Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

1...................................................................................................................................
..........................................
PENDAHULUAN

1...................................................................................................................................
..........................
Latar Belakang

1...............................................................................................................................
...........................
Rumusan Masalah

1...............................................................................................................................
.....................
Tujuan Penulisan

1...............................................................................................................................
.........................
BAB II

1...................................................................................................................................
.......................................
PEMBAHASAN

1...................................................................................................................................
..........................
DEFINISI

1...............................................................................................................................
....................................
Cara Hidup Jamur Basidiomycota
2..............................................................................................................................
Struktur Tubuh Basidiomycota

3...............................................................................................................................
...
Cara Reproduksi Basidiomycota
4...............................................................................................................................
...
Siklus Hidup Basidiomycota

5...............................................................................................................................
........
Bagaimana daur hidup
basidiomycota.........................................................................................................
...............
Contoh dan Peranan Basidiomycota
. . .6...........................................................................................................................
BAB III PENUTUP

7...................................................................................................................................
........................
Kesimpulan

7...............................................................................................................................
...............................
Daftar pustaka

7...................................................................................................................................
...........................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat sekitar 30000 spesies basidiomycota yang
telah diketahui, dan 37%diantaranya termasuk golongan
jamur atau Fungi. Jamur dari divisio basidiomycota memiliki
25000 spesies. Nama dari divisio ini diambil dari bentuk
diploid yang terjadipada Reproduksinya, yaitu basidium.
Basidiomycota hidup sebagai dekomposer padakayu atau bagian
lain tumbuhan.Kelompok fungi basidiomycota ini sering disebut
jamur oleh orang awam karenabanyak jenis–jenis yang karpusnya
(tubuh buahnya) besar dan dapat dilihat dengan kasatmata.
Kelompok tersebut (yang memiliki tubuh buah besar) dipakai istilah
cendawan.Basidiomycota terdiri dari anggota mikro maupun
makro. Basidiomycota yangmikro adalah basidiomycota yang
basidiokarpnya kecil dan halus, yang umumnya adalahpatogen
pada tanaman. Sedangkan basidiomycota yang makro adalah
Basidiomycotamemiliki tubuh buah (basidiokarp) yang besar
sehingga mudah untuk diamati. Bentukjamur ini ada yag seperti
payung, kuping, dan setengah lingkaran.Untuk itu, dalam makalah
ini akan dijelaskan mengenai Basidiomycota. Materiyang akan
dijelaskan dalam materi Basidiomycota antara lain pengertian
Basidiomycota,c i r i - c i r i Basidiomycota, struktur dan
b e n t u k t u b u h B a s i d i o m y c o t a , R e p r o d u k s i Basidiomycota,
klasifikasi Basidiomycota dan peranan Basidiomycota.

Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Basidiomycota?
2. Cara Hidup Jamur Basidiomycota?
3. Struktur Tubuh Basidiomycota?
4. Cara Reproduksi Basidiomycota?
5. Siklus Hidup Basidiomycota?
6. Contoh dan Peranan Basidiomycota?

Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Apa Pengertian Basidiomycota?
2. Mengetahui Cara Hidup Jamur Basidiomycota?
3. Mengetahui Struktur Tubuh Basidiomycota?
4. Mengetahui Cara Reproduksi Basidiomycota?
5. Mengetahui Siklus Hidup Basidiomycota?
6. Mengetahui Contoh dan Peranan Basidiomycota?

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Jamur dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri spora yang
dihasilkan dan bentuk tubuh buah yang terbentuk pada fase
reproduktif. Jamur yang telah jelas menunjukkan tingkat seksualnya
disebut jamur sempurna (fungi perfekti) sedangkan jamur yang
belum jelas tingkat seksualnya disebut jamur tidak sempurna (fungi
imperfekti).
Mula-mula jamur dikelompokkan menjadi empat filum atau divisi
yaitu Phycomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan
Deuteromycota. Perkembangan sistem klasifikasi yang baru
membagi jamur menjadi enam divisi yaitu:

1. Divisi Chytridiomycota
2. Divisi Zigomycota
3. Divisi Glomeromycta
4. Divisi Ascomycota
5. Divisi Basidiomycota
6. Divisi Deuteromycota

