Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PENINGKATAN JALAN KALIJERUK - SARWADADI KECAMATAN KAWUNGANTEN


VOLUME : 1 Unit
LOKASI : KECAMATAN KAWUNGANTEN
SUMBER DANA : APBD KAB. CILACAP
TAHUN : 2018

NO. BAB ISI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang.


Pekerjaan PENINGKATAN JALAN KALIJERUK - SARWADADI KECAMATAN KAWUNGANTEN ini dilaksanakan
untuk meningkatkan mutu pelayanan jalan dengan merubah kondisi jalan yang ada menjadi kondisi jalan
yang mantap.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, dibutuhkan suatu perencanaan yang betul-betul terencana dan
matang agar menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien.
Sehubungan dengan hal tersebut maka kami mencoba memberikan alternatif perencanaan pelaksanaan
pekerjaan tersebut diatas dalam pekerjaan akhir ini.

B. Maksud dan Tujuan.


Maksud dan Tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis besar
uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan-pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang, sehingga dapat
dilihat keterkaitan dari masing-masing pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi yang
telah disyaratkan.

C. Lokasi.
Lokasi pekerjaan ini terletak di Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap

D. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pengukuran Kembali
2. Pembersihan Lokasi
3. Sewa Direksi Keet
4. Papan Nama Proyek

II. PEKERJAAN JALAN


1. Galian Biasa
2. Pasangan Batu Kosong
3. LPA Kelas A
4. LPA Kelas C
5. Lantai Kerja Beton K-125
6. Pasang Plastik Film
7. Pembesian Dengan Besi Polos Atau Ulir
8. Beton K-250 (Truck Mixer)
9. Join Sealer
10. Papan Bekisting Beton
11. Lapis Resap Pengikat
12. Lapis Penetrasi Macadam
13. Latasir Kelas A (SS-A)

II. METODE I. PEKERJAAN PERSIAPAN


PENYELESAIAN ● Pelaporan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan setiap item pelaksanaan pekerjaan akan dimulai
PEKERJAAN untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan agar bisa memulai pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.

● Pembuatan fasilitas kantor dan fasilitas penunjang.

● Pembersihan lokasi pekerjaan untuk memudahkan mobilisasi peralatan.

● Membuat papan nama proyek, rambu-rambu lalu lintas dan lain-lain.

● Melaksanakan pengukuran kembali yang disesuaikan dengan gambar rencana.

● Mobilisasi personil yang ditugaskan secara penuh dalam pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan
kebutuhan dalam dokumen pengadaan serta analisa pada metoda pelaksanaan pekerjaan.

● Melakukan pekerjaan test semua bahan/material untuk dapat memenuhi spesifikasi teknik dan
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.


Mobilisasi alat berat dan peralatan-peralatan lainnya yang diperlukan untuk menangani pekerjaan
tersebut, juga mendatangkan peralatan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas
yang telah sesuai dengan spesifikasi teknik serta petunjuk Direksi Pekerjaan.
Mobilisasi alat berat dan peralatan-peralatan lainnya yang diperlukan untuk menangani pekerjaan
tersebut, juga mendatangkan peralatan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas
yang telah sesuai dengan spesifikasi teknik serta petunjuk Direksi Pekerjaan.

● Menyiapkan sample bahan yang akan dipakai guna diperiksakan/diuji mutunya sesuai dengan
spesifikasi dalam Dokumen Kontrak.

II. PELAKSANAAN PEKERJAAN


A. Pekerjaan Jalan
1 Galian Biasa
Galian Biasa
Pelaksanaan cara kerja : penggalian dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dengan
kedalaman dan lebar sesuai gambar rencana, dan selanjutnya menuangkan tanah/material hasil
galian kedalam Dump Truk. Selanjutnya Dump Truk membuang hasil galian ke luar lokasi pekerjaan
dan sekelompok pekerja akan merapihkan hasil galian.

2 Pasangan Batu Kosong


Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian harus
diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan batu yang berukuran sama.
Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang
sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.
Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau memindahkan batu yang telah
terpasang. Peralatan yang cocok harus disediakan untuk memasang batu yang lebih besar dari
ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan atau menggulingkan batu pada
pekejaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.

3 LPA Kelas C

Bilamana lapis pondasi agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan lama, semua
kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama harus diperbaiki terlebih dahulu.

Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan
tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari
satu lapis, maka lapisan-lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya.
Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh
dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui, hingga kepadatan paling sedikit 100 %
dari kepadatan kering maksimum (modified) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-1743-1989,
metode D.

