Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SHAFA FUADHA

KELAS : 1A / 15

NIM : 200110015

RESUME : BAB 3 KONSEP ELASTISITAS

1. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran


Dalam teori permintaan besarnya perubahan permintaan merupakan akibat adanya
perubahan harga. Akan tetapi tidak diketahui seberapa besar efek dari perubahan harga
terhadap besarnya perubahan permintaan. Yang diketahui hanyalah turun dan naiknya
permintaan (asumsi cateris paribus) sebenarnya dalam kasus yang lebih riil permintaan yang
dilakukan oleh konsumen tergantung pada jenis barang yang diperjualbelikan.
Untuk mengetahui seberapa besar kepekaan permintaan suatu barang terhadap
perubahan harga, perlu diukur satuannya. Angka pengukur kepekaan inilah yang dalam ilmu
ekonomi disebut koefisien elastisitas (dalam hal ini adalah koefisien elastisitas permintaan). Jadi
koefisien elastisitas permintaan adalah derajat (dalam satuan angka) kepekaan dari permintaan
suatu barang terhadap perubahan harga barang yang dimaksud.

2. Jenis dan Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan


Perlu diketahui bahwa nilai koefisien ED terletak antara 0 – tak terhingga. Beberapa
kemungkinan nilai ED yang akan terjadi adalah sebagai berikut :

 ED = 1 dinamakan univer elastis. Artinya, bila harga naik/turun sebesar 1% permintaan akan
naik/turun sebanyak 1% juga.
 ED > 1, dinamakan elastis. Artinya, bila harga naik/turun sebesar 1% permintaan akan
naik/turun lebih dari 1%.
 ED < 1, dinamakan in elastis. Artinya, bila harga naik/turun sebesar 1% permintaan akan
naik/turun kurang dari 1%.
 ED = 0, dinamakan inelastic sempurna. Artinya permintaan tidak respek tanggap terhadap
perubahan harga. Jadi berapapun harga dipasar jumlah yang diminta tetap (kurva
permintaan sejajar dengan sumbu vertical).
 ED = 00 (Tak terhingga), dinamakan elastis sempurna. Artinya, konsumen sanggup membeli
berapapun banyaknya jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu (kurva
sejajar dengan sumbu horizontal).
Faktor-faktor yang mempengaruhi ED yang menyebabkan terjadinya perbedaan nilai
elastisitasnya adalah :
 Adanya barang substitusi
 Presentasi pendapatan yang digunakan atau jenis barang
 Jangka waktu analisis / perkiraan atau pengetahuan konsumen
 Tersedianya sarana kredit

Manfaat mengetahui nilai ED :


 Kebijakan impor
 Perpajakan
 Kebijakan / strategi penerapan harga atas barang

3. Elastisitas Silang dan Elastisitas permintaan dari Pendapatan

Elastisitas silang (cross elasticity) adalah koefisien yang mengukur tarik menarik antara
2 macam barang pada berbagai tingkat harganya masing-masing. Yang dimaksud tarik menarik
adalah besarnya efek yang ditimbulkan oleh naiknya harga barang X terhadap permintaan
barang Y atau sebaliknya.

4. Pengertian dan Koefisien Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran adalah pengukur derajat kepekaan perubahan harga terhadap


perubahan jumlah barang yang ditawarkan. Dengan mengetahui nilai elastisitas penawaran,
dapat diketahui perilaku produsen dalam menawarkan nilai produk berhubungan dengan
tingkat harga. Produsen juga akan mendapatkan informasi mengenai barang yang
diperjualbelikan di pasar, apakah memungkinkan untuk menaikkan atau menurunkan harga jual
barang tersebut.
Nilai ES terletak antara 0 – tak terhingga. Berdasarkan hukum penawaran, nilai ES selalu
positif ini menunjukkan bahwa kurva penawaran ber-slope positip. Jenis ES ada 5 yaitu:
 ES = 1 dinamakan uniter elastis. Artinya,bila harga naik / turun sebesar 1% penawaran akan
turun / naik sebanyak 1% juga.
 ES > 1 dinamakan elastis. Artinya,bila harga naik / turun sebesar 1% penawaran akan
turun / naik lebih dari 1%.
 ES < 1 dinamakan in elastis. Artinya,bila harga naik / turun sebesar 1% penawaran akan
naik / turun kurang dari 1%.
 ES = 0, dinamakan inelastic sempurna.artinya, penawaran tidak penawaran tidak respek /
tanggap terhadap perubahan harga. Jadi, berapapun harga di pasar, jumlah yang
ditawarkan tetap (kurva permintaan sejajar dengan sumbu vertikal).
 ES = tak terhingga, dinamakan elastic sempurna. Artinya, produsen sanggup memproduksi
berapapun banyaknya jumlah barang yang diminta pada tingkat harga tertentu (kurva
sejajar dengan sumbu horizontal).

5. Pajak, Elastisitas Permintaan (ED), dan Elastisitas Penawaran

Pajak dibagi menjadi 2 macam, yaitu pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pajak
langsung adalah pajak yang langsung dikenakan pada wajib pajak (kohir). Pajak tak langsung
adalah pajak yang dibayar oleh si wajib pajak secara tidak langsung, misalnya pajak penjualan
dan cukai.
Sehubungan dengan pajak tak langsung, dalam kenyataannya konsumen lah yang
membayar pajak. Artinya, dalam setiap pembelian yang dilakukan oleh konsumen atas suatu
produk yang ditawarkan oleh produsen, harga yang dibayar sudah termasuk beban pajak yang
seharusnya merupakan kewajiban produsen. Dalam pengertian mikro, beban langsung tidak
dapat dialihkan kepada konsumen (baik sebagian maupun seluruhnya). Besarnya beban yang
ditanggung oleh produsen dan konsumen tergantung pada tingkat elastisitas barang yang
diperjualbelikan.

Jum’at, 23 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai