REVISI METOPEN 2 slebewWW
REVISI METOPEN 2 slebewWW
REVISI METOPEN 2 slebewWW
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
DISUSUN OLEH:
M. FIGO ANANDA
NPM: 2051040089
A. PENEGASAN JUDUL
1
http://repository.stei.ac.id/3282/2/BAB%202.pdf
2
http://eprints.ums.ac.id/47635/29/BAB II.pdf
3
http://eprints.kwikkiangie.ac.id/971/3/29160320 - VENNY LIEANA - bab 2.pdf
4
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2-01681-HM Bab2001.doc - :~:text=Menurut
%20International%20Union%20of%20Official,melakukan%20pekerjaan%20yang%20menerima%20upah.
5
https://online-journal.unja.ac.id/mankeu/article/download/14802/13125 - :~:text=Keputusan%20berkunjung
%20adalah%20suatu%20tahap,%2C%20(Kotler%2C%202012).
B. LATAR BELAKANG
Untuk daerah yang mempunyai potensi wisata yang besarpun sekarang mulai
berbenah untuk meningkatkan fasilitas pembangunan dan peningkatan
pembangunan sektor pariwisata yang dapat menumbuhkan perekonomian bagi
masyarakat dan menjadi salah satu sumber pemasukan Hal ini juga dapat
membangun kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan,
menjaga kelestarian lingkungan agar wisatawan merasa nyaman dan tetap
melestarikan budaya dan adat daerah agar dapat menjadi daya tarik wisata untuk
datang, masyarakat juga akan merasakan memperoleh nilai tambah dari dari
pemanfaatan dari lingkungan yang ada.
6
Fajrin, A. R., Wijayanto, G., & Kornita, S. E. (2021). Pengaruh Fasilitas dan Lokasi terhadap Kepuasan dan Minat
Berkunjung Kembali Wisatawan Candi Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Jurnal
Ekonomi KIAT, 32(1).
7
Isa, M. (2020). Pengaruh Kualitas Fasilitas Wisata Terhadap Kepuasan Pengunjung Pemandian Air Panas “Aek
Milas Siabu” Kabupaten Mandailing Natal. Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah), 3(2), 111-125.
8
Kristanti, L. T., & Farida, N. (2016). Pengaruh Citra Destinasi dan Fasilitas Wisata terhadap Niat Berperilaku
Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Pengunjung Museum Kereta Api Ambarawa). Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis, 5(3), 117-126.
perilakunya. Menurut Setiadi (2003) peningkatan kunjungan wisatawan dapat
tumbuh dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar obyek wisata. 9
Fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa
dapat ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas dapat pula berupa segala
sesuatu yang memudahkan konsumen dalam mem-peroleh kepuasan.
Karena sesuatu bentuk jasa tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium dan tidak bisa
diraba maka aspek wujud bentuk fisik menjadi penting sebagai ukuran dari
pelayanan. Konsumen yang ingin mencari kenyamanan selama proses
menunggu pelaksanaan layanan jasa akan lebih merasa nyaman bila fasilitas yang
digunakan oleh pelanggan di buat nyaman dan menarik (Tjiptono, 2014).