4 LPA Kelas A
a. Penghamparan

- Lapis pondasi agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan harus
dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan. Kadar air dalam bahan harus tersebar
secara merata.

- Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan
tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan.
Bila akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-lapisan tersebut harus diusahakan sama
tebalnya.

- Lapis pondasi agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yang disetujui yang
tidak menyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan halus. Bahan yang bersegregasi harus
diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.

- Tebal padat minimum untuk peleksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar agregat lapis
pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 10 cm, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi
Pekerjaan.

b. Pemadatan

- Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh
dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hingga
kepadatan paling sedikit 100% dari kapadatan kering maksimum modifikasi seperti yang ditentukan
oleh SNI.

- Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas beroda karet digunakan untuk
pemadatan akhir, bila mesin gilas statis beroda baja dianggap mengakibatkan kerusakan atau
degradasi berlebihan dari lapis pondasi agregat.

-
Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3% di bawah
kadar air optimum sampai 1% diatas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti
yang ditetapkan oleh kapadatan kering maksimum modifkasi yang ditentukan oleh SNI.

- Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah
sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber"superelevasi", penggilasan harus
dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi.
Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis
tersebut terpadatkan secara merata.

- Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas harus
dipadatkan dengan timbris mekanis atau pemadat lainnya yang disetujui.

5 Papan Bekisting Beton

Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. Dipabrikasi di workshop kemudian
dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. Bekisting dibongkar setelah
umur beton cukup dan/atau setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. Dipabrikasi di workshop kemudian
dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. Bekisting dibongkar setelah
umur beton cukup dan/atau setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

6 Lantai Kerja Beton K-125


Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-125 atau mutu yang dipersyaratkan sesuai
dengan spesifikasi teknis. Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa untuk
pekerjaan berikutnya dan lainnya.

7 Pasang Plastik Film

Sebelum dilakukan pembesian dan pengecoran beton K-250 maka perlu dilakukan pemasangan
plastik film yang berguna untuk mencegah air semen agar tidak merembes ke bawah.

8 Pembesian Dengan Besi Polos Atau Ulir


Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh,
memotong besi beton dan membengkoknya sehingga sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi) disesuaikan dengan
gambar kerja dan RKS.

9 Beton K-250
Pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan penghentian
pengecoran, kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat-tempat yang aman.
Segera setelah beton dituangkan kedalam bekesting, adukan harus dipadatkan dengan concrete
vibrator. Selama waktu pengerasan, beton harus dihindarkan dari pengeringan yang terlalu cepat
dan melindunginya dengan menggenangi air diatas permukaan terus menerus selama paling tidak 10
(sepuluh) hari setelah pengecoran.
Setelah dipadatkan, permukaan beton semen harus diratakan. Beton yang masih plastis diberi
tekstur permukaan dan pembuatan alur. Menyikat melintang, cocok untuk lalulintas sedang atau
tinggi, dapat dikerjakan secara manual atau mekanis, penyikatan dilakukan dengan kedalaman
tekstur ± 1,5 mm.
Pembongkaran bekesting tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan dipenuhi dan
pembongkarannya dilakukan dengan hati-hati dan tidak merusak beton yang sudah mengeras.

10 Join Sealer
Pelaksanaan pengisian joint sealant pada sambungan perkerasan beton dilakukan pada saat
perkerasan beton memenuhi masa curing, dimana slab beton dipotong pada setiap 5 meter,
dan pada garis tengah pertemuan antara perpotongan perkerasan beton. Perubahan dari
bahan dilihat setelah berumur 6 hari pelaksanaan. Bila tidak ada perubahan maka
temperatur penuangan yang digunakan dapat digunakan sebagai acuan. Temperatur aman
pemanasan adalah temperatur tertinggi dimana campuran dipanaskan sesuai dengan persyaratan.

11 Lapis Resap Pengikat

a. Penyiapan Permukaan Yang Akan Disemprot Aspal


- Apabila pekerjaan lapis resap pengikat akan dilaksanakan pada permukaan perkerasan jalan yang
ada atau bahu jalan yang ada, semua kerusakan perkerasan maupun bahu jalan harus diperbaiki
terlebih dahulu.

- Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan harus dibersihkan dengan memakai sikat mekanis
atau kompresor atau kombinasi keduanya. Bilamana peralatan ini belum dapat memberikan
permukaan yang benar-benar bersih, penyapuan tambahan harus dikerjakan manual dengan sikat
yang kaku.

