Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN HASIL PERTANIAN DI KAMPUNG KLASMELEK

Disusun Oleh :

SITTI HADIJA SAMUAL, M.Si.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG

2020

LEMBAR PENGESAHAN HASIL PENELITIAN


Judul Penelitian : Analisis Pemasaran Hasil Pertanian Di Kampung Klasmelek
Jenis Penelitian : Penelitian
Ketua Pelaksana :
Nama Lengkap : Sitti Hadija Samual, M.Si.
Jenis Kelamin : Perempuan
NIDN : 1427029301
Program Studi : Agribisnis
Anggota Peneliti : Orang
No Nama Bidang Keahlian Program Studi

Jangka Waktu Penelitian :


Biaya yang diperlukan :
Sumber biaya :

Mengetahui, Sorong, 29 Juni 2020

Dekan Ketua Peneliti

Yusup Sofian, S.Pt., M.Sc Sitti Hadija Samual, M.Si.


NIDN 1427079101 NIDN 1427029301

Menyetujui
Ketua LP3M

Nama
NIDN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 4


DAFTAR TABEL......................................................................................................................... 6
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... 7
BAB I ............................................................................................................................................ 8
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 8
1. Latar Belakang ................................................................................................................... 8
2. Tujuan ................................................................................................................................ 9
3. Manfaat .............................................................................................................................. 9
BAB II ......................................................................................................................................... 10
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................. 10
1. Definisi Pemasaran .......................................................................................................... 10
2. Konsep Pemasaran ........................................................................................................... 11
3. Pentingnya Pemasaran ..................................................................................................... 12
4. Lembaga Pemasaran ........................................................................................................ 12
5. Fungsi-Fungsi Pemasaran ................................................................................................ 14
BAB III ....................................................................................................................................... 16
METODE PENELITIAN............................................................................................................ 16
BAB IV ....................................................................................................................................... 17
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 17
1. Keadaan Umum Lokasi.................................................................................................... 17
2. Kegiatan Pemasaran Hasil Pertanian Kampung Klasmelek ............................................ 20
3. Potensi Desa Klasmelek ................................................................................................... 22
BAB V ........................................................................................................................................ 24
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................... 24
1. Kesimpulan ...................................................................................................................... 24
2. Saran ................................................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 25
ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui produk pertanian yang dihasilkan oleh kampung
klasmelek dan proses pemasarannya. Metode yang digunakan dengan menggunakan analisis
deskriptif dan komparatif berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Profil Kampung
klasmelek dan Kegiatan PHP2D mahasiswa. Data yang diambil adalah berupa data sebelum
dan setelah kegiatan PHP2D mahasiswa UNIMUDA Sorong. Data diolah sederhana. Kampung
Klasmelek memiliki banyak potensi pertanian mulai dari tanaman hingga produk hasil ternak
yang bisa dibudidayakan sehingga memiliki nilai ekonomis yang maksimal.
Kata kunci : Klasmelek, Produk
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanaahu wa ta’ala
atas segala karunia-Nya sehingga laporan penelitian dengan judul Analisis Pemasaran hasil
pertanian kampung klasmelek berhasil diselesaikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah ikut berkontribusi dalam
penyelesain laporan penelitian ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat dalam pengembangan
ilmu pengetahuan
Penulis menyadari atas ketidaksempurnaan penyusunan laporan penelitian ini.
kemajuan penulis, penulis juga mengharapkan adanya masukan berupa kritik atau saran yang
berguna. Terima kasih.

