136-Article Text-439-1-10-20170322

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015

ISSN 2354-5682 32

ANALISIS PENGARUH PENJUALAN PERSEORANGAN


DAN PROMO PENJUALAN TERHADAP VOLUME
PENJUALAN PRODUK TELKOMSEL
(Studi Kasus Pada PADA PT Selular Media Infotama Pangkalpinang)

A. RUSDI
MEDINAL
DINI PRATIWI

Management Program
STIE-IBEK Bangka Belitung
Pangkal Pinang, Indonesia
e.jurnal@stie-ibek.ac.id

Abstract- Personal selling proper application of the company will sesama produsen telekomunikasi untuk menguasai pasar
contribute or great benefit in marketing a product. In Personal telekomunikasi. Di Bangka Belitung khususnya di kota
Selling, the salesperson can directly know the needs, desires, motives, Pangkalpinang dewasa ini maraknya penggunaan pulsa seluler
complaints, and consumer behavior. While the Sales Promotion is an baik GSM (Global Selular Mobile) maupun CDMA (Code
activity company for selling products that are marketed in such a way
so that consumers will be easy to see and even by way of placement
Division Multi Access) seperti kartu HALO, Simpati, Kartu
and arrangement through personal selling and sales promotion will As, Mentari, IM3, Xplor, XL Bebas, Telkom Flexi dan lain
determine the level of consumer purchases the product offered to sebagainya. Persaingan tersebut menimbulkan banyaknya
consumers in accordance with the level of demand and credit card pilihan yang tersedia bagi konsumen dalam memenuhi
usage prime vouchers marketed by PT. Cellular Media Infotama in kebutuhan komunikasinya.
winning the competition, relying on the marketing mix. Based on Meningkatnya keperluan menjadi kebutuhan seperti yang
these descriptions, the researchers are interested in doing research telah dipaparkan di atas, ditentukan oleh perilaku konsumen.
related to marketing management review, by selecting the title: Konsumen mulai berubah orientasinya, dari orientasi fungsi ke
"Analysis of I ndividual Sales and Sales Promo Telkomsel Against orientasi estetis. Pada masa lampau konsumen berorientasi
Product Sales Volume on PT.Selular Media Infotama
Pangkalpinang". The method used by the author in the preparation of
pada aspek fungsi produk dan harga murah, namun sekarang
this paper is descriptive analysis method and quantitative analysis konsumen mulai beralih kepada nilai- nilai estetis dengan
method.Results of the study were obtained Individual Sales have lebih memperhatikan banyaknya pulsa, banyaknya SMS gratis
significant influence on the Sales Volume and Sales Promo has a dan kuota internet sesuai yang didapatkan sesuai dengan
significant influence on the volume of sales (partially) and tingkat hemat biaya di dalam melakukan komunikasi
simultaneously declare that there is significant influence between the percakapan, pengiriman pesan singkat maupun akses internet.
level of individual sales and sales promotions on product sales Dengan kata lain bahwa konsumen rela mengeluarkan
volume Telkomsel. pengorbanan material lebih banyak guna mendapatkan produk
yang melambangkan kepribadiannya dan pemenuhan
Keywords: Individual Sales, Promo Sales, Sales Volume kebutuhannya.
Perilaku konsumen memacu terjadinya pergeseran dari
I. PENDAHULUAN pendekatan kuantitas ke pendekatan kualitas. Kualitas pada
beberapa produk yang sulit diukur secara rasionalitas seperti
Fokus pemasaran telekomunikasi dewasa ini terletak sektor jasa, namun mendapatkan harga dan nilai yang tinggi di
pada konsumen. Konsumen adalah orang yang menentukan mata konsumen. Sebagai produk berteknologi tinggi, produsen
berhasil tidaknya suatu produk atau jasa yang dipasarkan. telepon genggam senantiasa memanjakan konsumen dengan
Pemahaman perusahaan atau produsen terhadap perilaku serangkaian kelebihan produk berupa aplikasi-aplikasi yang di
konsumen dalam pembelian suatu produk Telkomsel klaim dapat membantu kelancaran aktifitas serta kualitas
merupakan titik awal keberhasilan sebuah produk atau jasa produk selular.
dalam sebuah pasar telekomunikasi. Terbukanya kegiatan Perilaku konsumen menjadi pertimbangan bagi pihak
ekonomi secara global, mengakibatkan banyaknya produk manajemen pemasaran telekomunikasi yang bertumpu kepada
yang bersaing dalam jalur bisnis yang sama. Hal ini juga distribusi penjualan perseorangan dan promosi penjualan
memungkinkan terjadinya persaingan dalam bisnis produk perdana prabayar dan voucher pulsa baik fisik maupun
telekomunikasi dalam upaya memperluas pangsa pasar, atau elektrik untuk dapat meningkatkan volume penjualan sesuai
mempertahankan pasar yang ada. dengan prinsip bauran pemasaran, selain pertimbangan
Pertumbuhan bisnis handphone (telepon genggam) kualitas produk kartu prabayar dan voucher pulsa, harga yang
semakin pesat yang membutuhkan penggunaan kartu prabayar terjangkau, promosi yang terus ditingkatkan dan kegiatan
dan pulsa, karena kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi pendistribusian.
sangat tinggi, pada saat yang sama rutinitas masyarakat Personal Selling sendiri merupakan metode atau strategi
semakin bertambah. Tingginya permintaan akan telepon promosi yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
genggam semakin menambah sengitnya persaingan antar menghadapi era globalisasi ini. Menurut Chandra (2005)

www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682 33

bahwa: ” Personal Selling adalah komunikasi antar dua orang II. METODODOLOGI PENELITIAN
atau kelompok yang memungkinkan perancangan pesan secara
lebih spesifik dan Customized, komunikasi yang lebih
personal dan pengumpulan umpan balik secara langsung dari Dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian selama
para pelanggan.” berdasarkan definisi tersebut, Personal dua bulan, dimulai dari Januari 2015 sampai dengan Mei
Selling berbeda dengan kegiatan promosi lainnya. Dengan 2015. Yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah
menggunakan Personal Selling konsumen akan lebih merasa PT.Selular Media Infotama Cabang Pangkalpinang yang
diperhatikan dan lebih mudah untuk memahami produk yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta No. 8 A Kota Pangkalpinang.
ditawarkan. Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan
Penerapan Personal Selling yang tepat dalam perusahaan skripsi, penelitian ini menggunakan variabel-variabel sebagai
akan memberikan kontribusi atau manfaat yang besar dalam berikut :
memasarkan suatu produk. Dalam Personal Selling, tenaga Variabel Bebas (Independent Variable) dan Variabel
penjual dapat secara langsung mengetahui kebutuhan, Terikat (Dependent Variable). Variabel bebas dalam
keinginan, motif, keluhan, dan perilaku konsumen. Menurut penelitian ini adalah variabel Penjualan Perseorangan dan
Kusumadmo (dalam Saputra, 2007) mengatakan bahwa Promo Penjualan sedangkan variabel terikatnya adalah
dalam Personal Selling, para penjual dapat mengadakan Volume penjualan.
penyesuaian akan pesan-pesan yang disampaikan kepada para 1. Variabel Independen
pembeli menurut karakteristik yang unik dari setiap prospek a. Penjualan perseorangan
atau calon pelanggan. Lebih lanjut dengan daya pengamatan Penjualan perseorangan merupakan aktivitas
dan pendengarannya, para penjual dapat menerima umpan komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga
balik tentang pesan dan penjelasannya menurut tingkat dan penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan
derajat penyampainya. Apabila umpan balik itu menunjukkan pikiran dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung
bahwa pesan-pesan tidak dapat diterima seperti yang (Face to Face) dalam melakukan transaksi penjualan.
seharusnya, penjual akan secara cepat mengadakan Banyaknya jumlah penjualan yang dilakukan oleh
penyesuaian di dalam metode presentasi. Dengan demikian, pelaku penjualan perseorangan akan meningktakan
perusahaan berkesempatan untuk menemukan secara pasti volume penjualan
sasaran mereka dengan lebih efektif dibandingkan dengan cara b. Promosi Penjualan
promosi lainnya. Promosi penjualan adalah usaha untuk
Sedangkan Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah meningkatkan penjualan jangka pendek termasuk
suatu kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang didalamnya display, show, eksposition, demonstration,
dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah hadiah, korting, jual obral. Banyaknya jumlah
untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan penjualan yang dihasilkan dari kegiatan promosi
pengaturan (Lubis, 2005). Menurut Hanafie (2010) promosi penjualan akan meningkatkan volume penjualan.
penjualan merupakan program dan penawaran khusus dalam 2. Variabel Dependen
jangka pendek yang dirancang untuk memikat para konsumen Volume Penjualan adalah ukuran yang menunjukkan
(kebanyakan langsung kepada konsumen akhir) yang terkait uatu produk yang terjual. Semakin tinggi volume
agar mengambil keputusan pembelian yang positif. Promosi Penjualan suatu produk akan semakin meningkatkan laba
ini seringkali menghabiskan banyak biaya, tetapi banyak yang perusahaan
menganggap bahwa pengaruhnya sangat besar terhadap
keputusan konsumen. Keanekaragaman promosi penjualan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
lebih rumit lagi dalam usaha penjualan kepada konsumen
perantara atau penyalur. Persaingan penjualan dengan insentif Untuk dapat memberi gambaran yang jelas, karaterisitik
berupa perjalanan liburan sudah sedemikian membudaya. deskripsi data variabel dalam penelitian ini, dapat diuraikan
Tujuan dari penelitian ini tidak terlepas dari sebagai berikut:
permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Penjualan Perseorangan
1. Untuk mengetahui pengaruh penjualan perseorangan
terhadap peningkatan volume penjualan produk Telkomsel TABEL 1.
pada PT. Selular Media Infotama Pangkalpinang? Penjualan Perseorangan ( Dalam Rupiah)
2. Untuk mengetahui pengaruh promo penjualan terhadap TOTAL KENAIKAN
volume penjualan produk Telkomsel pada PT. Selular TAHUN PENJUALAN PENURUNAN %
Media Infotama Pangkalpinang? 2011 85,916,219,511 0 0
3. Untuk mengetahui secara bersama-sama pengaruh
2012 83,303,481,012 -2,612,738,499 -3.04%
penjualan perseorangan dan promo penjualan terhadap 2013 89,625,685,763 6,322,204,751 7.59%
peningkatan volume penjualan produk Telkomsel pada PT. 2014 93,458,659,264 3,832,973,501 4.28%
Selular Media Infotama Pangkalpinang?
RATA - RATA 88,076,011,388
Sumber : PT.Selular Media Infotama dan olahan penulis

www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682 34

TABEL 2. sebagai pihak yang diberikan mandat untuk mengelola


Total % Penjualan Perseorangan cluster tersebut.
terhadap Volume Penjualan Tahun 2011 – 2014 Posisi penjualan perseorangan tertinggi selama
PERSONAL VOLUME periode 2011 sampai dengan 2014 berada pada tahun 2014
TAHUN %
SELLING PENJUALAN yaitu sebesar 93,458,659,264. Terdapat peningkatan
sebesar 4.28% dari tahun 2013. Namun secara persentase
2011 85,916,219,511 173,548,669,761 50%
peningkatan tertinggi berada pada tahun 2013 yaitu sebesar
2012 83,303,481,012 167,196,998,512 50% 7.59 % dari tahun 2012. Hal ini terjadi karena beberapa
2013 89,625,685,763 174,983,553,013 51% sebab seperti meningkatnya permintaan konsumen
2014 93,458,659,264 180,312,980,014 52% terhadap produk Telkomsel khususnya produk Internet
yang terbukti berkualitas. Selain dari itu penambahan
RATA -RATA 88,076,011,388 174,010,550,325 51%
jumlah tenaga penjualan perseorangan pada tahun 2013
Sumber : PT.Selular Media Infotama dan olahan penulis
menjadi 25 orang dan 31 orang pada tahun 2014 juga
merupakan pemicu meningkatnya hasil penjualan
Jika data tersebut disajikan dalam bentuk diagram,
perseorangan. Hal ini dikarenakan pada September 2013
maka dapat digambarakan seperti diagram dibawah ini.
Telkomsel kembali memberikan kepercayaan kepada
PT.Selular Media Infotama Pangkalpinang untuk
GAMBAR 1..
mengelola cluster tambahan yaitu Kecamatan Mendobarat
Diagram Penjualan Perseorangan
dan Kecamatan Puding besar.

b) Promo Penjualan
TABEL 3.
Promo Penjualan (Dalam Rupiah)
TOTAL KENAIKAN
TAHUN %
PENJUALAN PENURUNAN

2011 4,540,002,011 - 0

2012 5,300,002,012 760,000,001 16.74%

2013 4,390,002,013 -909,999,999 -17.17%

2014 1,940,002,014 -2,449,999,999 -55.81%


Sumber : PT.Selular Media Infotama dan olahan penulis
4,042,502,103
RATA - RATA
Dari tabel dan diagram diatas menunjukkan bahwa Sumber : PT.Selular Media Infotama dan olahan sendiri
kegiatan ditribusi produk penjualan persorangan di
PT.Selular Media Infotama Pangkalpinang cenderung
mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan TABEL 4.
2014 dengan rata-rata penjualan selama periode 2011 Total % Penjualan Promo Penjualan
sampai dengan 2014 sebesar 88,076,011,388 / Tahun, bila terhadap Volume Penjualan Tahun 2011 – 2014
dilihat secara keseluruhan selama periode tahun 2011
PROMO VOLUME
sampai dengan 2014 kegiatan penjualan perseorangan
memberikan kontribusi sales sebesar 51% dari total TAHUN PENJUALAN PENJUALAN %
volume penjualan. Penjualan persorangan mengalami
2011 4,540,002,011 173,548,669,761 3%
penurunan penjualan pada tahun 2012 sebesar -
2,612,738,499 jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, atau jika menurut persentase terjadi 2012 5,300,002,012 167,196,998,512 3%
penurunan penjualan perseorangan pada tahun 2012
sebesar -3.04% dari tahun sebelumnya.
2013 4,390,002,013 174,983,553,013 3%
Turunnya hasil penjualan perseorangan ini
dikarenakan berkurangnya jumlah sales dari periode tahun
2011, dimana pada tahun 2011 jumlah team sales sebanyak 2014 1,940,002,014 180,312,980,014 1%
23 orang dan berkurang menjadi 19 orang pada tahun
2012. Hal ini dikarenakan Telkomsel memberlakukan
RATA - RATA 4,042,502,013 174,010,550,325 2%
kebijakan pembagian cluster distribusi kepada perusahaan
Sumber : PT.Selular Media Infotama dan olahan sendiri
mitra distributor nya. Dalam hal ini PT.Selular Media
Infotama mendapatkan pengurangan wilayah cluster di
pangkalpinang sebanyak dua kecamatan yaitu kecamatan Jika data tersebut ditampilkan dalam bentuk diagram,
Gerunggang dan kecamatan Taman sari, yang kemudian maka dapat digambarkan seperti diagram dibawah ini.
kedua kecamatan ini dikelola oleh PT.Sumorin Celindo

www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682 35

Berikut adalah tabel volume penjualan PT.Selular


Media Infotama beserta persentase perubahannya.
GAMBAR 2. TABEL 5.
Diagram Penjualan Promo Penjualan Volume Penjualan (Dalam Rupiah)
TOTAL KENAIKAN
TAHUN %
PENJUALAN PENURUNAN

2011 173,548,669,761 - 0

-
2012 167,196,998,512 6,351,671,249
3.66%

2013 174,983,553,013 7,786,554,501 4.66%

2014 180,312,980,014 5,329,427,001 3.05%

174,010,550,32
RATA - RATA
5
Sumber : PT.Selular Media Infotama dan olahan sendiri

Sumber : PT.Selular Media Infotama dan olahan penulis TABEL 6.


Total % Penjualan Perseorangan dan Promo
Dari tabel dan diagram diatas menunjukkan bahwa Penjualan terhadap Volume Penjualan Tahun 2011 – 2014
kegiatan ditribusi produk melalui kegiatan promo
penjualan di PT.Selular Media Infotama Pangkalpinang
cenderung mengalami fluktuasi dari tahun 2011 sampai
PERSONAL PROMO VOLUME
dengan 2014 dengan rata – rata penjualan 4,042,502,013 / THN SELLING PENJUALAN PENJUALAN %
Tahun. Secara keseluruhan selama periode 2011-2014
kegiatan sales promo penjulan memberikan kontribusi 2011 85,916,219,511 4,540,002,011 173,548,669,761 52%
sebesar 2% terhadap volume penjualan. Selama periode
2011 sampai dengan 2014. kegiatan sales Promo Penjualan 2012 83,303,481,012 5,300,002,012 167,196,998,512 53%
tertinggi pada tahun 2012 sebesar 5,300,002,012 dengan
persentase peningkatan sebesar 16,74. Meningkatnya hasil 2013 89,625,685,763 4,390,002,013 174,983,553,013 54%
kegiatan sales promosi pada tahun 2012 ini dikarenakan
banyaknya kegiatan promosi penjualan yang dilakukan 2014 93,458,659,264 1,940,002,014 180,312,980,014 53%
RATA -
oleh perusahaan. Baik kegiatan yang bersifat regional RATA 88,076,011,388 4,042,502,013 174,010,550,325 53%
maupun kegiatan sales promosi yang bersifat lokal. Hal ini S Sumber : PT.Selular Media Infotama dan olahan sendiri
juga dilakukan karena adanya pengurangan wilayah cluster
sehingga perusahaan terus meningkatkan kegiatan sales Jika data tersebut ditampilkan dalam bentuk diagram,
promosi nya untuk tetap menjaga kestabilan volume maka dapat digambarkan seperti diagram dibawah ini.
penjualan secara keseluruhan.
Posisi penjualan promosi penjualan terendah selama GAMBAR 3.
periode 2011 sampai dengan 2014 berada pada tahun 2014 Diagram Volume Penjualan
yaitu sebesar 1,940,002,014 terjadi penurunan sebesar -
2,449,999,999. Penurunan hasil penjualan sebesar -
55.81% dari kegiatan promosi penjualan ini disebabkan
karena kebijakan perusahaan untuk lebih memprioritaskan
penjualan produk melalui kegiatan penjualan perseorangan
dengan kebijakan penambahan karyawan sales. Hal ini
juga dilakukan oleh perusahaan guna mensiasati tingginya
tagihan pajak yang ditetapkan pemerintah daerah dalam
setiap kegiatan sales promosi.

c) Volume Penjualan
Dalam dunia usaha suatu perusahaan selalu
memperhatikan nilai penjualan yang dicapai dari satu
periode ke periode berikutnya. Nilai penjualan secara
singkat dapat ditentukan sebagai jumlah produk barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan guna Sumber : PT.Selular Media Infotama dan olahan sendiri
memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat disampaikan
kepada konsumen melalui proses pertukaran atau jual beli.

www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682 36

Dari tabel dan diagram diatas dapat kita lihat volume Hasil uji normalitas dengan menggunakan normal
penjualan rata – rata PT.Selular Media Infotama selama probability plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di
tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 adalah sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti garis
174,010,550,325 dan selama periode tahun tersebut saluran diagonal sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
distribusi Penjualan Perseorangan dan Promo Penjualan data dalam model regresi terdistribusi normal.
Memberikan kontribusi sebesar 53% dari total Volume
penjualan. Posisi volume penjualan terendah berada pada 2. Analisis Regresi Linier Berganda
tahun 2012 sebesar 167,196,998,512 atau menurun sebesar Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi
3.66% jika dibandingkan dengan tahun 2011. Sedangkan linear berganda, dilakukan beberapa tahap untuk mencari
Volume penjualan tertinggi diperoleh pada tahun 2014 hubungan antara variabel independen dan variabel dependen,
sebesar 180,312,980,01 dan pertumbuhan tertinggi pada melalui pengaruh Penjualan Perseorangan (X1) dan Promosi
tahun 2013 sebesar 4.66%. Hal ini terjadi berkat Penjualan (X2) terhadap Volume Penjualan (Y). hasil regresi
keberhasilan perusahaan dalam menetapkan langkah adalah :
strategi bisnis seperti penambahan jumlah tenaga sales
serta perbaikan pada sektor infrasrtuktur jaringan di setiap TABEL 7.
tower-tower Telkomsel. Seperti upgrade layanan data 3G Hasil Analisis Regresi
untuk kualitas layanan internet. Serta adanya pesta rakyat Coefficientsa
pemilihan anggota legislative dan pemilihan presiden di
tahun 2014, dimana hal ini memberikan dampak positif
terhadap meningkatnya penggunaan Voice call, SMS, dan
internet.

1. Analisis dan Interpretasi


Analisis data adalah sebuah proses penyederhaan data
dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipersentasikan. Hasil
dari penelitian ini dapat digunakan untuk menganalsisi a. Dependent Variable: Volume_Penjualan
Pengaruh Penjualan Perseorangan, Promosi terhadap Sumber diolah dari SPSS Versi 22
Penjualan, Volume produk Telkomsel.
a) Uji Normalitas Berdasarkan nilai-nilai koefisien di atas, persamaan
Pengujian normalitas ini bertujuan untuk mengetahui regresi yg dapat disimpulkan adalah:
apakah data telah didistribusikan secara normal. Pengujian Y = 537049988831,843 + 3,518 X1 + 14,111 X2
normalitas ini perlu dilakukan untuk menentukan alat
statistik yang dilakukan sehingga kesimpulan yang diambil Interpretasi nilai konstanta dan nilai koefisien dari
dapat dipertanggungjawabkan. Pengujian normalitas ini masing-masing variabel diantaranya Penjualan Perseorangan
menggunakan Histogram untuk distribusi standardized (X1), Promosi Penjualan (X2) dan Volume Penjualan (Y)
residual dan Normal Probability Plot. dalam persamaan tersebut di atas dapat diuraikan sebagai
Pengujian Normal Probability Plot.dapat dilakukan berikut :
dengan melihat grafik normal P plot salah satu output 1. Nilai konstanta sebesar 537049988831,843 menyatakan
regresi. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar bahwa jka tidak ada variabel Penjualan Perseorangan
distribusi dengan titik- titik data yang menyebar di sekitar (X1) Dan Promosi Penjualan (X2) Maka Volume
garis diagonal, penyebaran titik-titik data searah mengikuti Penjualan Produk Telkomsel yang terbentuk adalah
garis diagonal. Berikut ini hasil pengujian dengan sebesar 537049988831,843.
menggunakan uji normalitas Histogram dan Normal 2. Nilai Koefisien regresi sebesar 3,518 menyatakan bahwa
Probability Plot. setiap variabel Penjualan Perseorangan meningkat 1
GAMBAR V.4 satuan maka akan meningkatkan Volume Penjualan
Normal P-Plot Produk Telkomsel sebesar 3,518 dengan asumsi variabel
lainnya tetap atau sama dengan nol.
3. Nilai Koefisien regresi sebesar 14,111 menyatakan
bahwa setiap variabel Promosi Penjualan meningkat 1
satuan maka akan meningkatkan Volume Penjualan
Produk Telkomsel sebesar 14,111 dengan asumsi
variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.

3. Pengujian Hipotesis
a) Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil analisis pengolahan data antara
penjualan perseorangan dan promosi penjualan
terhadap volume penjualan menunjukkan bahwa
besarnya nilai R = 0,974. Artinya, korelasi antara
tingkat penjualan perseorangan dan promo penjualan
Sumber : diolah dari SPSS Versi 22 terhadap volume penjualan mempunyai hubungan yang

www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682 37

sangat erat dan positif sebab nilai koefisien korelasi ket :


mendekati +1. a= signifikansi
n= jumlah sampel
TABEL 8. k= jumlah variabel independen dan dependen
Koefisien Determinasi
Model Summaryb TABEL 10
Ringkasan Pengujian Variabel Independen X1
Terhadap Variabel Dependen Secara Parsial
Adjusted Std. Error of the
Model R R Square R Square Estimate
1
,974a ,948 ,843 3512094015,127

a. Predictors: (Constant), Penjualan perseorangan,


promosi penjualan Sumber : olahan Peneliti
b. Dependent Variable: Volume Penjualan
Sumber : Lampiran SPSS Versi 22 Sesuai tabel 10 dapat dijelaskan pengujian secara
statistik dengan uji parsial (Uji T) pengujian Koefisien
Dan pengaruh yang diberikan variabel independen Regresi Variabel Tingkat penjualan perseorangan (X1)
(X) terhadap variabel dependen (Y) yang ditunjukkan Hasil thitung untuk variabel ini sebesar 7,967. Sementara
oleh R square (R²) pada tabel 8 sebesar 0,948. Artinya itu, nilai pada tabel distribusi 5% sebesar 6,314. Maka
94,8% pengaruh volume penjualan meningkat thitung (7,967) > t tabel (6,31375). Artinya, ada
dipengaruhi oleh kedua faktor (tingkat penjualan pengaruh signifikan antara tingkat penjualan
perseorangan dan promosi penjualan), sedangkan perseorangan terhadap volume penjualan di PT.Selular
sisanya sebesar 5,2 % dipengaruhi oleh faktor-faktor Media Infotama Pangkalpinang.
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji t di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel X1 yang merupakan
b) Uji Parsial ( Uji t ) untuk PenjualanPerseorangan ( X1) tingkat penjualan perseorangan mempunyai pengaruh
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui parsial terhadap volume penjualan PT.Selular Media
apakah variabel X1 berpengaruh positif secara parsial Infotama, Pangkalpinang. terbukti kebenarannya
terhadap variabel Y berdasarkan hasil regresi yang ada
pada tabel 9 Uji t dilakukan dengan membandingkan c) Uji Parsial ( Uji t ) untuk Promosi Penjualan ( X2)
nilai t hitung dengan t tabel. Dari pebandingan t hitung Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
dan t tabel, disimpulkan apabila thitung > ttabel maka variabel X2 berpengaruh positif secara parsial terhadap
variabel X yang dimaksud mempunyai pengaruh variabel Y berdasarkan hasil regresi yang ada pada
signifikan terhadap variabel Y. Sebaliknya apabila tabel V.8 Uji T dilakukan dengan membandingkan
thitung < ttabel maka disimpulkan bahwa variabel X yang nilai t hitung dengan t tabel. Dari pebandingan t hitung
dimaksud tidak mempunyai pengaruh yang siginfikan dan t tabel, disimpulkan apabila t hitung > t tabel maka
terhadap variabel Y. variabel X yang dimaksud mempunyai pengaruh
Hasil uji Statistik t untuk Penjualan Perseorangan signifikan terhadap variabel Y. Sebaliknya apabila t
terdapat pada tabel 9 sebagai berikut: hitung < t tabel maka disimpulkan bahwa variabel X
yang dimaksud tidak mempunyai pengaruh yang
TABEL 9. siginfikan terhadap variabel Y.
Uji Statistik t untuk X1 Hasil uji Statistik t untuk Promosi Penjualan
terdapat pada tabel V.8 sebagai berikut:

TABEL 11
Uji Statistik t untuk X2

a. Dependent Variable: Volume_Penjualan


Sumber diolah dari SPSS Versi 22

Jika dilihat dari tabel di atas besarnya nilai


a. Dependent Variable: Volume_Penjualan
signifikan dari variabel bebas dimana koefisien regresi
Sumber diolah dari SPSS versi 22
< α (0,05) berarti berpengaruh signifikan variabel (X 1)
nilainya adalah positif, artinya hubungan tersebut
Jika dilihat dari tabel di atas besarnya nilai
dengan Volume Penjualan (Y) adalah searah, Untuk
signifikan dari variabel bebas dimana koefisien regresi
mengetahui T tabel, terlebih dahulu ditentukan derajat
< α (0,05) berarti berpengaruh signifikan variabel (X2)
kebebasan (df) sebagai berikut :
nilainya adalah positif, artinya hubungan tersebut
a = 5%
dengan Volume Penjualan (Y) adalah searah, Untuk
df = ( n-k ) atau 4-3 df = 1
www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682 38

mengetahui T tabel, terlebih dahulu ditentukan derajat Untuk tabel F yang disusun oleh Junaidi Chaniago
kebebasan (df) sebagai berikut : (2012), df1 disebut sebagai df untuk pembilang (N1)
a = 5% dan df2 disebut sebagi df untuk penyebut (N2). Dengan
df = n – k atau 4-3 df = 1 demikian, Ftabel yang dicari terdapat diantara kolom
ket : N1= 2 dengan baris N2= 1. Sehingga Ftabel yang
a = signifikansi diperoleh adalah 199. Dengan demikian Fhitung 319,07 >
n = jumlah sampel Ftabel 199 (319,07 > 216), maka penulis menyimpulkan
k = jumlah variabel independen dan dependen hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
signifikan antara tingkat penjualan perseorangan dan
TABEL 12. promosi penjualan terhadap volume penjualan PT.
Ringkasan Pengujian Variabel Independen X2 SELULAR MEDIA INFOTAMA, Pangkalpinang
Terhadap Variabel Dependen Secara Parsial terbukti kebenarannya.

IV. PENUTUP

1. Kesimpulan
Sumber : olahan Peneliti Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah
diuraikan oleh penulis sebelumnya, maka dapat ditarik
Sesuai tabel 12 dapat dijelaskan pengujian secara beberapa kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yaitu
statistik dengan uji parsial ( Uji t) dari Variabel sebagai berikut :
Pengujian Koefisien Regresi Variabel Tingkat Promosi a) Dengan menggunakan analisis data statistik program SPSS
Penjualan ( X2 ) Hasil thitung untuk variabel ini sebesar versi 22 didapat hasil uji t untuk x1 secara parsial
9,916. Sementara itu, nilai pada tabel distribusi 5% menunjukkan bahwa Penjualan Perseorangan mempunyai
sebesar 6,314 . Maka thitung (9,916) > ttabel (6,314). pengaruh signifikan terhadap Volume Penjualan pada
Artinya, terdapat pengaruh signifikan antara tingkat PT.Selular Media Infotama. Hal ini didasarkan dari hasil
promosi penjualan terhadap volume penjualan PT. uji T dimana thitung > T tabel ( 7,967 > 6,314 ).
Selular Media Infotama Pangkalpinang. b) Dari hasil pengujian dengan menggunakan analisis data
Berdasarkan hasil uji t di atas, maka dapat statistik program SPSS versi 22 didapat hasil uji T untuk
disimpulkan bahwa variabel X2 yang merupakan X2 secara parsial menunjukkan bahwa Promo Penjualan
tingkat promosi penjualan mempunyai pengaruh parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Volume
terhadap volume penjualan PT.Selular Media Infotama Penjualan pada PT.Selular Media Infotama. Hal ini
Pangkalpinang terbukti kebenarannya. didasarkan dari hasil uji T dimana T hitung > T tabel (
9,916 > 6,314 ).
d) Uji Signifikan Simultan (Uji F) c) Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan menggunakan
Pada penelitian ini, uji F digunakan untuk SPSS versi 22. Didapat hasil uji F hitung 319,07 > F tabel
mengetahui signifikansi pengaruh Penjualan 199 ( 319,07 > 216 ), secara simultan menyatakan bahwa
Perseorangan dan Promosi Penjualan terhadap Volume terdapat pengaruh signifikan antara tingkat penjualan
Penjualan. Uji F dilakukan dengan membandingkan F perseorangan dan promosi penjualan terhadap volume
hitung
dengan F tabel. penjualan Produk Telkomsel.
TABEL V.10
ANOVAa DAFTAR PUSTAKA

1] Assauri, sofjan, Manajemen pemasaran : Dasar. Konsep,


dan strategi, cetakan ketujuh PT. Raja Grafindo Perada,
Jakarta, 2008.
a. Dependent Variable: Volume_Penjualan 2] Garry Amstrong, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran,
b. Predictors: (Constant), Sales_Promosi, Penjualan_Perseorangan edisi kedua belas, indeks, Jakarta,2006.
Sumber diolah dari SPSS Versi 22 3] George R Terry : Prinsip-prinsip Manajemen,: Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta 2006
Berdasarkan hasil regresi dari tabel diatas 4] George R Terry : Prinsip-prinsip Manajemen, dalam
menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 319,066 atau Heru, Jakarta (Heru Soviyan, 2013)
319.07 (pembulatan 2 angka dibelakang koma). Untuk 5] Griffin, Ricky W. Manajemen (Jilid 2) Erlangga, Jakarta,
mengetahui F tabel, terlebih dahulu ditentukan derajat 2004.
kebebasan (df1 dan df 2) sebagai berikut : 6] Hermawan Kartajaya, Iwan Setiawan : Marketing
a = 5% Pemasaran Sales, Wow Marketing Jakarta, PT. Sarana
df 1 = (jumlah variabel – 1) atau 3-1 = 2 Nurani Sejahtera, Bandung 2009
df 2 = (n-k-1) atau 4-2-1 = 1 7] Kotler, Philp, Manajemen Pemasaran, Edisi kesebelas,
ket : Indeks, Jakarta, 2005.
a = signifikansi 8] Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Erlangga,
n = jumlah sampel Jakarta, 2009.
k = jumlah variabel independen 9] Kusumadmo (Dalam Saputra).” Keputusan pemasaran”
Edisi ketujuh Penerbit Liberty Yogyakarta 2007.
www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682 39

10] Marno & Supriyatno, Triyatno. ” Manajemen dan


Kepemimpinan Pendidikan Islam”. Penerbit Refika
Aditama Bandung 2008
11] Mahmud M. Hanafie. “Manajemen Keuangan” Edisi
1Penerbit BFE Yogyakarta, 2010
12] Sastrohadiwiryo, B Siswanto “Manajemen Tenaga Kerja
IndonesiaPendekatan Administratif dan Operasional
Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
13] Stanton, Swastha, Basu, Saluran Pemasaran : Konsep,
dan strategi Analisis Pemasaran, BFE Yogyakarta,
2007.
14] Stephen P Robin, Perilaku Organisasi 1, Edisi 12,
Salemba Empat, Jakarta 2007.
15] Siswanto hadiwiryo,” Fungsi Manajemen “ edisi kedua,
PT.Bumi Aksara,Jakarta 2005.
16] Skripsi Muhamad Eriyan Hadiwan Universitas
Hasanudin Makassar “ Pengaruh Personal Selling dan
Display Terhadap Pembelian Produk Di Distro Steady
Store “ 2013
17] Skripsi Mei Ying Institut Bisnis, Ekonomi Dan
Keuangan STIE IBEK Pangkalpinang” Pengaruh Biaya
Promosi dan Saluran Distribusi Terhadap Volume
Penjualan Motor Honda Beat Pada PT. Daya Anugrah
Mandiri Pangkalan Baru” 2013
18] Terry, George. R & Rue, Leslie. W “Dasar-dasar
Manajemen “ Penerjemah Ticoalu. Jakarta: PT Bumi
Aksara 2005.
19] Usman, Husaini “Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan”. Penerbit PT Bumi Aksara Jakarta 2011.

www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

Anda mungkin juga menyukai