Anda di halaman 1dari 13

Nama : Arida Resiandi

NIM : 223174716507

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
1 Kurangnya Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
minat belajar analisis terhadap
peserta didik. “Menurut Tanwey (2002:21), kajian literatur dan
minat belajar adalah suatu rasa wawancara dapat
suka rasa ketertarikan yang diketahui penyebab
menimbulkan keinginan untuk kurangnya minat
berhubungan dengan aktif yang belajar peserta didik
ditandai dengan adanya perasaan adalah:
senang tanpa adanya paksaan. 1. Media pembelajaran
Siswa yang memiliki minat belajar kurang menarik
yang tinggi dalam kelasnya akan 2. Sumber belajar IPS
menimbulkan keinginan untuk hanya dari buku
berhubungan lebih aktif dalam paket
proses belajar dikelas.” 3. Materi IPS sangat
kompleks sehingga
“Menurut RK. Sari (2021:122) sulit dipahami
Kurangnya minat belajar siswa 4. Kurangnya
disebabkan oleh terbatasnya kesadaran siswa
media pembelajaran yang untuk belajar
digunakan guru dalam melaku- 5. Kurangnya
kan proses pembelajaran serta perhatian keluarga
kurangnya kompetensi yang terhadap proses
dimiliki guru sehingga tidak dapat belajar anak
memanfaatkan teknologi sebagai 6. Kondisi ekonomi
media pembelajaran.” keluarga kurang
mendukung
“Menurut Al Fuad dan Zuraini
(2020:42) Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar
yaitu:
a. Faktor dari dalam/internal,
terdiri dari kondisi fisik atau
kesehatan jasmani dari
individu siswa, perhatian,
pengamatan, tanggapan,
fantasi, ingatan, berfikir, bakat,
dan motif.
b. Faktor dari luar siswa/
eksternal, meliputi keluarga
sebagai lembaga pendidikan
pertama bagi anak, orang tua
harus selalu siap sedia saat
anak membutuhkan bantuan,
menyediakan peralatan belajar
yang dibutuhkan anak,
menciptakan suasana yang
nyaman mendukung anak
dalam belajar. Kemudian
sekolah, meliputi metode
mengajar, kurikulum, sarana
dan prasarana belajar, sumber
belajar, media pembelajaran,
hubungan siswa dengan teman,
guru dan staf sekolah serta
berbagai kegiatan kokurikuler.
Selanjutnya juga pengaruh
lingkungan masyarakat.”

Daftar Pustaka

Tanwey dalam Jodi Rio


Sihombing, Susy Alestriani
Sibagariang, Debbi Petra
Sitorus. 2022. Pengaruh
Media Sosial Dan Minat
Belajar Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Di SMP Negeri 1
Panombeian Panei. Jurnal
Darma Agung. [S.l.], v. 30, n.
2, p. 511 - 515, aug. 2022.
ISSN 2654-3915. Available at:
(http://jurnal.darmaagung.ac
.id/index.php/jurnaluda/arti
cle/view/2118) Diakses 8
November 2022

Rika Kurnia Sari, Nyoto Harjono.


2021. Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif
Berbasis Articulate Storyline
Tematik Terhadap Minat
Belajar Siswa Kelas 4 SD.
Jurnal Pedagogi dan
Pembelajaran. Vol. 4 No. 1 pp.
122-130p-ISSN: 2614-3909 e-
ISSN: 2614-3895.
(https://doi.org/10.23887/jp
2.v4i1.33356) Diakses 8
November 2022

Al Fuad dan Zuraini dalam


Salim Korompot, Maryam
Rahim, Rahmat Pakaya.
2020. Persepsi Siswa Tentang
Faktor yang Mempengaruhi
Minat Belajar. Jambura
Guidance and Counseling
Journal. Vol. 1 No. 1 halaman
40-48 ISSN Online 2722-1628
Diakses 8 November 2022

Hasil Wawancara

Kepala Sekolah (Heru Siswanto,


M.Pd.)
“ Faktor minat belajar siswa
rendah saat ini diantaranya:
1. Imbas dari pandemi covid-19
dimana pembelajaran daring
yang tidak terlaksana secara
maksimal menyebabkan siswa
cenderung minat belajarnya
kurang hingga saat ini.
2. Dampak dari PPDB Zonasi,
siswa yang rumahnya dekat
dengan sekolah cenderung
minat belajarnya kurang
karena merasa dirinya tanpa
belajar pun dapat diterima di
sekolah ini.
3. Kurangnya perhatian pihak
keluarga terhadap proses
belajar anak.
4. Model dan media pembelajaran
kurang menarik”
10 November 2022