Sorong, Juli 2020

Penulis
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah ternak di kampung klasmelek


Tabel 2. Sebaran penduduk kampung Klasmelek berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3. Sebaran penduduk kampung Klasmelek berdasarkan keagamaan
Tabel 4. Jumlah hewan ternak penduduk kampung Klasmelek
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Pemerintahan Kampung Klasmelek


Gambar 2. Struktur Badan Perwakilan Kampung Klasmelek
Gambar 3. Produk yang dihasilkan
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Mata pencaharian Masyarakat Kampung Klasmelek sebagian besar adalah pertanian
sayur – mayur dan juga peternak sapi, kambing, babi, dan ayam, ada beberapa warga yang
mempunyai kebun salak, kebun jeruk yang cukup luas, dan terdapat pula budidaya jamur tiram,
serta budidaya ikan lele.
Tabel 1. Jumlah ternak di kampung klasmelek dapat dilihat dalam tabel berikut:
No Jumlah Hewan Peliharaan Jumlah
1 Sapi 200
2 Kambing 30
3 Ayam 500
4 Itik 100
5 Babi 20
Sumber : Profil Kampung Klasmelek

Dapat dilihat bahwa jumlah ternak di kampung klasmelek cukup banyak oleh karena itu,
dilakukan penelitian mengenai pembuatan Silase sebagai pakan ternak alternatif dan menjadi
suatu opsi bagi peternak jika ketersediaan hijauan menipis pada saat bulan kemarau. Serta
program pembuatan Biogas untuk memaksimalkan manfaat kotoran ternak.

Hasil survei juga menunjukan terdapat budidaya jamur tiram di desa Klasmelek. dengan
adanya budidaya jamur tiram ini, terdapat limbah baglog yang menjadi produk sampingan.
limbah tersebut sampai saat ini belum diolah dengan baik, membuat gagasan untuk mengolah
limbah baglog tersebut menjadi pupuk cair dengan alat yang disebut komposter yang dapat
dibuat dengan alat-alat sederhana. Selain limbah baglog, banyak sampah-sampah organik yang
banyak ditemui di Kampung Klasmelek dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair.
Terdapat pula masyarakat yang membudidayakan ikan lele. hal ini dapat dikembangkan
menjadi usaha budidaya ikan air tawar. Maka dilakukan juga Pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan tentang budidaya ikan air tawar, manejemen serta wawasan
kewirausahaan yang baik. Masyarakat juga tertarik untuk dilatih Digital Marketing. Pengabdian
masyarakat ini difokuskan kepada warga Kampung Klasmelek. Dengan adanya kegiatan ini,
warga diharapkan akan lebih memahami pentingnya penggunaan media internet untuk
meningkatkan daya saing usaha.
Potensi yang ada seperti, perkebunan salak, peternakan, pemanfatan limbah baglog dan
limbah organik lain, budidaya ikan air tawar, serta pelatihan Digital Marketing cukup
menjanjikan sebagai sumber pendapatan masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat sangat
diperlukan baik dalam penguasaan teknologi, kemampuan manajemen, wawasan
kewirausahaan, maupun kemampuan dalam membangun jaringan kemitraan. Melihat latar
belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
“Apa produk pertanian yang dihasilkan oleh kampung klasmelek dan bagaimana proses
pemasarannya”.

2. Tujuan
Tujuan dari penelitian tersebut adalah :
a. Mengetahui produk pertanian yang dihasilkan oleh kampung klasmelek dan proses
pemasarannya.

3. Manfaat
Adapun manfaat penelitian tersebut adalah :
a. Dampak positif bagi warga kampung klasmelek seperti mampu memunculkan lapangan
kerja. Membuka peluang bagi perkembanganya usaha kecil yang sesuai dengan skala
lokasi tarsebut.
b. Produk yang dihasilkan dapat membawa manfaat untuk mengangkat kreatifitas
masyarakat dalam mengelola potensi desa yang ada yaitu, pengelolaan limbah
baglog jamur tiram, budidaya ikan air tawar, pengolahan limbah kotoran hewan
untuk dijadikan komposdan biogas, dan peolahan keripik salak
c. Pendapatan yang diperoleh dari produksi membantu untuk menciptakan
peluang kerja bagi penduduk lokal, yang pada gilirannya, mengarah pada
ekonomi yang lebihberagam bagi mereka.

