Anda di halaman 1dari 6

34

3. METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian Pengembangan Kebijakan Eko-inovasi Kawasan Pusat Penelitian Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi dilakukan di Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (PUSPIPTEK), Kota Tangerang Selatan. PUSPIPTEK adalah kawasan
penelitian sebagian besar berlokasi di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan serta
sebagian kecilnya berada di wilayah Kabupaten Bogor. Kawasan yang awalnya seluas
350 hektar ini terbagi atas tiga area yaitu area laboratoria dan perkantoran, area
pemukiman dan area pendidikan. Pada saat ini di kawasan PUSPIPTEK seluas 460 ha
telah berdiri 47 pusat, balai, dan UPT yang dilengkapi berbagai laboratoria yang modern
milik BATAN, BPPT, LIPI, dan Pusarpedal (Kementerian Lingkungan Hidup). Lokasi
PUSPIPTEK berada dekat dengan pengembangan Perumahan diantaranya Nirwana
Serpong Agung dan Bumi Serpong Damai. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan
Juni 2013 sampai dengan Desember 2013. Adapun peta kawasan PUSPIPTEK
sebagaimana Gambar 6.

Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:


1. Tahap pendahuluan, meliputi kajian studi literatur dan sumber informasi yang dapat
menunjang pelaksanaan penelitian, studi lapangan kondisi saat ini PUSPIPTEK
meliputi air, energi dan limbah, kelembagaan yang ada, keberadaan Laboratorium
balai dan fasilitas yang ada dan survei pendapat pakar.
2. Tahap desain model, dibangun melalui sub model ekologis melalui eko-inovasi
pengelolaan air, eko-inovasi pengelolaan energi, eko-inovasi pengelolaan limbah, sub
model kelembagaan yang dilakukan dengan memilih sistem pengelolaan kawasan eko-
inovasi serta struktur kelembagaan
3. Tahap validasi. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi komputerisasi pemodelan,
menguji model sesuai kondisi di lapang.
Penelitian ini dirancang dalam 3 tahap kajian yang meliputi: 1) Menganalisis sub
model ekologis yang terdiri dari eko-inovasi pengelolaan air, energi dan limbah; 2)
Mendesain sub model kelembagaan yang terdiri dari sistem pengelolaan dengan
menggunakan AHP dan struktur lembaga dengan menggunakan ISM.
Metoda analisis data yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Analisis pengelolaan air dengan cara perhitungan kuantitatif pengelolaan air dengan
eko-inovasi yaitu perhitungan investasi sarana dan prasarana yang ramah lingkungan
diantaranya inovasi penyediaan sumber air alternatif dari limpahan air hujan dan air
lingkungan sehingga menghasilkan penghematan biaya pengolahan air dari
penggunaan inovasi pengaliran gravitasi tanpa
pompa. Diteruskan dengan analisis kelayakan finansial pengelolaan air eko-inovasi.
2. Analisis pengelolaan energi eko-inovasi meliputi perhitungan kuantitatif penggunaan
energi lampu dengan LED dan penggunaan AC dengan solar cell sehingga dapat
dihitung penghematan biaya pengelolaan energi dan kelayakannya.
3. Analisis pengelolaan limbah eko-inovasi yaitu meliputi limbah domestik yaitu dengan
metode komposting untuk sampah organik dan kelayakan pengelolaan sampah dengan
teknik komposting serta pemanfaatan air limbah untuk air minum.
35

4. Pemilihan model pengelolaan kawasan dengan menggunakan teknik AHP. Tujuannya


untuk memilih model pengelolaan kawasan yang terbaik untuk diimplementasikan di
PUSPIPTEK.
5. Perancangan struktur lembaga eko-inovasi dengan analisis ISM untuk mendapatkan
kelembagaan terbaik dalam pengelolaan kawasan PUSPIPTEK sebagai kawasan eko-
inovasi.
6. Perancangan pengembangan kebijakan eko-inovasi yang akan diimplementasikan.
36

