Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM PENCERNAAN PADA AYAM

Oleh:
1. Nadia-15
2. Atika Ruwaidah-05
3. Siti Azizah-19
4. Hasanah-09
5. Desy Rindia Putri-07

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BLEGA


2023

111
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum Sistem
Pencernaan Pada Ayam” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas pada pelajaran biologi. Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang sistem pencernaan
makanan di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rika
Fatimah Ali S.Pd selaku guru biologi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun, kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Bangkalan, 14 januari 2023

Penulis

111
Daftar isi

KATA PENGANTAR..........................................................................................2
BAB 1...................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................4
C. TUJUAN.......................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................6
A. AYAM..........................................................................................................6
B. SISTEM PENCERNAAN............................................................................6
C. ORGAN TAMBAHAN................................................................................9
BAB IIII..............................................................................................................10
METODE PRAKTIKUM...................................................................................10
A. WAKTU DAN TEMPAT...........................................................................10
B. ALAT DAN BAHAN.................................................................................10
C. PROSEDUR KERJA..................................................................................10
BAB IV...............................................................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................12
A. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN..........................................12
BAB V................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................13
A. KESIMPULAN...........................................................................................13
B. SARAN.......................................................................................................13
C. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13

111
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Unggas adalah jenisjenis ayam yang dipelihara atau 
dibudidayakanuntuk tujuan penghasil pangan sumber protein hewani 
bagimasyaraat dan memiliki nilai ekonomis yang  tinggi bagi manusia
yang  memeliharanya. 

Saluran pencernaan merupakan bagian tubuh yang memiliki fungsi


untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan yang
dikonsumsi.Dari semua organ pencernaan, bagian usus halus adalah
bagian organ pencernaan yang memiliki fungsi cukup penting.

Hal tersebut juga berlaku pada ayam yang tergolong hewan dengan
saluran pencernaan pendek.Meski begitu, saluran pencernaan ayam
yang sederhana ini bisa bekerja dengan efisien.

Saluran pencernaan ayam ini terdiri dari mulut, esofagus, tembolok,


proventrikulus, ventrikulus, usus halus, sekum, usus besar, dan
kloaka (anus).

B. RUMUSAN MASALAH
`1. Bagimana cara mengetahui sistem organ pencernaan pada
ayam?
2. Bagaimana mengetahui ukuran sistem organ pencernaan pada
ayam?
3. Bagaimana menjelaskan fungsi setiap sistem organ
pencernaan pada ayam?

111
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sistem organ pencernaan pada ayam
2. Untuk mengetahui ukuran sistem organ pencernaan pada
ayam
3. Untuk menjelaskan fungsi setiap sistem organ pencernaan
pada ayam

111
BAB II

PEMBAHASAN

A. AYAM
Ayam (Gallus gallus domesticus) adalah binatang unggas yang
biasa dipelihara untuk dimanfaatkan daging, telur, dan bulunya. Ayam
peliharaan merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies
ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus)
atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Semua ayam (dan juga semua
jenis burung lainnya) merupakan bagian dari dinosaurus theropoda
seperti Tyrannosaurus rex. Kawin silang antar ras ayam telah
menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan
bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong
(untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam
biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan
hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal
sebagai ayam bekisar.

B. SISTEM PENCERNAAN
1. Mulut (Paruh)
Paruh merupakan mulut bagi unggas merupakan rahang
bawah dan rahang atas yang menanduk. Paruh berfungsi untuk
makan dan minum pada unggas, paruh menghasilkan air liur (saliva).
Paruh yang langsung mengambil makanan untuk dicerna lebih lanjut.
Setelah makanan masuk ke dalam paruh kemudian lidah akan
mendorong makanan masuk ke esofagus, lidah juga berperan
membantu menelan makanan, kemudian dengan adanya saliva (air
liur) mempermudah makanan masuk ke dalam esophagus.

111
2. Esopaghus (Kerongkongan)
Esophagus sering juga disebut kerongkongan,
kerongkongan merupakan tabung berotot yang dilalui makanan untuk
proses pencernaan berikutnya. Esophagus membentang disepanjang
leher dan thorax. Pada esophagus terjadi gerakan peristaltik untuk
mendorong makanan masuk ke pencernaan berikutnya. Permukaan
yang licin pada esophagus memudahkan makanan masuk ke dalam
tembolok

3. Tembolok
Tembolok merupakan suatu pelebaran kerongkongan yang
terdapat diantara proventrikulus (lambung kelenjar) dan mulut
(Wikipedia). Setelah makanan masuk ke dalam tembolok, makanan
akan disimpan sementara, makanan pada tembolok akan dilunakkan
oleh getah yang dihasilkan oleh tembolok dan bakteri yang
menghasilkan asam.
4. Proventriculus (Lambung Kalenjar)

Pencernaan selanjutnya terjadi di proventriculus atau


lambung kelenjar terletak diantara kerongkongan dengan ampela.
disini terjadi pencernaan secara enzimatis yang merubah makanan
sehingga mudah dicerna, pencernaan di proventriculus terjadi dalam
jangka waktu yang singkat.