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang


definisi, ciri-ciri atau karakteristik, struktur tubuh, cara
perkembangbiakan (reproduksi), contoh dan peranan Basidiomycota
bagi kehidupan manusia. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik
penjelasan berikut ini. Selamat belajar dan semoga bisa
pahamPengertian Basidiomycota.
Istilah “basidiomycota” berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari
kata basidium yaitu suatu tahapan diploid dalam daur hidup
Basidiomycota yang berbentuk seperti gada. Pada umumnya jamur
ini merupakan saproba yang penting. Aktivitasnya adalah
menguraikan polimer lignin pada kayu dan berbagai bagian
tumbuhan yang lain.
Divisi Basidiomycota sering disebut juga sebagai the club fungi atau
yang sering disebut jamur pada umumnya (cendawan
atau mushrooms). Jamur ini bereproduksi secara seksual dengan
membentuk basidia yang kemudian menghasilkan basidiospora di
dalam tubuh buah yang disebut basidioma atau basidiokarp,
perhatikan gambar berikut ini.

Basidia tersebut bisa berkembang dalam bentuk seperti


insang, pori-pori, seperti gigi, atau struktur lain. Hifa dari
Basiomycota umumnya dikaryotik (binukleat, dengan 2 inti) dan
terkadang memiliki hubungan yang saling mengapit. Sel-sel tersebut
dipisahkan oleh septa yang kompleks.
Anggotanya kebanyakan berupa jamur makroskopis.
Kelompok ini memiliki miselium yang bersekat dan memiliki tubuh
buah (basidiokarp) yang panjang, berupa lembaran- lembaran, yang
berliku-liku atau bulat. Jamur ini umumnya hidup saprofit dan
parasit, umumnya berkembang biak secara aseksual dengan
konidium.
Jika kalian menjumpai orang memanfaatkan jamur sebagai
bahan makanan maka yang dimaksud adalah “mushroom” atau
jamur kelenthos (puffball). Keduanya termasuk Basidiomycota yang
sangat populer, di samping beberapa jenis jamur lain yang biasa
dimasak sebagai bahan makanan.
Info Biologi!

Jamur Basidiomycota ada yang mengandung racun. Jamur beracun umumnya mem
warna yang cerah dan mencolok serta pada batangnya terdapat cincin, conto
jamur Amanita Muscaria yang dapat menyebabkan halusinasi jika dimakan.

B. Cara Hidup Jamur Basidiomycota


Pada umumnya, Basidiomycota hidup sebagai saproba
(pengurai) sisa-sisa organisme yang sudah mati. Basidiomycota
hidup di tanah yang mengandung sampah organik, di batang kayu
yang mati, atau di tumpukan jerami. Dibandingkan dengan jenis
jamur lainnya, Basidiomycota merupakan pengurai polimer lignin
kompleks terbaik. Lignin merupakan komponen penyusun kayu.
Basidiomycota juga dapat hidup bersimbiosis mutualisme dengan
akar tumbuhan dengan membentuk mikoriza, namun ada pula yang
hidup parasit pada organisme lainnya.
Ciri-Ciri Basidiomycota, Secara umum, ciri-ciri atau
karakteristik jamur yang termasuk dalam divisi Basidiomycota
antara lain sebagai berikut.

■ Multiseluler (bersel banyak).

■ Merupakan jamur makroskopis, dapat dilihat langsung,


dan mempunyai ukuran besar.

■ Bersifat saprofit atau parasit pada organisme lain dan


mikoriza.

■ Semua anggota divisi Basidiomycota berhabitat di


darat.

■ Hifanya bersekat (septat), mengandung inti haploid


dengan sambungan apit (clamp connection).
■ Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung
yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian
bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah)
yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh
buah disebut basidiokarp.

■ Bentuk tubuh buah bervariasi, ada yang seperti payung,


bola, papan, lembaran berleku-lekuk dan sebagainya.

■ Tubuh buah disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa


bersekat dan dikariotik (setiap intinya berpasangan).

■ Warna tubuh buah beraneka ragam (bewarna-warni).

■ Sebagian besar dapat dikonsumsi, namun ada beberapa


jamur dapat pula mematikan. Beberapa anggota dari
genus Amanita mengandung racun yang sangat
mematikan. Beberapa jenis Basidiomycota juga dapat
membahayakan tumbuhan, misalnya menyebabkan
kematian pada tanaman ladang. Contoh Basidiomycota
lainnya, yaitu Auricularia polytricha (jamur
kuping), Volvariella volvaceae (jamur merang),
dan Ganoderma.