Gambar 6 Lokasi penelitian di Kawasan PUSPIPTEK


37

Pemodelan sistem merupakan proses abstraksi dari suatu obyek atau situasi aktual
yang memperlihatkan hubungan-hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung,
serta kaitan timbal balik dari setiap aspek yang terkait. proses pemodelan pengembangan
kebijakan kawasan eko-inovasi (studi kasus kawasan PUSPIPTEK, Kota Tangerang
Selatan) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Tahap seleksi konsep. Pada tahap ini dilakukan seleksi terhadap alternatif-alternatif
konsepsi. Konsepsi yang bermanfaat dan potensial dipilih untuk pembuatan model
abstrak.
2) Tahap rekayasa model. Jenis model abstrak ditetapkan sesuai dengan tujuan dan
karakteristik sistem yang sedang dikaji. Pada tahapan ini juga dilakukan telaahan
yang teliti terhadap asumsi yang digunakan dalam model, konsistensi model dengan
parameter yang ditetapkan, hubungan fungsional antar peubah kondisi aktual, dan
membandingkan model dengan kondisi aktual. Tahapan ini menghasilkan deskripsi
model abstrak dari sistem.
3) Tahap implementasi dari model yang dirancang dan validasi dengan analisis
Kelayakan eko-inovasi pada implementasi dan predikat penilaian GBCI setelah
implementasi eko-inovasi pada kawasan.
4) Tahap validasi. Pada tahap ini dilakukan pengujian untuk menyimpulkan apakah
model telah dibangun merupakan representasi yang sahih dari realitas yang dikaji,
dan dapat dihasilkan kesimpulan yang meyakinkan. Validasi merupakan suatu proses
yang bersifat iteratif yang ditujukan untuk menyempurnakan model.
5) Aplikasi model
Pada tahapan ini model dioperasikan pada kondisi aktual untuk mempelajari secara
rinci lebih jauh dari permasalahan yang akan ditanggulangi
Adapun tahap penelitian dimaksud sebagaimana pada Gambar 7.

Gambar 7 Tahapan Penelitian


38

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam rangka mencapai tujuan penelitian akan dilakukan serangkaian teknik


pengumpulan data sebagai berikut :
1. Data tentang kondisi eksisting PUSPIPTEK meliputi data utilitas (air, listrik, limbah),
data masterplan kawasan, data SDM, data kelembagaan LPNK dan
Balai/Laboratorium di PUSPIPTEK.
2. Pendapat pakar yang akan digunakan untuk perumusan pengembangan kebijakan eko-
inovasi berasal dari pakar-pakar yang membidangi eco-innovation park. Kriteria
pemilihan pakar dilakukan berdasarkan kriteria menurut Marimin (2002) yaitu: (1)
keberadaan pakar atau responden dan kesediaanya untuk dilakukan wawancara, (2)
memiliki reputasi, kedudukan dan telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai ahli atau
pakar pada substansi yang diteliti, dan (3) telah memiliki pengalaman dalam
bidangnya. Pakar yang diwawancara meliputi Perwakilan Lembaga Litbang di
kawasan Puspiptek yaitu BPPT, LIPI, BATAN, Pusarpedal Kementerian Lingkungan
Hidup, Kemenristek, Perwakilan Peneliti, Bappeda Kota Tangerang Selatan,
Perwakilan Masyarakat Sekitar (Lurah dan Camat Cisauk dan Serpong).
3. Data sekunder dari berbagai publikasi ilmiah.
Teknik pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Analisis pengelolaan air dengan cara perhitungan kuantitatif pengelolaan air
dengan eko-inovasi yaitu perhitungan investasi sarana dan prasarana eko
diantaranya inovasi penyediaan sumber air alternatif dari limpahan air hujan dan
air lingkungan sehingga menghasilkan penghematan biaya pengolahan air dari
penggunaan inovasi pengaliran gravitasi tanpa pompa. Diteruskan dengan analisis
kelayakan finansial pengelolaan air eko-inovasi.
b) Analisis pengelolaan energi eko-inovasi meliputi perhitungan kuantitatif
penggunaan energi lampu dengan LED dan penggunaan AC dengan solar cell
sehingga dapat dihitung penghematan biaya pengelolaan energi dan kelayakannya.
c) Analisis pengelolaan limbah eko-inovasi yaitu meliputi limbah domestik yaitu
dengan metode komposting untuk sampah organik dan kelayakan pengelolaan
sampah dengan teknik komposting.
d) Pemilihan model pengelolaan kawasan dengan menggunakan teknik AHP.
Tujuannya untuk memilih model pengelolaan kawasan yang terbaik untuk
diimplementasikan di PUSPIPTEK.
e) Perancangan struktur lembaga eko-inovasi dengan analisis ISM untuk
mendapatkan kelembagaan terbaik dalam pengelolaan kawasan PUSPIPTEK
sebagai kawasan eko-inovasi.
f) Perancangan pengembangan kebijakan tentang pengembangan eko-inovasi yang
akan diimplementasikan.

Anda mungkin juga menyukai