Anda di halaman 1dari 28

Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN

PASAL 1
URAIAN UMUM

Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan semua pekerjaan, Pemborong berkewajiban :


1.1. Membersihkan halaman kerja dari hal – hal yang dapat mengganggu jalannya pelaksanaan
pekerjaan.
1.2. Mengadakan sumber – sumber air untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan.
1.3. Air kerja yang dipergunakan harus memenuhi syarat – syarat yang diperlukan untuk
pekerjaan yang bersangkutan.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

Perincian bagian – bagian pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum
dalam gambar – gambar bersangkutan dan ketentuan – ketentuan yang tercantum dalam pasal
– pasal yang disebutkan dalam Rencana Kerja dan Syarat – syarat ( RKS ) ini serta ketentuan –
ketentuan dalam Dokumen Pelelangan atau Dokumen Surat Perjanjian Borongan atau Kontrak
adalah :

2.1 Pekerjaan Fisik.

1. Pekerjaan Pematangan Lahan ……………………………… ( Pasal 3 )


2. Pekerjaan Persiapan ………………………………………... ( Pasal 4 )
3. Pekerjaan Galian dan Urugan ……………………………… ( Pasal 5 )
4. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran …………………………. ( Pasal 6 )
5. Pekerjaan Beton bertulang …………………………………. ( Pasal 7 )
6. Pekerjaan Kuda – Kuda dan Atap …………………………. ( Pasal 8 )
7. Pekerjaan Kayu dan Kaca …………………………………. ( Pasal 9 )
8. Pekerjaan Plafond ………………………………………….. ( Pasal 10 )
9. Pekerjaan Lantai dan Dinding …………………………….. ( Pasal 11 )
10. Pekerjaan Pengecatan dan Polituran ……………………….. ( Pasal 12 )
11. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci …………………….. ( Pasal 13 )
12. Pekerjaan Alat – alat Sanitasi ……………………………... ( Pasal 14 )
13. Pekerjaan External …………………………………………. ( Pasal 15 )
14. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal ……………………… ( Pasal 16 )
15. Pekerjaan Instalasi Listrik …………………………………. ( Pasal 17 )
16. Pekerjaan Instalasi Plumbing ………………………………. ( Pasal 18 )

PASAL 3
PEMATANGAN LAHAN
3.1. Pekerjaan Pematangan Lahan terdiri dari :
 Pekerjaan Pembersihan Lahan.

-1-
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

 Pekerjaan Drainase / Saluran Pembuangan.

1. Pekerjaan pembersihan lahan dan perataan lahan mengunakan alat berat motorgrader
atau alat berat untuk meleveling tanah, membersihkan dan membentuk permukaan
untuk area kawasan pembangunan .

2. Pekerjaan Drainase / Saluran pembuangan.


Pembuatan saluran drainase berupa cor beton K.175 dengan level dan sesuai dengan
gambar rencana.
PASAL 4
PEKERJAAN PERSIAPAN

4.1. Pengukuran
1. Ukuran titik duga patok Nol ( + 0.00 ) akan ditentukan / diambil dari lantai bangunan
utama atau gedung center. Selanjutnya titik 0,00 itu harus ditempatkan pada patok
beton sedemikian rupa sampai tidak bisa digerak-gerakkan, lalu diberi tanda yang
jelas dan dipelihara sebaik-baiknya, selama pekerjaan berlangsung. Titik Nol ( 0,00 )
itu harus menjadi dasar / pegangan dalam setiap pengukuran Pail ( Naik turunnya )
atau naik turunnya bangunan yang lain.
2. Penentuan titik lainnya akan ditentukan oleh Pemborong bersama Direksi Pekerjaan
dilapangan dengan alat – alat Theodolit, Waterpass yang sudah ditera kebenarannya
terlebih dahulu oleh Direksi Pelaksana.
3. Patok – patok untuk memberi tanda sumbu as dan ukuran tinggi ( Peil ) tidak boleh
lebih kecil dari 20x20x150 cm dari atas tanah dengan bahan beton cor.

4.2. Papan Pembangun ( Papan Bouwplank )


1. Papan pembangun atau papan bouwplank harus dipasang pada patok – patok kayu
yang ditanam pada tanah sampai tidak dapat digerakkan atau berubah. Permukaan
sisi atasnya harus sama dengan Nol ( 0,00 ) lantai. Jarak papan bouwplank dengan
pinggir galian minimal 1,50 m. Lebar papan bouwplank sekurang – kurangnya 15 cm
dengan tebal 3 cm dan diserut pada sisi atasnya untuk mendapatkan permukaan yang
rata. Setelah selesai dipasang, Pemborong agar segera melaporkan kepada Direksi
Pekerjaan untuk diperiksa kebenarannya agar pekerjaan dapat dilanjutkan.
2. Papan bouwplank tidak boleh sampai tertimbun tanah bekas galian untuk menjaga
agar bouwplank tidak berubah. Tanda – tanda ukuran yang dibuat dari paku dan
diperjelas dengan cat warna merah.

4.3. Memulai Pelaksanaan Pekerjaan Baru.


Sebelum memulai melaksanakan pekerjaan baru, Pemborong wajib membuat gambar-
gambar pelaksanaan / Shop drawing dengan skala yang lebih jelas untuk mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Setiap memulai pekerjaan baru, Pemborong wajib
melapor kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuannya.

4.4. Pengukuran Sudut Siku – Siku.


1. Pengukuran sudut siku – siku dilakukan dengan alat Waterpass, Theodolite atau
Prisma penyiku.
-2-
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

2. Pengukuran siku dengan benang secara segitiga Pythagoras hanya dapat dibenarkan
untuk bagian – bagian yang kecil saja, bila disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
3. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dengan kenyataan dilapangan
harus segera dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan.

4.5. Papan Nama Proyek.


Dipasang pada patok kayu yang kuat, ditanam dalam tanah dengan ketinggian 1,5 m.
Ukuran papan nama Proyek adalah 80x120 cm terbuat dari banner/poster yang dilapisi
Plywood sebagai alasnya.

4.6. Papan Pengaman.


Pagar pengaman tidak ditawarkan tetapi sudah merupakan kewajiban bagi Pemborong
untuk membuatnya.

4.7. Kantor Direksi Pekerjaan.


Pemborong wajib menyediakan Kantor Direksi Pekerjaan dilapangan dengan ketentuan :
Ukuran luas : 4 x 8 = 32 m2 .
Keperluan ruang : Ruang administrasi dan Ruang Rapat 26 m2.
Ruang Kamar mandi dan WC 6 m2.
Konstrusi : Tiang Rangka dan kuda – kuda dari kayu meranti.
Atap : Seng atau Asbes gelombang.
Dinding : Plywood/GRC 3,5 mm
Lantai : Dari pasangan batu bata rebah diplester halus.
Plafond : Plywood/GRC 3,5 mm
Penerangan : Dari kaca mati dan kaca naco, lampu.
Dilengkapi dengan : 1 Buah meja rapat untuk 10 orang.
10 Buah kursi untuk rapat
3 Stel meja tulis ukuran 70 x 120 cm.
1 Buah papan tulis ukuran 120 x 240 cm dari
plywood 1,8 mm dilapisi Formica warna putih.
2 Buah lemari untuk menyimpan alat – alat kantor
dan arsip.

4.8. Kantor Pemborong dan Gudang Bahan.


1. Pemborong wajib membuat Kantor Pemborong dan Gudang bahan untuk menyimpan
barang – barang yang memerlukan perlindungan terhadap cuaca dan pencurian yang
besarnya disesuaikan dengan keperluan pemborong, dengan bahan – bahan terbuat
dari :

 Lantai kedap air.


 Atap dari seng gelombang.
 Dinding dari plywood/GRC 4 mm.
2. Penimbunan pasir dan kerikil harus betul – betul terpisah dan bila perlu dibuatkan
bak – bak yang terbuat dari papan. Untuk bahan – bahan tertentu yang memerlukan
perlindungan terhadap cuaca pemborong diwajibkan membuat los kerja. Kondisi los
kerjasama dengan gudang, hanya tanpa dinding.
-3-
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

3. Setelah selesai seluruh pekerjaan Kantor Pemborong, Gudang bahan dan los kerja
berikut perlengkapannya menjadi milik Pemborong. Barang – barang tersebut harus
segera dibersihkan dari tempat kerja jika tidak diperlukan lagi dalam pelaksanaan.