d. Memberikan pengalaman positif kepada pengunjung dan masyarakat desa


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh
para pengusaha termasuk pengusaha tani (agribusinessman) dalam usahanya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya (survival), untuk mendapatkan laba, dan untuk
berkembang. Berhasil tidaknya usaha tersebut sangat tergantung pada keahliannya di
bidang pemasaran, produksi, keuangan, dan sumber daya manusia. (Firdaus, 2009).
Adapun beberapa definisi menurut para ahli mengenai pemasaran (marketing) diantaranya
sebagai berikut:
1. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli
yang ada maupun pembeli yang potensial (Stanton, 1978).
2. Pemasaran merupakan fungsi organisasi dan serangkain proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menghantarkan, nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
pemegang kepentingannya (Kotler, 2009).

3. Pemasaran adalah kinerja dari kegiatan bisnis yang mengarahkan arus barang dan
jasa kepada para pelanggan dan pemakai. (American Marketing Association (1960)
dalam Setiyaningrum (2015).
4. Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsepsi, menentukan
harga (pricing), promosi, dan distribusi dari gagasan (ideas), barang, serta jasa untuk
menciptakan pertukaran yang akan memuaskan sasaran dari para individu dan
organisasi (American Marketing Association (1988) dalam Setiyaningrum (2015).

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran pertanian
adalah suatu proses aliran komoditi disertai pemindahan kepemilikan, guna waktu dan
guna tempat yang dilakukan oleh lembaga pemasaran. Pemasaran banyak melibatkan
kegiatan yang berbeda, sehingga nilai produk akan bertambah setelah terjadi pergerakan
yang melalui sistem.
2. Konsep Pemasaran

Pemasaran sebagai proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan.


Terdapat dua sasaran pemasaran, yaitu (1) menarik pelanggan baru dan menjanjikan
keunggulan nilai, (2) menjaga dan menumbuhkan pelanggan yang ada dengan
memberikan kepuasan (Kotler dan Armstrong 2008). Pemasaran saat ini bukan saja
menjual produk tetapi lebih memuaskan pada kebutuhan pelanggan. Dengan memahami
kebutuhan pelanggan, maka pemasar dapat lebih mudah menjual produk atau jasa yang
ditawarkan. Pada dasarnya pemasaran adalah proses membangun hubungan pelanggan
yang menguntungkan dengan menciptakan nilai bagi pelanggan dan menangkap kembali
nilai dari pelanggan.
Secara luas, definisi pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi
atau organisasi memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan dan
pertukaran nilai dengan yang lain. Pemasaran dalam konteks bisnis yang sempit mencakup
menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan,
sehingga dapat dikatakan bahwa pemasaran sebagai proses dimana perusahaan
menciptakan nilai dan membangun hubungan kuat dengan pelanggan, serta tujuan
menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada
pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar serta memberikan kepuasan yang
diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing (Kotler dan Armstrong 2008). Berdasarkan
konsep ini, fokus dan nilai pelanggan adalah jalan menuju penjualan dan keuntungan.
Konsep pemasaran dimulai dengan pasar yang terdefinisi dengan baik, fokus pada
kebutuhan pelanggan, dan mengintegrasikan semua kegiatan pemasaran yang
mempengaruhi pelanggan. Pemasaran mencapai keuntungan dengan menciptakan
hubungan yang berkelanjutan dengan pelanggan yang tepat berdasarkan nilai dan
kepuasan pelanggan. Adapun konsep pemasaran dapat dilihat sebagai berikut:
Titik Awal
Pasar

Akhir Fokus
Keuntungan melalui
kepuasan pelanggan Kebutuhan Pelanggan

Sarana
Pasar yang terintegrasi

Gambar 1. Konsep Pemasaran (Sumber: Kotler dan Armstrong, 2008)

