Anda di halaman 1dari 35

BAB

III
ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN
(KIA- KESPRO) DI MASA PANDEMI COVID-
19

PENGURUS PUSAT IKATAN BIDAN


INDONESIA
Midwifery Update

DESKRIPSI
SINGKAT
Sesi ini membahas Adaptasi Pelayanan Kebidanan (KIA-
Kespro) di Masa Pandemi
Covid- 19 melalui penerapan program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
di fasilitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan
kebidanan.

Midwifery Update 2
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu memahami tentang
01 program pencegahan dan pengendalian infeksi
Tujuan Khusus
S etelah men giku ti sesi ini, peserta diharapkan mampu memah ami dan
menerapkan dan atau melakukan:

1) Prinsip kewaspadaan isolasi


2) Kebersihan tangan dengan baik dan benar
3) Penggunaan dan pelepasan APD dengan baik dan benar
4) Pemrosesan peralatan bekas pakai
02 5)6) Pengelolaan limbah
Pengelolaan linen
7) Pengelolaan lingkungan
8) Penyuntikan yang aman
9) Kebersihan pernafasan/etika batuk
10) Penempatan pasien
11) Pemeliharaan kesehatan petugas.
12) Protokol kesehatan di masa Pandemi C OV I D -19
Midwifery Update 3

MATERI POK OK & S UB MATERI

01 POK OK
PROGRAM

DAN
PRINSIP

PENCEGAHAN
02 03
K E WAS PADAA
N ISOLASI
K E BE RS IHA
N TANGAN

PENG E NDALIAN
INFEKSI
SUB MATERI
SUB MATERI POKOK:
SUB Pengertian Kebersihan
POKOK: MATERI Prinsip-prinsip
Pengertian PPI POKOK: kebersihan tangan
Pengertian penyakit Kewaspadaan Jenis-jenis kebersihan
infeksi terkait standar tangan Indikasi dan
pelayanan kesehatan Kewaspadaan Prosedur Kebersihan
Ruang lingkup berdasarkan Tangan
program PPI transmisi

Midwifery Update 4
MATERI POK OK & S UB MATERI
POK OK

04 05 PEMROSESAN

PERALATAN HABIS
PENGGUNAAN DAN PAKAI
SUB MATERI POKOK:
SUB MATERI POKOK:APD
PELEPASAN a. Pengertian peralatan habis pakai
a. Pengertian APD b. Kategori peralatan perawatan pasien
b. Indikasi penggunaan APD menurut dr. E. Spoulding
c. Jenis-jenis APD c. Tahapan pemrosesan peralatan habis pakai
d. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan d. Prosedur sterilisasi pada peralatan Kritikal
pada penggunaan APD e. Proses disinfeksi peralatan semi kritikal
e. Prosedur pemasangan APD
f. Proses Peralatan Non Kritikal
f. Prosedur pelepasan APD
g. Penyimpanan instrumen atau peralatan steril
h. Hal yang perlu diperhatikan
i. Alur dekontaminasi peralatan habis pakai

Midwifery Update 5

MATERI POK OK & S UB MATERI


POK OK

06 07 08 09
PENGELOLAA PENATA-
PENGELOLAA PENYUNTIKA
N LIMBAH LAKSANAA
N N YANG
N LINEN
LINGKUNGA AMAN
SUB MATERI N
POKOK: SUB MATERI SUB MATERI
a. Jenis dan pengertian SUB MATERI
limbah POKOK: POKOK:
POKOK:
b. Pengelolaan Limbah
Infeksius
a. Jenis-jenis a. Pengelolaan Air Prinsip penyuntikan
c. Pengelolaan Limbah linen b. Konstruksi yang aman
Non Infeksius
d. Pengelolaan Limbah
b. Prinsip- bangunan
Benda Tajam prinsip c. Ventilasi
e. Metode Manajemen Ruangan
Limbah penatalaksanaan
linen

