Anda di halaman 1dari 2

Nama : AIDA MAULIDA FARHANI

NIM : 22010107
Kelas : B3 LANJUTAN

RINGKASAN BAB 2
BERMAIN

Pemapar :
1. Bu Ari Juliana
2. Pa Irvan Safrudin
3. Pa Jamaludin
Inti dari pembahasan pada materi ini, yaitu :
1. Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan bagi anak sehingga memiliki peranan
penting dalam perkembangan psikologis anak dan merangsang perkembangan kognitif serta
perkembangan sosial. Dalam permainan anak dapat melihat proses bagaimana sesuatu
bekerja, mencoba bermain peran dan berimajinasi. Permainan terbagi dua, yaitu permainan
terstruktur dan permainan tidak terstruktur.
2. Secara sosial bermain dimulai dengan permainan yang bersifat soliter pada anak yang
masih bayi artinya permainan yang hanya melibatkan diri sendiri, permianan paralel pada
anak tiga tahun dimana anak bermain berdampingan dan saling meniru satu sama lain tetapi
pada dasarnya masih bersifat individu, permainan sosial pada anak usia empat dan lima tahun
dimana sebagian besar aktivitas bermainnya adalah berinteraksi dengan teman sebayanya.
3. Ada kategori utama bermain yaitu fungsional yang melibatkan fungsi atau keterampilan
tertentu seperti menendang, bertepuk tangan atau yang melibatkan gerakan – gerakan lainnya,
permainan fiksi biasa pada tahun kedua kehidupan pertama yaitu berimajinasi seperti boneka
diperlakukan layaknya bayi sungguhan pada permainan ini biasanya perkembangan bahasa
anakpun ikut meningkat, kategori reseptif yaitu dimana anak mendengarkan cerita dari
sebuah peristiwa ataupun gambar, kategori konstruktif yaitu dimana anak mulai menggambar,
bermain pasir dan bermain di lingkungan alam sekitar, lalu ada kategori terakhir dimana anak
bermain dengan permainan yang memiliki aturan seperti main bola dan main kucing –
kucingan.
4. Bermain adalah cara anak-anak belajar dan mendapatkan pengalaman. Bagi anak-anak
bermain merupakan kebutuhan. Bagi anak-anak tidak ada perbedaan nyata antara bermain
dan apa yang mungkin dianggap orang dewasa sebagai pekerjaan.
5. Semakin banyak kesempatan seorang anak untuk mengeskplor segala hal yang ada
disekitarnya selama proses bermain, mengatur ulang posisi benda2 yang ada disekitarnya
secara imajinatif, mecampurkan bahan alami yang bisa dicampur dan dibentuk serta dituang
tanpa rasa takut akan adanya kemarahan orang dewasa atas kekacauan yang terjadi d semakin
besar kemungkinan terjadinya proses pembelajaran baru akan terjadi.
6. Dalam mengembangkan keterampilan linguistik dan kognitif serta untuk mendapatkan
kepercayaan pada kemampuan mereka sendiri, anal-anak tetap perlu babntuan dari orang-
orang dewasa disekitarnya.
7. Di taman kanak-kanak, bermain adalah komponen utama dari kurikulum.
8. Tugas guru disini adalah menawarkan berbagai kegiatan bermain dan membantu anak
mengeksplorasinya secara maksimal. 
9. Guru taman kanak-kanak sangat menyadari aspek menyenangkan dari bermain, tujuan
mereka adalah untuk memberi anak-anak jenis pengalaman bermain sebagai bentuk
pembelajaran yang diinginkan. 
10. Dalam bermain guru juga harus mengatur dan menentukan permainan-permainan apa saja
yang dapat diberikan atau ditawarkan kepada siswanya sesusai dengan tingkat
perkembangannya sehingga guru dapat mengamati cara anak merespon ketika bermain, guru
juga dapat mengamati perkembangan kepribadian dan sosial anak, dapat mengamati anak-
anak yang secara konsisten bermain sendiri dan tidak mau bermain bersama teman-temannya,
anak menunjukkan sifat merusak atau agresi yang nyata, anak yang tidak dapat berbagi atau
menunggu giliran.

Anda mungkin juga menyukai