Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

KEBENCANAAN DAN MITIGASI


‘’ KASUS BENCANA ALAM ‘’

OLEH :

NAMA : DESY AMALIA PUTRI


KELAS : 02/B
NIM : 210201601003
PRODI : TSBG D4

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL BANGUNAN GEDUNG (D4)
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah KASUS BENCANA ALAM ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.

Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah yang berjudul KASUS BENCANA ALAM ini. Dan saya
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah KASUS BENCANA ALAM ini sehingga saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Saya mohon maaf jika didalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah KASUS
BENCANA ALAM ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Makassar, 5 Mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii

BAB I : PENDAHULUAN

A.Latar Belakang…………………………………………………………1

B.Rumusan Masalah……………………………………………………...2

C.Tujuan………………………………………………………………….3

BAB II : PEMBAHASAN

A.Pengertian Bencana Alam…………………………………………..….4

B.Kasus Bencana Alam yang Pernah Terjadi dan Penyebabnya….….…..7

C.Dampak dan Kerusakan Akibat Banjir………………………….….…..9

D.Upaya Untuk Menanggulangi Banjir……………………….………...12

BAB III : PENUTUP

A.Kesimpulan………………………………….………………………..14

B.Saran…………………………….……………………………………14

DAFTAR PUSTAKA………………………………….……………………….17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Datangnya
kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi
kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan
Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.

Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan


kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana
itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan
masalah yang mudah. Dalam arti mudah dipahami dan mudah diterima oleh mereka
yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit,
dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.

Bencana Alam merupakan salah satu fenomena alam yang mengancam keber-
langsungan hidup manusia. Dampak negatif yang ditimbulkan bisa berupa kerugian
materi maupun nonmateri. Bencana tersebut bisa dicontohkan seperti banjir, tanah
longsor, gempa bumi ada pula bencana non alam seperti kebakaran gagal teknologi,
gagal modernisasi, konflik sosial antar kelompok dan teror. Bencana merupakan
sebuah fenomena kehidupan manusia yang tidak dapat diketahui secara pasti kapan
terjadinya. Manusia hanya mampu mengenali gejalagejala awal dan memprediksi
terjadinya. Kecanggihan teknologi yang diciptakan manusia terkadang hanya
mampu menjelaskan gejala awal ini, sehingga kejadian detil daribencana itu hanya
dalam prediksi manusia. Meskipun demikian, dengan kemampuan mengenali
gejala-gejala awal dari sebuah bencana manuisa dapat mempersiapkan diri dalam
menghadapi becana. Persiapan itu meliputi persiapan sebelum terjadinya bencana,
ketika terjadi bencana, dan pasca terjadinya bencana. Artinya, kesiapan yang
dilakukan oleh manusia dapat dilakukan ketika dapat mengenali gejala awal, tingkat
resikonya dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bencana alam serta bencana alam apa yang terjadi?

2. Apa alasan dan penyebab terjadinya bencana alam tersebut ?

3. Identifikasikan dampak dan kerusakan yang terjadi lengkap dengan foto dan
lokasinya !

4. Bagaimana upaya untuk menanggulangi bencana alam tersebut?

C. Tujuan

1. Untuk menetahui pengertian bencana alam.

2. Untuk mengetahui alasan dan penyebab terjadinya bencana alam.

3. Untuk mengidentifikasi dampak dan kerusakan akibat bencana alam


tersebut.

4. Untuk mengetahui upaya menanggulangi bencana alam tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bencana Alam

Menurut Wikipedia Bencana alam (Natural disaster), adalah suatu


peristiwa yang terbagi menjadi dua berdasarkan pemicunya. Pertama, bencana yang
terjadi secara alami dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa
bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang
panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit.
Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan,
yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh
kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan oleh
peristiwa di luar angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai
matahari

Sedangkan menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan


Bencana, bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor. Bencana alam antara lain berupa gempa bumi karena alam, letusan gunung
berapi, angin topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/lahan karena faktor
alam, hama penyakit tanaman, epidemi, wabah,kejadian luar biasa, dan kejadian
antariksa/benda-benda angkasa.

Bencana alam yang akan saya jabarkan pada makalah ini adalah
banjir.Sebelum menjelaskan lebih jauh dari bencana alam tersebut alangkah
baiknya jika saya menjelaskan pengertian dari bencana alam banjir tersebut terlebih
dahulu.

1. Pengertian Banjir

Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia.


Definisi banjir adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam
jumlah yang besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan
curah hujan dan aliran air. Namun kadangkala banjir dapat datang tiba-tiba
akibat dari angin badai atau kebocoran tanggul yang biasa disebut banjir
bandang.Sedang menurut Wikipedia Banjir adalah peristiwa bencana alam yang
terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir
Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada
daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga
dapat berarti masuknya pasang laut.

