Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR 2

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP KESETIMBANGAN KIMIA

Oleh

1. Rohmat Agus Setiawan 1813031026


2. Debora BR Purba 1813031030
3. Winda Tri Utami 1813031032
4. Ida Ayu Ade Sri Anggraeni 1813031035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
FMIPA
UNDIKSHA
2019
I. Dasar Teori
Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel. Reaksi
reversibel adalah reaksi yang di mana produk reaksi dapat bereaksi balik
membentuk reaktan. Kesetimbangan kimia tercapai ketika laju reaksi maju
sama dengan laju reaksi balik dan konsentrasi dari reaktan-reaktan dan produk-
produk tidak berubah lagi.

Untuk persamaan reaksi reversibel yang berada dalam kesetimbangan pada


temperatur tertentu berikut, konstanta kesetimbangan, K, dapat dinyatakan
sebagai rasio dari perkalian konsentrasi reaktan-reaktan dibagi perkalian
konsentrasi produk-produk, di mana konsentrasi dari masing-masing substansi
dipangkatkan koefisien stoikiometri dalam persamaan reaksi setara.

Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi homogen (semua substansi


dalam reaksi berfasa sama), konsentrasi substansi dalam sistem larutan dapat
dinyatakan dalam konsentrasi molar, sehingga K dapat juga ditulis Kc. Untuk
reaksi homogen dalam fasa gas, konsentrasi substansi dalam wujud gas dapat
dinyatakan sebagai tekanan parsial substansi, dan simbol konstanta
kesetimbangannya menjadi Kp. Sebagai contoh, hukum kesetimbangan kimia
untuk reaksi berikut dapat ditulis dalam 2 bentuk:

N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)


atau

atau
Sedangkan konsentrasi adalah ukuran yang menggambarkan banyaknya zat di
dalam suatu campuran dibagi dengan volume total campuran tersebut. Terdapat
empat macam deskripsi kuantitatif konsentrasi, yaitu konsentrasi massa,
konsentrasi molar, konsentrasi jumlah, dan konsentrasi volume.[1] Istilah
konsentrasi dapat diterapkan untuk semua jenis campuran, tetapi paling sering
digunakan untuk menggambarkan jumlah zat terlarut di dalam larutan.
Konsentrasi molar mempunyai variasi seperti konsentrasi normal dan
konsentrasi osmoti. Sering kali dalam situasi informal, bahasa non-teknis,
konsentrasi dideskripsikan secara kualitatif, meskipun penggunaan kata sifat
seperti "encer" untuk larutan dengan konsentrasi relatif rendah dan "pekat"
untuk konsentrasi yang relatif tinggi.

Dalam kesetimbangan kimia, konsentrasi adalah salah satu aspek yang


mempengaruhi arah laju reaksi. Mengubah konsentrasi suatu spesi pada saat
reaksi, maka akan menggeser laju reaksi ke arah yang kekurangan konsentrasi.
Dengan menggunakan azaz Le Chatelier bilamana suatu zat dalam sistem
ditambah, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah yang spesi yang
tidak ditambah konsentrasinya.
II. Tujuan Praktikum
Untuk menentukan kesetimbangan yang terjadi pada reaksi NH4OH
yang ditambahkan PP serta NH4Cl dan reaksi FeSCN yang ditambahkan FeCl 3
, KSCN , serta KCl dengan melihat perubahan warna yang terjadi.
III. Alat dan Bahan

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1 Tabung reaksi - 4
2 Rak tabung reaksi Kayu 1
3 Pipet tetes - 4
4 Gelas ukur 5 mL 1
5 Gelas kimia 250 mL 1
6 Labu ukur 25 mL 1

No Nama bahan Konsentrasi Jumlah


1 FeCl3 0,1 M 6 mL
2 KSCN 0,1 M 6 mL
3 KCl 0,1 M 3 mL
4 NH4OH 0,1 M 3 mL
5 NH4Cl 1M 1.5 mL
6 Pp - 1 tetes

IV. Cara Kerja dan Hasil Pengamatan


- Reaksi 1 (NH4OH)
Prosedur kerja Hasil
Sebuah tabung reaksi diisi dengan 3 Larutan tidak berwarna.
mL larutan NH4OH 0,1 M
Tabung yang telah berisi larutan Warna larutan berubah menjadi merah
NH4OH ditetesi dengan 1 tetes indikator muda.
Phenolphthalein atau PP.
Tabung yang sebelumnya telah terisi Setelah ditetesi NH4Cl sebanyak 31
larutan NH4OH + PP ditambahkan tetes larutan kembali tidak berwarna.
larutan NH4Cl sebanyak 31 tetes.

