Anda di halaman 1dari 12

PORTOFOLIO

Kasus 1

Topik : Hipertesi urgency


Tanggal (kasus) : 10 Maret 2023 Presenter : dr. Inti Fikria
dr. Huratio nelson,
Tanggal Presentasi : 30 Mei 2023 Pendamping :
Sp.PA
Tempat Presentasi :
Objektif Presentasi :
□ Tinjauan
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran
Pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa

□ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □Bumil
Neonatus
Pasien datang dengan keluhan kepala pusing berputar sejak 12 jam sebelum
masuk rumah sakit. . Nyeri kepala dirasakan saat pasien bangun dari tidur
pagi. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, hilang bila beraktivitas dan
bekerja, timbul terutama saat perubahan posisi seperti saat bangun dari tidur
ke posisi duduk.. Dirasakan pula lehernya terasa sangat kaku. Pasien juga

□Deskrip merasakan adanya mual dan nyeri ulu hati, sehingga menurunkan nafsu
si : makan pasien. Mual dan nyeri ulu hati dirasakan 1 hari sebelumnya. Muntah
(-), telinga berdenging (-), penglihatan tiba – tiba kabur (-), kelemahan di
anggota gerak (-), kesemutan (-), bicara pelo (-), dada berdebar – debar (-),
nyeri dada (-), sesak (-), batuk (-), kaki bengkak (-), gemetaran (-), perut
membengkak (-), pingsan (-), kejang (-), BAK jumlah dan frekuensi cukup,
warna kuning jernih, BAB dalam batas normal.

□ Tujuan - Mampu mendiagnosis Hipertensi ungency


- Mampu mengetahui gejala klinis Hipertensi urgency
:
- Mampu mengetahui penatalaksanaan Hipertensi urgency
Bahan
Bahasan □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit
:
Cara □ Diskusi □ Presentasi dan □ E-mail □ Pos
Memba
Diskusi
has :
Data
Nama : Ny. S (45 thn) No. Registrasi : 144250
Pasien :
Nama Klinik : IGD RSUD
Telp : - Terdaftar sejak : 10/03/2023
Sekayu
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis : Pasien datang dengan keluhan kepala pusing
berputar sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit. . Nyeri kepala dirasakan saat
pasien bangun dari tidur pagi. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, hilang bila
beraktivitas dan bekerja, timbul terutama saat perubahan posisi seperti saat
bangun dari tidur ke posisi duduk.. Dirasakan pula lehernya terasa sangat kaku.
Pasien juga merasakan adanya mual dan nyeri ulu hati, sehingga menurunkan
nafsu makan pasien. Mual dan nyeri ulu hati dirasakan 1 hari sebelumnya.
Muntah (-), telinga berdenging (-), penglihatan tiba – tiba kabur (-), kelemahan
di anggota gerak (-), kesemutan (-), bicara pelo (-), dada berdebar – debar (-),
nyeri dada (-), sesak (-), batuk (-), kaki bengkak (-), gemetaran (-), perut
membengkak (-), pingsan (-), kejang (-), BAK jumlah dan frekuensi cukup,
warna kuning jernih, BAB dalam batas normal.
Pem fisik : kesadaran compos mentis, TD : 270/120, mmHg, N:92x/menit,
RR : 18x/menit, T:36,5 ºC, VAS :5/10
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien sudah beberapa kali berobat jalan ke dokter dan didiagnosis hipertensi.
Pasien tidak rutin meminum obat darah tinggi. Pasien hanya meminum obat yaitu
captopril 25mg apabila dirasakan adanya keluhan.
3. Riwayat Kesehatan :
Riwayat darah tinggi (+) didiagnosis sejak 15 tahun yang lalu. Riwayat kontrol
dan minum obat teratur (-). Riwayat terserang stroke, sakit jantung, kencing
manis, sakit ginjal, terbangun di malam hari karena sesak, tidur dengan bantal
tinggi dan batuk lama disangkal pasien.
4. Riwayat Keluarga : Riwayat hipertensi pada ibu pasien. Riwayat kencing
manis, sakit ginjal dan sakit jantung pada keluarga disangkal oleh pasien.
5. Riwayat Lingkungan : tidak ada
Hasil Pembelajaran :
1. Mampu mendiagnosis Hipertensi ungency
2. Mampu mengetahui gejala klinis Hipertensi urgency
3. Mampu mengetahui penatalaksanaan Hipertensi urgency