3. Pentingnya Pemasaran

Menurut Drucker (1997) dalam Firdaus (2009) pentingnya pemasaran dapat


dijelaskan sebagai berikut :
a. Dalam bisnis hanya ada dua fungsi penting, yaitu pemasaran dan inovasi ;
diluar itu semua adalah biaya.
b. Pemasaran pada negara-negara yang baru berkembang merupakan bagian
paling “terbelakang” perekonomian yang bersangkutan. Akibatnya, negara-
negara tersebut tidak dapat menggunakan sumber-sumber mereka secara
efektif.
c. Perkembangan sistem pemasaran pada negara-negara yang baru berkembang
dengan sendirinya dapat mengubah keadaan ekonomi negara yang
bersangkutan tanpa harus melakukan perubahan dalam bidang produksi –
distribusi penduduk – ataupin distribusi pendapatan.

4. Lembaga Pemasaran

Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan


pemasaran, menyalurkan jasa, dan komoditas dari produsen kepada konsumen akhir serta
mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga pemasaran ini
timbul karena adanya keinginan konsumen untuk memperoleh komoditas yang sesuai
dengan waktu, tempat, dan bentuk yang diinginkan konsumen. Tugas lembaga pemasaran
adalah menjalankan fungsi-fungsi pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen dengan
maksimal. Konsumen memberikan balas jasa kepada lembaga pemasaran berupa margin
pemasaran. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran produk pertanian
sangat beragam tergantung dari jenis yang dipasarkan. Ada komoditas yang melibatkan
banyak lembaga pemasaran dan ada yang melibatkan sedikit lembaga pemasaran.
Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran dapat
diidentifikasikan menurut Kotler dan Armstrong (2008), yaitu :
a. Pedagang Pengumpul
Lembaga pemasaran yang secara langsung berhubungan dengan petani, dimana
pedagang pengumpul melakukan transaksi dengan petani baik secara tunai, ijin,
maupun kontrak pembelian.
b. Pedagang Besar
Pedagang besar melakukan proses pengumpulan komoditas dari pedagang
pengumpul serta melakukan proses distribusi ke agen penjualan ataupun pengecer.

c. Agen Penjualan
Produk pertanian yang belum ataupun sudah mengalami proses pengolahan
ditingkat pedagang besar harus didistribusikan kepada agen penjualan maupun
pengecer. Agen penjualan ini biasanya membeli komoditas yang dimiliki pedagang
dalam jumlah banyak dengan harga yang relatif murah dibanding pengecer.
d. Pengecer
Pengecer merupakan ujung tombak dari suatu proses produksi yang bersifat
komersil, artinya kelanjutan proses produksi yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga pemasaran sangat tergantung dari aktivitas pengecer dalam menjual
produknya kepada konsumen. Keberhasilan pengecer menjual kepada konsumen
sangat menentukan keberhasilan lembaga- lembaga pemasaran pada rantai
pemasaran sebelumnya. Saluran pemasaran konsumen didefinisikan sebagai
masing-masing lapisan perantara pemasaran yang melakukan sejumlah pekerjaan
dalam membawa produk dan kepemilikannya lebih dekat kepada pembeli akhir
(Kotler dan Armstrong 2008). Dari sudut pandang produsen, semakin besar jumlah
tingkat berarti semakin sedikit kendali dan semakin besar kompleksitas saluran.
Berikut adalah gambar saluran tingkat pertama samai tingkat ketiga (Kotler dan
Armstrong 2008) :

