Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok:

1. Annisa Aprilia
2. Kelvin Setiawan
3. Karen Vonnia
4. Rafa Luthfi Chandraningtyas
5. Veren Carolyne
6. Yolanda Dwi Puspita Sari

Materi Kelompok :

PERTANYAAN UNTUK KELOMPOK POLUSI

1. Jelaskan agar tingkat kesadaran manusia dalam menjaga suatu lingkungan menjadi
meningkat, sehingga Pencemaran disuatu lingkungan tersebut dapat berkurang!
2. Apa dampak penggunaan produk yg bisa menghasilkan polutan bagi atmosfer?
3. Terjadinya pertumbuhan jumlah pabrik dan kendaraan bermotor di kota-kota besar
mengakibatkan kadar CO2 di udara meningkat dan munculnya gangguan pernapasan.
Sebutkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut!
4. bahaya yang ditimbulkan akibat pencemaran udara serta bagaimana cara untuk
mencegahnya?
5. Apa Penyebab utama logam berat menjadi bahan pencemar berbahaya? Dan sebutkan zat-
zat yang terkandung dalam logam?
6. Menurut modul Kemdikbud Biologi Kelas X karya Khoirul Huda, S.Pd., M.Pd, pencemaran
diartikan sebagai....
7. Bagaimana usaha pemerintah dalam mengatasi dampak polusi yg ada di Indonesia?
8. Di Indonesia ini sudah banyak perkembangan - perkembangan industri, kemajuan industri
menyebabkan dampak dari pencemaran lingkungan yang sangat membahayakan
kelangsungan hidup manusia dan alam semesta. Pencemaran lingkungan apa saja yang
dapat ditanggulangi oleh industri yang ada di Indonesia?
9. Secara umum, pencemaran udara dibagi menjadi dua, yaitu pencemaran udara primer dan
pencemaran udara sekunder, jelaskan!
10. Sebutkan masing-masing contoh dari polutan gas, cairan, padatan(partikel), organisme,
suara(noise pollution) dan juga panas (thermal pollution)!
11. Apa bahaya plastik pembungkus makanan bila terkena suhu panas ?
12. Kenapa ada materi yang dapat terurai dan ada pula materi yang sulit terurai ?

Jawaban:

1. Agar tingkat kesadaran manusia meningkat dalam menjaga lingkungan dari pencemaran,
maka cara yang dapat kita lakukan adalah dengan mengajak atau menghimbau masyarakat
untuk bersama-sama menjaga lingkungan di sekitarnya, contohnya seperti:
1. Memberikan perlakuan khusus pada limbah, seperti di olah terlebih dahulu sebelum
dibuang agar tidak mencemari lingkungan.
2. Menciptakan dan menggunakan barang” hasil industri yang ramah lingkungan, contohnya:
furnitur daur ulang, sabun non deterjen, sedotan ramah lingkungan, pupuk kompos, dll.
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Memanfaatkan barang” hasil daur ulang

2. Dampak yang dapat di hasilkan adalah:


1. Pemanasan global
2. Peningkatan dan perburukan penyakit pernafasan dan kardiovaskular pada orang yang
tinggal di kota” besar atau yang tinggal dekat dengan industri yang melepaskan produk
beracun ke atmosfer
3. Efek rumah kaca
4. Penghancuran lapisan ozon

3. 1.menggunakan teknologi ramah lingkungan


Contohnya seperti kendaraan bermotor yang ramah lingkungan sehingga jumlah CO2 tidak
meningkat
2. Mengurangi pengguanaan teknologi tidak ramah lingkungan
Contohnya seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang menimbulkan asap
dan menghasilkan polusi udara , dengan bersepeda , berjalan kaki , dsb
3. Jika ingin mendirikan pabrik, usahakan agar pabrik tidak mengeluarkan asap sehingga
tidak mencemari udara.
4. Menanam pohon.
Dari sekian usaha yang sudah kita lakukan , salah satu hal yang paling efektif untuk
mengurangi kadar CO2 yaitu dengan menanam pohon
5. Perbanyak Aktivitas Jalan Kaki atau Bersepeda.
Beraktivitas dengan jalan kaki atau bersepeda merupakan pilihan yang tepat untuk
mengurangi efek buruk pencemaran udara. Hal ini dikarenakan polusi udara banyak yang
berasal dari asap kendaraan bermotor.

4. Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara:


1. Menurunnya Kesehatan Manusia
2. Menghambat perkembangan tanaman
3. Menyebabkan hujan asam
4. Menimbulkan efek rumah kaca
5. Rusaknya lapisan ozon
Terdapat beberapa usaha yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap bahaya
pencemaran udara, yaitu sebagai berikut:
1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas
polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
2. Memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, maupun di sekitar tempat
tinggal dan merawatnya. Karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator
pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.
3. Menggunakan transportasi massal seperti bus,angkutan kota,kereta api dan lain-lain
untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya. Juga dapat menggunakan transportasi
ramah lingkungan seperti becak, dokar, sepeda atau berjalan kaki apabila jarak yang
ditempuh tidak terlalu jauh.
4. Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di kendaraan agar
pemakaian bensin lebih efektif,dan lain-lain.

5. Logam berat menjadi bahan pencemaran berbahaya karena logam berat tidak dapat
dihancurkan (non degradable) oleh organisme hidup di lingkungan dan terakumulasi ke
lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan membentuk senyawa komplek bersama
bahan organik dan anorganik secara absorbsi dan kombinasi.
Zat zat nya yaitu Al (aluminium), Hg (merkuri), Pb (plumbum / timbal), Zn (zinc / seng), Cr.
(chromium), Cu (cufrum / tembaga), Cd (cadmium), Co (cobalt), dan lain sebagainya.

