Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Abdidas Volume 1 Nomor 5 Tahun 2020 Halaman 385 - 393

JURNAL ABDIDAS
Community Development Service on Educational and Health Sciences
http://abdidas.org/index.php/abdidas

Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Desain Produk Kerajinan Gerabah


Galogandang Kabupaten Tanah Datar

Wisnu Prastawa1, Febri Yulika2, Taufik Akbar3


Prodi Kriya Seni Institut Seni Indonesia Padangpanjang, Indonesia1,
Prodi Antropologi Budaya Institut Seni Indonesia Padangpanjang, Indonesia2,
Prodi Kriya Seni Institut Seni Indonesia Padangpanjang, Indonesia3
E-mail : lempungart@yahoo.com1 febriyulikaisi@isi-padangpanjang.ac.id2 taufik723@gmail.com3

Abstrak
Galogandang merupakan sebuah desa di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Hampir sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai petani dan pengrajin gerabah. Jenis gerabah yang diproduksi terdiri dari periuk,
vas dan celengan. Keberadaan kerajinan gerabah di Galogandang dikarenakan potensi tanah liat yang ada di
daerah tersebut serta keterampilan masyarakat setempat. Meskipun begitu, desain produk gerabah yang
dihasilkan sangat monoton dan sederhana. Guna mewujudkan pengembangan desain dan peningkatan kualitas
gerabah Jorong Galogandang tersebut, salah satu usahan yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan
pengabdian masyarakat berbasis Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa-
mahasiswa seni Institut Seni Indonesia Padangpanjang dengan cara pelatihan keterampilan dalam bidang seni
dan desain gerabah kepada masyarakat pengrajin setempat. Selain bermanfaat bagi pengrajin gerabah lokal,
program KKN ini juga membantu mahasiswa mampu bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat umum untuk
mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di perguruan tinggi kepada masyarakat luas.
Kata kunci: pengabdian masyarakat, desain, produk, gerabah, Galogandang
Abstract
Galogandang is a village in Tanah Datar District, West Sumatera. Most of the population are farmers and
pottery craftsman. The kind of pottery are producted consist of; pot, vasses and piggy bank. The existence of
pottery in Galogandang because of potential clays in the village and skills the community. Even thought, it
design of product very common and simple. In order to realize of development of design and quality
improvement of Galogandang Pottery,one of those efforts is by community service program. This program is
carried of by art studens of Indonesian Institute of The Arts Padangpanjang through skills training in field of
art and design pottery to the craftmants in there. Besides providing benefits to local pottery craftmans, this
community service program also helps studests to able to sosialize in public to apply of knowledge and skills
acquired in college to wider community.
Keywords: community service program, design, product, pottery, Galogandang

Copyright (c) 2020 Wisnu Prastawa, Febri Yulika, Taufik Akbar


 Corresponding author
Address : Institut Seni Indonesia, Padang Panjang ISSN 2721- 9224 (Media Cetak)
Email : taufik723@gmail.com ISSN 2721- 9216 (Media Online)
Phone : 085292881636
DOI : https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i5.86

Jurnal Abdidas Vol 1 No 5 Tahun 2020 p-ISSN 2721-9224 e-ISSN 2721-9216


386 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Desain Produk Kerajinan Gerabah Galogandang
Kabupaten Tanah Datar - Wisnu Prastawa, Febri Yulika, Taufik Akbar
DOI : https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i5.86

PENDAHULUAN Menurut Usria Dhavida (1979 : 7) bahwa


Jorong Galogandang merupakan salah satu keterampilan kriya tradisional -sebagaimana
jorong yang ada di Nagari III Koto dalam halnya kerajinan gerabah- didapat melalui proses
Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, sosialisasi dari generasi ke generasi secara
provinsi Sumatera Barat. Secara geografis Jorong informal, dengan memanfaatkan bahan baku yang
Galogandang terletak pada bagian Barat Daya dari didapat dari alam sekitarnya, dan proses
Kecamatan Rambatan, berbatasan langsung pembuatannya mengandalkan tangan serta alat-alat
dengan Kecamatan Pariangan dan Kecamatan sederhana, yang dikerjakan dalam lingkungan
Batipuah. Jorong Galogandang terletak pada rumah tangga.
ketinggian 540 meter di atas permukaan laut Seni kerajinan gerabah adalah karya seni
dengan luas wilayah sekitar 350 hektar. Sebagian yang unik, dan karakteristiknya mengandung
besar daerah ini merupakan daerah perbukitan dan muatan nilai-nilai yang kompleks, serta mendalam
lembah, yang menyebabkan jalur penghubung yang menyangkut nilai estetik, simbolik, filosofis,
antar wilayah melalui lembah dan perbukitan. dan fungsional (Gustami, 1992: 71). Secara lebih
Sentra-sentra kerajinan gerabah di Sumatera khusus kemampuan para pengrajin gerabah untuk
Barat, umumnya terdapat di daerah pedesaan, di tetap bertahan dikarenakan mempunyai kekuatan,
mana bahan baku berupa tanah liat cukup tersedia, esensinya sebagai seni kerajinan yang sederhana,
demikan juga bahan penunjang lainnya yang mempunyai kegunaan dalam arti benda pakai yang
mendukung proses produksi. Seni kerajinan memberikan kepuasan kepada pembuat dan
gerabah di daerah Sumatera Barat terdapat di pelayanan kepada pemakainya (Astuti, 1997: 1).
daerah Sungai Janiah di Kabupaten Agam, Hampir semua pengrajin di Jorong
Galogandang di Kabupaten Tanah Datar, Sulik Aie Galogandang mengakui bahwa orang tua mereka
di Kabupaten Solok, Sawah Lunto, Balai Talang, terutama ibu, neneknya adalah pengrajin gerabah
dan Galogandang di Kabupaten Lima Puluh Kota dahulunya. Dari merekalah kepandaian membuat
(Adirozal, 2001: 4). Dari daerah-daerah tersebut gerabah itu diperoleh. Para pengrajin beranggapan
yang masih terus berproduksi sampai sekarang bahwa seni kerajinan gerabah merupakan bagian
adalah seni kerajinan gerabah Jorong dari budaya mereka yang masih hidup sampai saat
Galogandang, Kecamatan Rambatan di Kabupaten ini. Artinya nenek moyang mereka sebelumnya
Tanah Datar. telah membuat gerabah dan mewariskan pada
Sejarah atau asal usul adanya seni kerajinan generasi berikutnya sampai sekarang. Persoalan
gerabah di Jorong Galogandang merupakan mengenai asal mula seni kerajinan gerabah pada
sesuatu yang juga sulit untuk diketahui secara umumnya tidak ada yang mengetahui.
otentik. Satu hal yang pasti, bahwa masyarakat di Perkembangan seni kerajinan gerabah di
sana telah melaksanakan pekerjaan membuat Jorong galogandang memang belum sebaik di
gerabah yang diterima secara turun temurun. daerah lain di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh

Jurnal Abdidas Vol 1 No 5 Tahun 2020 p-ISSN 2721-9224 e-ISSN 2721-9216


387 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Desain Produk Kerajinan Gerabah Galogandang
Kabupaten Tanah Datar - Wisnu Prastawa, Febri Yulika, Taufik Akbar
DOI : https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i5.86