Midwifery Update 6
MATERI POK OK & S UB MATERI
POK OK

PROTOKOL

10 11 12 13
KEBERSIHAN PERLINDUNGA
PENEMPATA KESEHATAN
PERNAFASAN
N PASIEN N KESEHATAN DI MASA
/ ETIKA
PETUGAS PANDEMI
BATUK
COVID -19
SUB MATERI
SUB MATERI POKOK:
SUB SUB MATERI POKOK: 1. Pengaturan alur
a. Prosedur
pelayanan dan
MATERI POKOK: perlindungan
triage
POKOK: Prinsip
b.
Kesehatan petugas
Prinsip 2. Pelaksanaan
Prosedur Etika Penempatan Penanganan paska Skrining
Batuk Pasien pajanan 3. Penolakan
c. Tatalaksana Terhadap Skrining
paska pajanan

Midwifery Update 7

PROGRAM PENCEGAHAN
01
DAN PENGE NDALIAN
INFEK S I (PPI)

Midwifery Update
PENGERTIAN
• PPI adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada
pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan
Kesehatan.

• PPI merupakan upaya untuk memastikan perlindungan kepada setiap orang


terhadap kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan disaat
menerima pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan.

• PPI dilakukan terhadap infeksi terkait pelayanan atau Health Care Associated
Infections (HAIs) dan infeksi yang bersumber dari masyarakat.

Midwifery Update 9

H E A LT H C A R E A S S O C I AT E D INFECTIONS (HAIS)

Adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama


proses perawatan di R S atau Fasyankes lainnya,
dimana tidak infeksi atau dalam masa inkubasi saat
masuk rawat serta dapat muncul setelah pulang
rawat dan juga infeksi yang dapat terjadi pada
petugas di Fasyankes karena pekerjaanya.

Midwifery Update 10
RUANG LINGKUP PROGRAM PPI

1. Kewaspadaan isolasi yang terdiri dari: kewaspadaan


standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi
2. Bundles HAIs
3. Surveilans HAIs
4. Pendidikan dan pelatihan
5. Penggunaan anti mikroba yang bijak

Disamping itu, dilakukan monitoring melalui Infection


Control Risk Assesment (ICRA), audit dan monitoring
lainya secara berkala.

Midwifery Update 11

02 PR INS IP K EWAS PADAAN


IS OLAS I

Midwifery Update
KEWA SPADAA yaitu tindakan pencegahan/pengendalian
infeksi yang dilakukan baik yang

N ISOLASI belum/yang sudah terdiagnosa penyakit


infeksinya.
Upaya untuk mencegah &
mengendalikan penyebaran infeksi di Kewaspadaan ini diterapkan untuk
mencegah & memutus rantai penularan
Fasyankes. penyakit lewat kontak, droplet & udara.

Transmisi penyakit infeksi dapat terjadi


KEWAS PADAA melalui satu cara/lebih.
N
STANDAR
Dilaksanakan secara rutin & berkelanjutan di KEWAS PADAA
semua fasilitas pelayanan kesehatan baik yang
N TRANSMISI
didiagnosis, diduga terinfeksi/kolonisasi,
terutama saat memberikan pelayanan kepada
pasien/di masyarakat.

Merupakan dasar PPI, akan mencegah risiko


kontaminasi melalui cairan tubuh, darah, sekret,
ekskresi, kulit yang tidak utuh. Midwifery Update 13

KEWASPADAAN ISOLASI
(1)
KEWASPADAAN KEWAS PAD AAN
STANDAR TRANS MIS I
Pengendalian
Kebersihan tangan
Lingkungan
KONTA DROPLE AIRBORN
K T E
Pengendalian
Alat Pelindung Diri
Limbah R S
Influenza,
Chiken Fox,
MRSA, Diarrhea, Pertussis,
Penyuntikan yang Mumps, Rubella TBC, SARS
Manajemen Linen E.Colli
aman

Kebersihan VEKTOR
Penempatan pasien
pernafasan/etika (Lalat, naymuk, tikus dll)
batuk

