Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KELOMPOK DOSEN PENGAMPU

STUDI ISLAM ASIA TENGGARA dan TAMADDUN MELAYU SITI AISYAH,M.Ag

MAKALAH

PROSES ISLAMISASI DI ASIA TENGGARA

Disusun oleh :

CICI AYU LESTARI

FIRA FANIA

SIYATIN

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2017/2018

[Type text] Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada ibu Siti
Aisyah,M.Ag selaku Dosen mata kuliah studi islam asia tenggara yang telah memberikan tugas
kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikkan
dimasa depan.

Pekanbaru,21 maret 2018

Penulis

[Type text] Page 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………

Daftar isi ……………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….

1. Latar belakang ……………………………………………………………………

2. Permasalahan ………………………………………………………………….....

3. Tujuan ……………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………..

1 kajian islam di Asia tenggara?     

2 proses islamisasi di Asia Tenggara?

3 perkembangan islam di Asia Tenggara?

4. teori kedatangan islam di Asia Tenggara?

5. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan islam di Asia Tenggara?

6 pengaruh dari islamisasi di Asia tenggara terhadap masyarakat Asia Tenggara?

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………..

1. Kesimpulan ………………………………………………………………………

2. Saran dan kritik …………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………...

BAB I

[Type text] Page 3


Pendahuluan

1.latar belakang

Islam memang agama yang saat ini sudah menyebar keseluruh benua bahkan dunia.
Karena memang dalam ajaran islam menuntut kepada orang yang memeluk agama islam untuk
menyebarkannya kepada orang yang belum mengenal dan memeluk islam. Salah satu orang yang
sangat berpengaruh di dunia ialah nabi Muhammad SAW yang menyebarkan islam sendirian di
Mekkah yang saat itu penduduknya jahiliyah dan kemudian berubah menjadi masyarakat yang
berakhlak baik dengan memeluk agama islam. Dari sinilah penyebaran islam semakin luas
keseluruh dunia hingga sampailah ke Asia Tenggara.

Penyebaran Islam merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam sejarah Asia
Tenggara dan juga paling tidak jelas sumbernya. Secara umum ada beberapa teori yang mungkin
dapat menjelaskan tentang masuknya islam di Asia Tenggara. Yang pertama adalah
perdagangan, perluasan perdagangan antara Asia Barat, India dan Asia Tenggara membantu
penyebaran agama oleh pedagang Muslim yang membawa agama Islam ke Asia Tenggara. Yang
kedua adalah misionaris atau sufi, Para misionaris sufi berperan penting dalam menyebarkan
agama menggunakan ide-ide islam dengan keyakinan local yang ada dan gagsan-gagasan
keagamaan.

Proses islamisasi di Asia Tenggara terkenal sangat mudah karena masuknya islam ke
Asia Tenggara di sebarluaskan melalui kegiatan perdagangan. Hal ini berbeda dengan daerah
islam di Dunia yang di sebarluaskan melalui penaklukan Arab dan Turki. Islam masuk ke Asia
Tenggara dengan jalan damai, sehingga sangat mudah di terima masyarakat Asia Tenggara. Dan
di dalam islam pun ajarannya mudah dimengerti sesuai rasional dan juga banyak bukti-bukti
alam bahwa islam adalah agama yang benar. Maka orang islam yang berakhlak baik
memudahkan dalam penyebarannya agar penduduk sekitar yang non islam mau menerima,
mengikuti, dan masuk agama islam.

Asia Tenggara merupakan tempat tinggal bagi penduduk Muslim terbesar di dunia. Islam
merupakan agama mayoritas di Indonesia, Malaysia dan Brunei, dan minoritas Muslim di
Singapura, Filipina dan Thailand. Secara geografis, kawasan Asia Tenggara merupakan tempat
yang unik dan menarik bagi perkembangan agama-agama dunia, sehingga hamper seluruh agama

[Type text] Page 4


terutama agama besar pernah singgah dan mendapat pengaruh di beberapa tempat di kawasan ini,
termasuk agama islam.

Asia Tenggara menjadi salah satu bagian Negara terbesar, kategorinya yakni dalam
cakupan luas, banyak berdirinya kerajaan-kerajaan islam diwilayah ini yang menjadi tolak ukur
tentang pernyataan bahwa Asia Tenggara merupakan wilayah islam terbesar dan terluas syi’ar
islamnya. Di Asia Tenggara islam juga merupakan kekuatan social yang patut di perhitungkan,
karena hamper seluruh Negara yang ada di Asia Tenggara penduduknya, baik mayoritas maupun
minoritas memeluk agama islam. Dari segi jumlah, hamper terdapat 300 juta orang di seluruh
Asia Tenggara mengaku sebagai muslim. Berdasarkan kenyataan ini, Asia merupakan satu-
satunya wilayah islam yang terbentang dari Afrika Barat Daya hingga Asia Selatan yang
mempunyai penduduk muslim terbesar.

B.     Rumusan masalah

1. Bagaimanakah kajian islam di Asia tenggara?     

2 .Bagaimana proses islamisasi di Asia Tenggara?

3. Bagaimana perkembangan islam di Asia Tenggara?

4. Bagaimana variasi teoretis sejarah masuk Islam ke Asia Tenggara?

5. Ada berapa teori kedatangan islam di Asia Tenggara?

6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan islam di Asia Tenggara?

7. Apa pengaruh dari islamisasi di Asia tenggara terhadap masyarakat Asia Tenggara?

c. Tujuan penulisan

[Type text] Page 5


1.untuk memahami kajian islam di Asia Tenggara

2.untuk mengetahui bagaimana proses islamisasi di Asia Tenggara

3. untuk memahami perkembangan islam di Asia Tenggara

4.untuk mengetahui teori kedatangan kislam di Asia Tenggara

5. untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan islam di Asia Tenggara

6. untuk memahami pengaruh dari islamisasi di Asia tenggara terhadap masyarakat Asia
Tenggara

BAB II

[Type text] Page 6


Pembahasan

1.Memahami kajian islam di Asia Tenggara

1. Asia Tenggara

Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini
mencakup Indo Cina dan Semenajung Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia tenggara
berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Samudera Pasifik di timur, Samudera
Hindia di selatan, dan Samudera Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat.

Asia Tenggara biasa di pilah dalam dua kelompok, yaitu Asia Tenggara Daratan ( ATD) dan
Asia Tenggara Maritim (ATM).
a. Negara-negara yang termasuk Asia Tenggara Daratan (ATD) adalah Kamboja, Laos,
Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
b. Negara-negara yang termasuk Asia Tenggara Maritim (ATM) adalah Brunei, Fhilipina,
Indonesia, Malaysia, Singapura, Timor Leste.

Sebagian besar penduduk diwilayah Asia Tenggara berbudaya Melayu, yang membentang di
Malaysia dan Indonesia hingga Fhilipina.Di negara-negara tersebut, Islam menjadi identitas
keberagaman mereka. Sekalipun pada sisi kebudayaan dan agama tampak homogen, namun
pada realitas sosialnya kehidupan mereka menampakkan variasi dan dinamika.

Sebagian wilayah di Asia tenggara terdapat di semenanjung Indo Cina, yaitu wilayah-
wilayah yang mendapat pengaruh dari Cina, sehingga penduduknya banyak memeluk agama
Buddha, seperti di Myanmar, Vietnam, Laos, dan Kamboja. Akan tetapi, diwilayah ini pun
terjadi upaya konversi agama yang dilakukan oleh kalangan Katolik, Kristen, dan Islam.

1. Makna kajian islam di Asia Tenggara

Kajian islam atau studi Islam, secara etimologis merupakan terjemahan dari bahasa Arab,
yaitu Dirasah Islamiah. Dalam kajian Barat,studi Islam disebut islamic studies. Secara harfiah,
studi Islam adalah kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan keislaman. Adapun pengertian
terminologis tentang studi Islam dalam kajian ini, yaitu kajian secara sistematis dan terpadu
untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan

[Type text] Page 7


dengan agama Islam,pokok-pokok ajaran islam, sejarah islam ataupun realitas pelaksanaannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Wilayah Asia Tenggara secara keseluruhan merupakan kawasan besar kaum muslim yang
relatif belakangan( baru) dalam perkenalannya dalam islam. Pada abad ke-11 hingga ke abad
12,ketika Al-Ghazali sibuk melancarkan polemiknya yang terkenal terhadap para filsuf Muslim,
Pulau Jawa, misalnya masih berada disekitar masa kekuasaan Raja Jayabaya (dari Kediri).

Secara umum, Islam masuk ke Asia Tenggara melalui kegiatan kaum pedagang dan para sufi
atau dengan cara damai. Hal ini berbeda dengan daerah islam didunia islam lainnya, seperti Arab
dan Turki yang disebarluaskan melalui penaklukkan. Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan
damai, terbuka, dan tanpa paksaan sehingga Islam sangat mudah diterima masyarakat Asia
Tenggara. Sekalipun demikian, hal ini bukan berarti tidak terjadi konflik, bahkan peperangan di
Asia Tenggara ketika terjadi islamisasi, seperti terjadi konflik antara Demak dengan Majapahit
atau Cirebon(dan Banten) dengan kerajaan-kerajaan Sunda. Secara umum, kedatangan islam di
negara-negara di Asia Tenggara hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di
wilayah kepulauan dan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gurajat,Iran,Yaman, dan
Arabia Selatan.kalangan muslim baru mengintenskan proses islamisasinya pada abad ke-15. Hal
ini ditandai oleh banyaknya pemukiman Muslim di Sumatera, Jawa, Campa, dan lain-lain, serta
berdirinya kerajaan-kerajaan Muslim di Nusantara dan Dunia Melayu.

Proses islamisasi di Asia Tenggara masih mengalami proses kearah tingkat dan pekat.
Sekalipun datang belakangan, Islam di Asia Tenggara menampakkan fenomena yang
mengesankan, dengan beberapa karakteristik berikut.

a. Islam masuk ke Asia Tenggara dengan jalur damai, yaitu dominan secara kultural, sekalipun
islamisasi secara strukturalpun terjadi.
b. Letak geografis Asia Tenggara yang strategis mendorong banyak orang asing untuk
mengunjunginya sehingga Asia tenggara bersifat terbuka.
c. Karena kondisi geografis/geopolitis, Islam Asia Tenggara yang bersifat variatif. Misalnya
islam di Indonesia berbeda dengan Islam di Malaysia, tetapi tetap memiliki syariat yang
sama.

[Type text] Page 8


d. Umat islam di Asia Tenggara merupakan salah satu wilayah yang penduduknya mayoritas
agama Islam(muslim).
e. Fenomena Islam pesisir.Islam pesisir adalah islam agama kota atau disebut juga agama
rasional atau berfikir.1
2. Proses Islamisasi di Asia Tenggara
Islamisasi merupakan suatu proses panjang yang berlangsung selama berabad-abad bahkan
sampai sekarang yang selain mengandung arti mengajak untuk memeluk islam juga mengandung
arti upaya pemurnian islam dari unsur-unsur kepercayaan non-islam serta berusaha agar islam di
laksanakan dalam berbagai aspek kehidupan, yang mencakup ritual keagamaan, ekonomi, sosial-
budaya, politik, hukum dan pemerintahan. Dengan demikian, islamisasi juga terkait dengan
pemurnian dan pembaharuan islam.

Islamisasi di Asia Tenggara berlangsung secara damai karena islamisasi di lakukan dengan
cara berdagang dan menikah dengan masyarakat setempat kemudian melahirkan anak dan
membentuk komunitas muslim, sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh para ahli di
antaranya Pijnappel yang meyakini bahwa melalui perdagangan sangat di mungkinkan
terjadinya hubungan antara islam dengan Asia Tenggara. Selain itu islam dapat diterima dengan
mudah sebagai agama, antara lain karena islam mengajarkan toleransi dan persamaan derajat di
antara sesama.

Islam di Asia Tenggara di perkenalkan melalui hubungan dagang dan perkawinan. Para
pedagang muslim Arab diyakini menyebarkan islam sembari melakukan perdagangan di wilayah
ini. Para pedagang muslim ini juga melakuakan perkawinan dengan wanita lokal. Dengan
terbentuknya keluarga muslim ini, maka setelah itu terbentuk lah komunitas-komunitas muslim.
Dikatakan bahwa sebagian dari pedagang juga melakukan perkawinan dengan keluarga
bangsawan local sehingga memungkinkan mereka atau keturunan mereka pada akhirnya
mencapai kekuasaan politik yang digunakan dalam penyebaran islam.

 Saluran Perdagangan

Pada tahap permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan lalu-
lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang-pedagang Muslim (Arab,

1 Asep Ahmad Hidayat,Samsuddin,dkk.Studi Islam Asia Tenggara,(Bandung:Pustaka Setia,2014)h.3-8

[Type text] Page 9


Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat,
Tenggara dan Timur Benua Asia. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat
menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan
mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan
mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak. Penduduk
setempat banyak yang masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang sedang
goyah, tetapi karena factor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim.
Perkembangan selanjutnya, mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di
tempat-tempat tinggalnya.

 Saluran Perkawinan

Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada
kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik
untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawini mereka diislamkan terlebih
dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul
kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim.

Dalam perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh keturunan
bangsawan, tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh
lebih menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja
dan anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses
Islamisasi.

 Saluran Tasawuf

Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan
ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal magis dan
mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Di antara mereka juga ada yang mengawini
putri-putri setempat. Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi
mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu,
sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima. Ajaran mistik seperti ini masih
dikembangkan di abad ke-19 M bahkan di abad ke-20 M ini.

[Type text] Page 10


 Saluran Pendidikan

Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang
diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon
ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka
pulang ke kampung masing-masing atau berdakwah ketempat tertentu mengajarkan Islam.
Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan Sunan
Giri di Giri. Keluaran pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan Agama
Islam.

 Saluran Kesenian

Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang.
Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia
tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita
Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam.
Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan
sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.

 Saluran Politik

Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk
Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Di
samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan
politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan
Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.

Untuk lebih memperjelas bagaimana proses islamisasi di Asia Tenggara ini, ada 3 teori
diharapkan dapat membantu memperjelas tentang penerimaan Islam yang sebenarnya:

1. Menekankan peran kaum pedagang yang telah melembagakan diri mereka di beberapa
wilayah pesisir lndonesia, dan wilayah Asia Tenggara yang lain yang kemudian melakukan

[Type text] Page 11


asimilasi dengan jalan menikah dengan beberapa keluarga penguasa local yang telah
menyumbangkan peran diplomatik, dan pengalaman lnternasional terhadap perusahaan
perdagangan para penguasa pesisir. Kelompok pertama yang memeluk agama lslam adalah
dari penguasa lokal yang berusaha menarik simpati lalu-lintas Muslim dan menjadi
persekutuan dalam bersaing menghadapi pedagang-pedagang Hindu. Beberapa tokoh di
wilayah pesisir tersebut menjadikan konversi ke agama lslam untuk melegitimasi
perlawanan mereka terhadap otoritas Majapahit dan untuk melepaskan diri dari
pemerintahan beberapa lmperium wilayah tengah Jawa.
2. Menekankan peran kaum misionari dari Gujarat, Bengal dan Arabia. Kedatangan para sufi
bukan hanya sebagai guru tetapi sekaligus juga sebagai pedagang dan politisi yang
memasuki lingkungan istana para penguasa, perkampungan kaum pedagang, dan memasuki
perkampungan di wilayah pedalaman. Mereka mampu mengkomunikasikan visi agama
mereka dalam bentuknya, yang sesuai dengan keyakinan yang telah berkembang di wilayah
Asia Tenggara. Dengan demikian dimungkinkan bahwa masuknya Islam ke Asia Tenggara
agaknya tidak lepas dengan kultur daerah setempat.
3. Lebih menekankan makna lslam bagi masyarakat umum dari pada bagi kalangan elite
pemerintah. Islam telah menyumbang sebuah landasan ldeologis bagi kebajikan lndividual,
bagi solidaritas kaum tani dan komunitas pedagang, dan bagi lntegrasi kelompok parochial
yang lebih kecil menjadi masyarakat yang lebih besar (Lapidus, 1999:720-721). Agaknya
ketiga teori tersebut bisa jadi semuanya berlaku, sekalipun dalam kondisi yang berbeda
antara satu daerah dengan yang lainnya. Tidak terdapat proses tunggal atau sumber tunggal
bagi penyebaran lslam di Asia Tenggara, namun para pedagang dan kaum sufi pengembara,
pengaruh para murid, dan penyebaran berbagai sekolah agaknya merupakan faktor
penyebaran lslam yang sangat penting.2

3. Teori kedatangan islam di asia tenggara

a. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab.

Dikemukakan oleh John Crawford Menurutnya Islam datang dari Arab melalui pedagang.
Buktinya catatan China mengatakan orang Arab dan Persia telah mempunyai pusat perniagaan di
Canton sejak tahun 300 M. Pedagang Arab yang ke China singgah di pelabuhan Asia Tenggara

[Type text] Page 12


tepatnya di Selat Malaka karena posisinya yang strategis, dalam jalur perdagangan. Kemudian
Pedagang Arab ini tinggal beberapa bulan di Asia Tenggara dan ada yang menetap serta
membina perkampungan Arab. Perkampungan ini juga menjadi tempat untuk berdagang. Ada
juga pedagang Arab yang Menikah dengan wanita tempatan dan menyebarkan Islam. Karena
sebagian besar pedagang menggunakan jalur laut sebagai transportasi maka pada Masa
menunggu angin muson/musim digunakan oleh pedagang Arab untuk mengembangkan Islam.

Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu :

1. Kampung Arab di Sumatera Utara yaitu di Ta Shih.


2. Persamaan penulisan dan kesusasteraan Asia Tenggara dan Arab.
3. Budaya dan musik pengaruh dari arab seperti dabus dan tarian Zapin.
4. Karya-karya yang menceritakan pengislaman raja tempatan oleh syeikh dari Tanah Arab
contohnya hikayat Raja-raja samudra Pasai mengatakan Raja Malik diislamkan oleh ahli sufi
dari Arab yaitu Syeikh Ismail.

b. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.

Dikemukakan oleh E.G Eredia dan S.Q. Fatimi. Menurut Eredia, Canton pernah menjadi
pusat Perdagangan bagi para pedagang Arab hingga pedagang Cina memeluk Islam. Pedagang
China Islam ini kemudiannya berdagang di Asia tenggara disamping menyebarkan Islam.
Sedangkan menurut Fatimi, pedagang Cina Canton pernah berpindah beramai-ramai ke Asia
Tenggara.

Adapun Bukti kedatangan Islam dari China ini yaitu :

1. Pada Batu Bersurat Terengganu, batu nisan yang mempunyai ayat al-Quran di Pekan,
Pahang.
2. Wujud persamaan antara seni Bangunan Cina dengan seni Bangunan masjid di Kelantan,
Melaka dan Jawa yaitu seperti bumbung pagoda, ciri khas atap genteng dari China.

c. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat.

[Type text] Page 13


Dikemukakan oleh S.Hurgronje, Menurutnya Islam datang dari Gujarat/India dan pantai
Koromandel di semenanjung India. Hubungan dagang Asia Tenggara dengan India telah
terwujud sejak lama, hal ini memberikan peluang bagi pedagang Islam India untuk menyebarkan
Islam.

Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu :

1. Terdapat batu marmar pada batu nisan mempunyai cirri buatan India, contohnya di batu
nisan Raja Malik Pasai.
2. Unsur budaya India amat banyak kita jumpai di Negara-negara Asia Tenggara.3

4. Variasi Teoretis tentang Sejarah Masuk Islam ke Asia Tenggara

Islam memasuki wilayah Asia selama abad pertama hijriah. Inti komunitas Muslim pertama
dibangun oleh pedagang Arab dan Persia, terutama para pelaut dari Arabia Selatan. Perbincangan
mengenai kapan, dimana, dan siapa yang terkait dengan islamisasi berlangsung di Asia
Tenggara, terutama dunia Melayu, masih bersifat polemik dikalangan sejarawan.

Di Asia Tenggara, orang Islam sebagai penduduk mayoritas hanya ada di Indonesia, Malaysia
dan Brunei. Adapu di Thailand, Fhilipina, dan Singapura, orang-orang Islam menjadi minoritas.
Bahkan, di Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar, jumlah penduduk Muslim sangat sedikit.
Dengan gambaran seperti itu, akar persoalan orang Islam di tiap-tiap negara juga berbeda.4

5. Perkembangan Islam di Asia Tenggara

Sebagaimana telah di uraikan di atas, pada masa penyebaran islam di Asia Tenggara yang
tidak terlepas dari kaum pedagang Muslim. Hingga kontrol ekonomi pun di monopoli oleh
mereka. Di samping itu, pengaruh ajaran islam sendiripun telah mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan masyarakat Asia Tenggara. Islam mentranspormasikan budaya masyarakat yang telah
di islamkan di kawasan ini secara bertahap. Islam dan etos yang lahir darinya muncul sebagai
dasar kebudayaan.