berbagai faktor, seperti desain, teknik, kualitas sangat minim. Maka dari itu untuk meningkatkan
produk, pemasaran, sumber daya manusia, dan pendapatan masyarakat Galogandang perlu
lainnya. Meski didukung oleh ketersediaan bahan dilakukan pemberdayaan kepada masyarakat
baku (tanah liat) yang banyak, tidak menjamin berupa pengembangan desain dan diversifikasi
kelangsungan usaha kerajinan gerabah di daerah produk kerajinan gerabah dalam bentuk
ini. Dalam hal ini Subroto (1991: 187) cenderamata, sekaligus hal ini dapat menunjang
menjelaskan, bahwa ada lima faktor utama yang pariwisata yang ada di Kecamatan Rambatan dan
dapat membuat gerabah tetap tumbuh dan Kabupaten Tanah Datar umumnya.
berkembang, yakni; kebutuhan, bahan, teknologi, Dalam rangka mewujudkan peningkatan
modal, dan daya kreasi pengrajin. kualitas, pengembangan desain dan diversifikasi
Selain itu, persoalan pemasaran yang produk kerajinan gerabah masyarakat Jorong
dilakukan oleh para pengrajin gerabah di Galogandang tersebut, maka kegiatan KKN-PPM
galogandang selama ini adalah melalui pengepul, sebagai implementasi dari pengabdian kepada
yang datang menjemput barang ke lokasi masyarakat, diharapkan dapat memecahkan
pembuatan gerabah, dengan harga yang cenderung masalah yang dihadapi oleh masyarakat pengrajin.
lebih rendah. Pengepul ini kemudian melanjutkan Melalui kegiatan KKN-PPM, dapat kiranya
distribusi ke pasar lokal maupun keluar daerah, dilakukan usaha pemberdayaan masyarakat perajin
seperti Batam, Tanjung Pinang, Pekan Baru, gerabah baik dalam bentuk peningkatan motivasi,
Jambi, bahkan sampai ke Malaysia dan Singapura. menggerakkan masyarakat serta melakukan
Melalui sistim ini yang lebih diuntungkan adalah tindakan pendampingan. Kegiatan tersebut
pihak pengepul, karena bisa menjual dengan harga membutuhkan sentuhan teknologi, serta
yang jauh lebih tinggi dari harga pembelian pendekatan sosial yang sesuai dengan kebutuhan
melalui para pengrajin. dan kondisi masyarakat.
Melihat potensi yang ada tersebut dan Dengan kegiatan tersebut mahasiswa yang
berdasarkan kondisi saat sekarang ini, diperlukan telah mempunyai bekal ilmu tentang kriya keramik
berbagai upaya dan terobosan, seperti dengan dan pengembangan desain produk, manajemen
pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan pemasaran, serta bidang ilmu yang relevan lainnya
kualitas produk, desain, dan teknik, guna mendapat kesempatan untuk mentransfer ilmu
mensejajarkan perkembangannya dengan gerabah yang telah diperoleh di perkuliahan kepada
hasil produksi pabrik yang lebih efektif dan masyarakat. Di samping itu mahasiswa juga
efesien. Setidaknya dengan mengedepankan nilai belajar bagaimana bersosialisasi di tengah
“craft”-nya dan unsur dekorasinya. Memang masyarakat, sehingga mereka mendapat bekal
diakui bahwa keahlian dalam membuat gerabah pengalaman dalam memecahkan permasalahan
masyarakat Galogandang tidak diragukan lagi, masyarakat.
namun di dalam pengembangan bentuk produk

Jurnal Abdidas Vol 1 No 5 Tahun 2020 p-ISSN 2721-9224 e-ISSN 2721-9216


388 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Desain Produk Kerajinan Gerabah Galogandang
Kabupaten Tanah Datar - Wisnu Prastawa, Febri Yulika, Taufik Akbar
DOI : https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i5.86

Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM di jorong relevansi bidang ilmu dengan program sasaran,
Galogandang ini akan bersinergi dengan mitra motivasi serta sikap dan karakter mahasiswa.
Pemerintah Daerah yaitu Dinas Koperasi Persyaratan akademik dan bidang ilmu diseleksi
Perindustrian dan Perdagangan (KOPERINDAG) melalui adminstrasi, sedangkan motivasi, sikap
Kabupaten Tanah Datar. Pemilihan mitra ini dan karakter mahasiswa diseleksi melalui
didasarkan pada tupoksinya sebagai regulator dan interview. Pada tahapan persiapan ini, tim
institusi pembina Industri Kecil Menengah (IKM), pelaksana melakukan survey lokasi pelaksanaan
termasuk industri kerajinan Gerabah. Selain itu KKN-PPM yang telah di tetapkan. Survey tersebut
mitra KOPERINDAG juga memiliki komitmen dilakukan dengan meninjau dan melihat secara
dalam pendampingan berbagai kegiatan pelatihan dekat lingkungan masyarakt dan aktifitas sehari
terhadap IKM yang ada di kabupaten Tanah Datar, hari masyarakat Jorong galogandang Nagri III
mulai dari tahap penganggaran, pembinaan, Koto serta potensi daerah khususnya terkait
penyuluhan dan promosi produk dalam berbagai dengan seni kerjinan gerabah di jorong
event. Terkait dengan kegiatan KKN-PPM di Galogandang tersebut. Hasil survei menetapkan
Jorong Galogandang ini, KOPERINDAG sebagai Jorong Galogandang sebagai tempat Pelaksanaan
mitra juga memiliki komitmen kesediaan dana KKN-PPM.
pendamping secara in cash dan in kind dalam
bentuk program kerja bersama untuk membantu
pelaksanaan kegiatan selama program KKN-PPM
berlangsung serta memberikan pembinaan dan
penyuluhan pada IKM gerabah di Jorong
Galogandang, baik dalam pelaksanaan program
KKN-PPM maupun kegiatan dan rencana tindak
lanjut.

METODE
Persiapan
Gambar 1. Aktifitas Warga Galogandang
Persiapan yang dilakukan meliputi
rekrutmen mahasiswa, koordinasi dengan
Tindak lanjut dari penetapan lokasi
pelaksana KKN ISI Padangpanjang, serta dengan
pelaksanaan kegiatan KKN PPM, tim pelaksana
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar. Mahasiswa
melakukan proses perizinan secara administratif.
direkrut melalui surat penawaran kepada Pembantu
Perizinan dimulai dari penandatanganan kerjasama
Dekan bidang akademik di lingkungan ISI
dengan Nagari III Koto, surat kerjasama dan
Padangpanjang. Mahasiswa yang mendaftar
Dukungan dari Dinas Koperindag Tanah Datar
diseleksi berdasarkan persyaratan akademik,
serta ijin KKN dari Kesbangpol Tanah datar

Jurnal Abdidas Vol 1 No 5 Tahun 2020 p-ISSN 2721-9224 e-ISSN 2721-9216


389 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Desain Produk Kerajinan Gerabah Galogandang
Kabupaten Tanah Datar - Wisnu Prastawa, Febri Yulika, Taufik Akbar
DOI : https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i5.86

dengan tembusan Kepada Bupati Tanah Datar, - Manajemen Pemasaran dan Promosi Produk
Dandim 0307 Tanah Datar, Kapolres Tanah Datar, - Sosiologi Masyarakat Pedesaan
Kepala Dinas Koperindag Tanah Datar, Ketua - Etika
LPPMPP ISI Padangpanjang, Camat Rambatan,
Wali Nagari III Koto dan Wali Jorong Pelaksanaan
Galogandang. Setelah ditetapkannya lokasi Program yang dilaksanakan antara lain
dilakukan Pembekalan KKN-PPM dan Pelepasan pengembangan desain produk, teknik dekorasi,
Peserta KKN-PPM. finishing pewarnaan. Metode yang digunakan
Tahapan Pembekalan KKN-PPM dalam pelatihan diantaranya :
dilaksanakan 3 tahap dengan rincian kegiatan a. Ceramah; memberikan pengetahuan tentang
tahap pertama adalah pembekalan KKN-PPM ilmu desain cara pembuatan desain, dan bahan
Umum bersama dengan KKN Reguler ISI yang digunakan.
Padangpanjang. Mahasiswa dibekali dengan materi b. Demonstrasi; memperagakan secara langsung
etika dan sosiologi masyarakat pedesaan. Materi bagaimana membuat desain yang baik,
ini bertujuan supaya mahasiswa peserta dapat membuat ornamen dengan teknik toreh serta
memelihara hubungan baik, hidup rukun, serta finishing warna.
cepat dalam bersosialisasi dengan masyarakat c. Praktek; peserta pelatihan mempraktekkan
dilapangan serta peka terhadap situasi dan kondisi langsung bagaimana membuat desain dan
masyarakat yang memang berbeda dengan kondisi mengembangkannya sehingga menjadi
sosial akademis seperti yang mahasiswa jalani produk.
sehari hari. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Balai
Dalam pembekalan ini mahasiswa juga Adat Jorong Galogandang seminggu dua kali dan
dibekali selama 2 hari pembekalan khusus KKN- selama 4 minggu, serta setiap hari di home industri
PPM Kemeristekdikti dengan materi yang terkait masing-masing di kirim sumber daya mahasiswa
dengan Pengenalan Lokasi, Pengembangan Desain peserta KKN-PPM yang dibuat beberapa
Gerabah serta pembetukan tim kerja. Mahasiswa kelompok untuk pro aktif secara langsung
yang lolos seleksi dibekali dengan kuliah memberikan pengarahan-pengarahan secara teknis
pembekalan yang disampaikan oleh narasumber untuk dapat mengembangkan desain dan teknik
yang relevan dengan program serta oleh dosen finishing. Kegiatan ini dilaksakanan pada 23 Juli
pembimbing lapangan. Materi pembekalan 2018 sampai 25 Agustus 2018.
meliputi:
- Ilmu tentang Keramik HASIL DAN PEMBAHASAN
- Ilmu Desain Produk Gerabah Galogandang merupakan hasil
- Pembuatan Contoh Produk Gerabah kerajinan tangan masyarakat galogandang yang
- Teknik Ornamen/Menghias pada umumnya adalah pengrajinya ibu-ibu. Produk

Jurnal Abdidas Vol 1 No 5 Tahun 2020 p-ISSN 2721-9224 e-ISSN 2721-9216


390 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Desain Produk Kerajinan Gerabah Galogandang
Kabupaten Tanah Datar - Wisnu Prastawa, Febri Yulika, Taufik Akbar
DOI : https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i5.86

yang dihasilkan berupa periuk belanga sebagai alat Untuk menghasilkan produk gerabah
(wadah) air minum maupun sebagai lat memasak. Galogandang ada beberapa tahapan yang
Kerajinan tangan ini sudah turun temurun di dilakukan yaitu sebagai berikut :
lakukan oleh pengrajin Galogandang. Tetapi saat 1. Proses pengolahan bahan baku tanah liat.
ini pelaku kerajinan ini makin lama makin Bahan baku gerabah Galogandang diambil
menurun jumlahnya. Di Jorong atau dusun dari tanah sawah di sekitar jorong
Galogandang tersebut hanya tinggal 10 titik Galogandang. Tanah tersebut diolah dan
pengrajin rumahan yang masih memproduksi dicampur dengan pasir halus. Proses
gerabah. Seiring kurang minatnya generasi muda pengolahan bahan tersebut dilakukan dengan
meneruskan kegiatan pembuatan gerabah ini. cara manual yaitu dengan mengulet dengan
Sehingga usia pengrajin gerabah ini berkisar tangan serta dipijak-pijak untuk meratakan
paling muda 40 tahun ke atas sampai 70 tahun campusan pasir dan tanah liat, serta
yang masih mau menekuni kerajinan ini. Hal meratakan keplastisan dan homogenitas tanah.
tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan Sehingga campuran bahan dasar tersebut
kepunahan potensi kerajinan ini. Masyarakat menjadi padat dan bebas dari rongga udara.
generasi muda lebih memilih pergi merantau 2. Proses pembetukan
mencari pekerjaan di kota besar seperti jakarta dan Proses pembetukan tanah liat ini dilakukan
pulau jawa lainnya. dengan teknik tokok atau dengan cara di
Hal ini mungkin sangat dipengaruhi oleh pukul-pukul yang didalamnya diganjal
tidak berkembangnya kerajinan ini, baik dari segi dengan batu. Tekni ini sangat khas dan
desain, pemasaran serta inovasi kreatif lainnya. pengrajin sangat sulit untuk mengembangkan
Melihat kondisi tersebut sangat diperlukan teknik-teknik pembentukan yang lain. Hal ini
pembinaan dan pengembangan kerajinan ini, disebabkan karena memang dalam dunia
upaya pengembangan ini dilakukan dengan keramik/ gerabah, karakter bahan sangat erat
program KKN PPM dengan tema Pemberdayaan kaitanya dengan kesesuaian teknik
Masyarakat Melalui Pengembangan Desain pembetukan yang dilakukan. Masing masing
Produk Kerajinan Gerabah di Jorong jenis tanah liat mempunyai karakter
Galogandang, Nagari III Koto, Kecamatan keplastisan yang berbeda beda. Hal ini
Rambatan Kabupaten Tanah Datar. mungkin yang menyebabkan kurang bisa
dikembangkannya suatu teknik dalam
komuniatas pengrajin gerabah, tetapi hal ini
pula yang menjadi keunikan gerabah dari
berbagai daerah. Masing-masing mempunyai
Gambar 2. Rencana pengembangan desain teknik yang khas di setiap daerah. Teknik
yang ada di suaatu daerah belum tentu cocok

Jurnal Abdidas Vol 1 No 5 Tahun 2020 p-ISSN 2721-9224 e-ISSN 2721-9216


391 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Desain Produk Kerajinan Gerabah Galogandang
Kabupaten Tanah Datar - Wisnu Prastawa, Febri Yulika, Taufik Akbar
DOI : https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i5.86

diterapkan didaerah lain karena pada


umumnya karakter tanah liat sangat
menentukan kesesuaian teknik yang akan
digunakan.
3. Proses pengeringan
Tanah liat sebelum didekorasi dan dibakar
perlu adanya proses pengeringan. proses
pengeringan ini adalah menghilangkan kadar
air dalam badan gerabah, sehingga gerabah
menjadi agak keras dan bisa dilakukan proses
dekorasi dengan teknik gores. Tekni dekorasi
Gambar 3. Kegiatan pembakaran gerabah
ini sebelumnya belum ada dilakukan oleh
pengrajin. Mereka hanya menjual produknya
5. Finishing dan pewarnaan
dengan polos tanpa dekorasi. Sehingga secara
Proses ini sebelumnya belum pernah
visual kurang menarik dan memang hanya
dilakukan oleh pengrajin. Proses ini
mengejar fungsi pakai yaitu sebagai alat
merupakan program pokok pengembangan
memasak.
desain kerajinan KKN PPM ini. Sebelumnya
4. Proses pembakaran
hasil produk kerajinan gerabah Galogandang
Proses pembakaran merupakan proses wajib
adalah gerabah polos dan hanya berfungsi
dalam pembetukan gerabah. Tanpa dibakar
sebagai alat memasak saja. Dengan
belum bisa disebut gerabah dan memang
dikembangkanya desain dan dekorasi, akan
benda tersebut belum bisa di gunakan. Tanah
menambah nilai estetika maupun memperluas
tersebut masih bisa hancur lagi terkena air
fungsi gerabah tersebut.
jika belum dibakar. Proses pembakaran ini
Sebelum dikembangkannya proses
diperlukan guna menghilangkan air yang
finishing dan pewarnaan, Gerabah Galogandang
dalam badan tanah liat serta meleburkan atau
hanya bisa difungsikan menjadi alat memasak saja.
melelehkan unsur kwarsa (Silica) dalam tanah
Setelah melalui pengembangan desain dan
liat sehingga tanah liat menjadi keras saat
finishing, Gerabah Galogandang dapat
unsur silika tersebut meleleh dan didinginkan
dikembangkan fungsinya menjadi vas table
kembali setelah dibakar. Hal ini lah yang
bouquet, pot hias, tempat buah dan lain lain. Hal
menyebabkan tanah liat tersebut tidak hancur
ini tentunya merupakan terobosan baru untuk lebih
kembali jika terkenaa air setelah melalui
mengembangkan hasil produk gerabah
proses pembakaran.
Galogandang. Dampaknya akan meningkatkan dari
segi harga, produktifitas dan kesejahteraan
masyarakat pengrajin Galogandang.

