Anda di halaman 1dari 26

Praktikum Mesin-Mesin Listrik

PRAKTIKUM 5

PENGENALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU

1. TUJUAN
 Mengetahui karakteristik PLTB
 Mengetahui jenis-jenis sistem PLTB
 Menentukan daya keluaran pada PLTB dalam keadaan tak berbeban

2. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


 Prototype turbin angin
 Multimeter
 Tachometer
 Blower

3. TEORI DASAR

Pembangkit yang menghasilkan energi listrik dengan sumber energi angin


sebagai penggerak dari generator merupakan definisi umum pembangkit listrik
tenaga bayu. Penggunaan pembangkit listrik tenaga bayu merupakan salah satu
energi alternatif baru terbarukan yang pada saat ini berkembang paling cepat,
mengingat energi angin adalah salah satu sumber energi terbarukan. Energi angin
yang dikonversikan ke energi mekanik lalu setelah itu dikonversikan lagi ke
energi listrik merupakan konsep dasar dari kerja pembangkit listrik tenaga angin.

Konsep sederhana pengonversian energi angin yaitu angin yang bertiup


melewati sudu – sudu yang kemudian akan menghasilkan energi mekanik,
kemudian memutar generator dan menghasilkan listrik. Skemanya dapat di lihat
pada gambar dibawah ini.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Gambar 5.3.1 Proses Konversi PLTB


Dari energi listrik yang dikonversi ke energi angin menjadi dimulai
dengan tenaga angin yang bertiup melewati sudu-sudu dan menimbulkan gaya
untuk memutar kincir. Poros kincir yang dihubungkan dengan rotor generator
akan menyebabkan rotor ikut berputar seiring berputarnya kincir. Proses
berputarnya rotor inilah yang mengubah energi gerak dari putaran kincir menjadi
energi listrik sebagai keluaran generator.

Turbin Angin

Energi angin merupakan energi terbarukan yang melimpah, bersih dan


dapat didistribusikan secara luas. Turbin angin digunakan untuk mengkonversi
energi angin menjadi energi lainnya. Turbin angin adalah mesin yang mengubah
energi kinetik yaitu angin menjadi energi mekanik. Lalu energi mekanik tersebut
diubah menjadi energi listrik menggunakan generator angin atau generator wind
turbine. Turbin angin merupakan alat utama yang mengubah energi angin menjadi
energi kinetik sebagai pemutar generator.

Jenis Turbin Angin

Sebagai penggerak pemula (Prime Mover), energi angin


membutuhkan turbin untuk menghasilkan listrik. Berdasarkan arah sumbunya,
turbin dibagi menjadi dua yaitu:

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Vertical Axis Wind Turbine

Turbin ini pertama kali dirancang oleh Fausto Veranzio dari Kroasia
pada tahun 1595. Turbin angin sumbu vertikal memiliki sumbu tegak lurus
terhadap arah angin. Keuntungan utama turbin ini tidak bergantung pada arah
angin pada saat pengoperasian. Kelebihan ini sangat berguna di tempat yang
memiliki kecepatan angin yang relatif rendah. Dengan sumbu yang vertikal ini,
memungkinkan generator serta gearbox dapat ditempatkan pada bagian bawah
turbin. Turbin ini umumnya berbentuk lebih kecil dari turbin horizontal. Biaya
perawatan meliputi pemeliharaan dan perbaikan lebih murah jika dibandingkan
dengan turbin horizontal. Turbin angin sumbu vertikal pada umumnya memiliki 2
jenis yang banyak ditemui dan digunakan yaitu Savonius dan Darrieus.

Gambar 5.3.2 Vertical Axis Wind Turbine

a. Turbin Angin savonious

Turbin savonius ditemukan oleh insinyur S.J. Savonius pada tahun 1920-
an. Desain paling mudah menunjukan turbin savonius adalah sudu berupa
lembaran berbentuk setengah silinder kosong yang dibuat berhadapan dan
menyerupai huruf S serta pada umumnya terdiri dari 2 sudu. Tujuan awal dari
pembuatan turbin jenis ini adalah mencari solusi alternatif untuk mencari jenis
energi yang terbarukan dengan biaya minimal dan dampak terhadap lingkungan
yang minim. Untuk meningkatkan performa dari turbin ini dapat dilakukan
dengan cara menambah jumlah sudu atau mengubah bentuk sudu.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Gambar 5.3.3 Turbin Angin savonious

b. Turbin Angin Darrius

Turbin darrieus dibuat pertama kali oleh Georges Jean Marie Darrieus
pada tahun 1931 dan mematenkan hasil karya turbinnya yang bersumbu vertikal.
Ide dari turbin ini sebenarnya adalah membuat suatu turbin yang desainnya
sederhana dan mudah untuk dibuat.

Turbin Darrieus memiliki beberapa model, diantaranya yang paling


populer adalah model rotor H dan model pengocok telur atau eggbeater.
Kelebihan dari turbin jenis Darrieus adalah bentuknya yang ringan. Hal inilah
yang menjadi perhatian utama dalam pembuatan turbin Darrieus. Tetapi, karena
turbin Darrieus harus mendapatkan aliran disekitar turbin untuk menciptakan
gaya lift, turbin Darrieus tidak dapat bergerak sendiri dan membutuhkan
dorongan awal untuk dapat bergerak terus menerus. Selain itu, bila kecepatan
angin disekitar instalasi turbin rendah, maka rotor tidak dapat berputar untuk
melawan torsi yang diperlukan memutar poros generator. Atas dasar inilah,
turbin yang bejenis H-rotor diletakkan pada tempat yang lebih tinggi karena
pada bagian dekat tanah angin cenderung lebih lambat untuk mengalir.
Sementara yang berbentuk pengocok telur atau eggbeater memiliki bentuk yang

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
melengkung dibagian bawahnya sehinga torsi yang dihasilkan disepanjang
tinggi sudu bisa serupa yang dapat memutar turbin lebih maksimal.

Kelebihan turbin angin sumbu vertikal antara lain sebagai berikut :

1. Dapat digunakan pada daerah terpencil dengan kecepatan angin yang


bervariasi.
2. Sudu dari turbin tidak memerlukan mekanisme pengaturan untuk mengubah
arah sudu.
3. Ukuran yang relatif kecil kalau dibandingkan dengan turbin horizontal.

Horizontal Axis Wind Turbine

Turbin angin dengan sumbu horizontal atau horizontal axis wind turbine
mempunyai sudu yang berputar dalam bidang vertikal seperti halnya propeler
pesawat terbang. Turbin angin biasanya mempunyai sudu dengan bentuk irisan
melintang khusus di mana aliran udara pada salah satu sisinya dapat
bergerak lebih cepat dari aliran udara di sisi yang lain ketika angin
melewatinya. Fenomena ini menimbulkan daerah tekanan rendah pada belakang
sudu dan daerah tekanan tinggi di depan sudu. Perbedaan tekanan ini
membentuk gaya yang menyebabkan sudu berputar.

Gambar 5.3.4 Horizontal Axis Wind Turbine

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Kelebihan Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH)

Kelebihan dari jenis turbin angin ini yaitu:

1. Akses angin yang lebih kuat bisa dijangkau karena dasar menara yang
tinggi pada penempatan turbin angin. Hal tersebut karena di lokasi
terjadi beda diantara arah dan laju angin (pergeseran angin) pada kedua
titik jarak akan lebih dekat dari atmosfer bumi. Kecepatan angin akan
meningkat 20% untuk setiap 10 m ke atas di beberapa wilayah geseran
angin.

2. Biaya yang besar untuk pemasangan menara yang tinggi serta bilah
yang panjang, biaya untuk komponen-komponen turbin angin dapat
menjangkau nilai 20% dari biaya keseluruhan.

3. Menara tidak mudah dilakukan pada saat proses pemasangan, karena


memerlukan menara dengan kondisi lebih tinggi, dan juga memerlukan
derek berukuran lebih tinggi, serta mengakibatkan mahalnya alat
tersebut, begitupun dibutuhkan bidang operator handal dalam bidang
tersebut.

4. Diperlukan penyangga bilah-bilah yang berat, gearbox, dan generator


untuk konstruksi menara yang besar.

5. Menara trubin yang tinggi dapat mempengaruhi kerja wilayah bandara


udara. Ukuran ketinggian menara mampu membuat terganggunya
tampilan bentang lingkungan serta menhalangi jarak pandang secara
luas.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Kelemahan Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH)

Kelemahan dari jenis turbin angin ini yaitu:

1. Menara yang tinggi serta bilah yang panjang sulit diangkut dan juga
memerlukan biaya besar untuk pemasangannya, bisa mencapai 20%
dari seluruh biaya peralatan turbin angin.

2. TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang sangat


tinggi dan mahal serta para operator yang terampil.

3. Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga sudu-


sudu yang berat, gearbox, dan generator.

4. TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.

Generator

adalah sebuah mesin konversi energi yang dapat mengubah energi gerak
atau energi mekanik menjadi energi listrik dengan memanfaatkan prinsip
induksi elektromagnetik. Sumber energi mekanik yang menggerakkan generator
tersebut bermacam-macam. Generator pada pembangkit listrik tenaga bayu
dihubungkan dengan turbin angin.

Efisiensi pada PLTB


Efisiensi adalah perbandingan antara daya output dan daya input. Nilai
efisiensi dinyatakan oleh rumus.

P out
η= x 100 %
P¿

Dimana :

η = Efisiensi

Pout = Daya output (Watt)

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
P¿ = Daya Input (Watt)

Daya Input dan Daya Keluaran

Daya input merupakan hasil dari data torsi atau putaran dari rotor yang berputar.

1 3
Pm= . ρ . A . v . C p
2

Dimana :
Pm : daya maksimum yang dihasilkan angin ( Watt )
ρ : massa jenis udara dengan ketetapan 1,225 kg / m3
A : Luas penampang (m2 )
Cp : Koefisien daya dengan ketetapan 0,593
V : Kecepatan angin (m/s )

Sedangkan daya keluaran atau daya output dihasilkan dari tegangan


dikalikan arus dari generator turbin angin yang terukur saat percobaan.

Pout =V . I . cos ϴ

Dimana :

Pout : daya output (W)

V : tegangan (volt)

cos ϴ : faktor daya (nilainya , karena rugi-rugi daya diabaikan)

I : arus (A)

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
PENGENALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu


Angin adalah aliran gas dalam skala besar dan dalam jumlah yang besar
diakibatkan oleh rotasibumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di
sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara
rendah. Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih
ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya
berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah
tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara
menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara
dingin ini dinamanakan konveksi. Angin umumnya di klasifikasikan berdasarkan
skala, kecepatan, jenis kekuatan, wilayah, dan efeknya yang ditimbulkannya. Dalam
meterologi angin sering diklasifikasikan oleh kekuatannya, dan arah hembusan.
Semburan pendek dari angin berkecepatan tinggi disebut hembusan. Angin dengan
durasi menengah ( sekitar satu menit ) disebut angin keras. Angin berdurasi panjang
dan memiliki kekuatan diatas rata – rata disebut Angin Badai. Angin – angin diatas
dihasilkan oleh pemanasan permukaan tanah dan juga dihasilkan dari perbedaan
dalam penyerapan energi matahari antara zona iklim di bumi. Angin yang mengalir
pada turbin akan memutar turbin dan menghasilkan energi kinetik melalui rotor yang
terdiri dari dua atau lebih sudu – sudu yang secara mekanik dan langsung di
hubungkan langsung ke generator listrik. Dan letak turbin angin dipasang pada suatu
sisi untuk menghasilkan putaran maksimal agar memproduksi daya dengan kapasitas
yang diinginkan. Turbin sumbu vertikal pada biasanya disebut rotor Darriues sesuai
dengan namanya penemunya. Turbin ini sudah banyak digunakan karena
keuntungannya dari segi struktur yang lebih spesifik. Meskipun demikian,
kebanyakan turbin angin modern menggunakan desain sumbu horizontal.
Pengecualian pada rotor, seluruh komponen lain memiliki desain yang sama,
perbedaan hanya pada penempatannya.

Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Bayu

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Sekitar 2% dari sinar matahari yang mengalir ke bumi diubah menjadi tenaga
angin, yang mana hasil akhirnya berubah menjadi panas dikarenakan gesekan dengan
lapisan batas atmosfer, Radiasi matahari memanas di berbagai tempat di bumi
dengan kecepatan yang berbeda pada siang dan malam hari. Hal ini menyebabkan
berbagai bagian atmosfer memanas dalam waktu yang berbeda. Udara panas menaik,
dan udara yang lebih sejuk tertarik untuk menggantikannya. Inilah yang
menyebabkan terjadinya angin. Jadi angin, yang disebabkan oleh gerakan molekul
udara di atmosfer, berasal dari energi matahari. Semua benda statis termasuk molekul
udara menyimpan energi laten yang disebut dengan energi potensial. Pada saat
molekul udara mulai bergerak, maka energi potensialnya dikonversi menjadi energi
kinetik (energi gerakan) sebagai akibat dari kecepatan molekul udara

Distribusi Angin

Untuk mendapatkan hubungan kubik dengan daya, kecepatan angin merupakan


data terpenting yang dibutuhkan untuk menaksir potensial daya dari calon tempat.
Angin tidak pernah tinggal tetap pada suatu tempat. Hal ini dipengaruhi oleh sistem
cuaca, tanah lapang lokal dan ketinggian dari permukaan tanah. Kecepatan angin
berubah – ubah setiap menit, jam, hari, musim dan tahun. Untuk, itu kecepatan rata –
rata per tahun diambil setiap 10 tahun, bahkan lebih. Rata – rata waktu yang panjang
dapat meningkatkan ketetapan dalam penaksiran potensial energi yang didapat pada
suatu tempat. Meskipun demikian, pengukuran dalam waktu yang lama
membutuhkan biaya besar, dan kebanyakan proyek tidak dapat menunggu terlalu
lama. Dalam situasi ini, waktu yang singkat, katakana satu tahun, datanya bisa
dibandigkan dengan tempat yang dekat yang memiliki data pengukuran jangka
panjang untuk memprediksikan kecepatan angin per tahun di tempat tersebut, tentu
dengan berbagai pertimbangan. Ini dikenal dengan teknik “measure, correlate, and
predict ( mcp )” atau teknik “ukur, korelasi, dan prediksi”. [16]

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu


PLTB adalah pembangkit listrik tenaga bayu (angin) yang menggunakan
turbin angin sebagai pembangkit listriknya. Turbin angin terdiri dari baling-baling
yang berputar untuk mengubah energi kinetik dari angin menjadi energi listrik.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Turbin angin umumnya tidak dipasang dalam kondisi tunggal tapi dalam suatu
rangkaian dengan banyak turbin pada lokasi yang sama yang disebut ladang angin
(wind farm). Konsep ladang angin ini banyak digunakan untuk PLTB karena secara
biaya efektif terutama di daerah yang mempunyai rata-rata kecepatan angin yang
tinggi (di atas 4 m/s) dan atau tingkat biaya pokok produksi listrik yang besar (di atas
US$ 7 sen per kWh). Konsep ladang angin dapat menurunkan biaya energi secara
efektif karena jumlah turbin angin yang banyak dapat menghasilkan daya listrik
dalam jumlah besar dengan biaya perawatan yang relatif kecil dan tanpa biaya bahan
bakar. Walaupun biaya modal untuk pembangunan PLTB lebih mahal dibanding
pembangkit berbasis gas alam atau panas bumi, tapi dalam jangka panjang biaya daur
hidup PLTB jauh lebih kecil. Untuk mendapatkan dimensi turbin angin yang sesuai,
diperlukan perhitungan daya luaran yang diinginkan. Suatu pembangkit listrik tenaga
angin atau bayu merupakan hasil dari penggabungan dari beberapa turbin angin
sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik. Cara kerja dari pembangkit listrik
tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin.Turbin angin
bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk
menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik.)
Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor
pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak
menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada
generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di
sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan
kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar, maka akan
terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya terjadi karena perubahan fluks ini
akan dihasilkan tegangan dan arus tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan
ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh
masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC
(Alternating Current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusodial.
Energi listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat
dimanfaatkan. [17]

Keuntungan Penggunaan PLTB


Lab. Mesin-mesin Listrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara
prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti
eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang
seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat
berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga
merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak
mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan. Penetapan
sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan proses
yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat memakan
waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan studi
dampak lingkungan yang luas. Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik
tenaga angin diperoleh dari proses manufaktur komponen serta proses pengerjaannya
di tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam
operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini
tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit
listrik dengan batubara, emisi karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini
hanya seperseratusnya saja. Disamping karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga
angin menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih
sedikit jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan menggunakan batubara
ataupun gas. Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya
ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan
sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual,
derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan. Dampak visual biasanya
merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang angin sebagai
pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin
untuk disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat
digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi
penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan
pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi
lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin
di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat.
Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan
terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran
sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat
mengganggu pandangan penduduk setempat[18].

Efek Penggunaan Turbin Angin


Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi
rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih
mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu
turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis
dan juga derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi
mekanis elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik
tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan
interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi
gelombang mikro untuk perkomunikasian.
Penentuan Peletakan Turbin
Penentuan ketinggian dari turbin angin dilakukan dengan menganalisa data
turbulensi angin dan kekuatan angin. Derau aerodinamis merupakan fungsi dari
banyak faktor seperti desain sudu, kecepatan perputaran, kecepatan angin, turbulensi
aliran masuk. Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan, oleh karena itu
kecepatan perputaran rotor perlu dibatasi di bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan
berpendapat bahwa penggunaan skala besar dari pembangkit listrik tenaga angin
dapat merubah iklim lokal maupun global karena menggunakan energi kinetik angin
dan mengubah turbulensi udara pada daerah atmosfir.
Pengaruh Lingkungan
Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah
terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau
bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun
dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung
akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang
melibatkan pembakaran bahan bakar fosil. Dalam beberapa studi yang telah
Lab. Mesin-mesin Listrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik
dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi
populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang
bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.
Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu
pelaut dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga
angin dapat mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan
konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya kehidupan bawah laut[19].
Turbin Angin
Turbin angin merupakan turbin yang digerakkan oleh angin, melalui udara yang
bergerak di atas permukaan bumi. Turbin angin pada awalnya dibuat untuk
mengakomodasi kebutuhan petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan
irigasi, menggiling jagung dan memompa air. Penggunaan turbin angin terus
mengalami perkembangan yang sangat signifikan guna memanfaatkan energi angin
secara efektif, terutama wilayah dengan aliran angin yang relatif tinggi. Turbin angin
banyak dibangun di Belanda, Denmark, dan negara-negara Eropa lainnya yang sering
disebut dengan Windmill. Salah satunya adalah sebagai pembangkit listrik tenaga
angin yang telah digunakan di Denmark sejak tahun 1980. Kincir angin dapat
digolongkan menjadi dua tipe yaitu horizontal dan vertikal, namun yang paling
banyak digunakan adalah kincir angin jenis horizontal. Kincir jenis ini mempunyai
rotasi horizontal secara sederhana sejajar dengan arah tiupan angin. Prisip dasar
kincir angin adalah mengkonversikan energi mekanik dari putaran menjadi energi
listrik dengan induksi elektro magnetik. Putaran kincir dapat terjadi dengan efektif
dengan mengaplikasikan dasar teori aerodinamika pada desain batang kincir (blade).
Ketersediaan angin dengan kecepatan yang sangat memadai menjadi faktor utama
dalam mengimplementasi teknologi kincir angin. Kita dapat menentukan beberapa
jumlah blade yang harus digunakan untuk berbagai penggunaan kincir angin.
Demikian juga dengan perancangan jumlah blade yang digunakan yaitu 4 (empat)
blade. Kincir angin yang menggunakan 4 (empat) Blade akan menghasilkan
kecepatan tinggi dengan torsi yang rendah dan mempunyai solidarity yang rendah.
ini khusus digunakan untuk menghasilkan tegangan listrik[4]. Pengembangan PLTB
merupakan komitmen pemerintah dalam Kebijakan Energi Nasionall (KEN) untuk

