Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Dengan memperhatikan hasil penelitian dan observasi serta diskusi
dengan penilai 1 dan juga supervisor 2, ditemukan bahwa perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukkan hasil yang baik dan
mengalami kemajuan, hal ini dapat dilihat dengan adanya hasil penelitian
terhadap pekerjaan siswa.

Dibawah ini adalah perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II


pada mata pelajaran Matematika :

Perbaikan Pembelajaran Siklus I :

- Sudah menggunakan alat peraga dan media pembelajaran yang


sesuai tetapi hasil belum memuaskan.
- Siswa masih ragu dengan pembelajaran yang diterapkan guru.
- Siswa sudah mulai aktif dalam mengikuti pembelajaran.
- Siswa mau menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Perbaikan Pembelajaran Siklus II :

- Dengan menggunakan alat peraga berupa kertas origami yang


dibentuk persegi dan persegi Panjang, siswa mulai memahami
cara menghitung keliling dan luas bangun datar persegi dan
persegi panjang
- Keaktifan siswa lebih meningkat.
- Metode pembelajaran yang digunakan sudah sangat sesuai
dengan materi pembelajaran.
- Motivasi dan hasil belajar yang dicapai lebih meningkat.
Data hasil perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II penulis
tuangkan dalam bentuk tabel dan diagram sebagai berikut :

PRA HASIL BELAJAR


NO NILAI PREDIKAT
SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

1 90 - 100 A 2 5 14

2 80 - 89 B 3 4 5

3 70 - 79 C 9 8 3

4 70> D 10 7 2

RATA-RATA 64 71 81

Table 4.1. Hasil Belajar Matematika Materi


Menghitung Keliling dan Luas Persegi dan
Persegi Panjang Kelas III SD Negeri 008
Sungai Jalau

16

14

12
A
10
B
8 C

6 D
4

0
Prasiklus Siklus I Siklus II

Gambar 4.1. Diagram Batang Hasil Belajar Matematika Materi


Menghitung Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang Kelas
III SD Negeri 008 Sungai Jalau
Pada data prasiklus yang diperoleh pada mata pelajaran Matematika
Materi Menghitung Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang terlihat
rendah karena nilai rata-rata hanya mencapai 64, hal ini disebabkan guru
hanya menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan
menggunakan alat peraga yang sesuai dan kurang relevan.

Setelah diadakan perbaikan pada siklus I nilai rata-rata mulai adanya


peningkatan mencapai 71, karena pada siklus I guru sudah menggunakan
metode pembelajaran yang sesuai. Dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe STAD walaupun didalam pelaksanaannya
masih belum sempurna.

Sedangkan pada perbaikan pelaksanaan pembelajaran siklus II, guru


sudah mulai menjelaskan langkah-langkah kegiatan bermain peran secara
terperinci, dengan begitu siswa termotivasi dan lebih aktif lagi didalam
mengikuti pembelajaran sehingga nilai rata-rata hasil belajarpun
meningkat secara drastis mencapai 81. Berarti perbaikan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan pada pelajaran Matematika Materi
Menghitung Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sudah
menunjukkan suatu keberhasilan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada perbaikan siklus I mata pelajaran
Matematika Materi Menghitung Keliling dan Luas Persegi dan Persegi
Panjang dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2022. Ditemukan terdapat
beberapa hal antara lain pada data prasiklus dijumpai
10 orang peserta didik yang mendapat nilai <70 dengan predikat D.
Sedangkan pada perbaikan siklus I hanya 7 orang siswa yang mendapat
nilai <70 dengan predikat D. Pada perbaikan siklus I sudah tampak
peningkatan hasil belajar peserta didik walaupun hanya sedikit. Hal ini
dikarenakan terdapat siswa yang masih kurang faham dengan pembahasan
guru, walaupun sudah menggunakan alat peraga. Tetapi dalam hal ini
siswa sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dengan begitu perlu
adanya perbaikan pembelajaran untuk siklus selanjutnya
Berikut perbandingan hasil belajar siswa dari pada pembelajaran
prasiklus dan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I penulis tuangkan
dalam bentuk tabel dan diagram :

HASIL BELAJAR
PRA
NO NILAI PREDIKAT
SIKLUS SIKLUS I

1 90 - 100 A 2 5

2 80 - 89 B 3 4

3 70 - 79 C 9 8

4 70> D 10 7

RATA-RATA 64 71

Table 4.2. Perbandingan Hasil Belajar Matematika Materi


menghitung keliling dan luas persegi dan persegi Panjang Kegiatan
Prasiklus dan Siklus I

Perbandingan Prasiklus dan Siklus I

PRASIKLUS
SIKLUS 1

Gambar 4.2. Diagram Venn Hasil Belajar Matematika Materi


menghitung keliling dan luas persegi dan persegi Panjang Siklus I
dan Siklus II
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II pada mata pelajaran
Matematika Materi Menghitung Keliling dan Luas Persegi dan Persegi
Panjang dilakukan pada tanggal 12 November 2022. Ditemukan beberapa
hal antara lain pada siklus II hanya terdapat 2 orang peserta didik yang
mendapat nilai rata-rata <70 dengan predikat D. Namun terdapat 14
peserta didik dengan predikat A. Dengan begitu didalam perbaikan
pembelajaran siklus II meningkat secara drastic dibandingkan pada
prasiklus dan siklus I. Pada perbaikan pembelajaran siklus II nilai rata-rata
meningkat hingga 81. Dimana pada perbaikan pembelajaran siklus I
hanya mencapai 71. Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II benar-
benar telah menunjukkan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe STAD mampu meningkatkan motivasi dan
hasil belajar peserta didik.

Berikut perbandingan hasil belajar siswa dari pada pembelajaran


prasiklus dan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I penulis tuangkan
dalam bentuk tabel dan diagram :

HASIL BELAJAR
NO NILAI PREDIKAT SIKLUS I
SIKLUS II

1 90 - 100 A 5 14

2 80 - 89 B 4 5

3 70 - 79 C 8 3

4 70> D 7 2

RATA-RATA 71 81

Table 4.3. Perbandingan Hasil Belajar Matematika Materi menghitung


keliling dan luas persegi dan persegi panjang Perbaikan Pembelajaran
Siklus I dan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Perbandingan Siklus I dan Siklus II

SIKLUS I
SIKLUS II

Gambar 4.3. Diagram Venn Hasil Belajar Matematika Materi


menghitung keliling dan luas persegi dan persegi
Panjang Siklus I dan Siklus II
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan analisis data dan pembahasan yang diperoleh
dalam kegiataan perbaikan pembelajaran maka dapat diambil suatu
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD
pada mata pelajaran Matematika materi Menghitung Keliling dan Luas
persegi dan persegi panjang mampu meningkatkan motivasi dan hasil
belajar peserta didik kelas III SD Negeri 008 Sungai Jalau.
2. Model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sangat cocok digunakan
untuk pembelajaran yang bersifat Berkelompok, dengan begitu peserta
didik lebih bersemangat dan memahami arti kerja sama dalam
mengikuti pembelajaran.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas jika guru berminat ingin
meningkatkan keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran maka
sebaiknya guru melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk menyampaikan pembelajaran materi menghitung keliling dan
luas persegi dan persegi panjang sebaiknya menggunakan media dan
alat peraga yang sesuai sehingga peserta didik akan lebih memahami
materi secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I Pasal I. Jakarta : Depdikbud

Hariyadi, Ahmad, and Agus Darmuki. "Prestasi dan motivasi belajar dengan konsep diri."
Prosiding Seminar Nasional Penguatan Muatan Lokal Bahasa Daerah
sebagai Pondasi Pendidikan Karakter Generasi Milenial. 2019.

Jarmita, N. (2015).Kesulitan pemahaman konsep matematis siswa dalam pembelajaran


Matematika di kelas awal Sekolah Dasar. PIONIR: Jurnal Pendidikan,
4(2), 1-16.

Jesmita. (2019). Penerapan model pembelajaran koopeeratif Tipe STAD untuk meningkatkan
hasil belajar siswa Sekolah Dasar.

Maulana,P.,& Akbar, A. (2017). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


Untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di Sekolah Dasar.
Jurnal Pesona Dasar, 5(2)

Ni Nyoman S (2020). Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD untuk


Meningkatkan hasil belajar Tematik pada kelas III SD

Rusman . (2018) .Model-model Pembelajaran . Depok : Raja Grafimdo Persada.

Sardiman. 2018. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grasindo.

Satriawan, R. (2017). Keefektifan model search, solve, create, and share ditinjau dari prestasi,
penalaran matematis, dan motivasi belajar. Jurnal Riset Pendidikan
Matematika, 4(1), 87-99.

Sundayana , Rostina. 2016. Kaitan Antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, dan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP dalam Pelajaran
Matematika. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Garut, 8
(1): 31-40.
Uno, H. B. (2017). Teori Motivasi dan Peng-Ukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Zuraidah. (2018). Upaya meningkatkan Motivasi belajar Sains dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe STAD pada siswa kelas IV SD Negeri
101768 Tembung. School Education Journal,8(4), 1720-2355.

Anda mungkin juga menyukai