Konteks Tugas BK
Konteks Tugas BK
Konteks Tugas BK
Konteks tugas Konselor di Indonesia dipersepsikan bahwa seorang
konselor mampu menangani seluruh permasalahan hidup yang dihadapi
manusia, mulai dari bidang pendidikan dan karier, masalah pernikahan,
masalah ketenagakerjaan, masalah kelainan kejiwaan, rehabilitasi mental para
narapidana sampai masalah gangguan jiwa.
Tugas konselor yang profesional adalah memandirikan individu yang
normal dan sehat dalam menjalani perjalanan hidupnya melalui pengambilan
keputusan termasuk keperluan untuk memilih, meraih serta mempertahankan
karier untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta
menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui
pendidikan.
Konselor sekolah diharapkan mampu memfasilitasi peserta didik
(konseli) agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-
tugas perkembangannya yang menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual,
sosial, dan moral-spiritual.
Pemetaan konteks tugas konselor adalah sebagai berikut.
Jenjang Pendidikan Tugas Konselor
TK 1. Ditangani oleh guru TK
2. Menekankan pada karakteristik perkembangan siswa
dengan model permainan
3. Sebagai konselor kunjung (Roving Counselor) yang
diangkat pada tiap gugus untuk mengatasi perilaku siswa
yang mengganggu (disruptive behavior)
4. Menggunakan pendekatan konseling Direct Behavioral
Counsultation.
SD 1. Ditangani oleh guru kelas
2. Sebagai konselor kunjung (Roving Counselor) yang
diangkat pada tiap gugus untuk mengatasi perilaku siswa
yang mengganggu (disruptive behavior)
3. Menggunakan pendekatan konseling Direct Behavioral
Counsultation.
SMP dan SMA 1. Ditangani oleh konselor
2. Memfasilitasi peserta didik mengaktualisasikan potensi
yang dimiliki.
3. Memandirikan peserta didik untuk mengambil sendiri
keputusan penting dalam perjalanan hidupnya.
Perguruan Tinggi 1. Ditangani oleh konselor
2. Memfasilitasi peserta didik penumbuhan karakterserta
penguasaan hard skill dan soft skill yang diperlukan untuk
perjalanan hidupnya serta untuk kariernya.
3. Bimbingan dan konseling ditekankan pada pemilihan
karier.
Permasalahan yang dihadapi siswa saat ini cukup kompleks, terkadang
tidak hanya seputar akademik saja, maka konselor membutuhkan bantuan
tenaga professional lainnya. Maka dari itu, konselor sekolah bekerja sama
dengan tenaga professional lainnya seperti psikiater, psikolog, dokter, atau
terapis untuk membantu permasalahan siswa.
5. Ekspektasi kinerja