Pkpo 3 Ep A Lampiran Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan
Pkpo 3 Ep A Lampiran Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan
Sumantri
RUMAH SAKIT TK. IV 14.07.02 Dr. SUMANTRI Nomor Tap / 54 / VI / 2022
Tanggal Juni 2022
Obat bermanfaat sebagai penyembuh. Namun siapa sangka, obat juga berpotensi
mendatangkan malapetaka. Karena itu, dengan pengetahuan tentang obat dan
penggunaannya secara tepat dan aman, anda akan terhindar dari bahaya yang mungkin
ditimbulkan olehnya. Bahkan, anda juga akan lebih banyak memetik manfaatnya, seperti
halnya anda memetik manfaat dengan melakukan sarapan pagi
Aturan penyimpanan Guna memperlambat penguraian, maka semua obat sebaiknya
disimpan di tempat yang sejuk dalam wadah asli dan terlindung dari lembab dan cahaya.
Dan hendaknya di suatu tempat yang tidak bisa dicapai oleh anak-anak, agar jangan
dikira sebagai permen berhubung bentuk dan warnanya kerapkali sangat menarik. Obat-
obat tertentu harus disimpan di lemari es dan persyaratan ini selalu dicantumkan pada
bungkusbya, mis. insulin.
Secara umum, berikut adalah beberapa cara penyimpanan obat yang baik:
1. Sediakan wadah penyimpanan obat dan pilah-pilah obat menurut jenisnya, untuk
memudahkan ketika kita mencarinya.
2. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
3. Simpan obat pada suhu kamar dan kelembaban yang sesuai dimana terhindar dari
sinar matahari langsung atau seperti yang tertera pada kemasan.
4. Simpan obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat
menimbulkan kerusakan.
5. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku,
kecuali jika tertulis pada etiket obat.
6. Periksa kondisi obat secara rutin, jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa
atau rusak.
7. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
8. Bersihkanlah wadah/kotak tempat penyimpanan obat secara rutin.
4) Pencegahan kebakaran
Perlu dihindari adanya penumpukan bahan-bahan yang mudah
terbakar seperti dus, kartun dan lain-lain. Alat pemadam kebakaran harus
dipasang pada tempat yang mudah dijangkau.
Kartu stok memuat nama obat, satuan, asal (sumber) dan diletakkan
bersama obat pada lokasi penyimpanan.
Bagian judul pada kartu stok diisi dengan nama obat, kemasan, isi kemasan.
Kolom-kolom pada kartu stok diisi sebagai berikut:
1. Tanggal penerimaan atau pengeluaran.
2. Nomor dokumen penerimaan atau pengeluaran.
3. Sumber asal obat atau kepada siapa obat dikirim.
4. No. Batch/ No. Lot.
5. Tanggal kadaluwarsa.
6. Jumlah penerimaan.
7. Jumlah pengeluaran.
8. Sisa stok.
9. Paraf petugas yang mengerjakan.
Catatan : Pada akhir bulan sedapat mungkin kartu stok ditutup, sekaligus untuk
memeriksa kesesuaian antara catatan dengan keadaan fisik. Untuk melakukan hal ini
maka pada setiap akhir bulan beri tanda atau garis dengan warna yang berbeda
dengan yang biasa digunakan, misalnya warna merah.
Adapun tanda-tanda perubahan mutu obat sesuai standar yang di tetapkan yaitu:
1. Tablet.
a. Terjadinya perubahan warna, bau atau rasa
b. Kerusakan berupa noda, berbintik-bintik, lubang, sumbing, pecah, retak dan
atau terdapat benda asing, jadi bubuk atau lembab
c. Kaleng atau botol rusak, sehingga dapat mempengaruhi mutu obat
2. Kapsul.
a. Perubahan warna isi kapsul
b. Kapsul terbuka, kosong, rusak atau melekat satu dengan yang lainnya
3. Tablet salut.
a. Pecah-pecah, terjadi perubahan warna dan lengket satu dengan yang lainnya
b. Kaleng atau botol rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik
4. Cairan.
a. Menjadi keruh atau timbul endapan.
b. Konsistensi berubah.
c. Warna atau rasa berubah.
d. Botol-botol plastik rusak atau bocor.
5. Salep.
a. Warna berubah
b. Konsistensi berubah
c. Pot atau tube rusak atau bocor
d. Bau berubah
6. Injeksi.
a. Kebocoran wadah (vial,ampul)
b. Terdapat partikel asing pada serbuk injeksi
c. Larutan yang seharusnya jernih tampak keruh atau ada endapan
d. Warna larutan berubah