PASAL 5
PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

5.1. Pekerjaan Galian.


1. Sebelum pekerjaan galian dimulai, lokasi harus sudah dibersihkan dari
kotoran/rumput yang terdapat dalam lokasi proyek dan segera diangkut keluar lokasi.
2. Semua galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar
dan syarat – syarat yang ditentukan menurut keperluan seperti : galian lubang
pondasi, saluran – saluran pembuangan, septictank dan sebagainya.
3. Dasar dari semua lubang galian pondasi harus diukur dengan Waterpass. Bilamana
pada galian masih terdapat akar – akar pohon dan lain – lain sisa jasad atau bagian –
bagian yang gembur, maka semua bagian ini dikeluarkan dan lubang yang terjadi diisi
dengan pasir urug, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali lubang
galian yang waterpass.
4. Pada tanah yang miring, lubang galian dibuat bertangga sesuai dengan kemiringannya.
5. Terdapatnya kemungkinan genangan air dalam lubang galian, baik pada waktu
menggali maupun waktu mengerjakan pondasi, dalam hal ini pemborong harus
menyediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus
menerus, untuk menghindari dari terkumpulnya air tersebut.

5.2. Pekerjaan Urugan.


1. Dibawah pasangan lajur pondasi batu pecah maupun dibawah pondasi setempat
terlebih dahulu diurug dengan pasir urug dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan.
2. Dibawah lantai sebelum dicor dengan beton tumbuk terlebih dahulu harus diurug
dengan pasir setebal 10 cm dan dipadatkan.
3. Lapisan – lapisan pasir juga dipergunakan dibawah beton rabat, saluran – saluran
pembuangan, dasar jalan, dan lain sebagainya. Sesuai dengan gambar dan petunjuk –
petunjuk dari Direksi Pekerjaan.
4. Bagian – bagian yang diurug kembali, harus diurug dengan tanah / pasir yang bersih
dari segala kotoran. Pelaksanaannya harus dipadatkan dengan compactor lapis demi
lapis (setiap lapis dengan tebal 30 cm).

PASAL 6
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

6.1. Pekerjaan Pasangan.


1. Pekerjaan Pondasi Batu Gunung.
a. Kwalitas bahan :
1. Pondasi menerus dibuat dari pasangan batu pecah campuran 1 pc : 4 ps.
2. Batu pecah yang digunakan harus bersih bebas dari tanah dan lumpur.
3. Besarnya batu pecah yang digunakan tidak melampaui  20 cm.
-4-
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

b. Teknis dan cara pemasangan :


1. Pasangan pondasi harus dilakukan terus menerus dan bagian sambungannya
harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak rapuh.
2. Sebelum dipasang pondasi batu pecah terlebih dahulu harus dipasang batu
kosong setebal 20 cm. Rongga antara batu kosong diisi dengan pasir urug,
disiram air hingga padat dan kompak.
c. Tempat pemasangan :
Pondasi menerus digunakan pada :
Tembok / dinding, teras, tangga dan lain – lain sesuai dengan gambar rencana
pondasi batu pecah.
2. Pekerjaan Adukan dan Campuran.
a. Perbandingan dari berbagai adukan ( spesi ) diberikan dalam daftar dibawah ini,
angka tersebut menyatakan jumlah isi takaran dalam keadaan kering.
b. Pemborong harus membuat terlebih dahulu kotak – kotak takaran yang sama
ukurannya dan mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum
dipergunakan dengan ukuran 20x40x60 cm.
c. Takaran – takaran tersebut selanjutnya digunakan untuk takaran dari berbagai
campuran adukan seperti : Campuran untuk pekerjaan beton, pekerjaan pasangan
dan lain – lain.
Daftar adukan :
 Pondasi batu pecah 1 Pc : 4 Ps.
 Pasangan batu bata kedap air 1 Pc : 2 Ps.
 Pasangan batu bata biasa 1 Pc : 4 Ps.
 Beton kedap air 1 Pc : 1,5 Ps : 2,5 kr.
 Beton biasa 1 Pc : 2 Ps : 3 kr.
 Beton lantai kerja 1 Pc : 3 Ps : 5 kr.
 Plesteran kedap air 1 Pc : 2 Ps.
 Plesteran biasa 1 Pc : 5 Ps.
 Plesteran beton 1 Pc : 3 Ps.
 Plesteran perapihan 1 Pc : 3 Ps.
 Plesteran pondasi 1 Pc : 4 Ps.
3. Pekerjaan pasangan batu bata :
1. Kwalitas bahan.
Batu bata yang digunakan adalah batu bata ex local dari kwalitas terbaik dan
dari hasil pembakaran yang matang serta disetujui terlebih dahulu oleh Direksi
Pekerjaan.
2. Teknis dan cara pemasangan.
a. Pasangan dinding transraam adukan 1 Pc : 2 Ps dan pasangan dinding batu
bata biasa adukan 1 Pc : 4 Ps dikerjakan secara sempurna, sehingga
menghasilkan pasangan dinding yang rata, kokoh dan tidak menunjukkan
adanya retak – retak.
b. Batu bata sebelum dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air
hingga jenuh.
c. Sebagai penguat pasangan batu bata, minimal setiap 12 m2 diberi beton
praktis dari beton bertulang dengan ukuran 10x10 cm dengan tulangan 4 
8 mm dan sengkang  8 mm jarak 15 cm.
-5-
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

3. Tempat pemasangan.
a. Pasangan dinding batu bata ( adukan 1 Pc : 4 Ps ). Digunakan pada semua
bagian dinding yang tidak disebutkan dalam RKS ini.
b. Pasangan dinding batu bata dengan adukan kedap air ( 1 Pc : 2 Ps )
dilaksanakan pada :
1. Semua dinding toilet setinggi ambang pintu atau sesuai dengan
gambar.
2. Pada semua pasangan batu bata mulai dari atas sloof sampai 20 cm
diatas permukaan lantai jadi.
3. Pada pekerjaan – pekerjaan lainnya yang ditetapkan dalam gambar
maupun atas petunjuk Direksi Pekerjaan seperti bak – bak kontrol dan
lain sebagainya.

6.2. Pekerjaan Plesteran.


1. Kwalitas bahan.
a. Pasir yang dipergunakan adalah pasir kwalitas terbaik.
b. Pelaksanaan pekerjaan plesteran menunjukkan hasil yang baik dan sempurna
dalam arti bidang permukaan harus betul – betul rata tidak bengkok atau
bergelombang, tegak lurus dan padat.
c. Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, maka bagian
tersebut sebagian atau seluruhnya harus dibongkar untuk diperbaiki atau
diulang kembali atas tanggungan Pemborong.
2. Teknis dan cara pemasangan.
1. Permukaan dinding batu bata sebelum diplester, harus disir sedalam 0,5 cm
untuk memberi pegangan dalam plesteran, kemudian dinding disiram air sampai
jenuh, barulah pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan.
Tebalnya plesteran dinding batu bata tidak boleh kurang dari 1,5 cm.
2. Semua permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar dan
dibersihkan dari segala kotoran yang menempel pada permukaan beton yang
akan diplester.
Tebalnya plesteran beton tidak boleh kurang dari 1,5 cm.
3. Tempat Pemasangan.
1. Plesteran kedap air ( 1 Pc : 2 Ps ) dilaksanakan pada plesteran trasraam,
plesteran dinding kamar mandi/WC setinggi ambang pintu, Plesteran atap
beton, Plesteran talang beton dan semua dinding yang berhubungan dengan air.
2. Plesteran dengan adukan ( 1 Pc : 3 Ps ) dilaksanakan pada plesteran kolom
beton, plesteran lisplank beton, plesteran tangga beton dan lain – lain yang
disebutkan dalam gambar.
3. Plesteran dengan adukan ( 1 Pc : 4 Ps ) dilaksanakan pada plesteran pondasi
atau sesuai dengan gambar.
4. Plesteran dengan adukan ( 1 Pc : 4 Ps ) dilaksanakan pada plesteran batu bata
pada umumnya.

-6-
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

PASAL 7
PEKERJAAN BETON BERTULANG

Pemborong diharuskan mengikuti petunjuk – petunjuk dari pengawas ahli Struktur sesuai
dengan ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat yang tercantum dalam PBI 1971.

7.1 Perkerjaan Beton Pada Umumnya.


Mutu beton adalah K 175 sedangkan mutu baja BJTD 32 ( untuk  > 12 mm ) dan BJTD 24
( untuk  < 12 mm ).
1. Kwalitas bahan.
a. Sebelum pelaksanaan konstruksi beton dimulai Pemborong wajib menggunakan
bahan – bahan Semen kwalitas SII Type I, pasir dan krikil yang akan
dipergunakan.
b. Ukuran – ukuran dan penulangan dari semua bagian konstruksi beton bertulang
disesuaikan dengan ukuran – ukuran yang tercantum dalam gambar konstruksi.
c. Tulang baja yang digunakan untuk penulangan beton – beton praktis ( ring,
kolom, plat dan sloof ) memakai besi 4  10 sebagai tulang pokok  8 jarak 15
sebagai sengkang.
d. Semua Pekerjaan yang memakai bahan Portland Cement menggunakan semen
kwalitas SII type I ( setara Semen Gresik / Tonasa ).
2. Unsur – unsur bahan beton.
a. Semen Portland ( PC ).
Semua semen yang dipakai haruslah yang segar dan tidak ada tanda – tanda
Prehydration ( Proses pembatuan ) sesuai dengan peraturan NI - 8.
b. Pasir ( agregat halus ).
Pasir harus bersih bebas dari segala kotoran. Pasir terdiri dari butir – butir tajam
dan keras tidak pecah / hancur oleh pengaruh cuaca.
Pasir tidak boleh mengandung bahan – bahan organic terlalu banyak, yang dapat
dibuktikan dengan percobaan warna dari Abras Hander.
Pasir tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 % ( terhadap berat kering ).
Pasir laut tidak boleh dipakai.
Hal – hal yang tidak dituliskan dalam RKS ini dapat diselesaikan dengan PBI 1971
dan PBI 1990.
c. Kerikil ( Agregat kasar ).
Kerikil harus terdiri dari butir – butir yang keras dan kekar, tidak pecah atau
hancur karena pengaruh cuaca tidak berpori, tidak pipih dan harus bersih.
Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % terhadap berat kering.
Apabila kadar Lumpur lebih dari 1 %, maka kerikil harus dicuci.
Besar batu kerikil tidak boleh lebih dari 1/5 jarak terkecil antara bidang – bidang
samping cetakan, 1/3 dari tebal plat atau ¾ dari jarak bersih minimum batang –
batang tulangan. Besar butir kerikil dalam segala hal tidak boleh melebihi 2,5 cm.
Segala sesuatu yang belum tertulis dalam RKS ini hendaklah mengacu pada PBI
1971.

-7-
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

d. Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih tidak boleh mengandung
minyak, Asam, Alkali, Garam, atau bahan – bahan organis dan bahan lainnya yang
bisa merusak beton / baja tulangan sesuai dengan PBI 1971.

7.2 Pekerjaan Bekisting.


1. Untuk mencegah terserapnya air beton oleh cetakan, maka cetakan harus dibuat dari
plywood 9 mm sehingga tidak memungkinkan terjadinya kebocoran air semen. Dan
hanya boleh dipergunakan satu kali pakai, tiang perancah / steiger dari kayu meranti.
2. Bentuk dan ukuran bekisting / cetakan disesuaikan dengan bentuk dan ukuran yang
tertera pada gambar konstruksi, atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
3. Bentuk dan ukuran bekisting / cetakan harus kokoh dan terjamin tidak akan berubah,
bentuk dan ukurannya.
4. Pada cetakan balok harus disediakan lobang – lobang untuk membuang kotoran –
kotoran, seperti potongan – potongan kayu, kawat pengikat, serbuk gergajian dan
sebagainya.
5. Tiang – tiang perancah / steiger satu dengan yang lainnya harus diikat dengan
memasang palang usuk atau papan sehingga betul – betul menyatu.

7.3 Pekerjaan Pengecoran dan Pemadatan.


1. Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan semua pekerjaan acuan (
bekisting ) baja – baja tulangan, serta angkar – angkar, Separing listrik, dan Plumbing
yang harus ditanam dalam beton, harus selesai terpasang dan mendapat persetujuan
tertulis dari Direksi Pekerjaan / Direksi Ahli Struktur.
2. Acuan / bekisting harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara menyemprotkan air
bersih, sehingga semua kotoran tersapu bersih dari dalam acuan / bekisting.
3. Bila mana pengecoran pada salah satu bagian konstruksi terpaksa harus putus, maka
tempatnya harus terletak pada batas / siar, pelaksanaannya akan ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan berdasarkan ketentuan – ketentuan yang berlaku untuk konstruksi
beton bertulang.
Sebelum pekerjaan yang diputuskan itu dilanjutkan, maka permukaan beton yang
telah mengeras itu harus dibersihkan, dibuat kasar kemudian diberi saus semen dan
selanjutnya segera pengecoran beton dilanjutkan.
4. Selama pengecoran beton berlangsung adukan beton pada acuan / bekisting harus
dipadatkan dengan alat penggetar ( Vibrator ), alat tersebut harus berada ditempat
pekerjaan dalam keadaan siap pakai. Dan alat tersebut harus ada sebelum pekerjaan
pengecoran dimulai.

7.4 Hasil Pekerjaan Beton.


Hasil pekerjaan beton yang tidak baik, seperti terdapatnya sarang krikil, permukaan beton
yang tidak rata, tidak mengikuti bentuk, munculnya pembesian pada permukaan beton
dan lain – lain hal yang tidak memenuhi syarat, atas perintah Direksi Pekerjaan harus
dibongkar sebahagian atau seluruhnya, diganti atau diperbaiki segera dan menjadi resiko
pemborong sepenuhnya.

-8-
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

7.5. Hasil pekerjaan beton bagian luar pada umumnya merupakan beton expose dan untuk
mendapatkan warna yang sama, semua pekerjaan beton yang tampak di cat dengan cat
yang warnanya sama dengan warna beton.

7.6. Tempat Pemasangan.


Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sebagai berikut :
1. Campuran untuk adukan beton K 175 dipergunakan pada pekerjaan beton – beton
praktis seperti, slop praktis, kolom praktis, ring praktis, plat praktis dan lain
sebagainya yang disebutkan dalam gambar.
3. Campuran untuk adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr dipergunakan pada beton tumbuk, beton
rabat, dan lantai kerja.

7.7 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting.


Pembongkaran bekisting hanya boleh dilaksanakan, apabila telah mendapat ijin tertulis
dari Direksi Pekerjaan Ahli Struktur, atau setelah beton berumur 28 hari.

7.8. Bahan Pelapis Kedap Air.


1. Bahan
Untuk menghindari kebocoran maka dipergunakan bahan pelapis Membrane Water
Proofing setaraf SP. Weld.
2. Persiapan
Kulit beton yang rusak atau cacat harus diperbaiki dengan menambal atau mengisi
kembali dengan adukan 1 Pc : 2 Ps sehingga dihasilkan permukaan beton halus dan
rata, dibersihkan dari debu dan kotoran yang menempel, dengan jalan menggosok
permukaan beton itu dengan menggunakan sikat kawat sehingga permukaan beton
betul – betul bersih.
3. Pelaksanaan
Setelah persiapan dan pembersihan permukaan beton selesai, maka dilanjutkan
dengan pekerjaan pelapisan bahan water proofing.
4. Tempat pemasangan
Water proofing dipasang pada talang beton, atap plat, dinding lantai kamar mandi /
WC setinggi ambang pintu atau bagian – bagian yang berhubungan langsung dengan
air.

PASAL 8
PEKERJAAN KUDA –KUDA DAN ATAP
8.1 Pekerjaan Kuda – Kuda Baja Ringan
1. Kwalitas Bahan :
Menggunakan baja ringan jenis Zinc-Aluminium Steel dengan berat 8.1 kg/m2.
2. Teknis dan cara pemasangannya
Konstruksi kuda – kuda baja ringan pemasangan dan bentuknya sesuai dengan
gambar.
3. Tempat pemasangan
Konstruksi kuda – kuda baja ringan digunakan pada bangunan ini

-9-
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

8.2 Pekerjaan Atap


1. Rangka atap.
a. Kwalitas bahan
Kuda-kuda menggunakan baja ringan jenis C 75 dan reng menggunakan jenis R
36. Rangka tidak menggunakan gording maupun usuk. Jarak pemasangan kuda-
kuda lebih kurang 100 cm.
b. Teknis / cara pemasangan
Pemasangannya disesuaikan dengan gambar.
Pelaksanaan pemasangan oleh tenaga ahli langsung yang sudah terlatih.
c. Tempat pemasangan
Reng dipasang langsung di atas kuda-kuda/sesuai dengan gambar. Jarak reng
menyesuaikan atap yang akan dipasang.

8.3 Pekerjaan Penutup Atap


Penutup bidang atap digunakan genteng Metal Sakura Roof, Multi Roof, atau disesuaikan
dengan gambar/Bestek yang sesuai dengan gambar. penutup nok bubungan dipakai
dengan bahan yang sama.