- Pembersihan harus dilaksanakan melebihi 20 cm dari tepi bidang yang akan disemprot.

- Tonjolan yang disebabkan oleh benda-benda asing lainnya harus disingkirkan dari permukaan
dengan memakai penggaru baja atau dengan cara lainnya yang telah disetujui atau sesuai dengan
perintah Direksi Pekerjaan dan bagian yang telah digaru tersebut harus dicuci dengan air dan
disapu.

- Untuk pelaksanaan Lapis Resap Pengikat diatas Lapis Pondasi Agregat Kelas A, permukaan akhir
yang telah disapu harus rata, rapat, bermosaik agregat kasar dan halus, permkaan yang hanya
mengandung agregat halus tidak akan diterima.

- Pekerjaan penyemprotan aspal tidak boleh dimulai sebelum perkerasan telah disiapkan dapat
diterima oleh Direksi Pekerjaan.

b. Pelaksanaan Penyemprotan

- Batas permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprotan harus diukur dan
ditandai. Khususnya untuk lapis resap pengikat, batas-batas lokasi yang disemprot harus ditandai
dengan cat atau benang.

- Agar bahan aspal dapat merata pada setiap titik maka bahan aspal harus disemprotkan dengan
batang penyemprot dengan kadar aspal yang diperintahkan, kecuali jika penyemprotan dengan
distributor tidaklah praktis untuk lokasi yang sempit, Direksi Pekerjaan dapat menyetujui
pemakaian penyemprot aspal tangan (hand sprayer)
Alat penyemprot aspal harus dioperasikan sesuai grafik penyemprotan yang telah disetujui.
Kecepatan pompa, kecepatan kendaraan, ketinggian batang semprot dan penempatan nosel harus
disetel sesuai ketentuan grafik tersebut sebelum dan selama pelaksanaan penyemprotan.

- Bila diperintahkan, bahwa lintasan penyemprotan bahan aspal harus satu lajur atau setengah lebar
jalan dan harus ada bagian yang tumpang tindih (overlap) selebar 20 cm sepanjang sisi-sisi lajur
yang bersebelahan. Sambungan memanjang selebar 20 cm ini harus dibiarkan terbuka dan tidak
boleh ditutup oleh lapisan berikutnya sampai lintasan penyemprotan di lajur yang bersebelahan
Bila diperintahkan, bahwa lintasan penyemprotan bahan aspal harus satu lajur atau setengah lebar
jalan dan harus ada bagian yang tumpang tindih (overlap) selebar 20 cm sepanjang sisi-sisi lajur
yang bersebelahan. Sambungan memanjang selebar 20 cm ini harus dibiarkan terbuka dan tidak
boleh ditutup oleh lapisan berikutnya sampai lintasan penyemprotan di lajur yang bersebelahan
telah selesai dilaksanakan. Demikian pula lebar yang telah disemprot harus labih besar dari pada
lebar yang ditetapkan, hal ini dimaksudkan agar tepi permukaan yang ditetapkan tetap mendapat
semprotan dari tiga nosel, sama seperti permukaan yang lain.

- Lokasi awal dan akhir penyemprotan harus dilindungi dengan bahan yang cukup kedap.
Penyemprotan harus dimulai dan dihentikan sampai seluruh batas bahan pelindung tersemprot,
dengan demikian seluruh nosel bekerja dengan benar pada sepanjang bidang jalan yang akan
disemprotkan.
Distributor aspal harus mulai bergerak kira-kira 5 meter sebelum daerah yang akan disemprot
dengan demikian kecepatan lajunya dapat dijaga konstan sesuai ketentuan, agar batang semprot
mencapai bahan pelindung tersebut dan kecepatan ini harus tetap dipertahankan sampai melalui
titik akhir.

- Sisa aspal dalam tangki distributor harus dijaga tidak boleh kurang dari 10 persen dari kapasitas
tangki untuk mencegah udara yang terperangkap (masuk angin) dalam sistem penyemprotan.

- Jumlah pemakaian bahan aspal pada setiap kali lintasan penyemprotan harus segera diukur dari
volume sisa dalam tangki dengan meteran tongkat celup.

- Penyemprotan harus segera dihentikan jika ternyata ada ketidaksempurnaan peralatan semprot
pada saat beroperasi.

- Bahan penyerap (blotter material) hanya boleh dihampar 4 jam setelah penyemprotan lapis resap
pengikat.

