Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA OSCE

1. Senyum, salam, sapa


2. Memperkenalkan diri kepada instruktur (nama lengkap dan nim)
3. Mengambil handscrub (alcohol)
4. Mohon izin membaca soal
5. Permisi Dokter saya mohon izin memulai

PREFACE

1. Operator melakukan universal precaution yaitu mencuci tangan 6 langkah sesuai WHO :

2. Operator memakai APD level 3 mulai dari handscoon lap 1, headcap, masker N95, google,
hazmat, boots dan terakhir handscoon lap 2.
3. Kalau ada pasien lanjut :
• Perkenalkan diri ke pasien
• Menanyakan identitas pasien
• Minta izin sebelum anamnesis
• Menanyakan keluhan pasien (5W+1H)
• Menjelaskan kondisi dan perawatan yang akan diberikan
• Meminta informed consent (jika akan dilakukan)
IKGA
Topikal Aplikasi Fluoride
JAWABAN

1. Operator melakukan universal precaution yaitu mencuci tangan 6 langkah sesuai WHO

2. Operator memakai APD level 3 mulai dari handscoon lap 1, headcap, masker N95,
google, hazmat, boots dan terakhir handscoon lap 2.
3. Persiapan alat dan bahan:
Alat dan bahan:
- Set diagnostic: 2 kaca mulut, 2 ekskavator, sonde lurus, sonde halfmoon, pinset
- Glass lab
- Petridish
- Cotton roll
- Cotton pellet
- Brush
- Hand piece contra angle lowspeed
- Tumpatan sementara
- Pumice
- Fluoride gel
- Fluoride varnish
4. Persiapan pasien menggunakan polibip dan menginstruksikan pasien untuk berkumur
dengan povidone iodine.
5. Tahapan TAF Gel
a. Tahap persiapan
- Menumpat gigi yang terdapat karies dengan tumpatan sementara yang
diletakkan di atas glass lab dan dimasukkan ke dalam kavitas dengan filling
instrument plastic
- Melakukan pemulasan permukaan gigi dengan pumice menggunakan brush
- Melakukan irigasi / meminta pasien untuk berkumur dan mengeringkan dengan
three way syringe
b. Mengaplikasikan gel sebanyak 1/3 bagian ke dalam individual tray RA dan RB
- Meminta pasien untuk membuka mulut, lalu memasukkan Individual tray RA
dan RB ke dalam rongga mulut secara bersamaan
- Mengoklusikan individual tray RA dan RB selama 60 detik
- Membersihkan kelebihan gel dengan cotton pellet menggunakan pinset
- Melepas individual tray
c. Instruksi
- Setelah fluoride diaplikasikan, tidak boleh makan, minum, berkumur selama
30-60 menit
- Selama 4-6 jam tidak boleh makan atau menggigit makanan keras
- Selama 4-6 jam tidak boleh minum minuman panas
- Sikat gigi setelah 4-6 jam pasca aplikasi fluor
- Mengulangi kembali 3-6 bulan
Tahapan TAF Varnish
a. Tahap persiapan
- Menumpat gigi yang terdapat karies dengan tumpatan sementara yang
diletakkan di atas glass lab dan dimasukkan ke dalam kavitas dengan filling
instrument plastic
- Melakukan pemulasan permukaan gigi dengan pumice menggunakan brush
- Melakukan irigasi / meminta pasien untuk berkumur dan mengeringkan dengan
three way syringe
b. Tahapan aplikasi fluoride
- Melakukan isolasi gigi dengan cotton roll pada bagian vestibulum labial, bukal
rahang atas dan bawah, serta lingual
- Melakukan pengulasan larutan NaF 2% pada permukaan gigi termasuk
proksimal dengan tip aplikator (dapat diaplikasikan pada sisi kanan dahulu lalu
sisi kiri RA-RB atau diaplikasikan pada RA dulu lalu RB) dan larutan dibiarkan
mengering
- Melepas cotton roll
c. Instruksi
- Setelah fluoride diaplikasikan, tidak boleh makan, minum, berkumur selama
30-60 menit
- Selama 4-6 jam tidak boleh makan atau menggigit makanan keras
- Selama 4-6 jam tidak boleh minum minuman panas
- Sikat gigi setelah 4-6 jam pasca aplikasi fluor, mengulangi kembali 3-6 bulan.

KONSERVASI
Pengukuran panjang kerja
JAWABAN
1. Operator melakukan universal precaution yaitu mencuci tangan 6 langkah sesuai WHO

2. Operator memakai APD level 3 mulai dari handscoon lap 1, headcap, masker N95, google,
hazmat, boots dan terakhir handscoon lap 2.
3. Persiapan alat dan bahan:
Alat dan bahan:
- Set diagnostic: 2 kaca mulut, 2 ekskavator, sonde lurus, sonde halfmoon, pinset
- K-File 10-15
4. Persiapan pasien menggunakan polibip dan menginstruksikan pasien untuk berkumur
dengan povidone iodine.

