Anda di halaman 1dari 47

Dra. Farida Kurnianingrum, MM.

1
Kasubdit. Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
DIT. FASILITASI KEUANGAN DAN ASET PEMERINTAHAN DESA
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DATA PENYEBARAN COVID-19


Tanggal 2 November 2020
Coronavirus Cases Deaths
45.942.902 1.192.644
NEGARA DENGAN KASUS
POSITIF COVID-19 TERBESAR
COUNTRY, TOTAL
NO TOTAL DEATHS
OTHER CASES

1. USA 8.952.086 228.185

2. INDIA 8.184.082 122.111

3. BRASIL 5.516.658 159.477

4. RUSIA 1.636.781 28.235

22. INDONESIA 415.402 14.044

Sumber:
Kementerian Kesehatan, per 2 November 2020 pkl. 12.00 WIB
https://covid19.go.id/p/berita/infografis-covid-19-2-november-
2020

2
adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan

DESA Republik Indonesia.


TUJUAN PEMBANGUNAN DESA
BERDASARKAN UU 6/2014 TENTANG DESA
1 Pemenuhan
Meningkatkan kualitas
hidup MANUSIA
Kebutuhan Dasar
2
Pembangunan
Sarana dan
Prasarana
Mengedepankan Kebersamaan, Desa
Kekeluargaan, Kegotongroyongan
Meningkatkan
KESEJAHTERAAN
Masyarakat Desa
Melalui guna mewujudkan Pengarusutamaan
Perdamaian & Keadilan Sosial 3
Pengembangan
Tahapan:
Potensi
• Perencanaa
Ekonomi Lokal
n
MENGURANGI • Pelaksanaan
KEMISKINAN • Pengawasan

4 Pengelolaan SDA dan Lingkunga


n Hidup Berkelanjutan

KEWENANGAN DESA, meliputi:


a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;
b. kewenangan lokal berskala Desa;
c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemda Prov, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemda Prov, atau Pemda Kab/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundan
g-undangan
KEWENANGAN DESA
Lokal Berskala Desa,
muncul karena Ditugaskan,
perkembangan Desa dan oleh Pemerintah dan 3 4
prakarsa masyarakat Pemda
Desa 2
Kewenangan
lain
yang ditugaskan
Hak Asal Usul, oleh Pemerintah,
1 Pemda sesuai
merupakan warisan dengan Ketentuan
yang masih hidup dan Perundang-
prakarsa Desa atau undangan
prakarsa masyarakat
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
AKUNTABEL

AZAS
PARTISIPATIF TRANSPARAN

APB DESA
ADALAH RENCANA KEUANGAN
TAHUNAN PEMERINTAHAN DESA
(Pasal 1 angka 10 PP 43 Tahun 2014)

DILAKSANAKAN DISELENGGARAKAN

1 Tahun Anggaran TERTIB DAN DISIPLIN


1 Januari sd. 31 Desember ANGGARAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
PERTANGGUNG
PERENCANAAN PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PELAPORAN
JAWABAN

1 2 3 4 5
1. PERDES LAPORAN SMS. I
1. DPA 1. BUKU KAS LAPORAN KEUANGAN
2. PERKADES àLAPORAN REALISASI
2. DPPA 2. BUKU PB. BANK 1. LRA dan CALK
ANGGARAN
3. DPAL 3. BUKU PB. 2. LAP. REALISASI
OKTOBER-DESEMBER 4. BUKU PB. SWADAYA PAJAK PELAKSANAAN KEGIATAN
MINGGU II BULAN JULI 3. LAPORAN KEGIATAN
1. SEKRETARIS DESA 1 (SATU) TAHUN TGL 10 BULAN SEKTORAL
2. KEPALA DESA ANGGARAN BERJALAN 1. KAUR KEUANGAN
3. BPD à MUSY. BPD 2. SEKRETARIS DESA AKHIR TA. SD. BULAN
4. EVALUASI OLEH 1. KASI/KAUR 3. KEPALA DESA
SISKEUDES MARET
PEMKAB/KOTA 2. SEKRETARIS DESA
3. KEPALA DESA PEMUBLIKASIAN PEMUBLIKASIAN
4. KAUR KEUANGAN 1. KAUR
PEMUBLIKASIAN KEUANGAN 1. SEKRETARIS DESA
TPK 2. KEPALA DESA LAPORAN 2. KEPALA DESA
KONSOLIDASI
1. SWAKELOLA PEMKAB/KOTA LAPORAN KONSOLIDASI
2. PENYEDIA PEMKAB/KOTA
pengelolaan 1. menginformasikan hasil penetapan APBDesa melalui berbagai media sebagai layanan
keuangan desa informasi Desa
yang 2. menginformasikan perkembangan pelaksanaan kegiatan Desa melalui media sebagai
transparan layanan informasi Desa (yang reguler maupun Belanja Tak Terduga).
3. menginformasikan laporan dan pertanggungjawaban APBDesanya melalui berbagai
media sebagai layanan informasi Desa.
4. melaksanakan musyawarah Desa dalam rangka Pelaksanaan Pembangunan Desa
termasuk penyampaian laporan penggunaan anggaran.

pengelolaan 1. melibatkan masyarakat Desa dalam penyusunan RKPDesa melalui forum musyawarah
keuangan desa Desa dan Musyawaran Perencanaan Pembangunan Desa
yang 2. Melibatkan masyarakat Desa dalam pelaksanaan refokusing kegiatan dan anggaran
partisipatif untuk penanganan COVID-19 Desa*
3. melibatkan masyarakat Desa sebagai Tim Pelaksana Kegiatan
4. melibatkan masyarakat Desa dalam Pelaksanaan Kegiatan
5. mengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal Desa dalam pelaksanaan kegiatan
6. melibatkan masyarakat Desa dalam musyawarah Desa dalam rangka Pelaksanaan
Pembangunan Desa termasuk penyampaian laporan penggunaan anggaran

Pengelolaan 1. telah menyusun DPA dan RAK Desa tepat waktu


keuangan desa 2. mampu menyediakan administrasi pembukuan keuangan oleh kaur keuangan (4
yang akuntabel buku) dan kasi/kaur lainnya (2 buku).
3. Kaur Keuangannya melaporkan Buku Kas Umum setiap bulannya kepada Sekretaris
Desa yang selanjutnya disetujui Kepala Desa tepat waktu.
4. menyajikan laporan dan pertanggungjawaban APBDesanya sesuai dengan fakta
lapangan
5. bukti transaksinya sesuai dengan fakta penggunaan
6. Tidak terjadi kesalahan prosedur dan administrasi dan/atau penyimpangan
anggaran) 8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PENDAPATAN DESA
01 Sumber Pendapatan Desa
02 Dana Desa

7 (tujuh) sumber pendapatan Desa, yaitu: merupakan dana yang bersumber


1. Dana Desa dari Anggaran Pendapatan dan
2. Pendapatan Asli Desa (PADesa), Belanja Negara yang
3. Alokasi Dana Desa(ADD), diperuntukkan bagi Desa, yang
4. Dana Bagian dari Pajak dan Retribusi Daerah, ditransfer melalui Anggaran
5. Bantuan Keuangan dari APBD Prov, Kab/Kota, Pendapatan dan Belanja Daerah
6. Hibah dan Sumbangan Pihak ketiga, dan Kabupaten/Kota, dan digunakan
7. Lain-lain Pendapatan yang sah. untuk membiayai
Yang dalam pengelolaan dan pemanfaatannya penyelenggaraan pemerintahan,
diadministrasikan dalam dokumen Anggaran pelaksanaan pembangunan,
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa), sebagai pembinaan kemasyarakatan, dan
satu kesatuan. pemberdayaan masyarakat
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KOORDINASI PEMBINAAN PENGELOLAAN DANA DESA

Kementerian Keuangan, fokus pada Kemendagri, fokus pada Pembinaan Pengelolaan Kemendes, PDT dan
pembinaan Pengelolaan Dana Desa, Keuangan Desa yang pelaksanaannya berdasarkan Transmigrasi, fokus pada
sebagai salah satu sumber pendapatan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 yang kebijakan Prioritas Penggunaaan
Desa yang berasal dari APBN yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Daerah Dana Desa yang ditindaklanjuti
ditindaklanjuti dengan Permenkeu yang Kabupaten/Kota. Secara singkat, Permendagri penetapkan Permendesa, PDTT
ditetapkan setiap tahunnya. Untuk Nomor 20 Tahun 2018 mengatur Pengelolaan setiap tahunnya. Untuk pelaksanaan
pelaksanaan pengalokasian Dana Desa Keuangan Desa, mulai dari Tahap Perencanaan, Penggunaan Dana Desa tahun 2020
Tahun 2020 telah diterbitkan Peraturan Penganggaran, Pelaksanaan Kegiatan dan telah diterbitkan Permendes PDTT
Menteri Keuangan Nomor Anggaran, Penatausahaan, Pelaporan dan Nomor 11 Tahun 2019 tentang
205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Pertanggungjawaban, dapat dilaksanakan secara Prioritas Dana Desa Tahun 2020.
Dana Desa yang ditindaklanjuti dengan partisipatif, transparan, akuntabel, serta tertib dan
Peraturan Kepala Daerah Kabupaten/Kota. disiplin anggaran dengan berbasis akuntansi kas.

