Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Kesehatan Indonesia (The Indonesian Journal of Health), Volume XII, Nomor 2, Maret 2022

Perhitungan Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)


dengan Metode ABK Kes di Unit Rekam Medis
Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru

Calculation of Workload and Human Resources Need (Hr) Using the Crew of Health Method
in The Medical Recording Unit of Puskesmas Guntung Payung, Banjarbaru

Nirma Yunita1, Ermas Estiyana1


1
STIKes Husada Borneo
*Korespondensi: nirmayunita9@gmail.com

Abstract
Workload is the number of types of work that must be completed by professional health
workers in 1 (one) year in one health service facility. Planning for Human Resources (HR)
needs can be done by calculating using the ABK Kes method. The medical record unit at the
Guntung Payung Health Center Banjarbaru has 6 officers, consisting of 3 counter 1 officer and
3 counter 2 officers. All medical record unit officers often have other jobs. This causes the
workload of the officers to be more. This study aimed to determine the workload and needs of
Human Resources (HR) in the medical record unit at the Guntung Payung Health Center
Banjarbaru. This research used a descriptive method. The results and conclusions of this study
were the workload in the medical record unit at the Guntung Payung Health Center Banjarbaru
using the Full Time Equivalent (FTE) method was overloaded, meaning the workload was high.
The need for Human Resources (HR) in the medical record unit of the Guntung Payung Health
Center Banjarbaru using the ABK Kes method was 7 people, meaning that the Human
Resources (HR) was still lacking, especially at counter 2 requiring the addition of 1 officer.

Keywords: Calculation, Workload, Human resources, ABK Kes

Pendahuluan dengan memperhatikan kebutuhan tenaga


Puskesmas memerlukan Sumber Daya dan beban kerja. Beban kerja adalah
Manusia (SDM) yang meliputi tenaga banyaknya jenis pekerjaan yang harus
kesehatan untuk dapat menjalankan diselesaikan oleh tenaga kesehatan
pelayanan kesehatan tersebut. Sumber Daya profesional dalam satu tahun dalam satu
Manusia (SDM) merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan. Faktor-faktor
komponen penting dalam organisasi, yang mempengaruhi beban kerja adalah
termasuk puskesmas. Keberadaan Sumber faktor interal berupa jenis kelamin, umur,
Daya Manusia (SDM) harus direncanakan pendidikan dan lama kerja. Sedangkan faktor
dan dikelola dengan baik. Jumlah petugas eksternal berupa lingkungan, tugas-tugas,
yang melebihi kapasitas atau kurang dari dan organisasi kerja (3).
kebutuhan organisasi menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian
organisasi kurang baik dalam mengelola didapatkan bahwa jika jumlah tenaga kerja
Sumber Daya Manusia (SDM) (1). sedikit, sedangkan beban kerja semakin
Tenaga kesehatan adalah setiap orang meningkat, mengakibatkan produktivitas
yang mengabdikan diri dalam bidang kerja rendah dan akan mempengaruhi mutu
kesehatan serta memiliki pengetahuan pelayanan terhadap pasien, demikian juga
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di sebaliknya apabila jumlah petugas lebih
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu banyak dari pada beban kerja, maka banyak
memerlukan kewenangan untuk melakukan pula waktu yang tersisa sehingga pekerjaan
upaya kesehatan (2). menjadi kurang efektif. Kebutuhan Sumber
Salah satu cara menciptakan tenaga Daya Manusia (SDM) di Puskesmas
kesehatan dengan kuantitas dan kualitas memerlukan suatu perencanaan dengan
yang memadai yaitu melakukan perencanaan menghitung kebutuhan tenaga kerja
kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) berdasarkan beban kerja petugas agar

87
Nirma Yunita, dkk

didapatkan tenaga yang berkualitas sesuai merangkap pekerjaan lain. Petugas masih
dengan kebutuhan karena dengan adanya ada yang merangkap pekerjaan lain. Seperti
tenaga kerja yang berkualitas akan petugas pendaftaran yang merangkap
meningkatkan mutu pelayanan terhadap sebagai petugas input data, petugas input
pasien (4). data yang merangkap menjadi petugas
Perencanaan kebutuhan Sumber Daya koding, petugas filling merangkap sebagai
Manusia (SDM) dapat dilakukan dengan cara petugas distribusi. Sehingga menyebabkan
melakukan perhitungan menggunakan beban kerja dari petugas lebih banyak.
metode ABK Kes (Analisis Beban Kerja Berdasarkan uraian di atas,maka
Kesehatan) untuk perhitungan jumlah tenaga penting untuk dilakukan peneltian dengan
rekam medis. Pedoman Penyusunan judul ” Perhitungan Beban Kerja Dan
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
Manusia Kesehatan menggunakan metode dengan Metode ABK Kes di Unit Rekam
ABK Kes lebih mudah dan rasional. Metode Medis Puskesmas Guntung Payung
ABK Kesehatan menghasilkan ketersediaan, Banjarbaru.
kebutuhan, dan kesenjangan Jenis dan
Jumlah SDMK di institusi/Fasilitas Pelayanan Metode Penelitian
Kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, unit Rancangan penelitian ini menggunakan
kerja pelayanan lainnya) saat ini; -18- 2) metode deskriftif dan pendekatan kualitatif.
rekapitulasi ketersediaan, kebutuhan, dan Metode penelitian deskriptif dilakukan untuk
kesenjangan jenis dan jumlah SDMK di mengetahui keberadaan variabel mandiri,
wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, baik hanya pada satu variabel atau lebih
Provinsi, dan Nasional saat ini. Pada (variabel yang berdiri sendiri atau variabel
dasarnya metode ABK Kes ini dapat bebas) tanpa membuat perbandingan
digunakan di Rumah Sakit, Puskesmas, dan variabel itu sendiri dan mencari hubungan
sarana kesehatan lainnya, atau bahkan dapat dengan variabel lain (6).
digunakan untuk kebutuhan tenaga di Kantor Subjek Penelitian ini terbagi menjadi
Dinas Kesehatan (5). dua yakni informan utama adalah petugas
Puskesmas Guntung Payung loket 1 dan petugas loket 2 di Puskesmas
Banjarbaru didirikan pada tahun 2005 dan Guntung Banjarbaru dan informan
mulai dioperasikan pada tahun 2006. trianggulasi adalah koordinator pelaksana
Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru.
berada di Kelurahan Guntung Payung Objek penelitian ini adalah tugas pokok
Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. petugas rekam medis dan struktur organisasi
Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru di Puskesmas Guntung Payung. Variabel
adalah puskesmas dengan akreditas madya. dalam penelitian ini adalah Beban Kerja dan
Unit rekam medis di Puskesmas Guntung Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
Payung Banjarbaru memliki Sumber Daya dengan Metode ABK Kes. Instrumen
Manusia (SDM) berjumlah 6 orang, yang penelitian yang akan digunakan dalam
terdiri dari 3 orang di loket 1 yang bertugas penelitian ini adalah pedoman observasi dan
mendaftarkan pasien dan bagian filling, serta pedoman wawancara.
3 orang di bagian loket 2 yang bertugas
menginput data. Hasil
Bedasarkan studi pendahuluan yang A. Beban Kerja
dilakukan di Puskesmas Guntung Payung Beban kerja di unit rekam medis
Banjarbaru pada Senin 18 Januari 2021 Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru
dengan wawancara kepada petugas unit menggunakan metode Full Time Equivalent
rekam medis Puskesmas Guntung Payung (FTE). Langkah-langkah perhitungan beban
Banjarbaru, diketahui bahwa Puskesmas kerja berdasarkan metode Full Time
Guntung Payung Banjarbaru masih Equivalent (FTE), sebagai berikut:
kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) di 1. Menentukan Tugas dari Suatu Unit Kerja
unit rekam medis, khususnya di loket 2. Unit Termasuk Kategori dari Pegawainya
rekam medis Puskesmas Guntung Payung Berdasarkan hasil wawancara di unit
Banjarbaru yang hanya memiliki petugas 6 rekam medis Puskesmas Guntung Payung
orang masih didapatkan petugas yang

