Anda di halaman 1dari 11

DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT

Dosen Pengampu : Dra Risma Simamora,M.Pd

Disusun Oleh:

MERSIANA
DIAN SAPUTRI
RANI TRI WULANDARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKKAN
UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt tuhan sekalian alam, yang telah memberikan nikmat,hidayah,serta
inayahnya sehingga detik ini kita masih dapat melaksanakan rutinitas dan kewajiban kita sebagai
seorang hamba,dan dengan nikmat itu jualah alhamdulillah kami dapat menuntaskan tugas
makalah tepat pada waktunya.

Kedua kalinya sholawat beriring salam tak lupa kita haturkan keharibaan junjunganalam nabi
besar muhammad saw,beliaulah sosok Revolusioner sejati yang telah merubah peradaban
manusia dari pradaban kejahiliahan menuju pradaban keislaman yang luar biasa.

Kemudian tentunya semua hal yang berkaitan dengan makalah ini dari mulai penulisan kami
ucapkan termi kasih banyak atas semua pihak yg telah terlibat,khusus Dosen pengampu yang
telah memberikan masukan untuk penyempurnaan makalah ini,dan tentunya tak ada gading yang
tak retak,tak ada mawar yang tak berduri kami menyadari dalam makalah ini banyak kekurangan
baik dari segi sistematika penulisan maupun penjelasan materi,dari itu kami mengharapkan tegur
sapa serta saran dan kritikan yang membangun dari pembaca,dan harapan kami semoga makalah
ini dapat menjadi refleksi pembelajaran kita dalam memahami dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Rabu,29 Maret 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2

2.1 Definisi Deret Taylor.......................................................................................... 2

2.2 Analisis Galat..................................................................................................... 3

2.3 Macam-macam Galat.......................................................................................... 5

2.4 Angka Bena........................................................................................................ 6

2.5 Aturan Pembuatan Angka................................................................................... 7

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

 Prasayarat yang diperlukan untuk mempelajari metode numerik adalah matematika.


Matematika adalah ilmu dasar, maka dari itu kita diharapkan sudah memiliki pengetahuan
mengenai konsep fungsi, geometri, konsep kalkulus seperti turunan dan integral, dan sebagainya.

Banyak teorema matematika yang dipakai disini. Dari sekian banyak teorema tersebut ada
satu teorema yang menjadi kakas yang sangat penting dalam metode numerik, yaitu teorema
deret taylor. Deret Taylor adalah kakas yang utama untuk menurunkan metode numerik. Dari
latar belakang itulah mengapa kami mengambil judul makalah yaitu mengenai “Deret Taylor
dan Analisis Galat”.

1.2  Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang kami ambil yaitu :

1. Apa itu deret taylor?

2. Bagaimana cara menganalisis galat?

3. Apa saja macam-macam galat?

4. Apa itu angka bena?

5. Bagaimana aturan pembulatan angka?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1        Definisi Deret Taylor

Deret Taylor merupakan dasar untuk menyelesaikan masalah dalam metode numerik,
terutama penyelesaian persamaan diferensial.Jika fungsi f(x) diketahui di titik x i dan semua
turunan dari f terhadap x diketahui pada titik tersebut.Dengan deret Taylor dapat dinyatakan nilai
f pada titik xi+1 yang terletak pada jarak Dx dari titik xi.

❑ f ' (0) f ' ' (0) 2 f ' ' ' ( 0) 3 fn n


f ( x ) =f ( 0 ) x+ x + x + …+ x + … ,| X|<¿ r
1! 2! 3! n!

Contoh 1

f(x) = ex → f(0) = 1

f’(x) = ex → f’(0) = 1

f’’(x) = ex → f’’(0) = 1

fn(x) = ex → fn (0) = 1

contoh 2

X 1 2 1
e =1+ x+ x +
2! 3!

3 5 7
x x x
sin x=x− + − +.. . .
3! 5 ! 7 !
2 4 6 8
x x x x
cos x=1− + − + −. ..
2! 4! 6! 8!