12 Lapis Penetrasi Macadam


a. Persiapan Lapangan
Permukaan yang diperbaiki dengan Penetrasi Macadam harus disiapkan seperti dibawah ini :
- Profil memanjang atau melintang harus disiapkan menurut rancangan potongan melintang.
- Permukaan harus bebas dari benda - benda yang tidak diinginkan seperti debu dan bahan lepas
lainnya. Lubang - lubang dan retak - retak harus diperbaiki sesuai dengan ketentuan yang ada.

b. Penghamparan dan Pemadatan


Aggregat dan aspal harus tersedia di lapangan sebelum pekerjaan dimulai. Kedua bahan tersebut
harus dijaga hati - hati untuk menjamin bahwa bahan tersebut bersih dan siap digunakan.

Selama pemadatan aggregat pokok dan aggregat pengunci, kerataan permukaan harus dipelihara.
Bilamana permukaan yang telah dipadatkan tidak rata, maka aggregat harus digaru dan dibuang
atau aggregat ditambahkan seperlunya sebelum dipadatkan kembali.

Metode Mekanis :

- Penghamparan dan Pemadatan Aggregat Pokok


Truk penebar aggregat harus dijalankan dengan kecepatan yang sedemikian hingga kuantitas
aggregat adalah seperti yang disyaratkan dan diperoleh permukaan yang rata.

Pemadatan awal harus menggunakan alat pemadat 6 - 8 ton yang bergerak dengan kecepatan
kurang dari 3 km/jam. Pemadatan dilakukan dalam arah memajang, dimulai dari tepi luar
hamparan dan dijalankan menuju ke sumbu jalan. Lintasan penggilasan harus tumpang tindih
(overlap) paling sedikit setengah lebar alat pemadat. pemadatan harus dilanjutkan sampai
diperoleh permukaan yang rata dan stabil (minimum 6 lintasan).

- Penyemprotan Aspal diatas Aggregat Pokok


Temperatur aspal dalam distributor harus dijaga pada temperatur yang disyaratkan untuk jenis
aspal yang digunakan. Temperatur penyemprotan dan takaran penyemprotan harus disetujui oleh
Direksi Pekerjaan sebelum pelaksanaan dimulai dan harus memenuhi rentang yang disyaratkan.

- Penebaran dan Pemadatan Aggregat Pengunci


Segera setelah penyemprotan aspal, aggregat pengunci harus ditebar pada takaran yang
disyaratkan dan dengan cara yang sedemikian hingga tidak ada roda yang melintasi lokasi yang
belum tertutup bahan aspal. Takaran penebaran harus sedemikian hingga setelah pemadatan
rongga - rongga permukaan dalam aggregat pokok terisi dan aggregat pokok masih tampak.
Pemadatan aggregat pengunci harus dimulai segera setelah penebaran aggregat pengunci.

- Penyemprotan aspal diatas aggregat pengunci (bila digunakan aggregat penutup)

- Penebaran dan pemadatan aggregat penutup (untuk lapis permukaan)

Segera setelah penyemprotan aspal, aggregat penutup harus ditebarkan pada takaran yang
disyaratkan dan dengan cara yang sedemikian hingga tidak ada roda yang melintasi lokasi yang
belum tertutup bahan aspal.

Metode Manual :
- Penghamparan dan Pemadatan Aggregat Pokok
Jumlah aggregat yang ditebar diatas permukaan yang telah disiapkan harus sebagaimana yang
disyaratkan. Kerataan permukaan dapat diperoleh dengan keterampilan penebaran dan
menggunakan perkakas tangan seperti penggaru. Pemadatan harus dilaksanakan seperti yang
dipersyaratkan untuk metode mekanis.

- Penyemprotan Aspal diatas Aggregat Pokok


Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan penyemprot tangan (hand sprayer)
dengan temperatur aspal yang disyaratkan. Takaran penggunaan aspal harus serata mungkin dan
pada takaran penyemprotan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan penyemprot tangan (hand sprayer)
dengan temperatur aspal yang disyaratkan. Takaran penggunaan aspal harus serata mungkin dan
pada takaran penyemprotan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

- Penebaran dan Pemadatan Aggregat Pengunci


Penebaran dan pemadatan aggregat pengunci harus dilaksanakan dengan cara yang sama untuk
aggregat pokok. Takaran penebaran harus sedemikian rupa sehingga, setelah pemadatan rongga-
rongga permukaan dalan aggregat pokok terisi dan aggregat pokok masih tampak. Pemadatan harus
sebagaimana yang disyaratkan untuk metode mekanis.