42Asep Ahmad Hidayat,Samsuddin,dkk.Studi Islam Asia Tenggara,(Bandung:Pustaka Setia,2014)h.19-21

[Type text] Page 14


Namun dari masyarakat yang telah di islamkan dengan sedikit muatan lokal. Islamisasi dari
kawasan Asia Tenggara ini membawa persamaan di bidang pendidikan. Pendidikan tidak lagi
menjadi hak istimewa kaum bangsawan. Tradisi islam melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Setiap muslim di harapkan mampu membaca al-Qur’an dan memahami asas-asas islam secara
rasional dan dengan belajar huruf arab di perkenalkan dan di gunakan di seluruh wilayah Aceh
dan Mindanao. Bahasa-bahasa lokal di perluasnya dengan kosa-kata dan gaya bahasa Arab.
Bahasa melayu secara khusus di pergunakan sebagai bahasa sehari-hari di Asia Tenggara dan
menjadi media pengajaran agama. Bahasa melayu juga punya peran yang penting bagi pemersatu
seluruh wilayah itu.

Sejumlah karya bermutu di bidang teologi, hukum, sastra dan sejarah, segera bermunculan.
Banyak daerah di wilayah ini seperti Pasai, Malaka dan Aceh muncul sebagai pusat pengajaran
agama yang menjadi daya tarik para pelajar dari sejumlah penjuru wilayah ini.

Sistem pendidikan Islam kemudian segera di rancang. Dalam banyak batas, Masjid atau
Surau menjadi lembaga pusat pengajaran. Namun beberapa lembaga seperti pesantren di Jawa
dan pondok di Semenanjung Melaya segera berdiri. Hubungan dengan pusat-pusat pendidikan di
Dunia Islam segera di bina. Tradisi pengajaran Paripatetis yang mendahului kedatangan Islam di
wilayah ini tetap berlangsung. Ibadah Haji ke Tanah Suci di selenggarakan, dan ikatan
emosional, spritual, psikologis, dan intelektual dengan kaum Muslim Timur Tengah segera
terjalin. Lebih dari itu arus imigrasi masyarakat Arab ke wilayah ini semakin deras.

Di bawah bimbingan para ulama Arab dan dukungan negara, wilayah ini melahirkan ulama-
ulama pribumi yang segera mengambil kepemimpinan lslam di wilayah ini. Semua
perkembangan bisa dikatakan karena lslam, kemudian melahirkan pandangan hidup kaum
Muslim yang unik di wilayah ini. Sambil tetap memberi penekanan pada keunggulan lslam,
pandangan hidup ini juga memungkinkan unsur-unsur local masuk dalam pemikiran para ulama
pribumi. Mengenai masalah identitas, internalisasi Islam, atau paling tidak aspek luarnya, oleh
pendudukan kepulauan membuat Islam muncul sebagai kesatuan yang utuh dari jiwa dan
identitas subyektif mereka. Namun fragmentasi politik yang mewarnai wilayah ini, di sisi lain,
juga melahirkan perasaan akan perbedaan identitas politik diantara penduduk yang telah di
Islamkan.

[Type text] Page 15


6. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan islam di Asia Tenggara

Islam pada umumnya disebarkan secara damai (penetration pacifique). Melalui perantara
pedagang-pedagang Muslim dari Dunia Timur. Islamisasi mengalami kendala karena
masyarakat-masyarakat yang telah lama dipengaruhi oleh askestisme Hindu-Budha dan
sinkretisme penduduk lokal. Selain itu, juga bersaing dengan kehadiran para misionaris Kristen
di Barat.