5. Gizzard (Ampela)

Setelah dicerna di proventriculus makanan masuk ke


dalam ampela (gizzard) atau disebut juga perut otot. Ampela berada
diantara proventriculus dan bagian atas usus kecil. Ampela memiliki
otot yang kuat dan permukaan yang tebal, disini terjadi pencernaan
secara mekanik, makanan akan di giling dengan bantuan batu-batu

111
kecil yang sebelumnya dimakan oleh unggas sehingga makanan
berukuran lebih halus lagi.
6. Usus Kecil
Setelah dicerna di ampela makanan masuk ke dalam usus kecil
(duodenum, jejunum dan ileum), mukosa usus halus berfungsi utuk
menggerakkan makanan dan memperluas permukaan untuk menyerap
sari-sari makanan oleh vili-vili pada dinding usus. Pada usus kecil
terjadi pencernaan secara enzimatis karena usus dihuni oleh beberapa
jenis bakteri penghasil enzim. Enzim dalam usus kecil akan merubah
protein menjadi asam amino, sedangkan lemak dirubah menjadi asam
lemak dan gliserol. keseimbangan jumlah bakteri dalam usus akan
berpengaruh terhadap efisiensi pakan untuk kebutuhan pokok dan
produksi.
7. Cecum (Usus Buntu)
Unggas memiliki dua saluran usus buntu atau yang disebut
cecum, Pencernaan juga terjadi sedikit pada usus buntu (cecum).
Saluran pencernaan ini (cecum) terjadi pencernaan karbohidrat,
protein dan absorbsi air.
8. Crasum (Usus Besar)
Pencernaan selanjutnya terjadi pada usus besar, ukuran usus
besar memiliki diameter dua kali usus halus. Usus besar berfungsi
merombak sisa-sisa pakan yang tidak tercerna menjadi feses. Terjadi
absorbsi kembali air yang banyak pada usus besar yang berguna untuk
menambah dan mengatur kesimbangan kandungan air pada tubuh
unggas.

111
9. Kloaka (Anus)
Proses pencernaan terakhir terjadi pada kloaka, kloaka
merupakan tempat pengeluaran sisa-sisa atau ampas dari pencernaan
(feses) dan urin. Setelah makanan selesai dicerna, sisa sisa makanan
(feses) akan dikeluarkan melalui kloaka. Urin akan dikeluarkan
bersama feces.

C. ORGAN TAMBAHAN
1.Hati
hati terletak diantara ampela dan empedu, berwarna kemerahan
terdiri dari dua lobus. Hati mengeluarkan cairan berwarna hijau
kekuningan yang memiliki peran dalam mengelmusikan lemak. Hati
juga menyimpan energi siap pakai dan menguraikan hasil sisa protein
menjadi asam urat yang dikeluarkan melalui ginjal.
2. Pankreas
pancreas terletak di lipatan duodenum. Pankreas dapat
mensekresikan cairan pancreas ke duodenum dan menghasilkan
enzim yang mendigesti karbohirdat, lemak, dan protein.
3. Limpa
limpa berbentuk agak bulat, berwarna kecoklatan dan terletak
diantara proventrikulus, ampela, dan hati. Limpa diduga sebagai
tempat memecah sel darah merah dan untuk menyimpan Fe (besi)
dalam darah
4. Empedu
Empedu merupakan cairan berwarna cokelat, hijau, atau kuning
dan diproduksi oleh sistem bilier. Di mana, sistem bilier ini terdiridari
beberapa organ, seperti hati, kantung empedu, dan saluran lainnya.

