Khutbah Jumat - Seri125 - MEMPERTAHANKAN TAHAPAN MOMENTUM
Khutbah Jumat - Seri125 - MEMPERTAHANKAN TAHAPAN MOMENTUM
KEMENANGAN PERJUANGAN
oleh (KH DR Surahman Hidayat MA) SCC Pusat
No Seri: 125/11/22
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah atas limpahan nikmat dan karunia-
Nya yang tidak terhingga. Terutama, nikmat iman dan Islam yang menjadi modal selamat
bahagia. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam, teladan umat
manusia, Nabi Muhammad saw berikut keluarga, para sahabat, dan semua pengikutnya hingga
akhir zaman.
Masih teringat dalam benak kaum muslimin Indonesia pada tanggal 2 Desember tahun 2016
silam jutaan orang berkumpul dan bersatu membela ayat Allah swt di Jakarta. Satu hari yang
mampu menarik atensi seluruh dunia. Kagum dan takjub akan Keagungan Allah ta’ala. Umat
muslim di negeri ini mampu untuk merapatkan shaf nya menunjukkan bahwa Islam adalah
agama yang besar. Agama yang memiliki marwah dan nilai luhur.
Bukti nyata bahwa Islam di Indonesia itu ada. Aksi damai yang terjadi 6 tahun yang lalu adalah
sebuah semangat untuk kita tetap dalam barisan yang sama. Jangan sampai hanya menjadi
cerita untuk dibanggakan saja, namun juga sebagai motivasi supaya kekuatan Islam tetap kokoh
dan besar. Sampai kemenangan dari Allah swt tiba. Dan kita menjadi wajah bagi perdamaian
dan kedamaian dunia.
Jamaah Jum’at rahimakumullah!
Umat tentu harus bergerak mengajak dan mengundang yang lain kepada Islam. Hal tersebut
akan menjadikan Islam tidak hanya diakui keberadaan nya saja. Tapi juga ada hal yang bisa
dirasakan dengan adanya Islam di sekitar masyarakat. Sebab Wujudul Ummah atau keberadaan
umat Islam sudah diakui dengan banyaknya orang yang beridentitaskan Islam pada tanda
kependudukan mereka. Maka sebuah Langkah kita akan mengawali perjalanan Islam menuju
kemenangan dan kejayaan.
Ketika kehadiran Islam telah sampai kepada seluruh penjuru masyarakat, dakwah pun akan
semakin luas dan massif. Kita bisa hadir menjadi pelopor baikan dan kebermanfaatan. Sebagai
contoh kecil adalah aksi damai 6 tahun lalu yang berlangsung dengan tertib, bersih dan rapi.
Orang akan menilai kalau ternyata Islam memiliki kedisiplinan yang bagus. Dan itulah momen
Hudurul Ummah. Dinul Islam yang muncul dan hadir kehadapan.
Rasulullah saw pernah menjelaskan tentang bahaya dari perbuatan zhalim. Perbuatan zhalim
termasuk salah satu perbuatan yang balasan nya disegerakan ketika di dunia. Sabda Nabi saw;
َ َ ُ ْ ُ ُ َ َ َ : َ ْ ُّ ْ ْ ََْ
الو ِالد ْي ِن ان َي ْج َعل ُه َما هللا ِ يف الدنيا الب يغ و عقوق
ِ ِإثنت
“Dua perilaku yang dipercepat sanksi nya Oleh Allah swt di dunia: orang yang berlaku zhalim
dan durhaka kepada kedua orangtua” (HR Thabrani)
Sangat jelas sabda Nabi Muhammad saw dalam hadits tersebut. Dengan demikian kita harus
semampu dan sebaik mungkin mencegah perbuatan zhalim. Baik terhadap diri kita sendiri
maupun lingkungan kita berada. Maka menjadi sebuah keharusan Islam hadir di setiap aspek
kehidupan kita semua. Agar kita semua selamat baik di dunia maupun di akhirat.
Agar kita bisa merealisasikan kemenangan Islam, umat harus terasa dan hadir dalam setiap
momen dan waktu. Terutama pada momen yang memiliki nilai yang berkaitan dengan
kebijakan di negara ini. Agar cita-cita Indonesia menjadi negeri yang adil dan sejahtera bisa
terwujud. Dan itulah saat dimana Zuhurul Ummah terjadi. Semakin jaya dan semakin dekat
pada kemenangan. Tentu hal tersebut hanya bisa dicapai apabila seluruh tahapnya telah
terpenuhi dan dilalui bersama. Wujudul Ummah, kemudian Hudurul Ummah, Zuhurul Ummah
sampai akhirnya kita bisa berada pada pucuk tertinggi dalam pengelolaan kebijakan, yakni
Wilayatul Ummah. Amanah kepemimpinan dan urusan kebijakan dipegang oleh umat Islam.
Demikianlah Langkah yang perlu kita tempuh untuk meraih Kemenangan yang nyata dari
Allah swt.
KHUTBAH II
َص َحابّّه أ حَه ّل الح َوفَا ،أ ََّما بَ حع ُد، ّّ ٍ ّ اَ حْلم ُد هللّ وَك َفى ،وأُصلهّي وأ ّ
صطََفىَ ،و َعلَى آله َوأ ح ُسله ُم َعلَى َسيهّد ََن ُُمَ َّمد الح ُم ح َ َ ح َ َ َ َح
لص َالةّ ّ
َن هللاَ أ ََمَرُك حم ِّب حَم ٍر َعظحي ٍم ،أ ََمَرُك حم ِّب َّ ّ ّ ّ ّ ّ
فَيَا أَيُّ َها الح ُم حسل ُم حو َن ،أ حُو ّصحي ُك حم َونَ حفس حي بّتَ حق َوى هللا الح َعل ّي الح َعظ حي ّم َو حاعلَ ُم حوا أ َّ
ه
ّ ّ ّ ّ َّ الِلَ َوَم َالئّ َكتَهُ يُ َ ُّ
ال :إّ َّن َّ الس َالّم َعلَى نَبّيهّ ّه الح َك ّرحّْي فَ َق َ
يما،صلُّوا َعلَحيه َو َسله ُموا تَ حسل ً آمنُوا َ ين َ َّبََّّ ،ي أَيُّ َها الذ َ صلو َن َعلَى النّ ه َو َّ
آل َسيهّ ّد ََن إّبح َر ّاهحي َم َوَِب ّرحكت َعلَى سيّ ّد ََن إّب ر ّاهيم و َعلَى ّ
َه حَ ح َ َ صلَّحي َ
ٍ ّ ّ ٍ
ص ّهل َعلَى َسيهّد ََن ُُمَ َّمد َو َعلَى آل َسيهّد ََن ُُمَ َّمد َك َما َ
ّ
اَلله ُه َّم َ
ّ ّ ّّ ّ ّ ّّ ّ ّ ٍ علَى سيّ ّد ََن ُُم َّم ٍد وعلَى ّ ّ
ْي إّن َ
َّك ِف الح َعالَم ح َ ت َعلَى َسيهد ََن إبح َراهحي َم َو َعلَى آل َسيهد ََن إبح َراهحي َم ّ ،ح آل َسيهّد ََن ُُمَ َّمد َك َما َِب َرحك َ َ َه َ َ َ
َححي ٌد ََّمحي ٌد. َّ
ات،ات حاْلَحي ّاء ّمحن هم و حاْلَمو ّ ات والحم حؤّمنّْي والحم حؤّمنَ ّ اَللهه َّم ا حغ ّفر لّحلمسلّ ّمْي والحمسلّم ّ
حَ ُ ح َ ح َ ُ حَ َ ُ ُ ح ُ ح حَ َ ُ ح َ
ك َوالنَّا ّرك ّم حن َس َخ ّط َ اك َوا حْلَنَّةَ َونَعُ حوذُ بّ َ ضَ ك ّر َ اَللَّ ُه َّم إّ ََّن نَ حسأَلُ َ
َّدائّ َد َوالح ّم َح َنَ ،ما ظَ َهَر ّمحن َها َوَما اْلعداَء َوالش َ وَشَاتة ح اللهم حادفَ حع َعنَّا الحبَ َالءَ َوالحغَ َالءَ َوالح َوَِبءَ َوالح َف حح َشاءَ َوالح ُمحن َكَر َوالحبَ حغ َي َ
ْي َع َّامةً، ّّ ّ بطَنّ ،من ب لَ ّد ََن ه َذا خ َّ ّ
اصةً َوم حن بُحل َدان الح ُم حسلم ح َ َ َ حَ َ َ
ّّ اَللَّه َّم افح تَح ب ي نَ نَا وب ّ
ْي
ت َخ حْيُ الح َفاِت ح َ ْي قَ حومنَّا ِّب حْلَ ّهق َواَنح َ ُ ح َح َ َ ح َ
ّ ّ ّ
اب النَّا ّر . َربَّنَا آتنَا ِّف الدُّنحيَا َح َسنَةً َوِّف اآلخَرةّ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ
ان َوإّيحتَ ّاء ّذي الح ُق حرََب ويَحن َهى َع ّن ال َف حح َش ّاء َوالح ُمحن َك ّر َوالبَ حغ ّي ،يَعّظُ ُك حم لَ َعلَّ ُك حم إن هللا َيحمر الحع حد ّل و حاْلحس ّ
عبَ َاد هللا َ َ ُ ُ َ َ َّ ،ح َ
ّ ّ
تَ َذ َّك ُرحو َن .فَاذ ُك ُروا هللاَ الح َع ّظحي َم يَ حذ ُك حرُك حم َولَ ّذ حك ُر هللاّ أَ حك َب