2. Jenis-jenis Banjir

a) Banjir Bandang

Banjir bandang adalah salah satu jenis banjir yang berbahaya dan bahkan
kerap menyebabkan korban. Jenis banjir ini mempunyai ciri khas yaitu
mengangkut lumpur dan air. Sehingga banjir bandang dapat dikategorikan
berbahaya. Jenis banjir ini biasanya disebabkan oleh curah hujan yang
tinggi dalam waktu yang pendek dan tanah tidak dapat melakukan
penyerapan air dengan baik. Selain itu, banjir bandang dapat disebabkan
oleh tanggul atau bendungan yang jebol secara tiba-tiba tanpa hujan terlebih
dahulu.

b) Banjir Sungai

Banjir sungai merupakan jenis banjir yang terjadi ketika air mengalami
kelebihan kapasitas di sebuah sungai. Terjadinya banjir sungai disebabkan
oleh badai yang terus terjadi dalam waktu yang panjang. Di beberapa negara
beriklim subtropis, jenis banjir ini juga diakibatkan oleh curah hujan yang
tinggi serta cairnya salju. Bencana alam ini dapat berdampak pada
kerusakan properti dan keamanan yang terancam.

c) Banjir Rob

Banjir rob terjadi karena air laut yang pasang daripada rata-rata
peningkatannya serta curah hujan yang tinggi. Jenis banjir ini biasanya
terjadi di kawasan pesisir pantai. Karena pesisir yang sering terjadi badai
kencang dan ekstrim. Pada daerah tepi laut biasanya memiliki pelindung air
secara alami dan buatan oleh manusia. Salah satu pelindung alami di daerah
pesisir yaitu hutan mangrove. Kondisi hutan bakau yang rusak dapat
mengakibatkan intrusi air laut ke daratan.

d) Banjir Gelombang

Badai Gelombang badai merupakan peningkatan permukaan air pada


kawasan pantai, serta berada di atas dari gelombang astronomis biasanya.
Terjadinya dikarenakan kekuatan dari angin badai, peningkatan gelombang
dan rendahnya tekanan pada atmosfer. Gelombang bandai juga akan
menjadi sangat berbahaya karena membanjiri sekitar pantai secara meluas.

e) Banjir Genangan

Banjir jenis ini terjadi saat curah hujan yang meningkat beberapa hari,
luapan air yang meningkat dari sungai dan bahkan kerusakan pada tanggul.
Jenis banjir ini juga dapat diakibatkan oleh tingkat serapan air yang rendah
di kawasan pemukiman dan perkotaan. Selain itu, terdapat beberapa jenis
lainnya yang dilihat berdasarkan dari material atau airnya menurut
Enviromental Technology.

f) Banjir Lahar

Banjir lahar merupakan jenis banjir yang diakibatkan oleh erupsi maupun
letupan gunung api. Dari letupan gunung tersebut mengeluarkan lahar
dingin dan tersebar pada sekitar lereng gunung. Sehingga berakibat air pada
sungai akan menjadi dangkal dan turut meluap keluar dari permukaan serta
daratan menjadi terendam.

g) Banjir Air Tanah

Berbeda dari banjir bandang, banjir air tanah terjadi karena apabila hujan
turun pada waktu yang alam, tanah yang telah jenuh terhadap air tidak dapat
menyerap air kembali. Kondisi tersebut berdampak pada air akan tetap pada
permukaan tanah serta berakibat pada banjir dalam waktu yang panjang
dalam beberapa minggu.
h) Banjir Lumpur

Banjir lumpur merupakan jenis banjir yang terjadi karena adanya luapan
dari lumpur, lumpur tersebut keluar dari dalam bumi sehingga terjadi
genangan pada daratan. Lumpur yang terdapat pada permukaan bumi,
berbeda dengan lumpur di dalam bumi karena terdapat kandungan kimia
yang berbahaya.

i) Banjir Selokan

Banjir selokan dapat terjadi bukan hanya karena curah hujan, namun dapat
disebabkan oleh penyumbatan pada drainase. Jenis banjir ini biasanya
terjadi pada dalam serta luar dari bangunan.

B. Kasus Bencana Alam yang Pernah Terjadi serta Alasan dan Penyebabnya

Kasus bencana banjir terjadi di Kota Makassar pada 13 Februari 2023.