Saluran Pertama

Produsen Konsumen

Saluran Kedua

Produsen Pengecer Konsumen

Saluran Ketiga

Pedagang
Produsen Pengecer Konsumen
Grosir

Gambar 2. Saluran Pemasaran Tingkat Pertama - Tingkat Ketiga

5. Fungsi-Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran menurut Deliyanti (2010) dibagi menjadi tiga yaitu:


a. Fungsi pertukaran
Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan
menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter) unruk
dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
b. Fungsi distribusi fisik
Distribusi fisik suatu produk dilakuan dengan cara mengakut serta menyipan
produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak
cara. Baik melalui air, darat. Udara dan sebagainya. Penyimpanan produk mengedepankan
upaya untuk menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.
c. Fungsi Perantara
Untuk menyampikan produk dari tangan produsen ketangan konsumen dapat
dilakukan melalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivits pertukaran
dengan ditribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain penggunaan resiko,
pembiayan, pencarian informasi serta standarisasi dan penggolongan (klasifikasi)
produk.
BAB III

METODE PENELITIAN

Kajian ini dilaksanakan bulan Agustus 2020 dengan menggunakan analisis


deskriptif dan komparatif berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Profil
Kampung klasmelek dan Kegiatan PHP2D mahasiswa. Data yang diambil adalah berupa
data sebelum dan setelah kegiatan PHP2D mahasiswa UNIMUDA Sorong. Data diolah
sederhana.
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Keadaan Umum Lokasi

Terbentuknya kampung Klasmelek diawali dengan adanya rencana pemecahan


kepala keluarga dari Kampung Makbalim atau yang biasa disebut sebagai transmigrasi
swakarsa mandiri (TSM). Pada tahun 2000 daerah tersebut ditetapkan sebagai kampung
persiapan yang selanjutnya pada tahun 2004 TSM berubah menjadi kampung
definitive dan terlepas dari kampung Klasmelek. Kemudian TSM membuat nama
kampungnya sendiri yaitu Klasmelek yang artinya sumber mata air untuk kita semua,
karena kampung ini memiliki banyak sumber mata air yang bersih dan air terjun. Air
terjun yang terdapat pada kampung Klasmelek inilah yang menjadi referensi oleh suku
moi bahwa kampung Klasmelek yang artinya adalah mata air, inilah yang menjadi ikon
dipilihnya nama kampung Klasmelek.
Kampung Klasmelek Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Kampung Klasmelek memiliki Luas berkisar 2000 ha dan wilayah yang telah dihuni oleh
masyarakat adalah berikisar 800 Ha. Aksesibilitas kampung Klasmelek dapat
menggunakan kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua dengan waktu tempuh ± 50
menit dan jarak 50 km dari pusat Kota Sorong Provinsi Papua Barat.
Secara administratif kampung Klasmelek berbatasan dengan : Sebelah utara :
Kelurahan Makbusun dan Kampung Klain
Sebelah selatan : Kelurahan Makbalim dan Keluraham Makotyamsah Sebelah
barat : Kelurahan Makbalim dan Kampung Wen
Sebelah timur : Tanah Ulayat (Jalan Bandara)

Sedangkan secara geografis kampung Klasmelek terletak pada koordinat


1º03’34,57” LS dan 131º18’03,17” BT dengan lokasi yang telah dihuni oleh masyarakat
terletak antara koordinat 1º03’4,00” LS - 1º03’50,00” LS dan 131º17’33,00” BT -
131º18’20,00” BT. Keadaan topografi yang terdapat pada kampung Klasmelek berbukit
sehingga terdapat air terjun yang menjadi ikon dari kampung ini.
Kampung Klasmelek berada pada ketinggian berkisar 4 mdpl sampai dengan 200
mdpl. Sedangkan untuk temperature udara pada kampung ini yaitu dengan minimum rata-
rata berkisar 23°C sampai maksimum rata-rata berkisar 30°C dengan kelembaban yang
cukup tinggi yaitu berkisar 88%. Kampung Klasmelek memiliki struktur organisasi
kampung dan dibantu dengan BAMUSKAM (Badan Musyawarah Kampung) serta
memiliki RT sebanyak 9 dan RW sebanyak 5.

