8068 23847 1 PB
8068 23847 1 PB
ABSTRACT
This study is a qualitative research with phenomenological approach that is research conducted in an
effort to obtain answers or in-depth information about the implementation of the pregnant women
Class program includes input indicators, process indicators and output indicators and analyze the
relationship between the three indicators in the New Normal. How to determine the informant based on
purposive sampling, where the researcher in determining the informant in accordance with the criteria
set by the researcher, it is intended that the informant is able to provide information in accordance with
the objectives of the study. Informants in this study are holders of pregnant women Class program as
the main informant while and cadres in the implementation of pregnant women class as triangulation
informant. Data collection was conducted by in-depth interviews using interview guidelines consisting
of open-ended questions and voice recording devices. Data processing and analysis is done by creating
a framework, transcription, making initial coding, making axial coding, creating generic categories and
confirming/modifying/developing relationships between categories. Research location at Puskesmas 9
Nopember Banjarmasin City. Based on the results obtained that the input and process indicators are
indicators of success and optimization of the implementation of classes of pregnant women and the
success of the implementation of classes of pregnant women have a tendency towards the behavior of
pregnant women in doing K1 (pure K1 or K1 access), K4, childbirth assisted by health workers,
puerperal visits (KF) and Neonatal visits (KN).
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yaitu
penelitian yang dilakukan dalam upaya memperoleh jawaban atau informasi secara
mendalam mengenai pelaksanaan program kelas ibu hamil mencakup indikator input,
indikator proses dan indikator output serta menganalisis keterkaitan antara ketiga indikator
tersebut di masa New Normal. Cara penentuan informan berdasarkan purposive sampling,
dimana peneliti dalam menentukan informan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
peneliti, hal ini dimaksudkan agar informan tersebut mampu memberikan informasi sesuai
dengan tujuan penelitian. Informan dalam penelitian ini yaitu pemegang program kelas ibu
hamil sebagai informan utama sedangkan dan kader dalam pelaksanaan kelas ibu hamil
sebagai informan triangulasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara secara
mendalam menggunakan pedoman wawancara yang tediri dari pertanyaan-pertanyaan
terbuka dan alat perekam suara. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara
membuat framework, transkripsi, membuat initial coding, membuat axial coding, membuat
generic categories dan mengkonfirmasi/memodifikasi/mengembangkan hubungan antar
categories. Lokasi Penelitian di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan bahwa indikator input dan proses merupakan indikator keberhasilan
dan optimalisasi pelaksanaan kelas ibu hamil serta keberhasilan pelaksanaan kelas ibu hamil
mempunyai kecenderungan terhadap perilaku ibu hamil dalam melakukan K1 (K1 murni
atau K1 akses), K4, persalinan ditolong Nakes, Kunjungan Nifas (KF) dan Kunjungan
Neonatal (KN).
167
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
168
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
Kesehatan Kota Banjarmasin didapatkan bahwa cara memelihara dan merawat kesehatan ibu
Puskesmas 9 Nopember pada tahun 2020 jumlah dan anak. Setiap kehamilan mendapat 1 buku
kelas ibu hamil yang terbentuk sebanyak 4 KIA (5).
sedangkan pada tahun 2021 jumlah kelas ibu hamil Selama kurun waktu 15 tahun terakhir
yang terbentuk sebanyak 1, berdasarkan data ini, masyarakat telah mengenal Buku KIA
tersebut, maka terdapat urgensi untuk menganalisis sebagai buku merah muda yang merupakan
pelaksanaan program kelas ibu hamil pada masa New salah satu instrumen pelayanan kesehatan ibu
Normal di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin. dan anak yang diterima langsung oleh ibu
dan keluarga. Penggunaan buku KIA
BAHAN DAN METODE merupakan salah satu langkah strategis dalam
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif meningkatkan kemandirian masyarakat
dengan pendekatan fenomenologi yaitu penelitian dibidang kesehatan ibu dan anak termasuk
yang dilakukan dalam upaya memperoleh jawaban penerapan keluarga dalam pemenuhan gizi
atau informasi secara mendalam mengenai ibu hamil dan anak serta stimulasi
pelaksanaan program kelas ibu hamil mencakup perkembangan anak. Buku KIA diberikan
indikator input, indikator proses dan indikator kepada setiap ibu hamil pada saat kunjungan
output serta menganalisis keterkaitan antara ketiga pertama pemeriksaan kehamilan Antenatal
indikator tersebut di masa new normal. Cara Care (ANC) di pelayanan kesehatan. Hasil
penentuan informan berdasarkan purposive sampling, pemeriksaan kehamilan tersebut dicatat
dimana peneliti dalam menentukan informan sesuai dalam buku KIA. Sejak itu ibu hamil dan
dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti, hal ini keluarganya diharapkan membaca dan
dimaksudkan agar informan tersebut mampu memahami isi buku KIA yang memuat
memberikan informasi sesuai dengan tujuan informasi tentang kebutuhan pelayanan
penelitian. Informan dalam penelitian ini yaitu kesehatan dan gizi bagi ibu hamil, persiapan
pemegang program kelas ibu hamil sebagai kelahiran, perawatan bayi baru lahir dan
informan utama sedangkan kader dalam kebutuhan pelayanan kesehatan, gizi,
pelaksanaan kelas ibu hamil sebagai informan imunisasi serta tumbuh kembang anak dari
triangulasi. Pengumpulan data dilakukan dengan bayi hingga anak berumur 5 tahun juga
cara wawancara secara mendalam menggunakan tentang keluarga berencana. Selain itu, buku
pedoman wawancara yang tediri dari pertanyaan- KIA juga merupakan catatan keadaan
pertanyaan terbuka dan alat perekam suara. kesehatan dan gizi ibu dan anak sehingga
Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara dapat menjadi media komunikasi antara ibu
membuat framework, transkripsi, membuat initial dan petugas kesehatan. Namun pada
coding, membuat axial coding, membuat generic kenyataannya, belum seluruh ibu dan
categories dan keluarganya memanfaatkan buku KIA dengan
mengkonfrmasi/memodifikasi/mengembangkan baik. Minat baca masyarakat Indonesia masih
hubungan antar categories. Lokasi Penelitian di rendah. Buku KIA yang dibawa pulang oleh
Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin. ibu dan diharapkan dapat dibaca oleh ibu dan
keluarga ternyata hanya disimpan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN dibawa pada saat berkunjung ke fasilitas
1. Indikator Input
pelayanan kesehatan. Dilain pihak, petugas
a. Ibu hamil yang mempunyai buku KIA
kesehatan juga belum menggunakan buku
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku
KIA sebagai media komunikasi (6).
KIA) telah dirintis sejak 1997 dengan
Berdasarkan hasil wawancara kepada
dukungan dari JICA (Japan International
informan utama menyatakan bahwa buku
Cooperation Agency). Buku KIA berisi catatan
KIA diberikan bagi setiap ibu hamil yang
kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan
terdapat di wilayah kerja Puskesmas 9
anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita).
Nopember, hal tersebut didukung oleh
Buku KIA juga memuat informasi tentang
169
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
170
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
171
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
dan souvenir dan lain sebagainya yang terkait hamil di laksanakan di Kelurahan Banua
dalam pelaksanaan kelas ibu hamil. Anyar dan 1 kelas ibu hamil yang kedua
Penggunaan dana BOK ini diatur dalam dilaksanakan di Kelurahan Pangambangan,
Permenkes Nomor 3 Tahun 2019 tentang dimana 1 kelas ibu hamil terdiri dari 10
petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi orang ibu hamil, yang artinya sebanyak 20
Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan dimana orang ibu hamil yang telah mengikuti kelas
penggunaan BOK di Puskesmas diutamakan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas 9
untuk upaya kesehatan yang bersifat promotif Nopember, dan kemungkinan berdasarkan
dan preventif. Salah satu kegiatan informan utama adanya penambahan kelas
penggunaan BOK di Puskesmas adalah ibu hamil lagi, apabila memungkinkan dari
penyelenggaraan berbagai upaya keschatan aspek waktu. Berdasarkan pernyataan
masyarakat esensial dan pengembangan baik informan utama bahwa pada tahun 2022 ini
di dalam gedung maupun díluar gedung terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya,
Puskesmas. Upaya kesehatan esensial yang hal ini terlihat bahwa puskesmas 9
termasuk dalam pendanaan BOK yaitu Nopember melakukan upaya semaksimal
pelayanan Antenatal Care yang terdiri atas: mungkin, agar ibu hamil yang terdapat di
pelayanan antenatal. Pelaksanaan P4K, wilayah kerjanya mendapatkan intervensi
pemantauan bumil resiko tinggi, kemitraan berupa kegiatan kelas ibu hamil dan materi
bidan dukun, pelacakan kasus kematian ibu, yang disampaikan berfokus pada pemberian
pembinaan pelayanan kesehatan ibu dan ASI eksklusif, mengingat pencapaian ASI
pelaksanaan kelas ibu hamil. eksklusif dianggap masih rendah.
Menurut Grenn dalam Notoatmodjo (8) Pernyataan informan utama tersebut
menyatakan bahwa sarana dan prasarana didukung oleh data Dinas Kesehatan Kota
seperti biaya merupakan faktor pemungkin Banjarmasin didapatkan bahwa di
(enabling factors) bagi terbentuknya perilaku Puskesmas 9 Nopember jumlah ibu hamil
seseorang, oleh sebab itu anggaran dana bagi yang mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 60
pelaksanaan kelas ibu hamil, merupakan hal ibu hamil sedangkan pada tahun 2021
paling mendasar, karena pelaksanaan kelas sebanyak 10 orang ibu hamil. Pertemuan
ibu hamil dilaksanakan sebanyak 4 kali kelas ibu hamil dilakukan minimal 4 kali
pertemuan, dimana setiap pertemuan pertemuan selama kehamilan sesuai
membutuhkan dana seperti konsumsi peserta kesepakatan antan fasilitator dengan ibu
kelas ibu hamil, adanya souvenir yang hamil tersebut. Setiap pertemuan, materi
dibagikan ke peserta kelas ibu hamil dan lain kelas ibu hamil yang akan disampaikan
sebagainya, dimana hal tersebut merupakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
salah satu indikator keberhasilan dalam ibu hamil, tetapi tetap mengutamakan materi
pelaksanaan kelas ibu hamil. pokok seperti materi mengenai pemeriksaan
2. Indikator Proses kehamilan agar ibu dan janin sehat, materi
Indikator Proses merupakan kegiatan yang mengenai persalinan aman, nifas nyaman,
bertujuan untuk mengubah sebuah masukan ibu selamat dan bayi sehat, materi mengenai
menjadi hasil yang diharapkan dari sistem pencegahan penyakit, komplikasi kehamilan,
tersebut. Indikator proses dalam pelaksanaan persalinan dan nifas agar ibu dan bayi sehat,
program kelas ibu hamil adalah sebagai berikut : materi mengenai perawatan bayi baru lahir
a. Ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil agar tumbuh kembang optimal. Khusus
Berdasarkan hasil wawancara dengan materi 3, materi yang disampaikan dapat
informan utama menyatakan bahwa disesuaikan dengan kondisi permasalahan
pelaksanaan kelas ibu hamil sejauh ini pada kesehatan di wilayah kerja setempat (4).
tahun 2022 berjalan sudah dilaksanakan 2 Berdasarkan hasil penelitian
kelas ibu hamil yang terdiri dari 1 kelas ibu Sasnitiariproporsi responden yang
keikutsertaan kelas ibu hamil ≥ 2 kali dan
172
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
mempunyai sikap positif sebesar mengenai hamil tersebut datang mendampingi pada
tanda bahaya kehamilan sebesar 75,9% lebih saat pertemuan terakhir yaitu pertemuan
besar dibandingkan proporsi responden keempat, Hal tersebut dilakukan, agar
sikap negative mengenai tanda bahaya penyampaian materi, bukan hanya
kehamilan. Berdasarkan hasil uji Chi- dimengerti dan dipahami oleh ibu hamil,
Kuadrat didapatkan bahwa nilai p = 0,029, akan tetapi dimengerti dan dipahami oleh
yang artinya bahwa terdapat hubungan suami khususnya atau keluarga dekat dari
antara keikutsertaan kelas ibu hamil dengan ibu hamil tersebut. Pernyataan informan
pengetahuan tanda bahaya kehamilan. utama dan triangulasi menyatakan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian yang pelaksanaan kelas ibu hamil sejauh ini pada
dilakukan Abdulah & Norfai (12) di Wilayah tahun 2022 berjalan sudah dilaksanakan 2
kerja Puskesmas Teluk Dalam Kota kelas ibu hamil yang terdiri dari 1 kelas ibu
Banjarmasin diperoleh bahwa p-value= 0,008 hamil di laksanakan di Kelurahan Banua
dengan demikian p-value lebih kecil dari Anyar dan 1 kelas ibu hamil yang kedua
nilai α (0,05), hal ini berarti secara statistik dilaksanakan di Kelurahan Pangambangan,
ada hubungan bermakna antara pengetahuan dimana suami atau keluarga ibu hamil
dengan Antenatal Care (ANC) K4. Menurut tersebut mendampingi 1 kali, yaitu pada saat
Bloom dalam Notoatmodjo (8) menyebutkan pertemuan keempat.
bahwa ada 3 domain perilaku yaitu kognitif, Dukungan pasangan akan meningkatkan
afektif dan psikomotorik, ketiga hal tersebut kesiapan ibu hamil dalam menghadapi
hasil berkaitan, oleh sebab itu terbentuknya kehamilannya, dan proses persalinan hingga
sebuah tindakan didasari atas pengetahuan, ke persiapan menjadi orang tua. Keterlibatan
dimana pengetahuan tersebut membawanya suami sejak awal masa kehamilan akan
untuk bersikap yaitu kecenderungan untuk mempermudah dan meringankan ibu dalam
bertindak, selain itu perlu juga dipahami menjalani dan mengatasi berbagai perubahan
bahwa terbentuknya tindakan, terdapat yang terjadi pada tubuh ibu akibat hadirnya
faktor lain seperti fasilitas atau sarana dan janin di dalam perut. Sejalan dengan
prasarana, karena fasilitas atau sarana dan program ini diharapkan minimal satu kali
prasarana merupakan faktor pemungkin pertemuan ibu hamil didampingi
(enabling factors). Secara garis besar bahwa suami/keluarga. Hal ini dimaksudkan agar
semakin banyak ibu hamil yang mengikuti kesehatan ibu selama hamil, bersalin, nifas,
kelas ibu hamil dan aktif mengikuti kelas ibu termasuk kesehatan bayi yang baru
hamil sebanyak 4 kali pertemuan, maka ibu dilahirkannya dan kebutuhan akan KB pasca
hamil tersebut akan mengetahui dan persalinan menjadi perhatian dan tanggung
memahami terhadap materi yang jawab seluruh keluarga (13). Suami
disampaikan seperti materi mengenai merupakan salah satu bagian dari keluarga
pemeriksaan kehamilan, materi mengenai yang penting dalam memberikan dorongan
persalinan aman, nifas nyaman, ibu selamat kepada istri. Suami yang memberikan
dan bayi sehat, materi mengenai pencegahan dukungan yang dibutuhkan ibu selama
penyakit, komplikasi kehamilan, persalinan kehamilan dapat memberikan manfaat yang
dan nifas dan materi mengenai perawatan positif bagi ibu. Keterlibatan suami dapat
bayi bari lahir. membantu terjadinya perubahan untuk
b. Suami atau keluarga yang hadir mengikuti berperilaku ke arah hidup sehat dan mampu
kelas ibu hamil meningkatkan kesadaran untuk berubah (14).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Penelitian dilakukan oleh Yenni dkk (15)
informan utama dan informan triangulasi menunjukkan bahwa nilai p=0.000< ɑ = 0.05,
menyatakan bahwa fasilitator maupun kader yang menunjukkan Ha diterima artinya
selalu memberikan arahan kepada ibu hamil ada hubungan yang signifikan antara
agar suami atau keluarga dekat dari ibu dukungan suami dengan partisipasi ibu
173
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
174
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
yang selanjutnya akan menjadi motor hamil tersebut (19). Berdasarkan asumsi
penggerak atau pengelola dari upaya peneliti menyatakan bahwa fasilitator yang
kesehatan primer. Kader diharapkan mampu mempunyai kompetensi, dimana komptensi
menggerakkan masyarakat untuk tersebut didapatkan dari pelatihan, maka
melaporkan kegiatan yang bersifat swadaya dapat memudahkan fasilitator dalam
dalam rangka peningkatan status kesehatan. menjalankan pelaksanaan kelas ibu hamil
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi secara optimal.
