Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR II

ACARA PRAKTIKUM KE : II

MODEL DNA

Nama : Aurora Ananta Valencia

NIM : 24020121130065

Kelompok : 7A

Hari, tanggal : Senin, 7 Maret 2022

Asisten : Reychika Hafitza E.

LABORATORIUM BIOLOGI DASAR

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2022
ACARA II

MODEL DNA

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Deoxyribonucleic acid atau DNA adalah makromolekul yang sangat
berperan dalam kehidupan semua jenis organisme hidup. DNA merupakan
suatu asam nukleat yang menyimpan segala informasi biologis yang unik dari
setiap makhluk hidup dan beberapa virus. Struktur kimianya berupa
makromolekul kompleks yang terdiri atas tiga macam molekul, yaitu gula
pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan basa nitrogen. Dalam pembentukan
DNA, terdapat berbagai proses yaitu sintesis protein, replikasi DNA, dan
proses hibridisasi. DNA hanya ditemukan di dalam nucleus (Aisah et al.,
2017).

Semua sifat yang dimiliki oleh organisme ditentukan oleh gen-gen


yang dimilikinya. Gen merupakan bagian-bagian dari urutan asam nukleat
yang terdapat pada DNA. Penemuan struktur double heliks DNA oleh James
Watson dan Crick (1953), telah membuka pengertian tentang replikasi,
transkripsi dan translasi dari gen. Sejak saat itu terdapat perkembangan yang
spektakuler tentang interaksi kompleks yang dibutuhkan untuk
mengekspresikan kode informasi kimia dalam molekul DNA menjadi
komponen sel dan organisme (Morihito et al., 2017) . Secara terminologi
DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting, yang
membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk dalam
keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya. DNA adalah
bahan kimia utama yang berfungsi sebagai penyusun gen yang menjadi
unit penurunan sifat (hereditas) dari induk kepada keturunannya
(Muhtarom, 2013).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukanlah praktikum
biologi dasar II acara I mengenai “Model DNA”. Praktikum ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui struktur model molekul DNA double helix
kanan.
I.2 Tujuan

Mengetahui struktur model molekul DNA double helix kanan.

II. TINJAUAN PUSTAKA


II.1 Deskripsi DNA

Gambar 2.1 Deskripsi DNA


(Utami, 2020)
Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan polinukleotida untai ganda
yang memiliki karakteristik komponen penyusun antara lain gula
deoksiribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen (adenin, guanin, timin dan
sitosin). Untai DNA tersusun dari rangkaian nukleotida yang terhubung
melalui ikatan fosfodiester yang terbentuk diantara gula pentosa dan gugus
fosfat. Sedangkan, untai ganda DNA terhubung melalui ikatan hidrogen yang
terbentuk diantara pasangan basa nitrogen. Pada tahun 1953, peneliti James
Watson dan Francis Crick mengajukan model DNA berbentuk DNA B.
Seiring berajalannya waktu, bentuk DNA lain seperti DNA A dan DNA Z
juga diajukan. Namun, struktur DNA B merupakan struktur yang paling
umum ditemukan di dalam sel (Nur’aini et al., 2019).
II.2 Komposisi Molekul DNA
Gambar 2.2 Komposisi Molekul DNA
(Sasrawan, 2015)
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu
gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan basa nitrogen. Sebuah unit monomer
DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida,
sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida. DNA terdiri atas dua untai
yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks ganda,
orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi
nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing
untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen,
yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada
heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang
terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA
adalah adenin (dilambangkan A), sitosin (C, dari cytosine), guanin (G), dan
timin (T). Adenin berikatan hidrogen dengan timin, sedangkan guanin
berikatan dengan sitosin. Pada replikasi DNA, rantai DNA baru dibentuk
berdasarkan urutan nukleotida pada DNA yang digandakan (Rahmadina,
2019).
II.3 Orientasi Putar DNA
Gambar 2.3 Orientasi Putar DNA
(Purwanto, 2015)
Struktur DNA yang paling umum dijumpai merupakan double helix putar
kanan atau yang searah dengan jarum jam. Contoh dari double helix putar
kanan yaitu pada DNA tipe B yang memiliki lekukan besar, sehingga mudah
mengikat protein tertentu dibandingkan tipe A. Bentuk DNA yang memutar
ke kiri yaitu bentuk DNA tipe Z yang memiliki kerangka gula fosfat zigzag.
Struktur ini hanya tejadi pada sebuah molekul DNA yang memiliki
polinukleotida dengan pola putin-perimotin bergantian seperti CGCGCGCGC
atau ATATATATAT. DNA Z hanya memiliki satu lekukan dengan
kepekatan muatan negative lebih besar dibandingkan tipe B (Valenty, 2019).
II.4 Teori Replikasi DNA