5. Diagnosis Wire Photo/ DWP


- Menggunakan jarum C+ atau file nomor 10-15 ke dalam masing-masing saluran akar
sesuai panjang gigi rata-rata, yaitu 21,9 mm (Insisivus 1 RA ). Stopper diposisikan
sesuai cusp tertinggi.
- Lakukan rontgen foto.
6. Panjang Kerja
Panjang kerja adalah panjang dari alat preparasi yang masuk ke dalam saluran akar gigi.
Panjang kerja alat preparasi saluran akar diukur 0,5-1mm lebih pendek dari panjang saluran
akar sebenarnya, hal ini untuk menghindari rusaknya penyempitan saluran akar di apikal
(apical constriction) atau masuknya alat preparasi ke jaringan periapikal.
Penghitungan panjang gigi dengan rumus:
PGS = PGF X PAS
PAF

Perhitungan Panjang Kerja :


PK = PGS-1mm

Keterangan:
PGS = panjang gigi sesungguhnya
PGF = panjang gigi pada foto
PAS = panjang alat sesungguhnya
PAF = panjang alat pada foto
PERIODONSIA
Kuretase
JAWABAN

1. Operator melakukan universal precaution yaitu mencuci tangan 6 langkah sesuai WHO

2. Operator memakai APD level 3 mulai dari handscoon lap 1, headcap, masker N95,
google, hazmat, boots dan terakhir handscoon lap 2.
3. Persiapan alat dan bahan:
Alat:
- Kaca mulut
- Pinset
- Sonde halfmoon
- Sonde lurus
- Ekskavator
- Periodontal probe
- Kuret gracey
- Sickle scalers
- Petrie dish
- Tools tray
- Dappen glass

Bahan
- Larutan anastesi
- Cotton pellet
- Povidone iodine
- Tampon
- Syringe anastesi
- Syringe irigasi
- Larutan irigasi (aquadest steril/normal saline)
4. Persiapan pasien menggunakan polibip dan menginstruksikan pasien untuk berkumur dengan
povidone iodine.

5. Menentukan elemen yang akan dilakukan kuretase


6. Aplikasi antiseptic pada daerah kerja dengan menggunakan tampon dan povidone iodine
dengan gerakan memutar dari dalam keluar
7. Pemeriksaan kedalaman poket dengan menggunakan periodontal probe
8. Lakukan anastesi local pada daerah operasi dengan cara menusukan jarum pada cekungan
terdalam pada mukolabial atau bukobukal fold dari gigi yang bersangkutan dengan bevel
menghadap ke tulang. Jarum diinsersikan sampai ujung jarum terasa menyentuh tulang
setinggi apeks gigi yang bersangkutan lalu dilakukan aspirasi. Jika hasil aspirasi negative
lakukan deponir larutan anastesi sebanyak 1 ml
9. Lakukan SRP pada elemen gigi yang akan dilakukan kuret dengan sisi tajam kuret gracey
menghadap ke gigi. Kuret gracey dipakai sesuai dengan elemen gigi yang dikerjakan
• No. 1-4 : untuk gigi anterior
• No. 5-6 : untuk gigi premolar
• No. 7-10 : untuk gigi posterior bagian bukal/palatal/lingual
• No. 11-12 : untuk gigi posterior bagian mesial
• No. 13-14 : untuk gigi posterior bagian distal

10. Buang jaringan nekrotik pada jaringan lunak dengan menggunakan kuret gracey (disesuaikan
dengan nomor kuret gracey berdasarkan elemen gigi yang dikerjakan). Sisi tajam kuret
menghadap ke jaringan lunak.
11. Perhatikan finger rest saat melakukan kuretase, tangan kiri digunakan untuk menahan bagian
luar pada jaringan lunak yang sedang dikerjakan.
12. Kuretase selesai jika sudah terlihat adanya darah segar yang keluar, dapat dicek
menggunakan tampon.
13. Irigasi daerah operasi dengan larutan antiseptic povidone iodine dan normal saline
14. Kontrol perdarahan dengan menggunakan tampon.
15. Instruksi pasca kuretase:
- Dilarang memainkan daerah post operasi
- Mengonsumsi obat yang diresepkan
- Dilarang mengonsumsi makanan yang panas selama 24 jam
- Dilarang merokok selama 24 jam
- Apabila ada keluhan hubungi operator
- Kontrol H+1 , H+7, H+30
PROSTODONSIA
Instruksi Lab GTJ
JAWABAN
Kepada Yth : Malang, 26 Juli 2022
Surya Dental Lab
di Tempat
Bersama ini kami kirimkan:
- satu buah cetakan model kerja rahang atas
- satu buah cetakan model kerja rahang bawah
- catatan gigit milik pasien atas nama
Nama : Lusi Lusiana
Usia : 30 tahun
Alamat : Jl. Veteran

Mohon dibuatkan Gigi Tiruan Jembatan Rigid Fixed Bridge elemen gigi 35,36,37 dengan retainer
Full Veneer Metal Porcelain Crown di gigi 35 dan 37, pontik modified ridge lap elemen gigi 36,
dan konektor rigid dengan warna A3

Demikian surat ini kami buat. Atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,

drg. Rani
BEDAH MULUT
Pencabutan Gigi Posterior Rahang Atas
JAWABAN

1. Operator melakukan universal precaution yaitu mencuci tangan 6 langkah sesuai WHO

2. Operator memakai APD level 3 mulai dari handscoon lap 1, headcap, masker N95,
google, hazmat, boots dan terakhir handscoon lap 2.
3. Persiapan alat dan bahan:
Alat dan bahan:
- Set diagnostic: 2 kaca mulut, 2 ekskavator, sonde lurus, sonde halfmoon, pinset
- Set anestesi:syringe 3cc, ampul anestesi lidocain 2% dengan adrenalin 1:80.000,
tampon, povidone iodine
- Tang cabut mahkota RA kanan/ kiri
- Bein
4. Persiapan pasien menggunakan polibip dan menginstruksikan pasien untuk berkumur
dengan povidone iodine.Operator berada di kanan depan pasien dengan lengan
operator berada setinggi lengan operator.
5. Melakukan anestesi pada area yang akan dilakukan pencabutan:
Anestesi Paraperiosteal
a. Mengeringkan area yang akan dilakukan desinfeksi.
b. Melakukan asepsis dengan menggunakan tampon yang diberi povidone iodine
dengan gerakan memutar dari dalam keluar.
c. Memegang syringe dengan cara pengrasp untuk persiapan insersi jarum
Menusukkan jarum dengan sudut sekitar 45° pada mucobuccal fold mesial dan
distal gigi 16, sekitar 1- 1,5 cm dari leher gigi yang bersangkutan dengan bevel
menghadap ke tulang
d. Jarum diinsersikan sampai ujung jarum terasa menyentuh tulang setinggi apeks
gigi yang bersangkutan
e. Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi, dengan cara tangan kiri memegang
tabung syringe untuk fiksasi dan tangan kanan menarik sedikit handle pada syringe
sesaat untuk memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah.
f. Apabila pada aspirasi tidak terlihat terhisapnya darah maka injeksikan cairan
anestesi lokal sebanyak kira-kira 1 ml secara perlahan-lahan dengan mendorong
menggunakan ibu jari.
g. Menarik jarum di daerah kerja secara perlahan-lahan dan bertahap.
h. Setelah minimal 5 menit injeksi, menanyakan kepada pasien apakah sudah terasa
tebal, kebas, kesemutan pada daerah yang dianastesi.
i. Melakukan pengecekan apakah obat anastesi sudah bekerja atau belum,
menggunakan alat tumpul pada daerah :
- Pulpa gigi rahang atas yang bersangkutan
- Ligamen periodontal
- Tulang alveolaris dan periosteum
- Mukosa gingiva sisi labial atau bukal dari gigi tersebut

Anestesi Nervus Anterior Palatine


a. Daerah yang akan dilakukan injeksi diolesi dengan antiseptik melingkar dari
tengah keluar Memegang syringe dengan cara "pensgrap" untuk persiapan insersi
jarum
b. Menusukkan jarum dengan bevel menghadap ke tulang pada mukosa di atas
foramen palatinus majus yang secara klinis terletak di antara gigi molar kedua dan
ketiga rahang atas sejauh kira-kira 10 mm dari gingival marginal bagian palatal
gigi tersebut,
c. Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi, dengan cara tangan kiri memegang
tabung syringe untuk fiksasi dan tangan kanan menarik sedikit handle pada
syringe sesaat untuk memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah.
d. Menginjeksikan cairan anestesi sekitar 0,25 - 0,5 ml dengan perlahan-lahan
e. Setelah minimal 5 menit injeksi, menanyakan kepada pasien apakah sudah terasa
tebal, kebas, kesemutan pada daerah yang dianastesi
f. Melakukan pengecekan apakah obat anastesi sudah bekerja, menggunakan alat
tumpul pada :
- Mukoperiosteum dan mukosa palatal
- Duapertiga posterior
6. Fiksasi tangan operator pada tempat yang benar yaitu ibu jari di bukal, telunjuk di
palatal.

7. Masukkan paruh tang cabut mengarah ke apikal dari cemento-enamel junction


8. Tangan memegang bagian luar handle
9. Lakukan Gerakan luksasi dengan arah bukal lebih banyak secara perlahan hingga
terasa longgar.
10. Setelah dirasa longgar gigi ditarik keluar mengarah ke bukal mengikuti kurva dari akar
palatal, sedikit rotasi ke mesial kemudian ditarik
11. Memastikan akar sudah keluar semua dan tidak ada fraktur akar yang tertinggal di
soket.

Anda mungkin juga menyukai