Pengelolaan alkes
Kesehatan petugas HH, sarung Masker Bedah Masker
tangan, gaun pelindung wajah Respiratorik
(N95)
Praktek lumbal Pengendalian
fungsi lingkungan, limbah R S 14
Midwifery Update
10 KOMPONEN KEWASPADAAN
ISOLASI
1 Kebersihan tangan 6 Pengelolaan linen

Penggunaan APD (sarung


2 tangan: masker, gaun, kaca
mata, sepatu)
7 Penyuntikan yang
aman

3 Pengendalian lingkungan 8 Kebersihan pernapasan


(etika batuk/bersin)

4 Pengendalian limbah 9 Penempatan pasien

5
Pasien
Pengelolaan Peralatan 10 Perlindungan
Kesehatan petugas
dan Alat Medis Lainnya
Midwifery Update 15

03 KEBERSIHAN
TANGAN

Midwifery Update
5 WAKTU KEBERSIHAN
TANGAN
Kebersihan tangan yang baik & benar
merupakan hal yang penting, pilar dalam
mencegah & mengendalikan infeksi pada
pelayanan kesehatan

17
Midwifery Update

PRINSIP-PRINSIP DALAM KE BE RSIHAN


TANG AN
Pastikan semua petugas kesehatan sudah• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan
memahami 5 (lima) waktu serta 6 (enam) langkah jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang
kebersihan tangan mengandung protein dan lemak.
• Bebaskan area tangan sampai pergelangan tangan jika
Mematuhi langkah langkah kebersihan tangan menggunakan baju lengan panjang (digulung ke atas).
secara berurutan dengan baik dan benar. • Gunakan bahan yang mengandung alkohol untuk
mendekontaminasi tangan secara rutin, bila tangan tidak
Tersedia sarana kebersihan tangan jelas terlihat kotor.
• Sabun cair dianjurkan didalam botol yang memiliki
Sebelum melakukan kebersihan tangan, pastikan dispenser, jika menggunakan sabun batangan maka
kuku tetap pendek, bersih dan bebas dari sabun di potong kecil untuk sekali pakai.
pewarnaan kuku, tidak menggunakan kuku palsu,• Kertas tisu sekali pakai sebagai pengering tangan, jika
hindari pemakaian asesoris tangan (jam tangan, tidak memungkinkan dapat menggunakan handuk sekali
perhiasan), tutupi luka atau lecet dengan pembalut pakai.
anti air.
Midwifery Update 18
KEBERSIHAN TANGAN
Tidak Tampak kotor: Hand Jik a Tampak kotor:
Rub Hand wash (cuci tangan dengan sabun)

Midwifery

PENGGUNAAN &
04 PELEPASAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)

Midwifery Update
AP

DAPD adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang
terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair/udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera/penyebaran infeksi/penyakit
• Melindungi pasien dari Mikroorganisme yang ada pada petugas
kesehatan dan sebaliknya

• Penggunaan APD sesuai dengan indikasi & jenis paparan


• Cara “memakai” dengan benar
• Cara “melepas” dengan benar
• Cara mengumpulkan (disposal) setelah di pakai.

21
Midwifery Update

J E NIS
APD

PELINDUNG KEPALA (TOPI) KACAMATA DAN PELINDUNG WAJAH MASKER

GAUN SARUNG TANGAN SEPATU

Midwifery Update 22
Midwifery Update 23

Midwifery Update 24
Midwifery Update 25

C A R A MEMASANG C A R A M E L E PAS
APD APD
1 Lakukan kebersihan tangan 1 Lepaskan sarung tangan

2 Kenakan sepatu pelindung (boots) 2 Buka gown

Pakai gaun bersih Lakukan disinfeksi tangan


3 3

4 Pasang masker bedah 4 Buka pelindung kepala

5 Pasang pelindung mata (goggles) 5 Buka pelindung mata (goggles)

6 Pasang pelindung kepala 6 Lepaskan masker bedah

7 Pasang sarung tangan 7 Lakukan kebersihan tangan

Midwifery Update 26
PEMROSESAN
05
PERALATAN
BEKAS PAKAI

Midwifery Update

PENGERTIAN
Pemrosesan Peralatan Bekas Pakai adalah proses pengelolaan,
dekontaminasi & pengemasan berdasarkan kategori kritikal,
semi kritikal & non kritikal.