■ Reproduksi secara seksual dengan membentuk


basidiospora dan dan jarang melakukan reproduksi
aseksual yaitu dengan fragmentasi hifa.

■ Basidiospora terbentuk di luar basidium.

■ Setiap basidium mengandung 2 atau 4 basidiospora,


masing-masing berinti satu dan haploid. Seluruh
basidiospora berkumpul membentuk tubuh buah
(basidiokarp).

■ Basidiokarp sering membentuk struktur seperti batang


yang disebut stalk dan seperti payung yang disebut
tudung.
■ Memiliki tiga jenis Miselium yaitu sebagai berikut.

Jenis Miselium

Miselium primer dihasilkan dari spora yang baru tumbuh. M


haploid.

Miselium sekunder dihasilkan dari plasmogami atau persatuan d

Miselium tersier terdiri atas miselium sekunder yang telah be

C. Struktur Tubuh Basidiomycota


Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium.
Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di
permukaan tanah atau substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya
bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola atau papan.
Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah
berbentuk payung.
Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu sebagai
berikut.

■ Tubuh buah (stipe) merupakan suatu massa miselium yang


tumbuh tegak.

■ Tudung (pileus) merupakan bagian yang ditopang oleh stipe.


Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum
universale yang akan pecah menjelang dewasa.

■ Volva adalah sisa pembungkus yang terdapat di dasar tangkai.

■ Bilah (lamella) merupakan bagian bawah dari tudung,


berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.

■ Annulus, posisinya melingkari batang berbentuk cincin.

■ Gill merupakan bagian di bawah tudung yang berupa bilah-


bilah berbentuk lembaran seperti insang tempat basidium
menghasilkan basidiospora sebagai alat reproduksi secara
generatif.

Tubuh buah jamur Basidiomycota disebut basidiokarp, terdiri atas


jalinan hifa bersekat dan dikariotik (setiap sel intinya berpasangan). Pada
saat pembentukan basidiospora, ujung-ujung hifa menggembung
membentuk basidium yang di dalamnya terjadi peleburan dua inti haploid
menjadi satu inti diploid, disusul dengan pembelahan meiosis yang
menghasilkan 4 inti haploid.

Selanjutnya, basidium membentuk empat tonjolan (sterigmata) yang


berisi protoplasma dan keempat inti haploid tadi masing-masing akan
mengisi tiap tonjolan dan terbentuk empat buah basidiospora haploid.

D. Cara Reproduksi Basidiomycota


Cara perkembangbiakan Basidiomycota dapat dilakukan
dengan dua metode, yaitu secara generatif (seksual) dan secara
vegetatif (aseksual). Lalu seperti apa proses dan tahapannya?
Berikut ini penjelasannya.
1. Reproduksi Seksual Basidiomycota
Adapun tahapan perkembangbiakan Basidiomycota secara
seksual atau generatif adalah sebagai berikut.
a. Spora berinti haploid+ dan haploid– tumbuh menjadi
hifa+ dan hifa– .
b. Hifa+ dan hifa– akan melebur menjadi hifa dikariotik (2
inti).
c. Hifa dikariotik tumbuh menjadi miselium dan akhirnya
membentuk tubuh buah (basidiokarp).
d. Ujung-ujung hifa pada basidiokarp menggelembung
(disebut basidium) dan dua inti haploid menjadi satu
inti diploid.
e. Inti diploid membelah secara meiosis menjadi 4 inti
haploid. Basidium membentuk 4 tonjolan dan masing-
masing tonjolan diisi 1 inti haploid yang akan
berkembang menjadi spora disebut basidiospora.
f. Basidiospora yang sudah masak akan terlepas dari
basidium dan jika jatuh di tempat yang cocok akan
tumbuh menjadi hifa.
2. Reproduksi Aseksual Basidiomycota
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan membentuk
konidiospora. Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan
jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan
diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia.Hifa haploid yang
sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia).
Pada ujung konidiofor kemudian terbentuk spora. Lalu spora
tersebut akan diterbangkan oleh angin. Apabila kondisi
lingkungan menguntungkan, maka konidia akan berkecambah
menjadi hifa yang haploid.

