HANDBOOK - Rev07 IDN
HANDBOOK - Rev07 IDN
Nomor Anggota:
ASOSIASI PILOT DRONE INDONESA
Wisma NH – Jalan Raya Pasar Minggu No.3, RT.2/RW.2,
Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12780
| asosiasipilot.droneindonesia@gmail.com | www.apdi.id |
DAFTAR ISI BUKU SAKU
PEMILIK buku saku ini wajib memperbaharui data pribadi, catatan pelatihan dan prestasi dan
harus divalidasi oleh pihak pemberi kerja / yang bertanggung jawab dan di bukukan oleh bagian
keanggotaan organisasi.
PEMILIK buku saku ini wajib memahami dan menjalankan kegiatan sesuai dengan visi dan misi
perkumpulan, prosedur wajib termasuk peraturan-peraturan yang mengatur pengoperasian
PTTA di Indonesia.
KODE ETIK ANGGOTA ASOSIASI PILOT DRONE INDONESIA (APDI)
Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) sebagai organisasi yang berkedudukan di Pusat (Jakarta)
mendelegasikan wewenang kepada petugas yang ditunjuk untuk melakukan valisasi,
pemeriksaan dan pelaporan yang dianggap penting untuk ditindaklanjuti dengan tujuan
keanggotaan.
/ ,
Yang membuat pernyataan, Keanggotaan,
------------------------------------------ -----------------------------------
IDENTITAS PILOT
Bagian 1: Data Pribadi
Nama Nama Nama
Depan Tengah Belakang
Jenis Tanggal Tempat
Kelamin lahir Lahir
Status (Jam Muda / Biasa / Penuh Regional / Tahun
terbang) 20JT <200JT >200JT Komunitas bergabung
Nomor KTP / Paspor
Bagian 2: Alamat
Alamat domisili
Kota Provinsi Kodepos:
Paraf / Stampel
Nama:
Paraf / Stampel
Nama:
Paraf / Stampel
Nama:
Paraf / Stampel
Nama:
Paraf / Stampel
Nama:
Paraf / Stampel
FLIGHT LOG BOOK
Bagian 8: Flight Log book
Tujuan Penerbangan Lokasi Penerbangan / Waktu efektif
No (7atihan, pekerjaan, tugas, NOTAM, Validasi
etc.)
Instansi Penanggung jawab penerbangan
Akumulasi
(jam)
Akumulasi
(jam)
Akumulasi
(jam)
Akumulasi
(jam)
Akumulasi
(jam)
Akumulasi
(jam)
Akumulasi
(jam)
Akumulasi
(jam)
Akumulasi
(jam)
REGULASI DAN ATURAN
Regulasi yang berhubungan dengan pengendalian pengoperasian drone
(system pesawat udara tanpa awak)
Perubahan peraturan tersebut memberi hak kepada Kemenhub atau TNI untuk
menembak langsung / penyitaan9 drone yang dinilai membahayakan saat
diterbangkan. Salah satu alatnya adalah menggunakan "drone-jamming".
Selain Kemenhub, TNI juga bisa memberikan sanksi apabila drone dioperasikan
di kawasan udara terlarang (prohibited area) dan kawasan udara terbatas
(restricted area). Kawasan terlarang tersebut antara lain Istana Kepresidenan,
kilang minyak, dan pangkalan udara TNI.
Sebagai panduan pengoperasian ditentukan dari referensi ICAO mengenai RPAS Manual
khususnya petunjuk peraturan mengenai CASR 107 (mengenai Civil Aviation Safety
Regulation) untuk Pesawat Terbang Tanpa Awak; juga merujuk pada guideline JARUS
mengenai SORA (Specific Operation Risk Assessment) dimana setiap skenario penerbangan
mempunya resiko berbeda sehingga setiap penerbangan perlu diuji penilaian resikonya
berdasarkan lokasi/wilayah udara, waktu penerbangan, Pesawat yang dipakai serta
kompetensi pilot yang layak mendukung operasi yang direncanakan.
Dalam prinsip operasi hal ini APDI sebagai organisasi mempunyai visi dan misi yang
menjadikan Safety Culture untuk penerbangan yang mengedepankan Aspek Keselamatan
dan keamanan, kegiatan yang beranggung-jawab dan bermartabat.
Berikut ini pokok-pokok materi yang perlu diperhatikan sebagai acuan dasar pengoperasian
pesawat terbang tanpa awak, yaitu komponen hardware (perangkat keras) dan software
(perangkat lunak), environment (lingkungan sekitar), Live-ware (meliputi operator dan
perangkat lain serta serta kondisi abstrak yang menyertai).
Tugas utama pilot adalah mengidentifikasi bahaya dan melakukan penerbangan dalam
kondisi normal dengan pengertian kondisi cuaca / meteorology tidak mengganggu
penerbangan.
Pilot/operator harus mampu membaca arah dan kecepatan angin yang bisa memengaruhi
penerbangan yang direncanakan. Keputusan yang diambil sebelum dan selama penerbangan
harus dapat mengendalikan situasi paling aman dengan batasan-batasan peswat dan
skenario penerbangan berdasarkan data cuaca yang valid serta pengamatan visual cuaca
sekitar juga prediksi cuaca dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. CUACA
MENENTUKAN PERFORMA PENERBANGAN
Teknologi (Instrumentation/Software/Hardware)
Kemutakhiran sistim pesawat dan fitur keselamatan, fitur telemetri, fitur failsafe, sensor dan
deteksi menghidar (DAA), geofencing, auto-pilot, proximity warning dan juga prosesor flight
control harus dipahami untuk penggunaan dan di-setting sebelum terbang menjadi jaminan
pengendalian dan resiko di udara.
Penggunaan software atau interface program selalu ter-update dalam versi terbaru
khususnya mengenai firmware dan penggunaan aplikasi resmi (bukan bajakan / hasil crack
software) merupakan tanggung jawab yang harus diikuti. PERUBAHAN YANG DINAMIS
MENGENAI PERANGKAT LUNAK DN INSTRUMENTASI AKAN TERJADI TERUS DI DUNIA
PENERBANGAN DRONE
Petunjuk Landing
Multirotor.
• Pendaratan dilakukan secara aman dengan menerbangkan pesawat lebih tinggi
dari bangunan tertinggi dan mengarahkan drone tetap diatas landing-pad dan
kemudian turu perlahan hingga touch-down dan dis-arming remote controller.
Disarankan setiap pendaratan orientasi pesawat TIDAK nose-in
Fixed-wing.
• Saat pendaratan dimulai (baik secara manual atau otomatis setelah 2 menit
berputar-putar di sekitar waypoint awal), motor pesawat akan mati dan
meluncur turun ke tanah dengan mengitari waypoint awal. Setelah touch-
down, pesawat akan secara otomatis kembali pada mode idle setelah mati
beberapa detik kemudian.
Fasilitas
Tidak berfungsinya alat komunikasi 2 E
Komunikasi
• kacamata, tabir surya, topi pelindung matahari, mengenakan pakaian dan sepatu yang sesuai
untuk kerja lapangan, menggunakan sepatu yang sesuai
• Tidak beroperasi saat kecepatan angin melebihi 7m/detik.
• Tetap waspada terhadap pesawat lain yang masuk ke area penerbangan dan orang-
orang yang pindah ke area pendaratan selama penerbangan. Berhati-hati memilih area
lepas landas dan pendaratan yang sesuai. Menjaga jarak sejauh 30m dari selain anggota
awak atau pengamat. Senantiasa menjaga garis pandangan.
• Periksa kelaikan terbang PUTA dan level baterai.
• Tentukan tempat untuk mengalihkan PUTA saat darurat
• Berkoordinasi dengan pihak yang berhubungan dengan aktifitas sekitar (lalulintas, jalur
pejalan kaki dan pihak lain yang terdmpak)
• Penyediaan back-up (alternative) radio komunikasi point to point
• Penyediaan alat P3K, koordinasi dengan klinik terdekat dan alat penanggulangan tumpahan
bahan bakar yang memadai
Dengan tindakan pengendalian yang tertera di atas, faktor risiko dikurangi dari A3 ke A1