Gambar 1. Struktur Organisasi Pemerintahan Kampung Klasmelek

Gambar 2. Struktur Badan Perwakilan Kampung Klasmelek


Penduduk kampung Klasmelek memiliki jumlah kepala keluarga sebanyak 179
KK dengan sebaran penduduk sebagai berikut :
Tabel 2. Sebaran penduduk kampung Klasmelek berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persen (%)
Laki-Laki 385 54,69%

Perempuan 319 45,31%


Total 704 100%
Sumber : Data sensus penduduk tim KKN UNIPA 2021

Berdasarkan data diatas menunjukkan jumlah jiwa di kampung Klasmelek yang


terbanyak adalah penduduk berjenis kelamin laki-laki yang jumlah jiwanya sebanyak 385
jiwa dengan persentase 54,69% dilanjutkan dengan penduduk berjenis kelamin
perempuan yang jumlah jiwanya 319 jiwa dengan persentase 45,31%. Dengan demikian,
jumlah penduduk kampung Klasmelek secara keseluruhan ialah 704 jiwa yang terdiri dari
385 jiwaberjenis kelamin laki-laki dan 319 jiwa berjenis kelamin perempuan.
Kehidupan sosial keagamaan masyarakat kampung Klasmelek sangat harmonis
dengan menganut tiga agama yaitu yang terdiri atas agama Islam dan Nasrani. Dengan
persebaran sebagai berikut :
Tabel 3. Sebaran penduduk kampung Klasmelek berdasarkan keagamaan
Agama Jumlah Persentase
Islam 572 81,25 %
Kristen Protestan 92 13,07 %

Khatolik 40 5,68 %
Total 704 100 %
Sumber : Data sensus penduduk tim KKN UNIPA 2021

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui mayoritas penduduk kampung


Klasmelek beragama islam dengan persentase tertinggi yaitu 81,25 %. Kampung
Klasmelek memiliki tempat peribadatan sebanyak 3 masjid dengan 9 rohaniawan dan 1
Gereja GKI (Kristen Protestan) dengan 8 rohaniawan.

Sebagian besar masyarakat kampung Klasmelek bermata pencaharian petani,


pekebun dan peternak. Tanaman pangan yang biasa di usahakan masyarakat adalah
padi sawi hijau, cabai merah, jamur, kacang panjang, salak dan lain-lain. Hewan ternak
yang terdapat pada kampung Klasmelek yakni sapi, kambing, babi, ayam, entok, bebek,
angsa, dan burung puyuh. Selain Pekerjaan diatas adapun pekerjaan seperti karyawan
swasta, tukang kayu, buruh harian, dan lain-lain. Berikut ini merupakan data sensus
ternak milik penduduk kampung Klasmelek :
Tabel 4. Jumlah hewan ternak penduduk kampung Klasmelek
No. Jenis Hewan Ternak Jumlah
1 Ayam 827
2 Bebek 66
3 Entok 82
4 Burung Puyuh 200
5 Sapi 61
6 Kambing 28
7 Babi 2
Sumber : Data sensus ternak tim KKN UNIPA 2021

Dalam aspek sarana dan prasarana di kampung Klasmelek terdapat dalam


beberapa bidang yaitu bidang pendidikan, kesehatan, dan peribadahan. Sarana dan
prasarana dalam bidang pendidikan kampung Klasmelek memiliki 1 Taman Kanak-kanak
(TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7), 1 Sekolah Dasar (SD INPRES 14 Kampung
Klasmelek), dan 1 Sekolah Menengah Atas (SMA). Adapun sarana dan prasarana dalam
bidang kesehatan kampung Klasmelek memiliki 1 gedung polindes dan 1 gedung
Posyandu yang sangat aktif setiap bulannya, pada awal bulan. Sedangkan sarana dan
prasarana dalam bidang peribadahan kampung Klasmelek memiliki 2 masjid (Masjid Al
Fallah dan Masjid Usman bin Affan), 1 mushollah (Mushollah) dan 1 gereja (GKI Bakal
Jemaat Kanaan). Kampung Klasmelek memiliki 1 balai pertemuan kampung yang sering
digunakan untuk pertemuan-pertemuan penting bagi masyarakat sekitar maupun aparat
kampung. Gedung tersebut juga sering digunakan untuk penerimaan tamu yang datang
bertamuataupun berkunjung ke kampung Klasmelek.