Info Biologi!

Clathrus archeri yang Menarik Lalat


Clathrus archeri adalah fungus Australasia istimewa dengan tangan berw
terang yang berbentuk sungut. Jamur ini tumbuh di padang rumput ata
menarik lalat dengan baunya yang kuat dan memuakkan. Lalat hinggap d
lengket dan membawanya serta. Dengan cara ini, spora berperan dalam
jamur.

E. Siklus Hidup Basidiomycota


Bagaimana daur hidup basidiomycota? Silahkan kalian
perhatikan gambar dan penjelasan berikut ini.

Spora yang dihasilkan oleh basidium (basidiospora) bersifat


haploid dan tumbuh membentuk hifa-hifa yang bersekat, tiap sekat
berinti satu, ada yang sebagai hifa + (jantan) dan ada hifa – (betina).
Jika keduanya bertemu akan terjadi plasmogami/percampuran
plasma sel dan akan terbentuk sel hifa yang dikariotik/dua inti.
Hifa tersebut akan terus berkembang membentuk miselium
yang masih bersifat dikariotik, sehingga akan terbentuk tubuh buah
basidiokarp yang bentuknya seperti payung. Basidiokarp ini akan
menghasilkan basidium yang terdapat pada lapisan
disebut himenium.
Di tempat tersebut akan terjadi kariogami, yaitu persatuan
dua inti menjadi satu dan inti ini akan mengalami pembelahan
meiosis untuk membentuk 4 spora haploid yang disebut dengan
basidiospora, demikian seterusnya.

Info Biologi!

Spore Print

Spore print atau cetakan spora adalah gambaran spora di dalam basidium (tubuh
yang diletakkan pada selembar kertas. Teknik ini merupakan salah satu tahap d
karakterisasi sifat dan ciri suatu jenis jamur anggota Basidiomycotina. Para ahli mik
sering melakukannya sebelum menentukan nama ilmiah suatu jenis jamur an
Basiodiomycota.

F. Contoh dan Peranan Basidiomycota


Jamur yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari
sebagian besar termasuk dalam kelas Basidiomycota. Saat ini telah
diketahui kurang lebih 12.000 jenis Basidiomycota dan tidak ada
satu pun yang menyebabkan infeksi penyakit pada manusia.
Kebanyakan Basidiomycota adalah saprobe dan parasit pada
tumbuhan dan serangga.
Beberapa jenis Basidiomycota enak dimakan dan aman,
namun banyak ditemukan jenis yang menghasilkan racun
mikotoksin yang dapat menyebabkan kematian jika termakan. Jamur
yang dibudidayakan karena mempunyai nilai ekonomis disebut
jamur. Berikut ini adalah beberapa contoh jamur Basidiomycota dan
peranannya bagi kehidupan manusia.

a) Contoh Jamur Basidiomycota yang menguntungkan

■ Volvariella volvacea (jamur merang)


Jamur ini mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung,
terdiri atas lembaran-lembaran (bilah), yang berisi basidium.
Tubuh buahnya berwarna putih kemerah-merahan. Jamur ini
merupakan sumber protein, kadar kalorinya tinggi, tetapi kadar
kolesterolnya rendah. Karena memiliki nilai ekonomi yang
tinggi, jamur ini banyak dibudidayakan.

■ Auricularia polythrica (jamur kuping)

Jamur kuping merupakan jamur saprofi t pada kayu yang mati.


Tubuh buahnya berbentuk seperti daun telinga (kuping),
berwarna merah kecoklat-coklatan. Rasanya enak dan bisa
dimakan seperti sayuran. Jamur ini pun sekarang sudah banyak
dibudidayakan.

■ Jamur tiram (Pleurotus sp.), jamur kayu atau jamur tiram.


Jamur ini enak untuk dikonsumsi, habitat yang baik pada
lingkungan yang mengandung banyak lignin dan selulosa. Jamur
ini telah banyak dibudidayakan dengan medium serbuk gergaji.

Info Biologi!

