Anda di halaman 1dari 8

Halaman 1/8

Formulir No. AIMS.1/FRM.017/14

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA

034 & Mengoperasikan HD465 dan


Nomor dan Nama Pekerjaan Tanggal No JSA : JSA/SHE/034
HD785

Nomor dan Nama Jabatan SUPV PROD, Driver HD Disusun Oleh No Revisi 0

Seksi/Departemen PRODUKSI Diperiksa Oleh Direview SHE


Jabatan Superior Disetujui Oleh Tanda tangan

Alat Pelindung Diri Yang Harus Dipakai : Lokasi Kerja :


1. Wajib digunakan diluar kabin: sepatu, helm dan rompi/baju ber-reflective serta APD lain yg
sesuai pekerjaan
Risiko yang terkait
Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan

Identifikasi Risiko yang berhubungan dengan


Uraikan pekerjaan tersebut menjadi beberapa Gunakan kedua kolom tadi sebagai pembimbing, tentukan tindakan apa yang
tiap-tiap langkah kerja tersebut terhadap
langkah kerja dasar perlu diambil untuk menghilangkan atau memperkecil Risiko yang dapat
kemungkinan terjadinya kecelakaan
menimbulkan kecelakaan, cidera atau penyakit akibat kerja
1 Periksa dan pakai Alat Pelindung Diri 1.1 Terbentur 1.1.1 Alat Pelindung Diri (APD) harus diperiksa dan dipakai dengan baik
(APD) dan benar sesuai dengan SOP yang berlaku.

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA


Halaman 2/8
Formulir No. AIMS.1/FRM.017/14

Risiko yang terkait


Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan

2 Lakukan Pemeriksaan dan Perawatan 2.1 Terbentur 2.1.1 Hati-hati saat melihat dibagian bawah, pakai helm dan kaca mata
Harian (P2H) Pastikan unit diparkir secara aman di lingkungan yang aman pula.
2.1.2 Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki waktu berkeliling dan
naik / turun, berdirilah di tempat yang stabil, usahakan berpegangan.
2.2 Terjatuh 2.2.1 Bersihkan lantai dari sisa grease, ceceran oli atau air sebelum
dinaiki.
Saat membuka / menutup cabin perhatikan jari, tangan dan
2.2.2 keseimbangan.
Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi jari dan tangan, hati-hati di
2.3 Terkilir 2.3.1 bagian sempit dan yang bisa berputar, jangan sampai terjepit.
Hati-hati pada bagian mesin yang panas (turbo, saluran buang,
2.4 Terjepit 2.4.1 radiator)
Saat memeriksa radiator, Periksa ketinggian air pada reservoirnya.
Jika tidak dilengkapi reservoir, periksa radiator jika mesin sudah
2.5 Terkena suhu panas 2.5.1 dingin. gunakan majun waktu membuka / menutup tutup radiator,
putar sedikit dan tahan, biarkan tekanan dalam radiator hilang, baru
2.5.2 buka tutupnya. Jangan membuka radiator dengan kaki.
Waktu memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan hati-hati,
gunakan senter, jangan memakai api terbuka (korek api, pemantik
rokok dsb)
Saat melakukan test, perhatikan kondisi sekitar, tranmisi harus
netral, klakson 1x, tunggu 15 detik, atur bukaan gas rendah,
2.6 Aki meledak 2.6.1 hidupkan mesin. Periksa panel-panel indikator dan uji fungsi alat-
alat kerja.

2.7 Menabrak 2.7.1

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA


Halaman 3/8
Formulir No. AIMS.1/FRM.017/14

Risiko yang terkait


Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan

3 Naik/turun 3.1 Terpeleset jatuh 3.1.1 Bersihkan dulu anak tangga dan pegangan tangga dari lumpur,
grease atau kotoran penyebab licin lainnya.
3.1.2 Tubuh harus menghadap unit saat naik / turun, berpegangan dan
gunakan teknik kontak tiga titik.

4 Operasikan unit kosongan 4.1 Tangan terjepit 4.1.1 Hanya operator yang memiliki izin yang boleh mengoperasikan truk
produksi
4.1.2 Agar tangan / kaki tidak terjepit waktu menutup pintu, usahakan
gunakan satu tangan untuk menarik handle pintu dan tangan yang
lain berpegangan pada kursi, pastikan kedua kaki sudah berpijak di
lantai kabin, jangan membanting pintu kabin, tutuplah dengan
perlahan namun pasti.
Selama berada dalam kabin, sabuk pengaman harus selalu dipakai,
4.2 Terjatuh 4.2.1 demikian juga helm jika perlu. Atur posisi kursi agar nyaman.
Sebelum pekerjaan dimulai, pastikan operator mengetahui lokasi dan
pekerjaan yang harus dilakukan. Diskusikan dengan pengawas.
4.3 Tabrakan 4.3.1 Jika daerah operasi merupakan daerah baru buat operator, maka jika
perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dulu, diskusikan dengan
pengawas.
4.4 Unit terguling 4.4.1 Pada truk produksi dengan kemudi sebelah kiri dan berjalan di jalur
kiri, operator harus lebih hati-hati terutama waktu berpapasan,
kurangi kecepatan. Kecepatan maksimum adalah 35 km/jam dalam
4.5 Bersenggolan 4.5.1 keadaan normal.
Tata cara penggunaan klakson harus diikuti: (1) Satu kali panjang
sebelum menghidupkan mesin (2) Dua kali pendek sebelum bergerak
maju (3) Tiga kali pendek sebelum mundur, atau gunakan alarm
mundur (4) Perhatikan spion sebelum mundur, jika terlalu gelap
4.6 Menabrak mundur 4.6.1 hentikan manuver.

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA


Halaman 4/8
Formulir No. AIMS.1/FRM.017/14

Risiko yang terkait


Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan

4.7 Unit rusak 4.7.1 Pilih tempat berjalan yang stabil, hindari roda-roda berputar slip
dengan mengatur transmisi dan kecepatan.
Jangan mengemudi dengan mengubah kecepatan atau arah yang
4.7.2 mendadak
Ikuti petunjuk pengoperasian alat dengan benar.
4.7.3 Jika pandangan terhalang atau cuaca buruk, hentikan unit, parkirlah
4.7.4 di tempat yang aman, ikuti instruksi pengawas.
Jika mengoperasikan unit malam hari, harus perhatikan: (1) Semua
lampu operasi harus dalam keadaan baik dan dinyalakan. (2) Hati-
4.8 Menabrak 4.8.1 hati karena tinggi relatif obyek di atas tanah malam hari bisa berbeda
dibandingkan dengan siang hari.

Saat memasuki daerah pengisian muatan, perhatikan: (1) Berikan


klakson atau sinyal lampu pada alat loading atau alat berat lain yang
ada, pastikan operatornya mengetahui keberadaan unit. (2) Gunakan
5 Isi muatan 5.1 Tabrakan 5.1.1 radio kontak untuk berkomunikasi dengan operator alat loading. (3)
Amati pula keberadaan orang atau kendaraan ringan lainnya. (4)
Operator harus bisa mengamati seluruh kegiatan pemuatan dari
depan. (5) Jangan parkir untuk mengantri hingga tidak bisa melihat
alat loading. (6) Perhatikan titik pemuatan, jika kurang rata atau
membahayakan, minta lah alat loading atau dozer untuk
mempersiapkannya dahulu. (7) Jika ada unit lain yang sedang diisi,
antrilah pada jarak dan lokasi yang aman. (8) Ikuti pola antrian dan
manuver pengisian.
Halaman 5/8
Formulir No. AIMS.1/FRM.017/14

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA


Risiko yang terkait
Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan

5.2 Menabrak mundur 5.2.1 Jika truk di depan sudah selesai diisi, mulailah 5aneuver, mundurlah
ke titik pemuatan, jika bucket alat loading sudah siap menggantung
dan operator alat loading memberikan sinyal klakson. Mundurlah ke
titik pemuatan, sampai operator alat loading memberikan sinyal
klakson, atau dump body diisi muatan oleh alat loading.
Sebelum bergerak mundur, amati keadaan di belakang dengan
melihat kaca spion, atau ikuti aba-aba pemandu jika ada. Mundurlah
5.2.2 dengan perlahan dan hati-hati.
Usahakan truk dihentikan dalam keadaan serata mungkin dan stabil.
Pada saat unit sedang diisi, operator truk dilarang keluar atau
memasuki kabin operator
5.3 Unit terperosok 5.3.1
Sama dengan no. 4.3.1
5.4 Terjatuh 5.4.1 Sama dengan no. 4.4.1
Sama dengan no. 4.5.1
Unit dengan keadaan bermuatan akan mengakibatkan titik berat unit
6 Operasikan unit membawa muatan 6.1 Tabrakan 6.1.1 naik ke atas, sehingga berkurang kestabilannya. Karena itu pilih
6.2 Unit terguling 6.2.1 tempat berjalan yang relatif rata (tidak miring kiri / kanan).
6.3 Bersenggolan 6.3.1 Kecepatan truk harus disesuaikan dengan kondisi jalan.
6.3.2 Jangan membuntuti unit lain, jarak antrian minimum 4 x panjang
unit dalam keadaan normal.
Jangan sekali-kali menuruni turunan dengan transmisi netral.
Gunakan klakson atau isyarat lampu jika memasuki tikungan,
6.3.3 persimpangan atau alat berat lain. Kurangi kecepatan.
6.3.4 Sama dengan no. 4.8.1

6.3.5

6.3.6

6.4 Menabrak 6.4.1

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA


Halaman 6/8
Formulir No. AIMS.1/FRM.017/14

Risiko yang terkait


Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan

7 Tumpahkan muatan 7.1 Menabrak 7.1.1 Pada saat memasuki area penumpahan, operator harus terlebih dulu
mengamati daerah penumpahan, terutama kabel yang menggantung.
Jika ada, perhatikan buldozer yang ada, berikan isyarat klakson atau
lampu hingga operator dozer / alat loaading mengetahui keberadaan
unit.
Ikuti pola penumpahan di area atau instruksi yang diberikan
7.1.2 pengawas atau pemandu jika ada.