TUJUAN
Menyiapkan peralatan perawatan & kedokteran dalam keadaan siap pakai,
mencegah peralatan cepat rusak, mencegah terjadinya infeksi silang,
menjamin kebersihan alat untuk dapat dipergunakan kembali, menetapkan
produk akhir dinyatakan sudah steril & aman digunakan pasien &
mencegah resiko penularan infeksi

Midwifery Update 28
PEMROSESAN ALAT
KESEHATAN

Midwifery Update 29

PRE-CLEANING (Pembersihan Awal)


Mengunakan detergen/enzymatic

Pembersihan
(Pembilasan, tiriskan, keringkan)

DISINFEKSI TINGKAT
STERILISAS DISINFEKSI TINGKAT
TINGGI
I RENDAH
Peralatan kritis: Masuk dalam Peralatan semi kritikal: Masuk
Peralatan non kritikal: Hanya pada
pembuluh darah/jaringan tubuh dalam mucosa tubuh, endotracheal permukaan tubuh yang utuh Tensi
instrumen bedah alat kedokteran tube, NGT, alat ondoskopi serat meter, termometer, elektroda E C G
gigi optik, alat laringoskopi, spekulum
vagina, alat pernafasan buatan.

30
TAHAPAN PE MROS E S AN ALAT HABIS
PAKAI
• Menggunakan APD
• Pre-Cleaning: merendam seluruh permukaan
peralatan dengan enzymatik 0,8
%/detergen/glutaraldehyde 2 %/sesuai
instruksi pabrikan selama 10 – 15 menit
• Pembersihan/pencucian: Manual/Mekanik
• Proses Pengemasan

Midwifery Update 31

PENGEMASAN ALAT
KESEHATAN

Midwifery Update 32
PERALATAN UNTUK
STERILISASI

Sterilisator
DT
Midwifery Update T 33

PROSEDUR STERILISASI PADA PERALATAN KRITIKAL


Jika menggunakan sterilisasi dengan pemanasan uap J i k a menggunakan proses
(steam sterilization or autoklaf) sterilisasi panas kering
(dry heat sterilization),
·Pastikan temperatur uap maksimum, yaitu sekitar 250 ᴼF (121
maka:
ᴼC) dengan tekanan 15 Psi (Pounds per Square Inch) dalam ·Penggunaan sterilisasi
waktu 15-20 menit/dalam suhu 273 ᴼF (134 ᴼC) dengan tekanan pemanasan kering pada
30 Psi dalam waktu 3-5 menit. temperatur 340 ᴼF (170
·Proses sterilisasi dengan autoklaf membutuhkan waktu 30 ᴼC) dalam waktu 1 jam
atau temperatur 320 ᴼF
menit dihitung sejak suhu mencapai 121 ᴼC.
(160 ᴼC) dalam waktu 2
·Semua instrumen dengan engsel & kunci harus tetap terbuka & jam
tidak terkunci selama proses sterilisasi dengan
autoklaf.
·Tulis tanggal sterilisasi & kadaluwarsa pada kemasan setelah
dilakukan sterilisasi.

Midwifery Update 34
P R O S E S DISINFEKSI PERALATAN S E M I
KRITIKAL
Disinfeksi dilakukan setelah proses pre- Dengan cara perebusan & pengukusan:
cleaning & pembersihan dengan cara: Dengan a) Dilakukan dalam waktu 20 menit
perendaman: dihitung setelah air mendidih/sampai
a) Menggunakan cairan disinfektan terbentuknya uap yang diakibatkan oleh
(natrium hypochlorite 5,25% yang ada di air yang mendidih.
b) Tidak diperkenankan menambah
pasaran)/Glutardehida 2 % atau peroxide
air/apapun apabila proses
hydrogen 6 % selama 15 – 20 menit.
perebusan/pengukusan belum selesai.
b) Pastikan seluruh permukaan peralatan c)Catatan: uap air panas pada 100 ᴼC,
terendam dalam cairan tersebut. akan membunuh semua bakteri, virus,
c) Lihat instruksi dari pabrikan sesuai parasite & jamur dalam 20 menit.
disinfektan yang dipilih/menjaga risiko
terhadap peralatan