Pada perkembangannya Islam mampu menjadi agama mayoritas di Asia Tenggara. Banyak
faktor yang menerangkan tentang hal tersebut, antara lain :

a.Pedagang Muslim asing yang datang ke Asia Tenggara memperkenalkan Islam guna
mendapatkan keunggulan ekonomi dan politik di kalangan masyarakat pribumi. Para pedagang
Muslim memperkenalkan ketentuan-ketentuan hukum Islam mengenai perdagangan dan
mengambil keuntungan ekonomi secara maksimal sehingga mampu membatasi adanya pilihan
terhadap agama-agama lain. Bangsa Barat datang dengan membawa agama Kristen. Namun
Kristen tidak begitu berkembang di Nusantara tapi justru Islam-lah yang berkembang pesat
karena penyebaran Islam tidak dihalangi oleh pemerintah colonial dan mereka juga tidak
memaksakan agama Kristen kepada penduduk setempat. Kehadiran kolonis merangsang
terjadinya proses Islamisasi dan intensifikasi lebih lanjut di kawasan ini. Identifikasi kolonis
sebagai penjajah kafir, menjadikan Islam sebagai wadah integrative masyarakat pribumi yang
saat itu terbelah oleh berbagai faktor sosial dan cultural dalam menghadapi penjajah Barat.
Kepercayaan nenek moyang atau system tradisional lainnya tidak mampu tampil sebagai
alternative identifikasi dan mekanisme pertahanan diri di tengah meningkatnya bahaya dan
sewenag-wenangan kolonisme Barat, kecuali Jawa yang pernah jadi pusat kekuasaan politik
Hindu-Budha yang sudah diinternalisasikan dengan kebudayaan Jawa, maka tidak ada wilayah
lain di Asia Tenggara yang mendalam dipenetrasi oleh Hindu-Budha. Ketentuan-ketentuan
universal-transendetal Hindu tidak pernah berlaku, di Jawa sekalipun. Sistem adat atau tradisi
pribumi yang sangat bersifat lokal, partikularistik dan divisive, sehingga tidak bisa tiharapkan
tampil menjadi faktor integrative.

b. Adanya kesamaan bentuk Islam yang pertama kali datang ke Indonesia dengan sifat mistik
dan sinkretisme kebudayaan nenek moyang setempat. Islam tasawwuf diterima oleh penduduk

[Type text] Page 16


pribumi sehingga Islam mampu hidup berdampingan secara damai dengan kepercayaan nenek
moyang Jawa. Muncul kaum santri, abangan dan priyayi.

c.Teori lain menurut ahli-ahli Kristen. Sifat Islam yang sederhana mengandung unsure-unsur
perkauman (tribalisme) yang menyebabkan Islam mudah dan cepat berkembang di kalangan
masyarakat yang memiliki system kepercayaan dan tradisi yang tidak canggih. Kesederhanaan
Islam cukup dengan membaca dua kalimat shahadah. Tapi Islam bukan sekedar shahadah tetapi
banyak mengandung banyak ajaran lain yang menyangkut segala aspek kehidupan. Seperti yang
diungkapkan oleh Snouck Hourgonje bahwa Islam tidak sesederhana itu karena perkembangan
Islam di Timur Tengah sendiri diwarnai dengan Liberalisme. Proses Islamisasi dan intensifikasi
ke-Islaman banyak dipengaruhi oleh situasi dan faktor-faktor local yang menyebabkan timbulnya
perbedaan-perbedaan dalam tingkat penetrasi Islam di kawasan Asia Tenggara yang berakibat
perbedaan pandangan, penghaytan, dan pengamalan Islam oleh penganutnya. Islamisasi dan
intensifikasi merupakan proses konversi kepada Islam dan peningkatan kesadaran serta upaya
untuk memahami dan mengamalkan Islam sesuai dengan doktrin-doktrin yang sebenarnya, yang
bersih dari bid’ah dan percampuran dengan unsure-unsur non Islam lainnya. Proses ini disebut
sebagai kembali kepada Al-Quran dan Hadits. Pembentukan kebudayaan dan tatanan politik
Islam di dunia dapat berkembang karena adanya tasawwuf. Proses internasionalisasi Islam
tasawwuf tidaklah berjalan sendiri, karena diperlukan adanya keterikatan tasawwuf kepada
shari’ah secara sufistik.5

7. Pengaruh dari Islamisasi di Asia Tenggara

Islam begitu berpengaruh di kawasan asia tenggara, adapun beberapa pengaruh islam adalah
sebagai berikut :

a. Sistem Pemerintahan
1. Wujudnya institusi kesultanan Islam di beberapa Negara.
2. Ulama menjadi penasehat bagi Raja/sultan
3. Islam sebagai agama resmi dan mayoritas.
4. Undang-undang berlandaskan hukum islam
5. Wujudnya semangat jihad
5

[Type text] Page 17


b. Sistem Pendidikan
1. Pendidikan islam disampaikan kepada semua lapisan masyarakat
2. Sekolah, pesantren, madrasah, dan Mesjid sebagai institusi pendidikan dan Basis Islam.
c. Cara hidup
1. Penggunaan Pakaian yang menutup aurat
2. Mengamalkan konseppersaudaraan sesama Islam
3. Persamaan taraf sesamamanusia
4. Sifat tolong-menolong, hormat menghormati, dan amalan bergotong-royong
5.
d. Bahasa dan Kesusastraan
1. Bentuk tulisan arab melayu
2. Banyak istilah Arab digunakan dalam bahasa Melayu
3. Hasil kesusasteraan Melayu terpengaruh dengan gaya dan tatabahasa Arab
4. Bentuk sastera Melayu dipengaruhi, bentuk sastera Islam
e. Kesenian
1. Seni pada batu nisan dan ukiran kayu
2. Seni bangunan Islam mempengaruhi bentuk masjid, kubah, mimbar, mihrab dan menara
azan.
f. Ekonomi
1. Terbentuknya Institusi ekonomi Islam seperti baitulmal
2. Amalan zakat dan sedekah
3. Amalan riba, penindasan dan penipuan dilarang dalam perdagangan.6

BAB III

[Type text] Page 18


Penutup

1. Kesimpulan

Perkembangan Islam di Asia Tenggara sungguhlah hebat hampir di semua kehidupan


kemasyarakatan terpengaruh dengan ajaran Islam. Dalam kehidupan sosial kesaharian saja kita
dapat menjumpai tradisi dan ajaran Islam saling mengisi dan berkolaborasi, ketika saling
bertemu yang terucap adalah salam dan jawabannya, penggunaan nama orang mengindikasikan
bercorak Islam, bertebarannya mesjid bahkan setiap Rukun Warga memilikinya, perkembangan
seni kaligrafi yang besar, berbagai budaya dan seni yang bersifat Islam, penggunaan hukum
perkawinan yang mengadopsi ajaran Islam, ketika bulan Ramahdan tiba suasana Islami sangat
kental sekali meskipun Asia Tenggara bukan kawasan berdasarkan Islam, tetapi penggunaan asas
Islam ada yang diterapkan dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Apabila melihat data
jumlah penduduk, Kawasan Asia Tenggara merupakan wilayah yang berpenduduk Muslim yang
terbesar di dunia, pendek kata penganut dan ajaran Islam sangatlah terasa berurat dan mendarahi
dalam segala aspek kehidupan masyarakat di Asia Tenggara khusnya di Indonesia.

Keunikan Islam di Asia Tenggara tidak terlepas dalam proses penyebarannya yang dilakukan
para pedagang Islam dengan jalan damai,ditambah dengan perpaduan unsur-unsur lokal yang
bersatu dengan ajaran Islam memperkaya budaya Islam di Asia Tenggara yang berbeda dengan
kawasan Islam lain ,tidak terjadinya arabisasi.

Islam masuk dan berkembang di Asia Tenggara adalah dengan jalan damai, beberapa teori
tentang masuknya islam di Asia Tenggara :

1. Teori islam datang ke asia tenggara melalui arab


2. Teori islam datang ke asia tenggara
melalui cina
3. Teori islam datang ke asia tenggara melalui india/Gujarat

[Type text] Page 19


Saluran-saluran islamisasi yang berkembang yaitu :

1. Saluran perdagangan
2. Saluran perkawinan
3. Saluran tasawuf
4. Saluran pendidikan
5. Saluran kesenian
6. Saluran politik

2. Saran

Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, namun kami berharap makalah ini
tetap dapat memberikan manfaat meskipun sedikit. Selain itu kami juga berharap pembaca
berkenan memberikan masukan baik berupa kritik maupun saran.

[Type text] Page 20


DAFTAR PUSTAKA

Drs.Hidayat,Asep Ahmad,Samsuddin, M.Ag.dkk.2014.Studi Islam Asia Tenggara,Bandung:Pustaka Setia

http://sejarahlengkap-dunia.blogspot.co.id/2015/06/islamisasi-asia-tenggara.html?m=1

[Type text] Page 21

Anda mungkin juga menyukai