Selain dari pada itu, bersama dengan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya, dibawah koordinasi Kementerian Koordinasi
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), melakukan pembinaan dan pengawasan pengelolaan dana desa,
termasuk mendorong percepatan penyaluran Dana Desa.
DANA DESA
2021 Rp. 72 T
Rp.20,67T Rp.60T Rp.70T
+ Rp.280,3Jt/Desa + Rp.800,4Jt/Desa + Rp.939,9Jt/Desa
PENYERAPAN 82,82% PENYERAPAN 98,54% PENYERAPAN 99,54%

2015 2017 2019

2016 2018 2020


Rp.46,98T Rp.60T Rp.71,19T
+ Rp.643,6Jt/Desa + Rp.949,78Jt/Desa
+ Rp.800,4Jt/Desa
PENYERAPAN 97,65% PENYERAPAN 83,18%
PENYERAPAN 99,62%
*19 Oktober 2020
(6 TAHUN à Rp.328,84T)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN DANA DESA TAHUN 2020


Dalam upaya penanganan COVID-19 di Desa, ketiga kementerian yang
mengawal Dana Desa, telah mengeluarkan kebijakannya masing-masing.
Adapun prioritas penggunaan Dana Desa diutamakan untuk:

Jaring Pengaman Sosial selanjutnya


disebut Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Dana Desa;

Padat Karya Tunai di Desa

Penguatan ekonomi Desa


12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Alokasi awal Dana Desa Alokasi Akhir Dana


Tahun 2020 Desa Tahun 2020

Rp. 72 Triliun Rp. 71,19 Triliun


Rp. 0,81 Triliun

PENYALURAN DANA DESA THN 2020


Tahap 1
Sudah salur: 74.888 Desa (99,91%) Nilai Salur: Rp.29.035,81 M(99,62%)

Tahap 2
Sudah salur: 74.368Desa (99,22%) Nilai Salur: Rp. 27.602,36 M (95,90%)

Tahap 3
Sudah salur: 18,343 (25,05%) Nilai Salur: Rp.3.441,52 M (25,95%)

Total penyaluran DD per 27 Oktober 2020 Rp. 60.079,69 M dari Rp.71,19 Triliun

(84,39%) 13
*kondisi 27 Oktober 2020
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

BANTUAN LANGSUNG TUNAI


(BLT) – DANA DESA 2020

PENYALURAN BLT-DANA DESA TAHAP I PENYALURAN BLT- DANA DESA TAHAP


II
APRIL Sudah salur: 68.841 Desa (93,18%) Sudah salur: 28.734 Desa (38,34%)
Untuk 7.497.818 KPM JULI Untuk 2.893.766 KPM
Senilai Rp.4.498.690.800.000,- senilai Rp 868.129.800.000,-

MEI Sudah salur: 64.769 Desa (86,41%) Sudah salur: 19.221 Desa (25,64%)
Untuk 6.896.418 KPM AGUSTUS Untuk 1.846.125 KPM
Seilai Rp.4.13r7.850.800.000,- senilai Rp.553.837.500.000,-
Sudah salur: 10.750 Desa (14,34%)
JUNI Sudah salur: 58.102 Desa (77,52%) SEPTEMBER Untuk 1.257.838 KPM
Untuk 6.218.561KPM
senilai Rp.377.351.400.000,-
Senilai Rp.3.731.136.600.000,-

Total penyaluran BLT-DD


per 27 Oktober 2020 Rp. 14.166.996.900.000,- dari Rp. 21,800 Triliun

*kondisi 27 Oktober 2020 (59,85%)


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
BANTUAN LANGSUNG TUNAI, YANG BERASAL DARI DANA DESA (BLT-DD)
Kementerian Dalam Negeri, melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa, dan dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden untuk
penanganan COVID-19 di Desa, telah mengeluarkan:
1) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 440/2703/SJ, tanggal 2 April 2020 tentang
Penanggulangan Dampak Covid-19 Di Desa;
2) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2020. Khusus dalam hal perubahan APB Desa
dilakukan merujuk kepada Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
yang dijelaskan lebih khusus dalam Inmendagri No. 3 Tahun 2020;
3) Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 412.61/3283/SJ, tanggal 28 Mei 2020, hal Percepatan
Penyaluran Dana Desa dan BLT-Dana Desa; dan
4) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 412.16/4098/SJ tanggal 16 Juli 2020 tentang
Percepatan Penyaluran Dana Desa, Pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, serta
Penyampaian Laporan Konsolidasi Belanja Tak Terduga (BTT) dan Realisasi Pelaksanaan APBDesa
kepada Gubernur dan Bupati/Wali Kota se-Indonesia.
5) Surat Dirjen Bina Pemerintahan Desa Nomor 900/3405/BPD tanggal 3 Agustus 2020 hal Pelaksanan
SE Mendagri Nomor 412.16/4098/SJ
6) SE 188.34/5170/SJ tanggal 17 September 2020 tentang penyusunan perkada mengenai pedoman
penyusunan APB Desa TA 2021 dan Penguatan Peran PKK dalam pembangunan Desa
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

