LKM-11 - Komoditi Unggulan Wilayah Pesisir Astrid Eleora
LKM-11 - Komoditi Unggulan Wilayah Pesisir Astrid Eleora
Tujuan:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis komoditi unggulan di wilayah pesisir
2. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk kebijakan pembangunan di
pedesaan
3. Mahasiswa dapat menjelaskan kendala pembangunan pertanian di
pedesaan
4. Mahasiswa dapat menjelaskan kendala dalam pemasaran produk
pertanian
Kegiatan:
1. Bacalah Buku Pembangunan Ekonomi, Bab XIII: Pengembangan
Komoditi Unggulan Di Wilayah Pesisir.
2. Diskusikan dengan teman sekelompok, kerjakan tugas yang disajikan
berikut ini.
Tugas Kelompok:
1. Dari buku ajar yang Anda pelajari, jelaskan bentuk kebijakan pembangunan di
pedesaan baik secara regional maupun dari sudut pandang
2. Diskusikan dengan teman Anda tentang komoditi apa saja yang diunggulan di
daerah Riau, berikan alasan Anda.
1.. Kelapa Sawit: Riau adalah salah satu produsen utama kelapa sawit di
Indonesia. Keberadaan lahan yang luas dan iklim yang cocok membuat Riau
menjadi pusat produksi kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan komoditi yang
penting dalam industri minyak kelapa sawit, minyak goreng, produk perawatan
kulit, dan biodiesel. Tingginya permintaan global terhadap kelapa sawit
membuatnya menjadi sumber utama pendapatan dan lapangan kerja di Riau.
2. Karet: Riau juga terkenal dengan produksi karet yang tinggi. Iklim tropis dan kondisi
tanah yang subur menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan pohon karet.
Karet merupakan bahan baku penting dalam industri ban, karet sintetis, dan berbagai
produk karet lainnya. Permintaan yang kuat dari industri otomotif dan manufaktur
menjadikan karet sebagai komoditi yang berharga di pasar global
3. Minyak dan Gas Bumi: Riau memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang
signifikan di lepas pantai. Kehadiran industri migas menjadi sektor penting dalam
perekonomian Riau. Penambangan minyak dan gas bumi memberikan pendapatan
yang besar bagi daerah ini serta kontribusi dalam memenuhi kebutuhan energi
nasional.
4. Kayu: Riau memiliki hutan yang kaya dengan berbagai jenis kayu seperti
meranti, merbau, dan ramin. Kayu dari Riau digunakan dalam industri konstruksi,
furnitur, dan bahan baku lainnya. Potensi kayu di Riau tidak hanya memberikan
pendapatan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan ekosistem
hutan.
5. Ikan dan hasil perikanan: Riau memiliki potensi perikanan yang besar karena
wilayahnya yang berbatasan dengan Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. Daerah
ini memiliki sumber daya laut yang melimpah seperti ikan, udang, kepiting, dan
kerang. Hasil perikanan Riau memberikan kontribusi penting dalam memenuhi
kebutuhan protein masyarakat lokal dan juga menjadi sumber pendapatan melalui
ekspor.
Keunggulan komoditi-komoditi ini di Riau tidak hanya memberikan
manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi daerah,
peningkatan lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat setempat. Namun,
perlu diingat bahwa sumber daya alam tersebut juga perlu dikelola secara
berkelanjutan untuk menjaga lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang.
.
Beberapa kendala umum yang sering dihadapi oleh petani skala kecil dalam
pengembangan pertanian:
1. Keterbatasan Akses ke Sumber Daya: Petani skala kecil seringkali menghadapi
keterbatasan akses terhadap sumber daya penting seperti lahan yang subur, air
irigasi yang cukup, benih berkualitas, dan pupuk.
2. Teknologi dan Inovasi Terbatas: Petani skala kecil seringkali tidak memiliki
akses yang memadai ke teknologi pertanian terkini dan inovasi terbaru.
3. Perubahan Iklim: Perubahan iklim telah menjadi kendala serius dalam
pengembangan pertanian.
4. Ketergantungan pada Pasar yang Tidak Stabil: Petani skala kecil sering
menghadapi tantangan dalam menjual hasil panen mereka karena mereka
bergantung pada pasar lokal yang tidak stabil.