Aplikasinilai Nilaikeagamaandalamkehidupanmasyarakatyangplural 140213200909 Phpapp02
Aplikasinilai Nilaikeagamaandalamkehidupanmasyarakatyangplural 140213200909 Phpapp02
KETAHANAN BANGSA
Oleh :
SEKRETARIS BADAN KESBANGPOL KABUPATEN
GARUT
DR. ADI PARMONO, M.SI
BANGSA INDONESIA ADALAH BANGSA YANG
LAHIR DENGAN SEJUMLAH PERBEDAAN
MASYARAKATNYA (SUKUBANGSA, ADAT
ISTIADAT, BAHASA, WATAK MASYARAKAT, DAN
AGAMA;
TAK DIPUNGKIRI HAL TERSEBUT MENYEBABKAN
NEGARA INI RAWAN TERHADAP KONFLIK
HORIZONTAL;
TERLEBIH SIFAT AGAMA YANG INKLUSIF, TANPA
TOLERANSI MAKA KERAWANAN KONFLIK
TERSEBUT TAKAN MAMPU DIHINDARI.
GARUT SENDIRI MESKIPUN LEBIH HOMOGEN
TAPI HIDUP BERSAMA KITA SAHABAT KITA
YANG BERBEDA MAKA DARI ITU PENINGKATAN
TOLERANSI HARUS SENANTIASA DI
MASYARAKATKAN.
Negara dengan Negara dengan 34
Luas wilayah Propinsi 440
sebesar Kabupaten/kota,
5.180.053 KM 2 5500 an Kecamatan
Negara dengan dan sekitar 73.000
Gugus pulau Desa yang menjadikan
sebanyak 17.504 Indonesia sebagai
negara dengan
pulau (menurut
struktur
data Tahun pemerintahan salah
2004) dan garis satu yang terbesar di
pantai dunia.
sepanjang
54.716 KM
Negara dengan 300 etnis 1.340 Suku Bangsa, 546 bahasa dan sub
bahasa daerah serta 6 Agama berbeda tapi dipersatukan dengan
Proklamasi, Pancasila dan Falsafah Bhinneka Tunggal Ika.
Negara dengan berbagai adat, budaya, norma dan etika tetapi hidup
rukun dalam sebuah wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
JUMLAH PENDUDUK : 3.003.004 Jiwa
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA
ISLAM : 99, 53 %
KRISTEN : 0,25 %
LAINNYA : 0,2 %
PENDUDUK
BERDASARKAN AGAMA
ISLAM
KRISTEN
LAIN-
LAIN
WAWASAN KEBANGSAAN ADALAH CARA PANDANG SUATU
BANGSA MENGENAI DIRI DAN IDEOLOGINYA, SERTA
CITA-CITANYA; YANG DIORIENTASIKAN UNTUK
MEMPERKOKOH DAN MENJAGA PERSATUAN BANGSA DAN
KETAHANAN BANGSA
IPTEK
KETAHANAN BANGSA
WASBANG
Sifat Praktek
kudus Ritual
Ciri
Agama
Emosi Keagamaan: Sikap kagum dan terpesona
terhadap sesuatu yanggaib/keramat (trimendum
fascinasum, R. Otto) atau„sikap percaya
campurtakut‟(Soderblom).
Sistem Keyakinan: Konsep mengenai Tuhan,
alamgaib, makhluk (ciptaan), hari akhir dan lainnya;
didalamnyameliputisistem nilai ataunorma.
Sistem Peribadatan (ritual): Ekspresi
hubunganmanusia dengan Tuhan (dan sesamanya)
yang terwujud dalam bentuk upacara-upacara dan
non upacara keagamaan.
Tempat dan Peralatan peribadatan.
Kelompok Penganut.
Koentjaraningrat
RUANG LINGKUP AGAMA
• BERSIFAT
HUBUNGAN
MANUSIA DENGAN
TUHANNYA
RITUAL DAN
PROTOKOLER
HUBUNGAN
• NON
MANUSIA
DENGAN SESAMA
MANUSIA
PROTOKOLER
DAN LUWES
HUBUNGAN
• NON
MANUSIA DENGAN
MAHLUK DAN
LINGKUNGANNYA
PROTOKEL
DAN LUWES
TUHAN
LINGKUN
GAN
ISLAM :
“Tiada paksaan untuk (memeluk) agama (Islam).
Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari
jalan yang sesat. “ (Qs. Al-Baqarah [2]:256)
“Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah semua
orang yang di muka bumi ini beriman. Maka
apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya
seluruh mereka menjadi orang-orang yang
beriman?” (Qs. Yunus [10]:99)
KRISTEN
“Orang percaya harus menjadi manusia yang
menghargai dan menghormati sesamanya”
(Matius 5:43-44)
“ Manusia yang diselamatkan adalah manusia
yang memiliki kreavitas”. (mazmur 8:7,10)
manusia diperlengkapi dengan kemampuan dan
kemauan untuk memperbaiki lingkungan
hidupnya.
“Manusia yang diselamatkan adalah manusia
yang memiliki solidaritas. Memiliki kebersamaan
dan ketergantungan satu sama lain. Karena
manusia dipanggil untuk menciptakan
kesejahteraan umum. “ (Kejadian 1-2, Yohanes 15).
HINDU
Samjnanam nah svebhih, Samjnanam aranebhih, Samjnanam asvina yunam,
ihasmasu ni „acchalam.(Atharvaveda VII.52.1
Artinya :
Semoga kami memiliki kerukunan yang sama dengan orang-orang
yang dikenal dengan akrab, Semoga kami memiliki kerukunan yang
sama dengan orang-orang asing, semoga Engkau memberkahi kami
dengan keserasian (kerukunan/keharmonisan)
Ren berarti Cinta Kasih universal, tidak terbatas pada orang tua dan
keluarga sedarah belaka, namun juga kepada sahabat, lingkungan
terdekat, masyarakat, bangsa, negara, agama dan umat manusia.