Anda di halaman 1dari 16

ETIKA DAN KEPRIBADIAN

“KEPRIBADIAN”

Disusun Oleh :
Clariza agustine sembiring Meiliza
Elia Tamara Silaban Nadhiva putri kharisa
Defta steven tarigan

MICE 2C

PROGRAM STUDI MICE


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat TYME yang telah memberikan kesehatan dan


kesempatan karena rahmatnya dan kuasanya sehingga kami dapat menyusun makalah
yang sederhana ini yang mungkin saja memiliki beberapa kekurangan dalam segi
penulisannya dalam hal ini juga semoga para pembaca dapat menjadikan pedoman
atau acuan bagi pembaca.
Untuk itu dari kesempatan yang berbahagia ini kami menyampaikan rasa
terimakasih kepada ibu Sarah Tambunan selaku dosen yang telah membimbing kami
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini, kami akui masih banyak
kekurangan karena adanya beberapa urgent yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu. Oleh kerena itu kami berharap terhadap seluruh pembaca agar memberikan
saran yang bersifat memajukan demi kesempurnaan dari makalah ini. Akhir kata kami
berharap semoga dengan selesainya penyusunan makalah ini akan berguna dan
bermanfaat bagi pembaca.
Semoga TYME akan senantiasa melimpahkan Rahmat-NYA kepada kita semua.
Aamiin.

Medan, 12 April 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 pengertian kepribadian dan unsur-unsur kepribadian.......................................6
2.2 faktor-faktor pembentukan kepribadian............................................................6
2.3 teori-teori kepribadian.......................................................................................7
2.4 Hubungan nilai dan kepuasan kerja..................................................................12
BAB III...............................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepribadian adalah keseluruhan sikap,perasaan ,ekspresi ,tempramen,ciri-ciri khas
dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud
dalam tindakan. Hal tersebut dapat terlihat dari kebiasaan berfikir ,sikap dan minat,
serta pandangan hidupnya.kepribadian menjadi salah satu hal yang berpengaruh dalam
keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam kehidupan baik dalam bidang
pekerjaan ,maupun dalam tindakanny adi lingkungan masyarakat.

Kepribadian sangat penting diketahui semua orang agar setiap individu mampu
mengembangan kelebihan yang ada dalam dirinya serta memperbaiki kelemahan yang
ada pada diri orang tersebut.Seseorang yang kesulitan dalam mengembangkan dirinya
kemungkinan karena tidak mengetahui kelemahan dan kelebihan yang ada dalam
dirinya. Dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun mahluk social,kepribadian
senantiasa mengalami warna warni kehidupan, tentunya kita mengalami berbagai
macam keadaan, ada kalnya kita merasakan senang,sedih,excited,rapuh,
galau,bimbang,terpuruk dan lain sebagainya , itu adalah salah satu bukti bahwa
kitamsebagai manusi memiliki dinamika kehidupan.

Oleh karena itu kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami
dan menjekaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain.Kita harus memahami penertian
kepribadian dan bagaiman cara pembentukan kepribadian itu sendiri.Untuk itu kita
membutuhkan teori-teori kepribadian agar ganguan-gangguan yang biasa muncul pada
kepribadian setiap individu dapan dihindari.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini, adapaun yang menjadi rumusan masalah


Diantaranya :
1. Apa itu kepribadian dan apa saja unsur-unsur kepribadian?
2. Apa saja faktor pembentuk kepribadian?
3. Apa yang dimaksud dengan:
 Teori kepribadian psikoanalisis
 Teori keperibadian behavioristik
 Teori kepribadian humanistik
4. Bagaimana hubungan nilai,sikap dan kepuasan kerja
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu kepribadian dan apa saja unsur-unsur kepribadian.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor pembentuk kepribadian
3. Untuk menetahui apa saja itu
 Teori kepribadian psikoanalisis
 Teori keperibadian behavioristik
 Teori kepribadian humanistic
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan nilai,sikap dan kepuasan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KEPRIBADIAN


Kepribadian atau psyche adalah mencakup keseluruhan fikiran, perasaan dan
tingkahlaku, kesadaran dan ketidak sadaran. Kepribadian pembimbing orang untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sejak awal kehidupan, kepribadian adalah
kesatuan atau berpotensi membentuk kesatuan. Ketika mengembangkan kepribadian, orang harus
berusaha mempertahankan kesatuan dan harmoni antar semua elemen kepribadian.Adapun
kepribadian merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris personality. Kata personality sendiri berasal
dari Bahasa Latin persona yang berarti topeng yang digunakan oleh para aktor dalam suatu
permainan atau pertunjukan.

Menurut Alwisol ada lima persamaan yang menjadi ciri bahwa definisi itu mengandung suatu
definisi kepribadian, yaitu sebagai berikut:

a. Kepribadian bersifat umum: kepribadian menunjuk kepada sifat umum seseorang-pikiran


kegiatan dan perasaan yang berpengaruh secara sistemik terhadap keseluruhan tingkah
lakunya.
b. Kepribadian bersifat khas: kepribadian dipakai untuk menjelaskan sifat individu yang yang
membedakan dia dengan orang lain, semacam tandatangan atau sidik jari psikologik,
bagaimana individu berbeda dengan orang lain.
c. Kepribadian berjangka lama: kepribadian digunakan untuk menggambarkan sifat individu yang
tahan lama, tidak mudah berubah sepanjang hidupnya. Walaupun terjadi perubahan biasanya
bersifat bertahap atau perubahan tersebut akibat merespon sesuatu kejadian yang luar biasa.
d. Kepribadian bersifat kesatuan: kepribadian dipakai untuk memandang diri sebagai unit tunggal,
struktur atau organisasi internal hipotetik yang membentuk kesatuan dan konsisten.
e. Kepribadian bisa berfungsi baik atau berfungsi buruk. Kepribadian adalah cara bagaimana
orang berada di dunia. Apakah individu tersebut dalam tampilan yang baik, kepribadiannya
sehat dan kuat, atau tampil dalkeadan yang baik yang berarti kepribadiannnya menyimpang.

Unsur-unsur Kepribadian
Ada beberapa unsur-unsur dari kepribadian. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa
orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya
melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari
otaknya. Dan didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang
dipancarkan oleh individu kealam sekitar. Dan dalam Antropologi dikenal sebagai
“persepsi” yaitu; “seluruh proses akal manusia yang sadar”.
Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu penggambaran
berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian. Penggambaran yang
terfokus secara lebih intensif yang terjadi karena pemustan secara lebih intensif di dalam
pandangan psikologi biasanya disebut dengan “Pengamatan”.
Penggambaran tentang lingkungan dengan fokus pada bagian-bagian yang paling menarik
perhatianya seringkali diolah oleh sutu proses dalam aklanya yang menghubungkannya
dengan berbagai penggambaran lain yang sejenisnya yang sebelumnya pernah diterima
dan diproyeksikan oleh akalnya, dan kemudian muncul kembali sebagai kenangan.
Dan penggambaran yang baru dengan pengertian baru dalam istilah psikologi disebut
“Apersepsi”.
Penggabungan dan membandingkan-bandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran
dengan bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis secara konsisten
berdasarkan asas-asas tertentu. Dengan proses kemampuan untuk membentuk suatu
penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataanya tidak mirip dengan salah satu
dari sekian macam bahan konkret dari penggambaran yang baru.
Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempat-tempat
tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan tempat-
tempat tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut dengan
“Konsep”.
Cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin
ada yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau
diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan
penggambaran-pengambaran lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama
sekali, yang sebenarnya tidak nyata.
Dan penggambaran baru yang seringkali tidak realistic dalam Psikologi disebut dengan
“Fantasi”.
Seluruh penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur-
unsur pengetahuan yang secara sadar dimiliki seorang Individu.
2. Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam
perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal
yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi seperti
itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan negatif.
“Perasaan”, disamping segala macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran
manusia setiap saat dalam hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran
manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negative.
3. Dorongan Naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan berbagi perasaan lain yang
tidak ditimbulkan karena diperanguhi oleh pengeathuannya, tetapi karena memang
sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Dan
kemauan yang sudah merupakan naluri disebut “Dorongan”.
Menurut para ahli psikologi sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri yaitu :

 Dorongan untuk mempertahankan hidup


 Dorongan seks
 Dorongan untuk upaya mencari makan
 Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia
 Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya
 Dorongan untuk berbakti

Dorongan akan keindahan ,dalam arti keindahan bentuk, warna, suara

2.2 Faktor faktor pembentukan kepribadian

Psikologi kepribadian dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah yang mempelajari


kekuatan-kekuatan psikologis yang membuat masing-masing individu unik (mempelajari
bagaimana cara seseorang memiliki keunikan tersendiri sebagai individu) (Alwisol,
2009:2).
Kepribadian adalah bagian dari jiwa yang membangun keberadaan manusia
menjadi satu kesatuan, tidak terpecah belah dalam fungsi-fungsi. Memahami
kepribadian berarti memahami aku, diri, self atau memahami manusia seutuhnya.
Pemahaman kepribadian sangat dipengaruhi oleh paradigma yang menjadi acuan dalam
pengembangan teori psikologi 19 kepribadian. Para ahli kepribadian memiliki paradigma
masing-masing yang dapat mempengaruhi pola pikirnya tentang kepribadian manusia
secara sistemik. Teori-teori kepribadian dapat dikelompokkan pada empat paradigma
yang menjadi acuan dasar. Adapun paradigma yang paling banyak berkembang di
masyarakat adalah paradigma psikoanalisis dengan teori psikoanalisis klasik yang
dicetuskan oleh Sigmund Freud (Alwisol, 2009: 2).
Dalam ilmu psikologi kepribadian, terdapat istilah struktur kepribadian yang
dimaknai sebagai aspek atau elemen dalam diri manusia yang membentuk kepribadian.
Dalam teori Sigmund Freud, elemen pendukung struktur kepribadian manusia adalah: 1.
The Id (aspek biologis) Id adalah sistem kepribadian yang asli dan dibawa sejak lahir. Dari
Id ini kemudian akan muncul ego dan superego. Saat dilahirkan, Id berisi semua aspek
psikologik yang diturunkan seperti insting, impuls dan drives. Id berada dalam daerah
unconscious dan beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle), yaitu
berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Id tidak mampu menilai
atau membedakan benar-salah dan tidak tahu moral (Sujanto. 2007: 61-62). 2. The Ego
(aspek psikologis) Ego berkembang dari Id agar orang mampu menangani realita
sehingga ego beroperasi berdasarkan prinsip realita (reality principle). Ego sebagai
eksekutif kepribadian berusaha memenuhi kebutuhan Id 20 sekaligus juga memenuhi
kebutuhan moral dan kebutuhan mencapai kesempurnaan dari Superego (Sujanto, 2007:
61-62). 3. The Superego (aspek sosiologis) The Superego atau Das Ueber Ich adalah
aspek sosiologis dalam kepribadian yang merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional dan
cita- cita masyarakat yang diajarkan dalam bentuk perintah atau larangan. The Superego
lebih merupakan kesempurnaan daripada kesenangan, karena itu Das Ueber Ich dapat
pula dianggap sebagai aspek moral dalam kepribadian (Sujanto, 2007: 61-62). Fungsi
pokoknya adalah menentukan apakah sesuatu itu benar atau salah, pantas atau tidak,
susila atau tidak, sehingga dengan demikian pribadi dapat bertindak sesuai moral
masyarakat (Sujanto, 2007: 61)
2.3 Teori-teori kepribadian

1. Behaviourisme
Didirikan oleh john B.Watson pada tahun 1913 namun baru dipopulerkan
oleh Ivan Petrovic Pavlov, Pada akhir abad ke-19 di Rusia teori ini sering dikaitkan
sebagai aliran ilmu jiwa namun tidak peduli pada jiwa. Psikologi Behaviourisme
menganggap psikolologi bagian dari sains (ilmu pasti)teori ini memandang
manusia sebagai mesin (homo mechanicus) yang dapat dikendalikan perilakunya
melalui suatu pelaziman (conditioning). Sikap yang diinginkan dilatih terus-
menerus sehingga menimbulkan maladaptive behaviour atau perilaku
menyimpang.
Behaviorisme ingin menganalisa bahwa perilaku manusia yang tampak
sajalah yang dapat di ukur,dikendalikan dan di ramalkan.Behaviorisme sering juga
disebut teori belajar ,karena menurut behaviorisme seluruh perilaku manusi
adalah hasil dari belajar,yang artinya perubahan perilaku organisme sebagai
pengaruh perubahan lingkungan.