88
Nirma Yunita, dkk

Banjarbaru mengenai uraian tugas unit rekam Berdasarkan hasil wawancara


medis sebagai berikut: dengan informan 4, tugas di bagian loket 2
1) Loket 1 adalah memberi surat rujukan, membuat
“Mendaftarkan pasien, pasien umum surat KIR kesehatan, mengentri data, dan
BPJS lama dan baru, memasukkan ke register loket 2.
regist, mengantar berkas nya ke poli Berdasarkan hasil wawancara
yang dituju, mencari dan menyimpan dengan informan 3 dan informan 4, dapat
rekam medis di belakang” (Informan 1, disimpulkan bahwa uraian tugas di loket 2
petugas pendaftaran). adalah input data pasien ke dalam simpus,
sikda, dan P-care. Selain itu, register loket 2,
Berdasarkan hasil wawancara membuat surat rujukan, surat KIR kesehatan,
dengan informan 1 (petugas pendaftaran) dan surat caten.
adalah mendaftarkan pasien dari pasien lama Kesimpulan dari hasil wawancara secara
BPJS, pasien lama Non BPJS, pasien baru keseluruhan mengenai uraian tugas di unit
BPJS dan pasien baru Non BPJS, register rekam medis, sebagai berikut:
loket 1, distribusi ke poli yang dituju, mencari Tabel 1. Uraian Tugas Di Unit Rekam Medis
dan mengembalikan berkas rekam medis dari Kategori
rak penyimpanan. Hal ini juga didukung Sumber
dengan hasil wawancara informan 2 yaitu: Daya Uraian Tugas
“Biasanya anu mendaftar, ditanyakan Manusia
(SDM)
KTP nya, alamatnya dimana” (Informan
Pendaftaran pasien
2, petugas filling). • Pasien lama BPJS
• Pasien lama Non BPJS
Berdasarkan hasil wawancara • Pasien baru BPJS
dengan informan 2 (petugas filling) adalah • Pasien baru Non BPJS
mendaftarkan pasien. Filling
Berdasarkan hasil wawancara dengan • Mencari berkas rekam
informan 1 dan informan 2, dapat disimpulkan medis pasien
Loket 1
bahwa uraian tugas di loket 1 adalah • Register loket 1
mendaftarkan pasien yang terdiri dari pasien • Distribusi ke poli
lama BPJS, pasien lama Non BPJS, pasien • Mengambil berkas rekam
baru BPJS dan pasien baru Non BPJS. Selain medis yang selesai
itu, uraian tugas di loket 1 adalah register pelayanan dari poli
loket 1, distribusi ke poli serta mencari dan • Mengembalikan berkas
mengembalikan berkas rekam medis dari rak rekam medis ke rak
penyimpanan
penyimpanan
Input data
2) Loket 2
• Input data simpus
“Pastinya menginput data-data pasien
• Input data sikda
ke dalam simpus, sikda, P care, regist, • Input data P- care
KIR, Caten, pembayaran pasien juga Loket 2 Register loket 2
ada” (Informan 3, petugas input data). Membuat surat rujukan
Membuat KIR Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara Membuat surat caten
dengan informan 3 (petugas input data), Pembayaran pasien umum
adalah input data pasien ke dalam simpus, Berdasarkan Tabel 1 mengenai
sikda dan P care, register loket 2, juga uraian tugas unit rekam medis Puskesmas
membuat KIR Kesehatan, caten dan Guntung Payung Banjarbaru didapatkan
pembayaran pasien umum. Hal ini juga hasil, kategori Sumber Daya Manusia (SDM)
didukung dengan hasil wawancara informan di unit rekam medis Puskesmas Guntung
4 yaitu: Payung Banjarbaru terdiri dari loket 1 dan
“Tugas pokoknya itu memberi rujukan, loket 2 dengan masing-masing uraian
habis itu memberi KIR Kes, terus tugasnya. Pada loket 1 uraian tugasnya terdiri
mengenteri data, register, menginpus” dari pendaftaran pasien dan filling,
(Informan 4, petugas input data). sedangkan pada loket 2 terdiri dari input data,
register, membuat surat rujukan, surat KIR

89
Nirma Yunita, dkk

kesehatan, surat caten, dan pembayaran 20 Juli, 10 Agustus, 17 Agustus, 19 Oktober,


pasien umum. dan 25 Desember.
5) Ketidakhadiran Keja
2. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT) “Kada boleh”. (Informan 5, Koordinator
Menetapkan waktu kerja tersedia dalam satu pelaksana Puskesmas)
tahun terdiri dari:
1) Hari kerja Berdasarkan hasil wawancara
2) Cuti tahunan dengan informan 5 (Koordinator pelaksana
3) Pendidikan dan pelatihan Puskesmas), tidak boleh ada ketidakhadiran
4) Hari libur nasional kerja di Puskesmas Guntung Payung
5) Ketidakhadiran kerja Banjarbaru.
6) Waktu kerja 6) Waktu Kerja
Berdasarkan hasil wawancara “Dari jam 8 sampai jam 3 itu hari Senin-
dengan informan mengenai Waktu Kerja Kamis, kalau hari Jumat sampai jam 11,
Tersedia (WKT), yaitu: Sabtu sampai jam 2”. (Informan 7,
1) Hari Kerja Koordinator pelaksana Puskesmas)
“8 jam dikali 7 eehh tapi Jumat Sabtu,
ohh hari kerja 6 hari”. (Infoman 5, Berdasarkan hasil wawancara
Koordinator pelaksana Puskesmas) dengan informan 5 (Koordinator pelaksana
Puskesmas), waktu kerja di bagian rekam
Berdasarkan hasil wawancara medis adalah Senin – Kamis dari jam 8 – 3
dengan informan 5 (Koordinator pelaksana sore. Hari Jumat sampai jam 11, dan hari
Puskesmas), jumlah hari kerja di unit rekam Sabtu sampai jam 2.
medis Puskesmas Guntung Payung Berdasarkan hasil wawancara
Banjarbaru adalah 6 hari seminggu. dengan informan 5 (Koordinator pelaksana
2) Cuti Tahunan Puskesmas), dapat disimpulkan bahwa hari
“Cuti tahunan menurut prosedur kerja di unit rekam medis Puskesmas
pemerintah” (Informan 5, Koordinator Guntung Payung Banjarbaru adalah 6 hari
pelaksana Puskesmas) seminggu. Cuti tahunan 2 hari. Pendidikan
dan pelatihan masih belum dijalankan. Hari
Berdasarkan hasil wawancara libur 16 hari dengan tidak boleh ada
dengan informan 5 (Koordinator pelaksana ketidakhadiran kerja, serta waktu kerja 6 jam
Puskesmas), cuti tahunan menurut prosedur per hari.
pemerintah yaitu 2 hari, pada tanggal 12 Mei: Adapun perhitungan Waktu Kerja
Cuti Bersama Raya Idul Fitri 1442 H, dan 24 Tersedia (WKT), sebagai berikut:
Desember: Cuti Bersama Hari Raya Natal. Tabel 2. Waktu Kerja Tersedia
3) Pendidikan dan Pelatihan Waktu Kerja
Jumlah Keterangan
“Sementara nggak ada”. (Informan 5, Tersedia
Koordinator pelaksana Puskesmas) Hari Kerja ( 6 x
A 312 Hari/tahun
52 minggu )
Berdasarkan hasil wawancara B Cuti Tahunan 2 Hari/tahun
dengan informan 5 (Koordinator pelaksana
Puskesmas), belum ada pendidikan dan Pendidikan
C 0 Hari/tahun
dan Pelatihan
pelatihan di unit rekam medis Puskesmas
Guntung Payung Banjarbaru. D Libur Nasional 16 Hari/tahun
4) Hari Libur Nasional
Ketidakhadiran
“Hari libur, sama pemerintah” (Informan E 0 Hari/tahun
Kerja
5, Koordinator pelaksana Puskesmas)
F Waktu Kerja 6 Jam/hari
Berdasarkan hasil wawancara [312 - ( 2 +
dengan informan 5 (Koordinator pelaksana Total Hari 0 + 16 + 0 )]
Puskesmas), hari libur menurut prosedur Kerja = [ A – = 312 – 18 Hari/tahun
pemerintah yaitu 16 hari, pada tanggal 1 (B+C+D+E)] = 294 hari
Januari, 12 Januari, 11 Maret, 14 Maret, 2 kerja/tahun
April, 1 Mei, 12 Mei, 13-14 Mei, 26 Mei, 1 Juni,

90
Nirma Yunita, dkk

Waktu Kerja standar kelonggaran = rata-rata waktu per


Jumlah Keterangan
Tersedia waktu kelonggaran / Waktu Kerja Tersedia
[312 - ( 2 + (WKT), waktu allowance atau standar
0 + 16 + 0 ) kelonggaran di unit rekam medis Puskesmas
Waktu Kerja
x 6] Guntung Payung adalah 0,041 menit/tahun.
Tersdia = [ A –
=1764 Menit/tahun
(B+C+D+E) x
jam/tahun
F] 4. Menetapkan Standar Beban Kerja
=105480
menit/tahun Berdasarkan hasil observasi di unit
Berdasarkan Tabel 2 mengenai rekam medis Puskesmas Guntung Payung
perhitungan Waktu Kerja Tersedia (WKT) Banjarbaru mengenai uraian beban kerja dan
menggunakan rumus Waktu Kerja Tersedia waktu penyelesaian nya di unit rekam medis,
(WKT) = [A – (B+C+D+E) x F], di unit rekam sebagai berikut:
medis Puskesmas Guntung Payung adalah Tabel 4. Perhitungan Standar Beban Kerja (SBK)
pada Loket 1
294 hari/tahun atau 1764 jam/tahun atau
105480 menit/tahun. Kategori
Waktu Standar
Sumber
per beban
3. Menentukan Waktu Allowance Daya Uraian Tugas
Kegiat kerja
Waktu allowance atau standar Manusia
an (SBK)
kelonggaran di unit rekam medis Puskesmas (SDM)
Pendaftaran pasien
Guntung Payung Banjarbaru adalah rapat
• Pasien 02.15 49227.9
petugas unit rekam medis. Berdasarkan hasil 01.07 98915.9
lama BPJS
wawancara dengan informan meneganai • Pasien 04.30 24614.0
waktu allowance yaitu: lama Non 03.33 31783.8
”Kalau berapa kali, sebulan sekali, tapi BPJS
kalau memang ada yang perlu dibahas • Pasien 01.21 87471.1
kada tentu setiap bulan. Sampai selesai baru BPJS
paling tidak sampai jam bulik, jam 3”. • Pasien
(Informan 5, Koordinator pelaksana baru Non 01.11 95351.4
Puskesmas) BPJS 05.10 20752.9
Filling 05.40 19600.0
Berdasarkan hasil wawancara • Mencari
berkas 01.20 88200.0
dengan informan 5 (Koordinator pelaksana
rekam
Puskesmas), kegiatan yang tidak terkait
medis
langsung dengan kegiatan pokok adalah pasien
rapat, frekuensi rapat di Puskesmas Guntung Loket 1 • Register
Payung Banjarbaru adalah sekali dalam loket 1
sebulan, yaitu 12 kali dalam setahun. Waktu • Distribusi
penyelesaian nya sampai jam pulang ke poli
puskesmas yaitu jam 3 sore. • Mengambil
Adapun perhitungan waktu allowance atau berkas
standar kelonggaran, sebagai berikut: rekam
Tabel 3 Perhitungan Waktu Allowance Atau medis yang
Standar Kelonggaran selesai
pelayanan
Total dari poli
Rat
Kegiat Rata – Waktu Standa • Mengembal
a-
an Frek Rata kerja r ikan berkas
rata
penunj uensi Waktu tersedia Kelong rekam
wa
ang Kelong (WKT) garan medis ke
ktu
garan rak
penyimpan
Rapat 12 360 4320 105840 0,041
an
Berdasarkan Tabel 3 mengenai waktu TOTAL 515916.9
allowance atau standar kelonggaran Berdasarkan Tabel 4 mengenai
menggunakan rumus waktu allowance atau perhitugan Standar Beban Kerja (SBK)

