Anda di halaman 1dari 4

Kerangka Acuan

I. Latar Belakang

Keberhasilan yang dicapai Indonesia dalam berbagai bidang

khususnya bidang kesehatan dan gizi selama pembangunan jangka

panjang memberikan dampak terhadap permasalahan gizi yang dihadapi

pada PJS II. Disamping masih harus menghadapi masalah gizi kurang

yang belum tuntas terutama pada masyarakat di daerah terpencil,

muncul masalah baru sebagai akibat pengaruh pola hidup modern yaitu

gizi lebih dan berbagai penyakit yang menyertainya.

Beberapa masalah gizi kurang masih merupakan masalah gizi

masyarakat dan tetap menjadi prioritas untuk ditanggulangi sementara

itu masalah gizi lebih semakin menunjukkan trend yang meningkat dan

memprihatinkan penyakit degenerative yang erat kaitannya dengan gizi

lebih seperti kardiovaskuler dan diabetes juga meningkat, bahkan

penyakit jantung sudah menjadi penyakit pembunuh No 1.

Sejalan dengan hal tersebut perlu diambil langkah-langkah

terobosan dalam upaya peningkatan pelayanan gizi di PKM yang

merupakan bagian tak terpisah dan pelaksana kesehatan dasar di PKM.

Pentingnya pelayanan gizi di PKM sudah lama disadari mengingat

masalah gizi dan pengetahuan makan/diet merupakan komponen

penting dalam terapi masalah gizi atau penyakit yang berkaitan dengan

gizi. Yang telah diatur dalam peraturan presiden NO 42 tahun 2013

tentang gerakan nasional percepatan perbaikan gizi dan peraturan


menteri kesehatan RI No 75 tahun 2013 tentang angka kecukupan gizi

yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia.

II. Tujuan

Tujuan umum : terciptanya system pelayanan yang menjadi dasar bagi

pelaksanaan pelayananan gizi yang bermutu dalam rangka mengatasi

masalah gizi perorangan dan masyarakat di wilayah kerja PKM.

Tujuan khusus :

1. Terlaksananya pencatatan, pelaporan, monitoring, dan evaluasi

yang baik di PKM

2. Pengunjung di PKM memperoleh layanan konseling gizi dan anjuran

dietetic yang sesuai dengan kondisi gizinya

3. Pengunjung di PKM memperoleh tindakan gizi yang sesuai dengan

masalah gizi yang dihadapi

III. Kegiatan pokok

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan

1 Mengkaji status pasien  BB, TB, LILA


 Pemeriksaan fisik/klinis (tanda-tanda
kekurangan
gizi/kelebihan gizi)
 Riwayat Gizi (kebiasaan pola makan
sehari)
 Data pemeriksaan hasil laboratorium
(kadar gula
Penentuan diagnosa dalam darah, kolesterol, asam urat, dll)
gizi  Mengidentifikasi adanya masalah gizi,
faktor
2 penyebab, serta tanda dan gejala yang
ditimbulkan

Pelaksanaan intervensi

3 gizi  Menentukan jenis diet sesuai penyakit


dan kebutuhan gizi
individual
 Edukasi gizi (meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan terkait
perbaikan gizi dan kesehatan
 Konseling gizi (diberikan sesuai dengan
kondisi pasien / berdasarkan penyakit
yang diderita)

IV. Cara melaksanakan kegiatan

Apabila tenaga kesehatan menemukan pasien beresiko masalah gizi

maka pasien akan dirujuk untuk memperoleh asuhan gizi dengan :

1. Pengkajian gizi (TD, BB, LILA)

2. Data pemeriksaan klinis/fisik

3. Data riwayat gizi (asupan gizi sehari)

4. Data hasil lab

5. Penentuan diagnosa gizi

6. Pelayanan intervensi gizi (penentuan diet, konsul gizi)

7. Monitoring dan evaluasi asuhan gizi


V. Sasaran

Masyarakat /pasien yang beresiko masalah gizi (BALITA/BAYI, LANSIA,

BUMIL, KEK, Dll).

VI. Jadwal pelaksanaan kegiatan

Jadwal kerja pelayanan gizi (klinik gizi) disesuaikan dengan kemampuan

puskesmas. Bila kemampuan PKM terbatas maka pelayanan gizi cukup

memadai dan pngunjung yang memerlukan pelayanan dapat mengikuti

pola kerja PKM (setiap hari).

VII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

Bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan dan keberhasilan

pelaksanaan intervensi gizi pada pasien dengan cara :

1. Menilai pemahaman dan kepatutan pasien terhadap intervensi gizi

2. Menentukan apakah intervensi yang dilaksanakan sesuai dengan

rencana diet yang telah ditetapkan

3. Mengidentifikasi hasil asuhan gizi yang positif dan negative

4. Setiap pengunjung klinik gizi dibuatkan kartu status, pada kartu

status tersebut berisi informasi TB responden, keluhan, hasil

antropometrik, anamnase, nasehat gizi.

Anda mungkin juga menyukai