Kelompok 3 - Pengaruh Budaya Terhadap Emosi
Kelompok 3 - Pengaruh Budaya Terhadap Emosi
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan dan konseling lintas
budaya
Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadiran tuhan yang masa esa karena
akan berkat rahmat dan anugrahnya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Bimbingan dan konseling lintas budaya. Makalah yang berjudul Pengaruh budaya
terhadap emosi ini kami buat dalam rangka menyesuaikan tugas yang diberikan
oleh Nuraini, M.Pd.Kons.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
BAB III.................................................................................................................. 18
PENUTUP ............................................................................................................. 18
3.2 Saran................................................................................................................ 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk sosial, yang dimana dalam setiap diri individu
memiliki emosi untuk menyatakan bahwa semua kebahagian maupun kesedihan
yang dialami individu memberikan arti bagi individu itu sendiri. Emosi memberi
tahu individu tentang seperti apa diri mereka sebenarnya seperti apa kualitas
hubungan kita dengan seseorang dan seperti apa kita sebaiknya berperilaku.
Hidup tanpa emosi dan perasaan, sukacita dan kesedihan datang silih
berganti mewarnai kehidupan seseorang. Sukacita merayakan kemenangan,
kebahagiaan dicintai dan mencintai, sukacita melakukan aktivitas yang
menyenangkan bersama teman dan keluarga. Sebaliknya, perasaan negative atau
tidak menyenangkan menghampiri individu dalam kehidupannya, seperti kesedihan
ketika berpisah dengan orang yang kita cintai, kematian anggota keluarga,
kemarahan yang dirasakan ketika disakiti oleh orang lain, ketakutan ketika
menghadapi situasi yang tidak diinginkan atau rasa bersalah dan malu yang
dirasakan ketika berbuat kesalahan
Perasaan dan emosi dapat menjadi aspek penting dalam kehidupan manusia.
Setiap individu akan berbeda dalam mengemas dan mengelola emosi, serta
mengekspresikan emosi ke dunia luar. Namun meskipun berbeda, terdapat beberapa
emosi yang diekspresikan secara universal. Persamaan dan perbedaan dalam
mengekspresikan emosi dapat dipengaruhi oleh faktor budaya. Setiap kebudayaan
memiliki stereotip emosi yang berbeda-beda dan cara yang berbeda pula dalam
menanggapi emosi yang ditunjukkan orang lain. Perbedaan budaya dapat
menimbulkan perbedaan dalam mempersepsikan emosi, menilai dan mengevaluasi
emosi sehingga budaya memberikan pengaruh dalam kehidupan emosi manusia.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Emosi atau dalam bahasa Inggris emotion berasal dari bahasa Latin
“emovere”. “E” berarti keluar, dan “movere” berarti bergerak. Secara harfiah,
movere berarti bergerak menjauh yang menyiratkan bahwa kecenderungan
bertindak merupakan hal yang mutlak dalam emosi (Goleman, 1995). OSHO
(2008) menambahkan bahwa emosi berasal dari kata “motion” yang artinya tak
pernah diam dan tak pernah akan menjadi permanen, ia akan terus selalu berubah
dari situasi ke situasi oleh karena seluruh emosi, sentimen, dan pikiran telah
dimanipulasi dari luar.
6
senang. Dan The Li Chi pun menggolongkan emosi yang lebih rinci, hal ini pun
diungkapkan oleh Prinz (2004). Menggolongkan emosi ke dalam sembilan
golongan, yaitu kasih sayang, rangsangan, jijik, menderita, cemas, panik, dan
enggan puas.
1. Emosi Senang
Hal ini merupakan emosi yang memberikan gambaran tentang rasa senang yang
dialami oleh seseorang, hal ini terjadi dari bermacam-macam jenis perasaan senang,
yaitu: bahagia, gembira, cinta, dan riang.
2. Emosi Sedih
Emosi ini memiliki gambaran mengenai perasaan yang tidak senang yang dialami
oleh seseorang dalam menghadapi suatu kondisi tertentu. Macam-macam perasaan
dalam kondisi ini, yaitu malu, hampa, kecewa, dan duka.
3. Emosi Takut
Hal ini merupakan kondisi yang mana ada gambaran rasa tidak senang yang dijalani
oleh seseorang, baik itu terhadap hal yang berasal dari luar diri maupun yang ada
di dalam diri sendiri. Untuk emosi rasa takut yang berasal dari hal di luar diri
misalnya takut akan perampok, takut pada hewan buas, dan begal. Sedangkan,
untuk perasaan takut yang berasal dari hal yang ada dalam diri sendiri, misalnya
takut tidak naik kelas, takut untuk mencoba dan lain-lain..
4.Emosi Marah.
Dalam emosi marah terdapat gambaran mengenai perasaan terhadap sesuatu suatu
objek, misalnya keadaan lingkungan, hubungan sosial, perilaku orang, dan
peristiwa. Berbagai emosi yang sejenis ini berasal dari masing-masing emosi dasar
dan hal ini tidak yang bersifat universal, tidak bersifat khusus, yang dalam
pengertiannya bahwa katas emosi hanya ada di dalam suatu golongan atau
7
kelompok tertentu saja yang sesuai dengan budaya golongan atau kelompok
tertentu.
8
4. Pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal pembicara yg menyertakan
seluruh emosi dlm pidato dipandang lebih hidup, lebih dinamis dan lebih
meyakinkan.
Emosi memiliki dampak positif (baik) dan negatif (buruk) pada diri manusia.
Berikut adalah keterangan mengenai penjelasan dampak emosi positif dan dampak
emosi negatif, yaitu:
Dalam dampak ini yang biasanya terjadi pada diri manusia berwujud pada
perasaan bahagia, ceria, damai, senang, dan adanya rasa syukur. Hal ini
biasanya menjelaskan sebuah evaluasi diri atau perasaan yang menyenangkan
dan menguntungkan.
Dampak dari emosi negatif biasanya perasaan menangis, marah, kecewa, sedih,
benci, dan lain-lain. Biasanya emosi ini menunjukkan sebuah evaluasi diri atau
adanya perasaan yang merugikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Budaya memiliki arti akal budi,
secara umum, budaya dapat diartikan sebagai suatu cara hidup yang terdapat pada
sekelompoh manusia, yang telah berkembang dan diturunkan dari generasi ke
generaasi dari sesepuh kelompok tersebut. Menurut Koentjaraningrat, budaya
adalah semua sistem ide, gagasan, rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan oleh
manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang nantinya dijadikan klaim manuaia
dengan cara belajar.
9
Menurut (Kluckhohn, 1989), ada tujuh unsur yang membentuk suatu budaya
atau kebudayaan, yaitu:
1. Bahasa, yaitu mencakup bahasa lisan mapun tulisan yang memiliki fungsi
sebagai cara berinteraksi, dan merupakan salah satu tanda adanya budaya pada
suatu peradaban.
3. Sistem religi, yaitu mencakup aliran kepercayaan yang dianut oleh masyarakat.
Kegiatan unsur kebudayaan sistem religi misalnya upacara atau tradsi kepercayaan
tertentu.
7. Kesenian, yaitu mencakup berbagai bentuk seni, seperti seni musik, seni tari,
seni lukis, sastra, arsitektural, dan lain-lain. Setiap karya manusia yang
mengandung seni merupakan unsur budaya.
10
ciri-ciri dari budaya itu sendiri yang memiliki beberapa poin. Diantaranya adalah:
11
2.3 Perbedaan budaya dalam mendefinisikan dan memahami emosi
2. Perbedaan Makna Emosi Bagi Orang Dan Dalam Prilaku Lintas Budaya
12
4. Menggolongkan Emosi
Emosi yang sanat mendalam (misalnya sangat marah, atau sangat takut)
menyebabkan aktifitasa badan sangat tinggi sehingga seluruh tubuh aktif, dan
dalam keadaan seprti ini sukar menentukan apakah seseorang sedang takut atau
sedang marah.Satu orang dapat menghayati satu macam emosi dengan berbgai cara
misalnya kalau marah ia bergetar ditempat, tetapi lain kali ia memaki maki atau
mungkin lari.Nama yang umumnya diberikan kepada berbagai jenis emosi biasanya
didasarkaan pada sifat rangsangnya, bukan padakeadaan emosinya sendiri.Jadi
takut adalah emosi yang timbul terhadap sesuau yang bahaya adalah emosi yang
timbul terhadap sesuatu yang menjengkelkan.Pengenalan emosi secara subjektif
dan introspektif di lakukan karena selalu saja ada pengaruh dari lingkungan.
