BAB21410150041
BAB21410150041
BAB II
TEORI PEMAHAMAN MATERI PELUANG DAN STATISTIKA
2.1.2. Peluang
Peluang merupakan salah satu cabang matematika yang
mempelajari cara menghitung tingkat keyakinan seseorang terhadap
terjadi atau tidaknya suatu peristiwa (Avianti, 2009:55).
11
a. Kaidah Pencacahan
1) Aturan Perkalian
Aturan perkalian dapat dinyatakan dalam bentuk diagram
pohon, diagram venn atau tabel silang dengan pasangan
berurutan. Agar lebih jelas, perhatikan contoh dibawah ini:
Contoh:
Hanif mempunyai 3 celana dan 2 baju. Banyaknya cara untuk
memasangkan celana dan baju adalah.......
Jawab:
Misalkan celana dilambangkan dengan A maka A ={a1, a2, a3}
dan baju dilambangkan dengan B, maka B = {b1, b2}.
Aturan perkalian A dan B, ditulis A × B dan diperoleh:
A × B = {(a1, b1), (a1, b2), (a2, b1), (a2, b2), (a3, b1), (a3, b2)}.
Berdasarkan uraian diatas, kita dapat secara langsung
menentukan banyak A × B, yaitu:
n(A × B) = n(A) × n(B) = 3 × 2 = 6 cara.
2) Permutasi
Permutasi adalah pengembangan aturan perkalian yang
dapat menentukan urutan atau susunannya. Dilambangkan
dengan P dan dirumuskan dengan:
𝑛!
P rn = (𝑛−𝑟)!
Contoh:
Banyaknya permutasi huruf abjad a, b, c yang diambil dua
unsur adalah....
Jawab:
3! 3! 3.2.1
P 32 = (3−2)! = 1! = = 6 buah.
1
3) Kombinasi
Kombinasi adalah pengembangan aturan perkalian selain
permutasi yang menentukan keanggotaannya atau unsurnya.
Dilambangkan dengan C dan dirumuskan dengan:
12
𝑛!
C nr = 𝑟!(𝑛−𝑟)!
Contoh:
8 8! 8! 8.7.6.5.4.3.2.1
Nilai dari C 2 = = = = 28 (Sukino,
2!.(8−2)! 2!(6)! 2.1(6.5.4.3.2.1)
2007:83).
b. Konsep Ruang Sampel dan Kejadian
Kejadian atau Peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang
sampel.Ruang Sampel adalah Himpunan dari semua hasil yang
mungkin dari suatu kejadian (percobaan).Titik Sampel adalah
anggota-anggota dari ruang sampel.
Contoh:
Dua buah mata uang logam dilemparkan bersama-sama, tentukan!
1) Ruang sampelnya
2) Banyaknya Ruang Sampel
3) Banyaknya kejadian keduanya gambar.
Jawab:
1) Ruang sampelnya
Mata Uang II
A G
Mata Uang I
A AA AG
G GA GG
Ruang Sampelnya : {AA,GA,AG,GG}
2) Banyaknya ruang sampel, n(S) = 4
3) Misalkan B adalah kejadian keduanya gambar. Kejadian B
Maka bayaknya kejadian keduanya gambar, n(B) = 1
c. Perhitungan Peluang Suatu Kejadian dengan Rumus Peluang
Jika A adalah sebuah kejadian dalam ruang sampel S (atau, A
adalah sebuah himpunan bagian dari S) maka peluang kejadian A
didefinisikan sebagai :
𝑛 (𝐴)
P (A) = 𝑛 (𝑆)
13
S = { H, T } n (S) = 2.
A = {H} n (A) = 1
𝑛 (𝐴) 1
P (A) = 𝑛 (𝑆) = 2
d. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan suatu peristiwa pada suatu percobaan yang
dilakukan sebanyak n kali adalah Hasil kali peluang peristiwa itu
dengan (n). Frekuensi harapan biasanya dilambangkan dengan Fh
(Avianti, 2009:57) , secara matematis ditulis:
Fh = P (K)
xn
Contoh:
Sebuah mata uang logam dilemparkan 50 kali. Tentukan
frekuensi harapan munculnya angka!
Jawab:
Misalkan A adalah kejadian munculnya angka pada mata uang.
Ruang Sampel , S = {A,G}, n(S) = 2.
14
2.1.3. Statistika
Statistika adalah ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan
data, perhitungan atau pengolahan data, serta penarikan kesimpulan
berdasarkan data yang diperoleh. Data adalah kumpulan datum,
sedangkan fakta tunggalnya adalah datum. Data statistik yang
terkumpul biasanya masih tersebar dan tak berurutan ukuranya.
Untuk kebutuhan penyajian dan pengelolaan data, maka data tersebut
perlu diurutkan dari ukuran terkecil sampai yang ke terbesar (Adrian,
2008:143).
a. Sampel dan populasi
Populasi adalah kumpulan seluruh objek yang lengkap yang
akan dijadikan objek penelitian.
15
4
2001
3
2
2001
1
0
pedagang buruh PNS nelayan
17
c) Diagram Garis
Diagram garis umumnya digunakan untuk penyajian
data yang diperoleh dari waktu ke waktu secara teratur
dalam jangka waktu tertentu, misalnya data rata-rata nilai
UAS suatu sekolah dari tahun ke tahun, banyak kendaraan
yang lewat dijalan tol dan sebagainya.
