Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA MENYATUKAN PERBEDAAN

Oleh:
Dr. H. Syarif Husain, S.Ag. M.Si
(Widyaiswara BDK Palembang)

َ‫الس ََل ُمَعَ ٰٰل ََس ل ّي لدَنَ َ ُم َح ذم ٍدَخ ْ لَْي‬ ‫الص ََلَُة َو ذ‬ ‫َو ذ‬. َ ‫َاْليْ َم لان ََو ْ لاْل ْس ََل لم‬ ‫ِلَ ذ لاَّل ْيَ َأنْ َع َم َناَ لبنل ْع َم لة ْ ل‬ َ‫َالْ ََح ْمدُ َ ل ٰ ّ ل‬
‫ِلَالْ ُقد ُّْو ُس ذ‬
َ ُ‫ َ َو َأ ْشهَد‬.‫َالس ََل َُم‬ ُ ‫َ َأ ْشهَدُ َ َا ْن ََْلَ لا ٰلََ لا ذْل‬.‫ْصاَلَب لهَالْ لك َرا لم‬
ُ ‫َهللاَالْ َم ل‬ َ ْ ‫َوعَ ٰٰلَ ٰا ل لَل َ َوََأ‬. َ ‫ْ َاْلَنَ لَم‬
َ.‫َالَّش لف ََو ْاْل ْح ل َِتام‬
َ ‫َُصا لح ُب ذ‬ َ ‫َا ذن ََس يّلدَ َنَ ََو َح لب ْيبَنَاَ ُم َح ذمدً اَ َع ْبدُ ُه ََو َر ُس ْو ُل‬
ِ
َ‫َو ْاش ُك ُر ْو ُهَ َعَ َٰل‬, َ ‫اِلَ َح ذقَتُقَاتل له ََو َْلَتَ ُم ْوتُ ذنَ لا ذْل ََو َأن ُ ُْْتَ ُم ْس لل ُم ْو َن‬ ََ ّ ٰ َ‫َ لاَت ذ ُقوا‬,‫َفَ َيا َأُّيُّ َاَالْ ُم ْؤ لمنُ َْو َن‬: ُ‫َأ ذماَب َ ْعد‬
ََ:َ‫َقَا َلََتَ َع َاَل‬.‫َو َج َعلَ ُ ُْكَ لم ْنَ ُأ ذم لةَ َذ لوىَ ْا َْل ْر َحا لم‬، َ ‫َو َأ ْو َْل ُ ُْكَ لم َنَالْفَضْ لل ََو ِاْلنْ َعا لم‬، َ ‫َماَهَدَ ُ ْاُكَ لَل ْس ََل لم‬
‫اَصلُّواَعَلَ ْي له ََو َس لل َُّمواَت َ ْس للميًا‬ ‫ونَعَ َٰلَالنذ ل ل ّبَ َََۚيَ َأُّيُّ َ ذ ل‬ ِ َ َ‫ان‬
َ ‫اَاَّل َينَأ َمنُو‬ َ ُّ ‫هللاَ ََوََم َ ََلئلَ َك َت َُهََيُ َصل‬ َ ‫ذ‬
Hadirin kaum muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
ِ
Pada saat yang tepat ini, saya selaku khatib mengajak kepada
hadirin sekalian, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan takwa
kepada Allah Swt. dan selalu bersyukur atas segala karunia Allah
Swt. yang telah dilimpahkan kepada kita.
Saya juga mengajak kepada hadirin semua untuk bersama-sama
membiasakan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Karena kita
yakin apabila kita membiasakan membaca shalawat kepada beliau,
pasti kita akan dicatat oleh Allah sebagai umat Nabi Muhammad
Saw. yang selalu manut kepadanya dan Insya Allah akan
mendapatkan syafa’atul udzma di akhirat kelak. Amin.
‫َاللذهُ ذم ََص ل ّلَعَ ٰٰلَ ُم َح ذم ٍد ََوعَ ٰٰلَألل َ ُم َح ذم ٍَد‬
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Pada awal bulan Dzulqa’dah dan awal bulan Juni ini saya
mengajak kepada hadirin sekalian untuk kembali merenungkan
tentang sejarah lahirnya Pancasila dan sampai sekarang dijadikan
sebagai pandangan hidup bangsa. Hal ini karena di dalam Pancasila
terdapat nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini sangat
dirasakan oleh kita sebagai anak bangsa dalam mempedomani
kehidupannya di masyarakat. Bahkan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa bersyukur dengan segala limpahan
nikmat dan karunia Allah Swt. termasuk kita bersyukur karena kita
sedang merasakan kesenangan dan ketenangan dalam beribadah. Kita
hidup di suatu negara yang merdeka dan berdaulat yang memberikan
perlindungan kepada masyarakatnya untuk beragama dan beribadah
menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Kita hidup di
negara Indonesia, sebuah negara yang sejuk, indah, aman dan
tenteram. Kita hidup di suatu negara yang sangat kaya dengan aneka
ragam budaya, adat istiadat serta dihiasi dengan kearipan lokal yang
turut serta memberikan corak dan warna dalam kehidupan
masyarakatnya. Kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya. Subhanallah.