UPAYA PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19 DI DESA


GUNAKAN ANGGARAN KEGIATAN BELANJA TAK TERDUGA
PADA BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA, KEADAAN
DARURAT DAN MENDESAK DESA YANG DIFOKUSKAN
UNTUK KEGIATAN PENANGANAN COVID-19, SELAIN
MENGOPTIMALKAN PELAKSANAAN BIDANG LAINNYA, YAITU:

1. LAKUKAN RE-FOCUSING APB DESA PADA


PENANGANAN COVID-19
2. DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN DI DESA
MENGEDEPANKAN PROTOKOL KESEHATAN
PENANGANAN COVID-19 DENGAN SELALU JAGA
JARAK, MENCUCI TANGAN DAN GUNAKAN MASKER.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
POKOK-POKOK KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN COVID-19 DI DESA (1/4)

01 Memastikan Dana Desa Tahun 2020 (Tahap I, II dan III) tersalurkan sesuai ketentuan

Mengantisipasi dan menangani dampak penularan COVID-19 dengan mendorong


02 pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Desa berdasarkan
pertimbangan dan rekomendasi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19 Kabupaten/Kota
Memfasilitasi pemerintah desa dalam menghimbau seluruh masyarakat di wilayahnya untuk
03 mengikuti protokol bidang kesehatan, komunikasi, informasi dan protokol lainnya dalam
penanganan COVID-19

04 Memfasilitasi Pemerintah Desa untuk segera membelanjakan dan/atau melakukan


perubahan APBDesa yang bersumber dari pendapatan desa termasuk Dana Desa, untuk
pelaksanaan kegiatan penanggulangan COVID-19 berdasarkan kewenangan desa

Kegiatan penanggulangan COVID-19 dianggarkan pada Bidang Penanggulangan


Bencana, Keadaan Darurat, dan Mendesak Desa melalui jenis Belanja Tak Terduga
05 (BTT), dalam bentuk pelaksanaan Padat Karya Tunai, kegiatan Penguatan Ekonomi
Desa, dan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
POKOK-POKOK KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN COVID-19 DI DESA (2/4)

06 Alur refokusing kegiatan dan anggaran Desa


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
POKOK-POKOK
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN COVID-19 DI DESA (3/4)

07 Menegaskan bahwa penggunaan Dana Desa untuk BLT-Dana Desa


dapat dilakukan secara Tunai dan/atau Non Tunai

08
Penggunaan Dana Desa tetap memperhatikan dan sejalan dengan Kebijakan yang dikeluarkan
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengenai penanganan Covid-19
melalui BLT-Dana Desa, Padat Karya Tunai dan penguatan ekonomi Desa

09 Mekanisme penyaluran Dana Desa ke APBDesa, proporsi, target penerima, batasan


waktu pemberian, dan besaran BLT yang bersumber dari Dana Desa berpedoman pada
ketentuan yang diatur lebih lanjut oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, dan Kementerian Keuangan

Mengarahkan kepada Kepala Desa untuk:


10 a) Menyusun rekapitulasi perkembangan kondisi dan kegiatan Penanggulangan COVID-
19 di Desa setiap bulan dan melaporkan kepada Bupati/Wali Kota melalui Camat
dengan diketahui BPD, disertai dengan Rencana Anggaran Biaya ( RAB).
b) Menyusun laporan hasil akhir pelaksanaan kegiatan dan anggaran belanja tak
terduga tersebut sebagai bagian dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa.
c) Mempublikasikan pelaksanaan kegiatan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
POKOK-POKOK KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN COVID-19 DI DESA (4/4)
Mengoptimalkan Peran Pembinaan dan Pengawasan Aparat Pemerintah Daerah
11 terkait termasuk Camat, serta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) secara
berjenjang agar pelaksanaan penanggulangan COVID-19 melalui APBDesa
dilakukan secara efektif,efisien, transparan dan akuntabel.

Gugus Tugas Percepatan Penganganan COVID-19 di Desa


12
Ketua : Kepala Desa DALAM MELAKSANAKAN
Wakil Ketua : Ketua BPD TUGASNYA BERMITRA
Anggota : 1. Perangkat Desa DENGAN BHAYANGKARA
2. Anggota BPD PEMBINA KEAMANAN DAN
3. Ketua RT/RW KETERTIBAN MASYARAKAT
4. PKK (BHABINKAMTIBMAS) BINTARA
PEMBINA DESA (BABINSA) DAN
5. Karang Taruna
MITRA DESA LAINNYA; DAN
6.Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (Tokoh BERKOORDINASI DENGAN
Agama, Tokoh Masyarakat GUGUS TUGAS PERCEPATAN
7. Lembaga Adat Desa (Tokoh Adat) PENANGANAN COVID-19
8. Bidan Desa KABUPATEN/KOTA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

CONTOH BIDANG, SUB BIDANG DAN KEGIATAN TERKAIT


DENGAN PENANGANAN BENCANA PANDEMI COVID-19
(1)

21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

CONTOH BIDANG, SUB BIDANG DAN KEGIATAN TERKAIT


DENGAN PENANGANAN BENCANA PANDEMI COVID-19
(2)