- Penyemprotan Aspal diatas Aggregat Pengunci (bila digunakan aggregat penutup)

- Penebaran dan Pemadatan Aggregat Penutup (untuk lapis permukaan)

Segera setelah penyemprotan aspal, aggregat penutup harus ditebarkan pada takaran yang
disyaratkan dan dengan cara yang sedemikian hingga tidak ada roda yang melintasi lokasi yang
belum tertutup bahan aspal.

c. Pemeliharaan Aggregat Pengunci


Bilamana terdapat keterlambatan antara pengerjaan lapis aggregat pengunci dan lapis berikutnya,
Penyedia Jasa harus memelihara permukaan aggregat pengunci dalam kondisi baik sampai lapis
berikutnya dihampar.

13 Latasir Kelas A (SS-A)


Latasir adalah campuran aspal yang terdiri dari pasir alam dan aspal dan dicampur menjadi satu
disuatu tempat pencampuran. Pekerjaan ini meliputi penghamparan dan pemadatan campuran
aspal pada temperature yang tepat diatas permukaan lapisan pondasi jalan yang telah disediakan
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh gambar dan penjelasan tekniknya.

Metode Kerja :

- Pasang patok dan benang dipinggir dan di as jalan dengan jarak interval antar patok adalah 10m.

- Pencampuran latasir dapat dilakukan di AMP atau dilakukan dengan manual menggunakan peralatan
yang sederhana seperti wadah dari besi (pan) dan sekop. Meskipun demikian, adalah sangat penting
untuk menggunakan suhu pencampuran yang tepat seperti yang diharuskan dan spesifikasi harus
dilaksanakan.

- Pasir dan aspal harus diukur sebelum dicampur untuk memastikan jumlah perbandingan yang tepat
dari campuran. Jumlah perbandingan aspal terhadap pasir harus 7% sampai 11%.

- Aggregat/pasir harus dipanaskan secara terpisah sampai mencapai temperature sesuai yang
dimaksud oleh spesifikasi. Kemudian campur pasir dan aspal.

- Teknik pengakutan yang baik dari material yang telah dicampur dari tempat pencampuran ke
tempat penghamparan sangatlah penting. Truk dengan bak yang terbuka dari besi harus digunakan
untuk mengangkut pada lokasi yang jauh. Bak harus bersih, disemprot dengan air sabun, minyak
atau air kapur. Untuk jarak yang dekat kurang dari 200 m, kereta dorong dapat digunakan.

- Selama pengangkutan, bak harus dilindungi dengan kancas untuk melindungi dari pengaruh cuaca,
mencegah campuran kehilangan suhu, dan juga mencegah campuran tercampur dengan material
lainnya.

- Penghamparan harus dimulai dari titik terjauh dari tempat pengadukan aspal dan berakhir di titik
terdekat.

III. PEKERJAAN A. Pekerjaan Jalan


UTAMA 1. Galian Biasa

Alat yang digunakan :


- Dump Truck : memuat material ke lokasi pekerjaan.
- Gerobak
- Cangkul
- Alat bantu lainnya.

Material yang digunakan :


-

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Sopir/operator : 1 orang
- Pekerja : 5 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 2 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

2. Pasangan Batu Kosong

Alat yang digunakan :


- Gerobak
- Palu
- Alat bantu lainnya

Material yang digunakan :


- Bambu

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Tukang Batu : 1
- Pekerja : 5 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 3 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

3. LPA Kelas C

Alat yang digunakan :


- Tander Roller
- Water Tanker Truck
- Gerobak
- Alat bantu lainnya.

Material yang digunakan :


Aggregat kelas C, campuran dari :
- Aggregat kasar
- Pasir

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Sopir/operator : 1 orang
- Pekerja : 8 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 2 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

4. LPA Kelas A Untuk Pekerjaan Minor

Alat yang digunakan :


- Tander Roller
- Water Tanker Truck
- Alat bantu lainnya.