SUBJEKTIF

Pasien perempuan, 45 tahun datang ke IGD RSUD Sekayu dengan keluhan


kepala pusing berputar sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit. Nyeri kepala
dirasakan saat pasien bangun dari tidur pagi. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul,
hilang bila beraktivitas dan bekerja, timbul terutama saat perubahan posisi seperti saat
bangun dari tidur ke posisi duduk.. Dirasakan pula lehernya terasa sangat kaku. Pasien
juga merasakan adanya mual dan nyeri ulu hati, sehingga menurunkan nafsu makan
pasien. Mual dan nyeri ulu hati dirasakan 1 hari sebelumnya. Muntah (-), telinga
berdenging (-), penglihatan tiba – tiba kabur (-), kelemahan di anggota gerak (-),
kesemutan (-), bicara pelo (-), dada berdebar – debar (-), nyeri dada (-), sesak (-), batuk
(-), kaki bengkak (-), gemetaran (-), perut membengkak (-), pingsan (-), kejang (-),
BAK jumlah dan frekuensi cukup, warna kuning jernih, BAB dalam batas normal.
Riwayat Pengobatan : Pasien sudah beberapa kali berobat jalan ke dokter dan
didiagnosis hipertensi. Pasien tidak rutin meminum obat darah tinggi. Pasien hanya
meminum obat yaitu captopril 25mg apabila dirasakan adanya keluhan.
Riwayat Kesehatan : Riwayat darah tinggi (+) didiagnosis sejak 15 tahun yang
lalu. Riwayat kontrol dan minum obat teratur (-). Riwayat terserang stroke, sakit
jantung, kencing manis, sakit ginjal, terbangun di malam hari karena sesak, tidur
dengan bantal tinggi dan batuk lama disangkal pasien.
Riwayat Keluarga : Riwayat hipertensi pada ibu pasien. Riwayat kencing
manis, sakit ginjal dan sakit jantung pada keluarga disangkal oleh pasien.
Riwayat Lingkungan : Tidak ada

OBJEKTIF
Vital Sign
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 270/120 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Pernafasan : 18 x/menit
Temp : 36.2°C
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normochepali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor,
reflex cahaya (+/+), mata cekung -/-
Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Mulut : mukosa kering (-)
Leher : Pembesaran KGB tidak ada, peningkatan JVP -
Thoraks : Simetris
Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, HR 88, murmur (-), gallop (-)
Paru – paru : Vesikular (+) normal, ronki (-), wheezing (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar

Auskultasi : Bising usus (+) Normal

Palpasi : Hepatomegali (-)

Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen

Ektremitas : akral hangat (+/+), CRT <2 detik , Pitting edema -/-

Hasil Laboratorium
Darah Rutin :
Pemeriksaan 10/03/2023 Nilai normal

Hb (gr/dL) 11,7 12 – 14

Ht (%) 36 37 – 43

Leukosit
9800 5 – 10.000
(ribu/uL)

Trombosit
285 150 - 450.000
(ribu/uL)
Eritrosit
4,5 4,4 – 5,9
(juta/uL)

LED (mm/jam) 19 0 – 20

VER 78 80 – 100

HER 26 26 – 34

KHER 33 32 – 36

RDW 12,1 11,5 – 14,5

SGOT (U/l) 16 0 – 38

SGPT (U/l) 17 0 – 40

GDS 122 <180

Kolesterol total 166 <200

Ureum 20 15-39

Kreatinin 0,7 0,4-1,4

Pemeriksaan Foto rontgen: 10/03/2023

Interpretasi : kardiomegali CTR >50%, corakan bronkovaskuler meningkat

Pemeriksaan Electrocardiogram (ECG) : 10/03/2023


Kesan : Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan normal Sinus Rhythm, Left Axis
Deviation, Left Ventriculer Hypertrophy