91
Nirma Yunita, dkk

menggunakan rumus beban kerja yaitu Tabel 6. Perhitungan Full Time Equivalent (FTE)
Standar Beban Kerja (SBK) = Waktu Kerja
Tersedia (WKT) / rata –rata per kegiatan waktu
Full
pokok, Standar Beban Kerja (SBK) pada loket Time
Stand kerja
1 di unit rekam medis Puskesmas Guntung Kegiata Equi
N ar tersed Allowan
n vale
Payung adalah 515916.9 menit/tahun. o Beban ia ce
Pokok nt
Tabel 5 Perhitungan standar beban kerja (SBK) Kerja (WKT
(FTE
pada Loket 2 )
)
Kategori 51591 10584
Sumber Waktu Standar 1 Loket 1 0,041 4,9
Uraian 6.9 0
Daya per beban kerja 40193 10548
Tugas 2 Loket 2 0,041 3,8
Manusia Kegiatan (SBK) 4.2 0
(SDM) Berdasarkan Tabel 6 mengenai
Input data
perhitungan Full Time Equivalent (FTE),
• Input 03.20 33075
03.16 33493.7 perhitungan dari Waktu Kerja Tersedia (WKT),
data
simpus 04.21 25140.1 waktu Allowance, dan Standar Beban Kerja
• Input (SBK) dapat dihitung beban kerja mengguakan
data 02.50 42336 metode Full Time Equivalent (FTE) dengan
sikda 05.32 19894.7 rumus Standar Beban Kerja (SBK) / Waktu
• Input 05.50 19243.6 Kerja Tersedia (WKT) + allowance, Full time
data P- 06.20 17071.0 equivalent (FTE) pada loket 1 adalah 4,9 dan
care 00.50 211680 pada loket 2 adalah 3,8.
Register Hal tersebut didukung hasil
loket 2 wawancara dengan informan terkait adanya
Loket 2 Membuat tugas tambahan yang ada di loket 1 dan 2
surat
yaitu:
rujukan
Membuat “Tugas tambahan, Ada. Kadang-
KIR kadang kalu sudah selesai pendaftaran
Kesehata kami membantu atau mengisi di loket 2
n untuk menyelesaikan pelayanan rekam
Membuat medis ini”. (Informan 1, petugas
surat pendaftaran)
caten Berdasarkan hasil wawancara dengan
Pembayar informan 1 (petugas pendaftaran), tugas
an pasien tambahan petugas pendaftaran setelah
umum
selesai mendaftarkan pasien adalah
TOTAL 401934.2 membantu mengisi di loket 2 untuk
Berdasarkan Tabel 5 mengenai menyelesaian pelayanan rekam medis. Hal
perhitugan Standar beban Kerja (SBK) ini juga didukung dengan hasil wawancara
menggunakan rumus beban kerja yaitu dengan informan 2 yaitu:
Standar Beban Kerja (SBK) = Waktu Kerja “Biasanya bikin anu laporan bulanan,
Tersedia (WKT) / rata –rata per kegiatan bu Hamisah. Bikin laporan akhir
pokok, Standar Beban Kerja (SBK) pada loket tahunan”. (Informan 2, petugas filling)
2 di unit rekam medis Puskesmas Guntung Berdasarkan hasil wawancara dengan
Payung adalah 401934.2 menit/tahun. informan 2 (petugas filling), tugas tambahan
5. Perhitungan Full Time Equivalent (FTE) nya adalah membuat laporan bulanan dan
tahunanan yang dibuat oleh koordinator
Berdasarkan hasil observasi dan pelaksana Puskesmas. Hal ini juga didukung
wawancara dari uraian tugas, perhitungan dengan hasil wawancara dengan informan 3
dari Waktu Kerja Tersedia (WKT), waktu yaitu:
Allowance, dan Standar Beban Kerja (SBK) “Untuk tugas tambahan tergantung,
dapat dihitung beban kerja mengguakan jikaa Eee membantu petugas lain pasti
metode Full Time Equivalent (FTE). ada. Misalkan untuk menaruh file rekam
Adapun perhitungan Full Time medis di tempat filling atau pembuatan
Equivalent (FTE), sebagai berikut:

92
Nirma Yunita, dkk

KIR Kes dan Caten”. (Informan 3, 1 Puskesmas Penunjang Rekam


petugas input data) Guntung Medis Medis
Berdasarkan hasil wawancara dengan Payung
informan 3 (petugas input data), tugas Banjarbaru
tambahan di loket 2 adalah membantu Berdasarkan Tabel 7. fasilitas
petugas lain seperti menaruh rekam medis di pelayanan kesehatan Puskesmas Guntung
tempat filling dan juga pembuatan KIR Payung Banjarbaru dengan kelompok SDMK
Kesehatan dan Caten. Hal ini juga didukung penunjang medis dan jenis SDMK adalah
dengan hasil wawancara dengan informan 4 Rekam Medis.
yaitu:
“Banyak, kaya aku, aku double sebagai 2. Menetapkan waktu kerja tersedia (WKT)
kasir, juga Yazid didalam, ini untuk KIR Data yang dibutuhkan untuk menetapkan
kes juga. Jadi kami double-double waktu kerja tersedia adalah sebagai berikut :
karena kekurangan Sumber Daya 1) Hari kerja (A),
Manusia (SDM) itu tadi.” (Informan 4, 2) Cuti tahunan (B)
petugas input data) 3) Pendidikan dan pelatihan (C),
Berdasarkan hasil wawancara dengan 4) Hari Libur Nasional (D),
informan 4 (petugas input data), tugas 5) Ketidak hadiran kerja (E),
tambahan di loket 2 adalah sebagai kasir, 6) Waktu kerja (F),
menginput data dan KIR kesehatan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Berdasarkan hasil wawancara
informan 1, informan 2, informan 3, dan dengan informan 7 (Koordinator pelaksana
informan 4, dapat disimpulkan bahwa di loket Puskesmas), dapat disimpulkan bahwa hari
1 pendaftaran pasien, filling, maupun loket 2 kerja di unit rekam medis Puskesmas
input data, terdapat tugas tambahan selain Guntung Payung Banjarbaru adalah 6 hari
tugas pokoknya. seminggu. Cuti tahunan 2 hari. Pendidikan
Beban kerja di unit rekam medis dan pelatihan masih belum dijalankan. Hari
Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru libur 16 hari dengan tidak boleh ada
termasuk kategori Tinggi, karena melebihi ketidakhadiran kerja, serta waktu kerja 6 jam
nilai indeks Full Time Equivalent (FTE) yaitu per hari.
1,28.
Adapun perhitungan Waktu Kerja
B. Kebutuhan Sumber Daya Manusia Tersedia (WKT), sebagai berikut:
(SDM) dengan Metode ABK Kes Tabel 8. Perhitungan Waktu Kerja Tersedia
Waktu Kerja
Kebutuhan Sumber Daya Manusia Jumlah Keterangan
Tersedia
(SDM) di unit rekam medis Puskesmas
Hari Kerja ( 6 x
Guntung Payung Banjarbaru menggunakan A 312 Hari/tahun
52 minggu )
metode Analisis Beban Kerja (ABK Kes).
Langkah-langkah perhitungan kebutuhan B Cuti Tahunan 2 Hari/tahun
Sumber Daya Manusia (SDM) berdasarkan Pendidikan
metode Analisis Beban Kerja (ABK Kes), C 0 Hari/tahun
dan Pelatihan
sebagai berikut:
1. Menetapkan fasilitas pelayanan D Libur Nasional 16 Hari/tahun
kesehatan dan jenis sumber daya manusia Ketidakhadiran
kesehatan (SDMK) E 0 Hari/tahun
Kerja
Berdasarkan struktur organisasi dan
F Waktu Kerja 6 Jam
hasil observasi fasilitas pelayanan kesehatan
dan jenis SDMK rekam medis Puskesmas [312 - ( 2 +
Guntung Payung Banjarbaru berikut ini: Total Hari 0 + 16 + 0 )]
Tabel 7.SDMK Rekam Medis Puskesmas Kerja = [ A – = 312 – 18 Hari/tahun
Guntung Payung Banjarbaru (B+C+D+E)] = 294 hari
No. Fasilitas Kelompok Jenis kerja/tahun
Pelayanan SDMK SDMK
Kesehatan