kegiatan yang sifatnya promotif, preventif, e. Jumlah kelas ibu hamil
kuratif maupun rehabilitative. Berdasarkan Berdasarkan hasil wawancara dengan
asumsi peneliti bahwa dukungan kader informan utama menyatakan bahwa
mempunyai peran yang begitu penting dan pelaksanaan kelas ibu hamil sejauh ini pada
kontribusi yang besar bagi keberhasilan tahun 2022 berjalan sudah dilaksanakan 2
pelaksanaan kelas ibu hamil. Pelaksanaan kelas ibu hamil yang terdiri dari 1 kelas ibu
kelas ibu hamil, mungkin tidak dapat hamil di laksanakan di Kelurahan Banua
berjalan secara maksimal, tanpa adanya Anyar dan 1 kelas ibu hamil yang kedua
peran dan dukungan kader. dilaksanakan di Kelurahan Pangambangan,
d. Fasilitator yang melaksanakan kelas ibu dimana 1 kelas ibu hamil terdiri dari 10
hamil orang ibu hamil, yang artinya sebanyak 20
Berdasarkan hasil wawancara dengan orang ibu hamil yang telah mengikuti kelas
informan utama menyatakan bahwa ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas 9
fasilitator kelas ibu hamil adalah tenaga Nopember, kemungkinan akan menambah
kesehatan yaitu bidan berjumlah 1 orang, kelas ibu hamil berikutnya, apabila
dimana bidan tersebut sekaligus sebagai memungkinkan dari aspek waktu dan biaya,
pemegang program kelas hamil tersebut, karena target yang ditetapkan pihak
selain itu fasilitator kelas ibu hamil telah Puskesmas 9 Nopember adalah 2 kelas ibu
mendapatkan pelatihan sebagai fasilitator hamil untuk 1 kelurahan, artinya target
kelas ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian terbentuknya kelas ibu hamil pada tahun
Hidayah dkk (18) didapatkan bahwa 2022 sebanyak 4 kelas ibu hamil.
dukungan tenaga kesehatan berhubungan Selain itu juga berdasarkan pernyataan
signifikan dengan pemanfaatan kelas ibu informan utama menyatakan bahwa pada
hamil (POR:5,367; CI 95%:1,758-16,382). Hal tahun 2022 ini terjadi peningkatan dari tahun
ini berarti ibu yang tidak mendapat sebelumnya. Pernyataan informan tersebut
dukungan tenaga kesehatan lebih beresiko 5 diperkuat berdasarkan data Dinas Kesehatan
kali tidak memanfaatkan kelas ibu hamil Kota Banjarmasin didapatkan bahwa di
daripada ibu yang mendapat dukungan Puskesmas 9 Nopember pada tahun 2020
tenaga kesehatan. Dukungan tenaga jumlah kelas ibu hamil yang terbentuk
kesehatan yang mempunyai peranan penting sebanyak 4 sedangkan pada tahun 2021
dalam kegiatan kelas ibu hamil yaitu bidan. jumlah kelas ibu hamil yang terbentuk
Keberadaan bidan dapat memberikan sebanyak 1. Berdasarkan peryataan informan
banyak dukungan kepada ibu baik berupa utama menyatakan bahwa penurunan
emosional, penghargaan, instrumental pembentukkan kelas ibu hamil, karena masih
ataupun informatif. Sehingga dapat dalam transisi berupa new normal, selain itu
berpengaruh terhadap status kesehatan ibu. juga kegiatan pelaksanaan kelas ibu hamil
Efektifitas dukungan tenaga kesehatan ingin dilakukan secara online, akan tetapi
dalam kegiatan kelas ibu hamil yaitu dengan tidak memungkinkan, karena terkendala dari
cara tenaga kesehatan seperti tenaga tidak cukup tersedianya kuota internet dari
kesehatan atau bidan dapat dan mampu ibu hamil tersebut, handphone (Hp) yang
dalam memberikan dukungan serta dapat tidak cukup layak dan ketidakmampuan ibu
menjalin hubungan yang baik dengan ibu
175
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
hamil dalam menggunakan aplikasi seperti cakupan K1 akses (K1 keseluruhan) secara
zoom meeting atau google meet. signifikan. Selain itu juga upaya lain yang
Menurut asumsi peneliti menyatakan dilakukan yaitu petugas kesehatan KIA
bahwa secara garis besar semakin banyak melakukan sweeping atau jemput bola
kelas ibu hamil yang terlaksana di wilayah kerumah-rumah di wilayah kerja Puskesmas
kerja Puskesmas tersebut, maka sebanyak 9 Nopember.
