Anda di halaman 1dari 27

Mengkaji dan

menghitung harga
obat
Kelompok 1

Apt. erniza pratiwi, m. farm


Anggota Kelompok 1
1. Ananda Saputra 21
2. Ayylsa Vina Dwi Safira 2100058
3. Divany Aulia Zahra 2100061
4. Novita Silalahi 2100083
5. Sri Ainun 2100094
6. Vivi Yuniati Kho 2100099
PENDAHULUAN
Harga merupakan satuan moneter/ukuran lainnya
(termasuk barang & jasa) yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu
barang atau jasa. Harga merupakan unsur satu- satunya
dari unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan di banding
unsur bauran pemasaran yang lainnya (produk promosi
dan distribusi).
PENDAHULUAN
Ketika mendengar kata "obat",
sebagian besar masyarakat
langsung teringat dengan
harganya yang mahal.
Beberapa di antaranya
mungkin pernah mengalami
kejadian yang tidak
menyenangkan, sehingga
merasa kapok dan tidak mau
lagi berurusan dengannya.
Obat sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang,
terutama orang yang sakit. Dipasaran kita jumpai ada
obat yang sangat mahal harganya dan ada pula obat
yang sangat murah harga nya.

APA FAKTOR UTAMA PENENTU HARGA OBAT?


FAKTOR PENENTU HARGA OBAT


Biaya bahan baku ( bahan baku/zat
aktif, bahan/zat tamabahan dan
bahan pengemasan)
Biaya Operasional
Biaya Marketing dan Promosi
Biaya Distribusi
Biaya Lain-lain ( Umum, penyusutan,
pajak, dll)
FAKTOR lain yang mempengaruhi HARGA
OBAT
Harga produk sejenis yang sudah ada
di pasaran
Tingkat kompetisi pasar
Besarnya modal yang dikeluarkan (
misalnya obat harus invest alat/mesin
baru)
Besarnya laba atau margin yang
diinginkan
Selain dari faktor yang sudah disebutkan, beban usaha juga
sangat menentukan dalam menetapkan harga suatu obat.

Beban usaha dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian,


yaitu :
Beban Usaha Langsung : Biaya yang terjadi dari aktivitas
usaha pokok (utama) perusahaan
Misalnya : beban gaji, beban sewa, dll
Beba Lain - Lain : Biaya yang terjadi dari aktivitas diluar
usaha utama perusahaan
Misalnya : beban bunga bank, rugi penjualan aktiva tetap
dan lain lain.
PELAYANAN OBAT
Tata cara Pelayanan Pembelian Obat di Apotek terbagi 2 :
1. Penjualan obat tunai, meliputi :
a. Penjualan Obat Resep Tunai
Penjualan obat dengan resep tunai dilakukan terhadap pasien yang
langsung datang ke apotek untuk menebus obat yang dibutuhkan dan
dibayar secara tunai

b. Penjualan Bebas
Yaitu penjualan obat dan perbekalan farmasi lainnya yang dapat dibeli
tanpa resep dari dokter seperti obat OTC.
Pelayanan penjualan obat dan alat kesehatan dijual bebas di apotek
termasuk kosmetik. Pada pelayanan obat OTC ini pembayaran secara
tunai
2. Penjualan Obat dengan Resep Kredit
Resep Kredit adalah resep yang ditulis dokter yang
bertugas pada suatu instansi atau perusahaan untuk
pasien dari instansi yang telah mengadakan kerja
sama dengan apotek yang sering disebut Ikatan
Kerja Sama (IKS), pembayaran dilakukan dalam
jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian yang
telah disepakati bersama.
perbedaan utama antara pelayanan resep
tunai dan kredit
Pada pelayanan resep tunai, setelah resep diperiksa keabsahannya
langsung dilakukan penetapan harga setelah pasien setuju dan
melakukan pembayaran, baru resep disiapkan sedangan pada resep
kredit, setelah resep diperiksan keabsahannya tidak dilakukan
penetapan harga, pembayaran dilakukan oleh instansi yang bekerja
sama dengan apotek dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan
dalam perjanjian kerja sama
Untuk Pelayanan Resep kredit di data dan di rekap setiap bulannya
untuk diklaimkan
Pada Pelayanan resep kredit harga obat disepakati oleh kedua belah
pihak yaitu dari apotek dan instansi yag memberikan jaminan
kesehatan
produk obat dan jumlah yang diberikan ditentukan oleh instansi
tersebut
ALUR PENENTUAN HARGA OBAT
HARGA POKOK PRODUKSI
HARGA JUAL PABRIK
HARGA NETTO APOTEK
HARGA ECERAN TERTINGGI
HARGA JUAL APOTEK
HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)

Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk proses
produksi atau kegiatan mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Harga
pokok produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik.

HPP= Raw material+packaging material+direct labor+over head+fix burden


HARGA jual pabrik (HjP)

harga jual pabrik adalah harga yang dibebankan ke konsumen untuk


mendapatkan barang atau jasa yang dijual perusahaan.

HJP=HPP+biaya pemasaran+biaya administrasi+biaya


manajemen+pajak+keuntungan+lisensi
HARGA netto apotek (Hna)

Harga Netto Apotek adalah harga jual termasuk Pajak Pertambahan Nilai
dari Pedagang Besar Farmasi kepada apotek, toko obat dan instalasi
farmasi rumah sakit/klinik.

HNA=HJP+biaya distribusi
HARGA enceran tertinggi (het)

Harga eceran tertinggi adalah batas atas harga yang diperbolehkan untuk
barang-barang yang dijual secara eceran kepada pelanggan.

HET=HNA+PPN 10%+MARGIN APOTEK 25%


HARGA JUAL APOTEK (hJA)

HJA adalah harga jual obat yang akan ditawarkan dari apotek kepada
konsumen Ketika menjual obat kepada konsumen

HJA=(HNA=PPN)x I+E+T
PENETAPAN HARGA JUAL OBAT
Harga jual obat disetiap apotek berbeda-beda dalam hal
mengambil keuntungan
Pada umumnya penetapan harga jual obat tetap berpedoman
pada Harga Encer Tertinggi (HET) yaitu Harga Netto Apotek +
PPN 10% + keuntungan (maksimal 30%
Harga Netto Apotek yaitu harga yagn diperoleh dari distributor
obat/ pedagang besar farmasi.
CARA MENENTUKAN HARGA OBAT
1. HNA (Harga Netto Apotek), adalah harga bersih dari suatu
produk, HNA bisa diartikan sebagai harga (modal) awal suatu
apotek yang didapatkan saat pembelian dari distributor.
2. PPN, adalah pajak pertambahan yang wajib dikeluarkan dan
dibayarkan. PPN dikenakan mulai dari proses transaksi dari
produsen ke konsumen.
3. Mark Up/Margin, adalh persen keuntungan yang didapatkan
dari menjual produk. Margin tiap apotek berbeda - beda.
4. HJA (Harga Jual Apotek), adalah harga yang diberikan penjual ke
konsumen dan tentunya setelah diperhitungkan HNA, PPN,
Margin.
METODE UNTUK MENENTUKAN PERHITUNGAN HARGA
OBAT ATAS RESEP DOKTER
Metode kenaikan harga
Metode ini dilakukan berdasarkan kenaikan harga pada suatu obat
atau resep.

Metode biaya pelayanan profesional


Metode ini adalah nilai yang di tentukan dan ditambahkan untuk
menentukan harag resep obat

Metode skala geser


Metode ini dapat digunakan untuk mengatasi kerugian pada
metode kanaikan harga dengan menggunaan persentasi kenaikan
yang tidak tetap untuk menghitung harga resep obat.
Penetapan harga obat bebas
Penjualan bebas yang dimaksud adalah penjualan obat dan
perbekalan farmasi lainya yang dapat dibeli tanpa resep
dari dokter seperti obat OTC (over the counter) baik obat
bebas maupun bebasterbatas. Pelayanan penjualan obat
dan alat kesehatan yang di jual bebasdi counter swalayan
farmasi termasuk kosmetika, dilakukan terhadap pasien
yang memerlukan obat dan alat kesehatan tanpa resep dari
dokter.Pada pelayanan obat OTC pembayarannya di lakukan
secara tunai
Prosedur penjualan bebas yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Petugas membantu pasien dalam mencari barang di swalayan
farmasi sesuai kebutuhan dan menginformasikan harga barang
tersebut sesuai dengan harga yang tertera di KIS .
2) Pembayaran dilakukan setelah petugas memasukkan nama dan
jumlah barang yang dientry dikomputer setelah disetujui pasien,
serta membuat bukti penyerahan nota penjualan bebas.
3) Barang beserta bukti pembayaran penjualan bebas diserahkan
kepada pembeli. Bukti penjualan obat bebas dikumpulkan dan
diurutkan berdasarkannomor dan dicatat di laporan penjualan
harian.

Penjualan obat resep tunai


Penjualan obat dengan resep tunai dilakukan terhadap pasienyang langsung datang ke
apotek untuk menebus obat yangdibutuhkan dan dibayar secara tunai adalah sebagai
berikut :

1) Kasir atau petugas lain pada bagian penerimaan resep menerima resepdari pasien, lalu
memeriksa kelengkapan dan keabsahan resep tersebut.

2) Asisten apoteker akan memeriksa ada atau tidaknya obat dalam persediaan.
3) Resep diberi nomor urut resep, selanjutnya nomor reseptersebut diserahkan ke pasien
untuk mengambil obat pada bagian penyerahanobat.
4) Resep asli diserahkan ke bagian peracikan atau penyiapan obat. AsistenApoteker pada
bagian peracikan atau penyiapan obat akan meracik ataumenyiapkan obat sesuai dengan
resep.
5) Setelah obat selesai disiapkan maka obat diberi etiket dan dikemas.

6) Sebelum obat diberikan dilakukan pemeriksaan kembali meliputinomor


resep, nama pasien, kebenaran obat, jumlah dan etiketnya. Jugadilakukan
pemeriksaan salinan resep sesuai resep aslinya serta kebenarankuitansi.
7) Obat diserahkan kepada pasien sesuai dengan nomor resep lalu
pasiendiberi informasi tentang cara pemakaian obat dan informasi lain
yangdiperlukan pasien.
8) Lembaran resep asli dikumpulkan menurut nomor urut dan
tanggalresep dan disimpan sekurang-kurangnya tiga tahun..

Pada setiap tahapannya, petugas apotek wajibmembubuhkan paraf atas


apa saja yang dikerjakan padaresep tersebut, jika terjadi sesuatu dapat
dipertanggung jawabkan atas pekerjaan yang dilakukan.

Penjualan obat dengan resep kredit


Resep kredit adalah resep yang ditulis dokter yang
bertugas pada suatu instansi atau perusahaan untuk
pasien dari instansi yangtelah mengadakan kerja sama
dengan apotek yang sering disebutIkatan Kerja Sama (IKS),
pembayaran dilakukan dalam jangka waktu tertentu
berdasarkan perjanjian yang telah disepakati
bersama.Apotek bekerja sama dengan beberapa instalasi
seperti Askes, PT.Jamsostek,PLN.
REFERENSI
- Soerjono Seto, 2015. Manajemen farmasi 2 edisi 4.
Surabaya, Airlangga university
- Supriono, 2001. Akutansi manajemen. Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai