Hukum Biot Savart, Hukum Ampere Dan Aplikasinya
Hukum Biot Savart, Hukum Ampere Dan Aplikasinya
⃗→
𝑑𝐵 =
LA ODE ASMIN|0000-0002-2902-196X 4𝜋 =
𝑟2 4𝜋 𝑟2
𝑟→ 𝑟→
IAIN KENDARI Karena 𝑟̂ = = , maka
|𝑟→| 𝑟
E-mail: fisikakuanta@gmail.com 𝑟→
https://doi.org/10.5281/zenodo.3764246 ⃗→ (𝜇0 )𝐼𝑑𝑠→ × 𝜇0 𝐼𝑑𝑠→ × 𝑟→
𝑟
𝑑𝐵 =
Isi 4𝜋 =
𝑟2 4𝜋 𝑟3
Hukum Biot-Savart...................................................................................................1 Induksi magnetic 𝐵⃗→ di titik 𝑃 adalah
Aplikasi Hukum Biot-Savart......................................................................................1 𝜇0 𝐼𝑑𝑠→
𝐵⃗→ = ∫ 𝑑𝐵×
⃗→ 𝑟→
= ∫
Medan Magnet Karena Arus pada Kawat Lurus...................................................1 4 𝑟3
𝜋
Medan Magnet oleh Loop Arus Melingkar...............................................................2
Persamaan ini dikenal sebagai Hukum Biot-Savart.
Gaya Antar Kawat Paralel Berarus Listrik.................................................................2
Aplikasi Hukum Biot-Savart
Hukum Ampere........................................................................................................3
Aplikasi Hukum Ampere...........................................................................................3
Solenoida.............................................................................................................3
Toroida.................................................................................................................4
Pustaka........................................................................................................................4
Hukum Biot-Savart
Hukum Biot-Savart merupakan hukum yang pada umumnya digunakan
untuk menghtiung kuat medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik. Gambar 2
Perhatikan gambar 1. Medan Magnet Karena Arus pada Kawat Lurus
Tinjau konduktor lurus panjang yang membawa arus seperti
ditunjukkan pada gambar 2.
Berapakah medan magnet di titik 𝑃 karena arus 𝐼 ?
Kita tinjau elemen panjang 𝑑𝑠, yang berjarak 𝑥 dari titik 𝑂. Dari hukum
Biot-Savart,
𝜇0 𝐼 𝑑𝑠 sin 𝜃
𝑑𝐵 =
4
𝜋 𝑟2
0 𝑑𝑥 𝜇0 𝐼 𝑥 ∞ 𝜇0𝐼 ∮ 𝑑𝑠 𝑅 = 𝜇0𝐼 ∮ 2 𝑑𝑠 2 𝑅
𝐵= ∫ = | | 𝐵 = 4𝜋 𝑥2 + 𝑅2 2 2 4𝜋 𝑥 + 𝑅 1
Persamaan ini berlaku hanya untuk 1 loop. Untuk loop dengan banyak
lilitan, misalkan 𝑁 lilitan, maka
𝜇0𝑁𝐼𝐴
𝐵=
2𝜋𝑥3
Jika medan magnet di tengah loop arus melingkar dengan jari 𝑅 = 50
cm adalah 10−5 T, maka arus loop tersebut adalah
Gambar 3
2𝑅𝐵 = (2)(0,5 𝑚)(10 𝑇)
−5
𝜇 0𝐼
𝐵 = 2𝑅 → 𝐼 = 𝜇 𝑇. 𝑚 = 7,96 𝐴
Tinjau sebuah loop arus melingkar dengan jari-jari 𝑅 membawa arus 𝐼, 0 4𝜋 × 10 −7
𝐴
seperti pada gambar 3.
Gaya Antar Kawat Paralel Berarus Listrik
Missal elemen panjang kecil 𝑑𝑠→ sehingga sudut antara 𝑟→ dan 𝑑𝑠→
adalah Tinjau dua kawat konduktor panjang parallel yang dipsahkan oleh jarak
900, maka dari hukum Biot-Savart, kita dapat menuliskan bahwa 𝑎 masing-masing membawa arus 𝐼1 dan 𝐼2. Arus yang melewati masing-
masing kawat menghasilkan medan magnet yang berimplikasi pada
𝜇0 𝐼𝑑𝑠 sin 𝜃 𝜇0 𝐼𝑑𝑠 sin 900 𝜇0 𝐼𝑑𝑠
𝑑𝐵 = = =
4𝜋
𝑟2 4𝜋 𝑟2 4𝜋 𝑟
2
munculnya gaya antar dua kawat konduktor tersebut.
Selanjutnya 𝑑𝐵⃗→ dapat diuraikan menjadi komponen-komponenya yaitu
𝑑𝐵𝑥 dan 𝑑𝐵𝑦,
𝑑𝐵𝑥 = 𝑑𝐵 cos 𝜃
𝑑𝐵𝑦 = 𝑑𝐵 sin 𝜃
Karena simetri, maka komponen 𝑑𝐵𝑦 akan saling meniadakan sehingga
tidak berkontribusi pada medan di titik 𝑃. Karena itu, medan magnet
total adalah
𝜇0 𝐼𝑑𝑠 𝜇0𝐼 𝑑𝑠
𝐵 = ∮ 𝑑𝐵 = ∮ 𝑑𝐵 cos 𝜃 = ∮ cos 𝜃 = ∮ cos 𝜃 Gambar 4
𝑥
4𝜋 𝑟2 4𝜋 𝑟2
Kawat 2 yang membawa arus 𝐼2 menghasilkan medan magnet 𝐵2 di
Dari gambar, kita dapatkan
lokasi kawat 1, yaitu
𝑟2 = 𝑥2 + 𝑅2
𝜇0𝐼2
𝑅 𝐵2 =
cos 𝜃 = 2𝜋𝑎
√𝑥2 + 𝑅2
Arah medan magnet 𝐵2 tegak lurus terhadap kawat 1. Gaya magnetic
pada kawat 1 oleh gaya magnet kawat 2 adalah
Dengan cara yang sama maka kita peroleh gaya pada kawat 2 oleh gaya
∫(A × 𝐵⃗→ − 𝐽→) · 𝑑𝑠→ = 0
𝜇0
magnet pada 1, yang membawa arus 𝐼2 adalah 𝑠
𝐹2 𝜇0𝐼1𝐼2𝐿 A × 𝐵⃗→ − 𝜇0 𝐽→ =
=
2𝜋𝑎 0
A × 𝐵⃗→ = 𝜇0 𝐽→
Dan arah gaya 𝐹2 adalah menuju kawat 1.