ASSESMENT
Hipertensi Urgency

Berdasarkan  data yang diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik


diagnosis pasien ini adalah hipertensi emergensi yang disertai dengan adanya gejala
vertigo dan dispepsia. Anamnesis didapatkan pasien perempuan berusia 45 tahun
dengan kepala pusing berputar sejak 12 jam SMRS. Nyeri kepala dirasakan saat pasien
bangun dari tidur pagi. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, hilang bila beraktivitas
dan bekerja, dirasakan sangat nyeri saat peribahan posisi seperti dari posisi tidur ke
posisi duduk. Dirasakan pula lehernya terasa sangat kaku . Pasien juga merasakan
adanya mual dan nyeri ulu hati. Keluhan lain kearah saraf, jantung, paru, mata dan
ginjal disangkal pasien. Pasien memiliki riwayat menderita hipertensi sejak 15 tahun
terakhir dan tidak terkontrol. Terdapat pula riwayat hipertensi pada keluarga pasien.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah pasien 270/120 mmHg dan nyeri
tekan epigastrium positif. Pada pemeriksaan penunjang yang mengarah ke
kerusakan organ didapatkan pada pemeriksaan rontgen thorak, terdapat kardiomegali
CTR >50 persen dan pemeriksaan EKG menunjukkan adanya perbesaran jantung
ventrikel kiri. Pada pemeriksaan lab semua dalam batas normal.

Hipertensi emergency merupakan suatu keadaan naiknya tekanan darah


mendadak (sistolik  ≥180 mm Hg dan / atau diastolik ≥120 mm Hg) dengan kerusakan
organ target yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus diturunkan segera,
dalam hitungan menit sampai jam. Tekanan darah yang sangat tinggi dan terdapat
kerusakan organ, sehingga tekanan darah harus diturunkan dengan segera (dalam menit
atau jam) agar dapat membatasi kerusakan yang terjadi

Patofisiologi pada hipertensi emergency sendiri dimana bentuk manapun dari


hipertensi yang menetap, baik primer maupun sekunder, dapat dengan mendadak
mengalami percepatan kenaikan dengan tekanan diastolik meningkat cepat sampai di
atas 130 mmHg dan menetap lebih dari 6 jam. Hal ini dapat menyebabkan nekrosis
arterial yang lama dan tersebar luas, serta hiperplasi intima arterial interlobuler nefron-
nefron. Perubahan patologis jelas terjadi terutama pada retina, otak dan ginjal. Pada
retina akan timbul perubahan eksudat, perdarahan dan udem papil. Gejala retinopati
dapat mendahului penemuan klinis kelainan ginjal dan merupakan gejala paling
terpercaya dari hipertensi maligna.

Otak mempunyai suatu mekanisme otoregulasi terhadap kenaikan ataupun


penurunan tekanan darah. Batas perubahan pada orang normal adalah sekitar 60-160
mmHg. Apabila tekanan darah melampaui tonus pembuluh darah sehingga tidak mampu
lagi menahan kenaikan tekanan darah maka akan terjadi udem otak. Tekanan diastolik
yang sangat tinggi memungkinkan pecahnya pembuluh darah otak yang dapat
mengakibatkan kerusakan otak yang irreversible. Pada jantung kenaikan tekanan darah
yang cepat dan tinggi akan menyebabkan kenaikan after load, sehingga terjadi payah
jantung. Sedangkan pada hipertensi kronis hal ini akan terjadi lebih lambat karena ada
mekanisme adaptasi. Penderita feokromositoma dengan krisis hipertensi akan terjadi
pengeluaran norefinefrin yang menetap atau berkala.

Gambaran klinis krisis hipertensi umumnya adalah gejala organ target yang


terganggu, diantaranya nyeri dada dan sesak nafas pada gangguan jantung dan diseksi
aorta; mata kabur dan edema papilla mata; sakit kepala hebat, gangguan kesadaran dan
lateralisasi pada gangguan otak; gagal ginjal akut pada gangguan ginjal; di samping
sakit kepala dan nyeri tengkuk pada kenaikan tekanan darah umumnya. Gambaran
klinik hipertensi darurat dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel . Gambaran Klinik Hipertensi Darurat 5


Tekanan Funduskopi Status Jantung Ginjal Gastrointestinal
darah neurologi
> 220/140 Perdarahan, Sakit kepala, Nyeri dada, Uremia, Mual, muntah
mmHg eksudat, kacau, jantung proteinuria
edema gangguan berdebar- . oliguria
papilla kesadaran, debar
kejang. dekompensasi
Kelemahan
sisi badan
Saat penderita masuk, dilakukan anamnesa singkat. Hal yang penting ditanyakan :

 Riwayat hipertensi, lama dan beratnya.


 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya.
 Usia, sering pada usia 30 – 70 tahun.
 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala, pusing, perubahan mental, ansietas ).
 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri, jumlah urine berkurang )
 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung, kongestif dan oedem
paru, nyeri dada ).
 Riwayat penyakit glomerulonefrosis, pyelonefritis.
 Riwayat kehamilan, tanda- tanda  eklampsi.
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dikedua
lengan, mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati, gangguan neurologi, payah
jantung kongestif, diseksi aorta ). Palpasi denyut nadi di keempat
ekstremitas. Auskultasi untuk mendengar ada atau tidak bruit pembuluh darah besar,
bising jantung dan ronki paru.   

Pemeriksaan penunjang 

 Pemeriksaan laboratorium awal : urinalisis, Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah


dan elektrolit.

 Pemeriksaan penunjang: elektrokardiografi, foto thorak


 Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan: CT scan kepala,
ekokardiogram, ultrasonogram.

Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan pada keadaan darurat hipertensi ialah menurunkan tekanan


darah secepat dan seaman mungkin yang disesuaikan dengan keadaan klinis
penderita. Pengobatan biasanya diberikan secara parenteral dan memerlukan
pemantauan yang ketat terhadap penurunan tekanan darah untuk menghindari
keadaan yang merugikan atau munculnya masalah baru. Obat yang ideal untuk
keadaan ini adalah obat yang mempunyai sifat bekerja cepat, mempunyai jangka
waktu kerja yang pendek, menurunkan tekanan darah dengan cara yang dapat
diperhitungkan sebelumnya, mempunyai efek yang tidak tergantung kepada sikap
tubuh dan efek samping minimal.

 Rawat di ICU, pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial


catether (bila ada indikasi ). Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan
status volume intravaskuler.
 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik.
- tentukan penyebab krisis hipertensi

- singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

- tentukan adanya kerusakan organ sasaran

 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD


sebelumnya, cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi, masalah klinis
yang menyertai dan usia pasien.
- penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg, TD sistolik tidak kurang
dari 160 mmHg, ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama 48 jam
pertama, kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal : disecting aortic
aneurysm ). Penurunan TD tidak lebih dari 25% dari MAP ataupun TD yang
didapat.

- Penurunan TD secara akut ke TD normal / subnormal pada awal pengobatan


dapat menyebabkan berkurangnya perfusi ke ke otak, jantung dan ginjal dan
hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan, kecuali pada keadaan
tertentu, misal : dissecting anneurysma aorta.

- TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua minggu.