Midwifery Update 35

PEMR OS E SA N PER ALATAN NON


K R ITIKAL
Proses pencucian, disinfeksi & pembersihan sebagai berikut:
a) Pencucian dengan detergen & air mengalir kemudian
keringkan dengan cara digantung, misalnya manset
tensimeter, dan lain- lain.
b) Disinfeksi dengan alkohol swab 70 %, misalnya
stetoscope, termometer, dan lain- lain.
c) Pembersihan menggunakan kain bersih yang sudah
dilembabkan (disemprot) dengan cairan klorin 0,05 %,
gosok & lap semua permukaan, misalnya permukaan
tempat tidur, meja, dan lain- lain.

Midwifery Update 36
PENYIMPANA
N
Penyimpanan instrument/peralatan steril Hal yang perlu diperhatikan pada pengelolaan
• Penyimpanan instrument/peralatan steril peralatan habis pakai:
dengan benar sangat penting untuk menjaga a) Pastikan menggunakan APD lengkap
tetap steril. b) Perhatikan:
• Perlu ditulis tanggal sterilisasi & tanggal • bahan kimia (jenis detergen) yang
kadaluwarsa pada bungkus alat steril digunakan,
sebelum penyimpanan. • waktu & s u h u perendaman
• Instrumen/peralatan steril dikemas dan • air yang digunakan (idealnya air dengan
disimpan di lingkungan yang bersih. kandungan mineral rendah 70-150
• Peralatan yang tidak dibungkus & akan mg/L/soft water.)
digunakan segara, tidak perlu disimpan.

Midwifery Update 37

J A N G KA WAKTU PENYIMPANAN
ALAT

Midwifery Update 38
06 PENGELOLAAN
LIMBAH

LIMBA
H
BERDASARKAN BERDASARKAN BERDASARKAN
BENTUK JENIS SUMBER
a. Limbah Cair a. Limbah a. Limbah Medis
b. Limbah Padat Infeksius b. Limbah
c. Limbah Gas b. Limbah Non Industri
Infeksius c. Limbah
c. Limbah Bahan Domestik
berbahaya dan
beracun (B3)

40
Midwifery Update
MANAJEMEN LIMBAH DI
FASYANKES

LIMBAH DI
FASYANKES

INFEKSIUS NON INFEKSIUS


Limbah infeksius adalah semua limbah (semua limbah yang tdk LIMBAH BENDA TAJAM
yang terkontaminasi cairan tubuh gerkontaminasi darah, adalah semua limbah yang
cairan tubuh) dapat melukai kulit yang
pasien
Contohkertas, kotak, botol, masuk ke pembuluh darah
wadah plastik, sisa (jarum suntik, jarum hecting,
makanan, sisa pembungkus
skalpel, ampul, bisturi,
obat, sampah kebun, dll
semua benda yang
Limbah Padat: mempunyai permukaan
incenerator tajam)

Limbah Daur ulang/


Cair: IPAL TPA
Incenerator
Midwifery Update 41

PENATALAKSANAAN LIMBAH
• INFEKSIUS
Dimasukkan dalam wadah dengan kantong plastik berwarna kuning

• Wadah harus kuat, tahan air & mudah dibersihkan

• Penempatan wadah dekat dengan area Tindakan

• J i k a wadah sudah berisi ¾ segera diangkat, diikat kuat & tidak boleh
dibuka lagi.

• Pembuangan akhir limbah infeksius, dapat dimusnahkan dengan


insenerator/bekerjasama dengan pihak ketiga.

