Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (P1)

Oleh : Roy Fachraby Ginting SH M.Kn

Diawali dengan latar belakang pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan, kebijakan nasional
pembangunan bangsa dan karakter; landasan hukum pendidikan pancasila; kerangka konseptual
pendidikan pancasila; visi dan misi; tujuan pendidikan pancasila; desain mata kuliah; kompetensi inti dan
kompetesi dasar. Pada bagian pengantar ini, mahasiswa diajak untuk memahami konsep, hakikat, dan
perjalanan pendidikan pancasila di Indonesia. Selain itu, kebijakan penyelenggaraan pendidikan
pancasila di perguruan tinggi tidak serta merta diimplementasikan, baik diperguruan tinggi negeri
maupun perguruan tinggi swasta. Keadaan tersebut terjadi karena dasar hukum yang mengatur
berlakunya pendidikan pancasila diperguruan tinggi selalu mengalami perubahan dan persepsi
pengembang kurikulum di perguruan tinggi berganti-ganti. Lahirnya ketentuan dalam pasal 35 ayat (5)
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan perguruan tinggi
wajib memuat mata kuliah Pendidikan Pancasila yang menunjukan nilai-nilai pancasila dari anak-anak
bangsa.

A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila

Dalam perjalanan sejarah bangsa kita, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Bangsa sudah terwujud dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia sejak sebelum Pancasila sebagai
Dasar Negara dirumuskan dalam satu sistem nilai. Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah di nusantara ini
mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh oleh masyarakatnya, sebagai contoh :

1. Percaya kepada Tuhan dan toleran


2. Gotong royong
3. Musyawarah,
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial

Munculnya permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah tergerusnya nilai-nilai


Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Oleh karna itu perlu diungkap
berbagi permasalahan dinegri tercinta ini yang menunjukkan pentingnya mata kuliah pendidikan
pancasila.

1. Masalah Kesadaran Perpajakan

Munculnya permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah tergerusnya nilai-nilai


Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Oleh karna itu perlu diungkap
berbagi permasalahan dinegri tercinta ini yang menunjukkan pentingnya mata kuliah pendidikan
pancasila

2. Masalah Korupsi

Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi, baik dipusat maupun di daerah. Transparency
International merilis situasi korupsi di 188 negara untuk tahun 2015. Berdasarkan data dari TI  terseut,
Indonesia masih menduduki peringkat 88 dalam urutan Negara paling korup di dunia.
3. Masalah Lingkungan

Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia, namun citra tersebut perlahan mulai pudar seiring dengan
maraknya kasus pembakaran hutan, perambatan hutan menjadi lahan pertannian dan beralihnya hutan
indonesia menjadi perkebunan.

4. Masalah Disintegrasi bangsa

Demokratisai mengalir dengan deras menyusul terjadinya reformasi indonesia. Demokrasi menghasilkan
dampak negative seperti terkikisnya rasa kesatuan dan persatuan bangsa.

5. Masalah Dekadensi Moral

Dewasa ini fenomenas materialism, pragmatism, dan hodoisme makin menggejala dalam kehidupan
barmasyarakat. Paham-paham tersebut mengikis moralitas dan akhlak masyarakat, khususnya generasi
muda.

6. Masalah Narkoba

Berdasarkan data yang dirilias POLRI tahun 2013, Polri telah menangani 32.470 kasus narkoba, baik
narkoba yang berjenis narkotika, psikotropika dan lainnya.

7. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan

Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalaah mereformasi sistem hukum dan sekaligus
meningkatkan kualitas penegakan hukum.

Sejarah Lahirnya Pancasila

Lahirnya Pancasila merupakan judul pidato yang disampaikan Sukarno.

Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengadakan sidang pertama
dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Rapat tersebut dilakukan di gedung Chuo Sangi In yang sekarang dikenal
dengan sebutan Gedung Pancasila.

Pada zaman Belanda, gedung itu digunakan sebagai gedung Volksraaf atau Perwakilan Rakyat.

Rapat tersebut tidak menemukan titik terang. Sukarno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasan
pada 1 Juni 1945. Gagasan yang disampaikan Sukarno tentang dasar negara Indonesia merdeka,
dinamakan Pancasila. Pidato Sukarno tersebut berisi Lahirnya Pancasila. Pidato tanpa persiapan tertulis
itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI.

BPUPKI membentuk paniti kecil untyk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar yang
berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut.

Panitia Sembilan terdiri dari dari:

1. Sukarno
2. Mohammad Hatta
3. Mr. AA Maramis
4. Abikoesno Tjokrosoejoso
5. Abdul Kahar Muzakir
6. Agus Salim
7. Achmad Soebardjo
8. Wahid Hasjim
9. Mohammad Yamin

 Panitia Sembilan merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasarkan pidato yang
diucapkan Sukarno pada 1 Juni 1945.
 Penetapan Hari Lahir Pancasila dan Rezim Orde Baru
 Presiden Sukarno menuntut diadakannya acara peringatan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni
1964. Hal ini karena beberapa orang mulai menyelewengkan Pancasila. Saat itu tepat hari ulang
tahun ke-19 Pancasila.
 Hari Lahir Pancasila diperingati untuk pertama kalinya dengan upacara kenegaraan di Istana
Merdeka. Pancasila Sepanjang Masa menjadi slogan.
 Dikesempatan itu, Sukarno menguraikan kembali rumusan Pancasila berikut kelima silanya.
 Kemudian, peringatan Hari Lahir Pancasila kemudian dilaksanakan setiap tahun, setiap tanggal 1
Juni. Terakhir Sukarno memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1966.
Setelah itu, rezim Orde Baru pada 17 September 1966 menetapkan 1 Oktober sebagai Hari
Kesaktian Pancasila.
 Hal tersebut untuk memperingati keberhasilan Sugarto menggagalkan upaya kudeta 1965.
 Suharto sempat memperingati Hari Lahir Pancasila pda tahun 1967 dan 1968.
 Namun, sebagai upaya penghapusan warisan Sukarno, melalui Kopkamtib (Komando Operasi
Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) melarang peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni mulai
tahun 1970.
 Kemudian pada 1 Juni 3016, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden No. 24
Tahun 2016 di mana menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.
 Mulai tahun 2007, setiap 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk memperingati Hari
Lahir Pancasila.

Rumusan Pancasila dari 3 Tokoh Nasional

Pancasila menjadi dasar negara Indonesia. Setiap tahunnya terdapat dua peringatan Pancasila di
Indonesia.

Pertama pada tanggal 1 Juni yang menjadi Hari Lahir Pancasila dan setiap tanggal 1 Oktober yang
menjadi Hari Kesaktian Pancasila untuk memeringati para pahlawan yang gugur. Di balik terciptanya
Pancasila yang digunakan hingga saat ini, terdapat tiga tokoh penting yang berperan dalam perumusan
Pancasila. Pancasila adalah lima dasar yang di jadikan perjanjian luhur dan di sepakati oleh pendiri
bangsa Indonesia.

Secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Panca artinya lima dan syla berarti batu
sendi atau alas dasar.

Tiga tokoh besar yang turut merumuskan Pancasila:

1. Mohammad Yamin
Mohammad Yamin merupakan seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum.
Dalam membuat rumusan Pancasila, Mohammad Yamin memberikan lima hal untuk bisa dijadikan dasar
negara. Pertama diajukan secara lisan pada tanggal 29 Mei 1945 yang berisi:

 Peri kebangsaan
 Peri kemanusiaan
 Peri ketuhanan
 Peri kerakyatan
 Kesejahteraan rakyat

Kemudian hal tersebut berubah saat Mohammad Yamin menyampaikan rumusan dasar negara yang
diajukan secara tertulis, yaitu:

 Ketuhanan Yang Maha Esa


 Kebangsaan Persatuan Indonesia
 Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Soepomo

Soepomo merupakan seorang ahli hukum pada generasi pertama yang sudah ada ketika Indonesia
merdeka. Soepomo adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang juga dikenal sebagai arsitek
Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Mohammad Yamin dan Soekarno.

Usulan untuk rumusan Pancasila diungkapkan Soepomo dalam pidatonya di sidang BPUPKI yang digelar
pada 31 Mei 1945. Soepomo memberikan lima rumusan untuk dijadikan dasar negara, yaitu:

 Persatuan
 Kekeluargaan
 Keseimbangan lahir dan batin
 Musyawarah
 Keadilan rakyat

3. Soekarno

Presiden pertama Indonesia, Soekarno juga turut serta merumuskan Pancasila. Dalam pidatonya di
sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato yang berisi gagasan mengenai dasar
negara yang terdiri dari lima butir gagasan.

Gagasan tersebut adalah:

 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme dan perikemanusiaan
 Mufakat atau demokrasi
 Kesejahteraan social
 Ketuhanan yang Maha Esa
Selain itu, Soekarno juga mengusulkan tiga dasar negara yang diberi nama Ekasila, Trisila, dan Pancasila.

Di mana akhirnya dasar negara yang dipilih adalah Pancasila.

Setelah rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi, kemudian diterbitkan beberapa
dokumen penetapannya, yaitu:

 Rumusan pertama: Piagam Jakarta (jakarta Charter)-tanggal 22 Juni 1945


 Rumusan kedua: Pembukaan Undang-undang dasar- tanggal 18 Agustus 1945
 Rumusan ketiga: Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949
 Rumusan keempat: Mukadimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950
 Rumusan kelima: Rumusan kedua yang dijiwai oleh rumusah pertama (merujuk Dekrit Presiden
5 Juli 1959)

Rumusan dasar negara Pancasila yang sah

Rumusan yang sah berdasarkan sistematis yang benar terdapat pada UUD 1945 dan di sahkan oleh PPKI
pada 18 Agustus 1945.

Rumusan dasar negara dalam pembukaan UUD 1945 terletak pada alinea ke empat.

Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi No.12/1968 pada 13 April 1968. Dalam instruksi
tersebut ditegaskan bahwa tata urutan dan rumusan Pancasila sah sebagai berikut:

 Ketuhanan Yang Maha Esa


 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan/perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai