Anda di halaman 1dari 3

Program work-life balance (keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi) penting bagi

perusahaan riset karena bisnis ini seringkali melibatkan jadwal yang sibuk, tenggat waktu yang ketat,
dan beban kerja yang berat. Beberapa program work-life balance yang dapat diterapkan oleh
perusahaan riset antara lain:

1. Fleksibilitas waktu:

Memberikan fleksibilitas dalam jadwal kerja sehingga karyawan dapat bekerja dimanapun dan
dapat menyesuaikan jadwal kerja mereka dengan kebutuhan pribadi mereka seperti mengurus
keluarga, kesehatan, atau kegiatan sosial lainnya. Program fleksibilitas waktu harus dijalankan
dengan adil dan konsisten, seehingga semua karyawan merasa dihargai dan diakui kontribusi nya
dalam organisasi. Organisasi harus memperhatikan kebutuhan karyawan, kondisi karyawan dan
strategi bisnis dalam menjalankan program flleksibilitas waktu.

2. Work from home:

Perusahaan riset pemasaran dapat memberikan fleksibilitas waktu kerja kepada karyawan mereka.
Memberikan opsi bagi karyawan untuk bekerja dari rumah atau lokasi lain yang tidak berhubungan
dengan kantor. Program ini dilakukan pada 3 minggu sekali dalam setiap divisi. Hal ini dapat
membantu karyawan menghemat waktu dalam perjalanan dan memungkinkan mereka untuk
lebih fleksibel dalam menjalankan pekerjaan mereka. Namun jadwal kerja untuk WFH harus
mencakup waktu yang diperlukan untuk rapat dan deadline proyek.

3. Cuti dan liburan yang fleksibel:

Memberikan opsi bagi karyawan untuk mengambil cuti dan liburan kemanapun yang mereka
inginkan selama 12 hari dalam satu tahun dengan jadwal yang fleksibel sehingga mereka dapat
mengatur jadwal liburan mereka berdasarkan kebutuhan pribadi mereka. Ini dapat mencakup opsi
untuk cuti yang fleksibel seperti cuti hamil atau paternitas, dan fasilitas perawatan anak di tempat
kerja. Dengan memberikan program ini, perusahaan dapat membantu karyawan merasa lebih baik
dalam memperhatikan keluarga mereka dan mengurangi stres di tempat kerja. Namun, cuti liburan
ini hanya berlaku untuk yang sudah bekerja di perusahaan minimal 1 tahun.

4. Program kesehatan dan kebugaran:

Menyediakan program kesehatan dan kebugaran yang dapat membantu karyawan menjaga
keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini dapat mencakup opsi untuk olahraga di
tempat kerja, kelas yoga, atau pengaturan kegiatan olahraga di luar kantor secara rutin. Dengan
mempromosikan kesehatan dan kebugaran, perusahaan dapat membantu karyawan tetap sehat dan
produktif. Dalam menjalankan program kesehatan dan kebugaran di kantor, perusahaan harus
memastikan bahwa program tersebut sudah jelas sehingga karyawan dapat membedakan waktunya
bekerja dan berolahraga.
5. Kompensasi dan tunjangan:

Memberikan kompensasi dan tunjangan yang menarik sehingga karyawan merasa dihargai dan
dihormati. Hal ini meliputi bonus, tunjangan kesehatan, dan program pensiun. Dalam menjalankan
program kompensasi, penting untuk mempertahankan keadilan dan kesetaraan dalam memberikan
imbalan kepada karyawan.

Kesimpulan

Dengan menerapkan program work-life balance yang tepat, perusahaan riset dapat
meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan serta meningkatkan kepuasan karyawan dan
retensi tenaga kerja.

Keterangan:

What

Who

When

Why

Where

How

Justifikasi
Resume Jurnal
Dalam jurnal berjudul Keseimbangan Kehidupan Kerja Ditinjau Dari Dukungan Sosial Pada
Pekerja yang ditulis oleh Retno Manggaharti dan Nur Pratiwi Noviati kami menyimpulkan
bahwa jurnal ini ditulis dengan tujuan untuk menguji secara empirik korelasi dukungan social dan
keseimbangan kehidupan kerja. Semakin positif dukungan yang diterima maka semakin tinggi tingkat
keseimbangan kehidupan kerja dengan menggunakan metode analisis data yang digunakan adalah
metode statistik dengan bantuan fasilitas program SPSS 24 for windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara keseimbangan kehidupan kerja
dan dukungan sosial pada orang yang bekerja. Orang yang bekerja dalam penelitian ini adalah orang
yang bekerja dalam perusahaan, bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, memiliki usaha/wiraswasta,
bekerja dalam instansi kesehatan dan bekerja dalam instansi pendidikan.

Dimensi dari dukungan sosial salah satunya adalah keluarga. Keluarga tidak dapat terlepas dari
pekerja. Alasan paling utama untuk seseorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan fisiologis
dirinya dan keluarganya (Munandar, 2001). Permasalahan yang terdapat pada keluarga juga akhirnya
berdampak pada pekerjaan begitupun sebaliknya.

Dimensi selanjutnya dari dukungan sosial adalah teman. Teman dalam konteks pekerjaan dapat
diinterprestasikan sebagai rekan kerja. Rekan kerja adalah peran yang tidak dapat lepas dari
lingkungan para pekerja. Rekan kerja berperan penting dalam lingkungan kerja untuk dapat
memotivasi pekerja sehingga produktivitas pun meningkat. Pekerja yang mengalami masalah dalam
kehidupan pribadinya dapat berbagi pada rekan kerjanya untuk mendapatkan pemecahan masalah
sehingga tidak mengganggu kinerja pekerja ketika bekerja.

Dimensi terakhir dari dukungan sosial adalah seseorang yang spesial. Seseorang yang spesial dalam
penelitian ini tidak dapat dispesifikkan. Pekerja yang sudah menikah dapat menjadikan seseorang
yang spesial adalah pasangan atau dapat juga sahabat. Pekerja yang belum menikah menunjuk
seseorang spesial adalah kekasih. Pencapaian keseimbangan kehidupan kerja yang baik dapat melalui
pertemuan rutin dengan seseorang yang spesial (Stnaford School of Medicine, 2014). Pekerja yang
mengalami masalah dengan seseorang yang spesial dapat berdampak pada pekerjaan.

Uji korelasi menunjukkan hasil dukungan sosial dan keseimbangan kehidupan kerja memiliki
koefisien korelasi r sebesar 0.730 dan p = 0.001 (p<0.01). Hasil analisis menunjukkan ada hubungan
positif yang signifikan antara dukungan sosial dan keseimbangan kehidupan kerja, dan demikian
hipotesis penelitian ini diterima.

Daftar Pustaka
noviati, R. M. (2019). Keseimbangan kehidupan kerja ditinjau dari dukungan sosial pada pekerja.
Yogyakarta: Jurnal Studia Insania.

Anda mungkin juga menyukai