Contoh:
Diagram 2.2
Diagram Garis
6
5
4 2001
3 2002
2 2003
1
0
Buruh Pedagang PNS Nelayan
d) Diagram lingkaran
Daerah lingkaran menggambarkan data seluruhnya,
sedangkan sebagian dari data digambarkan dengan
menggunakan juring atau sektor. Besar sudut pusat tiap
juring harus sebanding dengan nilai data yang disajikan jadi
sebelum membuat diagram lingkaran hitung sudut pusat tiap
juring.
Contoh:
Diagram 2.3
Diagram Lingkaran
Sales
buruh
pedagang
PNS
nelayan
18
3) Ukuran Pemusatan
a) Rataan Hitung (Mean)
Rata-rata hitung merupakan salah satu nilai (ukuran)
statistik yang banyak dipakai. Untuk data nilai rata-rata
dapat ditentukan dengan cara berikut.
jumlah datum x1+x2+⋯+xn
Rataan hitung (mean) = banyak datum = n
Disimbolkan dengan:
∑𝑥 ∑ 𝑓 𝑖 𝑥𝑖
𝑥̅ = atau 𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖
𝑛
Dengan :
𝑥̅ = rataan hitung (mean)
n = banyak data
⅀ = jumlah (dibaca “sigma”)
xi = titik tengah kelas interval
fi = frekuensi dari xi
Contoh :
Dua belas orang mengikuti pertandingan menembak pada
jarak tertentu, setiap peserta menembak 10 kali. Hasil
tembakan yang mengenai sasaran dari tiap – tiap peserta
adalah 4, 8, 5, 8, 6, 4, 7, 7, 2, 3, 5, 7. Tentukan rataan
tembakan yang mengenai sasaran!
Jawab:
Karena data belum diurutkan maka terlebih dahulu kita
mengurutkan datanya sebagai berikut: 2, 3, 4, 4, 5, 5, 6, 7,
7, 7, 8, 8. Maka n = 12
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
2+3+4+4+5+5+6+7+7+7+8+8
=
12
66
= 12 = 5,5
Jadi, rataan tembakan yang mengenai saaran adalah 5,5.
b) Modus
19
Jawab :
Karena nilai yang paling banyak muncul adalah 5 sebanyak
2 kali, maka modus data tersebut adalah : 5.
c) Median
Median adalah nilai yan membagi data menjadi dua
bagian yang sama banyaknya setelah data diurutkan dari
yang terkecil hingga yang terbesar. Median bisa disebut
juga nilai tengah dan disimbolkan dengan Me.
Rumus Median:
𝑥𝑛
Median (Me) = + 1 ; untuk n ganjil.
2
𝑥𝑛 𝑥𝑛
+ +1
2 2
Dan Me = ; untuk n genap.
2
1⁄ 𝑛−𝐹
2
Atau: 𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑓
Dengan :
b = batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median
akan terletak
p = panjang kelas median
n = ukuran sampel atau banayak data
F = jumlah semua fekuensi dengan tanda kelas lebih kecil
dari tanda kelas median
f = frekuensi kelas median
Contoh:
20
Contoh:
Tentukan jangkauan antar kuartil dan jangkauan semi antar
kuartil dari masing-masing kelompok bilangan dibawah ini!
2, 6, 8, 4, 3, 9, 11.
Jawab:
Data diurutkan terlebih dahulu, menjadi: 2, 3, 4, 6, 8, 9, 11.
Dari data diatas diperoleh Q1 = 3, Q2 = 6 dan Q3 = 9, mka:
Jangkauan antar kuartil = H = Q3 – Q1 = 9 – 3 = 6.
1 1
Jangkauan semi antar kuartil = Qd = 2 H = 2 . 6 = 3 (Sukino,
2007:13).
5) Macam-macam Data
a) Data Ditinjau dari Sifatnya:
(1) Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
Misalnya data tentang ukuran nilai matematika dalam
kurun waktu tertentu, berat atau tinggi badan, data
tentang jumlah anak dalam keluarga, data tentang status
atau pekerjaan, dan sebagainya.
(2) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk
bilangan yang dikategorikan menurut gambaran kualitas
objek yang dipelajari atau diamati. Misalnya data tentang
mutu barang, data tentang warna sutu benda, dan
sebagainya.
b) Data Ditinjau Dari Sumbernya
(1) Data Intern
Data Intern adalah suatu data yang diperoleh
langsung dari instansi yang bersangkutan dan diolah
untuk kemajuan dan perkembangan instansi itu sendiri.
(2) Data Ekstern
22
Contoh:
Hitunglah rataan simpangan dan standar deviasi dari
sekumpulan bilangan 2, 3, 6, 8, 11!
Jawab:
Rataan simpangan = MD :
2+3+6+8+11
x = 5
= 6.
4+3+0+2+5 14
MD = =
5 5
MD = 2,8.
Standar deviasi = S:
(2−6)2+(3−6)2+(6−6)2+(8−6)2+(11−6)2
S=√ 5
E(A) = P(A) x N
4
= x 5.250 = 210.
100
Jadi, banyak orang yang terkena penyakit flu burung adalah 210
orang.
2. Jika Ana mengundi sebuah dadu yang seimbang, maka tentukan
rataan dari munculnya angka pada mata dadu itu!
Jawab:
25
X Y
Keterangan :
X = Pemahaman Materi Peluang
Y = Pemahaman Statistika
= Pengaruh