Uts Pemasaran
Uts Pemasaran
2. Strategi pemasaran jasa dapat dibagi dalam tiga aspek, yaitu pemasaran
eksternal, internal, dan interaktif.
Ada pun pemasaran internal mencakup pelatihan dan memotivasi pegawai agar
melayani konsumen dengan baik.
- Metode Mark Up
Nilai mark up juga ditampilkan dalam bentuk persentase. Berikut rumus atau formula
untuk menghitungnya:
Contoh sederhana, ketika produk seharga Rp100.000 Anda jual dengan harga
Rp130.000. Persentasenya adalah ((130.000-100.000)/100.000) x 100 = 0,3 x 100 = 30%.
Selengkapnya pahami contoh kasus menghitung di bawah.
Total biaya pembuatan untuk kursi sebesar Rp 1.000.000 per kursi dan biaya pembuatan
meja s ebesar Rp 5.000.000 per meja. Total biaya perakitan di kantor customer sebesar
Rp 10.000.000. Jika PT XYZ ingin mendapatkan keuntungan 30% dari pesanan tersebut,
berapa harga jualnya ke customer? Cara menghitung mark up untuk contoh soal diatas
dilakukan dengan 2 langkah berikut :
Total Biaya Pesanan (TBP) = (Biaya Kursi + Biaya Meja + Biaya Perakitan)
Dari contoh soal tersebut dan perhitungan di atas bisa disimpulkan bahwa agar PT XYZ
mencapai persentase mark up 30%, maka harga jual meja, kursi dan biaya perakitannya
adalah sebesar Rp 156.000.000.
1. Proffesionalsm
Professionalisme seorang sales person dalam bekerja sangatlah diperlukan. Apalagi di
era globalisasi dan persaingan seperti sekarang sangat menuntut para sales person
untuk bekerja seefektif mungkin dalam seni menjual. Sales people yang baik bukan
hanya mereka yang secara pasif hanya menerima pesanan, namun mereka juga
diharuskan menjadi pencari pesanan yang aktif. Maksud dari penerima pesanan pasif
berasumsi bahwa konsumen adalah mereka yang mengetahui apa yang mereka
butuhkan dan membenci upaya persuasi yang dilakukan sales person. Sekarang, banyak
perusahaan menginvestasikan dananya secara besar-besaran untuk pembiayaan
pelatihan sales personnya. Mereka diberi berbagai macam training untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam menjual.
2. Negosiasi
Negosiasi merupakan salah satu aspek penting dalam penjualan personal. Dalam
negosiasi kedua pihak yaitu penjual dan pembeli membuat kesepakatan tentang harga,
kuantitas, dan syarat-syarat lainnya. Dalam negosiasi kedua pihak dapat saling tawar-
menawar untuk membuat suatu kesepakatan. Oleh sebab itu salesperson perlu untuk
memiliki keahlian dalam bernegosiasi. Dalam kondisi dan situasi tertentu negosiasi
merupakan kegiatan yang tepat menutup penjualan, terutama ketika sudah ada zona
kesepakatan/zone of agreement. Zona kesepakatan ini terjadi ketika hasil-hasil
perundingan sudah dapat diterima oleh kedua pihak baik pembeli maupun penjual.
3. Relationship Marketing
Dalam personal selling, selling person tidak hanya dituntut untuk dapat melakukan
penjualan secara efektif dan melakukan negosiasi yang menguntungkan, namun lebih
dari itu. Seorang selling person harus dapat membangun hubungan jangka panjang yang
s aling menguntungkan dengan konsumen. Tidak hanya konsumen, melainkan dengan
para stakeholder yang terlibat di kegiatan usaha tersebut. Kegiatan relationship
marketing adalah upaya kita untuk menarik, memelihara, dan meningkatkan hubungan
dengan konsumen. Menarik disini bisa dikatakan sebagai langkah “perantara” dalam
proses pemasaran. Sedangkan memelihara dan meningkatkan adalah upaya kita untuk
menjadikan konsumen loyal kepada produk kita dan melayani konsumen sesuai dengan
kebutuhan mereka. Intinya, dengan relationship marketing ini, dipihak pengusaha dapat
menghasilkan laba yang besar dan tujuan dari masing-masing pihak pun akan tercapai
dan merasa terpuaskan.
Saluran distribusi biasanya bervariasi, mulai dari saluran dua tingkat tanpa
perantara hingga saluran lima tingkat dengan tiga perantara khusus saluran
distribusi.
Dalam hal ini, saluran distribusi memiliki dampak langsung pada penjualan
perusahaan. Oleh karena itu, pebisnis perlu membuatnya dengan seefektif
dan seefisien mungkin.
