Asuusu
Asuusu
TEMATIK
Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Dasar – Dasar Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar
Dibuat Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapka atas kehadiran Allah subahanallahu wata’ala karena
dengan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Ringkasan tentang “Tematik”
ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada ibu Chairunnisa Amelia, S.Pd., M.Pd. sekaligus pembimbing yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap ringkasan ini bisa sangat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan dan wawasan kita mengenai Tematik , kami juga menyadari dengan sepenuh
hati bahwa dalam penyusunan Ringkasan ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dalam kata sempurna. Oleh sebab itu, Saya berharap adanya kritik dan saran atau
usulan yang bersifat membangun demi perbaikan penyusun makalah dimana yang akan
datang, mengingat bahwa tidak ada yang sempurna tanpa adanya kritik dan saran dari
pembaca.
Semoga Ringkasan ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sekiranya
ringkasan yang telah kami buat ini dapat berguna bagi kami sendiri dan juga semua yang
membacanya. Saya juga meminta maaf apabila dalam Ringkasan ini masih terdapat
kesalahan kata yang kurang berkenan dihati, kami memohon kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan dimasa depan
BAB 1
Regulasi kurikulum 2013 terus berkembang sejak di cetus pada tahun 2018. Hal ini
berdasarkan lahirnya peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 20,21,22,23,
dan 24 tahun 2016. Kemudian timbul regulasi baru bahwa no 24 di ganti menjadi no 37
pada tahun 2018. Artinya, sedang berkembang di era industri 4.0. Revisi sistem pendidikan
berperan penting untuk kemajuan bangsa Indonesia. Maka, perlu peninggalan kompetensi
pendidik dan peserta didik. Lahirnya kurikulum Indonesia 2013 bertujuan untuk perubahan
agar lebih baik lagi pendidikan di Indonesia. Dahulunya seorang guru tidak memahami
perangkat pembelajaran dan sekarang menjadi keharusan untuk belajar memahami maupun
membuatnya. Selain itu guru juga di tuntut untuk berinovasi, kreatif, dan aktif. Adapun
peserta didik harus bersifat student centered learning dengan lebih aktif melalui penemuan
dan berpikir kritis. Oleh sebab itu, proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas
pribadi yang religius, nasionalisme, rajin, dan terampil.
Kurikulum 2013 edisi revisi untuk tingkat sekolah dasar menggunakan buku tematik yang
berisikan tema dan sub tema. Lain halnya dengan aturan baru, pada mata pelajaran
Matematika dan PJOK dilebur menjadi mata pelajaran tersendiri dan menggunakan buku
yang terpisah dari buku tematik. Artinya, buku tematik tetap mencakup ketujuh mata
pelajaran terkhusus matematika dan PJOK digunakan sebagai penguatan materi.
BAB 2
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
C. INDIKATOR
BAB 3
Pada dasarnya kurikulum 2013 di sekolah dasar menjadi tujuan mamadukan tujuan mata
pelajaran (PPKn, IPA, IPS, PJOK, SBdP, MM, dan BI) sehingga melahirkan suatu tema
yang didalamnya terdiri dari subtema dan pembelajaran satu sampai enam. Setiap tema
terdiri dari tiga atau empat subtema, dan setiap subtema terdiri enam pembelajaran.
BAB 4
Teori belajar merupakan cara yang dilakukan peserta didik dan guru dalam memperoleh
maupun menyampaikan ilmu pengetahuan melalui proses belajar atau mengajar. Setiap
manusia wajib untuk belajar agar menjadi manusia yang memiliki derajat tertinggi
dibandingkan makhluk lainnya, itu sebabnya timbul perbedaan antara manusia dan hewan.
Pada dasarnya, guru dalam memberikan pengajaran harus berlandaskan teori belajar, apabila
guru mengajar tanpa menggunakan teori belajar ibarat menyampaikan ilmu seperti berhayal
setinggi langit. Maka dari itu, mengajar menggunakan teori belajar sangatlah penting agar
mengetahui bagaimana cara membuat peserta didik menyukai guru pada saat mengajar
maupun diluar jam mengajar.
Jenis-jenis grand theory, yaitu teori behavior, konstruktif, kognitif, human, dan sibernetik.
Adapun teori-teori belajar yang dapat diterapkan dalam pembelajaran tematik SD/MI yaitu;
Muhammad Saw, burrus Frederick skinner, Jean piaget, taksonomi bloom, Jhon dewey,
vygotsky , dan Robert m. Gagne .
BAB 5
BAB 6
Model pembelajaran merupakan cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan suatu
pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat dipahami oleh peserta didik. Cara yang di
tempuh guru dan peserta didik dalam pencapaian tujuan pembelajaran tematik SD/MI dilihat
dari sudut proses pembelajaran. Kemudian model pembelajaran juga sebagai bingkai yang
digunakan guru sebagai pedoman dalam merancang pembelajaran dan merencanakan
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas maupun diluar kelas. Maka
dari itu, guru harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. Karena dengan menguasai model pembelajaran, guru akan
merasakan adanya kemudahan dalam pentransferan ilmu berupa sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan tepat.
BAB 7
Sumber pembelajaran tematik SD/MI merupakan segala sesuatu informasi yang di peroleh
dari orang yang ahli maupun paham/tahu, benda, fakta, dan lingkungan sehingga dapat
dijadikan bahan untuk membantu peserta didik belajar. Adapun media pembelajaran tematik
SD/MI merupakan salah satu komponen komunikasi yang sangat penting dalam
menyampaikan suatu materi pelajaran yang disampaikan komunikator (guru) pada
komunikan (siswa) untuk dapat memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama dalam kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, media pembelajaran juga sebagai serangkaian
proses aktivitas belajar, yaitu mana peserta didik dapat aktif dalam mempelajari materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga dapat dimengerti dengan mudah.
BAB 8
Perangkat pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat membantu guru dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah di desain. Selain itu juga,
mendukung administrasi dalam syarat keprofesionalan guru dalam menunjang kinerja.
Perangkat pembelajaran yang disiapkan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
siswa maupun lingkungan sekolah. Perangkat pembelajaran terdiri dari program tahunan
(PROTA), program semester (PROSEM), silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), dan ketuntasan belajar minimal (KBM).
BAB 10
Penilaian merupakan alat ukur yang mampu ditangani untuk kemampuan peserta didik
selama ia memperoleh pembelajaran. Menilai peserta didik ada beberapa aspek yang
penting, bukan hanya pengetahuan saja, tetapi di dalam kurikulum 2013 penting
pembentukan karakter dan Skills. Maka, selain penilaian pengetahuan, penilaian sikap dan
keterampilan juga tidak terpisahkan guna menjadikan peserta didik yang memiliki jiwa
agamais, sosialita, cerdas, dan terampil. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu
peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir Tingkat tinggi/ HOTS (High Order
Thinking Skills), sebab berpikir tingkat tinggi dapat mendongkrak peserta didik untuk
berpikir secara mendalam terhadap materi pelajaran. Maka dari itu dalam kurikulum 2013
meramu penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan yang berbasis HOTS.