2. Psikoanalisis
Teori behaviourisme dianggap gagal karena tidak memperhitungkan
faktor kesadaran manusia. Aliran behaviourisme tidak memperhitungkan faktor
pengalaman subjektif masing-masing individu (cinta, keberanian, keimanan,
harapan dan putus asa).
Tokoh dari aliran ini adalah Sigmund Freud seorang neurolog berasal dari
Wina, Austria akhir abad ke-19,Psikoanalisis sering juga disebut dengan depth
Psychology ,teori ini berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang
berkeinginan (homo volens).Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia
baik yang nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah
disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya Terdapat peristiwa mental yang
kita sadari dan tidak kita sadari namun bisa kita akses (preconscious) dan ada
yang sulit kita bawa ke alam tidak sadar (unconscious).Di alam tidak sadar inilah
tinggal 3 struktur mental yang ibarat gunung es dari kepribadian kita,
4. Id, adalah berisi energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan
semata.
5. Superego, adalah berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial yang
diserap individu dari lingkungannya.
6. Ego, adalah pengawas realitas.
Pada masa kanak-kanak kira dikendalikan sepenuhnya oleh id, dan pada
tahap ini oleh Freud disebut sebagai primary process thinking. Anak-anak akan
mencari pengganti jika tidak menemukan yang dapat memuaskan kebutuhannya
(bayi akan mengisap jempolnya jika tidak mendapat dot misalnya),Sedangkan ego
dan Superego akan lebih berkembang pada masa dewasa. Di sini disebut sebagai
tahap secondary process thinking.Walau begitu kadangkala pada orang dewasa
muncul sikap seperti primary process thnking, yaitu mencari pengganti pemuas
keinginan (menendang tong sampah karena merasa jengkel akibat dimarahi bos
di kantor misalnya).
Teori psikologi psikoanalisis pada mulanya banyak dicaci dan ditolak.
Namun pada masa modern psikoanalis justru sangat populer dan
diangungkan,Sewaktu kekuasaan Hitler th 1930, buku-buku Freud dilarang
beredar dan dibakar diBerlin, bahkan Freud sampai menjadi buron dan akhirnya
menetap di London samapi tahun 1939 hingga dia menutup usia krn kanker
mulut
Kenapa psikoanalisis ditolak ??
Dalam psikoanalisis, freud mengatakan bahwa satu-satunya yg mendorong
kehidupan manusia adalah dorongan id (libido), manusia mempertahankan
eksistensinya karena bermaksud mempertahankan hasrat sexualnya, dan teori ini
dianggap meremehkan kompleksitas dorongan hidup dalam diri manusia Sexual
instinct manusia merupakan sumber daya tarik dan kehebohan, dan memberi
motifasi manusia untuk makan, minum, berkerja, istirahat bahkan belajar.
Teori sex Freud inilah yang kemudian dicerca habis-habisan oleh para
pemuka agama dan intelektual karena menganggap pen-sexual(an)
habis-habisan pada manusia.

HUMANISTIK
Aliran ini muncul akibat reaksi atas aliran behaviourisme dan psikoanalisis.
Kedua aliran ini dianggap merendahkan manusia menjadi sekelas mesin atau
makhluk yang rendah. Abraham Maslow – mengkritik Freud dengan mengatakan
bahwa Freud hanya meneliti mengapa setengah jiwa itu sakit, bukannya meneliti
mengapa setengah jiwa yang lainnya bisa tetap sehat.Humanistik menekankan
pada kehendak bebas, pertumbuhan pribadi, pikiran positif, kemampuan untuk
pulih, dan mengembangan potensi,Oleh karena itulah psikologi humanistik
berkembang menjadi ilmu yang lebih berisi motifasi dalam menjalani kehidupan
sehari-hari
5 POSTULAT PSIKOLOGI HUMANISTIK

 Manusia tidak bisa direduksi menjadi komponen-komponen (manusia


bukan “alat”)
 Manusia memiliki memiliki konteks yg unik dalam dirinya
 Kesadaran manusia menyertakan kesadaran akan diri dalam konteks
orang lain
 Manusia memiliki pilihan2 serta tanggung jawab atas pilihan tersebut
 Manusia bersifat intensional, selalu mencari makna dan nilai-nilai dalam
kehidupan
Viktor Frankl tokoh humanistik memperkenalkan teori psikoterapi yang
disebut sebagai logotherapy (logos = makna). Pandangan ini
berprinsip:
1. Hidup memiliki makna, bahkan dalam situasi yang paling menyedihkan
sekalipun.
2. Tujuan hidup kita yang utama adalah mencari makna dari kehidupan
kita itu sendiri.
3. Kita memiliki kebebasan untuk memaknai apa yang kita lakukan dan
apa yang kita alami bahkan dalam menghadapi kesengsaraan
sekalipun.
Frankl mengembangkan teknik ini berdasarkan pengalamannya lolos dari
kamp konsentrasi Nazi pada masa Perang Dunia II, di mana dia mengalami dan
menyaksikan penyiksaan-penyiksaan di kamp tersebut. Dia menyaksikan dua hal
yang berbeda, yaitu para tahanan yang putus asa dan para tahanan yang memiliki
kesabaran luar biasa serta daya hidup yang perkasa. Frankl menyebut hal ini
sebagai kebebasan seseorang memberi makna pada hidupnya.

2.4 Hubungan Nilai Dan Kepuasan Kerja


Nilai mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar bahwa bentuk khusus
perilaku atau bentuk akhir keberadaan secara pribadi atau social lebih dipilih
dibandingkan dengan bentuk perilaku atau bentuk akhir keberadaan perlawanan
atau sebaliknya. (Rokeah:1973)
Tipe-tipe nilai
a. Nilai-nilai Terminal : Bentuk akhir keberadaan yang sasaran sangat
diinginkan; yang ingin dicapai seseorang dalam hidupnya.ex. Keamanan
keluarga, kebebasan, kebahagiaan, kehormatan dll.
b. Nilai-nilai Instrumental: Bentuk-bentuk perilaku atau upaya-upaya
pencapaian nilai-nilai terminal yang lebih disukai oleh orang tertentu.ex.
Jujur, bertanggung jawab, penolong, pemberani, berkemampuan dll.
Pengertian sikap
Sikap merupakan kumpulan perasaan, keyakinan, dan kecenderungan
perilaku yg relatif stabil terhadap objek, orang atau institusi tertentu,sikap adalah
peryataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan
mengenai objek, orang, atau peristiwa Sikap mencerminkan bagaimana
seseorang merasakan sesuatu.(Robin, 2007).
Fungsi sikap

 Adjustive or utilitarian attitudes. sikap memiliki fungsi untuk


mendapatkan suatu objek yang diinginkan atau menjauhi konsekuensi
yang tidak diinginkan.
 Ego defensive attitudes. sikap memiliki fungsi untuk menghindari pribadi
dan situasi yang berbahaya yang ada disekitamya.
 Value expressive attitudes, sikap memiliki fungsi untuk membantu
ekspresi yang positif dan nyata bagi nilai-nilai dan konsep diri individu.
 Knowledge expressive attitudes, sikap memiliki fungsi untuk mengerti
mengenai kejadian dan pengalaman-pengalaman yang terstruktur.
Perubahan sikap

 Perubahan sikap melalui modifikasi perubahan perilaku.


 Perubahan sikap melalui modifikasi perubahan ide-ide atau pikiran.
 Perubahan sikap melalui modifikasi perubahan perasaan.
 Perubaban sikap melalui modifikasi perubahan situasi.

Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respon emosional terhadap
berbagai aspek pekerjaan. Kepuasan bukanlah suatu konsep tunggal, sebaliknya
seseorang dapat relatif puas dengan suatu aspek dari pekerjaannya dan tidak
puas dengan salah satu atau lebih aspek lainnya. (Kreitner dan Kinicki 2004)
Lima model kepuasan
 pemenuhan kebutuhan, model ini menjelaskan bahwa kepuasan
ditentukan oleh karakteristik dari sebuah pekerjaan memungkinkan
seseorang individu untuk memenuhi kebutuhannya.
 Ketidakcocokan. Model-model ini menjelaskan bahwa kepuasan adalah
hasil dari harapan yang terpenuhi.
 Pencapaian nilai.
 Persamaan. Dalam model ini, kepuasan adalah suatu fungsi dari
bagaimana seorang individu diperlakukan “secara adil” di tempat kerja.
 Komponen watak / genetik. Model ini didasarkan pd keyakinan bahwa
kepuasan kerja merupakan sebagian dari sifat pribadi maupun faktor
genetik.