• J i k a bekerja sama dengan pihak ketiga maka pastikan mereka memiliki


perijinan, fasilitas pengelolaan limbah sesuai dengan peraturan &
perundang undangan

Midwifery Update 42
PENATALAKSANAAN LIMBAH NON
INFEKSIUS
• Dimasukkan dalam wadah dengan kantong plastik berwarna Hitam

• Wadah harus kuat, tahan air & mudah dibersihkan

• Tempatkan wadah dekat dengan area Tindakan

• J i k a wadah sudah berisi ¾ segera diangkat, diikat kuat & dibawa ke TPS

• Limbah non infekisus seperti botol-botol obat dapat dilakukan recycle dengan
melakukan pembersihan terlebih dahulu untuk dipergunakan kembali

• Pembuangan akhir limbah non infeksius dibuang di Tempat Pembuangan Akhir


(TPA) yang sudah ditentukan oleh pihak pemerintah daerah setempat.

Midwifery Update 43

□ Membuangan safety box dilakukan setelah kotak terisi 2/3

44
Midwifery Update
PEMBUANGAN BENDA
TA J A M

45
Midwifery Update

ALTERNATIF PEMBUANGAN LIMBAH MEDIS DI DTPK

Limbah dikubur di lokasi dengan ketentuan Permen LH no P.56/Menlhk-


Setjen/2015 pasal 25-28:
· Bebas banjir;
· Berjarak paling rendah 20 m dari sumur dan/atau perumahan
· Kedalaman kuburan paling rendah 1,8 m
· Diberikan pagar pengaman & papan penanda kuburan Limbah B3
· Mengisi kuburan Limbah B3 dengan Limbah B3 paling tinggi setengah dari
jumlah volume total & ditutup dengan kapur (ketebalan paling rendah 50 cm)
sebelum ditutup dengan tanah
· Memberikan sekat tanah dengan ketebalan paling rendah 10 cm pada setiap
lapisan Limbah B3 yang dikubur
· Melakukan pencatatan, perawatan, pengamanan & pengawasan terhadap limbah
B3 yang dikubur

46
Midwifery Update
07 PENATALAK SA NAAN
LINEN

Midwifery Update

KATE G O R I
• LIN
LinenEN
kotor
• Linen terkontaminasi.

48
Midwifery Update
PRINSIP PENGELOLAAN
LINEN
1. SPO penatalaksanaan linen: penanganan,
pengangkutan & distribusi linen harus jelas.
2. Harus mengenakan APD lengkap.
3. Linen dipisahkan sejak dari lokasi penggunaan.
4. Semua linen kotor segera
dibungkus/dimasukkan ke dalam kantong kuning
di lokasi penggunaannya & tidak boleh
disortir/dicuci di lokasi dimana linen dipakai.
5. Linen yang terkontaminasi darah/cairan tubuh
dimasukkan kantong kuning &
diangkut/ditransportasikan secara berhati-hati agar
tidak terjadi kebocoran.
Midwifery Update 49

PRINSIP PENGELOLAAN
1. LINEN
Buang kotoran ke spoelhoek/toilet,
pengangkutan dengan troli yang terpisah.
Pastikan kantong tidak bocor/lepas ikatan selama
transportasi. Kantong tidak perlu ganda.
2. Pastikan alur linen kotor dan linen
terkontaminasi sampai di laundry TERPISAH
dengan linen yang sudah bersih.
3. Cuci dan keringkan linen di ruang laundry.
Linen terkontaminasi langsung masuk mesin cuci
yang segera diberi disinfektan.
4. Hilangkan cairan tubuh yang infeksius pada
linen melalui 2 tahap yaitu dengan deterjen
selanjutnya dengan Natrium hipoklorit (Klorin)
0,5%. Perendaman harus di wadah tertutup.

Midwifery Update 50
08 PENGE NDALIAN
LINGK UNGAN

Midwifery Update

PENGENDALIAN LINGKUNGAN
DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
Pengendalian lingkungan adalah upaya perbaikan kualitas udara, kualitas air &
permukaan lingkungan, serta desain & konstruksi bangunan dilakukan untuk
mencegah transmisi mikroorganisme kepada pasien, petugas & pengunjung.

Pertahankan kondisi lingkungan sehat


• Udara bersih
• Penyediaan air bersih
• Permukaan lingkungan bersih
• Penataan peralatan sedemikian rupa sehingga tampak
rapi & mudah dibersihkan
• Binatang (kucing, anjing, tikus) tidak ada disekitar
ruangan, termasuk lalat, nyamuk &
kecoak

52
Midwifery Update
PENG E NDALIAN
AIR LING KUNG AN
a. Sistim Air Bersih 01
b. Persyaratan Kesehatan Air
c. Sistem Pengelolaan Limbah Cair Baik Medis & Non Medis

VENTILASI RUANGAN
a. Mempunyai Ventilasi Udara yang Baik Meliputi Ventilasi Alami
dan/atau Ventilasi Mekanik/Buatan
b. Pintu & Jendela yang Bukaan Permanen 02
c. Pertukaran Udara 6-12 Kali Pertukaran Udara Perjam
d. Penghawaan Udara Ruangan Baik (Tidak Panas, Pengab & B a u
e. Pemilihan Sistim Ventilasi Alami

KONSTRUKSI BANGUNAN
a. Desain Bangunan
b. Persyaratan Kehandalan Bangunan
c. Sistem Pencahayaan 03
d. Penataan Barang & Lingkungannya
e. Pembersihan Lingkungan
Midwifery Update 53

PRINSIP PEMBERSIHAN LINGKUNGAN

Midwifery Update 54
PEMBERSIHAN TUMPAHAN DAN PERCIKAN
Spiil Kit Topi, sarung tangan, kacamata, masker, serok & sapu kecil, cairan
Infekisus detergen, cairan klorin 0,5 % & kain perca/tisu/koran bekas),
plastik warna kuning.

Spill Kit B3
Topi, sarung tangan, kacamata, masker, gaun, serok & sapu kecil,
detergen, larutan tertentu berdasarkan bahan kimianya, & kain
perca/tisu/koran bekas), plastik warna coklat

Prosedur pembersihan tumpahan cairan Infeksius: Prosedur pembersihan tumpahan cairan B3:
1. Petugas menggunakan APD. 1. Petugas menggunakan APD.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya 2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
tumpahan. 3. Tumpahan bahan kimia: tuangkan air bersih pada tumpahan, lalu
3. Serap cairan yang tumpah dengan kain keringkan dengan kertas/koran/kain perca kemudian masukan ke kantong
perca/handuk/tisu/koran bekas penyerap bersih warna coklat, tuangkan detergen & serap/keringkan dengan
yang dapat menyerap sampai bersih kemudian kertas/koran/kain perca buang ke kantong warna coklat. Berikan label B3
buang ke kantong warna kuning (kantong pada plastik warna coklat tumpahan kimia.
infeksius). 4. Tumpahan reagen: lokalisir area tumpahan dengan menaburkan Natrium
4. Tuangkan cairan detergen kemudian serap Bicarbonat (Bicnat) sekitar area tumpahan, kumpulkan bekas resapan
dengan kain perca/handuk/tisu/koran bekas kedalam plastik hitam/coklat, kemudian bersihkan lantai dengan detergen
masukan ke kantong warna kuning. kemudian serap & buang ke kantong warna hitam/coklat.
5. Lanjutkan dengan cairan klorin 0.5 % 5. Buang plastik sampah infeksius ke tempat penampungan sampah
kemudian serap dan buang ke kantong warna infeksius & kumpulkan limbah tumpahan B3 dalam ruang penyimpanan
kuning (kantong infeksius). limbah B3.

