainan ini juga mengajarkan
untuk menghargai perbedaan, kesetaraan gender karena dapat dimainkan oleh anak
laki laki maupun perempuan, sportif, jugakejujuran. 6

Terakhir, peneliti memimplemetasikan permainan tradisional ular tangga.


Ular tangga biasanya terdiri dari plot permainan yang berisi kotak yang harus
dilewati pemain dengan menggerakkan pion setelah pelemparan dadu awal.
Permainan juga dapat dilengkapi dengan warna, gambar dan kartu yang menarik,
serta referensi aturan yang berlaku terkait konten pelatihan keterampilan sosial.
Permainan ini sangat mudah dimainkan dan dapat mendidik serta menghibur anak-
anak. Permainan ini mengajarkan karakter anak seperti komunikasi, ketegasan,
tanggung jawab, kerjasama, empati, pengabdian dan pengendalian diri. 7

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian implementasi


pendidikan karakter melalui pemainan engklek pada anak anak di Kelurahan Anak
Petai, maka dapatt di simpulkan bahwa karakter anakdapat di bentuk melalui
permainan tradisional.Karakter yang di bentuk di antaranya karakter personal
mencakup kejujuran, tanggung jawab,kerjakeras,disiplin,
suportif.selanjutnya,karakter sosial yang dibentuk mencakup kerjasama, gotong
royong, kebersamaan,kepedulian sosial, cinta damai.karakter kebangsaan yang di

6
Syamsurrijal, A. (2020). Bermain sambil belajar: permainan tradisional sebagai media penanaman
nilai pendidikan karakter. ZAHRA: ResearchandToughtElementarySchoolof Islam Journal, 1(2), 1-
14. Hlm.11
7
Saputri, HR (2019). Pengembangan Permainan Sosio Ular Tangga yang Dimodifikasi untuk
Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Gangguan Perkembangan Intelektual Ringan (Idd)
(Disertasi Doktor Universitas Muhammadiyah Malang).,hlm. 15
bentuk mencakup demokratis, nasionalis, musyawarah,toleran. Karakter
keagamaamyamg di bentuk antara lain religius, nilai nilai akhlak, kearifah. Pada
permainan tradional selain menanamkan nilai nilai pendidikan karakter juga guna
meningkatkan perkembangan anak dari aspek motorik,kognitif dan sosio
emosional.
REFERENSI

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Penerbit Alfabeta

Syamsurrijal, A. (2020). Bermain sambil belajar: permainan tradisional sebagai


media penanaman nilai pendidikan karakter. ZAHRA:
ResearchandToughtElementarySchoolof Islam Journal, 1(2), 1-
14.https://jurnal.stai-alazharmenganti.ac.id/index.php/ZAHRA/article/view/116

Ramadhani, A. (2018, November). Identifikasi nilai-nilai pendidikan karakter


dalam permainan anak tradisional. In Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga
(SENALOG) (Vol. 1, No. 1
)https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/semnassenalog/article/view/175

Saputra, N. E., & Ekawati, Y. N. (2017). Permainan Tradisional Sebagai Upaya


Meningkatkan Kemampuan Dasar Anak: Nofrans Eka Saputra, Yun Nina Ekawati.
Jurnal Psikologi Jambi, 2(2), 47-53.https://online-
journal.unja.ac.id/jpj/article/view/4796

Perdima, FE, & Kristiawan, M. (2021). Nilai-nilai karakter dalam permainan


tradisional Hadang di sekolah dasar. Jurnal Basicedu , 5 (6), 5342-
5351.https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1640

Saputri, HR (2019). Pengembangan Permainan Sosio Ular Tangga yang


Dimodifikasi untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Gangguan
Perkembangan Intelektual Ringan (Idd) (Disertasi Doktor Universitas
Muhammadiyah Malang). https://eprints.umm.ac.id/45526/
DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1: Pembuatan Permainan Tradisional

Gambar 2: Permainan Gobak Sodor


Gambar 3:Permainan Engklek

Gambar 4: Permainan Jejak Tangan Kaki


Gambar 5 :Permainan Ular Tangga

Anda mungkin juga menyukai