Gambar 2.4 Teori Replikasi DNA


(Caihayang, 2020)
Secara umum, replikasi bahan genetik merupakan proses pengkopian
rangkaian molekul bahan genetik (DNA atau RNA) sehingga dihasilkan
molekul anakan yang sangat identik. Meskipun konsep dasar replikasi antara
struktur bahan genetik yang satu dengan yang lainnya adalah serupa, namun
diketahui ada banyak perbedaan dalam hal mekanisme rincinya. Sebagai
contoh, bahan genetik yang berupa molekul RNA mempunyai mekanisme
replikasi rinci yang berbeda dengan replikasi molekul DNA. Pada kelompok
virus, misalnya , replikasi bahan genetiknya terjadi di dalam sel inang yang
sebenarnya merupakan jasad hidup yang lain dari jasad virus itu sendiri. Hal
ini dapat terjadi karena virus merupakan jasad parasit obligat. Di lain pihak,
replikasi DNA pada prokaryot dan eukaryot terjadi di dalam sel jasad hidup
yang bersangkutan. Selain itu perbedaan struktural molekul bahan genetik,
misalnya antara DNA lingkar (Circular DNA) dengan DNA linear juga
berimplikasi pada perbedaan mekanisme replikasi (Dela, 2016).
III. METODE PENELITIAN
III.1 Alat
3.1.1 Lakban hitam
3.1.2 Penggaris
3.1.3 Gunting
III.2 Bahan
3.2.1 Sedotan warna merah, warna hijau, warna biru, dan warna kuning
3.2.2 Kawat 50 cm
3.3.3 Sterofoam
III.3 Cara Kerja
3.3.1 Memotong masing-masing warna sedotan sekitar 7 cm
3.3.2 Lakban hitam dipotong panjangnya kira-kira 30 cm sebanyak 2 kali
3.3.3 Kemudian tempel sedotan antara warna biru dengan merah dan hijau
dengan kuning
3.3.4 Sedotan yang sudah ditempel tersebut, selanjutnya tempelkan dilakban
Hitam
3.3.5 Setelah itu sedotan yang telah ditempel di lakban hitam di putar seperti
spiral DNA, kemudian pasangkan kawat ditengah-tengah spiral
tersebut, lalu tancapkan ke sterofoam
IV. HASIL PENGAMATAN
V. PEMBAHASAN
Praktikum Biologi Dasar II acara II yang berjudul “Model DNA” telah
dilaksanakkan pada Senin, 7 Maret 2022 pukul 13.00-15.50 WIB secara virtual
via Microsoft Teams. Tujuan praktikum yaitu mengetahui struktur model DNA
double helix putar kanan. Alat yang digunakan yaitu lakban hitam, gunting, dan
penggaris. Bahan yang digunakan adalah sedotan warna hijau, sedotan warna
kuning, sedotan warna merah, sedotan warna biru, kawat dengan panjang 50
cm, dan sterofoam. Cara kerjanya yaitu yang pertama Memotong masing-
masing warna sedotan sekitar 7 cm, lalu lakban hitam dipotong panjangnya
kira-kira 30 cm sebanyak 2 kali. Kemudian tempel sedotan antara warna biru
dengan merah dan hijau dengan kuning Sedotan yang sudah ditempel tersebut,
selanjutnya tempelkan dilakban Hitam. Setelah itu sedotan yang telah
ditempel di lakban hitam di putar seperti spiral DNA, kemudian pasangkan
kawat ditengah-tengah spiral tersebut, lalu tancapkan ke sterofoam.
V.1 DNA

DNA merupakan sebuah rantai molekul yang berisi materi


genetik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Aisah et al., (2017) yang
mengatakan bahwa Deoxyribonucleic acid atau DNA adalah
makromolekul yang sangat berperan dalam kehidupan semua jenis
organisme hidup. DNA merupakan suatu asam nukleat yang menyimpan
segala informasi biologis yang unik dari setiap makhluk hidup dan
beberapa virus. Struktur kimianya berupa makromolekul kompleks yang
terdiri atas tiga macam molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), asam
fosfat, dan basa nitrogen. Dalam pembentukan DNA, terdapat berbagai
proses yaitu sintesis protein, replikasi DNA, dan proses hibridisasi.