55

10 PENYUNTIK AN YANG
AMAN

Midwifery Update
• Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik pada
pemberian suntikan
• Tidak memakai ulang jarum suntik
• Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu
kali pakai untuk satu pasien & satu prosedur
• Gunakan cairan pelarut/flushing hanya untuk satu
kali (NaCl, WFI, dll)
• Upayakan tidak memakai obat- obat/cairan
multidose
• Segera buang jarum suntik habis pakai
• Tidak melaku kan recapping jarum suntik habis
pakai

Midwifery Update
57

• Tidak memberikan obat-obat single dose kepada


lebih dari satu pasien/mencampur obat-obat
sisa dari vial/ampul untuk pemberian
berikutnya.
• Bila harus menggunakan obat-obat multi
dose, semua alat yang akan dipergunakan
harus steril
• Simpan obat-obat multi dose sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik yang membuat
• Tidak menggunakan cairan pelarut untuk lebih
dari 1 pasien (kategori IB)
Midwifery Update

58
7/7/21

59
Midwifery Update

09 K EBE R S IHAN PE R NAF AS AN


atau ETIKA BATUK

Midwifery Update
ETIKA BATUK DAN KEBERSIHAN
PERNAFASAN
Diterapkan kepada semua individu, dgn gejala
gangguan saluran napas, harus:

Menutup mulut dan hidung saat


batuk/bersin

Pakai tisu, saputangan, masker


kain/medis bila tersedia, buang ke
tempat sampah
Masker medis < 4 -6 jam atau
Lakukan cuci tangan kotor/basah: ganti

61
Midwifery Update

11 PENEM PATAN
PASIEN

Midwifery Update
PRINSIP PENEMPATAN
• PASIEN
Kamar terpisah bila dikhawatirkan terjadinya kontaminasi luas terhadap lingkungan misalnya pada
luka lebar dengan cairan keluar, diare, perdarahan tidak terkontrol.

• Kamar terpisah dengan pintu tertutup diwaspadai transmisi melalui udara ke kontak, misalnya: luka
dengan infeksi kuman gram positif, covid, dll

• Kamar terpisah atau kohorting dengan ventilasi dibuang keluar dengan exhaust ke area tidak ada
orang lalu lalang, misalnya: TB

• Kamar terpisah dengan udara terkunci bila diwaspadai transmisi airborn meluas, misalnya pada
pasien dengan varicella.

• Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan (anak, gangguan mental).

• Bila kamar terpisah tidak memungkinkan dapat dilakukan dengan sistem cohorting (pengelompokan
pasien dengan jenis penyakit yang sama). Bila pasien terinfeksi dicampur dengan non infeksi maka
pasien, petugas & pengunjung menjaga kewaspadaan & transmisi infeksi.
Midwifery Update 63

12 PERLINDUNGAN KESEHATAN
PETUGAS

Midwifery Update
PERLINDUNGAN KESEHATAN
PETUGAS
• M C U teratur terutama petugas yg menangani kasus dengan penularan
melalui airborne

• Vaksinasi Hepatitis B dan vaksinasi khusus dimasa Pandemi COVID-


19

• Penanganan paska pajanan yang memadai (ada alur pajanan, sebelum 4


jam sudah ditentukan penata laksanaan) Petugas yang dihubungi....?
Petugas Laporan ke.....?

• Penyediaan sarana kewaspadaan standar

• Senantiasa menjaga perilaku hidup sehat

Midwifery Update 65

PROTOK OL K E S E HATAN DI
13 MASA PANDEMI COVID -19

Midwifery Update
Manajemen Pelayanan Kebidanan dalam Upaya Penerapan
Protokol Kesehatan dimasa Pandemi COVID-19

1. Pengaturan alur pelayanan dan triage

1. Pelaksanaan Skrining
2. Penolakan Terhadap
Skrining

Midwifery Update 67

IMPLEMENTASI PPI PADA


PELAYANAN KIA -
KESPRO
• Diterapkan disemua tatanan pelayanan KIA -
KESPRO

• Mengacu pada panduan/pedoman khusus yang


dikeluarkan oleh Kemenkes RI & di rekomendasi
dari organisasi profesi (IBI, POGI, IDAI, dll)

68
Midwifery Update

Anda mungkin juga menyukai