Banjir yang melanda Makassar, Senin (13/2/2023), tercatat sebagai banjir terbesar
selama lebih dari 20 tahun terakhir. Alih fungsi lahan dan perilaku warga turut andil
dalam munculnya persoalan lingkungan ini. Banjir kali ini cukup parah. Pasalnya
hampir seluruh wilayah di Makassar tergenang air yang disebabkan pasang air laut
setelah diguyur hujan deras dengan ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter.

Adapun penyebab terjadinya banjir di Makassar,Senin (13/2/2023)


disebabkan karena hal berikut ini :

1. Curah Hujan yang Tinggi dan Air Laut Pasang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar menyebut


penyebab banjir dipicu curah hujan tinggi dan air laut pasang. Curah
hujan yang cukup tinggi dari semalam tiada hentinya. Terus kemudian
juga air pasang sehingga ini mengakibatkan banjir di seluruh kota.

Hendra (penduduk Kota Makassar) menyampaikan banjir


disebabkan curah hujan yang tinggi sejak tadi malam. Kondisi tersebut
juga diperparah dengan air laut yang sedang pasang.
"Curah hujan yang cukup tinggi dari semalam tiada hentinya. Terus
kemudian juga air pasang sehingga ini mengakibatkan banjir di seluruh
kota karena aliran air yang harusnya dibuang di laut, air lautnya juga
lagi pasang, sehingga terjadi seperti ini," terangnya.

2. Timbunan Sampah

Nirwan Dessibali, Direktur Yayasan Konservasi Laut (YKL) yang


sempat melakukan pantauan di beberapa lokasi menyatakan bahwa
selain karena faktor cuaca, banjir ini juga disebabkan oleh buruknya
drainase serta penumpukan sampah, khususnya sampah plastik di
saluran-saluran pembuangan air dan gotong-gorong.

“Ada beberapa tempat seperti di Arungpala saluran air yang


mengalirkan air ke sungai tersumbat sampah plastik yang cukup
banyak, sehingga menimbulkan luberan air ke sekelilingnya,” katanya.

Menurutnya, ada masalah lain yang akan terjadi pasca banjir ini,
yaitu semakin menumpuknya sampah plastik terbawa ke wilayah
perairan laut.“Ini akan menjadi masalah baru karena akan semakin
banyak sampah plastik yang masuk ke perairan laut yang bisa
mengganggu ekosistem laut, hal yang telah menjadi isu global beberapa
tahun terakhir.”
C. Dampak dan Kerusakan Akibat Banjir

Adapun dampak dan kerusakan yang disebabkan oleh banjir di Makassar


adalah sebagai berikut ini :

1. 500 Warga Mengungsi di Kelurahan Maricaya Baru

Sebanyak 500 warga Jalan Maricaya Baru dan Monginsidi Baru di


Makassar kini mengungsi imbas banjir. Mereka mengungsi di
Universitas Terbuka di Jalan Monginsidi Baru, Makassar.
"Warga Jalan Maricaya Baru dan Monginsidi Baru (mengungsi). Ada
500-an kurang lebih karena sampai (warga) Sungai Saddang Baru juga,"
kata Ketua RT Maricaya Baru Anwar saat dikonfirmasi, Senin (13/2).

Berikut adalah gambar dimana petugas sedang mengevakuasi


penduduk:

sumber : https://www.mongabay.co.id/2021/12/08/banjir-di-makassar-dari-cuaca-buruk-timbunan-sampah-hingga-
perlindungan-masyarakat-pesisir-dan-pulau/

2. Kemacetan Parah di Ruas Jalan Utama

Dampaknya, terjadi kemacetan parah karena air sudah menutupi jalan


sehingga arus kendaraan tidak bergerak. Tidak hanya itu, dilaporkan air
bahkan sudah masuk ke sebagian pemukiman warga dan membutuhkan
evakuasi dari tim penyelamat secepatnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar
bersama Basarnas Sulsel telah berkoordinasi untuk persiapan evakuasi
karena sudah ada laporan masuk terkait permintaan evakuasi di
pemukiman warga.

Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fsulsel.inews.id%2Fberita%2Fhujan-
deras-sejumlah-jalan-utama-di-makassar-terendam-banjir&psig=AOvVaw0a3mb1v_Hi-
wi6Hc08g216&ust=1684046101755000&source=images&cd=vfe&ved=0CBEQjRxqFwoTCLCVnvzZ8f
4CFQAAAAAdAAAAABAI

3. Pemukiman Warga Tergenang Banjir

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)


Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin mengatakan hujan dengan
intensitas tinggi mengguyur Kota Makassar sejak Senin (13/2) dini hari.
Kondisi itu menyebabkan banjir di sejumlah titik, bahkan ada yang
setinggi leher orang dewasa.
"Ketinggian air sampai saat ini ada terpantau sampai leher orang
dewasa. Itu di daerah samping aliran kanal di dekat kantor kita di
Kerung-kerung," kata Hendra kepada detikSulsel, Senin (13/2/2023).
Sumber : https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6567459/fakta-fakta-banjir-makassar-terjadi-
hampir-di-seluruh-kota

D. Upaya Untuk Menanggulangi Bencana Banjir di Kota Makassar

Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir :

1. Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan
selokan adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan
sampah atau menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya
menyebabkan sungai dan selokan menjadi tersumbat.
2. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan
yang dapat menyerap air dengan cepat.
3. Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau
untuk penyerapan air.
4. Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit
sungai dan sampah rumah juga akan masuk sungai.
5. Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan
menyebabkan bumi ini akan semakin sulit menahan bebanya dan membuat
permukaan tanah turun.
6. Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran
sungai, karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir.
Sebenarnya menebang pohon tidak dilarang bila kita akan menanam
kembali pohon tersebut dan tidak membiarkan hutan menjadi gundul.
Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat mencegah
bencana banjir. Karena selama ini pemerintah pun telah bekerja keras untuk
mencegah terjadinya banjir, tetapi semua masyarakat pun harus mendukung agar
semua bisa teratasi dengan baik.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia.


Definisi banjir adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam
jumlah yang besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan
curah hujan dan aliran air.

Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir :

1. Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan
selokan adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan
sampah atau menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya
menyebabkan sungai dan selokan menjadi tersumbat.
2. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan
yang dapat menyerap air dengan cepat.
3. Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau
untuk penyerapan air.
4. Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit
sungai dan sampah rumah juga akan masuk sungai.
5. Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan
menyebabkan bumi ini akan semakin sulit menahan bebanya dan membuat
permukaan tanah turun.
6. Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran
sungai, karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir.
Sebenarnya menebang pohon tidak dilarang bila kita akan menanam
kembali pohon tersebut dan tidak membiarkan hutan menjadi gundul.

B. Saran

1) Bagi Masyarakat

Perlu adanya peningkatan pengetahuan dasar masyarakat tentang


pengurangan risiko bencana, agar masyarakat dapat berkontribusi secara
nyata dalam penanggulangan bencana banjir khususnya di daerahnya
masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakukan diantaranya:

a. Key person /relawan dalam membangun manajemen bencana berbasis


masyarakat merupakan sukarelawan yang menjaga koordinasi dan
komunikasi manajemen bencana di wilayahnya sehingga kelompok atau
forum akan aktif bekerjasama.

b. Relawan penanggulangan bencana membangun jejaring antar wilayah,


komunitas, stakeholder untuk memperkuat kemampuan masyarakat dalam
manajemen bencana, dan membangun kebijakan – kebijakan lokal untuk
upaya mitigasi maupun adaptasi.

2) Bagi Pemerintah

Perlu dikembangkan kerjasama dengan stakeholder lain dalam pengurangan


resiko bencana sehingga dapat berjalan optimal dan berkelanjutan,
berwawasan lingkungan hidup dan berkeadilan. Beberapa upaya yang perlu
dilakukan adalah:

a) Sosialisasi dan pembinaan masyarakat oleh BPBD Kota Semarang dalam


manajemen bencana berbasis masyarakat

b) Kerjasama multi pihak (masyarakat, kelompok, swasta dan pemerintah)


dalam manajemen bencana berbasis masyarakat.

c) Kegiatan preventif dalam rangka meminimalkan dampak bencana

d) Peningkatan pengetahuan dna kapasitas masyarakat dalam manajemen


bencana

e) Pembinaan dan peningkatan kapasitas oleh pemerintah kepada kelompok


dan masyarakat dalam pegelolaan manajemen bencana berbasis masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Pribadi.S, Krishna. 2008. Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Pusat Mitigasi

Bencana Itb Rahayu, Harkunti P. 2009. Banjir dan Upaya penanggulanganya.


Bandung: Promise Indonesia

https://www.google.com/search?q=dampak+banjir+di+makassar&oq=dam&aqs=
chrome.0.69i59l2j69i64j69i57j0i67i433i650j69i60l3.1222j0j7&sourceid=chrome
&ie=UTF-8

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6567459/fakta-fakta-banjir-makassar-
terjadi-hampir-di-seluruh-kota

https://www.mongabay.co.id/2021/12/08/banjir-di-makassar-dari-cuaca-buruk-
timbunan-sampah-hingga-perlindungan-masyarakat-pesisir-dan-pulau/

Anda mungkin juga menyukai