Makalah Hukum Tata Negara
Makalah Hukum Tata Negara
Tim Penyusun :
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “FUNGSI
diselesaikan dengan baik. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian tugas dalam
mengikuti mata kuliah Hukum Tata Negara. Salam dan selawat kami panjatkan kepada junjungan kami
tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabat beliau serta seluruh kaum muslimin yang
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Asip Suyadi SH,MH. selaku dosen pengampu untuk
mata kuliah Hukum Tata Negara. Terima kasih juga kepada teman-teman yang sudah berperan serta
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan untuk kami sendiri secara khususnya.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
kedaulatan Negara. Dan untuk mengatur segala urusan kenegaraan tersebut maka dibentuklah
sistem perwakilan dimana ditunjuk wakil – wakil rakyat yang kemudian duduk dalam lembaga
perwakilan dengan tugas utama mewakili rakyat dalam menyelenggarakan sebagian kedaulatan
kepada rakyat yang memilihnya. Kegiatan pemerintahan yang dijalankan oleh eksekutif harus
dipantau dan diawasi, begitu pula dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Jika rakyat
tidak memantau dan mengawasi jalannya pemerintahan maka arah dan jalannya pemerintahan
bisa menyimpang dari keinginan rakyat. Pentingnya pengawasan oleh masyarakat terhadap
yang baik (good governance) guna menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi
dan nepotisme. Pada awalnya peran serta masyarakat ini diatur dalam PP Nomor 68 Tahun
1999 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara.
Pemerintah daerah adalah sub sistem pemerintahan nasional dalam struktur Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Oleh karena itu penyelenggaraan pemerintahan daerah tidak boleh keluar
dari koridor Negara kesatuan, sehingga perlu adanya pembinaan dan pengawasan terhadap
maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang pembinaan dan
3
pengawasan pemerintahan daerah. Menurut Paulus Effendie Lotulung pengawasan adalah
upaya untuk menghindari kekeliruan, baik disengaja maupun tidak disengaja, sebagai usaha
preventif, atau juga untuk memperbaikinya apabila sudah terjadi kekeliruan itu, sebagai usaha
represif.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kontrol rakyat atau publik terhadap penyelenggara negara atau pemerintah, penting
untuk memastikan bahwa rakyat telah mendapatkan haknya dalam pelaksanaan pemerintah.
Kontrol publik adalah bentuk kepedulian rakyat bahwa pemerintah telah menjalankan amanat
dan tujuan negara melalui perumusan dan implementasi kebijakan yang transparan dan
akuntabel.
Menurut Syafiie (2006: 82), kontrol publik diartikan sebagai pengawasan yang
berfungsi sebagai penjamin agar pelaksanaan kerja berjalan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam perencanaan. Kemudian Siagian (dalam Syafiie, 2006: 83), mengungkapkan
bahwa pengawasan adalah proses pengamatan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi
untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.
dengan kontrol publik adalah suatu proses penerima pelayanan ingin mengetahui apakah hasil
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia layanan sudah sesuai dengan rencana,
5
Kontrol publik dalam penelitian ini diartikan sebagai pengawasan yang tidak hanya
dilakukan oleh penerima pelayanan namun dilakukan juga oleh lembaga-lembaga non
pemerintah seperti LSM, media massa, maupun ormas yang ikut melakukan pengawasan untuk
berjalannya suatu rencana, perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan seperti yang
disebutkan Handayaningrat (dalam Budiharto, 2007: 46). Kontrol publik merupakan bagian
dari demokrasi yang membuat masyarakat ikut serta untuk mengontrol suatu program
pemerintah.
kualitas kebijakan yang dibuat dan sebagai sumber bahan masukan bagi pemerintah sebelum
memutuskan kebijakan
dalam rangka meningkatkan profesionalisme, kinerja, serta tanggung jawab pemerintah daerah
. Ketentuan perundang undangan telah secara tegas mengatur peran serta masyarakat sebagai
kontrol sosial dengan optimal. Guna mendorong hal tersebut maka pemerintah daerah perlu
6
menerapkan manajemen publisitas. Manajemen publisitas yang dimaksud adalah setiap
informasi , kebijakan, program dan kegiatan , serta tingkat pencapaian yang diraih oleh
pemerintah daerah perlu disampaikan kepada publik. Hal ini merupakan salah satu langkah
dalam membantu menentukan atau membuat suatu program akan memaksa pemerintah untuk
selalu memberikan program yang dibutuhkan. Dengan demikian akan menciptakan legitimasi
pemerintah daerah di mata masyarakat bahwa pemerintah daerah lebih terbuka dan
Soekamo (dalam Budiharto 2007: 46), menyatakan bahwa fungsi dari kontrol publik
adalah:
1. Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan sesuai dengan rencana yang telah digariskan.
2. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan sesuai dengan instruksi serta
5. Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan, kekurangan atau kegagalan
ke arah perbaikan.
7
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait kontrol publik atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah yaitu pada bagian konsideran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Untuk mengatur lebih lanjut mengenai partisipasi masyarakat tersebut, juga telah
dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat
partisipasi masyarakat dapat dilakukan melalui konsultasi publik, penyampaian aspirasi, rapat
dengar pendapat umum, kunjungan kerja, sosialisasi hingga seminar, lokakarya, dan/atau
8
pemerintahan daerah yang perlu dipelajari dan dipahami oleh masyarakat itu sendiri meliputi
daerah, pengelolaan aset dan/atau sumber daya alam daerah, dan penyelenggaraan pelayanan
publik.
Secara sederhana kontrol publik dapat diartikan sebagai pengawasan yang dilakukan
diantaranya pada Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pada Pasal 1 Keputusan Presiden
Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Pengawasan masyarakat adalah pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat sendiri atas
Masyarakat (LSM), media massa, kelompok masyarakat, atau perorangan. Kontrol dapat
9
Dalam praktiknya, pengawasan masyarakat dapat dilakukan melalui tiga jalur sebagai
berikut:
c. pengawasan legal yang ditetapkan oleh undang-undang yaitu yang dilakukan oleh
DPR/DPRD.
PP No. 68 Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam
Penyelenggaraan Negara, menjelaskan bahwa peran serta masyarakat adalah peran aktif
masyarakat untuk ikut serta mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari
korupsi , kolusi, nepotisme, yang dilaksanakan dengan menaati norma hukum , moral, dan
sosial yang berlaku dalam masyarakat. Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan negara
diwajibkan dalam bentuk antara lain, mencari, memperoleh, dan memberikan data atau
mengenai informasi penyelenggaraan negara, dan hak menyampaikan saran dan pendapat
Maksud peran serta masyarakat tersebut adalah untuk mewujudkan hak dan tanggung
jawab masyarakat dalam penyelenggaraan negara yang bersih. Diharapkan pula dengan
adanya peran serta tersebut akan lebih menggairahkan masyarakat untuk melaksanakan kontrol
10
sosial terhadap penyelenggara negara. Peran serta masyarakat terhadap penyelenggara negara
sesuai PP No.68 Tahun 1999 untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih yang
2. Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari penyelenggara negara.
3. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab terhadap kebijakan
penyelenggaraan negara;
11
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah Negara Indonesia merupakan Negara demokrasi
sehingga kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat. Rakyat memegang peranan sentral untuk
daerah. Pengawasan masyarakat diperlukan dalam mewujudkan peran serta masyarakat guna
menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi, serta nepotisme. Partisipasi masyarakat dalam mengawasi jalannya pemerintahan telah
diatur dan dijamin oleh Peraturan Perundang-undangan sehingga dalam praktiknya harus
digalakkan kembali. Masyarakat dituntut untuk lebih aktif dan kritis dalam mengamati setiap
kebijakan maupun peraturan yang telah ditetapkan atau yang akan ditetapkan oleh pemerintah
daerah guna menjaga agar pemerintahan daerah tetap sesuai dengan rencana dan peraturan
perundang – undangan yang berlaku, sehingga pemerintahan yang dijalankan sesuai dengan
kehendak masyarakat.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--menumbuhkan-partisipasi-masyarakat-dalam-
pengawasan-pelayanan-publik.
https://www.slideshare.net/cutex_cerdas/kontrol-masyarakat-terhadap-pemerintahan-daerah.
https://www.kemenkumham.go.id/partisipasi-masyarakat-penting-untuk-kontrol-pemerintah.
https://ejournal.unsrat.ac.id/peranan-masyarakat-dalam-melaksanakan-fungsi-kontrol-terhadap-
anggaran-pendapatan-dan-belanja-desa.
https://ojs unud.ac.id/pengawasan-oleh-masyarakat-kepada-pemerintah-daerah.
Emi Hayati; dkk. Hukum Tata Negara. Syiah Kuala University Press (Ipusnas).
13