13
semua manusia terlepas dari pengaruh budaya. Menurut Darwin (dalam Matsumoto
& Juang, 2013), manusia mengekspresikan emosi di wajah mereka persis dengan
cara yang sama di seluruh dunia, terlepas dari ras atau budaya.
Wajah tersenyum Amerika dinilai lebih cerdas daripada wajah netral orang
Jepang. Orang Amerika dan Jepang keduanya diketahui memiliki wajah tersenyum
yang lebih ramah daripada wajah netral, tetapi perbedaannya lebih besar pada orang
Amerika. Perbedaan ini menunjukkan bahwa display rules menyebabkan orang
14
Jepang dan orang Amerika memiliki atribut yang berbeda dalam tersenyum, dan
berfungsi sebagai penjelasan yang baik untuk merasakan perbedaan besar dalam
gaya komunikasi di lintas budaya. Lebih lanjut, dipaparkan bahwa perbedaan
budaya yang ditemukan dalam beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan
emosi.
15
budaya, setidaknya untuk emosi yang universal, karena emosi ini secara budaya
sama dan semua manusia mengalami ekspresi tersebut. Banyak penelitian yang
mendukung universalitas anteseden emosi (Scherer, dkk. dalam Matsumoto &
Juang, 2013) menemukan banyak kesamaan dan perbedaan ekspresi emosi ditinjau
dari anteseden emosi. Acara kebudayaan, kelahiran anggota keluarga baru, dan
situasi yang berhubungan dengan prestasi merupakan anteseden sukacita bagi orang
Eropa dan Amerika daripada Jepang.
16
Apa yang orang Jawa dan Sunda anggap sebagai kekasaran, bagi orang
Batak justru kejujuran. Apa yang orang Jawa dan Sunda anggap kehalusan, bagi
orang Batak adalah kemunafikan dan kelemahan. Kurniawan dan Hasanat (2007)
melakukan penelitian tentang perbedaan ekspresi emosi pada beberapa tingkat
generasi suku Jawa di Yogyakarta.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Emosi merupakan sebuah kesatuan mental dan fisik yang dibangun oleh
berbagai variasi perasaan, pikiran, dan tingkah laku yang menentukan kepekaan
subjektif yang mendorong dan mengontrol gagasan serta kecenderungan untuk
bertindak dalam berbagai aktivitas manusia. Emosi jarang diungkap melalui kata-
kata, namun lebih sering diungkap melalui isyarat. Kunci untuk memahami
perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan nonverbal, yang meliputi nada
bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Perbedaan budaya memainkan
peran dalam mempersepsikan emosi sehingga berpengaruh terhadap bagaimana
individu dalam mengekspresikan emosi tersebut. Sekalipun beberapa ekspresi
emosi universal pada semua budaya, namun beberapa penelitian studi lintas budaya
yang telah diuraikan di depan menunjukkan bahwa situasi atau peristiwa yang sama
tidak akan selalu memicu emosi yang sama pada individu di seluruh kebudayaan,
sehingga perbedaan budaya akan menimbulkan perbedaan dalam ekspresi emosi.
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Minauli, I., Desriani, N., & Tuapattinaya, Y.MR. (2006). Perbedaan penanganan
kemarahan pada situasi konflik dalam keluarga suku Jawa, Batak, dan
Minangkabau. Psikologia, 2(1), 1-6.
Dayasikindan Yuniardi. 2012. Budaya dan emosi. Diakses tanggal 11 Maret 2023
https://www.academia.edu/31916146/Budaya_dan_Emosi
Wade, C., & Tavris, C. (2008). Psychology. New Jersey: Prentice Hall.
19