2. Kegiatan Pemasaran Hasil Pertanian Kampung Klasmelek

Kegiatan pemasaran disadari sebagai aspek penting dalam kegiatan


produksi. Bila mekanisme pemasaran berjalan baik, maka semua pihak yang terlibat
akan diuntungkan. Demikian juga sangat berlaku pada kegiatan pertanian. Peranan
lembaga pemasaran yang biasanya terdiri dari produsen, tengkulak, pedagang
pengumpul, broker, eksportir, importir atau lainnya menjadi amat
penting. Lembaga pemasaran seperti ini, sering terjadi pada negara-negara berkembang,
yang disebabkan oleh lemahnya pemasaran hasil pertanian atau lemahnya kompetensi
pasar yang yang sempurna, akan menentukan mekanisme pasar.

Karena barang pertanian umumnya dirikan oleh sifat :

1. Diproduksi musiman,
2. Selalu segara (fresbeble),
3. Mudah rusak,
4. Jumlahnya banyak tetapi nilainya relatif sedikit (bulky).

Maka ciri ini akan mempengaruhi mekanisme pasar pemasaran. Oleh karena itu
sering sekali terjadi harga produksi pertanian yang dipasarkan menjadi naik-turun
(berfluktuasi) secara tajam, dan kalau saja harga produksi pertanian berfluktuasi, maka
yang sering dirugikan adalah di pihak petani atau produsen. Karena kejadian semacam
ini maka petani atau produsen memerlukan kekuatan entah sendiri atau berkelompok
dengan yang lain untuk melaksanakan pemasaran ini.

Untuk komoditi pertanian, Seringkali diketemukan pemasaran sangat dipengaruhi


dengan kebutuhan hidup petani sehari-hari, karena petani sangat memerlukan uang
kontan selekas-mungkin (untuk membayar utang, biaya sekolah anaknya dan lain-lain),
maka petani akan segera memasarkan produksi pertaniannya walaupun pada kondisi yang
kurang menguntungkan. Namun sebaliknya, khusus petani komersial, mereka
memasarkan produksinya bila harga menguntungkan baginya. Namun ada pula dijumpai
adanya petani menjual hasil pertanian karena adanya peraturan yang mengharuskan
walaupun kondisi harga tidak begitu menguntungkan.

Pada kenyataannya, di antara pelaku pemasaran, posisi produsen atau petani


adalah yang paling lemah, petani sering dirugikan dan tidak mempunyai nilai tawar
terhadap produknya. Karena seringkali selisih harga yang berlaku pada konsumen sangat
tinggi dibandingkan dengan jumlah pendapat petani dari penjualan produknya. yang
diterima petani menurut beberapa kajian hanya sebesar 47,5% dan sisanya dinikmati atau
diambil oleh para pelaku lembaga pemasaran. Hal tersebut dikarenakan rantai pemasaran
yang panjang, dimana banyak pelaku lembaga pemasaran yang terlibat dalam rantai
pemasaran tersebut. Akibatnya adalah terlalu besar keuntungan pemasaran yang diambil
oleh para pelaku pemasaran tersebut.

Rantai pemasaran hasil pertanian yang panjang dan produsen (petani) sering
dirugikan dapat disebabkan karena beberapa hal :

1. Pasar yang tidak bekerja secara sempurna,


2. Lemahnya informasi pasar,
3. Lemahnya produsen (petani) memanfaatkan peluang pasar,
4. Lemahnya posisi produsen (petani) untuk melakukan penawaran untuk
mendapatkan harga yang baik,
5. Produsen (petani) melakukan usahatani tidak berdasarkan pada permintaan pasar,
melainkan karena usahatani yang diusahakan secara turun temurun.

