Laporan KSRP BETATRON
Laporan KSRP BETATRON
Disusun oleh :
Kelompok C
Elektronika Instrumentasi 2020
Alviola Alamsyah (022000003)
Bayu Aji Putra Wibowo (022000009)
Hammam Ahmad Hanif (022000017)
Muhammad Faqih Ammari (022000025)
Zena Manurung (022000032)
Dosen Pengampu:
Ir. Zaenal Abidin, M.Kes.
2.2.Deskripsi Peralatan
Betatron adalah akselerator partikel melingkar, terutama digunakan
untuk mempercepat elektron dengan kecepatan tinggi. Bagian utama Betatron
terdiri dari Unit power, Panel control, Akselerator dan lampu indicator operasi
seperti terlihat pada Gambar 1.
b) Sebelum penyinaran
1. Gunakan dosimeter perorangan (film badge/TLD dan dosimeter saku),
periksa dosimeter saku tersebut pada penunjukan awal dan catat pada log
book
2. Memeriksa kondisi surveymeter dan pastikan berjalan dengan baik
3. Menentukan batas daerah kerja radiasi.
4. Mengisolasi area penyinaran dari orang yang tidak berkepentingan, bila
perlu dengan bantuan petugas kepolisian atau petugas perhubungan atau
petugas pengamanan Lembaga terkait.
5. Memeriksa sambungan kabel-kabel Betatron SEA-7 Radiator:
− Kabel tegangan tinggi
− Kabel suplai daya
− Kabel tegangan rendah dari Power Unit Betatron SEA-7 Radiator
hingga control/kontrol kendali
− Pastikan sambungan kabel-kabel dalam kondisi baik dan kuat
6. Tahapan setting :
− Pasang sambungan kabel power ke radiator betatron.
− Pasang sambungan kabel power ke power unit.
− Letakkan alarm di tempat yang mudah terlihat.
− Pasang sambungan kabel alarm ke power unit.
− Pasang sambungan kabel kontrol ke power unit.
− Pasang sambungan kabel kontrol ke kontrol unit.
− Pasang sambungan kabel daya power unit dan UPS unit ke power
unit.
− Pasang sambungan kabel daya power unit dan UPS unit ke UPS unit.
− Pasang sambungan kabel daya jala-jala ke UPS.
− Pasang sambungan kaabel daya jala-jala ke unit sumber listrik.
− Usahakan sambungan dari radiator betatron sampai dengan kontrol
lurus
c) Saat penyinaran
1. Periksa peralatan proteksi radiasi, di antaranya film badge, pocket dosimeter
dan surveymeter.
2. Kabel stop kontak alat dihubungkan ke suplai daya PLN.
3. Handle pada power unit dinaikkan
4. Kunci pada power unit diputar ke posisi ON
5. Dipastikan tidak ada orang pada area yang telah diisolasi
6. Parameter penyinaran diisikan pada posisi watu, energi, arus pada posisi
yang palin kecil
7. Kunci switch panel diputar ke posisi ON dengan ditandai menyalanya lampu
hijau, pastikan semua aman
8. Tombol ON ditekan untuk penyinaran dengan ditandai menyalanya lampu
safety warna merah. Suhu pada indicator T1, T2, T3, dan T4, besarnya dosis
yang dikeluarkan alat di catat
9. Selama item No. 8 berlangsung, dilakukan survey keliling dan menjaga
jangan sampai ada orang-orang lain berada di sekitar daerah kerja radiasi
yang diberi tanda radiasi tersebut. Gunakan surveymeter untuk memastikan
tingkat radiasi untuk lingkungan.
10. Jika item No. 9 selesai, switch kunci dikembalikan ke posisi OFF dengan
indikasi matinya lampu safety.
11. Dilakukan pengulangan penyinaran, untuk waktu dan energi yang paling
tinggi, dan variasinya pada item No. 7 sampai dengan No.9
12. Jika pekerjaan penyinaran telah selesai, maka putar kunci pada posisi OFF
dan turunkan handel pada power unit.
13. Kembalikan tanda-tanda bahaya radiasi pada tempatnya, matikan
surveymeter, cek posisi pocket dosimeter masing-masing pekerja radiasi
14. Catat pada log book.
d) Setelah penyinaran
1. Dirapikan dan disimpan kembali peralatan penyinaran dan perlengkapan
proteksi radiasi lainnya di tempat yang aman
2. Dicatat pada log book kegiatan
3. Dibaca penerimaan dosis pada pendose
V. DATA HASIL PENGAMATAN
5.1.Identitas Alat
Nama Alat :
Tipe : SEA-7 Console
Energi : Min: 2.9 Max: 7 (MeV)
Paparan : Min: 0 Max: 9999 (R)
Waktu : Min: 600 Max: 36000 (s)
Arus : Min: Max:
5.2.Data SurveyMeter 1
Nama Alat : Dosimeter AT1123
Sertifikat Kalibrasi : 79017-11/LT/KAUR/02/2022
Faktor Kalibrasi : 1.06
Tanggal Kalibrasi Ulang : 9 Februari 2024
5.3.Data Surveymeter 2
Nama Alat : Surveymeter
Sertifikat Kalibrasi : 79017-6/LT/KAUR/02/2023
Faktor Kalibrasi : 1.04
Tanggal Kalibrasi Ulang : 9 Februari 2024
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan data dan pembahasan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. pengoperasian alat mempunya Standar Operasional yang cukup aman
melindungi keselamatan pekerja radiasi, operator alat, maupun alat itu sendiri
apabila dilaksanakan;
2. keamanan operasi fasilitas yang cukup aman untuk melindungi pekerja dan
peralatan selama operasi berjalan dengan 7 unit instrumen keamanan;
3. Peralatan akselerator betatron idealnya digunakan pada ruangan terbuka
dengan mengikuti standar proteksi radiasi sesuai Perka Bapeten Nomor 4
tahun 2013
VIII. DAFTAR PUSTAKA
• Manual book Betatron SEA-7
• Prosedur Operasi Betatron SEA-7
• Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi
Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif
• Peraturan Kepala Badan No 4 Tahun 2013 Tentang Keselamatan Radiasi dalam
Pemanfaatan Tenaga Nuklir
• Peraturan Kepala Badan pengawas Tenaga Nuklir Nomor 7 Tahun 2009 tentang
Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Peralatan Radiografi Industri
IX. LAMPIRAN
Laporan Sementara