111
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. WAKTU DAN TEMPAT


Adapun tempat dan waktu dilaksanakannya praktikum ini yaitu
pada hari senin 9 januari 2023 pukul 09.00-10.50 WIB dan bertempat
di Laboratorium SMA Negeri 1 Blega

B. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam prakikum ini
adalah sebagai berikut:
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Baskom
2. Pisau
3. Talenan
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adala sebagai
berikut
1. Satu ekor ayam

C. PROSEDUR KERJA
Adapun prosedur kerja yaitu
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membedah Ayam
3. Mengamati bagian-bagian sistem organ pencernaan dan organ
respirasi
4. Menyebutkan bagian-bagian sistem organ pencernaan dan
organ respirasi

111
5. Menuliskan bagian-bagian sistem organ pencernaan dan
respirasi pada lembar kerja
6. Bukti fisik

111
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PRAKTIKUM DAN


PEMBAHASAN

Paruh berfungsi untuk makan dan


minum pada unggas, paruh
menghasilkan air liur (saliva). Paruh
yang langsung mengambil makanan
untuk dicerna lebih lanjut.

Esofagus berfungsi untuk meneruskan


pakan yang masuk melalui paruh
kemudian disalurkan menuju tembolok
melalui gerakan peristaltik

Tembolok berfungsi sebagai tempat


menampung makanan sebelum
diteruskan ke proventrikulus.

111
Usus halus berfungsi utuk menggerakkan makanan dan
memperluas permukaan untuk menyerap sari-sari makanan oleh vili-
vili pada dinding usus

Cecum (usus buntu) berfungsi membantu pencernaan bahan


makanan yang mengandung serat dengan bantuan mikroorganisme

Usus
besar
berfungsi merombak sisa-sisa pakan yang
tidak tercerna
menjadi
feses. Terjadi
absorbsi
kembali air
yang banyak
pada usus
besar yang
berguna
untuk
menambah
dan mengatur kesimbangan kandungan air
pada tubuh unggas

111
111
Bagian dari saluran pencernaan yang
terakhir
adalah kloaka
/
anus; saluran
pelepasan sisa
hasil
pencernaan
berupa
kotoran
unggas. Kloaka pada unggas betina memiliki
diameter yang lebih lebar dibandingkan
unggas jantan. Hal ini dikarenakan fungsi
kloaka yang juga merupakan tempat
keluarnya telur.

Hati
karbohidrat, lemak, protein, dan zat besi. Hati
juga berperan dalam sekresi empedu, detoksifikasi,
pembentukan sel darah merah, metabolisme, dan
penyerapan vitamin

Pankreas unggas berfungsi


untuk mensekresikan getah pankreas yang
berfungsi dalam pencernaan pati, lemak,
dan protein oleh enzim yang dimilikinya.
Selain dengan mensekresikan getah
pancreas, pankreas juga berfungsi untuk
mensekresikan hormon insulin

111
limpa berfungsi  sebagai pertahanan dalam
melawan mikroorganisme dan merupakan
tempat utama destruksi sel-sel eritrosit tua
oleh makrofag dan dapat bereaksi terhadap
antigen- antigen yang dibawa dan
memfiltrasi darah secara imunologis

Empedu digunakan tubuh untuk mengemulsikan dan


mengabsorpsi lemak, sebagai persiapan
untuk pencernaan.

BAB V

111
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem pencernaan ayam adalah mulut(paruh),
esopaghus(kerongkongan), tembolok, proventriculus(lambung
kalenjer), gizzard(ampela), usus kecil, cecum (usus buntu), crasum
(usus besar), dan kloaka (anus) ditambah organ tambahan hati,
pankreas, limpa, empedu(Bell, 2002).ukuran sistem organ pencernaan
pada ayam sesuai dengan foto yang tertera. Dan fungsi setiap organ
tertera di samping foto.

B. SARAN
Adapun saran pada praktikum ini yaitu sebaiknya untuk
praktikum selanjutnya bahan yang di gunakan dalam laboratorium
lebih lengkap dan bagus,seperti sistem reproduksi ayam sehingga
praktikum berjalan dengan  lancar

C. DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler.Lembaga Satu
Gunungbudi IPB. Bogor.Hamsah. 2013. Respon Usus dan
Karakteristik Karkas pada Ayam Ras Pedaging dengan Berat Badan
Awal Berbeda yang Dipuasakan Setelah Menetas. Skripsi. Fakultas
Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.Neil, A. C. 2008.
Biology 2nd edition.The Benjamin Coming Publishing
Company Inc. Pec Wood City.Nur, A. 2014. Organ Saluran
Pencernaan Tambahan. Universitas Indonesia. Jakarta.Prayoga,
Goodma, H. D. 2006. Biology Laboratory Inversatium Java. Novich
Put Orlando.
Suprijatna. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Yaman, M. Aman. 2010. Ayam Kampung Unggul. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Yuwanta, Tri. 2004. Dasar Ternak Unggas.
Kanisius.Yogyakarta.Zuprizal dan M. Kamal. 2005. Nutrisi dan

111
Pakan Unggas. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta

111
111
111

Anda mungkin juga menyukai