Guru IPS (Sri Endang


Supriyanti, M.Pd.)
“Faktor penyebab minat belajar
siswa rendah diantaranya:
1. Kurangnya ketertarikan siswa
terhadap materi yang dipelajari
2. Kurangnya kemampuan siswa
untuk memahami materi
3. Siswa tidak fokus pada
pembelajaran.”
10 November 2022

Teman Sejawat (Agatha Wuri


Yayi Saputri, M.Pd.)
“Faktor penyebab minat belajar
siswa rendah diantaranya:
1. Kurangnya kesadaran siswa
akan kebutuhannya terhadap
skill/keterampilan suatu
materi
2. Mind Set bahwa belajar itu sulit
3. Model, media, dan metode
pembelajaran kurang menarik
bagi siswa.”
10 November 2022

Pakar (Eka Dwi Anggraeni,


M.Pd., selaku Dosen Universitas
Terbuka Lampung)
“Faktor penyebab minat belajar
siswa rendah diantaranya:
1. Faktor internal siswanya,
seperti kondisi kesehatan
siswa, daya serap terhadap
pelajaran IPS (intelektual)
rendah dan kondisi ekonomi
keluarga yang kurang
mendukung.
2. Faktor eksternal bisa dari guru
seperti siswa merasa pelajaran
IPS membosankan karena
metode dan media
pembelajaran yang dipakai
guru kurang menarik, ataupun
lingkungan belajar yang tidak
mendukung.”
9 November 2022

Tambahan Sampel Wawancara


Siswa (Davinna Azzahra Kelas
VIII.7)
“Faktor penyebab minat belajar
siswa rendah karena belajar IPS
sangat membosankan guru lebih
sering ceramah dan media
pembelajaran kurang menarik
apalagi pada jam-jam terakhir.”
8 November 2022
2 Model Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
pembelajaran analisis terhadap
yang “Menurut Alim Perangin Angin kajian literatur dan
digunakan (2020:45), Pembelajaran wawancara dapat
masih bersifat konvensional merupakan model diketahui penyebab
konvensional pembelajaran yang biasa model pembelajaran
dan monoton. diterapkan oleh guru-guru yang yang digunakan masih
pada umumnya terdiri dari bersifat konvensional
metode ceramah, tanya jawab dan dan monoton adalah:
pemberian tugas.” 1. Peserta didik
kesulitan mengikuti
“Menurut Farida Yusrina, Ba’in, model pembelajaran
Andy Suryadi, (2019:55), Masih kooperatif.
digunakannya model pembelaja- 2. Media pembelajaran
ran konvensional adalah karena ilmu pengetahuan
terdapat beberapa hambatan yang sosial yang tersedia
dialami oleh guru dan peserta tidak memadai.
didik yaitu: 3. Sumber
a. Kurang pahamnya peserta didik pembelajaran ilmu
ketika dijelaskan mengenai pengetahuan sosial
langkah-langkah model tidak bervariasi.
pembelajaran inovatif 4. Kurangnya
b. Penguasaan materi peserta pengembangan
didik yang kurang model pembelajaran
mengakibatkan tidak inovatif.
berhasilnya pembelajaran.
c. Peserta didik kurang
memanfaatkan TIK dalam
proses pembelajaran.

“Menurut Ucik Fitri Handayani


(2020), Penyebab masih
digunakannya pembelajaran
konvensional pada proses
pembelajaran adalah peserta didik
kesulitan mengikuti model
pembelajaran kooperatif, peserta
didik tidak memiliki motivasi dan
minat belajar, rendahnya
keberanian peserta didik untuk
bertanya kepada guru, menge-
mukakan ide maupun menyang-
gah pendapat, mengerjakan soal
ke depan tanpa ditunjuk guru.”

“Menurut Nurul Aini (2018),


Faktor penyebab masih
digunakan model pembelajaran
konvensional pada pembelajaran
IPS diantaranya media ilmu
pengetahuan sosial yang tersedia
tidak memadai, sumber pembela-
jaran ilmu pengetahuan sosial
tidak bervariasi, materi pembela-
jaran ilmu pengetahuan sosial
luas, penilaian yang hanya
menggunakan tes dan tujuan
materi pembelajaran lebih ke
pengetahuan kognitif, kurangnya
pengembangan model pembelaja-
ran, kurangnya penguasaan
model pembelajaran yang
bervariasi dan mudah mengatur
siswa.”

Daftar Pustaka

Perangin-Angin, Alim. Perbedaan


Hasil Belajar Siswa Yang Di
Ajar Dengan Model
Pembelajaran Elaborasi
Dengan Model Pembelajaran
Konvensional. Jurnal
Penelitian Fisikawan, [S.L.], v.
3, n. 1, p. 43-50, apr. 2020.
ISSN 2655-738X. Available at:
http://jurnal.darmaagung.ac.
id/index.php/jurnalpenelitian
fisikawan/article/view/452
Diakses 8 November 2022

Farida Yusrina, Ba’in, Andy


Suryadi. 2019. Hambatan
Guru dalam Menerapkan
Model Pembelajaran Inovatif
pada Mata Pelajaran Sejarah
di SMP Negeri 3 Magelang.
Historia Pedagogia. Vol.8
No.1. ISSN: 2684-9771
Diakses 8 November 2022

Ucik Fitri Handayani. 2020.


Analisis Hambatan Penerapan
Model Pembelajaran
Kooperatif dalam
Pembelajaran Matematika.
Jurnal Pusaka. Vol.9 No.2.
ISSN 2580-4642 Diakses 8
November 2022

Aini, Nurul. 2018. Analisis Faktor


Penyebab Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS)
Bersifat Konvensional Di SDN
4 Tetebatu. Diploma thesis,
Universitas Hamzanwadi.
Diakses 8 November 2022

Hasil Wawancara

Kepala Sekolah (Heru Siswanto,


M.Pd.)
“ Faktor penyebab model
pembelajaran yang digunakan
masih bersifat konvensional dan
monoton, diantaranya:
1. Belum mengembangkan model
pembelajaran inovatif, karena
pada pembelajaran inovatif,
setiap peserta didik perlu
memainkan peran dan hal
tersebut dianggap merepotkan.
2. Peserta didik yang tidak
terbiasa diajak untuk belajar
secara aktif cenderung malas
dan tidak punya keinginan
untuk tampil menjawab
pertanyaan ataupun
menanggapi materi.”
10 November 2022

Guru IPS (Sri Endang


Supriyanti, M.Pd.)
“Faktor penyebab model
pembelajaran yang digunakan
masih bersifat konvensional dan
monoton, diantaranya:
1. Untuk melaksanakan
pembelajaran inovatif
memerlukan waktu yang
panjang untuk menjelaskan
langkah-langkahnya.
2. Peserta didik akan berulangkali
bertanya mengenai langka-
langkah pembelajarannya dari
pada materi.
3. Fokus peserta didik terpecah
karena mereka antara
mengingat langkah-langkah
model pembelajaran dengan
materi.
4. Jika pembelajaran dilakukan
secara berkelompok maka yang
aktif hanya beberapa anak
saja.”
10 November 2022

Teman Sejawat (Agatha Wuri


Yayi Saputri, M.Pd.)
“Faktor penyebab model
pembelajaran yang digunakan
masih bersifat konvensional dan
monoton, diantaranya:
1. Perlu waktu cukup lama untuk
merancang pembelajaran
kontekstual dan
menyenangkan
2. Sarana dan prasarana belum
cukup memadai.”
10 November 2022

Pakar (Eka Dwi Anggraeni,


M.Pd., selaku Dosen Universitas
Terbuka Lampung)
“Faktor penyebab model
pembelajaran yang digunakan
masih bersifat konvensional dan
monoton adalah keterbatasan
fasilitas di kelas dan kurangnya
kreatifitas guru dalam mengelola
materi pembelajaran.”
9 November 2022
3 Pembelajaran Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
belum analisis terhadap
mencapai “Menurut Barratt dalam Achmad kajian literatur dan
tahap HOTS. Fanani (2018:3), Higher Order wawancara dapat
Thinking Skill (HOTS) adalah diketahui penyebab
keterampilan berfikir tingkat pembelajaran belum
tinggi yang menuntut pemikiran mencapai tahap HOTS
secara kritis, kreatif, analitis, adalah:
terhadap informasi dan data 1. Peserta didik belum
dalam memecahkan permasala- terbiasa menemui
han.” soal-soal bertipe
HOTS.
“Menurut Ridwan Abdullah Sani 2. Peserta didik
(2019), Penyebab pembelajaran kurang kreatif
belum mencapai tahap HOTS untuk mencari
adalah peserta didik belum bisa sumber informasi
menganalisis masalah, berfikir tambahan ketika
alternatif solusi, menerapkan akan menentukan
strategi penyelesaian masalah, alternatif
serta mengevaluasi solusi yang pemecahan
telah diambil.” masalah atau untuk
memperluas
“Menurut Arie Purwa Kusuma dan pengetahuannya.
Syita Fatih ’Adnan (2021), 3. Pandangan anak
Penyebab pembelajaran belum bahwa guru adalah
mencapai tahap HOTS adalah: satu-satunya
a. Kurangnya pemahaman konsep sumber belajar
yang dimiliki oleh peserta didik sehingga anak sulit
b. Peserta didik tidak mampu diajak menganalis
memahami soal berupa narasi masalah.
c. Peserta didik sering salah 4. Pemilihan model
mendeskripsikan pertanyaan pembelajaran belum
HOTS menunjang
d. Kurangnya berlatih dalam terlaksananya
menyelesaikan soal HOTS.” pembelajaran tahap
HOTS.
Daftar Pustaka

Barratt dalam Achmad Fanani,


Dian Kusmaharti. 2018.
Pengembangan Pembelajaran
Berbasis HOTS (Higher Order
Thinking Skill) Di Sekolah
Dasar Kelas V. Jurnal
Pendidikan Dasar. Vol 9 No 1
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN
2549-5801
https://doi.org/10.21009/10.
21009/JPD.081 Diakses 8
November 2022

Ridwan Abdullah Sani. 2019.


Pembelajaran Berbasis HOTS.
Tanggerang: Tira Smart.

Arie Purwa Kusuma, Syita Fatih


’Adnan. 2021. Analisis
Kesulitan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Higher
Order Thinking Skill (HOTS).
Jurnal Saintika UMPAM.
Vol.3 No.2. ISSN: 2655-7312
Diakses 8 November 2022

Hasil Wawancara

Kepala Sekolah (Heru Siswanto,


M.Pd.)
“ Faktor penyebab pembelajaran
belum mencapai tahap HOTS,
diantaranya:
1. Peserta didik sulit memahami
konsep materi yang telah
diberikan oleh guru. Ketika
konsep belum dikuasai maka
secara otomatis peserta didik
sulit untuk menganalisis dari
solusi permasalahan.
2. Peserta didik kurang kreatif
untuk mencari informasi
tambahan untuk memperluas
pengetahuannya
3. Media pembelajaran juga
berpengaruh terhadap
ketercapaian pembelajaran
HOTS.”
10 November 2022

Guru IPS (Sri Endang


Supriyanti, M.Pd.)
“Faktor penyebab pembelajaran
belum mencapai tahap HOTS,
diantaranya:
1. Peserta didik sulit untuk
membiasakan membaca materi
terutama sejarah.
2. Peserta didik kesulitan mencari
sumber informasi tambahan
ketika akan menentukan
alternatif pemecahan masalah.
3. Peserta didik belum bisa
berfikir secara kritis.”
10 November 2022

Teman Sejawat (Agatha Wuri


Yayi Saputri, M.Pd.)
“Faktor penyebab pembelajaran
belum mencapai tahap HOTS,
diantaranya:
1. Pandangan anak bahwa guru
adalah satu-satunya sumber
belajar sehingga anak sulit
diajak menganalis.
2. Pemilihan metode
pembelajaran belum
menunjang terlaksananya
pembelajaran tahap HOTS.”
10 November 2022