1. Kwalitas bahan
Penutup bidang atap yang digunakan :
Kwalitas terbaik, ukuran sama, tidak cacat, warna ditentukan kemudian.
2. Teknis dan cara pemasangan
Pemasangan atap Metal menggunakan skrup fixer/ Paku Atap Metal. Pelaksanaan
pemasangan penutup atap harus dilaksanakan sebaik – baiknya sehingga rapi dan
tidak bocor.
3. Tempat pemasangan
Penutup genteng metal local dipergunakan pada bangunan ini atau sesuai dengan
gambar.

8.4 Pekerjaan Lisplank


Lisplank dari kayu Klas1 / Papan Ulin.
1. Kwalitas bahan
Papan kamper yang digunakan adalah dari kwalitas terbaik dan tidak cacat.

2. Teknis dan cara pemasangan


Bentuk, ukuran dan tempat pemasangannya disesuaikan dengan gambar. Pelaksanaan
pemasangan listplank harus dilaksanakan dengan sebaik – baiknya sehingga betul –
betul rapi.
3. Tempat pemasangan
Listplank kayu klas 1 dipasang pada bangunan ini atau sesuai dengan gambar.

- 10 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

PASAL 9
PEKERJAAN KAYU DAN KACA

9.1. Pekerjaan Kusen


Semua pekerjaan kusen dibuat dari Ulin diprofil.
1. Kwalitas bahan
Kayu ulin yang digunakan adalah dari kwalitas terbaik, ukuran 5 x 10 cm (
merupakan ukuran jadi ), tidak cacat, warna seragam.
2. Teknis dan cara pemasangan
Bentuk, type dan tempat pemasangan kusen disesuaikan dengan gambar rencana
kusen. Pelaksanaan pemasangan kusen harus dilaksanakan sebaik – baiknya, kokoh
dan waterpass.

9.2. Pekerjaan Daun Pintu dan Jendela


1. Kwalitas Bahan
Daun pintu dan jendela menggunakan kayu Ulin/Kayu klas 1 kwalitas terbaik, tidak
cacat, ( bebas dari gubal ). Penutup / pengisi daun dan jendela adalah kaca bening
dengan tebal 5 mm, papan Ulin teakwood, kaca – kaca tanpa bingkai / kaca mati
bening tebal 5 mm.
2. Teknis dan Cara Pemasangan
Bentuk, type, ukuran, dan tempat pemasangan disesuaikan dengan gambar. Tempat
pemasangan dilaksanakan pada bangunan.

PASAL 10
PEKERJAAN PLAFOND

10.1 Kwalitas Bahan


1. Bahan plafond yang digunakan adalah Gypsumboard 9 mm dan Ceiling teak atau
sesuai dengan gambar.
List plafond menggunakan list Gypsum dari kwalitas terbaik, tidak cacat.
10.2. Teknis dan Cara Pemasangan
1. Konstruksi rangka plafond dari Besi Hollow 2x4 berkwalitas baik,.
2. Mengukur ketinggan pasangan plafond sesuai dengan gambar rencana kemudian
memasang rangka hollow sebagai dasar untuk pemasangan penutup plafond.
3. Pada ruang – ruang tertentu terdapat kombinasi permainan plafond. Bentuk, bahan,
penempatan dan ukuran dapat dilihat pada gambar rencana plafond
4. List plafond gypsum pada umumnya dipasang pada pertemuan tembok dengan
plafond, plafond dengan listplank atau sesuai dengan gambar rencana plafond.
5. Hasil – hasil bidang yang tidak rata atau cacat harus segera diperbaiki atas perintah
Direksi Pekerjaan dan seluruh akibat dari hal – hal tersebut menjadi tanggung jawab
dan resiko pemborong sepenuhnya.

- 11 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

PASAL 11
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

11.1. Pekerjaan Lantai


1. Kwalitas Bahan
Penutup lantai yang dipergunakan adalah keramik/granit kelas A setaraf
Roman/Royal/Sejenisnya dengan ukuran :
 60 x 60 untuk lantai ruangan pada umumnya.
 30 x 60 untuk dinding kamar mandi dan dinding ruang wastafel.
 40X40 untuk teras depan
 Warna dan motifnya akan ditentukan kemudian.

Teknis dan Cara Pemasangan


Kontraktor wajib untuk mengajukan contoh – contoh Granit yang akan digunakan,
untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Pasangan Granit harus meghasilkan bidang yang betul – betul rata bebas dari retak
– retak, goyang, dan nat yang lurus.
Setelah kedudukan pada tempatnya secara kokoh, lantai dan dinding disiar dengan
saus semen yang sewarna, sehingga saus semen mengisi celah / sambungan
tersebut.
Penyelesaian lantai pada tempat – tempat tertentu, harus betul – betul rapi,
misalnya pada tepi lubang pintu, peil yang ketinggian lantainya berbeda dan
sebagainya. Sedangkan pertemuan sudut keramik, dengan keramik harus dipinggul,
sehingga mendapatkan hasil yang betul – betul rapi.
2. Tempat Pemasangan
Semua pekerjaan lantai pada bangunan dan tempat – tempat lainnya seperti meja
dapur, meja westafel dan bidang – bidang daftar lain yang tertera dalam gambar.

11.2 Pekerjaan Lapisan Dinding


1. Kwalitas Bahan
Keramik/Granit yang digunakan untuk dinding sekwalitas Roman/Royal/Sejenisnya
kelas A, ukuran 30 x 60 cm corak dan warna akan ditentukan kemudian.
2. Teknis dan cara pemasangan
 Pemborong wajib mengajukan beberapa contoh keramik/Granit untuk dipilih
oleh Direksi Pekerjaan.
 Pemasangan dinding keramik 30 x 60 cm menggunakan adukan 1 Pc : 3 Ps
langsung diatas plesteran kedap air yang sudah dikasarkan.
 Pemasangan keramik yang sifatnya khusus seperti potongan maupun
pelubangan dan khusus pertemuan karamik sudut harus dipinggul dengan alat
pemotong yang khusus untuk pekerjaan itu, sehingga mendapatkan hasil yang
betul – betul rapi.
 Celah – celah pemasangan dinding keramik harus diisi dengan saus semen
sampai penuh dan merata dengan menggunakan semen yang sewarna.

- 12 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

PASAL 12
PEKERJAAN PENGECATAN DAN POLITURAN

12.1 Persyaratan Umum


1. Pemborong bertanggung jawab atas hasil akhir yang sempurna, dalam arti menutup
sama rata, tidak belang – belang, tidak mengelupas, tidak luntur, dan lain – lain
sebagainya.
2. Jika terjadi hal – hal seperti tersebut diatas, maka atas perintah Direksi Pekerjaan,
pekerjaan cat harus diperbaiki dan diulang kembali pada keseluruhan bidang hingga
sempurna.

12.2 Teknis dan Cara Pelaksanaan


1. Pekerjaan cat meni.
Seluruh permukaan kayu yang akan dimeni harus dibersihkan dari segala kotoran
yang melekat.
Cat meni yang dipergunakan kwalitas setaraf “Aftelak atau sekualitasnya”.
Pekerjaan cat meni dilaksanakan pada semua permukaan kusen yang menempel
pada tembok atau kolom beton.
2. Pekerjaan cat kayu / cat halus.
Seluruh permukaan bidang kayu yang sudah dimeni harus dogosok dengan ampals
sampai rata, dan dibersihkan dari debu dan segala kotoran yang melekat pada
permukaan kayu. Cat kayu dipergunakan dari kwalitas terbaik setaraf Aftelak,
warna akan ditentukan kemudian.
Pekerjaan cat kayu dilaksanakan pada list plank bangunan Kantor dan bangunan
Rumah Dinas atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
3. Pekerjaan pengawetan kayu dengan residu / Coal teer.
Bahan residu yang dipergunakan harus dari kwalitas yang baik, cepat kering, cukup
kental dan tidak mengandung oli / solar.
Pelaksanaan penyelesaian residu pada kayu harus merata, dilaksanakan paling
sedikit 2 ( dua ) lapis sehingga bayangan kayu tidak terlihat. Dan dilaksanakan
pada seluruh permukaan kayu kuda – kuda, usuk dan reng atau sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan.
4. Pekerjaan Plamur tembok dan Plafon.
Bahan yang digunakan harus dari bahan yang cukup baik sekwalitas Alkali.
Pelaksanaan harus dilaksanakan secara merata pada semua bidang tembok, beton,
dan plafond yang akan dicat.
5. Pekerjaan Cat Tembok, Plafond, dan Beton.
Bahan yang digunakan harus dari bahan yang baik setaraf Dulux/Mowilex yang
tahan terhadap cuaca ( weather shield ) warna ditentukan kemudian.
Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, bidang – bidang yang akan dicat harus
diamplas sampai betul – betul rata dan bersih dari segala kotoran atau debu yang
ada pada permukaan kayu.