Tata cara penumpahan harus sesuai dengan jenis material yang


7.2 Unit amblas terguling 7.2.1 dibawa
Manuver mundur harus dilakukan perlahan dan hati-hati, operator
7.2.2 harus mengamati kaca spion. Jangan mundur tepat ke bibir tebing,
atau melewati bundwall, bundwall hanya berfungsi sebagai acuan
bagi operator. Bukan ganjal untuk berhenti.
Jika material yang dibawa berupa lumpur, material tersebut harus di
spread, dan tidak ditumpahkan di satu tempat.
7.2.3 Naikkan dump body untuk menumpahkan muatan secukupnya.
Jika semua muatan sudah ditumpahkan, turunkan dump body dalam
keadaan unit berhenti. Hati-hati terhadap kabel yang menggantung.
7.3 Unit rusak 7.3.1 Jika muatan terhalang oleh tumpukan, majukan unit perlahan lurus
ke depan, jika muatan sudah ditumpahkan semua, berhenti dan
7.3.2 turunkan dump body. Jangan menurunkan dump body saat unit
berjalan karena akan merusak mekanisme dump body.

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA


Risiko yang terkait
Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan
Halaman 7/8
Formulir No. AIMS.1/FRM.017/14

7.3.3 Area penumpahan biasanya amat berdebu, maka manuver truk harus
dilakukan dengan perlahan dan hati-hati. Komunikasi yang baik
dengan dozer dan truk lain bisa dilakukan dengan isyarat klakson
atau lampu.
7.3.4 Jika penumpahan dilakukan di crusher, maka perhatikan: (1)
Perhatikan area penumpahan di crusher, terutama dari kemungkinan
adanya orang atau kendaraan ringan lain. (2) Ikuti prosedur
penumpahan di crusher yang berlaku, patuhi aturan lalu lintas unit,
amati lampu penuntun di crusher. (3) Pada waktu mundur, periksa
kedua kaca spion dengan seksama, crusher biasanya dilengkapi
dengan stopping block, atur posisi unit hingga tepat tegak lurus
stopping block. (4) Naikkan dump body cukup untuk menumpahkan
seluruh muatan, setelah seluruh muatan ditumpahkan, turunkan
dump body sebelum meninggalkan crusher. Amati lingkungan
sekitar sebelum manuver. Jika perlu, beritahu operator crusher atau
pengawas kalau lokasi penumpahan kotor dan perlu dibersihkan.

Carilah tempat yang datar dan aman .


Saat maneuver, perhatikan bagian belakang, terutama daerah blind
spot unit atau alat lain yang parkir atau bangunan di kiri kanan unit.
8 Parkir dan manuver parkir 8.1 Menabrak 8.1.1 Setelah berhenti sempurna dan lurus, aktifkan rem parkir, biarkan
8.1.2 mesin idle 5 menit dan matikan mesin, cabut kunci kontak.
Jika parkir dilakukan tidak di lokasi yang ditentukan (darurat) maka
tempatkan rambu darurat 50 meter di depan dan belakang unit.
8.1.3 Lampu kecil harus dihidupkan.

8.1.4

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA


Risiko yang terkait
Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan
Halaman 8/8
Formulir No. AIMS.1/FRM.017/14

8.2 Terkilir 8.2.2 Hati-hati saat membersihkan unit, undercarriage hendaknya


dibersihkan dengan tongkat kayu pembersih yang dipegang dengan
kuat dan benar. Perhatikan posisi tubuh selama bekerja.

Jika unit terguling, konsentrasikan pada kemudi, jangan panik,


9 Tangani keadaan darurat 9.1 Cidera fatal 9.1.1 jangan mencoba melepas seat belt atau melompat keluar dari kabin.
Jika mesin mati saat di tanjakan, aktifkan parking dan emergency
brake
9.1.2 jika unit tetap bergerak, arahkan ke bundwall, tabrakkan ban dengan
kemiringan kecil (30 deg) terhadap bundwall.
9.1.3 Jika unit amblas pada HD, maju sedikit, ayunkan mundur,
maksimum tiga kali, jika tidak berhasil minta bantuan alat penarik
lain.
9.1.4 Jika unit articulated amblas, coba kombinasi poros unit.
Jika timbul api / asap, arahkan unit ke tempat aman, jika mungkin,
aktifkan rem parkir dan rem darurat. Identifkasi sumber api, jika
9.1.5 nyala api tidak terlalu besar, gunakan APAR untuk memadamkan
9.1.6 api dari luar. Aktifkan segera sistem pemadam otomatis jika
tersedia. Ikuti tata cara penanganan keadaan darurat.

Anda mungkin juga menyukai