juga ibu hamil yang mengetahui dan Pelaksanaan kelas ibu hamil akan
memahami materi mengenai materi memberikan pengetahuan bahkan dapat
pemeriksaan kehamilan, persalinan aman, meningkatkan pengetahuan pengetahuan
nifas, pencegahan penyakit, komplikasi dan keterampilan ibu hamil mengenai
kehamilan perawatan bayi baru lahir, kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca
mengingat setiap kelas ibu hamil hanya persalinan, pencegahan komplikasi,
dibatasi 10 orang ibu hamil yang menjadi perawatan bayi baru lahir dan aktivitas fisik
peserta kelas ibu hamil. Semakin banyak ibu dan senam hamil, sehingga berpotensi untuk
hamil yang mempunyai pengetahuan yang dapat melakukan pemeriksaan kehamilan
baik mengenai materi mengenai materi pertama kali pada trimester 1 (K1
pemeriksaan kehamilan, persalinan aman, Ideal/murni), dimana pengetahuan yang
nifas, pencegahan penyakit, komplikasi telah didapatkan memungkinkan
kehamilan perawatan bayi baru lahir, maka mempengaruhi tindakannya, karena
ibu hamil tersebut berpeluang lebih besar tindakan yang dilakukan didasari dengan
untuk berperilaku sehat seperti melakukan adanya pengetahuan, mengindikasikan
kunjungan K1, K4, KF (Kunjungan Nifas), adanya kesadaran pada ibu hamil tersebut
KN (Kunjungan Neonatal) dan tidak mengenai pentingnya melakukan
melakukan persalinan oleh Nakes atau pemeriksaan kehamilan pertama kali pada
tenaga kesehatan. umur kehamilan trimester 1.
3. Indikator Output Program kelas ibu hamil juga terbukti
Indikator Output merupakan merupakan dapat membantu pencapaian cakupan
hasil yang diperoleh dari sebuah proses, kunjungan satu (K1) dan kunjungan empat
misalnya dalam sistem pelayanan kesehatan (K4) dalam kehamilan. Bahkan di desa-desa
hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan
berkualitas, efektif, efesien. Indikator output yang telah melaksanakan kelas ibu hamil
dalam pelaksanaan program kelas ibu hamil angka KI dan K4 meningkat 100%, bahkan
adalah sebagai berikut : angka kematian ibu menjadi nol atau tidak
a. Cakupan K1 terjadi (18). Berdasarkan asumsi peneliti
Berdasarkan pernyataan informan menyatakan bahwa kemungkinan adanya
utama menyatakan bahwa ibu hamil yang keterkaitan antara program kelas ibu hami
aktif mengikuti kelas ibu hamil mempunyai dengan cakupan K1.
kecenderungan untuk melakukan K1. b. Cakupan K4
Pernyataan tersebut didukung berdasarkan Berdasarkan pernyataan informan
data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin utama menyatakan bahwa ibu hamil yang
didapatkan bahwa di Puskesmas 9 aktif mengikuti kelas ibu hamil mempunyai
Nopember K1 murni pada tahun 2020 kecenderungan untuk melakukan K4.
sebesar 65,57% sedangkan pada tahun 2021 Pernyataan tersebut didukung berdasarkan
sebesar 83%, data ini membuktikan bahwa data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
terdapat kenaikan cakupan K1 murni secara didapatkan bahwa di Puskesmas 9
signifikan. K1 akses (K1 keseluruhan) pada Nopember K4 pada tahun 2020 sebesar
tahun 2020 sebesar 74,94% sedangkan pada 61,12% sedangkan pada tahun 2021 sebesar
tahun 2021 sebesar 93,30%, data ini pun 80,15%, data ini membuktikan bahwa
membuktikan bahwa terdapat kenaikan
176
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
terdapat kenaikan cakupan K4 secara hamil yang mengikuti kelas ibu hamil akan
signifikan. memiliki pengetahuan yang lebih baik dan
Berdasarkan hasil penelitian yang sikap yang positif dalam mengenali tanda
dilakukan oleh Anggraini dkk (20) bahaya kehamilan. Berdasarkan hasil
didapatkan p-value = 0,004 (p-value < 0,05), penelitian Sari (22) menunjukkan hasil
artinya ada pengaruh partisipasi ibu dalam analisis chi square X² hitung = 6.180 > X²
kelas ibu hamil terhadap cakupan K4. tabel = 3,841 maka H0 ditolak dan Ha
Koefisien korelasi 0,421 yang berada pada diterima yang berarti terdapat hubungan
rentang 0,40-0,599 bermakna kekuatan antara keikutsertaan pada kelas ibu hamil
korelasi antar variable sedang. Sedangkan dengan pemilihan penolong persalinan.
angka koefisien korelasi pada hasil diatas Berdasarkan asumsi peneliti menyatakan
bernilai positif, sehingga pengaruh kedua bahwa kemungkinan adanya keterkaitan
variable tersebut bersifat positif yang kuat. antara program kelas ibu hamil dengan
Berdasarkan asumsi peneliti menyatakan cakupan K4 serta ibu hamil yang mengikuti
bahwa kemungkinan adanya keterkaitan dan aktif kelas ibu hamil mempunyai
antara program kelas ibu hami dengan kecenderungan persalinan ditolong tenanga
cakupan K4. kesehatan (Nakes).
c. Ibu atau keluarga dengan perencanaan d. Cakupan KF
persalinan oleh tenaga kesehatan Berdasarkan pernyataan informan
Berdasarkan data Dinas Kesehatan utama menyatakan bahwa ibu hamil yang
Kota Banjarmasin didapatkan bahwa di aktif mengikuti kelas ibu hamil mempunyai
Puskesmas 9 Nopember persalinan ditolong kecenderungan untuk melakukan KF.
Nakes (PN) pada tahun 2020 sebesar 80,20% Pernyataan tersebut didukung berdasarkan
sedangkan pada tahun 2021 sebesar 88,95%, data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
data ini membuktikan bahwa terdapat didapatkan bahwa di Puskesmas 9
kenaikan yang cukup signifikan dalam aspek Nopember KF1 pada tahun 2020 sebesar
cakupan persalinan ditolong Nakes. 85,09% sedangkan pada tahun 2021 sebesar
Penolong persalinan oleh tenaga kesehatan 89%, KF2 pada tahun 2020 sebesar 76,04%
yang kompeten merupakan salah satu sedangkan pada tahun 2021 sebesar 89%,
indikator MDG’s target kelima. Tenaga KF3 pada tahun 2020 sebesar 74,08%
kesehatan yang kompeten sebagai penolong sedangkan pada tahun 2021 sebesar 78%,
persalinan (linakes) menurut PWS-KIA KF4 pada tahun 2020 sebesar 24,45%
adalah dokter spesialis kebidanan dan sedangkan pada tahun 2021 sebesar 74,92%.
kandungan, dokter umum dan bidan. Data ini membuktikan bahwa seluruh
Kementerian Kesehatan menetapkan target indikator Kunjungan Nifas (KF) yaitu K1
90 persen persalinan ditolong oleh tenaga sampai K4 mengalami peningkatan yang
kesehatan pada tahun 2012 (5). cukup signifikan.
Menurut Depkes RI dalam Fitrianeti Berdasarkan hasil penelitian oleh
dkk (21) menjelaskan bahwa ibu yang Khafidzoh dkk (23) menunjukkan bahwa
memiliki pengetahuan tentang kesehatan nilai p sebesar 0,013 (p < 0,05), sehingga H0
reproduksi, akan lebih memiliki rasa percaya ditolak yang artinya ada hubungan
diri, wawasan dan kemampuan untuk keikutsertaan kelas ibu hamil dengan sikap
mengambil keputusan yang baik bagi diri ibu dalam perawatan masa nifas.
dan keluarganya, termasuk yang berkaitan Berdasarkan asumsi peneliti menyatakan
dengan pemilihan tenaga penolong bahwa kemungkinan adanya keterkaitan
persalinan. Hal ini juga didukung oleh antara program kelas ibu hamil dengan
penelitian Sasnitiari dkk (11), menyatakan cakupan KF serta ibu hamil yang mengikuti
bahwa kelas ibu hamil adalah sarana untuk dan aktif kelas ibu hamil mempunyai
belajar tentang kesehatan ibu hamil. Ibu
177
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
178
Norfai dkk: Analisis Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Pada Masa New Normal Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
180