Persamaan ini adalah bentuk diferensial hukum Ampere.
Diketahui dua kabel lurus panjang paralel terpisah oleh jarak 𝑎 = 5 cm,
yang masing-masing membawa arus 𝐼1 = 2 A dan arus 𝐼2 = 3 A ke arah Aplikasi Hukum Ampere
yang berlawanan, maka gaya persatuan panjang kawat yang diberikan
Solenoida
masing-masing kawat pada yang lain adalah
Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang
𝑇. 𝑚
𝜇 𝐼𝐼𝐿 𝐹 𝜇 𝐼𝐼 (4𝜋 × 10−7 ) (2 𝐴)(3 𝐴) diameternya sangat kecil dibanding panjangnya. Jika solenoida
𝐹=
0 1 2
→ = 012= 𝐴 dilewatkan arus listrik, maka akan menjadi magnet listrik yang
2𝜋𝑎 𝐿 2𝜋𝑎 (2𝜋)(5 × 10−2 𝑚)
merupakan jumlah vektor dari medan-medan yang ditimbulkan oleh
= 2,4 × 10−5 𝑁
semua lilitan yang membentuk solenoida tersebut.
Hukum Ampere
Perhatikan gambar 5 berikut.
Gambar 5 Gambar 6
Tinjau kawat lurus berarus listrik. medan magnet oleh kawat berarus
Kita akan menentukan intensitas medan magnet 𝐵⃗→ pada titik 𝑃 di
listrik di suatu titik pada jarak 𝑎 adalah dalam solenoid pembawa arus.
Berdasarkan hukum Ampere:
𝜇𝐼
𝐵⃗→ = 0 𝑘̂
2𝜋𝑅
∮ 𝐵⃗→ · 𝑑𝑙→ = × 𝐼Tertutup
Persamaan ini dapat dituliskan sebagai 𝜇0
Integral ∮ 𝐵⃗→ · 𝑑𝑙→ dapat dituliskan dalam bentuk jumlahan 4 integral:
∮ 𝐵⃗→ · 𝑑𝑙→ = 𝜇0𝐼 𝑘̂ · 𝑑𝑙→ = 𝜇0𝐼 ∮ 𝑘̂ · 𝑑𝑙→
∮
2𝜋𝑅 2𝜋𝑅
∫𝐵⃗→ · 𝑑𝑙→ + ∫𝐵⃗→ · 𝑑𝑙→ + ∫𝐵⃗→ · 𝑑𝑙→ + ∫𝐵⃗→ · × 𝐼Tertutup
𝑑𝑙→ = 𝜇0
Karena 𝑘̂ parallel dengan 𝑑𝑙→, maka 1 2 3 4
𝜇𝐼
𝜇 𝐼 𝜇 𝐼 𝜇 𝐼 Karena sudut antara 𝐵⃗→ dan 𝑑𝑙→ adalah 900, maka ∫ 𝐵⃗→ · 𝑑𝑙→ = ∫ 𝐵⃗→ ·
0 0 0 0 𝑑𝑙→ = 2 4
→
∮ 𝐵⃗→ · 𝑑𝑙 = ∮ 𝑑𝑙 = ∮ 𝑅 𝑑𝜃 = ∮ 𝑑𝜃 = (2𝜋 ) = 𝜇 𝐼
2𝜋𝑅 2𝜋𝑅 2𝜋 2𝜋 0
0, dan ∫3 𝐵⃗→ · 𝑑𝑙→ = 0, karena medan di luar solenoida diabaikan. Karena
Karena itu, integral perkalian titik 𝐵⃗→ dan 𝑑𝑙→ dalam lintasan ∫𝐵𝑑𝑙 cos 00 = 𝜇0 × 𝐼Tertutup
tertutup memenuhi hukum Ampere. 1
𝐵𝑙 = 𝜇0 × (𝑛𝐼𝑙) → 𝐵 = 𝜇0𝑛𝐼
Toroida
Toroida merupakan perangkat yang biasa digunakan untuk membuat
medan magnet yang hampir seragam dibeberapa area tertutup.
∮ 𝐵⃗→ · 𝑑𝑠→ = 𝜇0 ×
𝐼tertutup
∮ 𝐵𝑑𝑠 = 𝜇0 × 𝐼tertutup
𝐵 ∮ 𝑑𝑠 = 𝜇0 × 𝐼tertutup
𝐵(2𝜋𝑅) = 𝜇0 × 𝐼tertutup
Jika terdapat 𝑁 lilitan toroida dan 𝐼 adalah arus dalam toroida, maka
arus yang dilingkupi oleh loop Amperian adalah 𝑁𝐼. Sehingga,
𝐵(2𝜋𝑅) = 𝜇0 𝜇0𝑁𝐼
× (𝑁𝐼) → 𝐵 =
2𝜋𝑅
Persamaan ini adalah besar medan magnet didalam toroida yang
membawa arus.
Pustaka