Yovanka Dwi N - UASB3117
Yovanka Dwi N - UASB3117
NIM : 1518621020
FAKULTAS TEKNIK
2022
1. Untuk gas bertekanan tinggi, jelaskan bagaimana cara menditribusikan
(pengangkutan), penimbunan/penyimpanan dan syarat apa saja yang harus
dipenuhi?
Jawab :
Diatur dalam PERMENDAG NO. 44/M DAG/PER/9/2009 tentang Pengadaan,
Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya.
Syaratnya adalah: harus memiliki surat izin dari pemerintah setempat dan tidak
mencemari lingkungan.
3. Berkaitan dengan bahan b3 bebentuk cair, mudah terbakar, dan sangat korosif,
jika terjadi kecelakaan (tumpah) langkah apa yang harus dilakukan?
Jawab :
Langkah kedaruratan kecelakaan B3 antara lain:
1. Identifikasi keadaan darurat dalam PLB3
2. Penanggulangan pencemaran lingkungan hidup dan atau kerusakan lingkungan
hidup.
a. Bisa saja penghentian proses produksi, penghentian kegiatan pada fasilitas
produksi, tindakan tertentu, atau penyusunan dan penyampaian laporan.
b. Dapat juga mengevakuasi sumber daya untuk menjauhi sumber pencemaran,
identifikasi dan penetapan daerah berbahaya, dan penggunaan alat
pengendalian.
3. Pemulihan fungsi LH
4. Sebutkan dan jelaskan alat pelindung pernapasan?
Jawab :
a. Particulate Respirator
Respirator ini hanya digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya paparan
tingkat rendah (seperti debu, kabut, dan asap).
Respirator ini menggunakan cartridge atau canister untuk menyerap gas dan
uap di udara. Catridge dan canister memiliki kemampuan serap yang tinggi pada
awal penggunaan dan akan mengalami penurunan hingga akhir masa pakai (masa
jenuh).
5. Jelaskan tentang konsep tanggap darurat dan prosedur tanggap darurat untuk
menangani tumpahan B3?
Jawab :
Dalam konteks kesadaran dan tanggap darurat, harus dipusatkan pada kecelakaan
utama, yaitu kecelakaan yang menghasilkan efek-efek hingga di luar batas-batas
wilayah perusahaan.
1. Sense of Awareness, yaitu meningkatkan kesadaran, kepedulian dari masyarakat,
industri dan usahawan, serta pemerintah dalam hal ini Badan Lembaga Otoritas
pemerintah daerah suatu industri maupun pusat;
2. Sense of Preparedness, yaitu kesiapan sistem dan rancangan penanggulangan
keadan darurat dengan melibatkan seluruh masyarakat, bersama industri dan
pemerintah apabila keadaan darurat akibat kecelakaan atau bencana industri yang
mengancam keselamatan lingkungan berdasarkan sistem informasi data base yang
ada.
Mekanisme ini sudah diakomodir oleh PP 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3 pasal
24-27 serta PP 101/2014 tentang pengelolaan Limbah B3 pasal 217 – pasal 236.
1. Pembentukan Unit Tanggap Darurat dengan pembagian tugas dan tanggung jawab
2. Pembentukan mekanisme penanggulangan darurat secara mandiri, gabungan, dan
nasional
3. Melakukan identifikasi potensi keadaan darurat yang memungkinan terjadi selama
proses pengelolaan limbah B3 seperti kebakaran dan tumpahan limbah B3
4. Melakukan identifikasi terkait jalur rawan keadaan darurat, pos polisi, regu
pemadaman kebakaran, dan fasilitas layanan kesehatan terdekat
5. Membuat prosedur pengumuman atau tanda saat keadaan darurat terjadi
6. Menentukan jalur, lokasi, dan jarak aman pada saat proses evakuasi
7. Membuat prosedur pangamanan lokasi dan pembersihan area terkontaminasi limbah
B3 sesuai karakteristiknya serta pertolongan pertama
8. Standar sarana dan prasarana, kompetensi serta pelatihan personil