6. Adapun menurut modul Kemdikbud Biologi Kelas X karya Khoirul Huda, S.Pd., M.Pd,
pencemaran diartikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
dan atau komponen lain ke dalam lingkungan.

7. Usaha pemerintah dalam mengatasi dampak polusi yang ada di Indonesia adalah
pemerintah menyesuaikan peraturan yang berkaitan dengan emisi, serta standar bahan
bakar euro. Pemerintah juga meningkatkan pelayanan transportasi massal yang ramah
lingkungan. Kementerian LHK juga terus membangun dan mengembangkan taman kota,
hutan kota dan kebun raya. Selain itu, pemerintah daerah banyak yang telah
memberlakukan hari bebas kendaraan bermotor, dan menyediakan fasilitas jalur bagi
pejalan kaki. Karena upaya-upaya untuk menghijaukan lingkungan dan menjaga lingkungan
memiliki relevansi sangat tinggi. Bagi industri pemerintah mengawasi pemenuhan baku
mutu emisi, pelaporan emisi secara kontinu atau berkelanjutan dan terintegrasi dengan
sistem pelaporan di Kementerian LHK. Pemerintah juga terus menegakkan hukum dan
mendorong penerapan perkembangan teknologi pada sumber-sumber pencemar industri.
Sejak 2015, Kementerian LHK juga telah membangun jaringan sistem pemantau kualitas
udara, atau e-Quality Monitoring System di 26 kota di seluruh Indonesia. Selain dengan alat
pemantau yang telah dibangun KLHK, pemerintah daerah dan swasta juga telah terkoneksi
45 stasiun milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dengan begitu,
stasiun pemantauan kualitas udara yang bisa diakses langsung melalui website.

8. Limbah industri yang toxic dapat meningkatkan penyakit pada manusia, memperburuk
kondisi lingkungan dan kerusakan pada komponen lingkungan lainnya. Dari hasil penelitian
diketahui limbah cair industri paling sering menimbulkan masalah lingkungan seperti
kematian ikan, keracunan pada manusia dan ternak, kematian plankton, akumulasi dalam
daging ikan dan moluska, terutama bila limbah cair tersebut mengandung zat racun seperti:
Cr. Pb, CN, Cu, F, As, Hg atau Zn. Pelaku industri harus melakukan cara-cara pencegahan
pencemaran lingkungan dengan melaksanakan teknologi bersih, memasang alat pencegahan
pencemaran seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), melakukan proses daur ulang
dan yang terpenting harus melakukan pengolahan limbah industri guna menghilangkan
bahan pencemaran atau paling tidak meminimalkan bahan pencemaran hingga batas yang
diperbolehkan. Di samping itu perlu dilakukan penelitian atau kajian-kajian lebih banyak lagi
mengenai dampak limbah industri yang spesifik (sesuai jenis industrinya) terhadap
lingkungan serta mencari metoda atau teknologi tepat guna untuk pencegahan masalahnya.
Jika sebuah kegiatan industri menghasilkan limbah B3, maka perusahaan harus memperoleh
izin resmi penyimpanan, pemusnahan, dan pengelolaannya dari pemerintah dengan batas
waktu yang ditentukan.

9. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemaran sekunder adalah substansi
pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer

10. 1. Polutan gas:


Karbon monoksida (CO)
Ozon (O3)
Timbal (Pb)
Nitrogen dioksida (NO2)
Particulate Matter (PM)
Sulfur Dioksida (SO2)
2. polutan cairan:
Limbah domestik (rumah tangga) Limbah industri Insektisida dan pestisida Deterjen dan
pupuk.
3. polutan padatan(partikel):
Bakteri.
Jamur.
Virus.
Bulu.
Debu.
Tepung dan bedak.
4. polutan suara:
Kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya, mesin
gergaji.
Kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus lalu lintas.
Kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau suara ledakan.
Kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin tempa.
5. panas (thermal pollution)
keluarga membakar batu bara , minyak, gas alam , atau bahan bakar lain untuk
memanaskan rumah mereka.

11. Makanan yang dikemas dalam kantong plastik biasanya terkontaminasi oleh bahan kimia
tersebut, ketika dimasukkan dalam keadaan panas atau ketika dipanaskan. Ketika makanan
panas dikemas dalam plastik, pertukaran kimia antara plastik dan makanan dimaksimalkan
oleh suhu tinggi dan sifat makanan. Bila seseorang mengonsumsi makanan panas yang
dikemas dalam kantong plastik untuk waktu yang lama, ia berisiko tinggi untuk mengalami
masalah kesehatan yang serius. Tidak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia,
penggunaan kantong plastik yang banyak untuk mengemas makanan juga berdampak buruk
bagi lingkungan. Hal itu karena kantong plastik tidak bisa diurai secara hayati.

12. Karena materi yang dapat terurai itu akibatkn organisme hidup seperti mikroorganisme yang
menguraikan materi tersebut. Seperti pada buah, jika buah dibiarkan diluar terus menerus,
buah itu akan terkerumuni oleh organisme organisme yang akan membuat buah menjadi
busuk. Selanjutnya pada materi yang sulit terurai, pada plastik atom-atom terikat lebih
rumit, sehingga bakteri sulit untuk menguraikannya. Proses yang lebih lambat bisa
menguraikan plastik, tapi tetap saja proses ini akan membutuhkan waktu yang lama,
tergantung di mana sampah plastik berada. Dan mengapa kita masih menggunakan materi
yang sulit terurai? karena materi yang sulit terurai jadi lebih tahan lama dibanding yg mudah
terurai.

Anda mungkin juga menyukai