Menurut Tjiptono (2014) indikator fasilitas meliputi 1). Keleng-kapan,
kebersihan, dan kerapian fasilitas yang ditawarkan adalah keadaan fasilitas
perusahaan yang dilengkapi oleh atribut yang menyertainya dan didukung
dengan kebersihan dan kerapian saat konsumen menggunakan fasilitas tersebut,
2). Kondisi dan fungsi fasilitas yang akan ditawarkan adalah fasilitas yang
berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan, 3). Kemudahan
menggunakan fasilitas yang ditawarkan adalah fasilitas yang ditawarkan kepada
konsumen adalah fasilitas yang sudah familier bagi konsumen sehingga
konsumen dapat menggunakannya dengan mudah, 4). Kelengkapan alat
yang digunakan adalah alat yang digunakan oleh konsumen sesuai dengan
spesifikasinya. Fasilitas berpengaruh langsung terhadap loyalitas sesuai hasil
penelitian oleh Afifah Audistiana (2017).10
Taman Wisata Gunung Batu merupakan salah satu objek wisata di Tanjung
Bintang yang baru-baru ini menjadi objek wisata yang menjadi perhatian
masyarakat sekitar, memiliki potensi alam yang cukup besar dengan dataran tinggi
seperti pegunungan dengan terdapat banyak hamparan bebatuan yang ukurannya
besar dan unik serta pemandangan alam hijau yang sangat indah. Gunung Batu
menjadi tempat masyarakat sekitar dan luar daerah sebagai destinasi wisata untuk
mendapatkan spot foto, liburan dan rekreasi keluarga, dengan adanya potensi
tesubut tentu memberikan dampak positif dalam peningkatan minat pengunjung
serta meningkatkan pendapatn masyarakat sekitar. 11
Objek Wisata Gunung Batu sendiri telah ada sejak 9 September 2019 lalu,
dikarenakan adanya adanya berbagai macam alasan. Berdasarkan wawancara
dengan salah satu pengurus Wisata Alam Gunung Batu yaitu Agung Sutopo
sebagai ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) bahwa setelah diresmikan,
objek wisata Gunung Batu mendapat cukup perubahan, bekerja sama dengan
pemerintah desa mereka melakukan pengembangan objek wisata dengan
pembangunan sarana dan prasarana, pembentukan sistem kepengurusan dan lain
sebaginya.12
9
Musthofa, F., & Isa, M. (2019). Analisis Pengaruh Citra Destinasi, Wom (Word Of Mouth), Promosi Dan Daya Tarik
Terhadap Keputusan Berkunjung Dengan Kepuasan Wisatawan Sebagai Variabel Intervening (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
10
Aziz, Z. A. (2020). Pengaruh fasilitas dan pengalaman pengunjung terhadap loyalitas pengunjung yang dimediasi
oleh kepuasan pengunjung (Survey pada pengunjung wisata umbul ponggok klaten). Jurnal Studi Manajemen
Organisasi, 17(2), 8-18.
11
Agung Sutopo, Wawancara dengan Ketua Pokdarwis Wisata Alam Gunung Batu, Tanjung Bintang, Lampung
Selatan, 6 Januari 2020.
12
Ibid
Wisata Gunung Batu memiliki potensi yang cukup besar, namun pada
kenyataannya Wisata Alam Gunung Batu kurang mendapatkan perhatian.
Pengelolaan yang dilakukan masih kurang optimal, karena dalam pengelolannya
hanya dilakukan masyarakt sekitar tempat wisata yang sangat keterbatasannya
dalam hal biaya pengembangan sarana dan prasarana serta mempromosiknnya,
oleh karena itu peran pemerintah daerah setempat sangat dibutuhkan untuk
membantu mengembangkan Wisata Alam Gunung batu yang sangat disayangkan
jika tidak dimanfaatkan dengan baik potensinya.13
Berdasarkan hasil pra riset yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 35
responden pada masyarakat tanjung bintang dan sekitarnya melalui kuesioner yang
disebar secara online melalui google form didapat hasil bahwa terdapat 60% orang
yang pernah berkunjung ke wisata gunung batu, dan 74,3% yang menyukai tempat
wisata ini, tetapi ada 51,4%, yang setuju dengan kurangnya perhatian pemerintah
terhadap wisata gunung batu ini sisanya 45,7%% kurang setuju dengan pernyataan
terebut dan 2,9% menyatakan sangat setuju. Ditambah dengan 48,6% responden
yang setuju dengan pernyataan kurangnya askses dan fasilitas yang memadai dan
kurang setuju 37,1%, sangat setuju 8,6%. Berikut adalah gambar kuesioner pra
riset yang dilakukan oleh peneliti :
13
Ibid
Sumber : Kuesioner pra riset yamg dilakukan oleh peneliti pada 24 Maret
2023
14
Fajrin, A. R., Wijayanto, G., & Kornita, S. E. (2021). Pengaruh Fasilitas dan Lokasi terhadap Kepuasan dan Minat
Berkunjung Kembali Wisatawan Candi Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Jurnal
Ekonomi KIAT, 32(1).