Memaknai syukur yang harus kita tanamkan dalam diri kita
adalah karena Allah menjadikan kita hamba-Nya ditengah
keberagaman dan keberagamaan, dari mulai ragam adat dan budaya
sampai kepada keragaman ras dan golongan. Kita hidup di negeri
yang damai bukan hanya dalam menjalankan ibadah, akan tetapi
dalam menjalani kehidupan sehari-hari, berbaur dalam perbedaan
yang ada. Ketahuilah wahai hadirin, bahwa semua nikmat dan
kedamaian yang kita rasakan saat ini, adalah tidak terlepas dari
perjuangan para pahlawan dan para pendiri bangsa dan negara,
merekalah yang telah meletakkan pondasi dasar yang kuat untuk
menjadi landasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka telah
merumuskan palsafah negara berupa Pancasila.
Bersyukurlah kepada Allah karena Dia telah menganugerahkan
kepada para pejuang dan pendiri bangsa berupa izzah, sanggup
merebut kembali harkat dan martabat yang dirampas oleh kaum
penjajah dan berhasil kita pertahankan. Inilah bangsa kita Indonesia,
merdeka hasil jerih payah para pahlawan bangsa kita, bukan
pemberian atau dimerdekakan oleh bangsa lain.
Bersukurlah kepada Allah sebagai ungkapan dan ciri orang yang
beriman bersyukur apabila mendapatkan nikmat-nikmat pemberian
Allah berupa nikmat kemerdekaan. Berusahalah untuk senantiasa
menjaga dan mempertahankan kemerdekaan, sehingga Allah
mencurahkan keberkahan-keberkahan-Nya yang datang dari berbagai
penjuru.
Ada ungkapan Rasulullah yang selaras dengan perintah
bersyukur atas jasa-jasa baik orang lain kepada kita, apalagi jasa baik
para pahlawan bangsa akita. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam
at-Tirmidzi Ra.:
َ ‫َو َم ْن ََْلَي َْش ُك ُرَالنذ َاس ََْلَي َْش ُك ُر‬
َ‫َهللا‬
Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti ia
tidak bersyukur kepada Allah.
Kaum muslimin rahimakumullah
Berterimakasih kepada sesama makhluk yang telah berjasa,
termasuk bersyukur kepada Allah akan lebih memudahkan turunnya
rahmat dan berkah Allah kepada kita. Mari kita renungkan firman
Allah dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat ke-96:
َ‫َالس َم ۤا لء ََو ْ َاْل ْر لض ََو ٰل لك ْن‬
‫اَواتذقَ ْواَ لَ َف َت ْح َناَ عَلَْيْ ل ْمَبَ َر ٰك ٍتَ لّم َن ذ‬
َ ‫َولَ ْوَ َا ذنَ َا ْهلََالْ ُق ٰرىَ ٰا َمنُ ْو‬
‫اََكن ُْواَيَ ْك لس ُب ْو ََن‬
َ ‫َك ذذبُ ْواَفَ َاخ َْذٰنٰ ُ َْمَ لب َم‬
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka
Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Salah satu rasa syukur yang harus kita tanamkan pada diri kita
masing-masing dan kepada generasi millennial adalah bahwa kita
mendapatkan wasisan berupa kado dari para pejuang dan pendiri
bangsa kita, yakni Pacasila. Pancasila ini telah hadir dan berhasil
menyatukan bangsa yang terdiri dari beraneka ragam bahasa, adat,
budaya, agama dan kepercayaan.
Dengan ideologi yang telah menjadi dasar negara kita tersebut,
Pancasila mampu menyatukan keragaman budaya dan keberagamaan
adat istiadat yang ada di Indonesia. Kelima sila dalam Pancasila sama
sekali tidak ada yang berlawanan dengan prinsip-prinsip Ajaran
Islam.
Misalnya sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang
Maha Esa, dalam agama Islam selaras dengan ajaran tauhid. Dalam
al-Qur’an surat al-Ikhlas ayat ke-1, Allah menyuruh kita berikrar :
َ‫َاِلَ َا َح ۚد‬
ُ ّ ٰ ‫قُ ْلَه َُو‬
Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Kemudian sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, ini
selaras dengan al-Qur’an surat an-Nisa ayat 135:
َ‫َِل ََولَ ْوَ عَ ٰٰلَ َانْ ُف لس ُ ُْكَ َا لوَالْ َوا ل ََل ْي لن‬ ُ ‫اَاَّل ْي َنَ ٰا َمنُ ْواَ ُك ْون ُْواَ قَ ذوا لم ْ َْي لَِبلْ لق ْسط‬
‫لَشهَدَ ۤا َء ل ٰ ّ ل‬ ‫ٰ ََيُّيُّ َ ذ ل‬
َ… ‫لْي‬ ََۚ ْ ‫َو ْ َاْل ْق َرب‬
Wahai orang-orang yang beriman, Jadilah kamu penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu
sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu….