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
mewujudkan bauran energi energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% terhadap
total energi primer pada tahun 2025. Pada tahun 2050 bauran EBT ditargetkan
meningkat menjadi 31%. Sejalan dengan itu, pemerintah juga sudah menandatangani
Paris Agreement pada tanggal 12 Desember 2015 di Paris. Dalam persetujuan ini,
Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan bauran EBT dengan target pengurangan
emisi gas rumah kaca (GRK) HAWT merupakan turbin yang poros utamanya
berputar menyesuaikan arah angin. Agar rotor dapat berputardengan baik, arah angin
harus sejajar dengan poros turbin dan tegak lurus terhadap arah putaran rotor.
Biasanya turbin jenis ini memiliki blade berbentuk airfoil seperti bentuk sayap pada
pesawat. Secara umum semakin banyak jumlah blade, semakin tinggi putaran turbin.
Setiap desain rotor mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan turbin jenis ini,
yaitu memiliki efisiensi yang tinggi, dan cut-in wind speed rendah. Kekurangannya,
yaitu turbin jenis ini memiliki desain yang lebih rumit karena rotor hanya dapat
menangkap angin dari satu arah sehingga dibutuhkan pengarah angin. Pada
rancangan ini menggunakan salah satu tipe turbin angin sumbu vertikal (VAWT)
yang dapat digunakan pada angin dengan kecepatan rendah yaitu turbin angin
Savonius jenis Lenz2. RUEN secara umum berisi tentang rencana pengelolaan energi
tingkat nasional lintas sektoral . PLN juga telah membuat perencanan pengembangan
pembangkitan seperti tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
Pada jenis ini, angin yang berhembus salah satu bilah rotor diharapkan lebih banyak
mengalir ke bilah rotor lainnya melalui celah di sekitar poros sehingga menyediakan
daya dorong tambahan pada bilah rotor ini, akibatnya rotor dapat berputar lebih
cepat. Terdiri dari dua tipe yaitu mesin upwind dan mesin downwind :
a. Mesin upwind: rotor berhadapan dengan angin. Rotor didesain tidak fleksibel, dan
diperlukan mekanisme yaw untuk menjaga rotor agar tetap berhadapan dengan angin.

b. Mesin downwind: rotor ditempatkan di belakang tower. Rotor dapat dibuat lebih
fleksibel, lebih ringan daripada mesin upwind. Kelemahannya adalah bahwa angin
harus melewati tower terlebih dulu sebelum sampai pada rotor, sehingga menambah
beban (fatigue load) pada turbin. Sedangkan kendala keekonomian terkait dengan
kebijakan biaya pokok penyediaan (BPP) pembangkitan PT PLN. Ladang angin
lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut dan kapal-
Lab. Mesin-mesin Listrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik
kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat
mengganggu permukaan dasar laut yang telah ditentukaan saat itu pula dengan baik
juga saat itu[20].

4. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Persiapkan alat terlebih dahulu.

b. Kemudian lakukan pengambilan data berupa tegangan dan arus pada


prototype turbin angin dengan bantuan blower.

c. Pengambilan data dilakukan dalam keadaan tidak berbeban sesuai


rangkaian dibawah ini.

RANGKAIAN PENGUKURAN

5.4.1 Rangkaian Pegukuran Tanpa Beban

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

5. DATA HASIL PERCOBAAN

a. Menggunakan beban LED 3 watt

Tingkat
Putaran
Kecepatan Tegangan Keterangan
Arus (A) Sudu
Blower (V) Lampu
(RPM)
(m/s)

1 3,79 9,2 100 Tidak Menyala


2 5,2 17,3 130 Menyala Redup
3 8,9 19,26 149,9 Menyala Terang

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
6. PENGOLAHAN DATA

a. Menggunakan beban lampu LED 3 Watt

Pout
Kecepatan Blower
(Watt)

1 34,868
2 89,96
3 171,414

1. Perhitungan Nilai Daya Output


a. Saat kecepatan blower 1
Pout =V . I . cos ϕ
Pout =9,2× 3,79× 1
Pout =¿34,868 Watt

b. Saat kecepatan blower 2


Pout =V . I . cos ϕ
Pout =17,3× 5,2×1
Pout =¿89,96 Watt

c. Saat kecepatan blower 3


Pout =V . I . cos ϕ
Pout =19,26× 8,9 ×1
Pout =¿171,414 Watt

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
7. TUGAS DAN JAWABAN
1. Review materi 1 lembar penuh
Pembangkit listrik tenaga bayu atau angin merupakan suatu jenis
pembangkit listrik yang memanfaatkan gaya fluida yang dihasilkan oleh angin
untuk dapat menekan dan kemudian mampu membuat kincir angin dalam hal ini
sebagai turbin untuk dapat bergerak untuk memutar generator yang sebelumnya
telah dikopel (combine) dengan turbin sehingga mampu menghasilkan tenaga
listrik. Pembangkit listrik tenaga bayu ini memerlukan jumlah tekanan angin yang
besar untuk mampu menggerakkan turbin tersebut agar mampu menghasilkan
energi listrik. Proses pengubahan energi pada PLTB sendiri pun terbagi menjadi 2
jenis yakni proses mekanik dan proses elektrik. Proses mekanik sendiri saat turbin
ditiup angin dan menghasilkan perputaran pata turbin angin untuk memutar
generator pada turbin. Sedangkan proses elektrik sendiri merupakan proses
pengubahan energi gerak menjadi energi listrik padan generatorTurbin angin ini
memiliki 2 jenis yaitu VAWT dan HAWT, VAWT yaitu jenis turbin vertikal
memerlukan supply tenaga angin yang lebih besar daripada HAWT dan HAWT
yaitu jenis turbin Horizontal tidak memerlukan tenaga angin yang besar. Ada
beberapa komponen dalam PLTB ini yaitu angin ke rotor, gear box, generator,
menjadi listrik. Ketika telah mampu menghasilkan tenaga listrik, kemudian daya
yang dihasilkan tersebut disimpan kedalam baterai karena daya keluaran yang
dihasilkan dari tenaga angin (bayu) tidak besar. Salah satu komponen penting dari
kincir angin yaitu adalah nuclle, nuclle yaitu merupakan suatu komponen dalam
kincir angin yang berfungsi sebagai chasing pelindung, kemudian ada juga
komponen DC Copper yaitu semacam trafo dikincir angin ini, lalu juga ada brake
yaitu sebagai rem kincir angin. Ada juga semacam sistem yang bernama yaw
system yaitu sistem dimana proses turbin agar dapat berputar. Turbin diputar
dengan bantuan blower sebagai rekaya angin agar mendapatkan perbandingan nilai
besar tegangan maupun arus yang dihasilkan pada turbin, nilai tersebut dilihat
menggunakan alat multimeter. Kecepatan RPM sudu blade pada turbin sangatlah
berpengaruh terhadap tegangan maupun arus yang dihasilkan sehingga semakin
cepat blade turbin berputar semakin besar pula daya yang dihasilkan generator

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
untuk menghidupkan lampu LED 3 Watt. Pada komponen-komponen
pembangkitan energi listrik menggunakan tenaga angin terdapat sebuah MPPT
yang artinya adalah memperkuat daya DC keluaran yang dihasilkan pembangkit
listrik tenaga angin ini.

2. Gambar dan jelaskan proses konversi PLTB secara mekanik dan elektrik!
Proses konversi energi listrik PLTB sendiri terbagi menjadi 2 jenis yakni
sebagai berikut:
a. Proses Mekanik
Proses mekanik merupakan proses dimana turbin melakukan perputaran akibat
adanya angin yang memutar sudu blade pada turbin untuk menggerakkan rotor.
Putaran rotor yang dihasilkan umumnya ditingkatkan putarannya dengan
menggunakan roda gigi sebelum digunakan untuk memutar generator.
b. Proses Elektrik
Pada proses elektrik ini proses dimana generator pada turbin mengkonversi
energi gerak menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip induksi
magnetik. Proses ini pula memanfaatkan proses mekanik sebelumnya agar
rotor dapat melakukan perputaran sehingga generato dapat menghasilkan daya
listrik. Besar daya yang dihasilkan pada umumnya diatur dengan menggunakan
komponen elektronika daya. Sehingga tegangan dan frekuensi keluaran
generator dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

3. Tuliskan kelebihan dan kekurangan PLTB jenis savonious dan darrius!


Turbin Angin Savonius
Kelebihan :
1. Bentuk konstruksi yang mudah dibuat
2. Tidak memerlukan kecepatan angin yang tinggi untuk mulai berputarnya
Kekurangan :
1. Nilai efisiensi cukup rendah
2. Pengaruh gaya sentrifugal pada tiap sudu mempengaruhi teggangan yang
dihasilkan sudu – sudu.
Turbin Angin Darius
Kelebihan :
1. Mudah dalam proses pembuatan dan perakitannya
2. Turbin tidak harus diarahkan ke angin agar menjadi efektif
Kekurangan :
1. Intensitas angin yang tidak menentu karena dibuat rendah dekat tanah.
2. memiliki torsi awal berputar yang sangat kecil hingga tidak dapat
melakukan self start

4. Foto kelompok di FASILKOM.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

8. ANALISA HASIL PERCOBAAN

Pada praktikum kali ini membahas materi tentang Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk untuk mengetahui jenis-jenis sistem
PLTB, dan dapat menentukan efisiensi pada PLTB dalam keadaan berbeban dan
tak berbeban. Adapun alat yaitu antara lain jumper, multimeter, lampu (beban),
prototype angin yang berjenis Vertikal Axis Wind Turbine (VAWT), blower, dan
anemometer. Prototipe yang digunakan untuk mengahasilkan angina pada
praktikum ini mengguanakan blower yaitu kipas angin, dimana kipas angin
tersebut akan menggerakan turbin jenis VAWT. Langkah pertama untuk
percobaan yaitu menyiapkan prototype PLTB tipe VAWT, kemudian pasangkan
menggunakan jumper ke anemometer dimana fungsi anemometer untuk mengukur
kecepatan angin, lalu setelah jumper terpasanh maka kita hidupkan nyalakan
blower untuk menghembuskan angin pada turbin dan diukur kecepatannya
menggunakan anemometer. Disini kami menggunakan 5 sampel kecepatan angin .
Untuk mengukur arus kami merangkai rangkaian secara seri sedangakan untuk
mengukur tegangan maka rangkaian kami rangkai secara parallel , nilai
pengukuran akan diukur menggunakan multimeter digital. Data daya keluaran
yang didapat secara berturut-turut antara lain (dalam satuan watt. Setelah
mendapatkan nilai dari daya keluran maka dapat dihitung nilai daya input dengan
parameter yang ditentukan yaitu nilai dari luas penampang, massa jenis udara, dan
Koefisien daya dengan ketetapan. Dari perhitungan menggunakan rumus P input
maka nilai yang didapat berturut-turut dengan kecepatan angin (dalam satuan
watt). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kecepatan angin mempengaruhi nilai
daya keluaran dari turbin angin, dimana semakin besar nilai kecepatan angin maka
daya yang dihasilkan akan semakin besar begitupun sebaliknya. Pada data
menggunakan beban maka didapatlah nilai efisiensi yang dihasilkan dari
perbandingan. Maka didapatkan bahwa semakin cepat atau kencang angin
melewati turbin angin maka akan semakin terang nyala lampu yang ada dan
sebaliknya maka akan semakin kecil atau redup bahkan tidak hidup jikalau angin

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
itu kecil atau kurang seusai dengan standar yang ada dan tegangan yang dihasilkan
akan kecil tidak seperti saat angin kencang itu.
9. KESIMPULAN
1. Besar kecilnya nilai input pada blower mempengaruhi terang redupnya lampu
LED 3 Watt .
2. kecepatan angin yang semakin besar didapat maka daya masukkan akan
semakin besar bagitupun sebaliknya.
3. Semakin besar nilai RPM sudu blade pada turbin makan semakin besar pula
nilai tegangan.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

DAFTAR PUSTAKA

Tim Laboratorium Mesin Mesin Listrik. 2022. Modul Praktikum Mesin-Mesin


Listrik. UNSRI : Laboratorium Mesin Listrik Teknik Elektro.
[16] R. Maychel et al., “Perencanaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
Di Likupang,” J. Tek. Elektro dan Komput., vol. 8, no. 1, pp. 15–20, 2019, doi:
10.35793/jtek.8.1.2019.23650.
[17] H. S. Wibowo, A. M. Nur, M. Ali, and U. N. Putra, “PERANCANGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB) 10 MW DI PULAU
SUMBA, NTT,” vol. 10, no. 1, pp. 29–38, 2020, doi: 10.37209/jtbbt.v10i1.
[18] P. Perdana and A. Saifulloh, “Urgensi Penataan Regulasi Desentralisasi
Ketenagalistrikan untuk Mewujudkan Pemenuhan Hak Ekonomi , Sosial dan
Budaya Masyarakat Daerah,” pp. 410–424, 2022.
[19] A. Laksana, S. Sutisna, and F. M. S. Nursuwars, “KONTROL SISTEM
CHARGING PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU PT. LENTERA
BUMI NUSANTARA BERBASIS INTERNET of THINGS (IoT),” J. Energy
Electr. Eng., vol. 3, no. 1, 2021.
[20] Z. Arifin, H. Suyanto, and H. Aziz, “Analisis Kelayakan Turbin Angin
Kecepatan Rendah Tipe Nt1000W Di Wilayah Terpencil,” Energi Kelistrikan
Sekol. Tinggi Tek. - PLN, vol. 10, no. 1, pp. 84–93, 2018, doi:
10.33322/energi.v10i1.332.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

LAMPIRAN

5.1 Lampiran Alat

Turbin Angin Blower

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Kabel Jumper Tachometer

Lampu LED Terminal

Lab. Mesin-mesin Listrik

Anda mungkin juga menyukai