Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN

TEMATIK

Untuk Memenuhi Tugas Dari Dosen Chairunnisa Amelia, S.Pd., M.Pd.

Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Dasar – Dasar Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar

Dibuat Oleh :

Wafiatul Ahdi (2002090034)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapka atas kehadiran Allah subahanallahu wata’ala karena
dengan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Ringkasan tentang “Tematik”
ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada ibu Chairunnisa Amelia, S.Pd., M.Pd. sekaligus pembimbing yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap ringkasan ini bisa sangat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan dan wawasan kita mengenai Tematik , kami juga menyadari dengan sepenuh
hati bahwa dalam penyusunan Ringkasan ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dalam kata sempurna. Oleh sebab itu, Saya berharap adanya kritik dan saran atau
usulan yang bersifat membangun demi perbaikan penyusun makalah dimana yang akan
datang, mengingat bahwa tidak ada yang sempurna tanpa adanya kritik dan saran dari
pembaca.

Semoga Ringkasan ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sekiranya
ringkasan yang telah kami buat ini dapat berguna bagi kami sendiri dan juga semua yang
membacanya. Saya juga meminta maaf apabila dalam Ringkasan ini masih terdapat
kesalahan kata yang kurang berkenan dihati, kami memohon kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan dimasa depan
BAB 1

Regulasi kurikulum 2013 terus berkembang sejak di cetus pada tahun 2018. Hal ini
berdasarkan lahirnya peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 20,21,22,23,
dan 24 tahun 2016. Kemudian timbul regulasi baru bahwa no 24 di ganti menjadi no 37
pada tahun 2018. Artinya, sedang berkembang di era industri 4.0. Revisi sistem pendidikan
berperan penting untuk kemajuan bangsa Indonesia. Maka, perlu peninggalan kompetensi
pendidik dan peserta didik. Lahirnya kurikulum Indonesia 2013 bertujuan untuk perubahan
agar lebih baik lagi pendidikan di Indonesia. Dahulunya seorang guru tidak memahami
perangkat pembelajaran dan sekarang menjadi keharusan untuk belajar memahami maupun
membuatnya. Selain itu guru juga di tuntut untuk berinovasi, kreatif, dan aktif. Adapun
peserta didik harus bersifat student centered learning dengan lebih aktif melalui penemuan
dan berpikir kritis. Oleh sebab itu, proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas
pribadi yang religius, nasionalisme, rajin, dan terampil.

Kurikulum 2013 edisi revisi untuk tingkat sekolah dasar menggunakan buku tematik yang
berisikan tema dan sub tema. Lain halnya dengan aturan baru, pada mata pelajaran
Matematika dan PJOK dilebur menjadi mata pelajaran tersendiri dan menggunakan buku
yang terpisah dari buku tematik. Artinya, buku tematik tetap mencakup ketujuh mata
pelajaran terkhusus matematika dan PJOK digunakan sebagai penguatan materi.

BAB 2

HAKIKAT PEMBELAJARAN TEMATIK SD/MI

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Memahami mata pelajaran tematik SD/ MI sebagai bahan pembelajaran dengan


mengimplementasikan kurikulum 2013 berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills)
untuk pembentukan diri melalui sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan
hingga melekat sampai sepanjang hayat.

B. KEMAMPUANNYA AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mampu memahami pentingnya hakikat pembelajaran tematik SD/MI

C. INDIKATOR

1. Menjelaskan pengertian pembelajaran tematik

2. Mengetahui fungsi pembelajaran tematik SD/MI

3. Memahami tujuan dan peran pembelajaran tematik SD/MI

4. Mengetahui implikasi pembelajaran tematik SD/MI

5. Menyebutkan keunggulan pembelajaran tematik SD/MI

Pembelajaran tematik merupakan penggabungan ataupun perpaduan dari beberapa mata


pelajaran dalam lingkup di madrasah ibtidaiyah dan sekolah dasar, meliputi pendidikan
Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn), Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan
Prakarya, serta Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Perpaduan mata pelajaran
tersebut disebut sebagai pembelajaran tematik dan didalamnya terdapat tema, subtema,
maupun pembelajaran.

Fungsi pembelajaran tematik sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan memadukan


beberapa mata pelajaran sekaligus (antarmata pelajaran) untuk pembelajaran SD/MI.
Adapun tujuan pembelajaran tematik ialah memberikan kemudahan bagi peserta didik
dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat
menambah semarak belajar.
Tujuan pembelajaran tematik, yaitu, (1) mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik
dengan pengalaman pribadi peserta didik;(2) lebih bergairah belajar karena mereka dapat
berkomunikasi dari situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari
pelajaran yang lain; (3) lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang
disajikan dalam konteks tema yang jelas; dan (4) Budi pekerti dan moral peserta didik dapat
ditumbuh-kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai Budi pekerti sesuai dengan
situasi dan kondisi.

BAB 3

PEMETAAN TEMA DAN SUBTEMA PEMBELAJARAN TEMATIK SD/MI

Pada dasarnya kurikulum 2013 di sekolah dasar menjadi tujuan mamadukan tujuan mata
pelajaran (PPKn, IPA, IPS, PJOK, SBdP, MM, dan BI) sehingga melahirkan suatu tema
yang didalamnya terdiri dari subtema dan pembelajaran satu sampai enam. Setiap tema
terdiri dari tiga atau empat subtema, dan setiap subtema terdiri enam pembelajaran.

BAB 4

TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SD/MI

Teori belajar merupakan cara yang dilakukan peserta didik dan guru dalam memperoleh
maupun menyampaikan ilmu pengetahuan melalui proses belajar atau mengajar. Setiap
manusia wajib untuk belajar agar menjadi manusia yang memiliki derajat tertinggi
dibandingkan makhluk lainnya, itu sebabnya timbul perbedaan antara manusia dan hewan.
Pada dasarnya, guru dalam memberikan pengajaran harus berlandaskan teori belajar, apabila
guru mengajar tanpa menggunakan teori belajar ibarat menyampaikan ilmu seperti berhayal
setinggi langit. Maka dari itu, mengajar menggunakan teori belajar sangatlah penting agar
mengetahui bagaimana cara membuat peserta didik menyukai guru pada saat mengajar
maupun diluar jam mengajar.
Jenis-jenis grand theory, yaitu teori behavior, konstruktif, kognitif, human, dan sibernetik.
Adapun teori-teori belajar yang dapat diterapkan dalam pembelajaran tematik SD/MI yaitu;
Muhammad Saw, burrus Frederick skinner, Jean piaget, taksonomi bloom, Jhon dewey,
vygotsky , dan Robert m. Gagne .

BAB 5

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SD/MI

Pendekatan SAINTIFIK merupakan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik,


bukan kepada guru. Guru hanya sebagai fasilitator. Pendekatan SAINTIFIK berisikan proses
pembelajaran yang di desain agar peserta didik mengalami belajar secara aktif melalui suatu
tahapan. Pendekatan SAINTIFIK dilahirkan atas munculnya kurikulum 2013. Pendekatan
SAINTIFIK ibarat fondasi, jika satu tiang tidak di bangun maka akan runtuhlah bangunan
tersebut. Maka dari itu, pendekatan SAINTIFIK harus di implementasikan Secara lima
tahap dan boleh tidak beraturan.

BAB 6

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD/MI

Model pembelajaran merupakan cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan suatu
pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat dipahami oleh peserta didik. Cara yang di
tempuh guru dan peserta didik dalam pencapaian tujuan pembelajaran tematik SD/MI dilihat
dari sudut proses pembelajaran. Kemudian model pembelajaran juga sebagai bingkai yang
digunakan guru sebagai pedoman dalam merancang pembelajaran dan merencanakan
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas maupun diluar kelas. Maka
dari itu, guru harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. Karena dengan menguasai model pembelajaran, guru akan
merasakan adanya kemudahan dalam pentransferan ilmu berupa sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan tepat.

BAB 7

SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK

Sumber pembelajaran tematik SD/MI merupakan segala sesuatu informasi yang di peroleh
dari orang yang ahli maupun paham/tahu, benda, fakta, dan lingkungan sehingga dapat
dijadikan bahan untuk membantu peserta didik belajar. Adapun media pembelajaran tematik
SD/MI merupakan salah satu komponen komunikasi yang sangat penting dalam
menyampaikan suatu materi pelajaran yang disampaikan komunikator (guru) pada
komunikan (siswa) untuk dapat memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama dalam kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, media pembelajaran juga sebagai serangkaian
proses aktivitas belajar, yaitu mana peserta didik dapat aktif dalam mempelajari materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga dapat dimengerti dengan mudah.

BAB 8

DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK SD/MI

Desain pembelajaran merupakan rancangan yang didalamnya berbentuk rangkaian prosedur


sistematis mencakup seluruh proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan
mengolaborasikan teori, model, dan media pembelajaran sesuai materi sehingga
menghasilkan perangkat pembelajaran. Selain itu, desain pembelajaran juga sebagai
rumusan yang didalamnya terdapat proses berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
BAB 9

PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK SD/MI

Perangkat pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat membantu guru dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah di desain. Selain itu juga,
mendukung administrasi dalam syarat keprofesionalan guru dalam menunjang kinerja.
Perangkat pembelajaran yang disiapkan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
siswa maupun lingkungan sekolah. Perangkat pembelajaran terdiri dari program tahunan
(PROTA), program semester (PROSEM), silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), dan ketuntasan belajar minimal (KBM).

BAB 10

PENILAIAN BERBASIS HOTS DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SD/MI

Penilaian merupakan alat ukur yang mampu ditangani untuk kemampuan peserta didik
selama ia memperoleh pembelajaran. Menilai peserta didik ada beberapa aspek yang
penting, bukan hanya pengetahuan saja, tetapi di dalam kurikulum 2013 penting
pembentukan karakter dan Skills. Maka, selain penilaian pengetahuan, penilaian sikap dan
keterampilan juga tidak terpisahkan guna menjadikan peserta didik yang memiliki jiwa
agamais, sosialita, cerdas, dan terampil. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu
peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir Tingkat tinggi/ HOTS (High Order
Thinking Skills), sebab berpikir tingkat tinggi dapat mendongkrak peserta didik untuk
berpikir secara mendalam terhadap materi pelajaran. Maka dari itu dalam kurikulum 2013
meramu penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan yang berbasis HOTS.

Anda mungkin juga menyukai