- 13 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

Pelaksanaan pengecatan harus dilaksanakan secara merata dan minimal 3 (tiga)


lapis.
Hasil pekerjaan pengecatan harus menunjukkan warna yang seragam dan tidak
gelembung – gelembung / mengelupas. Dan bila hal ini terjadi, Pemborong harus
mengulangi kembali dengan membersihkan bagian – bagian yang mengelupas atau
seluruhnya, menjadi resiko dan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
6. Pekerjaan Polituran.
Bahan polituran yang dipergunakan harus dari kwalitas terbaik, setaraf dengan
polituran Ultran dilapis melamik dof yang biasa untuk penyelesaian pekerjaan
Maubelair.
Sebelum pekerjaan polituran dimulai, pemborong wajib mengajukan contoh –
contoh polituran kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuannya.
Pekerjaan polituran baru dapat dilaksanakan setelah seluruh permukaan bidang
kayu yang akan dipolitur dibersihkan dari segala kotoran dan serat – serat yang
terlepas.
Pekerjaan polituran dilaksanakan pada semua permukaan bidang kusen, pintu,
jendela, railing, dan lain – lain yang disebutkan dalam gambar atau sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan, pada bangunan Kantor dan bangunan Rumah Dinas.
Hasil pekerjaan polituran harus menunjukkan hasil yang merata dengan permukaan
dof sehingga keaslian serat – serat kayu tetap tampak.

PASAL 13
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

13.1 Kwalitas Bahan.


1. Pekerjaan Kunci Pintu.
Kunci pintu yang digunakan pada umumnya sekwalitas “SES/YALE/BELUCCI”
standar atau setara dengan spek harga yang ada.
2. Engsel pintu dan engsel jendela yang digunakan sekwalitas/setara “GOLDEN
ARCH/BELLUCI” warna brown.
3. Kait angin yang digunakan kait angin dorong dan kait angin siku – siku tempat
pemasangannya dapat dilihat pada gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan.
4. Grendel digunakan Dari grendel pegas warna brown.
5. Bila ada perubahan spek atau merk nantinya akan dibicarakan dengan pihak Direksi
Dinas terkait.

13.2 Tempat Pemasangan.


1. Setiap daun pintu dipasang 3 ( tiga ) buah engsel pintu dan setiap daun jendela
dipasang 2 ( dua ) buah engsel jendela.
2. Setiap daun jendela dipasang satu buah grendel, satu pasang kait angin.

- 14 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

13.3. Untuk mendapat keseragaman bentuk, warna dan kwalitas,Pemborong wajib


mengajukan contoh – contoh barang yang akan dipasang untuk mendapat persetujuan
tertulis dari Direksi Pekerjaan.

PASAL 14
PEKERJAAN ALAT – ALAT SANITASI

14.1. Pemborong harus melaksanakan pemasangan peralatan sanitasi dengan baik dan
lengkap dengan fittings dan semua accessories, pemasangannya sesuai dengan petunjuk
pabrik yang membuatnya dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
1. Merk sanitasi ditentukan dari produksi sekwalitas “TOTO” dan kran setaraf “
TOTO”.
2. Teknis dan cara pemasangan
Pemasangan alat – alat sanitasi harus betul – betul pas dan sesuai dengan sparing
yang telah tersedia sehingga tidak ada kebocoran dan kedudukan harus tegak.
3. Tempat pemasangan.
Type dan tempat pemasangan alat – alat pemasangan beserta kedudukannya dapat
dilihat dalam gambar toilet

PASAL 15
PEKERJAAN EXTERNAL

15.1. Yang dimaksud Pekerjaan External adalah :


Pekerjaan diluar bangunan dan berada di halaman yang masih merupakan kewajiban
pemborong untuk melaksanakannya.

15.2. Pekerjaan External pada umumnya


Dilaksanakan pada saat akhir penyelesaian pekerjaan bangunan.
15.3. Seluruh sisa atau bekas bangunan pada pelaksanaan pembangunan harus disingkirkan
dari halaman.
15.4. Seluruh pekerjaan seperti pekerjaan saluran – saluran pembuangan air bekas, air
kotoran septictank, rembesan dan lain sebagainya sudah harus selesai dengan
memperhatikan peil jalan komplek, peil drainage jalan, dan lain sebagainya.

15.5. Pekerjaan Drainase.


Untuk menyalurkan air buangan, baik merupakan air hujan maupun air buangan lainnya
perlu dibuatkan saluran berupa got dan pada bagian – bagian tertentu. Saluran dibuat
dari cor beton K175 dengan menggunakan besi.

15.6 Pekerjaan Pekerasan.


Pekerjaan pekerasan pada umumnya menggunakan Paving block dengan tebal 6 cm
bentuk persegi panjang.

- 15 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

Pemasangan paving stone dan grass block harus betul – betul baik, rapi dan tidak goyah,
penyelesaian pinggiran dengan beton cetak khusus untuk untuk itu ( beton kansteen ).
Bentuk, ukuran, dan tempat pemasangannya dapat dilihat pada gambar.

15.7. Pekerjaan Landscape.


Pekerjaan landscape pada umumnya meliputi pekerjaan penanaman rumput,
penanaman semak – semak, pohon – pohon dan penataan tanah.
Pekerjaan bak pot bunga dibuat dari pasangan batu bata diplester 1 Pc : 4 Ps halus.
Bentuk dan penempatannya dapat dilihat dalam gambar rencana atau sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan.
Penataan tanah dibuat sedemikian rupa sesuai dengan gambar atau sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan.
Penempatan rerumputan, semak – semak dan pepohonan, jenis serta jumlahnya dapat
dilihat dalam gambar rencana dan anggaran biaya atas petunjuk Direksi Pekerjaan.

15.8. Pekerjaan Papan Nama.


Pekerjaan papan nama pada umumnya menggunakan struktur beton praktis dengan
pasangan batu bata diplester halus sehingga mendapatkan bentuk yang dimaksud pada
gambar.
Pekerjaan papan nama pada umumnya dibuat dari pasangan batu bata ditempel Marmer
warna, corak akan ditentukan kemudian dengan tulisan dan logo dibuat dari stanles,
bentuk dan motifnya dapat dilihat pada gambar.
Tempat pemasangan dapat dilihat pada gambar rencana. Untuk mendapatkan hasil yang
dimaksud, maka pemborong diharuskan menunjukkan contoh – contoh pada tempat
yang akan dipasang untuk mendapat persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.

15.9. Pekerjaan Bak Septic Tank, dan Peresapan.


Pekerjaan bak – bak tersebut harus dibuat dengan bahan sesuai dengan gambar rencana.
Bentuk, ukurannya dapat dilihat pada gambar rencana.
Pemborong harus menyediakan lobang – lobang pipa dari dalam bangunan guna
memudahkan penyambungan dari pekerjaan M & E.

PASAL 16
PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
Pendahuluan

16.1. Maksud dari uraian dan syarat – syarat serta gambar – gambar lampirannya adalah
untuk mendapatkan sesuatu pekerjaan lengkap, telah di test dan siap untuk bekerja
dengan sempurna.
Pekerjaan tersebut harus meliputi pengadaan material, tenaga equipment, perlengkapan
pembantu dan semua pekerjaan yang perlu untuk pemasangan secara sempurna
sehingga menjamin bekerjanya sistem instalasi yang diuraikan dalam uraian dan syarat–
syarat ini.

- 16 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

16.2. Setiap material, aquipment, peralatan dan perlengkapan yang tidak tampak pada
gambar, tetapi dijelaskan dalam uraian dan syarat – syarat atau sebaliknya, atau setiap
perlengkapan, material dan peralatan yang diperlukan dalam melengkapi penyelesaian
pekerjaan ini sampai siap bekerja, meskipun tidak dijelaskan dalam uraian dan syarat –
syarat, harus disediakan dan dipasang oleh pemborong yang bersangkutan sebagai
bagian dari pekerjaannya.

16.3. Semua equipment, perlengkapan, peralatan atau material yang terpasang harus sesuai
dengan persyaratan yang ada pada uraian dan syarat – syarat dan gambar rencana,
harus dalam keadaan baru dan dari mutu yang terbaik, serta harus datang di proyek
dengan etiket yang menunjukkan merk dari pabrik yang memproduksinya.

16.4. Bila terdapat perbedaan pernyataan dalam uraian dan syarat – syarat atau dalam
gambar rencana, maka pernyataan yang ada pada uraian dan syarat – syarat harus
dipilih dan sudah termasuk harga penawaran.

16.5. Bilamana suatu pernyataan diulang kembali pada uraian dan syarat – syarat atau
gambar, hal ini adalah menuntut perhatian lebih dan bukan berarti bahwa bagian lain
yang tidak dinyatakan ulang akan dihapus.

PASAL 17
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

17.1. Umum.
Pemborong harus mempunyai PAS PLN dan pernah mengerjakan gedung seperti ini.
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar – gambar, dimana bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan – ketentuan pada spesifikasi ini. Bila
ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipakai
dengan spesifikasi yang dipakai pada pasal ini, merupakan kewajiban pemborong untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal
ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

17.2. Lingkup Pekerjaan Elektrikal


Sebagaimana tertera dalam gambar – gambar rencana, Pemborong pekerjaan instalasi
listrik ini harus melakukan pengadaan, pemasangan dan pengujian serta menyerahkan
dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. Garis besar scope pekerjaan instalasi
listrik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian Panel Listrik Tegangan Rendah.
2. Pengadaan, pemasangan, pengujian kabel – kabel daya dan kabel – kabel kontrol.
3. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian Instalasi Penerangan dan stop kontak di
dalam bangunan.

- 17 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

4. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian Instalasi Penerangan dan stop kontak di


luar bangunan ( Test Komisioning ).
5. Pengadaan generator set listrik tegangan menengah sampai selesai hingga instalsi
ini dapat berfungsi dengan baik.
6. Pengadaan dan pemasangan Box MDP – DP lengkap dengan instalasinya.
7. Pengadaan kabel tanah NYFGBY 3 x 3,5 mm, 4 x 10 mm dan 3 x 2,5 mm dengan
pemasangan lengkap dari Distribusi Panel ke MCB Kantor / Rumah / Outdoor Panel
DP untuk Rumah / Kantor.

17.3. Persyaratan Teknis Bahan Dan Peralatan


1. Panel Tegangan Rendah.
a. Panel Tegangan Rendah harus mengikuti standar VDE / DYN dan juga harus
mengikuti peraturan IEC dan PUIL.
b. Panel – panel harus dibuat dari pelat besi tebal 2 mm, dengan rangka besi dan
seluruhnya harus di zinchro mat dan diduco 2 kali dan harus dicat bakar warna
abu – abu. Pintu dari panel – panel tersebut harus dilengkapi dengan master
key.
c. Konstruksi dalam panel – panel serta letak dari komponen – komponen dan
sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan
perbaikan – perbaikan, penyambungan – penyambungan pada komponen –
komponen lainnya.
d. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper yang terdiri dari 3 busbar phase
R–S–T, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding.
Besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar arus yang akan mengalir
dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65 C.
Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai dengan peraturan PLN, lapisan
yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis
yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
e. Komponen – komponen pengaman yang dipakai adalah sesuai dengan gambar.
f. Komponen – komponen pengukuran yang dipergunakan adalah sesuai dengan
gambar.
g. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak
tahan getaran untuk Amperemeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm
dengan skala linear dan ketelitian 1 %.
h. Ukuran dari masing – masing unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluan.
i. Seluruh elemen – elemen / komponen – komponen untuk semua panel harus
buatan AEG, Siemens, MG, atau BBC dan panel – panel harus buatan pabrik yang
sama.
j. Pemasangan panel harus rata, rapi, ditanahkan. Setiap kabnel keluar masuk
harus dilengkapi dengan gland karet sehingga tidak tajam.

17.4. Kabel Tegangan Rendah


1. Kabel –kabel yang di pakai harus dapat di pergunakan untuk tegangan 0,6 KV.
2. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang di pergunakan adalah jenis NYFGBY dan
NYM. Untuk kabel penerangan dipergunakan kabel NYM dan NYFGBY.
- 18 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

3. Kabel yang dapat dipergunakan adalah Kabelmetal, Kabelindo Supreme atau Tranka
4. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan Bantu lainnya harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu pada Direksi Pekerjaan.
5. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2.

17.5. Lighting Fixtures untuk Lampu TL dan Pijar.


1. Tebal pelat besi untuk lighting fictures tersebut minimum 0,7 mm.
2. Lighting fictures yang dapat dipergunakan kapnya ex local yaitu buatan Pabrik
Phillips, Artolite, Industira.
3. Komponen – komponen untuk lampu TL dapat dipergunakan sebagai berikut :
a. Starter Phillips
b. Condensator P h i l l i p s, National
c. F i t t i n g Phillips
d. Ballast P h i l l i p s , May Christie & Nasional
4. Condensator yang dipasang pada lampu – lampu TL harus dapat memberikan
koreksi factor minimal 0,85.
5. Tabung TL yang dapat dipakai adalah jenis daylight.
6. Semua lighting fictures harus di cat dengan cat bakar bebas dari karat lecet – lecet,
dengan ICI Acrylic Paint warna putih .
7. Kontruksi lighting fictures pada umumnya harus memberikan efisiensi penerangan
yang maksimal, rapi, kuat serta sedemikian rupa sehingga pekerjaan- pekerjaan
seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan maintenance
dengan mudah dapat dilaksanakan.
8. Pada semua lighting fictures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal
pentanahan ( grounding ).

17.6. Lighting Fixtures Type Outdoor


1. Ligthing fixtures untuk taman yang dapat di gunakan, kapnya ex local yaitu buatan
pabrik Phillips, Artolite Industira atau setara.
2. Komponen – komponen harus buatan Phillips, GE, National & Europhane ex import
dan menggunakan condensor yang dapat memberikan koreksi factor minimal 0,85
dipasang seri.
3. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi
penerangan yang maksimal, rapi, kuat serta sedemikian rupa sehingga pekerjaan –
pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan
maintenance dengan mudah dapat dilaksanakan.
4. Lampu yang dipakai harus buatan Phillips, National dan Europhane dan dari jenis
high pressured mercury dengan effisiensi luminair lebih dari 50 lumen / watt.

17.7. Grounding
1. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC = Bare Copper
Conductor).
2. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama
dengan penampang kabel masuk ( incoming feeder ) untuk penampang kabel lebih
kecil dari 50 mm2.

- 19 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

3. Elektrode pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanized minimum


berdiameter 11/2” di ujung pipa tersebut diberi / dipasang copper rod sepanjang 0,5
m. Elektrode pentanahan yang dipantek dalam tanah minimal sedalam 12 m atau
sanpai menyentuh permukaan air.
4. Nilai tahanan gronding system untuk panel - panel adalah maksimum 3 ohm, diukur
setelh tidak hujan selama 3 hari.
5. Pentanahan terdiri dari :
a. Pentanahan netral yang dipasang pada terminal netral masing – masing trapo
dan pada terminal netral genset.
b. Pentanahan pengaman dipasang pada body panel tegangan menengah, dinding
ruang TM, dinding ruang trapo panel tegangan rendah, panel – panel
penerangan, panel – panel tenaga, motor – motor, stop kontak, lampu – lampu
dan lain- lain.

17.8. Stop Kontak dan Saklar.


1. Stop kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah type
pemasangan masuk ( flush mounting ).
2. Flush – box ( inbow door ) untuk tempat saklar, stop kontak dinding dan push
button harus dipakai dari jenis bahan bakelit / metal atau dari bahan plastik putih
yang bergigi.
3. Stop kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dari ruang – ruang
yang basah / lembab harus jenis waterproof sedang untuk saklar dipasang 150 cm
dari permukaan laut.
4. Stop kontak dan saklar yang dapat digunakan merk dan warnanya akan ditentukan
oleh arsitek. Sebagai patokan dalam penawaran dapat diambil merk MK tipe akan
ditentukan kemudian.
5. Stop kontak untuk shaver yang digunakan harus dilengkapi dengan trafo isolasi dan
saklar system tegangan yang digunakan adalah 220 V dan 110 V. Merk yang dipilih
dari produksi MK atau yang setara.

17.9. Persyaratan Teknis Pemasangan Dan Bahan Instalasi


1. Peralatan Secara Umum
a. Semua peralatan / panel – panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuatnya, rapi, baik dan harus sesuai pula dengan ketentuan dan peraturan –
peraturan yang berlaku.
2. Setiap kabel masuk / keluar dari suatu peralatan / panel – panel harus dilengkapi
dengan gland karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
3. Semua peralatan listrik / panel – panel listrik harus ditanahkan sesuai dengan
ketentuan hukum.

17.10. Kabel – Kabel

- 20 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

1. Semua kabel instalasi pada kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel merk
yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan dengan mudah arah
beban, pasangannya pada ujung yang lain dan lain – lain.
2. Pada setiap jalur kabel tidak diperkenankan adanya sambungan kecuali pada
keadaan – keadaan sebagai berikut :
Sambungan kabel –kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang harus
dilakukan dalam kontak terminal teedoos yang terbuat dari bahan metal merk
LICO ditutup dan tutupnya dilengkapi denga sekrup. Sebelum dipasang harus dicat
dengan zinkromate terlebih dahulu. Sambungan kabel – kabel harus diisolasi
dengan baik dan dilengkapi dengan las – dop merk Legrand atau 3 M.
3. Semua kabel yang melewati dalam tembok, dalam beton dalam partisi harus
menggunakan konduit.
4. Pada tempat – tempat yang tidak menggunakan plafon instalasi listrik ditarik
dalam pipa konduit galvanis / Matsushita, Maruci dan dari bahan PVC merk Ega,
Giplex.
Dalam hal ini kabel Dapat digunakan jenis NYM.
5. Pada tempat – tempat yang menggunakan plafon, instalasi listrik yang jalurnya
bersamaan ditempatkan di atas rak kabel, untuk cabang – cabang yang di titik –
titik lampu dan stop kontak, diklem pada palt beton dengan jarak lebih kurang 30
cm.
6. Klem yang digunakan adalah dari jenis plastik dengan ukuran disesuaikan dengan
diameter kabel. Paku yang ada pada klem tersebut harus diganti dengan paku
beton ex. Jerman.
7. Dikecualikan dari hal di atas ialah kabel – kabel instalasi dalam tanah, kabel –
kabel toevoer Arus Kuat.
8. Pemasangan konduit harus rapi, rata, tidak saling bersilang, teratur dan lain – lain.
9. Semua kabel yang berjalan pararel secara banyak diatas plafond harus
ditempatkan pada rak kabel. Penyusunan kabel diatas rak tersebut harus rapi,
rata, dan teratur, diberi klem sesuai dengan peraturan yang berlaku.
10. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi warna untuk mengidentifikasi
phasanya sesuai dengan PUIL.
11. Kabel – kabel dengan diameter 6 mm atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu
kabel pada tempat – tempat terminasinya.
12. Kabel – kabel yang ditanam dalam tanah harus pada kedalaman minimal 80 cm.
Sebelum penggelaran kabel harus dialasi dengan lapisan pasir setinggi 15 cm dan
13. didalamnya diberikan pelindung dengan bata lokal. Lebar galian disesuaikan
dengan jumlah jalur kabel yang dilalukan tapi tidak boleh kurang dari 40 cm.
14. Kabel – kabel yang ditanam dalam tanah harus diberi patok beton setiap 25 m atau
pada belokan sehingga jalan terlihat arah kabel dan untuk jenis keperluan instalasi
apa kabel tersebut dipasang.
15. Kabel – kabel yang ditanam menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lain
harus diletakkan pada kedalaman minimum 50 cm dari bagian bawah dari apa
yang dilintasinya dan diberikan pipa pelindung, pipa GIP, last medium dengan
diameter minimum 21/2” kali penampang kabel.
16. Pemilihan kabel :

- 21 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

 Kabel – kabel yang dipakai haruslah kabel – kabel yang telah memenuhi
standar dan peraturan – peraturan dalam negeri dan internasional serta telah
mendapatkan sertifikat dari instansi yang berwenang seperti PLN, LMK,
Pabrik pembuat dan lain – lain.
 Tahanan isolasi minimal kabel – kabel 20 Mega Ohm untuk kabel – kabel TR.

17.11. Rak, Tangga Kabel dan Kabel Trunking.


Rak, tangga kabel, dan kabel tranking yang dipergunakan dari bahan besi siku, ukuran
disesuaikan dengan kebutuhan. Sambungan – sambungan rak dengan sistem las,
sebelum dipasang rak harus dicat dasar dengan sinkromat dan cat finishing dengan
warna abu – abu atau brown. Rak kabel untuk kabel – kabel distribusi penerangan harus
diberi alas kawat loket yang bisa dilas ke rak tersebut. Pemborong supaya menghitung
tempat – tempat mana yang perlu dipasang rak kabel.

17.12. Konduit
Konduit dan fitting – fitting yang diijinkan untuk dipakai adalah konduit pipa PVC
khusus listrik dipsil ), dipasang didalam dinding atau partisi imbau dan pipa PVC ex.
EGA dan Giplex atau konduit ex. Matsushita, Maruchi, untuk dipasang pada tempat –
tempat yang sifatnya terbuka expose dengan diameter minimum 21/2 kali diameter
kabel dan minimal berdiameter 19 mm.

17.13. Pengujian
1. Semua pelaksana instalasi dan peralatan harus diuji sehingga diperoleh hasil yang
baik dan dapat bekerja dengan sempurna sesuai dengan persyaratn pabrik dan
spesifikasi yang disaksikan oleh direksi pekerjaan.
2. Hasil pengujian harus disertai berita acara pengujian yang disaksikan atau diketahui
oleh direksi pekerjaan.

17.14. Penyerahan, Pemeliharaan, dan Jaminan


1. Penyerahan dilakukan dalam dua tahap, penyerahan kesatu dilaksanakan pada saat
pekerjaan telah selesai seluruhnya dan system berjalan dengan baik sesuai
spesifikasi dan peraturan – peraturan yang berlaku, penyerahan dilengkapi dengan
berita acara yang disertai lampiran – lampiran :
a. Menyerahkan As Builtl Drawing
b. Menyerahkan brosure, operasi manual dan system maintenance (dalam bahasa
Indonesia ).
c. Menyerahkan berita acara lainnya.
d. Kesanggupan memberikan training operator.
2. Penyerahan kedua dilaksanakan pada saat masa pemeliharaan telah berakhir.

PASAL 18
PEKERJAAN PLUMBING
- 22 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

18.1 Lingkup pekerjaan.


Disini yang dimaksud dengan pekerjaan plumbing adalah pengadan dan pemasangan
peralatan – peralatan bahan – bahan utama, bahan – bahan pembantu dan lain – lainnya,
sehingga diperoleh instalasi plumbing ( system air bersih, dan system air limbah ) yang
lengkap dan baik serta di uji dengan seksama dan siap untuk dipergunakan.

18.2 . Lingkup pekerjaan Plumbing secara garis besarnya sebagai berikut :


a. Pemasangan alat – alat saniter
b. Pengadaan dan pemasangan system air bersih.
c. Pengadaan dan pemasangan system perpipaan air limbah yaitu pipa air kotor, pipa
air bekas, pipa vent, pipa talang.

18.3 Lingkup pekerjaan Plumbing secara terperinci adalah sebagai berikut :


1. Pemasangan alat – alat Saniter
Memasang dengan lengkap :
a. Kloset duduk lengkap dengan peralatannya.
b. Bak cuci tangan atau wastafel lengkap dengan wall valve, Siphon, faucet, dan
perlengkapan lainnya.
c. Bak cuci dapur.
d. Kran air atau watertap.
e. Floor clear out stainless stell ( lubang pembersih yang terpasang dilantai ).
f. Pengering lantai ( floor drain ).
g. Clean out PVC ( lubang pembersih yang terpasang di ujung pipa mendatar ).
h. Push valve untuk urunal.
i. Grease trap.
2. Sistem air bersih.
Pengadaan dan pemasangan seluruh sistem pipa distribusi air bersih dari titik
pengambilan keseluruh titik – titik pemakai pada setiap lantai, lengkap dengan valve
dan aksesoris serta pemegang dan penggantung pipa ( hanger, support ).
3. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor atau bekas dari semua toilet menuju ke
bak penampung berikut Grease trap lengkap dengan penggantung – penggantung
pipa. Pengadaan dan pemasangan lubang pembersih dilantai. Pengadaan dan
pemasangan Sump Pump di bak penampungan lengkap dengan level kontrol dan
kabel listrik.