93
Nirma Yunita, dkk

Waktu Kerja Tabel 9. Perhitungan Standar Beban Kerja Pada


Jumlah Keterangan
Tersedia Loket 1
[312 - ( 2 +
0 + 16 + 0 ) Kategori
Waktu Kerja Standar
x6] Sumber Waktu
Tersdia = [ A – Uraian beban
=1764 Menit/tahun Daya per
(B+C+D+E) x Tugas kerja
jam/tahun Manusia kegiatan
F] (SBK)
=105480 (SDM)
menit/tahun Pendaftara
Berdasarkan Tabel 8 mengenai n pasien
perhitungan Waktu Kerja Tersedia (WKT) • Pasien
menggunakan rumus Waktu Kerja Tersedia lama
(WKT) = [A – (B+C+D+E) x F], di unit rekam BPJS
medis Puskesmas Guntung Payung adalah • Pasien
lama Non
294 hari/tahun atau 1764 jam/tahun atau
BPJS
105480 menit/tahun. • Pasien
baru
3. Menetapkan komponen beban kerja dan BPJS
norma waktu • Pasien
Unit kerja yang diamati dan dihitung baru Non
jumlah tenaga nya dalam penelitian ini adalah BPJS 02.15 49227.9
unit kerja rekam medis Puskesmas Guntung Filling 01.07 98915.9
Payung Banjarbaru dengan kategori Sumber • Mencari 04.30 24614.0
Daya Manusia (SDM) adalah petugas rekam berkas 03.33 31783.8
medis pada loket 1 dan loket 2 dengan rekam
masing-masing uraian tugasnya. Pada loket 1 medis 01.21 87471.1
pasien
uraian tugas pokok terdiri dari pendaftaran Loket 1
• Register 01.11 95351.4
pasien norma waktu 12.56 jam/kegiatan dan loket 1 05.10 20752.9
filling 13.21 jam/kegiatan, sedangkan pada • Distribusi 05.40 19600.0
loket 2 terdiri dari input data 11.56 ke poli
jam/kegiatan, register 02.50 jam/kegiatan, • Mengamb
membuat surat rujukan 05.32 jam/kegiatan, il berkas
surat KIR kesehatan 05.50 jam/ kegiatan/, rekam 01.20 88200.0
surat caten 06.20 jam/kegiatan, dan medis
pembayaran pasien umum. Tugas penunjang yang
pertemuan norma waktu 2 jam/bulan. selesai
pelayana
n dari poli
4. Menghitung standar beban kerja
• Mengemb
Beban kerja masing-masing kategori
alikan
Sumber Daya Manusia (SDM) di unit rekam berkas
medis adalah meliputi: rekam
1) Uraian tugas yang dilaksanakan oleh medis ke
masing-masing kategori Sumber Daya rak
Manusia (SDM) penyimpa
2) Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk nan
menyelesaikan tiap kegiatan pokok Jumlah 515916,9
3) Standar beban kerja per tahun masing- Berdasarkan Tabel 9 mengenai
masing kategori Sumber Daya Manusia perhitugan Standar Beban Kerja (SBK)
(SDM). menggunakan rumus beban kerja yaitu
Standar Beban Kerja (SBK) = Waktu Kerja
Berdasarkan hasil observasi di unit Tersedia (WKT) / rata –rata per kegiatan
rekam medis Puskesmas Guntung Payung pokok, Standar Beban Kerja (SBK) pada loket
Banjarbaru mengenai uraian beban kerja dan 1 di unit rekam medis Puskesmas Guntung
waktu penyelesaiannya di unit rekam medis, Payung adalah 515916.9 menit/tahun.
sebagai berikut:

94
Nirma Yunita, dkk

Tabel 10 Perhitungan Standar Beban Kerja Banjarbaru adalah sekali dalam sebulan,
pada Loket 2 yaitu 12 kali dalam setahun. Waktu
penyelesaian nya sampai jam pulang
Kategori Puskesmas yaitu jam 3 sore.
Standar
Sumber Waktu Adapun perhitungan Standar
Uraian Beban
Daya per
Manusia
Tugas
Kegiatan
Kerja Kegiatan Penunjang, sebagai berikut:
(SBK)
(SDM)
Tabel 11. Perhitungan Standar Kegiatan
Input data
Penunjang
• Input data
simpus
• Input data Total Standa
sikda Kegiat Rata- Rata – r
• Input data an Frek rata Rata Kelong
WKT
P- care 33075 penunj uensi wakt Waktu garan
03.20 ang u Kegiata (J/WK
Register 33493.7
03.16 n T)
loket 2 25140.1
04.21 10584
Membuat 42336 Rapat 12 360 4320 0,041
Loket 2 02.50 0
surat 19894.7
05.32
rujukan 19243.6
05.50
Membuat 17071.0 Berdasarkan Tabel 11 mengenai
06.20
KIR 211680 Standar Kelonggaran (SK) menggunakan
00.50
Kesehatan rumus Standar Kelonggaran (SK) = Rata-rata
Membuat waktu per waktu kelonggaran / Waktu Kerja
surat caten Tersedia (WKT), Standar Kelonggaran (SK)
Pembayara
di unit rekam medis Puskesmas Guntung
n pasien
umum Payung adalah 0,041 menit/tahun.
Jumlah 401934,2
Berdasarkan Tabel 10. mengenai 6. Menghitung kebutuhan SDMK per institusi
perhitugan Standar beban Kerja (SBK) / fasyankes
menggunakan rumus beban kerja yaitu
Standar Beban Kerja (SBK) = Waktu Kerja Berdasarkan hasil observasi,
Tersedia (WKT) / rata –rata per kegiatan wawancara dan perhitungan kebutuhan
pokok, Standar Beban Kerja (SBK) pada loket Sumber Daya Manusia (SDM) selain harus
2 di unit rekam medis Puskesmas Guntung diketahui Waktu Kerja Tersedia (WKT),
Payung adalah 401934.2 menit/tahun. kategori Sumber Daya Manusia (SDM),
Standar Beban Kerja (SBK), dan Standar
5. Menghitung Standar Kegiatan Penunjang Kegiatan Penunjang (SKP), juga harus
Perhitungan faktor penunjang dapat diketahui Kuantitas Kegiatan Pokok (KKP)
dilaksanakan melalui observasi dan disusun berdasarkan data kunjungan pasien
wawancara kepada tiap kategori Sumber per tahun. Pada penelitian ini menggunakan
Daya Manusia (SDM) tentang: data jumlah kunjugan pasien tahun 2020 dan
1) Kegiatan-kegiatan yang tidak terkait data jumlah kunjungan KIR Kesehatan dan
langsung dengan pelayanan pada pasien, Caten tahun 2020.
misalnya rapat, penyusunan laporan Berikut adalah data kunjungan pasien
kegiatan tahun 2020 yang bersumber dari laporan
2) Frekuensi kegiatan dalam satu hari, tahunan Puskesmas Guntung Payung
minggu, bulan Banjarbaru, sebagai berikut:
3) Waktu yang dibutuhkan Tabel
untuk4. Tabel 12. Data Kunjungan Pasien
menyelesaikan kegiatan.
Jumlah
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kode Total
Nama Kasus
informan 7 (Koordinator pelaksana ICD Baru Lama
Penyakit/Diagnosis Golongan
Puskesmas), kegiatan yang tidak terkait X Total
Umur
langsung dengan kegiatan pokok adalah 7246 2139
rapat petugas unit rekam medis, frekuensi 9395
rapat di Puskesmas Guntung Payung

95
Nirma Yunita, dkk

Berdasarkan Tabel 12 mengenai Standar beban kerja (SBK) + Standar


kunjungan pasien di Puskesmas Guntung kelonggaran (SK), kebutuhan Sumber Daya
Payung Banjarbaru tahun 2020 berjumlah Manusia (SDM) di loket 1 adalah 3 orang.
9395

Kunjungan pembuatan KIR


Kesehatan dan surat caten pada tahun
2020, kunjungan pembuatan KIR
Kesehatan dan surat caten berjumlah 1636
orang pada tahun 2020.
Berikut hasil perhitungan kebutuhan
Sumber Daya Manusia (SDM) di unit rekam
medis Puskesmas Guntung Payung
Banjarbaru, yaitu:

Tabel 13. Kebutuhan Sumber Daya Manusia


(SDM) pada Loket 1
Kategori Standar
Kuantitas Standar
Sumber Daya beban Kebutuhan
Uraian Tugas kegiatan kelonggaran
Manusia kerja tenaga (KT)
pokok (KKP) (SK)
(SDM) (SBK)

Pendaftaran pasien
• Pasien lama BPJS 49227.9
• Pasien baru Non 9395 0,041 0,23
BPJS 98915.9
• Pasien baru BPJS 9395 0,041 0,14
• Pasien baru Non 24614.0
9395 0,041 0,42
BPJS 31783.8
9395 0,041 0,34
Filling
• Mencari berkas
rekam medis
Loket 1 pasien 87471.1
9395 0,041 0,15
• Register loket 1
• Distribusi ke poli
• Mengambil berkas 9395
95351.4
0,041 0,14
rekam medis yang 20752.9
9395 0,041 0,43
selesai pelayanan
dari poli 19600.0
9395 0,041 0,52
• Mengembalikan
berkas rekam
medis ke rak 88200.0
9395 0,041 0,15
penyimpanan

Jumlah 3

Berdasarkan Tabel 13 mengenai


kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
dihitung berdasarkan Waktu Kerja Tersedia
(WKT), Standar Beban Kerja (SBK), dan
Standar Kelonggaran (SK), juga harus
diketahui Kuantitas Kegiatan Pokok (KKP)
disusun berdasarkan data kunjungan
pasien per tahun. Perhitungan kebutuhan
Sumber Daya Manusia (SDM) mengunakan
rumus kebutuhan Sumber Daya Manusia
(SDM) = Kuantitas kegiatan pokok (KKP) /

96
Nirma Yunita, dkk

Tabel 14. Kebutuhan Sumber Daya Manusia


(SDM) pada Loket 1

Kuantitas Standar
Kategori Sumber Standar
kegiatan beban Kebutuhan
Daya Manusia Uraian Tugas kelonggaran
pokok kerja tenaga (KT)
(SDM) (SK)
(KKP) (SBK)
Input data
• Input data 11031 0,041 0,37
simpus 33075
• Input data 11031 0,041 0,37
sikda 11031 33493.7 0,041 0,48
• Input data 25140.1
P- care 11031 0,041 0,30
Register loket 2 11031 42336 0,041 0,60
Loket 2
Membuat surat 11031 19894.7 0,041 0,61
rujukan 19243.6
Membuat KIR 11031 0,041 0,69
Kesehatan 11031 17071.0 0,041 0,09
Membuat surat 211680
caten
Pembayaran
pasien umum
Jumlah 4

Berdasarkan Tabel 14 mengenai “Banyak pang yang beban tenaga.


kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Banyak yang orang berhenti”.
dihitung berdasarkan Waktu Kerja Tersedia (Informan 2, petugas filling)
(WKT), kategori Sumber Daya Manusia
(SDM), Standar Beban Kerja (SBK), dan Berdasarkan hasil wawancara dengan
Standar Kelonggaran (SK), juga harus informan 2 (petugas filling), jumlah petugas
diketahui Kuantitas Kegiatan Pokok (KKP) kurang karena banyak petugas yang
disusun berdasarkan data kunjungan pasien berhenti. Hal ini juga didukung dengan hasil
per tahun. Perhitungan kebutuhan Sumber wawancara dengan informan 3 yaitu:
Daya Manusia (SDM) menngunakan rumus “Kalau untuk pelayanan cukup,
kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) = mencukupi, tapi untuk optimalnya
Kuantitas Kegiatan Pokok (KKP) / Standar menurut saya masih kurang”. (Informan
Beban Kerja (SBK) + Standar Kelonggaran 3, petugas input data)
(SK), kebutuhan Sumber Daya Manusia
(SDM) di loket 2 adalah 4 orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan
Hal tersebut didukung hasil informan 3 (petugas input data), jumlah
wawancara dengan informan mengenai petugas di input data optimalnya masih
kecukupan jumlah petugas di unit rekam kurang. Hal ini juga didukung dengan hasil
medis yang sekarang yaitu: wawancara dengan informan 4 yaitu:
“Petugas pendaftaran, jumlah, sudah “Belum”. (Informan 4, petugas input
mencukupi”. (Informan 1, petugas data)
pendaftaran)
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan 4 (petugas input data), jumlah
informan 1(petugas pendaftaran), jumlah petugas masih belum mencukupi.
petugas pendaftaran sudah mencukupi. Hal Berdasarkan hasil wawancara
ini juga didukung dengan hasil wawancara informan 1, informan 2, informan 3, dan
dengan informan 2 yaitu: informan 4 menunjukkan bahwa masih
kurangnya petugas di unit rekam medis
Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru.
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara didapat bahwa kebutuhan