22
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

CONTOH BIDANG, SUB BIDANG DAN KEGIATAN TERKAIT


DENGAN PENANGANAN BENCANA PANDEMI COVID-19
(3)
CONTOH
BIDANG,
SUB BIDANG
DAN
KEGIATAN
TERKAIT
DENGAN
PENANGANAN
BENCANA
PANDEMI
COVID-19 (4)

24
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

CONTOH BIDANG,
SUB BIDANG DAN KEGIATAN TERKAIT DENGAN
PENANGANAN BENCANA PANDEMI COVID-19 (5)

25
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

BELANJA TAK TERDUGA DALAM


PENANGGULANGAN COVID-19
1. Sub Bidang Penanggulangan Bencana, yaitu kegiatan dalam upaya
tanggap darurat akibat terjadinya wabah COVID-19;
2. Sub Bidang Keadaan Darurat, yaitu pelaksanaan kegiatan yang
dikarenakan adanya kerusakan dan/atau terancamnya penyelesaian
pembangunan sarana dan prasarana akibat kenaikan harga yang
menyebabkan terganggunya pelayanan dasar masyarakat; dan
3. Sub Bidang Keadaan Mendesak Desa, yaitu upaya pemenuhan
kebutuhan primer dan pelayanan dasar masyarakat miskin yang
mengalami kedaruratan akibat wabah COVID-19, misalnya berupa
Bantuan bahan pangan bagi masyarakat miskin yang mengalami
kedaruratan dan/atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat
miskin dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-
26
undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

LAIN-LAIN à DANA DESA


1. Pasal 13 ayat (2) pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.07/2020 tentang
Penyaluran dan Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 untuk
Mendukung Penanganan Pandemi Corona Virus Diseases 19 (COVID-19) dan Pemulihan
Ekonomi Nasional, bahwa Bupati/Wali Kota melakukan perekaman data pembayaran BLT
Desa melalui aplikasi OMSPAN paling lambat 31 Desember 2020. Selanjutnya, dalam
memastikan perekaman data dimaksud, untuk diupdate setiap ada perkembangan pelaksanaan
BLT-Dana Desa.
2. Merefocusing kegiatan dan anggaran untuk pelaksanaan BLT-Dana Desa bulan ketujuh
sampai dengan bulan kesembilan dengan langkah-langkah, yaitu:
a. Kepala Desa memerintahkan sekretaris Desa untuk mereview ketersediaan Dana Desa untuk
pemenuhan BLT-Dana Desa bulan ketujuh sampai dengan bulan kesembilan.
b. Pelaksanaan review memperhatikan kewajiban yang harus dibayar untuk dipenuhi terlebih
dahulu, misalnya pemenuhan kewajiban pajak.
c. Hasil review sebagai bahan untuk pembahasan lebih lanjut mengenai kebijakan pemenuhan
BLT-Dana Desa bulan ketujuh sampai dengan bulan kesembilan.
3. Pemerintah Desa untuk melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pada penganggaran jenis
Belanja Tak Terduga (BTT) untuk selanjutnya sebagai bahan penyampaian laporan konsolidasi
BTT di Desa termasuk laporan realisasi BLT-Dana Desa oleh Bupati/Wali Kota
27
4. Setor kembali Dana Desa à 6.2.9.90-99 Pengeluaran Pembiayaan lainnya
SE MENTERI DALAM NEGERI NO. 188.34/5170/SJ TANGGAL 17 SEPTEMBER 2020 TENTANG PENYUSUNAN
PERKADA BUPATI/WALI KOTA MENGENAI PEDOMAN PENYUSUNAN APB DESA TA. 2021 DAN PENGUATAN
PERAN PKK DALAM PEMBANGUNAN DESA
1. Perkada memuat:
a. Sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah kabupaten/kota dengan keweangana Desa dan
APB DESA 2021

RKP Desa,
b. Prinsip penyusunan APB Desa,
c. Kebijakan Penyusunan APB Desa, dan
d. Teknik Penyusunan APB Desa
2. KEGIATAN PRIORITAS BERDASARKAN KEWENANGAN DESA
3. KECUKUPAN ANGGARAN UNTUK HAL YANG BERSIFAT WAJIB DAN RUTIN
4. KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA
5. KETENTUAN PADA PELAKSANAAN BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA, KEADAAN DARURAT
DAN MENDESAK DESA MELALUI JENIS BELANJA TAK TERDUGA PENGANGGARAN
à FLEKSIBEL ANTAR 3 SUB BIDANG
à PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN
à PENATAUSAHAAN
à PELAPORAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN (pengendalian)
4. PENANGANAN PASCA BENCANA.
5. LAPORAN KONSOLIDASI BIDANG KE-5 DAN LAPORAN KONSOLIDASI PELAKSANAAN APB DESA OLEH
PEMKAB/KOTA.
6. MENGEDEPANKAN PERAN PKK DALAM PERCEPATAN PELAKSANAAN DESA.
7. PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA 2021 SESUAI KETENTUAN
DANA DESA 2021 *)
Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)
huruf a diatur dan diurus oleh Desa berdasarkan KEWENANGAN DESA.
Diarahkan ntuk program dan/atau kegiatan percepatan pencapaian SDGs Desa, melalui:

1 2 3
PEMULIHAN EKONOMI PROGRAM PRIORITAS ADAPTASI
NASIONAL SESUAI NASIONAL SESUAI KEBIASAAN BARU
KEWENANGAN DESA KEWENANGAN DESA
Pasal 6
(1) Penggunaan Dana Desa untuk PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL SESUAI KEWENANGAN DESA sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a diprioritaskan untuk pencapaian SDGs Desa:
a. pembentukan, pengembangan, dan revitalisasi badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa bersama untuk
pertumbuhan ekonomi Desa merata;
b. penyediaan listrik Desa untuk mewujudkan Desa berenergi bersih dan terbarukan; dan
c. pengembangan usaha ekonomi produktif yang diutamakan dikelola badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa
bersama untuk mewujudkan konsumsi dan produksi Desa sadar lingkungan.
(2) Penggunaan Dana Desa untuk PROGRAM PRIORITAS NASIONAL SESUAI KEWENANGAN DESA sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b diprioritaskan untuk pencapaian SDGs Desa:
a. pendataan Desa, pemetaan potensi dan sumber daya, dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai upaya memperluas kemitraan untuk pembangunan Desa;
b. pengembangan Desa wisata untuk pertumbuhan ekonomi Desa merata;
c. penguatan ketahanan pangan dan pencegahan stunting

a. di Desa untuk mewujudkan Desa tanpa kelaparan; dan


a. Desa inklusif untuk meningkatkan keterlibatan perempuan Desa, Desa damai berkeadilan, serta mewujudkan
kelembagaan Desa dinamis dan budaya Desa adaptif.

(3) Penggunaan Dana Desa untuk ADAPTASI KEBIASAAAN BARU DESA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf c
diprioritaskan untuk pencapaian SDGs Desa:
a. mewujudkan Desa sehat dan sejahtera melalui Desa Aman COVID-19; dan
b. mewujudkan Desa tanpa kemiskinan melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa.

(4) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
TANTANGAN DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
KEMAMPUAN YANG RESPONSIF DAN
REGULASI
ADAPTIF TERHADAP PERUBAHAN REGULASI
YANG DINAMIS
KAPASITAS
PROFESIONALITAS DAN
KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA
INTEGRITAS
PERENCANAAN KEGIATAN (RKP
PEMERINTAH DESA, BPD, DESA) DAN ANGGARAN (APB DESA),
LKD, LAD DAN MASYARAKAT PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN DI
DESA
KEMAMPUAN MEMETAKAN KEBUTUHAN
KECUKUPAN ANGGARAN
KEGIATAN DAN ANGGARAN PRIORITAS

TRANSPARAN DAN AKUNTABEL PEMUBLIKASIAN, PELAPORAN DAN


PERTANGGUNGJAWABAN

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


PERSONIL DAN ANGGARAN
RISIKO IMPLEMENTASI

1. MUSDES RKP DESA


à KEBUTUHAN ATAU 1. KESALAHAN PROSEDUR
KEINGINAN DAN ADMINISTRASI
à FORMALITAS ATAU
KUALITAS 2. PENYIMPANGAN
2. PROSES DI TIAP TAHAPAN RISK ANGGARAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA 3. PELAKSANAAN
3. PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGADAAN PEMBANGUNAN DI DESA
BARANG/JASA DI DESA
à PKA DAN TPK
PROCESS TERHENTI
1.Permendagri Nomor 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
memberikan kejelasan (Memerintah, Memverifikasi, Melaksanakan, Membayar)
kepada pemangku kepentingan di Desa melakukan pengelolaan keuangan
Desa; à sebagaimana interprestasi UU Desa Pasal 75
2. Permendagri Nomor 20 tahun 2018 menghadirkan pengaturan pengelolaan
keuangan Desa secara rinci, sistematis dan berdasarkan ilmu
keuangan/akuntansi yang benar, agar tindak lanjut penerbitan aturan secara
parsial oleh pemangku kebijakan dan pengambilan kebijakan secara diskresi
oleh pengelola keuangan yang akan menyebabkan permasalahan hukum
dapat diminimalisir.
3. Pengelolaan Keuangan Desa berbasis Kas.
4. SISKEUDES sebagai alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan anggaran,
peran pelaku dalam pengelolaan keuangan Desa tetap harus dilaksanakan.
5. Mengedepankan prinsip kehati-hatian.