Dengan kondisi tersebut, diharapkan Penyuluh pertanian sebagai pendamping


petani sebagai produsen, harus lebih jeli lagi untuk dapat mendampingi petani dengan
produk pertaniannya dalam melakukan pemasaran, karena saat ini pertanian bukan hanya
produktivitas, tetapi satu kesatuan dari hulu ke hilir, dari budidaya juga sampai dengan
pemasaran, nilai jual yang memadai untuk produk pertanian secara langsung akan
berakibat pada minat masyarakat pada pertanian sehingga dengan sendirinya peningkatan
produksi pertanian menjadi tujuan bagi produsen.

3. Potensi Desa Klasmelek

Karakteristik masyarakat setempat yang belum menyadari akan potensi yang


dimiliki wilayahnya, banyak yang hanya mengganggap desa tersebut merupakan desa
biasa, padahal pemberdayaan dan pengembangan dapat dilakukan di kampung
Klasmelek. seperti hasil perkebunan, peternakan dan industri rumah tangga. hasil alam dari
bidang perkebunan seperti Salak dengan lahan yang cukup luas. Tetapi, adanya potensi
ini kurang dimaksimalkan oleh masyarakat setempat, sehingga hasil alam yang ada hanya
dimanfaatkan sekedarnya saja.
Desa Klasmelek atau yang dikenal juga dengan TSM (Transmigrasi Swakarsa
Dengan lahan yang luas ±800 hektar menjadikan desa ini penuh potensi dalam berbagai
bidang, karakteristik masyarakat setempat yang belum menyadari akan potensi yang
dimiliki wilayahnya. Seperti mengolah limbah - limbah organik untuk dijadikan pupuk
sehingga dapat diberikan pada tanaman sayuran dan buah. Atau mengolah sisa kotoran
hewan ternak untuk dijadikan biogas. Sehingga kreatifitas masyarakat di klasmelek dapat
diberdayakan dengan adanya pelatihan Berbasis ekokreatif pada bidang pertanian dan
industri.
Beberapa produk yang dihasilkan oleh kampung Klasmelek melalui program
Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pembuatan Silase, Pupuk Organik
Cair, Biogas, Budidaya Ikan Lele, dan Digital Marketing :

Gambar 3. Produk yang dihasilkan


Produk yang dihasilkan ini bebrapa langsung dijual kepada konsumen yang
langsung datang ke lokasi, ada juga yang dibawa ke pasar.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Kampung Klasmelek memiliki banyak potensi pertanian mulai dari tanaman hingga
produk hasil ternak yang bisa dibudidayakan sehingga memiliki nilai ekonomis yang
maksimal.

2. Saran
Diharapkan pihak terkait diantaranya dinas pertanian, Penyuluh pertanian dan beberapa
stakeholder lainnya dapat bersinergi dan bekerja sama dalam memajukan pertanian
khusunya di kampung klasmelek yang pada kenyataannya sudah memiliki potensi yang
luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA

Drucker, Peter F. (1997). Managing in a Time of Great Change. Terjemahan. Jakarta. :


PT Alex

Deliyanti. 2010. Manajemen pemasaran modern. Yogyakarta: laksbang pressindo

Firdaus. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 2. Jakarta, Penerbit: Salemba.

Kotler, K.(2009). Manajemen Pemasaran 1.Edisi ketiga belas. Jakarta: Erlangga.

Kotler Philip. 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium diterjemahkan Benyamin


Molan: PT. Prenhallindo: Jakarta.

Setyaningrum. (2015). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: CV. AndiOffset.

Stanton, (1978), Fundamental of Marketing . New York: McGraw Hill. Book Company

Anda mungkin juga menyukai