97
Nirma Yunita, dkk

Sumber Daya Manusia (SDM) di unit rekam adalah 515916.9 menit/tahun, sedangkan
medis Puskesmas Guntung Payung Standar beban kerja (SBK) pada loket 2 di
Banjarbaru termasuk kategori Kurang, unit rekam medis Puskesmas Guntung
karena jumlah petugas kurang dari hasil Payung adalah 401934.2 menit/tahun.
perhitungan dengan metode Analisis Beban Terakhir, pada perhitungan Full Time
Kerja Kesehatan (ABK Kes) yaitu 7 orang. Equivalent (FTE) perhitungan dari Waktu
Kerja Tersedia (WKT), waktu Allowance, dan
Pembahasan Standar Beban Kerja (SBK) dapat dihitung
A. Beban Kerja beban kerja mengguakan metode Full Time
,Sumber Daya Manusia (SDM) di unit Equivalent (FTE) dengan rumus Standar
rekam medis Puskesmas Guntung Payung Beban Kerja (SBK) / Waktu Kerja Tersedia
Banjarbaru terdiri dari loket 1 dan loket 2 (WKT) + allowance, Full time equivalent
dengan masing-masing uraian tugasnya. (FTE) pada loket 1 adalah 4,9 dan pada loket
Pada loket 1 uraian tugasnya terdiri dari 2 adalah 3,8.
pendaftaran pasien yang terdiri dari pasien Beban kerja di unit rekam medis
lama BPJS, pasien lama Non BPJS, pasien Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru
baru BPJS dan pasien baru Non BPJS. Tinggi, karena melebihi nilai indeks Full Time
Selain itu, uraian tugas di loket 1 adalah Equivalent (FTE) yaitu 1,28.
register loket 1, distribusi ke poli serta Hal ini sejalan dengan teori pedoman
mencari dan mengembalikan berkas rekam analisis beban kerja dari Badan Kepegawaian
medis dari rak penyimpanan, sedangkan Negara (7). Full Time Equivalent (FTE)
pada loket 2 terdiri dari input data simpus, dikategorikan menjadi 3 Unit masing-masing
sikda dan P Care, register loket 2, membuat Unit mempunyai range nilai sebagai berikut:
surat rujukan, surat KIR kesehatan, surat 1) Underload (beban kerja kurang) = bila nilai
caten, dan pembayaran pasien umum. indeks Full Time Equivalent (FTE) anatara
Selanjutnya, pada penetapan Waktu 0 – 0.99
Kerja Tersedia (WKT), hari kerja di unit 2) Normal (beban kerja sudah sesuai) = nilai
rekam medis Puskesmas Guntung Payung indeks Full Time Equivalent (FTE) antara
Banjarbaru adalah 6 hari seminggu, cuti 1 – 1,28
tahunan 2 hari. Pendidikan dan pelatihan 3) Overload (beban kerja tinggi) = nilai indeks
masih belum dijalankan. Hari libur 16 hari Full Time Equivalent (FTE) lebih besar dari
dengan tidak boleh ada ketidakhadiran 1,28. (Badan Kepegawaian Negara,
kerja, serta waktu kerja 6 jam per hari. 2010).
Waktu Kerja Tersedia (WKT) di unit rekam Beban kerja di unit rekam medis pada
medis Puskesmas Guntung Payung adalah loket 1 dan loket 2 dapat dilihat sebagai
294 hari/tahun atau 1764 jam/tahun atau berikut berikut ini:
105480 menit/tahun. 1) Kategori Sumber Daya Manusia (SDM)
Kemudian pada waktu allowance, pada loket 1, hasil perhitungan dari Full
kegiatan yang tidak terkait langsung dengan Time Equivalent (FTE) adalah 4,9 yang
kegiatan pokok adalah rapat, frekuensi termasuk ke kategori Overload (beban
rapat di Puskesmas Guntung Payung kerja tinggi).
Banjarbaru adalah sekali dalam sebulan, 2) Kategori Sumber Daya Manusia (SDM)
yaitu 12 kali dalam setahun. Waktu pada loket 2, hasil perhitungan dari Full
penyelesaian nya sampai jam pulang Time Equivalent (FTE) adalah 3,8 yang
puskesmas yaitu jam 3 sore. Standar termasuk ke kategori Overload (beban
kelonggaran atau allowance di unit rekam kerja tinggi).
medis Puskesmas Guntung Payung adalah Berdasarkan hasil perhitungan
0,041 menit/tahun. tersebut disimpulkan bahwa beban kerja di
Selanjutnya, untuk menetapkan Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru
Standar Beban Kerja (SBK) menggunakan masih overload, berarti beban kerjanya
rumus beban kerja yaitu Standar Beban termasuk kategori tinggi.
Kerja (SBK) = waktu kerja tersedia (WKT) / Hal ini tidak sesuai dengan
rata –rata per kegiatan pokok, Standar Kepmenkes bahwa beban kerja adalah
beban kerja (SBK) pada loket 1 di unit banyaknya jenis pekerjaan yang harus
rekam medis Puskesmas Guntung Payung diselesaikan oleh tenaga kesehatan

98
Nirma Yunita, dkk

profesional dalam 1 tahun di sarana jam/tahun. Hal ini disebabkan karena di unit
pelayanan kesehatan. Adapun standar beban rekam medis di Puskesmas Guntung Payung
kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang Banjarbaru tidak ada pendidikan dan
dapat dilaksanakan oleh seorang tenaga pelatihan serta ketidakhadiran kerja.
kesehatan profesional dalam 1 tahun kerja Selanjutnya, pada penetapan
sesuai standar profesi dan memperhitungkan kategori Sumber Daya Manusia (SDM), unit
waktu libur, sakit, ijin, cuti, dan lain-lain (8). kerja yang diamati dan dihitung jumlah
tenaga nya dalam penelitian ini adalah unit
Hal ini sejalan dengan penelitian kerja rekam medis Puskesmas Guntung
Fetrina mendapatkan hasil beban kerja Payung Banjarbaru dengan kategori Sumber
pegawai di Fakultas UIN Syarif Hidayatullah Daya Manusia (SDM) adalah petugas rekam
Jakarta adalah Overload atau beban kerja medis pada loket 1 dan loket 2.
terlalu banyak sama dengan penelitian di unit Kemudian pada Standar Beban
rekam medis di Puskesmas Guntung Payung Kerja (SBK) menggunakan rumus beban
Banjarbaru. Pada penelitian tersebut kerja yaitu Standar Beban Kerja (SBK) =
dibutuhkan penambahan staf agar tugas dan Waktu Kerja Tersedia (WKT) / rata –rata per
kewajiban pegawai dapat dilaksanakan kegiatan pokok, Standar Beban Kerja (SBK)
dengan baik (9). pada loket 1 di unit rekam medis Puskesmas
Hal ini sejalan dengan penelitian Guntung Payung adalah 515916.9
Dini, didapatkan bahwa jika jumlah tenaga menit/tahun, sedangkan Standar Beban Kerja
kerja sedikit, sedangkan beban kerja semakin (SBK) pada loket 2 di unit rekam medis
meningkat, mengakibatkan produktivitas Puskesmas Guntung Payung adalah
kerja rendah dan akan mempengaruhi mutu 401934.2 menit/tahun.
pelayanan terhadap pasien, demikian juga Selanjutnya, penyusunan standar
sebaliknya apabila jumlah petugas lebih kelonggaran menggunakan rumus Standar
banyak dari pada beban kerja, maka banyak Kegiatan Penunjang (SKP) = Rata-rata waktu
pula waktu yang tersisa sehingga pekerjaan per waktu Faktor Tugas Penunjang / Waktu
menjadi kurang efektif. Untuk itu kebutuhan Kerja Tersedia (WKT), Standar kegiatan
Sumber Daya Manusi (SDM) di puskesmas penunjang di unit rekam medis Puskesmas
memerlukan suatu perencanaan dengan Guntung Payung adalah 0,041 menit/tahun
menghitung kebutuhan tenaga kerja Terakhir, perhitungan kebutuhan
berdasarkan beban kerja petugas agar Sumber Daya Manusia (SDM) per unit kerja
didapatkan tenaga yang berkualitas sesuai selain harus diketahui Waktu Kerja Tersedia
dengan kebutuhan karena dengan adanya (WKT), kategori Sumber Daya Manusia
tenaga kerja yang berkualitas akan (SDM), Standar Beban Kerja (SBK), dan
meningkatkan mutu pelayanan terhadap Standar Kegiatan Penunjang (SKP), juga
pasien (6). harus diketahui Kuantitas Kegiatan Pokok
(KKP) disusun berdasarkan data kunjungan
B. Kebutuhan Sumber Daya Manusia pasien per tahun. Pada penelitian ini
(SDM) dengan Metode ABK Kes menggunakan data jumlah kunjungan pasien
Waktu Kerja Tersedia (WKT), hari berjumlah 9395 orang tahun 2020, dan data
kerja di unit rekam medis Puskesmas pengunjung KIR Kesehatan dan surat caten
Guntung Payung Banjarbaru adalah 6 hari berjumlah 1636 orang pada tahun 2020.
seminggu, cuti tahunan 2 hari. Pendidikan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
dan pelatihan masih belum dijalankan. Hari (SDM) di unit rekam medis Puskesmas
libur 16 hari dengan tidak boleh ada Guntung Payung Banjarbaru kurang, karena
ketidakhadiran kerja, serta waktu kerja 6 jam jumlah petugas Kurang dari hasil perhitungan
per hari. Waktu Kerja Tersedia (WKT) di unit dengan metode Analisis Beban Kerja
rekam medis Puskesmas Guntung Payung Kesehatan (ABK Kes) didapat 7 orang.
adalah 294 hari/tahun atau 1764 jam/tahun Perhitungan kebutuhan Sumber
atau 105480 menit/tahun. Daya Manusia (SDM) mengunakan rumus
Jumlah Waktu Kerja Tersedia (WKT) kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) =
berbeda dengan perhitungan yang Kuantitas Kegiatan Pokok (KKP) / Standar
dicontohkan di dalam Kepmenkes Nomor 81 Beban Kerja (SBK) + Standar Kegiatan
Tahun 2004 yaitu 214 hari/tahun atau 1712 Penunjang (SKP), kebutuhan Sumber Daya

99
Nirma Yunita, dkk

Manusia (SDM) di loket 1 adalah 3 orang dan Daftar Pustaka


di loket 2 adalah 4 orang. 1. Suryanto, H. Analisis Beban Kerja dan
Hal tersebut juga masih belum Kebutuhan Sumber Daya Manusia
sejalan dengan Permenpan RI No 30 Tahun Petugas Rekam Medis Puskesmas Adan-
2013 tentang formasi jabatan perekam medis Adan Kabupaten Kediri., Jurnal Rekam
di puskesmas adalah 7 orang, sedangkan di Medis dan Informasi Kesehatan. 3(1);
Puskesmas Guntung Payung hanya ada 6 2020.
petugas (10). 2. Presiden RI. Undang Undang Republik
Hal ini sejalan dengan penelitian Indonesia Nomor 36 Tahun Tentang
Fadila, dalam penelitian menjelaskan jumlah Tenaga Kesehatan. Jakarta: Presiden RI;
tenaga Perekam Medis di Unit Filling RS 2014.
Permata Bunda Malang adalah 4 orang, 3. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
sedangkan hasil perhitungan kebutuhan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
tenaga kerja sebanyak 6 orang. Sehingga Indonesia Nomor: 81/Menkes/SK/I/2004
kebutuhan tenaga unit filling memerlukan tentang Pedoman Penyusunan
tambahan 2 orang (11). Perencanaan Sumber Daya Manusia
Hal ini sejalan dengan penelitian Kesehatan di Tingkat Propinsi,
Dini, tentang Analisis Beban Kerja Sumber Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit.
Daya Manusia (SDM) di Unit Rekam Medis Jakarta: Menteri Kesehatan Republik
Unit Analisa Berdasarkan teori Work Load Indonesia; 2004.
Indicator Staff Need (WISN) di Rumah Sakir 4. Dini, E. Analisis Beban Kerja Sumber
TK.II Soedjono Magelang, memperoleh hasil Daya Manusia (SDM) Di Unit Rekam
kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) unit Medis Unit Analisa Berdasarkan Teori
analisa berjumlah 3,51 dibulatkan menjadi 4, Work Load Indicator Staff Need (WISN) Di
sehingga perlu penambahan 1 petugas lagi Rumah Sakit TK.II Dr.Soejdono Magelang
(6). Tahun 2017. KTI. Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad
Kesimpulan Yani; 2017.
Beban kerja di Unit rekam medis 5. Menteri Kesehatan RI. Permenkes RI No
Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru 33 Tahun 2015 tentang Pedoman
dengan beban kerja kategori tinggi yaitu Penyusunan Perencanaan Kebutuhan
indeks FTE nya lebih dari 1,28. Berdasarkan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
perhitungan metode Full Time Equivalent Jakarta : Menteri Kesehatan RI; 2015.
(FTE) yaitu sekitar 3,8 (pada loket 1) dan 4,9 6. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan
(pada loket 2). Kebutuhan Sumber Daya Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
Manusia (SDM) di Unit rekam medis R&D. Bandung: Alfabeta. Revisi 2; 2019.
Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru 7. Badan Kepegawaian Negara. Peraturan
dengan kebutuhan Sumber Daya Manusia Kepala Badan Kepegawaian Negara
(SDM) kategori kurang berdasarkan Nomor 10 Tahun 2013, Tentang
perhitungan metode Analisis Beban Kerja Perubahan Atas Peraturan Kepegawaian
(ABK Kes) adalah 7 orang (3 orang petugas Nomor 25 Tahun 2010 Tentang Jabatan
loket 1 dan 4 orang loket 2), yang diketahui dilingkungan Badan Kepegawaian
apabila jumlah petugas kurang dari hasil Negara. Jakarta: Kepegawaian Negara RI;
perhitungan metode Analisis Beban Kerja 2013.
(ABK Kes). 8. Fetrina, E. 2017. Analisis Kebutuhan
Pegawai Berdasarkan Perhitungan Beban
Ucapan Terima Kasih Kerja Pegawai di UIN Syarif Hidayatullah
Kegiatan ini dapat terlaksana atas Jakarta Tahun 2017. Jurnal Sistem
dukungan dan kerja sama yang baik dari Informasi. 3 (1); 2017.
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis 9. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
ucapkan terima kasih kepada Yayasan Dan Reformasi Birokrasi Republik
Husada Borneo dan Kepala Puskesmas. Indonesia. Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Jabatan

100
Nirma Yunita, dkk

Fungsional Perekam Medis. Jakarta:


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia; 2013.
10. Fadila, R. Analisis kebutuhan Sumber
Daya Manusia (SDM) di Unit Filling Rumah
Sakit Permata Bunda Malang Tahun 2018.
KTI. Malang: Poltekkes Kemenkes
Malang; 2018.

101

Anda mungkin juga menyukai