7. Zaman dan teknologi telah merubah pola dan sistem kehidupan sosial
masyarakat modern. Teknologi yang mengalami pertumbuhan yang sangat
signifikan secara eksplisit memberi dampak yang sangat besar terhadap
kehidupan sosial manusia masa kini.
Perubahan cara belanja yang terjadi kepada konsumen pada saat ini pada suatu
penjual eceran yaitu lebih memilih untuk belanja secara online karena
penerapan teknologi yang sangat signifikan banyak penjual2 eceran yang
menerapkan belanja secara online, sehingga pembeli tidak harus datang ke
toko tinggal pesan lewat hp dan barang akan diantarkan sampai rumah. Karena
bagi konsum en yang banyak kesibukan lain maka hal itu akan sangat
memudahkannya karena pembeli tidak harus repot2 datang ke toko dan
mengantri.
8. Fvvvrg
9.
1. Pembeli Apatis
Tipe ini adalah jenis orang yang tidak akan pernah membeli apapun, tidak peduli
sebagus apapun produk kita, seberapa murah, cenderung sinis, negatif, aneh dan tidak
tertarik. Mereka ini biasanya orang punya banyak masalah pribadi sehingga tidak tertarik
dengan penawaran kita. Jadi tidak perlu buang waktu terlalu lama dengan tipe ini namun
tetap berlaku sopan.
2. Pembeli Aktualisasi diri
Ini adalah kebalikan dari tipe apatis, pembeli aktualisasi diri mengetahui dengan jelas
apa yang ia inginkan, fitur dan manfaat yang ia cari serta jumlah uang yang bersedia ia
keluarkan untuk membeli. Jika anda mempunyai apa yang mereka inginkan maka
mereka dapat langsung membelinya, saat itu juga tanpa banyak pertanyaan. Tipe ini
sangat positif, menyenangkan, dan mudah diajak berurusan. Yang anda harus lakukan
membawa produk atau jasa yang dibutuhkannya dan penjualan akan terjadi. Namun tipe
pembeli seperti agak jarang ditemui.
3. Pembeli Analitis
Tipe ini sangat detail dan penuh pertimbangan serta cenderung agak cerewet. Dalam
menghadapi tipe pembeli seperti ini butuh kesabaran karena mereka akan banyak
bertanya untuk mengumpulkan data dan informasi yang lengkap sebagai sarana
pengambilan keputusan. Mereka akan bersikap teliti dan membandingkan dengan
produk atau jasa yang lain. Hadapi tipe ini dengan persiapan informasi berupa fakta,
grafik, brosur, dsb. Jangan coba melebih-lebihkan karena mereka akan tahu dan akan
minta bukti.
4. Pembeli Penghubung
Tipe pembeli ini sangat peduli dengan apa yang akan dipikirkan atau dirasakan orang
lain mengenai keputusan pembelian mereka. Mereka akan peduli bagaimana orang akan
berespon terhadap pilihan mereka. Ia akan selalu berusaha membicarakan dulu dengan
keluarga, teman dan relasinya sebelum mengambil keputusan pembelian. Biasanya
mereka suka bertanya mengenai siapa saja yang pernah gunakan produk atau jasa yang
kita tawarkan. Mereka suka berpikir panjang dan bisa tiba-tiba berubah pikiran saat ada
orang yang memberi masukan negatif.
5. Pembeli Penyetir
Tipe ini kepribadiannya seperti direktur. Sangat terbuka, tergesa-gesa, tidak sabar, dan
ingin langsung pada inti pembicaraan. Mereka selalu merasa sibuk dan tidak suka
banyak basa basi, jadi mereka ingin langsung tahu mengenai produk atau jasa kita dan
berapa harganya lalu mengambil keputusan apakah akan membeli atau tidak.
Menghadapi tipe ini kita harus gesit dan to the point, penuhi apa yang menjadi kemauan
mereka dan jangan buat mereka menunggu.
6. Pembeli Sosialisasi
Tipe pembeli ini sangat ramah, menyenangkan, suka bicara dan berhubungan baik dengan
sales. Kadang mereka terlalu cepat setuju dan membeli asal mereka sudah rasa senang
sehingga tidak perhatikan hal-hal detail. Kalaupun mereka tidak ingin membeli mereka akan
menolak secara halus bahkan membantu kita mencari pembeli lai
10. Jika saya menjadi seorang manajer pemasaran pada suatu perusahaan dan sedang
menghadapi adanya perubahan harga yang dilakukan pesaing. Pertama yang akan
saya lakukan adalah berusaha memahami tujuan pesaing dan kemungkinan
lamanya perubahan tersebut.