Teori kepuasan kerja


 Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)
Teori kepuasan kerja yang menyatakan bahwa kepuasan dan ketidak
puasan kerja berasal dari kelompok variabel yang berbeda (yaitu motivator &
hygiene)

 Teori Nilai (Value Theory)


Teori yang menyatakan bahwa kepuasan kerja terutama tergantung
kepada kesesuaian antara hasil yang diharapkan & hasil senyatanya diperoleh
individu dalam pekerjaanya
Kepuasan kerja seseorang pada dasarnya tergantung kepada selisih antara
harapan, kebutuhan atau nilai dengan apa yang menurut perasaan atau persepsi
telah diperoleh atau dicapai melalui pekerjaan. Seseorang akan merasa puas jika
tidak ada perbedaan antara yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan.
Dimensi kepuasan kerja
Menurut Robbins lima dimensi Kepuasan kerja

 Pekerjaan itu sendiri.


 Upah dan promosi Kondisi kerja
 Rekan kerja, penyelia, dan atasan
 Kesesuaian antara pekerjaan dan kepribadian

Menurut Dunnette kepuasan kerja mempunyai 12 dimensi

 Pekerjaan
 Gaji
 Promosi
 Pengakuan
 Tunjangan
 Kondisi fisik kerja
 Penyeliaan
 Rekan sekerja
 Bawahan
 Manajemen dan perusahaan
 Pelanggan &
 Hal-hal yang tidak termasuk ke dalam salah satu dari dimensi-dimensi
di atas seperti keberuntungan, cuaca, mesin, perlengkapan dan lain-
lain
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
 Bersumber dari dalam diri individu, yaitu demography (age, sex,
education); abilities (intellegence, motor skill); personality (values,
needs, interaction style).
 Bersumber dari Lingkungan. yaitu job and job environment (pay,
noise, variety); organization environment (climate, promotional
oportunity); Occupational Level (prestige, power).
Pengukuran kepuasan kerja
1. Objective Survey
 Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ).
 Job Description Index (JDI).
 Needs Satisfaction Questionnaire (NSQ).
2. Descriptive Survey
Survey ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan
kepada responden, guna mendapatkan respon dari karyawan
dengan kata-kata sendiri. Pendekatan yang tidak terstruktur
ini bertujuan untuk menggali perasaan dan gagasan
karyawan. Survey dilaksanakan dengan wawancara bersifat
pribadi untuk mengumpulkan data yang lebih deskripsi dari
pada objektif.

Dampak dari kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja


 Kepuasan dan produktivitas.
 Kepuasan kerja dan turnover.
 Kepuasan kerja dengan tingkat absensi
Petunjuk uuntuk meningkatkan kepuasan kerja

 Membuat pekerjaan itu menyenangkan


 Memberi upah/gaji secara adil
 Mencocokkan orang dengan pekerjaan sesuai dengan minatnya
 Mencegah pekerjaan yang membosankan dan berulang-ulang

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepribadian bisa dipahami dari dua hal, yang pertama kepribadian menurut
kehidupan sehari-hari (personality) yaitu merujuk kepada bagaimana individu tampil dan
menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Dan yang kedua dari ahli psikologis,
diantaranya pendapat dari George Kelly bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari
individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Hanya ada empat tipe
kepribadian tapi menggambarkan kepribadian seseorang tidak hanya terpaku pada satu
saja,tetapi bisa saja orang tersebut memiliki campuran dari dua kepribadian.campuran
ini terdiri dari kepribadian primer dan sekunder, seperti Melankolis Plegmatis atau
koleris sanguin. Urutan ini penting campuran melankolis plegmatis benar-benar berbeda
dari tipe plegmatis Menkolis. kepribadian utama menggambarkan bagiaan yang paling
jelas dari kepribadian seseorang.

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya uraikan. Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif untuk memperbaiki makalah
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah referensi pengetahuan
kita.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat. Dede. 2015. Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam


Konseling. Bogor :Ghalia Indonesia
Tewal, Bernhard: Adolfina: Pandowo, Merinda: Tawas, Hendra. 2017.
Perilaku Organisasi. Bandung :Patra Media Grafindo
Hambali, Adang: Jaenudin, Ujam. 2013. Psikologi Kepribadian Lanjutan.
Bandung :Pustaka Setia
Jurnal kriesna bab iii teori perkembangan kepribadian manusia2014.

Anda mungkin juga menyukai