 Medikasi yang diberikan sebaiknya per parenteral (Infus drip, BUKAN


INJEKSI). Obat yang cukup sering digunakan adalah Nitroprusid IV dengan
dosis 0,25 ug/kg/menit. Bila tidak ada, pengobatan oral dapat diberikan
sambil merujuk penderita ke Rumah Sakit. Pengobatan oral yang dapat
diberikan meliputi Nifedipinde 5-10 mg, Captorpil 12,5-25 mg, Clonidin 75-
100 ug, Propanolol 10-40 mg. Penderita harus dirawat inap

Parameter Hipertensi Mendesak Hipertensi Darurat

Biasa Mendesak
Tekanan > 180/110 > 180/110 > 220/140
darah
(mmHg)
Gejala Sakit kepala, Sakit kepala hebat, Sesak napas, nyeri dada,
kecemasan; sesak napas nokturia, dysarthria,
sering kali tanpa kelemahan, kesadaran
gejala menurun
Pemeriksaan Tidak ada Kerusakan organ Ensefalopati, edema paru,
kerusakan organ target;muncul klinis insufisiensi ginjal, iskemia
target, tidak ada penyakit jantung
penyakit kardiovaskuler, stabil
kardiovaskular
Terapi Awasi 1-3 jam; Awasi 3-6 jam; obat Pasang jalur IV, periksa
memulai/teruskan oral berjangka kerja laboratorium standar, terapi
obat oral, naikkan  pendek obat IV
dosis
Rencana Periksa ulang Periksa ulang dalam Rawat ruangan/ICU
dalam 3 hari 24 jam

Obat Dosis Efek / Lama Kerja Perhatian khusus


Captopril 12,5 - 25 mg PO; 15-30 min/6-8 Hipotensi, gagal ginjal, stenosis
ulangi per 30 min ; jam ;             SL 10-20 arteri renalis
SL, 25 mg min/2-6 jam
Clonidine PO 75 - 150 ug, 30-60 min/8-16 jam Hipotensi, mengantuk, mulut kering
ulangi per jam
Propanolol 10 - 40 mg PO; ulangi 15-30 min/3-6 jam Bronkokonstriksi, blok jantung,
setiap 30 min hipotensi ortostatik
Nifedipine 5 - 10  mg PO; ulangi 5 -15 min/4-6 jam Takikardi, hipotensi, gangguan koroner
setiap 15 menit

Obat parenteral dosis Efek/Lama kerja Perhatian khusus


Sodium nitroprusside 0,25-10 mg / kg / menit sebagai langsung/2-3 menit Mual, muntah, penggunaan jangka
infus IV setelah infus panjang dapat menyebabkan
keracunan tiosianat,
methemoglobinemia, asidosis,
keracunan sianida.
Selang infus lapis perak
Nitrogliserin 500-100 mg sebagai infus IV 2-5 min /5-10 min Sakit kepala, takikardia, muntah, ,
methemoglobinemia; membutuhkan
sistem pengiriman khusus karena
obat mengikat pipa PVC
Nicardipine 5-15 mg / jam sebagai infus IV 1-5 min/15-30 min Takikardi, mual, muntah, sakit
kepala, peningkatan tekanan
intrakranial; hipotensi
Klonidin 150 ug, 6 amp per 250 cc Glukosa 30-60 min/ 24 jam Ensepalopati dengan gangguan
5% mikrodrip koroner
Diltiazem 5-15 ug/kg/menit sebagi infus IV 1-5 min/ 15- 30 min Takikardi, mual, muntah, sakit
kepala, peningkatan tekanan
intrakranial; hipotensi

PLANNING

Non-medikamentosa
- Menjelaskan kepada keluarga bahwa pasien memerlukan perawatan di rumah
sakit mengingat kondisi tekanan darah pasien yang terlalu tinggi sehingga
membutuhkan pengobatan intensif dan observasi.
- Apabila kondisi pasien membaik, pasien mulai membiasakan rutin control dan
minum obat hipertensi secara teratur.

Medikamentosa
- O2 Nasal
- IVFD RL 500 mL / 8 jam
- Captopril 25 mg sublingual selama 30 menit pertama
- Betahistine 3x1 tab
- Domperidon tablet 3x1

Tatalaksana selama di rawat inap

Pembahasan:

Anda mungkin juga menyukai