2
2.2  Analisis Galat

Penyelesaian secara numerik dari suatu persamaan matematis hanya memberikan nilai
perkiraan yang mendekati nilai eksak (yang benar) dari penyelesaian analitis. Penyelesaian
numerik akan memberikan kesalahan terhadap nilai eksak.

Kesalahan (error/galat) adalah besarnya perbedaan atau selisih antara nilai taksiran
(hampiran/aproksimasi) dengan nilai sesungguhnya (eksak), kesalahan ini biasa timbul karena
proses pengukuran atau penggunaan aproksimasi.

Nilai galat (nilai kesalahan) besarnya kesalahan atas suatu nilai taksiran dapat dinyatakan
secara kuantitatif dan kualitatif.Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara kuantitatif disebut
Kesalahan Absolut. Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara kualitatif disebut dengan
Kesalahan Relatif.

Nilai eksak dapat diformulasikan sebagai hubungan antara nilai perkiraan dan nilai kesalahan
sebagai berikut:

v = v’ + 

Dimana :

v = nilai eksak,

v’ = nilai perkiraan

 = nilai kesalahan

Kesalahan absolut menunjukkan besarnya perbedaan antara nilai eksak dengan nilai perkiraan :

a = v – v’ 

Kesalahan absolut tidak menunjukkan besarnya tingkat kesalahan, tetapi hanya sekedar
menunjukkan selisih perbedaan antara nilai eksak dengan nilai perkiraan.

Kesalahan relatif menunjukkan besarnya tingkat kesalahan antara nilai perkiraan dengan nilai
eksaknya yang dihitung dengan membandingkan kesalahan absolut terhadap nilai eksaknya
(biasanya dinyatakan dalam % ).

ξa
ξ r =| |∗100%
V
dimana :

v = nilai eksak

3
r = kesalahan relatif

a = kesalahan absolut

Semakin kecil kesalahan relatifnya, maka nilai perkiraan yang diperoleh akan semakin baik.

Contoh soal:

1. Isna membeli kabel listrik 30 meter dari sebuah toko alat-alat elektronika. Setelah diukur
ulang oleh Isna sesampainya di rumah, kabel tersebut ternyata hanya mempunyai
panjang 29,97 meter. Berapa kesalahan absolut dan kesalahan relatif hasil pengukuran
yang dilakukan oleh Isna?

Penyelesaian

Diketahui :

V = 30 meter

V’ = 29,97 meter

Kesalahan absolut

a =  30 – 29,97 = 0.03 meter

Kesalahan relatif

r =  0.03/ 30  * 100% = 0.1%

2. Pengukuran panjang jembatan dan pensil memberikan hasil 9999 cm dan 9 cm. Apabila
panjang yang benar (eksak) adalah 10.000 cm dan 10 cm. Hitung kesalahan absolut dan
relatif!

Solusi :

 Kesalahan absolut

Jembatan : a = v – v’  = │10.000 – 9999 │= 1 cm

Pensil : a = v – v’  = │10 – 9 │= 1 cm

 Kesalahan relatif

Jembatan : ξa 1
ξ r =| |∗100% = | |∗100% = 0.01%
V 10000

ξa 1
Pensil : ξ r =| |∗100% = | |∗100% = 10%
V 10
4
Kedua kesalahan sama yaitu 1 cm tetapi kesalahan relatif pensil adalah jauh lebih
besar.

2.3 Macam-macam galat

Ada 3 macam galat yaitu:

1. Galat bawaan (Inherent Error)


2. Galat pemotongan (Truncation Error)
3. Galat pembulatan (Round-off Error)

 Galat bawaan

Galat bawaan adalah galat dalam nilai data.terjadi akibat kekeliruan dalam menyalin
data,salah membaca skala kesalahan karena kurangnya pengertian mengenai hukum-hukum fisik
dari data yang diukur.kesalahan ini sering terjadi karena faktor human error.

Contoh :

Pengukuran selang waktu 2,3 detik:

Terdapat beberapa galat karena hanya dengan suatu kebetulan selang waktu akan diukur tepat 2,3
detik.beberapa batas yang mungkin pada galat inheren diketahui:

Berhubungan dengan galat pada data yang doperasi oleh suatu computer dengan beberapa
prosedur numerik.

 Galat Potongan

Berhubungan dengan cara pelaksanaan prosedur numeric.kesalahan ini terjadi karena


tidak dilakukannya hitungan sesuai dengan prosedur matematika yang benar.

Contoh :

pada deret taylor tak berhingga:


3 5 7 9
x x x x
sin x=x− + + + −…
3! 5! 7! 9!

Dapat dipakai untuk menghitung sinus sebarang sudut x dalam radian.jelas kita tidak dapat
memakai semua suku dalam deret,karena deretnya tak berhingga.

Kita berhenti pada suku tertentu missal x 9 suku yang dihilangkan menghasilkan suatu galat
dalam perhitungan numeric galat ini sangat penting .

5
 Galat Pembulatan

Galat ini terjadi akibat pembulatan angka

Terjadi pada komputer yg disediakan beberapa angka tertentu misal; 5 angka :

Penjumlahan 9,2654 + 7,1625

hasilnya 16,4279

Ini terdiri 6 angka sehingga tidak dapat disimpan dalam komputer kita dan akan dibulatkan
menjadi 16,428

2.4 Angka Bena

Konsep angka bena (significant figure) atau angka berarti telah dikembangkan secara formal
untuk menandakan keandalan suatu nilai numerik. Angka bena adalah angka bermakna, angka
penting, atau angka yang dapat digunakan dengan pasti.

Contoh :

43.123 memiliki 5 angka bena (yaitu 4,3,1,2,3)

0.1764 memiliki 4 angka bena (yaitu 1,7,6,4)

0.12 memiliki 2 angka bena ( yaitu 1,2)

278.300 memiliki 6 angka bena (yaitu 2,7,8,3,0,0)

0.001360 memiliki 4 angka bena, di mana tiga buah angka nol pertama tidak berarti,
sedangkan 0 yang terakhir angka berarti karena pengukuran dilakukan sampai ketelitian 4 digit.

4.3123 x 10 1 memiliki 5 angka bena

1.764 x 10-1 memiliki 4 angka bena

Komputer hanya menyimpan sejumlah tertentu angka bena. Bilangan riil yang jumlah angka
benanya melebihi jumlah angka bena komputer akan disimpan dalam sejumlah angka bena
komputer itu.

6
2.5 Aturan Pembulatan Angka
 Aturan 1
Bila angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan adalah angka 4 atau kurang maka
angka terkanan dari yang mendahuluinya tetap.
Contoh:

2334 dibulatkan sampai puluhan terdekat menghasilkan 2330.

 Aturan 2
Bila angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau angka 5 diikuti
dengan angka bukan nol maka angka terkanan yang mendahuluinya bertambah satu.

Contoh :
453 dibulatkan keseratusan terdekat menjadi 500

 Aturan 3
Bila angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan hanya angka 5 saja atau angka 5
diikuti dengan angka nol saja maka angka terkanan yang mendahuluinya bertambah satu
jika ganjil dan tetap jika genap

Contoh :
3500 dibulatkan sampai ribuan terdekat menjadi 4000

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebanyakan dari metode-metode numerik yang diturunkan didasarkan pada penghampiran


fungsi kedalam bentuk polinom. Fungsi yang bentuknya kompleks menjadi lebih sederhana bila
dihampiri dengan polinom. Galat pada solusi numerik harus di hubungkan dengan seberapa teliti
polinom menghampiri fungsi sebenarnya. Dan kakas yang digunakan untuk membuat polinom
hampiran adalah deret taylor.

Anda mungkin juga menyukai