34
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

35
TERIMA KASIH
1. REGULASI 4. TATA KELOLA KEUANGAN DESA
2. SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA a. Perencanaan Anggaran
a. PEMERINTAH DESA b. Pelaksanaan Anggaran
b. BPD c. Penatausahaan
c. MASYARAKAT d. Pelaporan
3. KELEMBAGAAN e. Pertanggungjawaban
a. PENGELOLA PENGELOLAAN 5. TRANSPARANSI KEUANGAN DESA
KEUANGAN DESA
6. PENINGKATAN PADesa
b. TIM PELAKSANA KEGIATAN
7. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
c. GUGUS TUGAS PERCEPATAN
PENANGANAN COVID-19 DI DESA*

37
1. REGULASI

REGULASI OLEH PEMKAB/KOTA REGULASI OLEH DESA


1. PERKADA mengenai 1. PERDES mengenai Kewenangan
Pengelolaan Keuangan Desa Desa
2. PERKADA mengenai Pengadaan 2. PERDES mengenai RPJM Desa
Barang/Jasa di Desa 3. PERDES mengenai RKP Desa dan
3. PERKADA mengenai perubahannya
Kewenangan Desa 4. PERDES mengenai APB Desa dan
perubahannya
4. PERKADA mengenai
Pengelolaan Dana Desa 5. PERKADES mengenai Penjabaran
APB Desa dan perubahannya
6. SK PKPKD dan PPKD
7. SK Tim Pelaksana Kegiatan
38
2. SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA

PEMERINTAH DESA
1. Jumlah personil (pola minimal atau maksimal)
2. Tingkat pemahaman, keterampilan dan integritasnya dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya
BPD:
1. Jumlah personil dan pemahaman terhadap tugas dan fungsinya.
2. Tingkat keterlibatan dalam perencanaan kegiatan dan anggaran,
pemantauan dan evaluasi kegiatan dan anggaran.
MASYARAKAT:
Tingkat partisipasi masyarakat termasuk LKD dalam perencanaan kegiatan,
pelaksanaan kegiatan dan pemantauan kegiatan.

39
3. KELEMBAGAAN
PENGELOLA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
1. Telah ditetapkan dengan SK Kepala Desa

2. Mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Pemegang Kekuasaan Pengelolaan


Keuangan Desa/PKPKD dan Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa/PPKD (Koordinator,
Kaur Keuangan, dan Pelaksana Kegiatan Anggaran)

TIM PELAKSANA KEGIATAN


1. Telah ditetapkan dengan SK Kepala Desa
2. Mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai TPK

GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19 DI DESA


1. Telah ditetapkan dengan SK Kepala Desa
2. Mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Gugus Tugas dimaksud
3. Bermitra dengan BHABINKAMTIBMAS, BABINSA dan Mitra Desa lainnya yang potensial 40
4. TATA KELOLA KEUANGAN DESA
1. PERENCANAAN ANGGARAN 4. PENATAUSAHAAN (Kaur Keuangan)
a. PERDES mengenai APB Desa a. Buku Kas Umum
b. PERKADES mengenai Penjabaran APBDesa b. Buku Pembantu Panjar
c. PERDES dan PERKADES Perubahan c. Buku Pembantu Bank
(merupakan hasil dari refocusing kegiatan- d. Buku Pembantu Pajak
RKP Desa dan anggaran-APB Desa)* 5. PELAPORAN
2. PELAKSANAAN KEGIATAN a. Laporan Perkembangan Pelaksanaan
a. Pengadaan Barang/Jasa di Desa (swakelola Kegiatan dan Anggaran (Kaur/Kasi)
dan/atau penyedia) b. Laporan Akhir Realisasi Pelaksanaan
b. Tim Pelaksana Kegiatan Kegiatan dan Anggaran (Kaur/Kasi)
c. Peran Gugus Tugas Percepatan Penanganan c. Laporan Pelaksanaan Belanja Tak Terduga*
COVID-19 d. Laporan Pelaksanaan APB Desa Semester
3. PELAKSANAAN ANGGARAN Pertama
a. Swakelola 6. LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN APBDesa
b. Penyedia a. Laporan Keuangan
c. BLT- Dana Desa (Tunai dan/atau Non 1) Laporan Realisasi Anggaran
Tunai)* 2) CALK
d. Buku Kas Pembantu Kegiatan b. Laporan Realisasi Kegiatan
e. Buku Pembantu Kegiatan Penerimaan c. Laporan Program Sektoral dan Program
Swadasya Masyarakat lainnya yang masuk ke Desa
41
5. TRANSPARANSI KEUANGAN DESA
Pasal 39 Permendagri 20 Tahun 2018
(1) Kepala Desa menyampaikan informasi mengenai APB Desa kepada masyarakat melalui
media informasi.
(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. APB Desa;
b. pelaksana kegiatan anggaran dan tim yang melaksanakan kegiatan; dan
c. alamat pengaduan.
Pasal 72 Permendagri 20 Tahun 2018
(1) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 dan Pasal 70 diinformasikan kepada
masyarakat melalui media informasi.
(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. laporan realisasi APB Desa;
b. laporan realisasi kegiatan;
c. kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak terlaksana;
d. sisa anggaran; dan
e. alamat pengaduan.
42
7. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
5.

1. KAPASITAS PEMBINA DAN PENGAWAS DI DESA


2. PENETAPAN REGULASI TERKAIT
3. DUKUNGAN PERAN PENDAMPINGAN
4. LAPORAN KONSOLIDASI SEMESTER I
5. LAPORAN KONSOLIDASI PERTANGGUNGJAWABAN APBDESA
6. LAPORAN KONSOLIDASI PELAKSANAAN KEGIATAN PADA JENIS
BELANJA TAK TERDUGA

43
PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI DANA DESA.1
1. Keterlambatan Pemerintah Kabupaten /Kota Dalam penetapan
Regulasi yang berhubungan dengan Pengelolaan Keuangan Desa, PBJ
di Desa, ADD dan SILTAP, Pengelolaan Dana Desa
2. Terbatasnya kapasitas aparatur Pemerintah Desa (18% lulusan S1,
S2 dan S3; 63% lulusan SMA; 66% lulusan SMP; dan 3% lulusan
SD/tidak bersekolah)
3. Perencanaan pembangunan Desa tidak menghasilkan dokumen RKP
Desa yang berkualitas, disebabkan:
a. tidak berbasis kewenangan Desa;
b. masih belum menguatkan pada kebutuhan, melainkan keinginan.
c. tidak melibatkan semua unsur di Desa (disusun hanya sebatas
memenuhi kebutuhan formalitas) ;
d. Konflik BPD dengan Kepala desa;
e. BPD tidak menyepakati rancangan APB Desa (dead lock). 44
PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI DANA DESA.2
3. Penetapan RKP Desa dan APB Desa tidak sesuai dengan batasan
waktu yang ditentukan. Keterlambatan disebabkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Permendesa, PDTT mengenai prioritas penggunaan Dana Desa
cenderung terlambat dikeluarkan (setelah waktu pelaksanaan
penyusunan RKPDesa).
b. Informasi Pagu Indikatif yang terlambat oleh Pemerintah
Kab/Kota.
c. Minimnya tenaga asistensi RKPDesa dan evaluasi APBDesa di
Pemerintah Kab/Kota termasuk di kecamatan.
d. Pola asistensi RKP Desa dan evaluasi APBDesa dua tingkat,
oleh kecamatan dan Kab/Kota; APBDesa yang telah
dinyatakan layak oleh kecamatan setelah dihantarkan ke
Pemerintah Kab/Kota dinyatakan belum layak (belum dapat
ditetapkan). 45
PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI DANA DESA.3

4. Terlambatnya penyaluran RKUD ke RKDesa:


a. Keterlambatan penyampaian syarat penyaluran Dana Desa.
b. Penambahan pengaturan penyaluran oleh pemerintah
kabupaten/kota dengan adanya rekomendasi Camat sebagai
syarat pencairan DD dari RKUD ke RKDesa.
c. Beberapa Desa ada yang dalam proses pemeriksaan oleh
kepolisian atau hasil rekomendasi temuan oleh APIP, sehingga
Pekerjaan tidak dapat dilanjutkan (mangkrak) dan laporan
penyaluran tidak dapat ditindaklanjuti.
d. Desa dalam penataan administrasi.
e. Desa yang berlokasi di atas tanah perkebunan, pertambangan
dan kehutanan.
HAL-HAL YANG TELAH DILAKUKAN
1. Telah dikembangkan Sistem Informasi Keuangan Desa (SISKEUDES Versi 2.0.2) berdasarkan
Permendagri 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
2. Telah dilakukan interkoneksitas antara SISKEUDES dan OM-SPAN dilaunching tanggal 19
Agustus 2019 (aplikasi penyaluran Dana Desa oleh Ditjen Perbendaharaan, Kemenkeu);
3. Raker, Sosialisasi, BIMTEK, mengenai Pengelolaan Keuangan Desa menurut Permendagri 20
Tahun 2018 kepada Pemerintah Daerah maupun Aparat Desa;
4. Rakornis Pelaksanaan Kerjasama Pencegahan, Pengawasan dan Penanganan Permasalahan
Dana Desa Ta. 2019;
5. Raker Percepatan Penyaluran Dana Desa Tahun 2020;

6. Penyediaan sarana IN HOUSE TRAINNING untuk memfasilitasi Daerah dan Desa dalam
penguatan kapasitas pengelolaan Keuangan Desa, pemanfaatan aplikasi SISKEUDES;
7. Pengembangan Aplikasi Konsolidasi Laporan Realisasi APBDesa; dan

8. Telah dikeluarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur dan Bupati/Walikota
untuk upaya percepatan penyaluran Dana Desa, dll dengan memperhatikan isu-isu strategis
yang berkembang.

47

Anda mungkin juga menyukai