DNA merupakan untaian ganda yang komponen penyusunnya


terdiri dari gula deoksiribosa, basa nitrogen, dan gugus fosfat. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Anisa et al., (2016) yang mengatakan bahwa
Molekul Deoxyribonucleid Acid (DNA) adalah blok yang membangun
kehidupan karena DNA merupakan komponen kimia utama kromosom
dan merupakan bahan yang menghasilkan gen. DNA kadangkala disebut
sebagai molekul warisan, karena DNA memuat materi genetik yang
membawa sifat-sifat organisme induk yang diwariskan kepada generasi
selanjutnya. Di samping itu, DNA juga berfungsi untuk proses sintesis
protein. Pada tahun 1953, Watson dan Crick telah membuka wawasan
baru tentang penemuan model struktur DNA, dimana struktur ini
membentuk suatu ikatan yang disebut double helix DNA. Basa nukleid
terdiri dari sub unit kecil nukleotida yang merupakan kumpulan fosfat,
gula pentosa, gula ribosa dan deoksiribosa, serta basa nitrogen purin dan
pirimidin. Komponen basa nitrogen pada DNA terdiri dari Adenin (A),
Sitosin (C), Timin (T), dan Guanin (G).
Struktur DNA yang biasanya terlihat yaitu double helix yang
memiliki arah putar searah jarum jam. Hal ini sesuai dengan Valenty
(2019) bahwa struktur DNA yang paling umum dijumpai merupakan
double helix putar kanan atau yang searah dengan jarum jam. Contoh
dari double helix putar kanan yaitu pada DNA tipe B yang memiliki
lekukan besar, sehingga mudah mengikat protein tertentu dibandingkan
tipe A. Bentuk DNA yang memutar ke kiri yaitu bentuk DNA tipe Z
yang memiliki kerangka gula fosfat zigzag. DNA Z hanya memiliki satu
lekukan dengan kepekatan muatan negative lebih besar dibandingkan
tipe B.
V.2Cara Pembuatan DNA
Pembuatan DNA dapat memanfaatkan barang-barang yang ada
disekitar kita. Alat yang digunakan dalam pembuatan DNA yaitu
lakban hitam, gunting, dan penggaris. Bahan yang digunakan adalah
sedotan warna hijau, sedotan warna kuning, sedotan warna merah,
sedotan warna biru, kawat dengan panjang 50 cm, dan sterofoam. Cara
kerjanya yaitu yang pertama Memotong masing-masing warna sedotan
sekitar 7 cm, lalu lakban hitam dipotong panjangnya kira-kira 30 cm
sebanyak 2 kali. Kemudian tempel sedotan antara warna biru dengan
merah dan hijau dengan kuning Sedotan yang sudah ditempel tersebut,
selanjutnya tempelkan dilakban Hitam. Setelah itu sedotan yang telah
ditempel di lakban hitam di putar seperti spiral DNA, kemudian
pasangkan kawat ditengah-tengah spiral tersebut, lalu tancapkan ke
sterofoam. Hal ini sesuai dengan pernyataan Adinugraha (2018) bahwa
cara pembuatan DNA yaitu dengan memotong kawat sepanjang 15 cm
sebanyak 2 buah. Kedua kawat tersebut dibengkokkan untuk
membentuk spiral sehingga membentuk DNA. Selanjutnya, pembuatan
basa nitrogen menggunakan sedotan warna warni.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat
disimpulkan bahwa Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan polinukleotida
untai ganda yang memiliki karakteristik komponen penyusun antara lain gula
deoksiribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen (adenin, guanin, timin dan
sitosin). Contoh dari double helix putar kanan yaitu pada DNA tipe B yang
memiliki lekukan besar, sehingga mudah mengikat protein tertentu
dibandingkan tipe A. Bentuk DNA yang memutar ke kiri yaitu bentuk DNA
tipe Z yang memiliki kerangka gula fosfat zigzag.
DAFTAR PUSTAKA

Aisah, I., Fadilah, F. N., & Suyudi, M. (2017). Aplikasi logika matematika pada aljabar
untaian dna dalam proses hibridisasi. Sigma-Mu, 9(2), 1-8.
Anisa, A., Jaya, A. K., & Sunarti, S. (2016). Analisis Hidden Markov Model untuk
Segmentasi Barisan DNA. Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi, 13(1),
55-65.
Dela, F. Makalah Genetika Molekuler Sentral Dogma.
Morihito, R. V., Chungdinata, S. E., Nazareth, T. A., Pulukadang, M. I., Makalew, R.
A., & Pinontoan, B. (2017). Identifikasi Perubahan Struktur Dna terhadap
Pembentukan Sel Kanker Menggunakan Dekomposisi Graf. Jurnal Ilmiah
Sains, 17(2), 153-160.
Muhtarom, A. (2013). INTEGRASI SAINS DAN AGAMA (Kontribusi Teknolgi DNA
(Deoxirybo Nucleic Acid) Dalam Perkembangan Hukum Islam). El-Wasathiya:
Jurnal Studi Agama, 1(1), 92-111.
Nur’aini, S., Mukaromah, A. S., & Muhlisoh, S. (2019). Pengenalan deoxyribonucleic
acid (DNA) dengan marker-based augmented reality. Walisongo Journal of
Information Technology, 1(2), 91-100.
Rahmadina, R. (2019). Modul Ajar Genetika Dasar.
Valenty, N. (2019). Laporan Praktikum Model DNA. Makassar: Universitas Hasanudin.
LEMBAR PENGESAHAN

Madiun, 14 Maret 2022

Mengetahui,
Asisten Praktikan

(Reychika Hafitza) (Aurora Ananta Valencia)


NIM. 24020119130052 NIM . 24020121130065
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai