Anda di halaman 1dari 14

MASYARAKAT SEBAGAI FUNGSI KONTROL

TERHADAP PEMERINTAHAN DAERAH


HUKUM TATA NEGARA

Tim Penyusun :

1. Reni Eris Dayanti 211010200234


2. Shalsabila 211010200154
3. Taufik Abdulah 171010250031
4. Tri Agus Setiawan 211010200209
5. Tria Feby Laelani Putri 211010200216

Fakultas Hukum Universitas Pamulang 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “FUNGSI

MASYARAKAT SEBAGAI KONTROL TERHADAP PEMERINTAHAN DAERAH”, dapat

diselesaikan dengan baik. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian tugas dalam

mengikuti mata kuliah Hukum Tata Negara. Salam dan selawat kami panjatkan kepada junjungan kami

tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabat beliau serta seluruh kaum muslimin yang

tetap teguh dalam ajaran beliau.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Asip Suyadi SH,MH. selaku dosen pengampu untuk

mata kuliah Hukum Tata Negara. Terima kasih juga kepada teman-teman yang sudah berperan serta

aktif dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan untuk kami sendiri secara khususnya.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................1


DAFTAR ISI .........................................................................................................................................2
BAB I .................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 3
Latar Belakang....................................................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5
Pengertian Kontrol Masyarakat/Publik ................................................................................................ 5
Fungsi Kontrol Masyarakat ................................................................................................................... 6
Pelaksanaan Kontrol Masyarakat.......................................................................................................... 9
Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ........................................................ 10
KESIMPULAN ................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Negara Indonesia adalah Negara demokrasi, artinya rakyatlah yang memegang

kedaulatan Negara. Dan untuk mengatur segala urusan kenegaraan tersebut maka dibentuklah

sistem perwakilan dimana ditunjuk wakil – wakil rakyat yang kemudian duduk dalam lembaga

perwakilan dengan tugas utama mewakili rakyat dalam menyelenggarakan sebagian kedaulatan

rakyat. Oleh karena itu penyelenggaraan pemerintah tersebut harus dipertanggungjawabkan

kepada rakyat yang memilihnya. Kegiatan pemerintahan yang dijalankan oleh eksekutif harus

dipantau dan diawasi, begitu pula dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Jika rakyat

tidak memantau dan mengawasi jalannya pemerintahan maka arah dan jalannya pemerintahan

bisa menyimpang dari keinginan rakyat. Pentingnya pengawasan oleh masyarakat terhadap

penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan suatu upaya penerapan tata pemerintahan

yang baik (good governance) guna menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi

dan nepotisme. Pada awalnya peran serta masyarakat ini diatur dalam PP Nomor 68 Tahun

1999 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara.

Pemerintah daerah adalah sub sistem pemerintahan nasional dalam struktur Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Oleh karena itu penyelenggaraan pemerintahan daerah tidak boleh keluar

dari koridor Negara kesatuan, sehingga perlu adanya pembinaan dan pengawasan terhadap

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam rangka pembinaan dan pengawasan tersebut

maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang pembinaan dan

3
pengawasan pemerintahan daerah. Menurut Paulus Effendie Lotulung pengawasan adalah

upaya untuk menghindari kekeliruan, baik disengaja maupun tidak disengaja, sebagai usaha

preventif, atau juga untuk memperbaikinya apabila sudah terjadi kekeliruan itu, sebagai usaha

represif.

4
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Kontrol Masyarakat/Publik

Kontrol rakyat atau publik terhadap penyelenggara negara atau pemerintah, penting

untuk memastikan bahwa rakyat telah mendapatkan haknya dalam pelaksanaan pemerintah.

Kontrol publik adalah bentuk kepedulian rakyat bahwa pemerintah telah menjalankan amanat

dan tujuan negara melalui perumusan dan implementasi kebijakan yang transparan dan

akuntabel.

Menurut Syafiie (2006: 82), kontrol publik diartikan sebagai pengawasan yang

berfungsi sebagai penjamin agar pelaksanaan kerja berjalan sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan dalam perencanaan. Kemudian Siagian (dalam Syafiie, 2006: 83), mengungkapkan

bahwa pengawasan adalah proses pengamatan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi

untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya.

Menurut Handayaningrat (dalam Budiharto, 2007: 46), pengawasan dalam kaitannya

dengan kontrol publik adalah suatu proses penerima pelayanan ingin mengetahui apakah hasil

pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia layanan sudah sesuai dengan rencana,

perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan.

5
Kontrol publik dalam penelitian ini diartikan sebagai pengawasan yang tidak hanya

dilakukan oleh penerima pelayanan namun dilakukan juga oleh lembaga-lembaga non

pemerintah seperti LSM, media massa, maupun ormas yang ikut melakukan pengawasan untuk

berjalannya suatu rencana, perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan seperti yang

disebutkan Handayaningrat (dalam Budiharto, 2007: 46). Kontrol publik merupakan bagian

dari demokrasi yang membuat masyarakat ikut serta untuk mengontrol suatu program

pemerintah.

Fungsi Kontrol Masyarakat

Keterlibatan masyarakat dalam membuat kebijakan merupakan faktor utama dalam

pengelolaan pemerintahan yang baik (good governance). Keterlibatan masyarakat akan

memberikan manfaat yang besar terhadap kepentingan publik, diantaranya meningkatkan

kualitas kebijakan yang dibuat dan sebagai sumber bahan masukan bagi pemerintah sebelum

memutuskan kebijakan

Kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah sangat diperlukan

dalam rangka meningkatkan profesionalisme, kinerja, serta tanggung jawab pemerintah daerah

. Ketentuan perundang undangan telah secara tegas mengatur peran serta masyarakat sebagai

kontrol sosial dengan optimal. Guna mendorong hal tersebut maka pemerintah daerah perlu

6
menerapkan manajemen publisitas. Manajemen publisitas yang dimaksud adalah setiap

informasi , kebijakan, program dan kegiatan , serta tingkat pencapaian yang diraih oleh

pemerintah daerah perlu disampaikan kepada publik. Hal ini merupakan salah satu langkah

untuk mewujudkan Good Governance pada tataran aplikasi..

Hal ini diasumsikan bahwa dengan semakin meningkatnya keterlibatan masyarakat

dalam membantu menentukan atau membuat suatu program akan memaksa pemerintah untuk

selalu memberikan program yang dibutuhkan. Dengan demikian akan menciptakan legitimasi

pemerintah daerah di mata masyarakat bahwa pemerintah daerah lebih terbuka dan

bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Soekamo (dalam Budiharto 2007: 46), menyatakan bahwa fungsi dari kontrol publik

adalah:

1. Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan sesuai dengan rencana yang telah digariskan.

2. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan sesuai dengan instruksi serta

asas-asas yang telah ditetapkan

3. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan, kelemahan-kelemahan serta kekurangan-

kekurangan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan

4. Untuk mengetahui segala sesuatu apakah berjalan secara efisien

5. Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan, kekurangan atau kegagalan

ke arah perbaikan.

7
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait kontrol publik atas penyelenggaraan

pemerintahan daerah yaitu pada bagian konsideran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah. UU no 23/2014 menyatakan bahwa diperlukan partisipasi

masyarakat untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Lebih lanjut dalam

pasal 354 mengamanatkan bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, pemerintah

daerah mendorong partisipasi masyarakat dengan cara:

1. Keterbukaan informasi yang dapat dilakukan melalui sistem informasi, media

cetak/elektronik, papan pengumuman, ataupun permintaan secara langsung kepada

pemerintah daerah terkait.

2. Mendorong peran aktif kelompok dan organisasi masyarakat.

3. Pelembagaan dan mekanisme pengambilan keputusan yang memungkinkan kelompok

dan organisasi kemasyarakatan dapat terlibat secara efektif.

4. Pengambilan keputusan dengan melibatkan masyarakat.

5. Kegiatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan inovasi daerah.

Untuk mengatur lebih lanjut mengenai partisipasi masyarakat tersebut, juga telah

dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat

Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Dalam PP tersebut telah diatur bahwa

partisipasi masyarakat dapat dilakukan melalui konsultasi publik, penyampaian aspirasi, rapat

dengar pendapat umum, kunjungan kerja, sosialisasi hingga seminar, lokakarya, dan/atau

diskusi. Kemudian beberapa cakupan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

8
pemerintahan daerah yang perlu dipelajari dan dipahami oleh masyarakat itu sendiri meliputi

partisipasi masyarakat dalam penyusunan Peraturan Daerah dan kebijakan daerah,

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemonitoran, dan pengevaluasian pembangunan

daerah, pengelolaan aset dan/atau sumber daya alam daerah, dan penyelenggaraan pelayanan

publik.

Pelaksanaan Kontrol Masyarakat.

Secara sederhana kontrol publik dapat diartikan sebagai pengawasan yang dilakukan

oleh masyarakat. Pernyataan tersebut tercantum dalam beberapa peraturan perundangan

diantaranya pada Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pada Pasal 1 Keputusan Presiden

Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Pengawasan masyarakat adalah pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat sendiri atas

penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan.

Adapun sumber pengawasan masyarakat dapat berasal dari Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM), media massa, kelompok masyarakat, atau perorangan. Kontrol dapat

dilakukan sebelum, sepanjang, dan sesudah suatu kegiatan dilaksanakan.

9
Dalam praktiknya, pengawasan masyarakat dapat dilakukan melalui tiga jalur sebagai

berikut:

a. pengawasan langsung oleh masyarakat.

b. pemberitaan media massa.

c. pengawasan legal yang ditetapkan oleh undang-undang yaitu yang dilakukan oleh

DPR/DPRD.

Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

PP No. 68 Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam

Penyelenggaraan Negara, menjelaskan bahwa peran serta masyarakat adalah peran aktif

masyarakat untuk ikut serta mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari

korupsi , kolusi, nepotisme, yang dilaksanakan dengan menaati norma hukum , moral, dan

sosial yang berlaku dalam masyarakat. Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan negara

diwajibkan dalam bentuk antara lain, mencari, memperoleh, dan memberikan data atau

mengenai informasi penyelenggaraan negara, dan hak menyampaikan saran dan pendapat

secara bertanggung jawab terhadap kebijakan penyelenggaraan negara.

Maksud peran serta masyarakat tersebut adalah untuk mewujudkan hak dan tanggung

jawab masyarakat dalam penyelenggaraan negara yang bersih. Diharapkan pula dengan

adanya peran serta tersebut akan lebih menggairahkan masyarakat untuk melaksanakan kontrol

10
sosial terhadap penyelenggara negara. Peran serta masyarakat terhadap penyelenggara negara

sesuai PP No.68 Tahun 1999 untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih yang

dilaksanakan dalam bentuk :

1. Hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi mengenai penyelenggaraan negara

2. Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari penyelenggara negara.

3. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab terhadap kebijakan

penyelenggaraan negara;

4. Hak memperoleh perlindungan hukum.

11
KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah Negara Indonesia merupakan Negara demokrasi

sehingga kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat. Rakyat memegang peranan sentral untuk

menjalankan fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh kepala

daerah. Pengawasan masyarakat diperlukan dalam mewujudkan peran serta masyarakat guna

menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, bersih dan bebas dari korupsi,

kolusi, serta nepotisme. Partisipasi masyarakat dalam mengawasi jalannya pemerintahan telah

diatur dan dijamin oleh Peraturan Perundang-undangan sehingga dalam praktiknya harus

digalakkan kembali. Masyarakat dituntut untuk lebih aktif dan kritis dalam mengamati setiap

kebijakan maupun peraturan yang telah ditetapkan atau yang akan ditetapkan oleh pemerintah

daerah guna menjaga agar pemerintahan daerah tetap sesuai dengan rencana dan peraturan

perundang – undangan yang berlaku, sehingga pemerintahan yang dijalankan sesuai dengan

kehendak masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--menumbuhkan-partisipasi-masyarakat-dalam-

pengawasan-pelayanan-publik.

 https://www.slideshare.net/cutex_cerdas/kontrol-masyarakat-terhadap-pemerintahan-daerah.

 https://www.kemenkumham.go.id/partisipasi-masyarakat-penting-untuk-kontrol-pemerintah.

 https://ejournal.unsrat.ac.id/peranan-masyarakat-dalam-melaksanakan-fungsi-kontrol-terhadap-

anggaran-pendapatan-dan-belanja-desa.

 https://ojs unud.ac.id/pengawasan-oleh-masyarakat-kepada-pemerintah-daerah.

 Emi Hayati; dkk. Hukum Tata Negara. Syiah Kuala University Press (Ipusnas).

13

Anda mungkin juga menyukai