Lalu sila yang ketiga, Persatuan Indonesia. Maka isilah butir
Pancasila ini dengan nilai-nilai Islam. Islam mengenal sistem
integrasi, persatuan dan kesatuan atau lebih disebut dalam Islam al-
wahdah. Perihal ini sinergi dengan ayat Allah dalam al-Qur’an surat
al-Hujurat ayat 13:
َ‫ٰ ََيُّيُّ َاَالنذ ُاسَ لاَنذ َ َخلَ ْق ٰن ُ ُْكَ لّم ْن ََذ َك ٍر ذَوَُان ْٰٰث ََو َج َعلْ ٰن ُ ُْك َُش ُع ْو ًِب ذَوقَ َب ۤاىلََ لتَ َع َارفُ ْواَۚ لا ذنَاَ ْك َر َم ُ ُْك‬
ِ
َ ّ ٰ ‫ىُكَْۗ لا ذن‬
‫َاِلَعَ لل ْْيَ َخب ْ َلْي‬ ‫لع ْندَ ٰ ّ ل‬
ْ ُ ‫َاِلَ َاتْ ٰق‬
Wahai manusia, sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Kemudian sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/perwakilan. Perinsip
ini juga selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam yakni musyawarah
dalam berbagai urusan, terlebih lagi bermusyawarah dalam menjaga
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini sebagaimana
termaktub dalam al-Qur’an surat asy-Syura ayat ke-38:
َ ‫اَالص ٰلو َةَۖ ََو َا ْم ُر ُ ُْه َُش ْو ٰرىَبَيَْنَ ُ ْم َََۖو لم ذم‬
َ‫اَر َز ْقَنٰ ُ ْمَيُ ْن لفَُق ْو َن‬ ْ ‫َو ذ لاَّليْ َن‬
‫َاس تَ َجابُ ْواَ ل َر ل ّ لّب ْم ََو َاقَا ُمو ذ‬
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhan dan melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan)
dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menginfakkan
sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,
Kaum muslimin rahimakumullah,
Lalu sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Salah satu misi ajaran agama Islam adalah meletakkan nilai-nilai
keadilan dalam sendi-sendi kehidupan, dan inilah merupakan nilai
real, bahwa Islam itu sebagai rahmatan lil alamiin.
Kita simak firman Allah dalam surat an-Nahl ayat ke-90:
َ‫َاِلَ يَأْ ُم ُر لَِبلْ َعدْ لل ََو ْ لاْل ْح َس لان ََولايْتَ ۤائل َ لذىَالْ ُق ْر ٰٰب ََويََنْ ٰى َ َع لنَالْ َف ْحشَ ۤا لء ََوالْ ُم ْن َك لر‬ َ ّ ٰ ‫لا ذن‬
‫َوالْ َب ْغ ليَي َ لع ُظ ُ ُْكَلَ َعلذ ُ ُْكَت ََذكذ ُر ْو ََن‬
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang
(melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.
Kaum musliminn rahimakumullah,
Dengan demikian, mari kita syukuri nikmat kemerdekaan yang
telah dianugerahkan Allah kepada kita dengan mentadabburi nilai-
nilai ajaran Islam dalam butir-butir Pancasila ini. Pancasila telah
menghantarkan kita hidup dalam kebersamaan dan keberagaman,
menyatukan dalam perbedaan, menyelaraskan dalam haluan.
Semoga Allah melimpahkan kepada kita keberkahan dan
menghindarkan kita dari perpecahan. Aamiin.
َ‫َوا ذََي ُ ُْكَ لب َماَ لف ْي لهَ لم َنَ ْاْل ََي لت ََوا ّلَّل ْك لر‬ َ ‫َِل ََولَ َُُْك َ ل َف َالْ ُق َْرأ لَن َالْ َع لظ ْ لْي‬
ََ ‫َوَن َ َف َع ل ِْن‬، ْ ‫َهللا ل‬
ُ ََ‫ََِبََرك‬
َّ‫ْيَ لم ْنَ ُ ل‬
َ‫ك‬ ََ ْ ‫هللاَ ل ِْلَ ََِولَ ُ ُْكَ ََولَ َسائل لرَ الْ ُم ْس لل لم‬
ََ َ‫َ ََأقَُ َْو َُلََ َماَ ت َ ْس ََم ُع ْو ََنَ َوََأ ْس َت َْغ لف ُر‬.‫اَلْ َح لك ْ لْي‬
‫ََفَ ْاسَتََ ْغ لف َُر ْو ُهَانذهَُه َُوَ ْال َغ ُف َْو ُرَ ذالر لح َُْْي‬،‫َذن ٍْب‬
ِ

Anda mungkin juga menyukai