Material yang digunakan :


Agregat Klas A, campuran dari :
- Agregat pecah mesin 20 - 30 mm
- Agregat pecah mesin 5 - 10 & 10 - 20 mm
- Pasir urug

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Sopir/operator : 1 orang
- Pekerja : 8 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 2 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

5. Papan Bekisting Beton

Alat yang digunakan :


- Dump Truck : memangkut material ke lokasi pekerjaan
- Alat bantu lainnya

Material yang digunakan :


- Kayu Klas III
- Paku
- Minyak Bekisting

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Pekerja : 6 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 1 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

6. Lantai Kerja Beton K-125

Alat yang digunakan :


- Dump Truck : mengakut material ke lokasi pekerjaan.
- Molen
- Gerobak
- Cangkul

Material yang digunakan :


- Semen
- Pasir Beton
- Kerikil
- Air Kerja

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Pekerja : 8 orang
- Kepala Tukang : 1 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 3 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

7. Pasang Plastik Film

Alat yang digunakan :


- Gerobak
- Alat bantu lainnya

Material yang digunakan :


- Plastik

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Pekerja : 6 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 1 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

8. Pembesian Dengan Besi Polos Atau Ulir

Alat yang digunakan :


- Dump Truck
- Alat bantu lainnya

Material yang digunakan :


- Besi Beton
Kawat Beton

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Pekerja : 6 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 4 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

9. Beton K-250 (Truck Mixer)

Alat yang digunakan :


- Truck mixer
- Water tank truck
- Alat bantu lainnya

Material yang digunakan :


- Semen
- Pasir Beton
- Kerikil
- Air Kerja

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Pekerja : 8 orang
- Kepala Tukang : 1 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 4 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

10. Join Sealer

Alat yang digunakan :


- Gerobak
- Alat bantu lainnya

Material yang digunakan :


- Join Sealer

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Pekerja : 6 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 1 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

11. Lapis Resap Pengikat

Alat yang digunakan :


- Air Compressor : membersihkan permukaan yang akan dilapisi dari debu dan kotoran.
- Asphalt Distributor : alat untuk menyemprotkan campuran aspal cair ke permukaan yang akan
dilapis.
- Alat bantu lainnya.

Material yang digunakan :


Bahan yang digunakan adalah komposisi campuran dari :
- Aspal pen 60/70
- Kerosene

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Pekerja : 8 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 1 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

12. Lapis Penetrasi Macadam

Alat yang digunakan :


- Dump Truck : memuat material ke lokasi pekerjaan
- Three Wheel Roller
- Asphalt Sprayer : aspal disemprotkan diatas aggregat kasar.
- Gerobak.
- Alat bantu lainnya

Material yang digunakan :


- Aggregat Kasar
- Aggregat Halus
- Aspal Pen 60/70

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Pekerja : 8 orang
- Sopir/operator : 1 orang

Waktu Pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 1 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

13. Latasir Kelas A (SS-A)

Alat yang digunakan :


- Tempat penggorengan aspal/AMP
- Dump Truck
- Tandem Roller
- Alat bantu lainnya

Material yang digunakan :


- Aggregat 5
- Pasir Halus
- Filler
- Aspal Pen 60/70

Kebutuhan tenaga kerja :


- Mandor : 1 orang
- Pekerja : 6 orang
- Sopir/operator : 1 orang

Waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan : 1 minggu (jadwal waktu pelaksanaan)

IV. URAIAN Pekerjaan sementara yang mempengaruhi kelancaran/keberhasilan penyelesaian pekerjaan yang perlu
PEKERJAAN dipersiapkan antara lain :
PENUNJANG
1. Menejemen Lalu Lintas
Penyedia harus menjaga seluruh kegiatan pekerjaan sepanjang jalan dalam kondisi sedemikian agar
lalu lintas dapat terbuka dengan selamat dan seluruh pekerja dan pengguna jalan terlindungi.

2. Penyiapan Jalan Sementara


Penyedia jasa harus menyediakan, memelihara dan membongkar semua jalan, jembatan, jalan
masuk dan sejenisnya yang diperlukan oleh penyedia jasa untuk menghubungkan pengguna jasa
dengan jalan umum pada saat penyelesaian pekerjaan.

3. Standar Rujukan
Penyedia Jasa harus menyediakan bahan dan peralatan yang telah ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan dan telah tercantum dalam spesifikasi teknik.

V. PENUTUP Setelah disusunnya Metode Pelaksanaan untuk pekerjaan Peningkatan Jalan Kalijeruk - Sarwadadi Kecamatan
Kawunganten, maka diharapkan akan menghasilkan suatu pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan kemudian hasil dari pekerjaan tersebut dapat memberi manfaat pada
masyarakat khususnya masyarakat Desa Sarwadadi, Kecamatan Kawunganten dan sekitarnya.

Cilacap, 16 April 2018

CV. SURYA BUNGSU

BUDI BESAR HARIYADI, ST, MM


Direktur

Anda mungkin juga menyukai