Jurnal Abdidas Vol 1 No 5 Tahun 2020 p-ISSN 2721-9224 e-ISSN 2721-9216


392 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Desain Produk Kerajinan Gerabah Galogandang
Kabupaten Tanah Datar - Wisnu Prastawa, Febri Yulika, Taufik Akbar
DOI : https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i5.86

Gambar 7. Pengembangan Dekorasi 2


Gambar 4. Kegiatan Pelatihan Finishing Gerabah
pada Masyarakat

Gambar 8. Pengembangan Finishing Dan Warna 1

Gambar 5. Produk Awal Gerabah Galogandang

Gambar 9. Pengembangan Finishing Dan Warna 2

SIMPULAN
Gambar 6. Pengembangan Dekorasi 1 Dengan adanya peningkatan pengetahuan
dan keterampilan masyarakat khususnya ibu-ibu
pengrajin Gerabah, Melalui pelatihan dan
pembinaan oleh mahasiswa peserta KKN-PPM,

Jurnal Abdidas Vol 1 No 5 Tahun 2020 p-ISSN 2721-9224 e-ISSN 2721-9216


393 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Desain Produk Kerajinan Gerabah Galogandang
Kabupaten Tanah Datar - Wisnu Prastawa, Febri Yulika, Taufik Akbar
DOI : https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i5.86

diharapkan program ini akan dilaksanakan Beberapa Catatan Tentang Kesenian Kita,
BP. ISI Yogyakarta, Yogyakarta.
berkesinambungan. Kelanjutan ini diharapkan atas
kesadaran dan motivasi masyarakat dengan Usri Dhavida, Dkk, 1979, Kerajinan Tradisional
Anyaman Pandan di Sumatera Barat,
dukungan pemerintah daerah Tanah Datar. Padang : Proyek Permusiuman Sumatera
Kesadaran dan motivasi masyarakat tersebut akan Barat.
muncul dengan adanya manfaat yang mereka
peroleh dengan adanya program ini. Diantaranya
adanya peningkatan produk gerabah baik secara
kenatitatif maupun kualitatif. Berkaitan dengan
pengembangan desain kerajianan gerabah untuk
KKN-PPM ini dilakukan dengan pengembangan
dekorasi dan finishing pewarnaan. Dimana
masyarakat jorong Galogandang sudah bertahun-
tahun membuat periuk belanga tanpa
pengembangan segi finishing. Oleh karena itu
dengan adanya program KKN-PPM ini akan
dilakukan sentuhan baru berupa pengembangan
desain dan finishing. Sehingga nantinya bisa
meningkatkan pendapatan masyarakat setempat
dan pemasaran tidak hanya disekitar di lingkungan
Jorong Galogandang dan pasar tradisional.
Harapan kedepan produk ini menjadi produk
unggulan Kabupaten Tanah Datar.

DAFTAR PUSTAKA

Adi Rozal, 2001,”Usaha Gerabah untuk


Cinderamata dalam Pariwisata Sumatera
Barat, Studi Kasus Usaha Gerabah di
Andaleh kabupaten Lima Puluh Kota”,
Tesis, Universitas Udayana, Denpasar.

Ambar Astuti, 1997, “ Pengetahuan Keramik”,


Gajah Mada University Press, Yogyakarta

Gustami SP, Saptoto dan Nano S, 1992,” Filosofi


Seni Kriya Tradisional Indonesia”, Jurnal
Pengetahuan dan Penciptaan Seni, II/01,
BP. ISI Yogyakarta, Yogyakarta.

Subroto SM, 1991,” Keramik sebagai Media


Ekspresi Murni”, dalam Soedarso SP, (ed)

Jurnal Abdidas Vol 1 No 5 Tahun 2020 p-ISSN 2721-9224 e-ISSN 2721-9216

Anda mungkin juga menyukai