Kandungan protein jamur tiram 3,5 - 4% dari berat basah, berarti proteinnya 2
dibandingkan asparagus dan kubis. Bila dihitung dengan berat kering, j
mengandung protein 19-35%, sementara beras 7,3%, gandum 13,2%, kedelai 39,
sapi 25,5%. Dengan demikian kandungan protein jamur ini tertinggi setelah
Selain itu, jamur ini juga mengandung asam amino essensial yang tidak bisa
dalam tubuh.

■ Jamur shitake merupakan jamur yang sering diproduksi di


Cina dan Jepang, hidup pada batang kayu.

■ Lentinous edodes, jenis jamur ini selain dapat dikonsumsi


manusia juga dapat dipergunakan sebagai bahan obat.
■ Amanita caesarina, Tidak seperti Amanita muscaria yang
beracun, jamur Amanita caesaria yang berwarna oranye cerah
memiliki rasa yang lezat dan merupakan makanan kegemaran
kaisar Romawi yang bernama Nero.

b) Contoh Jamur Basidiomycota yang merugikan

■ Amanita phalloides

Amanita phalloides merupakan salah satu anggota suku


Amanitaceae. Amanita, merupakan cendawan yang indah, tetapi
juga merupakan anggota daftar cendawan yang mematikan di
bumi, mengandung cukup racun untuk membunuh seorang
dewasa hanya dengan sepotong tubuhnya. Jamur ini hidup
sebagai saprofit pada kotoran hewan ternak, memiliki tubuh
buah berbentuk seperti payung.

■ Puccinia graminis (jamur karat)

Jamur ini hidup parsit pada daun rumput-rumputan (Graminae),


tubuhnya makroskopik, tidak memiliki tubuh buah, dan
sporanya berwarna merah kecoklatan seperti warna karat.

■ Ustilago maydis, jamur ini parasit pada tanaman jagung,


menyerang sukam daun, tongkol, jumbai dan tangkai. Ciri yang
paling menyolok jika tanaman jagung diserang jamur ini adalah
adanya beberapa butiran jagung pada tongkolnya menjadi jauh
lebih besar dari ukuran normal.

■ Calvatia gigantea, dikenal dengan nama giant puffball,


memiliki tubuh buah yang sangat besar dengan diameter lebih
dan 1 meter, sehingga dapat mengeluarkan spora berjumlah
trilyunan.

■ Amanita muscaria, jamur ini menghasilkan racun muskarin


yang dapat membunuh lalat. Hidup pada kotoran ternak.
■ Ganoderma applanatum (jamur kayu) jamur ini menyebabkan
kerusakan pada kayu.

■ Ganoderma pseudoferreum, jamur ini penyebab busuk akar


pada tanaman coklat, kopi, teh, karet dan tanaman perkebunan
lain.

■ Puccinia graminis, menimbulkan penyakit pada tanaman tebu


dan jagung.

■ Ustilago scitamanae parasit pada pucuk daun tanaman


Graminae.

■ Puccinia arachidis, parasit pada tanaman kacang tanah.

■ Phakospora pachyrhizi, parasit pada tanaman kedelai.

■ Amanita verna beracun, hidup di tanah putih atau merah.

■ Exobasidium vexans hidup parasit pada tanaman teh.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia. Sebagian
jenis jamur ada yang dapat dimakan sebagai sumber protein, lemak.
dan glikogen. Beberapa jenis lainnya dapat dimanfaatkan dalam
industri makanan dan minuman dengan melalui proses fermentasi.
Di dalam ekosistem, jamur sangat berguna sebagai
organisme dekomposer (pengurai). Jamur bersama bakteri berperan
dalam menguraikan sampah organik hingga menjadi bentuk
sederhana. Namun, beberapa jenis jamur ada yang dapat
menyebabkan penyakit, baik pada tumbuhan, hewan, maupun
manusia. Akibat serangan jamur, tidak sedikit kerugian yang
ditimbulkannya terhadap hasil pertanian. Berikut ini beberapa
contoh jamur yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan

Daftar pustaka
Buku Mikologi dan Dasar Terapan Oleh Indrawati Gandjar dkk.
Buku biologi 1 Oleh Diah Aryulina Choirul Muslim, dkk.
http://basidiomicota.blogspot.com/2009/05/basidiomycotina.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Basidiomycota
http://www.ars.usda.gov/Main/docs.htm?docid=9910

Anda mungkin juga menyukai