Pakar (Eka Dwi Anggraeni,


M.Pd., selaku Dosen Universitas
Terbuka Lampung)
“Faktor penyebab pembelajaran
belum mencapai tahap HOTS,
diantaranya:
1. Kurangnya kemampuan guru
maupun peserta didik dalam
membaca dan mengupdate
pengetahuannya.
2. Peserta didik sulit untuk
memahami soal atau
pertanyaan yang mengarah
pada HOTS.”
9 November 2022
4 Pemanfaatan Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
TIK dalam analisis terhadap
pembelajaran “Menurut Waliyadin (2017:2), kajian literatur dan
belum Teknologi Informasi dan wawancara dapat
maksimal. Komunikasi (TIK) merupakan diketahui penyebab
topik penting yang berkembang pemanfaatan TIK
dalam berbagai kebijakan publik, dalam pembelajaran
tak terkecuali dalam bidang belum maksimal
pendidikan. Integrasi TIK dalam adalah:
kehidupan sehari-hari mengubah 1. Sarana dan
hubungan kita dengan informasi prasarana TIK
dan pengetahuan.” kurang memadai.
2. Peserta didik belum
terbiasa dengan
“Menurut Erwin Sawitri, Made pemanfaatan TIK
Sumiati Astuti dan Yessi Fitriani. sebagai sumber
(2019:211), Hambatan dalam belajar.
pemanfaatan TIK adalah: 3. Penyalahgunaan
a. Belum adanya media TIK oleh peserta
pembelajaran yang didik.
mengintegrasikan TIK 4. Kurangnya
b. Peserta didik tidak memiliki pengembangan
minat untuk menggali materi media pembelajaran
IPS melalui internet berbasis TIK.
c. Peserta didik masih belum
menganggap penting peran TIK
dalam pembelajaran
d. Peserta didik cenderung lebih
puas mendapat informasi dari
guru dibandingkan harus
mencari tahu lewat internet.”

“Menurut Edi Widianto


(2021:221), Penyebab belum
maksimalnya pemanfaatan TIK
adalah:
a. Sering terjadi penyalahgunaan
oleh peserta didik. Salah
satunya adalah game online
yang dianggap menarik dan
menghibur bagi banyak peserta
didik. Jika sudah bermain
game maka mereka akan lupa
waktu dan mengabaikan
kewajiban dan peranan mereka
sebagai sosok peserta didik
yang harusnya menimba
ilmu.
b. Peserta didik yang belum
memiliki alamat email tetap,
dan belum bisa mengakses
web.”

Daftar Pustaka

Waliyadin. 2017. Pengelolaan


Media Pembelajaran Ips
Berbasis Teknologi Informasi
Dan Komputer Di SMP Negeri 4
Klaten. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Diakses 8 November 2022

Erwin Sawitri, Made Sumiati


Astuti, Yessi Fitriani. 2019.
Hambatan dan Tantangan
Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Prossiding
Seminar Nasional Program
Pasca Sarjana Universitas
PGRI Palembang. ISBN: 978-
602-52451-3-8 Diakses 8
November 2022

Edi Widianto, dkk. 2021.


Pemanfaatan Media
Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi. Journal
of Education and Teacher.
Vol.2 No.2. ISSN:2745-9888
http://dx.doi.org/10.24014/j
ete.v2i2.11707
Diakses 8 November 2022

Hasil Wawancara

Kepala Sekolah (Heru Siswanto,


M.Pd.)
“ Faktor penyebab pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran belum
maksimal, diantaranya:
1. Sarana dan prasarana TIK
kurang memadai
2. Guru kurang termotivasi
memanfaatkan TIK dalam
proses pembelajaran.”
10 November 2022

Guru IPS (Sri Endang


Supriyanti, M.Pd.)
“Faktor penyebab pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran belum
maksimal, diantaranya:
1. Peserta didik belum terbiasa
dengan pemanfaatan TIK
sebagai sumber belajar
2. Belum ada pengembangan
media yang memanfaatkan TIK
pada pembelajaran IPS
3. Peserta didik belum memiliki
kesadaran untuk mencari
materi tambahan melalui
pemanfaatan TIK.”
10 November 2022

Teman Sejawat (Agatha Wuri


Yayi Saputri, M.Pd.)
“Faktor penyebab pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran belum
maksimal, diantaranya:
1. Sarana dan prasarana belum
memadai (belum semua kelas
ada LCD/proyektor)
2. Tidak semua siswa dapat
memanfaatkan HP untuk
pembelajaran
3. Guru dan siswa belum terbiasa
memanfaatkan TIK untuk
pembelajaran.”
10 November 2022

Pakar (Eka Dwi Anggraeni,


M.Pd., selaku Dosen Universitas
Terbuka Lampung)
“Faktor penyebab guru maupun
peserta didik kurang
memanfaatan TIK dalam
pembelajaran adalah terbatasnya
kemampuan guru maupun
peserta didik dalam menggunakan
TIK untuk pembelajaran.”
9 November 2022

Anda mungkin juga menyukai