Henry Mintzberg - Fondasi Organisasi
Henry Mintzberg - Fondasi Organisasi
Masalahnya adalah ambisinya sendiri dan daya tarik pembeli pada keramiknya: pesanan
keramik melampaui kemapuan produksinya. Sehingga, ia menggaji Nona Bisque, yang ingin
sekali belajar membuat keramik. Namun, ini artinya Nona Raku harus membagi tugas. Karena
toko-toko kerajinan tangan meminta keramik yang dibuat oleh Nona Raku, diputuskanlah bahwa
Nona Bisque akan menggiling adonan tanah liat, dan menyiapkan lapisan pernis, dan sisanya
akan dilakukan oleh Nona Raku. Hal ini membutuhkan koordinasi dalam pekerjaan –– sebuah
masalah kecil tentunya. Faktanya dengan dua orang di studio keramik: mereka berkomunikasi
dengan cara informal dan sederhana.
Susunan pekerjaan dapat berlangsung dengan baik, begitu baik sehingga tak lama
kemudian, pesanan Nona Raku kembali membludak. Dibutuhkan pekerja yang lebih banyak.
Namun kali ini, dicari pekerja yang dapat membuat keramik sendiri, Nona Raku memutuskan
untuk mempekerjakan pekerja langsung dari sekolah tembikar setempat. Sekarang dengan lima
orang dalam studio, koordinasi dapat berlangsung tanpa masalah.
Ketika ditambah lagi dua pekerja, bagaimanapun juga masalah koordinasi mulai timbul.
Suatu hari Nona Bisque menumpahkan ember pernis dan merusak lima keramik; di hari yang
lain Nona Raku membuka tungku dan menemukan pot bunga gantung yang semuanya dipernis
dengan cara yang salah. Pada titik ini, dia sadar bahwa tujuh orang di studio keramik tidak dapat
mengkoordinasikan semua pekerjaanya dengan mekanisme komunikasi informal yang
sederhana. Makin parahnya lagi, Nona Raku kini menyebut dirinya sendiri presiden Ceramic
Inc., sehingga memaksanya untuk meluangkan lebih banyak waktu bersama kostumer; sehingga,
belakangan hari dia lebih sering ditemui menggunakan gaun, ketimbang pakaian jeans. Ia
menyebut Nona Bisque sebagai manajer studio; ia memintanya untuk bekerja penuh waktu
sebagai pengawas dan mengkoordinasikan pekerjaan dari kelima pembuat keramik.
Firma itu semakin bertumbuh. Perubahan besar kembali terjadi ketika, seorang analis
pekerjaan dipekerjakan. Dia merekomendasikan perubahan, bahwa setiap orang hanya boleh
melakukan satu tugas pada keseluruhan proses produksi–– pertama proses penggilingan tanah
liat, kedua pembentukan, ketiga pengukiran dan seterusnya. Sehingga, produksi menjadi empat
jalur perakitan. Setiap orang serangkaian standar instruksi kerja, untuk memastikan semua
pekerjaan terkoordinasi dengan baik. Tentunya, Ceramics Inc. tidak lagi menjual ke toko-toko
kerajinan tangan; Nona Raku hanya menerima pesanan dalam jumlah bruto/banyak, yang
sebagian besar datang dari toko besar.
Ambisi Nona Raku tidak terbatas, dan ketika ada peluang membuat beragam produk, dia
melakukannya. Pertama ubin keramik, selanjutnya perlengkapan kamar mandi, akhirnya batu
bata. Firma tersebut kemudian secara bertahap terbagi menjadi tiga divisi –– produk konsumen,
produk bangunan, dan produk industri. Dari kantornya di Pottery Tower, dia mengatur aktifitas
setiap divisi dan mengevaluasi kinerja setiap empat tahun sekali dan mengambil tindakan
personal ketika keuntungan dan pertumbuhan perusahaan mulai menurun. Dia sedang duduk di
meja kerjanya dengan kondisi keuangan perusahaan yang melimpah dan menatap gedung
pencakar langit di sekelilingnya dan selanjutnya memutuskan untuk mengganti nama perusahaan
menjadi “Ceramico”.
––––––––––––––––––––––––––––––
Setiap kegiatan manusia yang terorganisir – dari yang kecil yaitu pembuatan keramik
sampai yang besar yaitu perjalanan manusia ke bulan – memberikan dua persyaratan pokok
yaitu: pembagian tugas yang akan dikerjakan oleh tenaga kerja dan koordinasi mengenai
tugas-tugas untuk menyelesaikan pekerjaan.
Mengingat kembali struktur terkait dua persyaratan pokok untuk menyusun struktur
organisasi – pembagian tugas yang harus dikerjakan pekerja dan koordinasi yang harus dicapai
diantara tugas-tugas. Didalam perusahaan Ceramico milik Nona Raku, pembagian tugas pekerja
– penggilingan, pembentukan, pengukiran, dan pelapisan, pembakaran – secara teknis adalah
pekerjaan yang harus diselesaikan. Sedangkan koordinasi, faktanya adalah sebuah urusan yang
lebih rumit dalam berbagai pengertian. Maka diperlukan mekanisme koordinasi, untuk
mencapai komunikasi koordinasi yang terkontrol.