- Reaksi 2 ( FeSCN)

Prosedur kerja Hasil


Sebuah tabung reaksi diisi dengan 3 mL Warna Larutan ini adalah Jingga pekat.
larutan FeCl3 0,1 M dan 3 mL larutan
KSCN 0,1 M.
Larutan yang telah terbentuk yaitu 6 mL Setelah penambahan aquades warna
FeSCN di tuangkan kedalam labu ukur larutan menjadi jingga.
25 mL dan ditambahkan aquades
sebanyak 19 mL sehingga volume
larutan awal bertambah menjadi 25 mL.
Larutan FeSCN yang terbentuk Warna larutan jingga.
dituangkan ke dalam 4 buah tabung
reaksi ,masing –masing sebanyak 5 mL.
Pada tabung reaksi 1 tidak dilakukan Warna tetap sama yaitu jingga.
penambahan zat atau bahan lainnya.
Tabung reaksi 2 ditambahkan larutan Larutan berwarna merah pekat.
FeCl3 0,1 M sebanyak 3 mL.
Tabung reaksi 3 ditambahkan larutan Larutan berwarna merah kecoklatan.
KSCN 0,1 M sebanyak 3 mL.
Tabung reaksi 4 ditambahkan larutan Larutan berwarna jingga pudar.
KCl 0,1 M sebanyak 3 mL.
V. Pembahasan
Pada reaksi 1 dengan langkah awal larutan ini ditetesis dengan PP sehingga
menyebabkan perubahan warna larutan menjadi merah muda. Hal ini dapat
tejadi karena adanya penambahan konsentrasi asam yang dimiliki oleh PP
dalam larutan NH4OH mengalami proses dimana keadaan asam dan basa
seimbang sehingga warna dari indikator pp yang ditambahkan berubah lalu
pada langkah kedua penambahan larutan NH4Cl menyebabkan larutan yang
tadinya telah berubah menjadi warna merah muda kembali menjadi tidak
berwarna karena saat penambahan konsentrasi NH4Cl sifat basa yang dimiliki
larutan awal akan bertambah sehingga warna kembali seperti semula.

Pada reaksi 2 yakni reaksi


FeCl3 + KSCN → (FeSCN)Cl2 + KCl
Warna dari larutan ini adalah jingga pekat, setelah itu karena ada penambahan
air atau H2O sehingga warnanya memudar. Larutan yang telah terbentuk
dituangkan ke 4 tabung reaksi berbeda dengan volume yang sama. Pada
tabung satu larutan tidak ditambahkan larutan lain untuk standar perubahan
pada reaksi lainnya. Pada tabung 2 larutan ditambahkan dengan larutan FeCl 3
karena adanya penambahan konsentrasi untuk ion Fe3+ warna larutan berubah
menjadi semakin merah atau merah pekat. Selanjutnya pada tabung 3
ditambahkan larutan KSCN sehingga penambahan ion SCN- menyebabkan
larutan bergeser kesetimbangannya dan mengalami perubahan warna menjadi
merah kecoklatan. Dan untuk tabung 4 ditambahkan larutan KCl sehingga
warnanya berubah menjadi jingga pudar.

VI. Simpulan
Perubahan warna pada larutan NH4OH serta FeSCN disebabkan oleh adanya
penambahan konsentrasi salah satu ion komponen penyusun dari larutan
tersebut.

Jawaban pertanyaan
Daftar Pustaka
5.

Anda mungkin juga menyukai