15
Septianing, A. D., & Farida, N. (2021). Pengaruh Fasilitas Wisata Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Niat
Berkunjung Kembali Melalui Kepuasan Pengunjung (Studi Obyek Wisata Goa Kreo Kota Semarang). Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, 10(1), 781-792.
16
Simbolon, S., Prana, R. R., & Mubarak, H. (2022). Pengaruh Promosi dan Fasilitas terhadap Kepuasan Pengunjung
pada Monaco Park Kabupaten Deli Serdang. Journal of Management and Economics Research, 1(1), 39-45.
17
Lindasari, L. (2021). PENGARUH FASILITAS WISATA DAN CITRA DESTINASI TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN
DAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN (STUDI PADA PENGUNJUNG PANTAI TELENG RIA
PACITAN) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).
18
Frimayasa, A., & Lawu, S. H. (2019). Pengaruh Fasilitas Tempat Wisata Terhadap Kepuasan Pengunjung Pada
Dunia Fantasi (DUFAN) Taman Impian Jaya Ancol Jakarta. Managerial, 2(2).
Dalam upaya memenuhi kepuasan pengunjung, pengelola pariwisata
memang dituntut kejeliannya untuk mengetahui pergeseran kebutuhan dan
keinginan wisatawan atau pengunjung yang hampir setiap saat berubah.
pengunjung akan bergerak setelah membentuk persepsi terhadap nilai
penawaran, kepuasan sesudah pembelian tergantung dari kinerja penawaran
dibandingkan dengan harapannya.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, yang sedang terjadi berdasarkan dari
hasil pra riset dan penelitian terdahulu. Peneliti tertarik menggali informasi lebih
jauh dengan penelitian ini, maka peneliti mengambil judul “PENGARUH
FASILITAS PARIWISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG
DENGAN KEPUTUSAN PENGUNJUNG SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
(STUDI WISATA GUNUNG BATU DESA TRIMULYO KECAMATAN
TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN)”
27
Saing, S. M., Alam, S., & Maming, J. (2019). Pengaruh Strategi Pemasaran Dan Brand Image Terhadap Kepuasan
Dan Keputusan Pembelian Produk “Kita” Perum Bulog Subdivre Makassar. Hasanuddin Journal of
Management, 1(1), 1-8.
28
Noor, F., & Utari, W. (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga Citra Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Serta Dampaknya Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Konsumen Produk Pt. Salim Ivomas
Pratama Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro). Jurnal Mitra Manajemen, 4(4), 581-594.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Teori Pemasaran
a) Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah sebuah kegiatan pokok yang harus dilakukan perusahaan dalam
siklus produk baik barang maupun jasa demi kelangsungan usaha nya. Karena
pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan konsumen.
Kegiatan pemasaran tidak hanya sebatas memasarkan barang di media, baik itu
media elektronik, media massa maupun media sosial. Pemasaran adalah kegiatan
dimana perusahaan harus mampu memperkenalkan sekaligus memberi informasi
terkait dengan produk yang bersangkutan serta harus dapat juga memberikan
kepuasaan terhadap konsumen. Karena kesuksesan perusahaan tidak hanya
bergantung pada perusahaan tersebut, melainkan pada kepuasaan konsumen.
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran itu bukan
hanya penjualan dan distribusi, tetapi pemasaran merupakan sesuatu rangkaian
system dari seluruh kegiatan yang saling berhubungan, yang ditujukan untuk
memuaskan kebutuhan konsumen. Seiring dengan berkembangnya perekonomian
masyarakat, telah terjadi perubahan dalam sikap ataupun paham mengenai
pemasaran.
E. Indikator Pemasaran
2. Fasilitas
A. Teori Fasilitas
B. Indikator Fasilitas
Menurut (Tjiptono F. , 2014), “Indikator fasilitas ada enam, yaitu:
1) Pertimbangan/perencanaan spasial
2) Perencanaan ruangan
3) Perlengkapan/perabotan
4) Tata cahaya dan warna
5) Unsur pendukung
6) Pengambilan keputusan
3. Kepuasan
A. Teori Kepuasan
2. Harapan
Kepuasaan pelanggan, umumnya merupakan harapan, perkiraan atau keyakinan
pelanggan tentang apa yang akan diterima oleh pelanggan itu sendiri seperti
kualitas produk yang diharapkan, fitur produk yang diharapkan, serta kualitas
layanan yang diberikan oleh karyawan kepada pelanggan. Hal tersebut harus
dilakukan dengan baik untuk menciptakan sebuah kepuasan. Kepuasaan
konsumen adalah perasaan senang atau kecewa dari konsumen setelah
membandingkan antara harapan terhadap suatu produk dengan performa dari
produk itu sendiri.
B. Indikator Kepuasan
Kotler dan Armstrong (2012: 150) mengemukakan bahwa terdalam
beberapa indikator yang dapat mengukur kepuasan pelanggan, indikator
tersebut antara lain :
(1)tetap loyal,
(2)membeli produk baru yang ditawarkan,
(3)merekomendasikan produk,
(4)bersedia membayar lebih,dan
(5)memberi masukan.
Brawijaya University).
36
Humaira, A., & Wibowo, L. A. (2016). Analisis Faktor Elektronik Word Of Mouth (EWOM) Dalam Mempengaruhi
Keputusan Berkunjung Wisatawan. THE Journal: Tourism and Hospitality Essentials Journal, 6(2), 1049-1060.
kita menggunakan human judgement dalam proses pemilihan keputusan karena
terdapat ilmu yang mengatur hal tersebut, namun yang terpenting adalah bahwa
kita harus selalu melibatkan Allah dalam setiap usaha pencarian solusi kita.
Sebagai seorang muslim kita meyakini bahwa setiap masalah datang dari Allah,
dan harusnya kepada-Nya lah kita mengembalikan segala keputusan. Sebaik-
baiknya metode yang kita gunakan, sebaik-baiknya analisa data yang kita
lakukan, sudah pasti bahwa Allah lah yang lebih mengetahui mana yang terbaik
untuk kita.
2. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara karena menjadi praduga seorang
peneliti yang perlu diuji kebenarannya melalui penelitian menggunakan datadata.
Hipotesis adalah pernyataan mengenai sesuatu hal yang harus diuji kebenarannya 38
Berdasarkan pengembangan hipotesis yang telah dijelaskan, maka dapat disusun
kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel independen
(X), variabel dependen (Y), dan variabel mediasi (M) yang akan diuji. Dimana
variabel X Fasilitas, variabel Y adalah Kepuasan berkunjung, dan variabel M
adalah keputusan berkunjung.
H1
Kepuasan
Fasilitas
pengunjung
37 g Terhadap Keputusan Berkunjung Ke
Yolanda, F., Yuliana, Y., & Pramudia, H. (2021). Pengaruh Daya Tarik Wisata
Objek Wisata Alahan Panjang Resort Danau Diatas Kabupaten Solok. Journal of Home Economics and
Tourism, 15(2).
38
Wahyu Hidayat R and A. Mohyi, Metodologi Penelitian Ekonomi (UMMPress, 2020, 55
H4
H2
H3
Keputusan
berkunjung
1. Pengaruh Fasilitas pariwisata terhadap kepuasan pengunjung
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh fasilitas terhadap
kepuasan secara langsung maupun tidak langsung melalui keputusan berkunjung,
serta untuk mengetahui keputusan berkunjung terhadap kepuasan. Menuju
pencapaian tujuan suatu perusahaan, diperlukan alat atau sarana pendukung yang
digunakan dalam aktivitas sehari-hari di perusahaan tersebut, fasilitas yang
digunakan bermacam-macam bentuk, jenis maupun manfaatnya, disesuaikan dengan
dengan kebutuhan dan kemampuan sehingga menciptakan kepuasan Buchari (2001).
Menurut penelitian Fajrin,DKK hasilnya variabel Fasilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan.39 Diperkuat oleh penelitian Aldilla Dwi Septianing
Putri & Naili Farida bahwa variabel penelitian ini memberikan beberapa
kesimpulan bahwa rumusan hipotesis secara keseluruhan berpengaruh
signifikan. Tetapi pada penelitian, nunuk supraptini dan andi supriyadi hasilnya
40
bahwa fasilitas berpengaruh positif dan namun tidak signifikan, dikarenakan ada
indikator lain yang mempengaruhi kepuasan wisatawan selain fasilitas Wisatawan. 41
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sasmita Simbolon, DKK hasilnya bahwa
fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengunjung 42. Sejalan
dengan penelitian Lindasari menghasilkan fasilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pengunjung43
Jika tempat wisata memiliki fasilitas yang memadai akan berdampak baik
kepada kepuasan berkunjung wisatawan.
H1 : fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pengunjung
39
Fajrin, A. R., Wijayanto, G., & Kornita, S. E. (2021). Pengaruh Fasilitas dan Lokasi terhadap Kepuasan dan Minat
Berkunjung Kembali Wisatawan Candi Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Jurnal
Ekonomi KIAT, 32(1).
40
Septianing, A. D., & Farida, N. (2021). Pengaruh Fasilitas Wisata Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Niat
Berkunjung Kembali Melalui Kepuasan Pengunjung (Studi Obyek Wisata Goa Kreo Kota Semarang). Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, 10(1), 781-792.
41
Supraptini, N., & Supriyadi, A. (2020). Pengaruh Fasilitas, Transportasi Dan Akomodasi Terhadap Kepuasan
Wisatawan Dikabupaten Semarang. JMD: Jurnal Riset Manajemen & Bisnis Dewantara, 3(2), 121-131.
42
Simbolon, S., Prana, R. R., & Mubarak, H. (2022). Pengaruh Promosi dan Fasilitas terhadap Kepuasan Pengunjung
pada Monaco Park Kabupaten Deli Serdang. Journal of Management and Economics Research, 1(1), 39-45.
43
Lindasari, L. (2021). PENGARUH FASILITAS WISATA DAN CITRA DESTINASI TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN
DAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN (STUDI PADA PENGUNJUNG PANTAI TELENG RIA
PACITAN) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).
positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan berkunjung telah terbukti 44.
Diperkuat oleh penelitian Anggiri dan Wahyu, bahwa hasilnya fasilitas secara
positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan berkunjung 45. Tetapi pada
penelitian Retno Putri Anggraini, DKK bahwa hasil variabel fasilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung 46. Sedangkan penelitian
Nafi’ati dan Nur Saifatun hasilnya fasilitas secara positif dan signifikan
berpengaruh terhadap keputusan berkunjung. 47 Dan sejalan dengan penelitian
Anggiri dan Wahyu bahwa hasilnya fasilitas secara positif dan signifikan
berpengaruh terhadap keputusan berkunjung48
44
Sari, T., Pradhanawati, A., & Pinem, R. J. (2021). Pengaruh Fasilitas, Electronic Word Of Mouth, Dan Destination
Image Terhadap Keputusan Berkunjung (Studi Pada Pengunjung Objek Wisata Pantai Suwuk Kebumen). Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, 10(2), 1049-1056
45
variabel fasilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung
46
Anggraini, R. P., Sulistyowati, L. N., & Purwanto, H. (2019, September). Pengaruh fasilitas, harga tiket dan daya
tarik terhadap keputusan berkunjung di obyek wisata telaga ngebel. In SIMBA: Seminar Inovasi Manajemen, Bisnis,
dan Akuntansi (Vol. 1).
47
Nafi’ati, N. S. (2021). Pengaruh Citra Destinasi, Fasilitas Wisata, Dan Strategi Electronic-Word of Mouth (E-Wom)
Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan (Studi pada Pengunjung Wisata Bukit Kapur Selo Tirto Giri, Desa
Sekapuk, kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik).
48
Anggiri, W. (2022). Pengaruh Fasilitas Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pengunjung Mengunjungi Objek Wisata
Borneo Waterpark Di Pekanbaru (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).
49
Aristayasa, I. K., Mitariani, N. W. E., & Atmaja, N. P. C. D. (2020). Pengaruh persepsi harga dan brand image
terhadap keputusan pembelian dan dampaknya terhadap kepuasan konsumen. Jurnal Ekonomi dan
Pariwisata, 15(2).
50
Akbar, M. F., & Haryoko, U. B. (2020). Pengaruh promosi dan harga terhadap keputusan Pembelian dan
dampaknya terhadap kepuasan Pelanggan pada alfamart cabang cikokol tangerang. Jurnal Ekonomi Efektif, 2(2),
280-286
Penelitian yang dilakukan oleh (Walukow & Mananeke, 2014) menunjukkan hasil bahwa
kualitas produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan keputusan pembelian. Dengan
demikian, semakinn baik kualitas produk maka semakin baik pula keputusan pembelian dari para
konsumen. Menurut penelitian Satriya tirtayasa, DKK bahwa hasilnya Keputusan pembelian
berperan dalam memediasi kualitas produk terhadap kepuasan konsumen 51. Diperkuat oleh
penelitian Dian Citaningtyas Ari Kadi, DKK bahwa hasil Keputusan pembelian berperan dalam
memediasi kualitas produk terhadap kepuasan konsumen 52. Tapi pada penelitian Desinta fiani
dan Dwi nofitasari, bahwa Berdasarkan hasil penelitian keputusan pembelian tidak memediasi
pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen, yang berarti bahwa pengaruh langsung
lebih besar daripada pengaruh tidak langsung. 53 Adapun penelitian Dicky wahyu prasetyo dan
wahyu murti bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan pembelian memediasi
terhadap loyalitas pelanggan diterima. 54. Dan didukung penelitian Muhammad khoironi bahwa
kepuasan pelanggan melalui keputusan pembelian sebagai variabel mediasi, menunjukan bahwa
nilai koefisien pengaruh langsung.55
H4 : Keputusan berkunjung memediasi fasilitas dan kepuasan pengunjung
51
Tirtayasa, S., Lubis, A. P., & Khair, H. (2021). Keputusan pembelian: sebagai variabel mediasi hubungan kualitas
produk dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen. Jurnal Inspirasi Bisnis Dan Manajemen, 5(1), 67-86.
52
Kadi, D. C. A., Purwanto, H., & Ramadani, L. D. (2021). Pengaruh E-Promotion, E-WOM dan lokasi terhadap
kepuasan konsumen melalui keputusan pembelian sebagai variabel intervening. MBR (Management and Business
Review), 5(2), 224-238.
53
Fiani, D., & Novitasari, D. (2022). PERAN MEDIASI KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KUALITAS PRODUK,
KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN KONSUMEN APLIKASI SHOPEE. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Indonesia Widya
Wiwaha, 2(4), 1031-1055.
54
Prasetyo, D. W., & Murti, W. (2021). Pengaruh Citra Merek dan Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan dan
Keputusan Pembelian sebagai Variabel Mediasi PT. Matahari Departemen Store. JURNAL MANAJEMEN FE-UB, 9(2).
55
Khoironi, M. (2018). Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan melalui Keputusan Pembelian
sebagai Variabel Mediasi (Studi Kasus pada Konsumen di Restoran Toean Watiman YOGYAKARTA). RetrievedFrom
Http://Jurnalfe. Ustjogja. Ac. Id/Index. Php/Ekobis/Article/View/920/464.