18.4 Persyaratan Teknis Bahan Dan Peralatan


1. Standar bahan
a. Semua material yang akan digunakan atau dipasang adalah dari jenis
material berkualitas baik, dalam keadaan baru ( tidak dalam keadaan rusak
atau di afkir ), sesuai dengan mutu dan standar yang berlaku atau standar
internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN, dan setaraf yang disetujui. Pemborong
bertanggung jawab atas

- 23 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

mutu dan kualitas material yang akan dipakai, setelah mendapat persetujuan
dari Direksi pekerjaan.
b. Apabila diperlukan pengujian atas bahan / peralatan / fixtures harus dilakukan
oleh Badan – badan atau lembaga – lembaga yang ditentukan oleh pemilik dan
dengan cara – cara standar yang berlaku. Apabila cara – cara standar tidak ada,
pemilik menentukan prosedur pengujian.
c. Setiap bahan pipa ( satu panjang utuh ), fitting, fixtures dan peralatan –
peralatan yang akan dipasang pada instalasi ini, harus mempunyai tanda –
tanda merk yang jelas dari pabrik pembuatnya. Fittings dan fixtures yang tidak
memiliki tanda – tanda tersebut harus diganti atas tanggung jawab Pemborong.
2. Bahan – bahan Pengganti
Semua bahan, peralatan atau fixtures yang akan digunakan dan tidak disebutkan
spesifikasi ini hanya diperbolehkan apabila disetujui secara tertulis oleh Direksi
Pekerjaan dan biaya pengujian bahan / peralatan / fixtures tersebut ( apabila
diminta oleh pemilik ) ditanggung pemboronG

18.5 Ketentuan Bahan dan Peralatan


1. Instalasi Pemipaan.
NO. NAMA PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIK

- 24 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

1. Pipa air bersih  Pipa PVC AW terbaik Rucika, atau setaraf.


 Pipa PVC AW kualitas terbaik.
2. Fitting  Pipa PVC AW kualitas terbaik.
3. Fitting

Dia. 15 s/d dia. 50 tipe ulir


4. Perlengkapan Pemipaan Dia. 65 s/d 200 tipe flens.
 Type Toyo, Kitazawa, Hithaci, NBC.
 Gate valve  Type non water hammer dan memiliki
 Check valve import absober ex. Toyo, Kitazawa, Hithaci,
NBC.
 Type integral seat, swivel disc ex. Toyo,
 Globe valve Kitazawa, Hithaci, NBC.
 Dilengkapi dengan strainer valve dan
 Foat valve strainer harus tahan korosi Ex. Asahi.
 Type Y patern body dengan screen, terbuat
 Strainer perforated stainless steel ex. Toyo,
Kitazawa, Hithaci, NBC.
 Memiliki tekanan kerja minimum 200 psi.
 Flexible Joint Ex. Naigai, Tozen.
 Ex. Asahi atau setaraf.
 Meter air  Body cast iron, valve seat disk sintetic
 Automatic air vent rubber, float stainless steel ex. Yoshitake.

2. Peralatan System Pembuangan Air Limbah Toilet, Dapur dan Talang Air Hujan.

N0. NAMA PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIS


1. Pipa yang dipergunakan PVC Klas AW ex. Pralon Banlon, Rucika,
Maspion.
2. Fitting PVC injection moulding sama dengan
merk pipa, belokkan pada pipa utama
harus menggunakan long radius bend
& cabang pada saluran utama harus
- 25 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

menggunakan Y 45 & bend 45. Jenis


lem yang digunakan harus sesuai
dengan spesifikasi pabrik.
3. Roof Darin Cast iron dengan luas diameter lubang
saringan sama dengan luas penampang
pipa.

18.6 Persyaratan Teknis Pemasangan


1. Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan dinding / bagian dari bangunan
pada arah horizontal atau vertical.
2. Sudut belokan yang diperbolehkan adalah 90 dan 45.
3. Semua pemasangan harus rapi dan sebaik mungkin.
4. Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada support.
5. Pada waktu pemasangan, ujung pipa yang belum akan disambung harus ditutup
dengan Flup atau Dop.
6. Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan yang
dipaksakan.
7. Pemborong ini harus bekerjasama dengan pemborong lain.
8. Semua pemasangan yang berhubungan, menggantung, menembus pada konstruksi
bangunan, Pemborong harus menghubungi Direksi Pekerjaan untuk minta
persetujuan.

9. Pemborong harus menyediakan sleeve dilengkapi dengan sayap untuk pipa – pipa
yang menembus bangunan.
10. Pipa besi yang ditanam dalam tanah harus dicat dengan flinkote tiga kali sebelum
ditanam.
11. Pipa air kotor dan air bekas dipasang dengan kemiringan menurut arah aliran
adalah sebagai berikut :
a. Pipa berdiameter s/d 2” kemiringan minimal 2%.
b. Pipa berdiameter lebih besar dari 21/2” kemiringan minimal 1%.
12. Pipa dalam tanah harus bebas dari bahan – bahan keras dan harus dirug pasir
setebal minimum 10 cm sekeliling pipa.
13. Pipa air kotor dari bangunan menuju sewage treatment mempunyai kemiringan tak
lebih dari 1% kearah aliran.
14. Pemasangan alat – alat saniter termaksud diatas dilakukan seperti lazimnya dengan
memperhatikan pedoman – pedoman yang dianjurkan oleh Pabriknya.
15. Pada pemasangan wastafel, dinding terlebih dahulu dibor kemudian diberi fiser
yang panjang dan jumlah skrupnya disesuaikan dengan berat wastafel tersebut.
16. Dempul karet ( seal ) dengan kualitas baik agar digunakan untuk mencegah
kebocoran dan perembesan.
17. Cara pelaksanaan harus memakai adukan kedap air ( 1 Pc : 2 Ps ) pemasangan
harus rata dan siku – siku antara bidang yang datar dan vertikal.

18.7 Penyambungan Pipa – pipa.


1. Pipa Galvanis dan Fitting.
- 26 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

a. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir.


b. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sedemikian rupa sehingga fitting dapat
masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
c. Semua sambungan ulir sampai dengan 2” harus menggunakan seal tape.

d. Semua pemotongan pipa harus pakai cutter dengan pisau roda.


e. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan
reamer.
f. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan preparat sambungan.
2. Pipa PVC dan Fitting.
a. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan PVC glue yang sesuai
dengan diameter pipa dan sebelum dilem pipa harus dibersihkan dahulu dengan
cleaning fluid.
b. Pipa harus masuk sepenuhnya di fitting, maka untuk ini harus mempergunakan
alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat
pemotong khusus agar pemotongan pipa agak tegak lurus terhadap batang pipa.
c. Cara penyambungan lebih lanjut dan terperinci harus mengikuti spesifikasi dari
pabrik pipa yang bersangkutan.
3. Sambungan Yang Mudah Dibuka
Sambungan ini dipergunakan pada alat – alat saniter sbb :
a. Antara Lavatory Faucet dan Supply Valve.
b. Pada waste fitting dan siphon.
Pada sambungan ini kerapatan diperoleh oleh adanya paking dan bukan seal threat.

18.8 Support Peralatan, Sleeves Penumpu dan Penggantung Pipa.

1. Umum
a. Pemborong plumbing bertanggung jawab atas penyediaan dan lokasi
pemasangan yang tepat, pemasangan pada konstruksi bangunan yang dicor
dengan beton dilaksanakan oleh Pemborong Utama.
b. Pipa – pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala kolom atau balok,
tanpa mendapatkan izin tertulis dari Ahli Struktur / wakil pemilik proyek.
2. Sleeves untuk Pipa – pipa
a. Sleeves untuk pipa – pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut
menembus konstruksi beton.
b. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran
diluar pipa ataupun isolasi.
c. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tulang ataupun baja.
d. Untuk pipa – pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai
lapisan kedap air ( water proofing ) sleeve harus dari jenis “ Flashing Sleevers “.
e. Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed.

18.9 Pipa Didalam Tanah


1. Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman minimal 40 cm dan
kemiringan yang tepat.
- 27 -
Perencanaan Pembangunan Kios Kuliner Ppi Sangatta Kutai Timur (Abt) RKS

2. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak / tertumpu dengan baik. Dibawah pipa ada lapisan pasir minimal 10 cm dan
diatas pipa 10 cm.
3. Pipa – pipa air bersih dan pipa – pipa pembuangan air kotor tidak boleh diletakkan
pada lubang galian yang sama.
4. Setelah pipa dipasangkan dan ditest pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh
Direksi Pekerjaan atau wakilnya yang ditunjuk, semua kotoran harus dibuang dari
lubang galian dan lubang galian harus ditimbun dengan baik dengan tanah bekas
galian tersebut atau dengan bahan lain yang disetujui.
5. Penimbunan lubang galian harus sedemikian rupa sehingga tidak menggangu.

Pekerjaan lain yang belum/tidak tercantum dalam syarat – syarat teknis di atas akan
ditentukan kemudian dan harus mendapat persetujuan pemilik kerja/Pihak pertama.

- 28 -

Anda mungkin juga menyukai